Anak Saya Minum Sufor, Memangnya Kenapa?

Wednesday, December 18, 2013
"Anaknya usia berapa nih mba" 

Tanya seorang ibu di lift sebuah mall di Medan beberapa bulan yang lalu. Hari itu kebetulan ngga ada undangan, jadi weekend bisa jalan-jalan, refreshing sambil cuci mata bareng si papah dan Tara.

" Tiga bulan bu " jawab saya
" Wah tiga bulan kok keliatan gede banget ya mba, berapa tuh beratnya" tanya si ibu lagi
" Lima kilo" jawab saya sambil tersenyum
" Iiiih anak saya udah 7 bulan aja beratnya baru 7 kilo lo" lanjut si ibu yang membuat hidung saya kembang kempis menahan rasa bangga di hati. Yess, anak guweh sehat, lebih gede dari anak seumurannya, kata hati saya sambil senyam senyum.

OSPEK oh OSPEK

Wednesday, December 11, 2013

Heboh berita mahasiswa ITN Malang bernama Fikri yang tewas saat Ospek.

Naudzubillahi min zalik. Iih walau ngga ada hubungan kerabat, kenal juga ngga tapi begitu membaca berita ini di internet kok hati saya sakit sekali. Terbayang bagaimana perasaan orangtua Fikri. Dan kemudian saya langsung teringat berbagai Ospek yang pernah saya jalani di masa silam, ya di SMA ya di kuliahan.

Tanpa perlu menyebut yang mana, saya juga pernah mengalami yang namanya di ospek senior. Dari yang katanya " seneng-seneng" sampai yang membuat saya mau muntah. Duluuuuuu banget saya dan beberapa teman putri pernah dikerjai oleh kakak kelas.

Korupsi Temannya Setan

Tuesday, November 5, 2013

Tiba-tiba sebuah amplop disodorkan begitu saja di meja saat saya sedang sibuk mengerjakan spreadsheet untuk menganalisa pengajuan kredit seorang calon debitur.

Eh apa-apaan ini, pikir saya.

“ Ini untuk ibu, makasi udah dibantu bu” kata bapak di hadapan saya.

PLN Bersih, Untuk Kita Semua

Monday, October 28, 2013


Tidak hanya di bank atau di jalanan, atau di kelurahan,kemungkinan terjadinya praktek suap dan gratifikasi bisa terjadi di institusi manapun, tak terkecuali pada perusahaan pelayanan public. PLN salah satunya.

Saya ingat, beberapa tahun yang lalu saat orangtua saya selesai membangun rumah dan ingin memasang listrik, ternyata prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Saat kita ke kantor PLN biasanya petugas akan mengatakan bahwa material tidak tersedia, harus nunggu antrian dan banyak alasan lain yang intinya kita tidak bisa begitu saja memasukkan listrik ke rumah. Karena ribetnya proses pendaftaran untuk memasang listrik di rumah melalui kantor PLN, akhirnya ibu memilih jalan pintas, langsung ke calo yang biasanya adalah petugas PLN sendiri untuk mengurusnya.  Tentu saja dengan biaya yang jauh lebih mahal. Jika biaya normal pemasangan listrik sebesar   maka dengan menggunakan jasa calo tarif membengkak menjadi 3 kali lipatnya.
Tak menunggu lama, listrik pun menyala di rumah mungil kami. Entah darimana material yang tadi katanya lagi kosong tiba-tiba jadi ada.

Lama kelamaan masyarakat jadi enggan untuk berurusan ke kantor PLN,kebanyakan memilih langsung ke calo jika ingin pasang baru, karena lebih cepat dan lebih mudah

Apakah negara dirugikan?

Sebenarnya tidak, karena tarif yang ditetapkan PLN untuk memasang listrik tetap masuk ke perusahaan. Sedangkan sisanya yang memang bukan hak perusahaan masuk ke kantong petugas. Jadi negara tidak dirugikan secara materil,namun secara reputasi PLN tercemari akibat ulah oknum petugasnya. Disini pelangganlah yang telah dirugikan karena membayar lebih dari kewajibannya.

Trus, kenapa PLN dianggap perusahaan dengan korupsi yang lumayan tinggi?

Ya iya, entar si petugas-petugas yang terbiasa menerima suap dan gratifikasi tadi, lama-kelamaan menjadi suatu hal yang dianggap wajar. Maka saat ia memangku jabatan tertentu, bisa-bisa dengan mudahnya ia melakukannya juga. Misalnya saat melakukan pemesanan material atau barang logistic, saat melakukan tender, dia bisa saja memenangkan kontraktor yang memberi penawaran tertinggi yang menguntungkannya ( bukan menguntungkan PLN ). Trus nanti dia merasa sudah berjasa dong, memenangkan tender si kawan, akhirnya ia meminta imbalan, udah disuap di awal nerima gratifikasi lagi. Trus lama-lama, makin biasa, mulai deh naik-naikin tagihan secara tidak wajar. Harga barang A yang seharusnya Rp 1 M misalnya dimark-up jadi dua kali lipatnya. Jadi deh korupsi. Ingat, maling itu ngga terlahir jadi seorang pencuri tapi banyak hal yang mempengaruhi. Selain kebanyakan kalau ditangkap ngakunya karena terpaksa, factor kebiasaan dan pemahaman nilai-nilai moral yang salah pun menjadi pemicunya.

Sebagai perusahaan yang menguasai hidup orang banyak ( listrik boooooo, nggak ada listrik kehidupan bisa lumpuh) PLN memang memegang peranan vital di tengah masyarakat. Gimana ngga?. Setiap rumah pasti memakai peralatan listrik untuk memperlancar kehidupannya. Punya kulkas untuk nyimpen semua makanan, biat ga bolak-balik belanja, mana sempaaaat sekarang ini tiap hari belanja, saya aja belanja seminggu sekali doang. Bayangkan kalau listrik ngga ada atau mati, amu dikemanain tuh ikan-ikan yang membusuk dan sayuran yang layu. Belum lagi stock ASI ibu menyusui ( pengalaman pribadi). Saat listrik mati berja-jam di Medan, saya kerja ngga tenang, itu ASIP ku pagimane maaak?. Susah payah diperah kalau sampai mencair dan ngga bisa diminum, bisa patah hati saya.

Itu baru kulkas, belum AC. Cuaca yang semakin hari semakin panas membuat peralatan elektronik ini luar bisa dibutuhkan. Atau minimal kipas angin deh. Apalagi yang punya baby kayak saya. Begitu mati listrik, halah si Tara yang tadinya tidur nyenyak sontak bangun, nangis kepanasan. Salah saya juga sih, kok dibiasain ber-AC ria dari kecil tapi yah mau gimana lagi, panas gilak.

Trus si papanya Tara tuh hobi banget nonton bapalan atau sepak bola di tivi. Saat mati listrik, euuugh bisa uring-uringan dia.

Sejujurnya  saya pribadi tidak pernah misuh-misuh kalau listrik mati. Buat apa?? Lah emang kalau saya marah-marah listrik bakal nyala gitu?. Nyalahkan petugas PLN, melempari kantornya?

Idiih ngga deh, lah rumah si petugas PLN juga mati kok, kantornya juga mati kok. Dan saya yakin mereka pun pasti tidak mau di rumahnya listrik padam. Dan yang namany pekerja, pasti maunya kerjaannya beres, memuaskan pelanggan, supaya entar kalau pelanggan puas, bayar ngga nunggak, kalau ngga ada yang nunggak, laba cepat tercapai. Kalau laba tercapai atasan puas, syukur-syukur dapat bonus atau minimal naik gajilah. Itu pasti harapan pekerjanya. Sama seperti saya yang juga bekerja di pelayanan publik walaupun perusahaan saya tidak sevital PLN.

