Save The Water, Sebuah Pesan dari Alam Rahim

Thursday, January 31, 2013


Halo.. perkenalkan . 

Hmmm... namaku siapa yah. Aku belum tahu siapa namaku, tapi aku sering dengar bunda dan papaku manggil aku dede.. dede... gitu. Bunda sering bicara padaku, walau aku belum bisa menjawabnya tapi aku mengerti apa yang dikatakannya. Biasanya aku memberi jawaban dengan cara menendang perut bunda, atau mengetuk-ngetuknya. Sepertinya bunda suka sekali kalau aku bergerak-gerak, karena setiap aku bermanuver, sebuah tangan halus langsung mengelus-ngelusku, rasanya nyamaan banget.

Setiap malam bunda sering membacakanku buku cerita. Jadi di dalam sini aku sedikit-sedikit tahu apa yang terjadi di luar sana. Kemarin malam bunda bacain tentang air. Sebenarnya ngga bacain sih, cuma bunda membaca dalam hati, tapi kan karena aku satu jiwa sama bunda jadi aku tahu apa yang dibaca dan di pikirannya. Wah aku jadi ingin menyampaikan sesuatu dari sini. Karena aku belum bisa nulis, jadi bunda yang nulisnya.

Prospek Industri Gula Nasional: Peluang, Tantangan dan Peran PTPN X (Persero )

Wednesday, January 30, 2013

Oleh : Windi Widiastuty

Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Dalam AFTA ( Asean Free Trade Agreement ) komoditi gula termasuk ke dalam salah satu high sensitive list. Industri gula berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan sekitar 900 ribu petani dengan jumlah tenaga kerja sekitar 1,3 juta jiwa.  Gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kalori yang relative murah. Bahkan dinamika harga gula pun turut berpengaruh secara langsung terhadap laju inflasi.Gula adalah penyebab inflasi terbesar no 2 setelah beras. Pada tahun 2011 inflasi gula mencapai 3,98 %. Angka yang cukup besar. Tak heran permasalahan ketersediaan dan keberlangsungan produksi gula menjadi hal yang sangat krusial.

Jika dilihat sejarah pergulaan di negeri kita ini, Indonesia pernah berjaya dalam produksi gula pada tahun 1930-an. Pada saat itu produksi gula kita mencapai 3 juta ton yang diproduksi oleh 179 pabrik gula. Bahkan saat itu Indonesia merupakan salah satu eksportir gula terbesar di dunia.

Horeee, Aku Menang

Tuesday, January 29, 2013
Awal tahun ini ternyata masih diberi limpahan rezeki sama Allah SWT. Desember kemarin saya ikutan lomba nulis yang diadain LG Air conditioner. Ini ketiga kalinya saya mengikuti lomba menulis tentang AC. Dua kali diadakan oleh LG, dan satu kali oleh Sharp. Dan alhamdulillah ketiganya menang. Yang dua berhasil memenangkan hadiah pertama yaitu berupa televisi (yang diadain Sharp ) dan AC ( LG ). Sedangkan yang satunya menang juara ke empat, (LG ) hadiahnya voucher belanja. Lumayan banget buat nambahin isi rumah dan buat nambahin uang belanja.

Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan.

Ssebenarnya kemarin udah pesimis menang. Soalnya di syarat dan ketentuan lomba, katanya penilaian berdasarkan kombinasi antara isi artikel dan vote. Jujur saja saya kurang tertarik dengan lomba yang pure vote, tapi karena ada kata-kata kombinasi maka saya mencoba peruntungan. Dan hey, dengan vote yang hanya 47 biji ternyata bisa juga kok menang. Nah dari situ saya jadi makin semangat nih, ntar-ntar kalau ada lomba lagi yang penjuriannya kombinasi saya tetep mau ikutan ah. 

Namun lagi-lagi di setiap lomba, apapun itu, pasti adaaaa saja peserta yang tidak puas dengan keputusan juri. Salah satu peserta ada yang memperoleh vote sampai ribuan, dan ia juga menang, tapi bukan pemenang utama, trus dianya komplain dan protes di FB nya penyelenggara. Hmm menang kalah itu biasa dalam setiap kompetisi, kalau tulisan kita belum menang bukan berarti tulisan kita tidak bagus hanya mungkin belum ketemu jodoh aja dengan selera juri, menurut saya sih seperti itu, karena juri kan juga manusia yang punya sisi subjektivitas dalam menilai sesuatu. 

Anyho, sutra lah, dapet AC baru horeeeee, gratis meneh. Semoga keberuntungan masih berlanjut. Aamiin.

