Menurut saya menjadi anggota DPD RI itu adalah sebuah pekerjaan yang mulia sekaligus berat. Mulia, karena tidak sembarangan orang bisa meraihnya, berat karena tidak mudah untuk bisa mengakomodir keinginan begitu banyak orang dengan tingkat kepuasan yang berbeda-beda.
Sebenarnya keinginan rakyat itu bukan hal yang berlebihan bahkan sangat sederhana terhadap pemimpinnya.
Masalah listrik misalnya, harapan masyarakat hanyalah listrik jangan sering padam. Lebih khusus lagi jangan sampai padam saat final piala dunia.
Atau, keinginan nasabah bank. ATM jangan offline, kemudian kalau transaksi di teller harus cepat dan petugasnya harus segar dan cantik.
Very simple.
Contohnya lagi, keinginan masyarakat Medan, bisa jadi hanya tiga hal saja; jangan ada jalan yang berlubang, kalau hujan tidak banjir dan………….. PSMS selalu menang.
Bolehlah saya mengandaikan,
Gunung tidak harus tinggi yang penting ada pertapanya
Gua tidak perlu dalam yang penting ada emasnya.
Pria tidak perlu tampan, yang penting bagus kepribadiannya ( mobil pribadi, rumah pribadi, hhahahah)
Jadi bagi saya lebih penting program kecil yang penuh arti daripada program besar yang tidak jelas tujuannya
Seandainya saya Anggota DPD RI……
Hmmm pertama-tama saya akan mohon ampun dahulu kepada Allah SWT , karena pastinya akan banyak amanah yang tidak dapat saya penuhi persis sesuai apa yang diinginkan, karena saya bukanlah Spiderman yang sekonyong-konyong ada di TKP kapanpun dimanapun.
Atau berjanji, mengumrohkan 200 orang yang terpilih, kalau dananya ya dari uang rakyat juga.
Berhati-hatilah, jangan sampai mencederai kepercayaan rakyat. Ketidakpercayaan muncul dari rasa kecewa. Rasa kecewa bersumber dari tidak terpenuhinya keinginan dan kebutuhan. Prinsip yang sangat sederhana untuk diketahui seorang pemimpin.
Maka dari itu, penuhi lima kebutuhan dasar semua manusia.
Maka dari itu, penuhi lima kebutuhan dasar semua manusia.
Sandang dan pangan yang cukup.
Ingat kata pepatah “ Perut yang lapar, akan membawa amarah
jadi kenyangkan dulu rakyat. Lindungi harga pangan, pastikan ketersediaannya, tindak tegas pedagang yang nakal, yang suka menumpuk bahan dagangan untuk menaikkan harga.
Rakyat miskin,seberapa kerasnya pun mereka bekerja, tidak akan pernah sanggup membeli rumah dari developer-developer rumah minimalis yang lagi ngetrend itu.
Jadi saya akan bangunkan rumah susun bersubsidi dengan harga murah, bisa beli boleh sewa. Yang penting jangan ada lagi rakyat yang tidur beratapkan langit.

Jadi saya akan bangunkan rumah susun bersubsidi dengan harga murah, bisa beli boleh sewa. Yang penting jangan ada lagi rakyat yang tidur beratapkan langit.
Jika tiga kebutuhan yang sangat mendasar tersebut sudah terpenuhi, pendidikan menjadi sorotan berikutnya.
Tidak selamanya pendidikan gratis itu baik untuk seluruh warga. Lebih baik , menerapkan subsidi silang. Dengan kata lain, tidak setiap anak dibebaskan uang sekolah.
Kasihan kaaan, anak Direktur Inalum atau anak Manajer Lonsum, kalau harus nerima dana BOS dari pemerintah, Apa kata DUnia?????
Tempatkan sesuai dengan porsinya. Karena saya yakin adalah sifat dasar manusia senang merasa lebih dari orang lain.
Dan yang terakhir, jika semua komponen sudah terpenuhi, tidak perlu harus ke Ancol,makan bersama keluarga pun sudah merupakan rekreasi dari penatnya aktivitas.
Dengan kondisi yang demikian, lazimnya tidak akan ada lagi,kejahatan.
Seperti kata bang napi,
” kejahatan bukan hanya karena ada kemauan tapi karena ada kesempatan.”
Jadi hilangkan saja kesempatan itu.
Pantas tidak saya jadi anggota DPD RI?