Maka saat listrik mati apalagi di hari Sabtu-Minggu, Tara ngamuk kepanasan, si papa uring-uringan karena ga bisa nonton bola dan balapan, saya juga suntuk karena laptop kehabisan batere ngga bisa nulis. Daripada marah ngga jelas dinikmati saja, ambil kunci mobil, capcus jalan-jalan bego. Sambil jalan nyusuin Tara, kena sepoi-sepoi AC mobil Tara pun tidur nyenyak. Si Papa pun bisa nonton di tivi mobil atau ngga ke tempat makan yang pakai genset jadi tetap ngga ketinggalan acara favorit. Balik ke rumah, biasanya listrik udah nyala. Tara dibobokin, tinggal bunda sama papa deh berduaan xixixi. Hati senang tak perlu mengumpat.

Tapi tentu saja, tidak semua orang berfikiran seperti itu. Dan namanya tingkat kesabaran manusia berbeda-beda.

Menyadari hal tersebut, pihak PLN sepertinya mulai berbenah diri. Perusahaan yang belakangan banyak dihujat, dicaci maki, bahkan ditimpukin ini mulai melakukan sesuatu. Demi melakukan perbaikan dan menciptakan budaya kerja yang sehat, khususnya dalam proses pengadaan barang dan jasa serta terhadap pelayanan pelanggan, PLN mulai menerapkan GCG ( Good Corporate Governance) atau gampangnya adalah tata kelola perusahaan yang baik., yaitu dengan mencanangkan PLN bersih.

Bersih dari apa?

Dari praktek suap menyuap, gratifikasi, dan tindak korupsi. Jadi biar kejadian-kejadian di atas ngga terus-menerus menjadi citra buruk PLN. Perusahaan negara gitu lho, dengan asset trilyunan rupiah.

Apalagi dirut PLN Nur Pramudji baru saja mendapatkan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 yaitu penghargaan atas upayanya dalam pemberantasan dan mencegah korupsi di perusahaan yang dipimpinnya. BHACA menilai Dirut PLN ini sebagai individu yang tidak korupsi.

Saat dicanangkannya PLN bersih, banyak masyarakat yang mencibir, Apa bisa?????

Saya pun awalnya demikian. Dan beberapa waktu yang lalu saya membuktikan salah satunya

Kebetulan adik saya baru selesai membangun rumah. Jadi ia mau mendaftar di PLN untuk memasukkan listrik ke rumahnya. Saya menemani adik saya itu ke kantor PLN deket rumah ( PLN Medan). Saat kami mendaftar, eh ternyata ngga bisa dilayani sama petugasnya. Kata si mba-mba cantik disana, sekarang kalau mau pasang lstrik baru, pelanggan bisa langsung menghubungi nomor telepon 123 dan mendaftar secara online.

Line Telepon Gratis untuk Pelanggan di Kantor PLN Medan 
Sama si mba, kami ditunjukkan telepon yang tersedia di dalam hall kantor tersebut. Katanya gratis untuk pelanggannya.

Begini prosedurnya:
  1. Telepon ke 123
  2. Pilih no 3, untuk pemasangan baru atau tambah daya
  3. Ntar ada mba-mba yg bicara, kita ditanya-tanya, dijelasin dulu ini itunya
  4. Trus ntar kita dapat no agenda dan nomor regristrasi
  5. Nomor regristasi tersebut kita bawa ke bank
  6. Bayar deh uang pemasangan baru di bank yang ditunjuk. Saat ini ada BRI,Bukoppin, kantor pos dan loket-loket pembayaran, malah bisa melalui ATM BRI Looo (sekalian promosi )
  7. Dapat slipnya, balik aja langsung ke rumah, ngga usah nungguin banknya tutup J)
  8. Udah gitu tinggal nunggu di rumah, dalam beberapa hari akan ada petugas yang datang
  9. Listrik bakal terpasang di rumah kita
  10. Ingaaat jangan ngasih tips sama si petugas , itu yang dipesankan si mba tadi sebelum mengakhiri pembicaraan
Komputer, jika pelanggan ingin mengakses website PLN
Ngga pake calo-caloan, ngga ada bayar apa-apa lagi. Karena semua kan sudah kita bayar di bank. Semua uang masuk ke negara, ngga ke oknum-oknum tak bertanggung jawab lagi. Ngga ada kesempatan suap menyuap atau gratifikasi. Kalau mau ngucapin terima kasih sama si abang yang masaingin listriknya, boleh lah ngasi segelas sirup dingin sama cemilan ringan.

Katanya sih dengan line telepon 123 yang disediakan PLN untuk pelanggan ini diharapkan dapat mengurangi interaksi pelanggan dengan para petugas yang dulu-dulunya terindikasi menjadi tempat tumbuh suburnya praktek suap,gratifikasi maupun korupsi secara langsung maupun tidak langsung.

Jadi sekarang pelanggan benar-benar membayar hanya sesuai kewajibannya saja. Hmmmm oke juga programnya.

Untuk lebih mantap lagi, PLN kini bekerjasama dengan TII (Transparency International Indonesia ) yang akan mengawasinya berjalannya PLN bersih ini.  Kerjasama ini bertujuan untuk lebih memastikan bahwa PLN dalam menjalankan usahanya menyediakan listrik bagi masyarakat luas dengan bersungguh-sungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi.

Untuk itu, PLN membangun sebuah sistem yang berlandaskan empat pilar utama yang dikenal dengan PITA. Enak banget kan diingat PITA, yaitu Partisipasi, Integritas, Transparasi, dan Akuntabilitas.

PARTISIPASI

Seluruh pegawai PLN dan stakeholder yaitu masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya,berpartisipasi dalam berkomitmen untuk menjalankan dan mendukung program PLN bersih. Dalam hal ini PLN telah melakukan deklarasi collective Action yang merupakan komitmen bersama antara PLN,vendor dan public untuk mencegah terjadinya korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

INTEGRITAS

Integritas itu bisa berarti kejujuran dan itikad dari pegawai PLN sendiri dalam melaksanakan program PLN bersih

TRANSPARANSI

Atau keterbukaan, dilakukan PLN baik dalam hal informasi maupun sikap responsive terhadap pelanggan. Salah satunya dengan website PLN yang bisa diakses siapapun yang ingin mengetahui tentang kabar-kabar dan agenda dari PLN

AKUNTABILITAS

Mencakup sikap responsive pegawai PLN terhadap setiap keluhan pelanggan. Salah satunya dengan menyediakan line telepon 123 yang bisa diakses masyarakat umum. Setiap saat jika dibutuhkan masyarakat dan pelanggan bisa langsung mengungkapkan uneg-unegnya tanpa dibatasi. Dan setiap telepon yang masuk akan mendapat nomor agenda untuk ditindaklanjuti segera. PLN juga mengimplementasikan wishtle blower system dan program pengendalian gratifikas

Mau melaporkan pelanggaran?

bisa mengirimkannya ke plnbersih123@gmail.com atau PO Box 6043 GN JKS 12120.
Bagi Pelapor yang laporannya benar dan dapat ditindaklanjuti serta bersedia membuka  identitasnya kepada Direksi, akan diberikan insentif yang menarik

Keempat pilar yang dicanangkan PLN tersebut menurut saya sangat bagus jika memang benar-benar bisa diterapkan. Namun ada satu pilar lagi yang sebaiknya ditambahkan PLN. Karena PITA tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari SDM yang mumpuni. Dan secara naluriah pegawai akan lebih bersemangat jika ada reward and punishment yang jelas sebagai rangsangan mereka untuk bekerja lebih baik lagi.

Mungkin PLN bisa menambahkan dengan pilar Responsibility sebagai bentuk tanggung jawab seluruh pegawai untuk mensukseskan PLN bersih dan juga PENGHARGAAN TERHADAP SDM.

PENGHARGAAN TERHADAP SDM

Bisa diimplementasikan dalam bentuk penilain kinerja tahunan. Dimana ada parameter yang jelas untuk mengukur kinerja masing-masing pegawai. Mencakup berbagai aspek, termasuk aspek finasial dalam hal pencapaian target dan laba, aspek pelayanan terhadap pelanggan, integritas,responsibility terkait dengan tekad PLN bersih.

Nantinya penilaian tersebut akan berpengaruh terhadap insentif pegawai jika PLN mencapai laba atau sebagai penambah dalam perhitungan kenaikan gaji. Jadi tidak sama antara pegawai yang bekerja baik dan bersih dengan pegawai yang bekerja seadanya saja.