Untuk Tivi nya udah dateng, nih barangnya




****


DAFTAR PEMENANG LG AC HYBRID WRITING COMPETITION 2012



Terima kasih untuk seluruh Sahabat LG yang berpartisipasi mengikuti LG AC Hybrid Writing Competition 2012 dengan tema "TIPS HIDUP SEHAT & NYAMAN DENGAN AC TERBAIK"

Berikut ini para pemenangnya:
  • 1 Unit AC LG Hybrid
        Nama  : Windi Widiastuty
        Judul   : Tetap Sehat Dan Nyaman dengan AC Terbaik

  • 10 Voucher Belanja @200.000
        Nama  : Innes Clara Shinta 
        Judul   : Nyaman karena Hemat Energi, Sehat karena Kemurnian Udaranya 

        Nama  : Ari Widianto 
        Judul   : AC LG Hybrid untuk Kualitas Hidup Lebih Baik 

        Nama  : Julia Philadelpia Simanjuntak 
        Judul   : Hidup Sehat dan Nyaman dengan AC LG Hybrid 

        Nama  : Furing Ratnasari 
        Judul   : Mobil Istimewa = Tubuh Super bersama LG AC 

        Nama  : Agustina ratna puspitasari 
        Judul   : Tips hidup sehat dan nyaman dengan AC terbaik 

        Nama  : Ahsanul Marom
        Judul   : Hidup Sehat Bersama AC Terbaik 

        Nama  : Sadiman
        Judul   : Dengan AC LG Hybrid Tak Ada Lagi Dilema

        Nama  : Dwi Ayu Kartika 
        Judul   : Sehatkan hati, selamatkan jiwa 

        Nama  : Hariangga Indrajatmiko
        Judul   : Udara Sehat dan Menyegarkan

        Nama  : Arifah Wulansari
        Judul   : Kualitas Tidur Terjaga berkat AC LG Hybrid

Sekali lagi selamat untuk para pemenang, untuk Sahabat LG yang menang jangan berkecil hati ya!
Untuk para pemenang ditunggu konfirmasi datanya (nama, alamat, no hp, no ktp) ke inbox LG AC atau email ke info@lgsmart3d.com paling lambat 28 Januari 2013.

*keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat.



****

Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition



Sharp Plasmacluster Blog Competition telah sukses digelar untuk memeriahkan Kompasianival 2012. Telah terkumpul sebanyak 91  tulisan bertema “Sharp Plasmacluster Ion Pahlawanku” selama periode lomba 22 Oktober-10 November 2012. Setelah melakui seleksi ketat, tim juri Sharp Plasmacluster memilih 15 tulisan berikut sebagai Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition.

Lima Pemenang Utama


Juara 1 (Hadiah: 1 Unit LCD  32”)
Oleh: Windi Teguh

Juara 2 (Air Purifier)
Oleh: Eka Sariningsih

Juara 3 (Ion Generator)
Oleh: Willy Sitompul

Juara Favorit 1 (Mobile Ion Generator)
Oleh: Istiqomah primasari

Juara Favorit 2 (Moisturizer Ion Generator)
Oleh: Daniel h.t

Berdasarkan hasil penilaian dari tim juri,  jumlah Pemenang Favorit yang tadinya hanya berjumlah sepuluh orang ditambah menjadi empat belas. Keempat belas ini mendapatkan Merchandise SHARP.


Pemenang yang belum melakukan verifikasi akun kami persilakan melengkapi data diPersonal Info. Setelah akun terverifikasi, kirim e-mail pemberitahuan kekompasiana[at]kompasiana[dot]com dan CC kesetiawan.dieki[at]gmail[dot]com dengan subyek email “Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition,” paling lambat 2 minggu setelah pengumuman ini.
Kompasiana akan menghubungi pemenang yang sudah melakukan verifikasi akun dan mengirimkan email untuk pengambilan hadiah. (ROB)

Selamat bagi para pemenang!





Menunggu..... ( Gambarku Bercerita )

Monday, January 28, 2013

Menunggu.....

Saya yakin, semua orang pasti setuju kalau yang namanya menunggu itu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Menunggu seseorang, menunggu panggilan kerja, menunggu pengumuman lomba, menunggu di dokter, apa sajalah. It's soooooo boring.

Tapi dari semua jenis penungguan eh maksud saya penantian yang paling sakit itu adalah penantian yang kita tidak tahu kapan yang ditunggu akan datang.

Saya pernah mengalami yang namanya penantian tanpa kepastian. Setelah hampir lima tahun menikah sesuatu yang dinanti-nanti seluruh pasangan suami istri di muka bumi ini tidak juga menampakkan tanda-tanda kehadirannya. Si buah hati, titipan Allah yang begitu suci. Berbagai usaha telah kami jalani, dari terapi, pijet, sampai hampir melakukan inseminasi buatan.

Namun alhamdulillah lima bulan yang lalu penantian saya berakhir, doa-doa saya terjawab, makhluk mungil titipan Ilahi bersemayam di rahim saya. Rasanya sungguh luar biasa, Amazing...