Akhirnya, sebagai perusahaan listrik negara yang menguasai hajat hidup orang banyak, apa yang telah diusahakan PLN ini akan sia-sia jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat umum. Jika kita ingin PLN bersih sukses yang nantinya tentu akan berimbas langsung kepada kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan, termasuk tercukupinya pasokan listrik di tiap daerah, kita harus mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung.

Caranya?

  1. Minimal dengan tidak buru-buru pesimis. Beri kesempatan kepada PLN untuk membuktikan kesungguhannya.
  2. Dengan tidak berupaya melakukan suap atau gratifikasi lagi dengan alasan apapun termasuk biar cepat dilayani.
  3. Melaporkan jika masih ada oknum-oknum yang melakukan praktek-praktek suap, gratifikasi maupun korupsi melalui whistle blower
Dukungan Blogger?

Sebagai seorang blogger yang biasa mengaktualisasikan diri melalui tulisan dan dunia maya. Saya pun turut mendukung PLN bersih dengan cara turut mensosialisasikan apa-apa saja yang menjadi target dan tekad PLN. Dengan dukungan para blogger tentu saja informasi terkait berita-berita PLNwww.pln.co.id dapat lebih cepat sampai di masyarakat karena blogger menulis dengan cara yang lebih membumi dan dengan bahasa sehari-hari. Dukungan blogger juga bermanfaat untuk memonitor pelaksaan PLN bersih, karena apa yang terjadi di lapangan sangat cepat bisa terupdate di sebuah blog ( hati-hati nih PLN )

Ayo Kita Dukung PLN Bersih untuk kepentingan kita bersama.

PLN Bersih, Masyarakat Peduli,Listrik Tercukupi,Negara Sejahtera



Jangan Takut Untuk Berbagi

Tuesday, October 22, 2013
Sabtu kemarin kantor saya mengadakan acara FPK ( Forum Peningkatan Kinerja) di Danau Toba dengan tema 80-an. Demi untuk memeriahkan acara dan menghormati panitia yang telah bersusah payah merancang acara saya pun berusaha mengikuti tema yang telah ditentukan. Hmm sebenarnya baju tema 80-an itu agak susah sih, soalnya yang namanya mode kan berulang. Saat ini pun banyak pakaian era 80-an keluar lagi. Saya jadi bingung mau memakai pakaian gimana.

Akhirnya daripada pusing, saya disarankan teman untuk memakai pakaian emak saya saja saat tahun 80-an dulu. Xixixix maka jadilah saya dengan semangatnya berdandan ala 80-an dilengkapi dengan pakaian bling-bilng kepunyaan emak teman saya. Untuk lebih menghayati tema saya pun memakai lipstik merah menyala dan kaca mata hitam. Pokoke total abis lah. Harapannya bisa memenangkan the best costume, soalnya hadiahnya lumayan boooo duit 2 juta rupiah.

Saat acara berlangsung saya sudah pede sekali bakal menang, melihat sebagian besar teman yang lain mengenakan pakaian hampir seragaman , legging warna-warni, kaos warna-warni dilengkapi dengan bandana dan gelang aneka warna, plus sepatu kets. Iiiih perasaan bagusan sayah kemana-mana. Apalagi saat saya masuk ke ruangan tempat acara berlangsung, langsung disambut oleh tepuk tangan saat melihat penampilan saya.








Acara berlangsung meriah. 

Tibalah saat pengumuman pemenang the best Costum. Teriakan-teriakan memenuhi ruangan. Sebagian besar menjagokan nama saya sebagai pememenangnya. Tentu saja saya geer bukan kepalang. Sudah kebayang 2 juta bakal di tangan

Dannnnnnnnnnn................ 

Hiyaaaa ternyata saya bahkan juara 3 pun tidak. 

SEBEL ?................. PASTI
GONDOK ? ..... BANGET
KECEWA? ..................... YA iya lah

Saat itu ada bisikan di hati saya

" Itulah gunanya orang lain, untuk menilai dari luar"

Haduuuuuh ya sudahlah, mau ngga mau suka ngga suka akhirnya saya mengikhlaskannya.

Tiba giliran doorprize....
Saat nama saya disebut, ternyata saya dapat kompor gas ( lagi). Huuuuu jujur saja terbersit rasa kecewa di hati, soalnya kan saya baru dapat hadiah kompor gas dari Toshiba. sebenarnya saya pengen banget dapet blender karena blender saya rusak dan sayang banget mau beli baru xixixixi.

Saat pengambilan hadiah, seorang cleaning service kantor menanyai saya
" Kakak dapet apa?"
" Kompor gas"
" Aku dapet box makan kak"
" Wah bagus dong box makannya kan stainless"
" Iya, tapi enakan kakak dong dapat kompor gas, tukaran dog kak"

Dan entah kenapa, saya langsung mau aja tukaran. Kompor gas ditukar box makan, hiyaaaaa. Beberapa teman bilang, sayang sekali saya menukarnya ngga sebanding harganya. Saya sih ngga mikir demikian, saolanya saya memangg ngga butuh itu kompor gas, daripada mubazir mending dikasih sama yang butuh, apalagi ini kan gratisan jadi ngga ada itung-itungan untung rugi. Jadilah kompor gas ditukar dengan box makan. Ntar kan box makannya bisa buat bekal Tara xixixi.

Menjelang siang, saat ngobrol-ngobrol sama wapinwil, bapak itu cerita kalau dia dapat doorprize berupa blender. Iiiiiih langsung mupeng, saya kan butuh blender. Waktu saya bilang saya lagi butuh blender, eh sama si bapak blendernya dikasih ke saya. Wow Wow wow langsung koprol

Aseeek saya malah dapet blender plus box makan yang tahan panas itu ;))

Makanya, jangan takut berbagi, jangan takut rezeki tertukar. Dan ngga usah ngotoT kalau memang bukan rezeki kita. Ingat rezeki ngga pernah salah alamat , ngga pernah datang telat dan ngga pernah salah ukuraN


SETUJUUUUUUUUUUU!!!!!




Cantik Dengan Kosmetik Halal

Wednesday, October 16, 2013
Haloooo selamat datang di windiland



Bagi yang pertama kali berkunjung kesini, saya perkenalkan diri terlebih dahulu

Saya windi. Kalau di dunia maya lebih dikenal dengan nama Windi Teguh. 
Bukaaan.... bukaaaan, saya bukan istrinya Mario Teguh, bukan anaknya, bukan emaknya, bukan sepupunya, pokoknya saya bukan siapa siapanya si Mario Teguh itu. 
Tapi saya memang istrinya pak Teguh, halah.

Dehidrasi Ide

Saturday, October 12, 2013
Dan malam ini saya tiba-tiba tersadar, bahwa kemampuan menulis itu sangat berbanding lurus dengan waktu yang kita sisihkan untuk membaca, setidaknya itu menurut saya.Praktis hampir empat bulan ini saya sama sekali tidak membaca satu buku pun. Berpuluh buku yang saya beli dan saya kumpulkan sejak saya hamil dengan harapan bakal dibaca saat saya cuti melahirkan hanya teronggok begitu saja di rak buku saya. Bahkan sampul plastiknya pun masih menempel disana.

Biasanya kebanyakan saat saya membaca satu buku, berpuluh ide bagai melompat-lompat di pikiran saya. Membaca satu kalimat saja bisa menghasilkan satu postingan di blog ini. 

Saat ini, setiap mau ikutan lomba atau mau nulis sesuatu, begitu lepi sudah dibuka, waktu sudah diluangkan dan siap untuk menulis, otak saya kosong. Mau nulis apapun kok ya rasanya garing banget. Ngga berisi sama sekali, hanya celotehan ngga jelas. Walau itu pun masih mending daripada tidak menulis sama sekali.

Awalnya saya pikir karena saya lagi tidak mood, tapi masa iya sih ngga mood kok setiap saat. Setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin penyebab terbesar adalah karena saya mulai malas membaca buku. Dan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Saya MALAS membaca buku????? hal tersebut tidak pernah terjadi dalam 1 dasawarsa terakhir, aiiih. Membaca itu sudah seperti air minum bagi saya. Tidak membaca dalam satu hari harusnya sudah membuat saya dehidrasi. Dan sekarang, kenyataannya saya sudah absen minum air sampai berbulan-bulan, berarti patut dipertanyakan pentingnya sebuah buku bagi saya. 

Saat saya mempertanyakan itu, barulah saya sadari, saya memang sudah dehidrasi berat. Benar-benar kekeringan ide sama sekali untuk bahkan menulis satu paragraph saja. Untuk itu harusnya saya sudah diinfus saat ini, diberi asupan cairan yang bisa mengembalikan stamina saya.

Jadi, pembaca yang budiman, berhati-hatilah saat anda mulai kekeringan ide, ogah-ogahan dalam menulis. Barangkali bukan karena ide yang tak kunjung datang, atau mood yang lagi labil atau tema yang terlalu sulit. Bisa jadi karena anda mengalami dehidrasi seperti saya. WASPADALAH....................

What a Wonderfull Day

Wednesday, October 9, 2013
Setelah pontang-panting selama dua hari ini, akhirnya bisa merebahkan badan sejenak. Karena si papa lagi tidur dan Tara main sama mba nya, iseng ngisi blog lagi .

Ya, Dua hari ini energi saya terkuras habis. Pasalnya suami tercinta sakit dan harus opname di RS. Kalau diinget-inget lagi, saya jadi merasa bersalah banget sama si beliau.

I Love You Tara

Tuesday, October 8, 2013
Dear Putriku tercinta.........

Sabtu kemarin tanggal 28 September 2013  genap empat bulan usiamu, yang artinya sudah empat bulan ini dirimu menjadikanku resmi menyandang status sebagai seorang ibu. Dulu kupikir memiliki anak itu kerjaannya cium-cium bayi, main-main sama kamu, ngajak jalan-jalan, trus asik belanja-belanji baju-baju lucu untukmu.

Ternyata tidak segampang itu. 

Orang Pintar banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Tuesday, September 10, 2013
Orang Pintar Banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Kalau kalian sempat, sekali-kali mampirlah ke BRI di jalan Putri Hijau Medan. Kalimat di atas akan menyambut siapapun yang menginjakkan kaki ke dalam gedung berlantai tiga tersebut. Dalam satu hari saya bisa membacanya sampai puluhan kali. Dulu kalimat ini pun menghiasi tembok putih di unit kerja saya sebelumnya yaitu Tebing Tinggi.

Saya tidak bisa lebih setuju dengan apa yang terkandung di dalamnya ( ceilah bahasa guweh udah kayak vicky ajah). Bahwa hanya orang malas yang apa-apa selaluuu aja punya alasan. 

" Kok karirmu gitu-gitu terus? "
" Iya, bos saya nepotismenya tinggi sih "

" Ngerjain berkas kredit satu debitur ajaaaa lamanya minta ampun "
" Abis jaringan lelet sih, masukin data ke aplikasi jadi lama"

dst .....dst......

Ini Milikku bukan Milikmu

Monday, September 2, 2013
Tahun 2010 yang lalu saya membeli sebidang tanah beserta bangunan rumah di atasnya dengan ukuran tanah 15 m x 25 m. Cukup luas untuk hunian yang nyaman menurut saya.Rumah tersebut saat kami beli belum memiliki pagar. Maka demi keamanan, saya dan suami berencana untuk membangun pagar di sekeliling rumah. Agar tahu estimasi biaya dan titik tempat pagar dibangun, dimulailah pengukuran tanah sesuai dengan yang tertera di sertifikat tanah dan rumah tersebut. 

Saat suami mengukur bersama seorang tukang bangunan yang sedianya bakal meembangun pagar tersebut, kami dikejutkan oleh ketidaksesuaian antara sertifikat tanah dan kondisi di lapangan. Ternyata, bangunan rumah itu selama ini telah melewati batas tanah seperti yang telah dituangkan di surat tanah. Wooow panik deh saya, boro-boro mau bangun pagar, lha bangunan yag sekarang aja sudah lewat batas.Sebenarnya saya heran juga, kok selama ini yang punya tanah di sebelah ngga protes.

Tanah yang saya beli ini adalah milik nenek saya. Ketika nenek dan kakek saya meninggal dunia, anak-anaknya sepakat menjual rumah tersebut. Dan dengan banyak pertimbangan saya pun membeli rumah yang merupakan rumah masa kecil ibu saya.Sejak tahun 1970 sampai dengan saat ini tetangga kiri kanan, muka belakang tak mengalami pergeseran, sehingga disana semua saling kenal. Mungkin itulah yang menyebabkan selama ini tidak pernah ada masalah dengan bangunan rumah yang sudah masuk tanahnya tetangga.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, saya dan suami pun mendatangi tetangga rumah yang merupakan pemilik tanah sebelah. Setelah memohon maaf karena ketidaktahuan kami, suami malah meminta mereka untuk menjual sekitar 1-2 m tanah mereka agar cukup untuk membangun pagar. Syukurnya mereka mau, karena bagi mereka kehilangan satu meter tanahnya tak mempengaruhi apapun, sedangkan bagi kami satu meter itu sangat berguna . Karena sudah menganggap saudara sendiri,  kami hanya melakukan transaksi jual beli dalam selembar kuitansi yang tidak punya kekuatan hukum.


Laos, Penambah Cita Rasa ASEAN

Saturday, August 31, 2013
LAOS

Jujur saja, saat mendengar kata Laos, hal yang pertama terlintas di benak saya adalah bumbu dapur berwarna merah muda,xixixi. Memang diantara teman-temannya seperti jahe,kunyit,kencur, laos termasuk umbi-umbian yang gampang saya ingat,soalnya bentuknya berbeda dibanding kroni-kroninya.

Harumnya Duet Maut Kopi Indonesia dan Vietnam

Seminggu yang lalu sebuah berkas paket kredit mendarat di meja kerja saya. Permohonan baru sebesar Rp 40M dari sebuah perusahaan pengolahan kopi di Sumatera Utara. Menurut prosedur, yang harus saya lakukan adalah melakukan prescreening, memastikan apakah usaha debitur yang akan dilayani masih masuk dalam Pasar sasaran dan tidak termasuk dalam negative list  usaha yang dibiayai.

Negeri Seribu Candi?..... Oh No

Friday, August 30, 2013
"Bikinkan dulu seribu candi"

Seru Roro Jonggrang saat Bandung Bondowoso ingin melamarnya. Tergopoh-gopoh, satu persatu candi pun dibangun dengan bantuan tenaga ghaib. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, seribu candi yang sedianya dibangun sebagai bukti cinta ternyata tidak selesai dalam semalam,saudara-saudara. Bandung Bondowoso pun gagal mempersunting Roro Jonggrang.

Kisah kasih tak sampai tersebut tak dapat dipisahkan dari sejarah candi di Indonesia. Pun dongeng-dongeng yang turun temurun diceritakan sebagai asal-muasal adanya suatu tepat wisata atau bangunan bersejarah di Indonesia. Kisah seribu candinya Roro Jonggrang tak terlalu berbeda dengan kisah tangkuban perahu di tanah Parahyangan,sama-sama tentang perjuangan memenangkan hati si pujaan hati, so sweeeet.

Memang, begitu mendengar kata candi, di pikiran saya pasti langsung terlintas pulau Jawa dan sekitarnya. Mulai dari candi Borobudur, Prambanan, Candi Boko, Pawon,Mendut,candi Umbul,Plaosan,Karangnongkocandi sewu di Semarang




Sejak maskapai-maskapai penerbangan mulai tumbuh bak jamur di musim hujan dan banting harga beberapa tahun silam dengan munculnya armada-armada seperti Jatayu airlines,Adam air,lion,Air Asia dan belakangan Tiger air, kegiatan travelilng menjadi bukan barang mewah lagi. Kalau dulu kita harus mengeluarkan rupiah sampai digit 7 ke atas untuk melakukan satu perjalanan ke luar negeri, sekarang ngga lagi. Cukup beberapa ratus ribu saja kita sudah bisa bertandang ke negara tetangga. Bahkan untuk waktu-waktu tertentu, para maskapai tersebut beramai-ramai mengadakan promo yang membuat harga tiket bisa gila-gilaan murahnya. Terbang ke Singapur hanya 99 ribu??? Woooow, ngga kebayang kan?.