135933752446040056
Bahagia sudah pasti.  Namun yang paling istimewa dari semua itu adalah perlakuan suami yang sangat khusus. Sudah mahfum kalau yang namanya ibu hamil itu badannya akan pegal-pegal di masa-masa kehamilan. Saat saya mengutarakan kepada suami keluhan saya tersebut, esoknya buru-buru suami membelikan kasur baru buat saya. Duuh terharu banget melihat perhatiannya, padahal udah diganti juga kasurnya ya tetap saja pinggang saya masih pegal-pegal :)

Begitu pun dengan pekerjaan rumah tangga. Kami memang tidak memiliki pembantu selama ini, karena hanya tinggal berdua di rumah rasa-rasanya belum membutuhkan asisten untuk pekerjaan sehari-hari. Apalagi saya adalah perempuan bekerja, maka lebih praktis kami melakukan semua secara instatn. Cucian ke Laundry, makan tinggal beli. Namun pekerjaan seperti mencuci piring, mengepel dan menyapu rumah tetap saya yang melakukan.

Setelah saya hamil??. Suami saya yang sangat baik hatinya itu mengambil alih semua pekerjaan rumah tangga. Dari mulai mencuci baju, mencuci piring, ngepel, bersih-bersih rumah semua dilakukannya. Berasa perempuan paling beruntung di dunia.

1359337716604418702
13593377541697396989
13593377861181116843
Biasanya ngga seberantakan ini lho :)


Dan sementara suami saya berlelah-lelah di dapur, apa yang saya lakukan ?.

Suami membebaskan saya bersantai di ruangan pribadi yang saya sebut my inspiration corner. Membaca, menulis, nonton tivi, apa sajalah yang penting saya nyaman. Di salah satu sudut rumah yang telah disulap suami menjadi ruang privat untuk saya. Memang dari dulu saya bermimpi ingin memiliki perpustakaan pribadi. Walau belum benar-benar berfungsi sebagai perpustakaan ( koleksi bukunya masih sedikit) tapi sudut ini selalu menjadi tempat saya menghabiskan waktu-waktu senggang.

13593378341753852177
13593378641551776232
Di sudut inilah tulisan-tulisan saya lahir, beberapa memenangkan lomba, bakan tivi yang ada disitu pun hadiah hasil lomba yang saya ikuti.

Selama hamil ini saya memiliki lebih banyak waktu lagi untuk menulis, apalagi ditambah keringan tanganan suami yang dengan ikhlas mengambil alih pekerjaan saya. Suamiku idolaku laaah pokoke judulnya.

Kehamilan itu memang sesuatu yang menakjubkan. Anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa. Ditambah lagi peran suami yang tidak segan-segan memberi perhatian lebih membuat masa-masa ini sebagai masa keemasan bagi saya.

Saya ingin momen ini abadi, ketulusan yang dicurahkan suami untuk saya, lebih dari apapun yang saya harapkan.

Bertuah

Monday, January 21, 2013
Awal tahun ini saya mendapat berita yang sangat menggembirakan. Salah seorang teman senasib sepenanggungan dalam hal memperoleh keturunan akhirnya ketularan saya. Alhamdulillah, sahabat saya yang sudah menikah lebih dari 5 tahun ( lebih lama dari saya) akhirnya dinyatakan positif hamil. Ya Allah bahagianya mendengar kabar itu. Memang benar, siapa yang sabar itu pasti beruntung. padahal niatnya bulan  ia sudah mau melakukan inseminisasi buatan. Sayangnya saat jadwal yang ditentukan tiba, ternyata si dokter yang akan melakukan insem lagi ke luar negeri, gagallah rencana sahabat saya itu. Bulan ini seharusnya ia akan menemui dokter itu lagi, namun belum sampai itu terjadi keajaiban sudah menghampirinya.

Maka, yakinlah hanya Allah yang tahu apa yang terbaik untuk hambaNya

Tips Menulis 1- Gradien Mediatama

Thursday, January 17, 2013





Memo Editor ~ Buatlah Sederhana


Standard
Membuat hal-hal yang rumit menjadi sederhana, terkadang tidaklah mudah. Apabila Anda membuat sebuah daftar persyaratan sedemikian detail, Anda akan menuai diprotes oleh audiens karena dianggap memperumit persoalan. Demikian pula sebaliknya, bila Anda menjadikan hal-hal yang telah biasa mereka alami sebagai ribet menjadi sebegitu sederhananya, audiens tetap gelisah untuk tidak memercayainya. Mereka akan membuat sejumlah pertanyaan tambahan yang diantarkan kepada Anda.

Sesi Pemotretan

Tuesday, January 15, 2013

Sejak menikah hampir lima tahun silam, bisa dihitung dengan jari saya dan suami berfoto dalam satu frame. Si akang selalu menolak kalau disuruh berpose. Padahal saya udah bosen masang PP di BB itu lagi itu lagi. pengennya punya foto terbaru gitu. 

Jadi kemarin saat makan di salah satu restoran sambil menunggu dapet meja, tejadilah beberapa adegan pemaksaan agar suami tercinta ini mau berfoto.

Udah dirayu-rayu dari mulai rayuan pulau kelapa sampai rayuan pulau seribu ngga mempan juga. Akhirnya pakai jurus ngambek ala ibu hamil. Lihatlah tatapan mata saya yang menghunus tajam.



Takut kualat sama istri, ia mulai lunak tapi tetap ngga mau lihat kamera. Terpaksa pakai cara kekerasan. Bekep erat-erat, tangan dipegang kuat-kuat. Jadilah pose yang sangat tidak indah ini.



Tiba-tiba lengah, saat adik saya yang merangkap juru foto memanggil kami berdua, terciptalah pose yang lumayan manis ini.


Dan akhirnya pasrah saja. Terserah mau bergaya atau ngga yang penting saya tetap pose pose sambil tersenyum tanpa menghiraukan si akang yang di samping menatap dengan pandangan " alangkah narsisnya istriku"


Sesi pemotretan pun gagal total dan ditutup dengan merdunya suara mba pelayan yang memanggil nama reservasi meja kami. :)

Mulutmu Harimaumu


Hari ini timeline media social baik twitter, facebook, blog, kompasiana ramai membicarakan pernyataan seorang calon hakim agung. Benarlah kata penyanyi Bob Tutupoli

“ Memang lidah tak bertulang,
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung sribu janji
Lain di muluuut lain di hati”

Terselip salah kata sangat fatal akibatnya. Namun untuk kasus yang ini beda, bukan lain di mulut lain di hati, tetapi apa yang terucap di mulut mencerminkan isi hati. Menunjukkan minimnya rasa empati. Jangan berharap dapat simpati.

Saat kuliah dulu, ada seorang dosen saya yang kalau bicara kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah makian, kata-kata kotor. Mungkin bermaksud untuk mencairkan suasana kelas, tapi kalau ujung-ujungnya menganggap diri begitu hebat dan merendahkan orang lain , maka dapat disimpulkan apa yang terucap adalah cerminan isi hati.

“ Jika yang keluar adalah hinaan, bisa jadi yang tersimpan di dalam memang sesuatu yang hina”.

Sungguh sial nasib si calon hakim agung, maksud hati hanya bercanda, apa daya menuai luka. Angan untuk menjadi hakim agung pun tinggal sebatas mimpi. Konfirmasi di media sambil menitikkan air mata?. Rasa-rasanya public sudah jemu dengan sandiwara ala pejabat yang seperti pepesan kosong semata. Do you think Indonesian are idiot?, think again.
Balik lagi ke judul tulisan ini “mulutmu harimaumu”. Hati-hatilah saat bicara, termasuk hati-hatilah saat menulis. Jangan sampai termakan omongan sendiri. Jangan pernah mengatakan sesuatu yang mungkin akan kau langgar di kemudian hari.

Contoh ringan, jangan pernah mencibir pengguna blackberry, siapa tahu suatu saat kau akan menggunakannya karena tuntutan pekerjaan atau tuntutan lingkungan. Itu hanya contoh yang sangat kecil. Kau tak harus membenci sesuatu jika tak ingin bersinggungan dengannya. Sama halnya dengan kau tak harus menghina para pemuja jengkol jika memang kau tak ingin memakannya.

Ada seorang teman yang dulu sempat menulis bahwa ia tidak mengerti kenapa orang lain suka sekali berinterkasi di FB, namun sekarang ia addict di dalamnya. Hey, jaman berubah, seleramu bisa berubah friend.

Mulutmu harimaumu, berhati-hatilah.

Jangan pernah meremehkan kuis hunter hanya karena kau tak suka ikut kuis kecil-kecilan karena kau tak tahu betapa senangnya memperoleh hadiah yang kelihatan seperti noktah-noktah itu namun kalau dikumpulkan bisa menjadi gundukan noktah, membentuk garis , akhirnya menjelma lukisan yang indah. It’s called portofolio.

Jangan pernah menganggap penggila lomba blog berselipkan komersilitas sebagai penulis murahan. Karena suatu saat kala kau bosan dengan rutinitas bisa jadi kau tergiur untuk menyelam di dalamnya. Apalagi saat kau mengecap manisnya sebuah kemenangan.

Mulutmu harimaumu, berhati-hatilah

Begitu pun saat kau merasa statusmu adalah status terbaik di muka bumi. Jangan remehkan para ibu rumah tangga hanya karena kau bahkan mungkin tak akan sanggup selama 24 jam penuh berkutat di dalam istana kecilmu. Siapa tahu suatu saat kau terbentur pilihan hingga memaksamu melepaskan sepatu bertumitmu dan menikmati indahnya rengekan balitamu.