Apalagi bagi warga Medan, jarak tempuh yang pendek antara Medan-Malaysia, Medan-Singapure dan beberapa kota yang masih termasuk dalam negara ASEAN, membuat tiket penerbangan menjadi semakin murah. Ngga heran banyak orang Medan yang lebih memilih liburan ke Malaysia atau Singapure dibanding jauh-jauh ke Jogja misalnya. Disamping lebih murah terdengar lebih keren, ke luar negeri gitu loooo.

Tapi, yang namanya bertandang ke negeri orang itu tentu saja tetap beda dengan wara-wiri di negeri sendiri. Kalau misalnya kita mau jalan-jalan ke Bali, cukup hanya beli tiket, terbang, udah bisa langsung jalan-jalan. Berbeda ceritanya kalau mau ke negeri seberang . Untuk memasuki negara orang kita perlu tanda pengenal yang berlaku internasional, atau yang sering kita sebut dengan paspor.

Paspor itu fungsinya sama dengan KTP, jadi didalamnya ada foto kita plus data diri. Setiap kita akan memasuki suatu negara, si paspor ini diperlukan agar kita tidak terindikasi menjadi imigran gelap. 

Paspor bisa didapatkan di kantor Imigrasi setempat, tidak harus dari daerah asal kita. Jika kita berdomisili di Jakarta dan memegang KTP di luar Jakarta kita hanya perlu membawa syarat-syarat sebagai berikut ke kantor imigrasi di Jakarta:
  1. Kartu Tanda Penduduk
  2. Surat keterangan kerja atau Akte Kelahiran Orang Tua untuk yang belum bekerja
  3. Akte Kelahiran
  4. Ijazah terakhir
  5. Foto 3×4
Biaya pengajuan paspor saat ini adalah Rp. 255.000 rupiah tanpa tambahan biaya apapun. Prosesnya pun cukup mudah. Hanya dengan datang mengisi formulir dan menyerahkan berkas maka akan keluar jadwal untuk wawancara. Satu dua hari setelah wawancara, jika diapprove paspor setebal 48 halaman akan jadi lebih kurang 2-4 hari.
Paspor berlaku selama 5 tahun. Tapi hampir semua negara mempersyaratkan adanya minimal 6 bulan masa berlaku sebelum kadaluarsa. Enam bulan sebelum kadaluarsa, sebaiknya paspor diperpanjang untuk diganti buku yang baru. Setiap masuk dan keluar dari suatu negara paspor akan diberikan stempel di imigrasi sebagai tanda approval kita datang dan meninggalkan wilayah negara tersebut tanpa masalah apapun.
Passports stamps
Passports stamps
Semakin banyaknya stamp yang diperoleh di dalam paspor akan mempermudah kita untuk apply visa, terutama negara-negara yang visanya sulit seperti amerika, schengen (visa eropa), dan kanada.

Indonesia, More Than Words

Thursday, August 29, 2013

Borobudur,sebuah Inspirasi

Wednesday, August 28, 2013

Rumput Tetangga Lebih Hijau?.Mari Rawat Rumput Sendiri

Tuesday, August 27, 2013
Saya ingat,saat pertama kali menginjakkan kaki di Semarang pada tahun 2000, saya begitu penasaran dengan warung-warung tenda di sepanjang jalan daerah Tembalang.Tertulis besar-besar di spanduk yang menutupi  bagian depan tenda tersebut “ PECEL LELE”. Lele dipecel? Hmm gimana tuh,apa lelenya diulek sama bumbu kacang ya ? pikir saya. Setahu saya pecel itu adalah campuran sayur-sayuran , daun singkong,kacang panjang,timun, ditambah tahu tempe trus disiram sama bumbu kacang,seger-seger pedes gitu,dan ga pernah tahu kalau ada campuran lelenya. Maka dengan rasa keingintahuan yang besar, malam pertama di Semarang pun saya langsung memesan pecel lele sebagai santap malam.

Saat hidangan tersedia di depan mata,di piring  tergolek manis seekor lele yang digoreng kering dengan asesoris berupa sambal semacam sambal terasi,plus lalapan berupa timun,daun kol,dan tak lupa daun aneh yang belum pernah saya lihat. Belakangan saya tahu kalau itu adalah daun kemangi. Ow ..ow… bayangan saya akan pecel  buyar seketika. Spontan saya bertanya “ Mana pecelnya mas”, xixixixi. “ Lhaaa itu mba, kan pesen pecel lele”

Durian vs Mentimun

Saturday, July 20, 2013




Ada beberapa keuntungan yang aku syukuri menjadi orang sumatera utara. Salah satunya yaitu tersedianya pasokan durian sepanjang tahun yang menjadi favorit suamiku. Lebih khusus lagi, sangat bersyukur bermukim di belantara hutan sawitnya, karena bisa dapat durian secara gratis tentunya ;)).

Hmm tapi berhubung saat ini bukanlah musim durian, maka cukuplah dengan menikmati rujak di siang hari yang gerah sambil ditemani segelas es kelapa muda, yummy.
Ngomong-ngomong soal durian dan rujak, jadi ingat sebuah kalimat dibawah ini :

Hubungan atasan dan bawahan itu ibarat buah durian dan buah mentimun.

Bingung ????, Let me explain it……………

Buah Durian , seperti yang kita kenal selama ini adalah buah ranum dengan duri keras yang melindungi daging buah didalamnya yang lembut dan luar biasa lezat. Buah tersebut merupakan raja dari segala buah. Karena rasanya yang legit, bentuknya yang unik, berbuah hanya pada musim-musim tertentu, dan yang paling penting, buah ini hanya terasa maksimal kelezatannya jika jatuh secara alami dari pohonnya. Bukan karena diperam atau jatuh dijolok galah. Jadi bisa dikatakan durian adalah buah pilihan yang tidak sembarangan. Bahkan harganya bisa sangat mahal saat tidak pada musimnya.

Sama halnya dengan pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seseorang yang terpilih,. Seorang pemimpin tidak secara instan terlahir. Ia telah ditempa banyak hal, baik pendidikan,pelatihan dan pengalaman. Karena itu tidak banyak orang yang bisa atau tepatnya pantas menjadi pemimpin. Sama seperti durian ,dengan kebijakannya seorang pemimpin akan terlihat keras diluar namun didalamnya penuh dengan kesahajaan dan itu hanya akan terjadi saat ia bukan hasil karbitan , namun seiring dengan kematangan jiwanya yang akan melahirkan kerendahan hati.

Lain halnya dengan mentimun. Buah ini bisa kita jumpai di pasar-pasar pagi dan sore. Jumlahnya cukup banyak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Pasokannya tersedia di sepanjang tahun. Rasanya yang segar membuat buah ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, baik sebagai pelengkap seperti lalapan maupun bahan utama untuk membuat acar dan rujak . Dari segi fisik, mentimun tidaklah sekeras durian. Ia tidak dapat bertahan terlalu lama setelah dipetik .Jika tidak disimpan dalam lemari es akan cepat membusuk karena kulitnya yang cenderung tipis.

Ibarat mentimun, seperti itulah bawahan. Tidak sementereng durian.
Nah sekarang coba bayangkan jika buah mentimun jatuh menimpa durian, apa yang terjadi??,

Yah minimal ia akan terbentur di beberapa bagian tubuhnya yang terkena langsung kulit durian, syukur-syukur hanya keserimpet sedikit, sehingga sisanya yang utuh masih bisa diolah menjadi makanan yang lezat.