Pun cibiran sinismu terhadap para perempuan bekerja, yang berjibaku meringankan beban keluarga dan sedikit memberi kesempatan pada dirinya untuk mengaktualisasikan diri. Bisa jadi, dalam hitungan hari kau pun harus berlarian bersaing dengan matahari pagi demi rezeki yang kau bawa pulang saat matahari berganti dengan rembulan.

Mulutmu harimaumu, maka kerangkenglah dengan rantai yang akan menjagamu. Karena bisa jadi hari ini ia memakan lawan, besok-besok kau yang ditelannya

Mulutku harimauku, ia pernah melumatku bulat-bulat. Jangan sampai kau pun mengalaminya teman.

RIP M.Daming Sanusi

Blogger di Tahun 2013

Friday, January 11, 2013

Tahun ini menginjak tahun ke empat saya aktif di dunia yang benar-benar membuat saya merasa nyaman, adem tentram dan menjadi apa maunya saya. Dunia blogger. Kegiatan ngeblog ini sudah saya jalani sejak tahun 2009 akhir. Dan Alhamdulillah banyak sekali manfaat yang saya dapat dari aktivitas ini. DI samping sebagai terapi menulis bagi diri saya pribadi, sebagai ajang latihan menulis, mengeluarkan ide, dan yang ngga kalah menariknya adalah ajang mengais rezeki. Yup, rezeki itu bisa datang dari pintu dan dari media apa saja. Setidaknya itu menurut pengalaman saya.

Awalnya saya menganggap blog sebagai tempat curhat atau diary online istilahnya, namun lama kelamaan saya merasakan arti blog lebih dari itu. Semakin hari semakin ingin menulis yang bisa memberi manfaat kepada orang lain disamping sebagai ajang curhat. Bisa dibilang inginnya curhat tapi yang elegan gitu, jadi ngga sekedar tempat menggalau.

Di tahun 2012, saya banyak mendapat rezeki dari kegiatan blogging, dari sekedar ikut giveaway yang berhadiah kecil-kecil sampai ikutan lomba yang diadain oleh pihak professional. Rasanya begitu terpacu begitu melihat peserta yang mengikuti adalah para blogger senior yang sudah malang melintang dan tidak asing lagi di dunia bernama blog. Walau tidak banyak, beberapa tulisan yang saya ikuti berhasil menyabet juara, diantaranya:

§     Pemenang Pertama Lomba Blog Aktivis Award, dapet duit 
§     Pemenang ke-4 lomba Blog LG , dapet voucher belanja
§     Pemenang utama lomba Blog Streetdirectory, dapet Samsung Galaxy Pocket
§     Pemenang Pertama Lomba Blog Sharp, dapet TV LCD
§     Pemenang ke-4 Lomba Blog Modena, dapet Oven Toaster.
§     Pemenang lomba blog kerjasama Blogfam dan Gradien Mediatama, hadiahnya buku sama royalti
§     Finalis Lomba Blog Telkomsel Paling Indonesia, tulisannya dibukukan dan menjadi cinderamataTelkomsel 

Hadiahnya juga lumayan membuat saya menarik sudut-sudut bibir. Yeaaah, saya jadi semakin semangat ngeblog.

Tahun 2013 ini saya yakin kesempatan untuk berkarya dan menunjukkan eksistensi semakin terbuka bagi para blogger yang memang serius ingin terjun sebagai blogger. Hey, blogger juga profesi lo, ngga kalah bergengsi dibanding profesi sebagai penulis novel atau cerpenis.  

Saya melihat para pihak owner produk komersial semakin menyadari pentingnya promosi melaui dunia maya. Apalagi promosi melalui para blogger yang cenderung lebih membumi dan terasa nyata, karena disampaikan dengan bahasa sehari-hari dan jauh dari kesan ngiklan. Apalagi dana yang dikeluarkan sangat jauh dibawah standar promosi melalui media lain seperti radio, surat kabar ataupun televise. Makanya saya yakin di tahun 2013 ini semakin banyak lagi lomba blog yang melibatkan produk-produk dengan branded yang sudah dikenal luas di masyarakat.

Tidak hanya untuk review produk, bahkan untuk meperkenalkan toko online yang baru buka, atau di dunia nyata istilah kerennya Grand Opening pun sangat mudah dilakukan dengan melibatkan para blogger.  Dari segi ekonomi, lingkungan, budaya juga para pihak yang terlibat di dalamnya mulai menyadari peranan para blogger dalam menyebarkan dan mensosialisasikan program-program yang ingin mereka sasarkan ke masyarakat luas. Terlihat dari berbagai lomba blog di tahun 2012 seperti lomba AIDS, lomba budaya batik, lomba yang diadakan MPR, DPR, hingga lomba bertema lingkungan yang tentu saja dibutuhkan kemampuan lebih dari sekedar curhat untuk mengikutinya apalagi sampai memenangkannya.