Sedangkan durian??. Tidak akan terjadi apa-apa pada si durian. Ia hanya akan seperti durian yang kejatuhan mentimun. Ia tetap keras dan tetap lezat.
Lalu bagaimana jika durian jatuh menimpa mentimun?? Rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Pastilah mentimun yang malang akan babak belur, hancur lebur terlindas tubuhnya. Dan sekali lagi, tidak terjadi apa-apa pada durian. Ia tetaplah si buah raja.

Nah, dimanakah posisi kita sekarang?? Si mentimun atau si durian.
Mungkin perlu berfikir seribu kali saat berurusan dengan si buah berduri ini.

Insiden Honeymoon

Tuesday, July 16, 2013
Cerita ini terjadi sudah lima tahun yang lalu. 

Kalau menurutmu honeymoon itu selalu semanis madu, think again.

Begitu suami melamar saya untuk menikah, persiapan menjelang hari H pun mulai saya lakukan. Mulai dari sewa rias pengantin, jahit baju, sewa tenda, pesen undangan dan pernak-pernik yang kelihatan kecil ternyata bikin ribet dan menghabiskan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Dari semua persiapan pernikahan, saya paling excited mempersiapkan perjalanan bulan madu.

Saya pencinta pantai, dan saya belum pernah ke Bali, maka tanpa ada keraguan saya dan suami sepakat menikmati bulan madu kami di pulau Dewata tersebut.

Rumput Tetangga [Selalu] lebih Hijau

Wednesday, July 10, 2013
Minggu ini di grup BB saya lagi hangat membicarakan tentang hasil tes manajer yang seharusnya saya ikuti beberapa waktu lalu.

" Si A jadi MP di Kuta, si B di Medan PH,si C, di Jakarta kota"

Seneng denger kabar teman-teman yang berhasil lulus dan melaju ke jenjang karir berikutnya. Namun ternyata tak dapat saya pungkiri terselip sedikit rasa iri di hati.

" Duh, enaknya mereka, sudah selangkah di depan saya".

Sebagai manusia biasa terkadang kita memang tak bisa terhindar dari rasa iri melihat kesuksesan orang lain. Isltilah "Rumput tentangga lebih hijau" itu benar adanya. Di satu sisi banyak teman saya yang mungkin iri melihat hidup saya, saya pun demikian melihat mereka.

Ada ketakutan-ketakutan akan tertinggal dibanding teman-teman seangkatan yang ujung-ujungnya menjadi " Kalau saja kemarin saya ikut", " Mungkin saja bisa penempatan Medan", dst dst andai andai yang katanya pintu masuknya setan pun menguasai saya.

Kemudian saya lihat wajah putri kecil saya yang sedang menyusu dengan semangatnya. Ah, tiba-tiba saya malu pada diri sendiri, malu pada sang Pencipta. Saya ini sudah dilimpahi banyak rezeki tapi kok ya masih tidak bersyukur juga, masih merasa kurang juga.

" Sesungguhnya orang yang berkecukupan adalah orang yang di hatinya selalu merasa cukup dan orang fakir adalah orang yang hatinya selalu rakus " (HR.Ibnu Hibban )

Plak, tertampar rasanya. Berarti mungkin saya masih termasuk orang fakir. Hmmm semoga di Ramadhan ini saya bisa mencuci otak saya dan menjadi orang yang berkecukupan dengan selalu merasa bersyukur.

Antara Aku,SIM dan Polisi

Sunday, June 30, 2013
Dari dulu hubungan saya dengan polisi lalu lintas begitu harmonis.Entah sudah berapa kali saya menerima surat cinta dari mereka,alias kena tilang.Yang paling sering sih karena melanggar rambu-rambu,seperti marka jalan,lampu merah, larangan belok, sampai ngga punya SIM. Iya, saya ngga punya SIM.

5 tahun yang lalu pernah punya,trus setelah mati ngga pernah diperpanjang lagi,apalagi saya juga sudah pindah alamat,plus ganti KTP,malah lebih malas lagi untuk mengurusnya.

Lagitmusik.com, Cara Asik Menikmati Musik

Wednesday, June 26, 2013
Semua ciptaan Yang Maha Kuasa di alam semesta begitu menakjubkan, begitu indah dan begitu istimewa. Namun dari kesemuanya, manusia adalah ciptaan yang paling mencengangkan. Dengan segala kerumitan dan kompleksitas di dalamnya.

Jika manusia adalah ciptaan terbaik Allah ( menurut saya ), maka musik adalah ciptaan terbaik manusia. Banyak hal luar biasa yang ditemukan manusia, mulai dari bahasa, seni, ilmu pengetahuan, sampai temuan tentang rekayasa genetic. It’s very amaze. Namun, tidak ada temuan yang begitu universal dan dapat diterima di seluruh pelosok bumi kecuali musik.

Hidup ini [Harus] Memilih

Friday, June 21, 2013
Iya, dalam hidup ini kita pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan. Dari mulai membuka mata di pagi hari, kita dihadapakna pada pilihan mau bangun atau meneruskan mimpi, mau sarapan dulu atau langsung capcus ke kantor. Di perjalanan ke kantor pun kita lagi-lagi harus memilih, mau masuk tol atau lewat jalan biasa. Naik taksi atau naik angkot. Dan pada akhirnya keputusan yang kita ambil akan berdampak pada langkah kita selanjutnya.

Being A Mother

Wednesday, June 19, 2013
Akhirnya bisa posting lagi di blog ini, hampir sebulanan ini rasanya waktu itu ngga cukup buat ngapa-ngapain, padahal ya ngga ngapa-ngapain juga ;)

Alhamdulillah, tiga minggu lalu tepatnya Selasa 28 Mei 2013 pukul 22.39 WIB telah lahir putri pertama kami dengan berat 3,3 kg , panjang 49 cm secara normal. Pengalaman yang ngga mungkin saya lupakan seumur hidup. Setelah lima tahun menanti kehadiran si dede, rasanya semua terbayar lunas ngga pakai ngutang. 



Untuknya kami beri nama Pramodawardani Lalitavistara, Kebahagiaan yang selalu tumbuh dan rezeki yang berlimpah, begitulah makna namanya. Sesuai harapan kami sebagai orangtua. Semoga putri kami ini selalu membawa kebahagiaan dimanapun ia berada, bukan kebahagiaan sementara tapi kebahagiaan yang selalu bertunas, mengakar dan tumbuh besar. Selain itu, karena selama kehamilannya rezeki seolah mengalir bagai ditumpahkan dari langit pada keluarga kecil kami, maka begitulah juga yang kami harapkan akan terjadi padanya.

Go Fatin Go Fatin

Friday, May 24, 2013

Yeaaaay akhirnya X Factor muncul juga . Udah dari tadi pagi ngga sabar mo nonton. 

Seperti yang saya tulis di status FB saya tadi pagi 


Ngga ada yang memungkiri kalau Novita Dewi punya suara yang cetar banget, tinggi dengan teknik yang sudah matang. Ditambah pengalaman dan mental juara yang sudah ditempa, tidak diragukan Novita Dewi pantas menjadi pemenang. 

Pencemaran Nama Baik : Ikhlas, Haruskah?

Ikhlas itu lebih Indah

Seorang teman memberi nasehat kepada saya setelah saya mencurahkan uneg-uneg di hati. Saya setuju sekali dengan kalimat tersebut, bahwa iklhas itu lebih indah. Ikhlas itu lebih menenangkan dan ikhlas itu jauuuuh lebih baik daripada tidak ikhlas, eh.

Namun kemudian saya bertanya-tanya , keadaan yang seperti apakah kita harus ikhlas? Setiap saat?. Terkadang saya mikir, ada saatnya kita tidak boleh mengikhlaskan sesuatu kalau memang itu menjadi hak kita.

Seandainya Saya Tidak Ngeblog, So What Gitu Lho???

Wednesday, May 22, 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mamiri Minggu ke tujuh dengan tema :


Seandainya saya tidak ngeblog?

Yang pasti dunia ngga akan kiamat
Langit masih biru
Bunga pun tak layu
Eyang Subur masih digugat Adi Bing Slamet
Arya Wiguna masih tenar dengan "Demi Tuhannya" ( ngga banget deh )
Dewi Persik masih sama alaynya
Dan yang pasti Lee Min Ho tetep ngga mau sama saya xixixi

Cuti Hamil : Tips Belanja Hemat Ala WIndi

Tuesday, May 21, 2013
Sudah sebulan saya menjalani cuti dalam rangka menyambut si buah hati. Di tempat saya bekerja, cuti hamil memang harus diambil sebulan sebelum melahirkan dan dua bulan setelah melahirkan. Sebenarnya sayang juga sih, pengennya tiga bulan cuti itu dihabiskan setelah si dede lahir biar agak lamaan bisa momongnya. Tapi karena sudah aturan, ya mau apalagi.

Awalnya saya pikir, saya bakal bete abis selama sebulan di rumah. Kebanyakan teman-teman bilang gitu, katanya bosan banget nungguin bayinya lahir, ngga ngapa-ngapain di rumah. Memang awalnya gitu sih, mau jalan-jalan ke mall sayanya gampang banget kecapekan. Pas di mall sih semangat, gitu pulang kaki linu-inu, kasihan suami yang kebagian jatah mijetin xixixi.Mau berwisata kuliner ria, entah kenapa sejak hamil saya suka sekali masakan rumahan, jadi ya ngga terlalu antusias kalo diajakin suami makan di luar.

Srikandi Blogger, Aktualisasi Perempuan di Era Digital

Tuesday, May 14, 2013
Hiruk pikuk perhelatan akbar ajang Acer Srikandi Blogger 2013 telah selesai. Senyum puas para finalis, panitia dan semua pihak yang terlibat menghiasi dunia maya. Sebuah ajang apresiasi terhadap para perempuan blogger yang mungkin selama ini tidak terlalu disadari sepak terjangnya.

Tak dapat dipungkiri ajang yang melibatkan para perempuan blogger yang tergabung dalam Kumpulan Emak Blogger ini merupakan perhelatan terbesar pertama kali untuk dunia blogging Indonesia.Bukan saja terbesar semangatnya namun juga terbesar cakupannya. Karena tidak hanya diikuti oleh blogger di satu propinsi tertentu tetapi seluruh perempuan blogger dari ujung Barat Indonesia ke ujung Timur hingga menyeberang ke negeri tetangga dan negeri saudara jauh. Tidak hanya itu, acara dengan sponsor utama Acer dan Rinso ini pun bertabur hadiah, mulai dari stok rinso selama setahun, TV Samsung hingga Notebook Acer. Awesome.

Pentingnya SPF15 Untuk Perlindungan Optimal Setiap Hari

Wednesday, May 8, 2013

Sampai saat ini saya merasa beruntung sekali terlahir dan besar di tanah Indonesia. Kenapa? 

Banyak alasan yang mendasarinya, mulai dari kulinernya, keindahan alamnya, sampai siraman sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Saya ngga bisa bayangkan kalau Indonesia turun salju,wah bisa-bisa penyakit lama saya biduran bakal kambuh setiap saat. Tidak itu saja, menurut saya warna kulit perempuan paling eksotis itu ya warna kulit orang Asia, terutama lagi warna kulitnya orang Indonesia. Ada yang bilang sawo matang, ada juga yang menyebutnya kuning langsat. Tapi yang pasti kulit perempuan Indonesia itu permukannya cenderung mulus, ngga berbintik-bintik.

Namun terkadang apa yang menjadi keberuntungan bisa juga berbalik menjadi sesuatu yang harus diwaspadai. Contohnya ya sinar matahari tadi. Walaupun sinar matahari itu baik untuk kesehatan terutama di pagi hari karena mengandung vitamin D, namun saat beranjak tengah hari, paparan sinar matahari malah membahayakan, terutama untuk kulit. Apalagi beberapa tahun belakangan, cuaca sudah sangat ekstrim dan sulit diprediksi akibat perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global. Siang hari panasnya bisa ampun-ampunan.

First Love

Monday, May 6, 2013

Sosok itu, dia duduk tepat di seberang mejaku. Kulitnya putih bersih,wajahnya tergolong manis untuk ukuran  jenis kelamin laki-laki, ia tidak terlalu tinggi tapi juga tidak pendek, tak pernah ada satu katapun yang pernah keluar dari mulutnya. Baik sekedar menyapaku atau menanyakan sesuatu padaku, ah apa yang ada dalam pikirannya.

Teknologi Hijau, Penerapan Mobil Ramah Lingkungan

Sunday, May 5, 2013
Setelah hampir 8 tahun tinggal di Sumatera, baru nyadar ternyata suami saya belum pernah sekalipun ke Berastagi. Daerah Puncaknya Sumatera Utara yang terkenal dengan Bukit Gundalingnya. Kalau di Jawa ya mirip-mirip Kaliurang atau Tawangmangu. Daerah bukit dengan udara yang sejuk. Rasanya kok Mesake banget si mas belum pernah ke daerah wisata kebanggaan orang Medan ini. Jadi, setahun yang lalu, saat ponakan saya Fadlan berulangtahun kami pun berbondong-bondong sekeluarga besar merayakannya di Berastagi. Kami menyewa sebuah villa yang  besar untuk menampung 4 keluarga.

Saya sendiri, terakhir ke Berastagi sudah beberapa tahun yang lalu. Soalnya kalau liburan mau kesana, sudah bisa dipastikan macetnya poll, persis keadaan lalu lintas kalau mau ke puncak saat libur panjang. Karena sudah lama ya memory saya masih merekam kondisi Berastagi beberapa tahun yang lalu.

Hari Pendidikan Vs Hari Buruh

Friday, May 3, 2013
Kemarin baru saja diperingati sebagai hari pendidikan nasional di negeri ini. Hari yang ditujukan untuk menghormati salah seorang pahlawan bernama Ki hajar Dewantara. 

Setelah satu hari sebelumnya diperingati sebagai hari buruh.

Pendidikan dan buruh, seperti dua mata uang yang bertolak belakang. Pendidikan identik dengan kesempatan untuk belajar, memperoleh ilmu yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Istilah orang terdidik, orang berpendidikan identik dengan seseorang dengan sopan santun dan budi pekerti luhur. Yang memiliki tindak tanduk ala ningrat dan tentu saja dengan tutur kata dan penampilan yang bersahaja.

Sementara buruh. Apa yang terpikir saat mendengar kata buruh?. Pekerja pabrik?. orang yang digaji, orang yang bisa setiap saat dipecat jika sang majikan selesai keperluan dengannya. Buruh, di bully dan disuruh.

Kenyataannya orang berpendidikan pun sejatinya adalah seorang buruh, sepanjang ia masih bergantung pada pihak lain dan menunggu satu tanggal di tiap bulan untuk mengasapi dapur. Jadi masihkah kita bangga dengan segala titel dan embel-embel pendidikan yang berderet panjang di belakang nama kita?

Pantaslah hari pendidikan disandingkan dengan hari buruh, untuk lebih mengingatkan kita bahwa setinggi apapun pendidikan yang kita kenyam, pada akhirnya kita tetaplah buruh jika masih saja mau di bully dan disuruh.

Hari pendidikan, momentum untuk membebaskan diri dari sifat ke-buruh-an dalam diri kita. Menjadi diri yang merdeka. tanpa menggantungkan nasib pada pihak lain. Ah entah kapan itu bisa terwujud.

DecorativeJI, Pengalaman Seru Mewujudkan Warna Impian

Thursday, May 2, 2013
Mau cerita tentang rumah lagi nih. 

Saya pernah bilang kalau nyari rumah itu gampang-gampang susah. Sama seperti yang pernah saya alami. Setahun yang lalu suami saya dimutasi ke kantor direksi yang berada di Medan. Kami yang sebelumnya selalu menikmati fasilitas rumah dinas dari perusahaan, mau tak mau harus mencari rumah sendiri karena penempatan untuk kantor direksi tidak difasilitasi rumah dinas. 