Para blogger sepertinya akan semakin menemukan suntikan semangat double di tahun 2013, karena semakin banyak juga komunitas blogger yang akan menampung dan mewadahi kegiatan ngeblog. Ngeblog akhirnya menjadi suatu kegiatan yang diakui di dunia kepenulisan dan di dunia pergaulan. Ibaratnya para blogger itu anak gaulnya dunia maya.

Namun walau demikian, saya tidak terlau mendukung kegiatan ngeblog yang hanya mengejar page view, atau komentar sebagai tolok ukur keberhasilan seorang blogger. Karena banyaknya silent rider yang cenderung hanya suka membaca tanpa pernah meninggalkan jejak. Walau tak dapat ditampik, kualitas tulisan akan sangat bepengaruh terhadap jumlah kunjungan dan jumlah komentar. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat para new blogger berputus asa.

Ke depan di tahun 2013, sebagai blogger sejati, saya ingin kegiatan ngeblog ini tidak hanya membawa manfaat secara moril dan psikologis. Kepuasan batin tetap menjadi hal yang utama, karena bagi saya ngeblog itu salah satunya untuk mengalihkan pikiran sejenak dari padatnya kegiatan di dunia kerja sehari-hari. Ke depannya, semoga ngeblog bisa mendatangkan income bagi saya dan membuka peluang lebih besar baik dalam hal pergaulan, kemampuan menulis dan mungkin juga dalam hal pekerjaan.

So, tahun 2013 ini saatnya para blogger unjuk gigi dan mendulang manfaat lebih dari kegiatan ngeblog. 

Are You ready???


Tulisan ini diikutkan dalam Liga Blogger Pekan Pertama Tahun 2012


Cara Buat Shortlink Di Twitter

Karena keseringan ikut lomba jadi dipaksa buat nyari-nyari yang sebelumnya ngga diketahui. Sekarang ini para penyelenggara lomba mewajibkan pesertanya untuk memilki akun twitter, trus kita juga harus mentwit url tulisan kita. Nah terkadang url yang di twit harus dalam bentuk shortlink.

Caranya gampang banget kok, cekidot


  1. Masuk ke https://bitly.com/
  2. Login dengan menggunakan akun twitter kita.
  3. Trus muncul tampilan berikut :

4. Copykan Url yang mau kita buat shortlinknya di dalam kotak yang ada tulisan Paste a Link Here, Enter
 5. Ntar muncul tampilan berikut


6. Yang dilingkari merah itu adalah Shortlink yang udah jadi
7. Copykan aja ke twitter kita
8. Udah jadiiii.

Gampang kaan. Ngga hanya untuk twitter lo, untuk ke FB juga  bisa. Selamat Mencoba :)

Aku Berbatik, Cause I Love Batik

Thursday, January 10, 2013
( Pemenang 3 Lomba Blog Berbatik.com )


Sebelum batik sepopuler seperti saat ini, saya tahu kain batik hanya dalam bentuk kain panjang, daster atau kain bawahan untuk kebaya. Kalau di daerah saya, biasanya batik kain panjang tersebut atau yang biasa disebut jarik menjadi primadona pada saat-saat kelahiran bayi ke muka bumi. Ibu saya biasanya menyetok jarik tersebut dalam jumlah banyak di rumah. Sehingga sewaktu-waktu, saat akan menghadiri acara penabalan nama, tinggal membungkus kain tersebut sebagai kado.

Sinamot ( Cerita Dari Sumut )



Sinamot Saya Dulu



“ Berapa sinamot yang diberi calon suamimu win?, pasti besar lah ya, kan kerja di BUMN”

Pertanyaan tersebut beberapa tahun yang lalu berhamburan dari orang-orang sekitar saat saya akan melangsungkan pernikahan dengan suami. Ada yang bertanya terang-terangan, ada yang menduga-duga bahkan tak sedikit yang menyarankan ini itu.


“ Minimal 3 ikat lah win, kau kan sarjana”

Atau

“ Wah, ibunya windi panen nih, soalnya kau kan perempuan bekerja win, lain dong sama yang ngga kerja”

Merupakan hal yang lumrah, di daerah saya yang notabene masih masuk dalam wilayah Sumatera Utara mempertanyakan hal-hal di atas.

Sinamot dalam bahasa batak adalah sejumlah uang yang diberikan calon mempelai pria kepada ibu mempelai wanita sebagai balas jasa karena telah membesarkan dan mendidik si anak sehingga menjadi wanita yang siap diperistrinya.

Walapun jaman sudah modern, teknologi sudah canggih, namun kebiasaan yang dulunya hanya dilakukan oleh suku batak, akhirnya malah menjadi kebiasaan dan keharusan di daerah saya. Saya yang notabene tinggal di kota Medan, ibukotanya SUMUT pun masih mengikuti kebiasaan tersebut. Padahal ayah saya bersuku Jawa. Namun karena ibu saya berdarah Batak Mandailing, tak pelak, sinamot pun menjadi salah satu syarat dalam melangsungkan pernikahan.