Syukurnya walau ngga dikasi rumah dinas tapi oleh perusahaan diberi tunjangan uang perumahan. Daripada digunakan buat ngontrak, kami memutuskan untuk membeli rumah saja sekalian, lumayan buat tambahan angsuran. Mulailah saya dan suami hunting rumah sana-sini. Ternyata ngga gampang lho nyari rumah yang sesuai keinginan. Saya dan suami pengennya rumah dengan luas yang lumayan, namun ternyata perumahan baru yang ada rata-rata memiliki luas yang sangat terbatas. Kebanyakan developer hanya menawarkan rumah dengan lebar 6x15, seukuran ruko. Ada sih yang agak lebar, bisa 8 meter depannya, tapi harganya sudah selangit, ngga pas dengan budget yang kami punya.

Efek Domino: Waspada Bahaya Miras dan Minol Bagi Remaja

Tuesday, April 30, 2013

Sebulan yang lalu saya mengunjungi salah seorang debitur di daerah Rantau Prapat. Karena si debitur adalah pemasok TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit yg mana sehari-hari menghabiskan waktu di lapo tuak,maka saya pun menemuinya disana sekaligus melihat langsung aktivitas usahanya. Di Sumut terutama di daerah-daerah Kabupatennya,lapo tuak memang menjadi semacam central point untuk berkumpul.Merupakan pemandangan biasa bagi saya melihat para lelaki berkumpul di lapo tuak sambil minum minuman tradisional yang terbuat dari nira tersebut. Namun hal yg membuat saya terkejut adalah saat mendapati beberapa remaja bahkan anak-anak yang ikut meneguk tuak.

Warna-Warni Ku Kepribadianku?

Monday, April 29, 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mamiri Minggu ke Empat dengan tema 
" Warna"

Wah temanya menarik sekali. Kemarin baru saja di Twitter mba Afifah Affra membicarakan soal warna.

Jika karakter adalah warna, apa warna kepribadianmu ?

Sekelumit Cerita dari Anugerah Juranalistik Aqua



" Halo Selamat siang, Dengan mba Windi Widiastuti?"
" Iya Benar"
" Saya dari Aqua Danone mba. Berhubungan dengan event AJA , kami ingin mengundang dan menanyakan kesediaan mba Windi untuk datang di acara malam penganugerahan Jurnalistik Aqua di bala bla bla....... Hari Kamis Tgl 18 April"
Hwaaaa, saya langsung bingung mau jawab apa. Dilema tingkat Brahmana. Itu hari pertama saya cuti buat lahiran. Hpl saya kira2 tanggal 26 Mei. Duuuuh, pengen banget dateng, suer. Eh trus saya nanya lagi
" Mba, emang saya menang yah"
" Wah itu nanti aja mba tunggu kejutannya di acara"
"Semua finalis diundang mba"
" Ngga mba, hanya beberapa orang 
saja "

Sosok Inspiratif Itu Bernama Perempuan

Saturday, April 27, 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mamiri Minggu Ketiga dengan Tema " Perempuan Inspiratifku"

Menurut saya sebaik-baik teladan adalah orang yang sudah tidak ada di dunia ini, alias sudah berpulang ke Rahmatullah. Karena kita sudah tahu akhir hidupnya dan benar-benar bisa memilah dan memilih mana yang patut dijadkan inspirasi mana yang tidak.

Bukan berarti sosok yang masih hidup tidak patut dijadikan teladan, namun kalau kita melihat seperti apa ia menutup harinya , lebih banyak pelajaran yang bisa kita petik.

Mengenai itu, saya memiliki tidak hanya satu tapi banyak perempuan inspiratif yang saya jadikan teladan dan tentu saja saya ingin seperti mereka.

Khadijah

Salah satu perempuan paling inspiratif di dunia yang fana ini adalah Khadijah, ummul mukminin, istrinya nabi Muhammad SAW. Kenapa? Apa karena dia satu-satunya istri nabi yang tidak dipoligami?. Hehehe, ngga ada hubungannya sama sekali, walaupun tentu saja kalau boleh meminta saya berharap menjadi satu-satuya istri dari suami saya.

Membaca literatur yang mengulas tentang beliau benar-benar membuat saya terpana. Bukan karena cerita tentang kecantikannya ataupun karena kekayaannya,namun karena begitu besar dukungan yang ia berikan untuk perjuangan Rasulullah menegakkan Islam. Seorang istri dengan kedudukan jauh di atas suami, dengan harta yang melebihi suami, namun tak membuat ia merasa dirinya berada di atas suami. Seorang istri, tetaplah partner suami seberapa berkuasanya pun ia.

Apakah itu istimewa?. Tentu saja, bagi saya hal tersebut sangat istimewa, karena saya banyak melihat perempuan jaman sekarang yang jika memiliki kedudukan lebih di atas suami, tiba-tiba menjadi arogan dan merasa memiliki hak untuk mengambil alih tongkat kepemimpinan keluarga. Ah semoga saya tidak akan seperti itu.

Aisyah Binti Abu Bakar

Sosok perempuan inspiratif kedua versi saya adalah Aisyah binti Abu Bakar, masih istrinya Rasulullah juga. Saya sangat mengagumi kecerdasan akalnya. Bayangkan, di usia yang sangat muda ia telah menjadi seorang istri pemimpin agama dan menjadi sumber jawaban segala tanya setelah Rasulullah wafat. Hampir sebagian besar hadist sohih berasal dari Aisyah. Betapa kuat ingatan perempuan salehah ini. Tidak hanya ilmu agama, bahkan hukum, kedokteran pun dikuasainya. 

Kalau mengingat sosok Aisyah, saya langsung menganalogikannya dengan perempuan karir pada masa ini. karena Aisyah salah satu istri yang sering ikut nabi berjuang ke medan perang. Bukan untuk ikut bertempur, tapi mendampingi dan membantu para korban perang. Ah sungguh iri dengan kepintaran yang ia miliki.

Novialia Lutfiatul

Istri nabi juga?
Bukan, dia bukanlah siapa-siapa. Pun saya tidak mengenalnya sama sekali. Kalau masih ada yang ingat tentang kecelakaan bis yang menewaskan dua mahasiswi kedokteran Undip beberapa waktu silam, maka dialah salah satu korban tersebut.

Seperti saya katakan di awal tulisan, bahwa akhir hidup seseorang bisa menjadi isnpirasi bagi kita. Saat membaca kabar kecelakaan tersebut, tak lama berselang banyak yang menshare blog pribadi Novia. Membaca tulisan-tulisannya membuat saya merinding, terharu sekaligus merenung. Bahwa apa yang kita tulis nantinya akan menjadi peninggalan kita. Bahwa dunia maya dan media sosial yang hampir tiap saat kita berinteraksi di dalamnya bisa menjadi gambaran jejak perjalanan hidup kita.

Dari Novia saya menyadari hal tersebut, dan sungguh tulisan-tulisannya begitu menginspirasi dan membuat pembaca semakin dekat kepada penciptaNya. 

Saya ingin seperti dia. Meninggalkan tulisan yang bermanfaat dan mengakhiri kehidupan dengan kenangan indah di hati orang-orang yang mengenalnya. 

Perempuan inspiratif, tak harus seseorang yang berprestasi menyilaukan. Mereka ada di sekeliling kita, berinteraksi dengan keseharian kita. Bisa seseorang yang kita kenal, atau malah hanya bersinggungan di dunia maya.

Dan hey, bisa jadi kamu adalah sosok perempuan yang juga menginspirasi orang lain. Berbahagialah jika itu terjadi.





Apa Yang Terjadi dengan Tulisanmu Saat Engkau Mati?



HAAAAh Uje meninggal ? Innaillahi wa inna ilaihi rajiun

Begitu reaksi saya saat melihat postingan teman di FB mengenai kabar bahwa Uje meninggal dunia tempo hari. Setelah membaca status tersebut,  tebak apa yang saya lakukan?.

a. Menghidupkan televisi
b. Nanya ke temen
c. Konfirmasi ke istrinya Uje

Yang C jelas ngga mungkin. B masih subuh saat saya membaca status tersebut, siapa pula yang mau diganggu subuh-subuh. Kemungkinan terbesar adalah A. Tapi saya tidak melakukan ketiga hal di atas.

Custom Post Signature