Karena merupakan balas jasa pada sang ibu, maka sudah menjadi aturan tidak tertulis bahwa besarnya jumlah sinamot tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya pendidikan dan pekerjaan si wanita. Jadi semakin tinggi pendidikannya, maka semakin besarlah sinamot yang harus diserahkan si pria. Sekilas terdengar seperti menjual anak, namun pada kenyataannya menurut saya, sinamot ini seperti bentuk pengakuan terhadap hasil didikan orangtua. Tak heran, jika yang dilamar adalah seorang dokter, si pria pasti harus menguras lebih banyak lagi koceknya. Nilai tambah lagi jika si wanita telah bekerja, karena dianggap nantinya ia akan turut mencari nafkah dan membantu si suami.

Makanya, teman-teman dulu banyak yang menduga-duga berapa kira-kira sinamot yang diberikan suami kepada saya. Karena selain pendidikan saya S1, saya juga bekerja di sebuah bank BUMN. Kalau dipikir-pikir sekarang rasanya lucu. Padahal saya kuliah dan bekerja dulu sama sekali tidak memikirkan hal tersebut.

Yang paling susah dari proses pemberian sinamot tersebut adalah menyampaikan kepada calon suami. Bagaimana tidak?. Kalau kebetulan si pria berasal dari Sumatera Utara juga pastilah ia sudah mengerti, namun lain ceritanya kalau berasal dari daerah dan suku yang memiliki budaya berbeda.

Untunglah walau suami saya berasal dari Jogja namun karena sebelumnya ia telah mencari tahu mengenai adat istiadat di daerah saya, masalah penyampaian tidak menemui kendala yang berarti. Bahkan ternyata suami sudah mempersiapkannya dengan matang. Setelah melamar saya secara pribadi di sebuah kafe, ia langsung terang-terangan menanyakan perihal sinamot atau biasa disebut uang hangus tersebut kepada saya.

Proses yang biasa terjadi, si pria akan menyampaikan ke wanita kesanggupannya dalam menyediakan uang hangus tersebut. Kemudian si wanita akan menyampaikan kepada ibunya. Kalau si ibu cocok, berarti dicapai kata sepakat, namun kalau belum pas, maka perundingan akan berlanjut. Menurut pengalaman saya, tidak jarang suatu pernikahan gagal berlangsung, jika tak kunjung dicapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Untunglah hal tersebut tidak terjadi pada keluarga saya. Tanpa banyak tanya, ibu langsung menyetujui saja jumlah yang disanggupi suami.

Alhamdulillah ya punya ortu yang bijak bestari.

Tak cukup sampai disitu, setelah kata sepakat diambil, prosesi menjelang pernikahan masih panjang.Calon mempelai pria harus datang dulu bersama keluarga dekatnya yang terdiri dari orangtua dan beberapa kerabat saja, namanya meresek. Disini acara masih setengah formil, hanya berupa perkenalan antara keluarga pria dan wanita. Saat inilah disampaikan maksud dan tujuan kedatangannya sekaligus dibicarakan jumlah sinamot yang secara tidak resmi telah disepakati sebelumnya.

Tahap selanjutnya, melamar secara resmi dengan didampingi orangtua dan kerabatnya, martuppol. Yang menarik di acara martuppol tersebut adalah adanya acara berbalas pantun yang sungguh sayang untuk dilewatkan. Mungkin karena dipengaruhi oleh adat melayu, makanya diselipkan pantun didalamnya.

Martupol atau lamaran sekaligus hantaran biasanya hanya berselang beberapa minggu setelah meresek. Di martupol ini, si pria akan membawa semua yang telah disepakati di acara meresek. Barang-barang yang biasanya disyaratkan adalah:

Tepak Sirih


Tepak sirih, sebuah kotak yang didalamnya berisi daun sirih, kapur sirih, dan berbagai macam bunga. Nantinya, si tepak ini sebagai pembuka acara lamaran. Pihak pria akan menyerahkannya kepada orang yang dituakan di pihak wanita. Tepak tersebut ditutup oleh sebuah kain ulos. Dengan diterimanya tepak ditandai dengan dimakannya sirih oleh orang yang dituakan tadi, maka kedatangan keluarga pria dianggap sudah diterima di keluarga calon mempelai wanita. 

Oya, konon dipercaya, kalau seorang gadis yang belum ada jodohnya memakan sirih yang ada di tepak, maka tak lama ia akan menemukan jodohnya. Maka, berlomba-lombalah para gadis memakannya. Siapa tahu cepat dapat jodoh.

Selain tepak sirih, barang-barang lain yang harus dibawa adalah seperangkat isi kamar, yang terdiri dari tempat tidur, lemari dan toilet. Ini dulu pas saya cerita ke temen di luar Sumatera pasti kaget, piye gitu hantaran isi kamar hahaha.


Kemudian perlengkapan calon mempelai wanita , sepasang kebaya, sepatu, tas, pakaian dalam, kosmetik. Peralatan sholat, mukena, sajadah, sarung. Juga peralatan mandi seperti sabun, shampoo, lotion, sikat gigi, macem-macem lah. Sebagai syarat juga dibawa beraneka macam minuman, seperti teh,kopi,gula. Wah kalau dibungkus dalam keranjang, hantarannya bisa mencapai sepuluh keranjang bahkan lebih.


Dalam acara hantaran ini, nantinya pembawa acara akan menyebutkan satu persatu barang yang dibawa si pria. Setiap satu barang disebut, maka dihantarkanlah keranjang yang berisi barang yang dimaksud ke tangan si ibu mempelai wanita. 

Sampai terakhir yang disebut adalah jumlah sinamot yang telah disepakati sebelumnya. Penyebutan jumlah tersebut di muka umum salah satunya menunjukkan rasa bangga si ibu atas nilai putrinya. Walaupun bukan berarti harga diri si anak setara dengan uang yang diberi, namun penyebutan angka tersebut merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu.

Biasanya para tetangga pun datang ke acara hantaran hanya untuk mengetahui berapa sinamot yang diberikan. Tak jarang jumlah tersebut menjadi gunjingan berhari-hari kalau menurut para tetangga tak sesuai. 

Cape dehhh

Namun ada juga orang yang tidak mau sinamotnya disebut secara terbuka. Seperti saat acara hantaran saya. Atas permintaan suami dan saya, jumlah sinamot tidak disebutkan. Untunglah ibu saya pun tidak menganggap hal tersebut suatu keharusan. Bukannya malu karena jumlahnya sedikit, tapi karena saya memang tidak ingin orang lain di luar keluarga mengetahuinya. Biarlah mereka menduga-duga saja. Biar makin penasaran wahahaha.Karena menurut saya pribadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus dibangga-banggakan atau malih dicaci caci.

Semua prosesi tadi yang paling memegang peranan adalah ibu si wanita. Setelah uang hangus diberi, dengan menggunakan kain/ulos si ibu akan menggendong dan membawa uang tersebut ke kamar, tempat dimana putrinya berada. Wah, acaranya akan menjadi haru, karena si ibu akan memutar-mutar kain berisi uang tersebut ke atas kepala anaknya dan mendoakan putrinya dengan doa semoga apa yang diberi si calon pria menjadi berkah bagi mereka.

Setelah rangkaian acara selesai, selanjutnya akan ditetapkan tanggal dan hari pernikahan. Berbeda dengan suku jawa yang biasanya melihat dari hari baik hari buruk berdasarkan weton si calon pengantin, penentuan tanggal di sumatera terkesan lebih simple. Tinggal ditentukan tanggal yang kiranya semua pihak tidak keberatan. Begitu saja. Setidaknya itu menurut pengalaman saya.

Tas,Sepatu dan Kosmetik


Sekilas kalau mengetahui adat di Sumatera Utara rasanya ribet sekali untuk melangsungkan pernikahan. Namun, ada sisi positifnya, bahwa pernikahan itu bukanlah suatu hal yang main-main. Perlu keseriusan untuk menjalaninya. Dan dengan keribetannya, saya merasa hal tersebut cukup melindungi pihak wanita dari keisengan para pria.

Sering saya mendengar celutukan teman yang bukan orang sumut berkata, “ Wah kalau nikah sama orang Medan itu ngajak bangkrut”.

Dipikir-pikir memang sepertinya iya. Belum-belum si pria sudah pusing tujuh keliling memikirkan dana yang harus dikeluarkannya. Namun jangan khawatir, banyak ibu yang kemudian akan mengembalikan uang hangusnya kepada pasangan pengantin tersebut lagi. Mungkin tidak seluruhnya, namun cukup membuat lega bagi pasangan pengantin baru.

Makanya ntar kalo jadi ortu jadilah ortu yang bijak ya. Dan syukurnya ibu saya termasjk ortu yang bijak tadi.

Setelah itu semua, prosesi pernikahan masih berlanjut.

Yang membedakan pengantin sumut dengan daerah lain salah satunya adalah pakaian. Banyak jenis pakaian adat Sumut. Dari pakaian batak Toba, Karo, hingga Mandailing. Karena ibu saya suku Mandailing, maka mau tak mau saya pun mengenakan baju adat Mandailing. Ya ampuun, hiasan kepalanya yang disebut bolang itu berat banget. Saya sampai migren saat memakainya. Namun entah kenapa, saya melihat, siapapun yang mengenakan baju adat Mandailing tersebut, aura kecantikannya begitu terpancar. Makanya saya tidak keberatan memakainya, karena disamping warnanya yang cerah yaitu merah, juga membuat saya tampil cantik eksotis.


Baju Adat Mandailing



Satu lagi, istimewanya pengantin Sumut dalam hal ini Mandailing. Alat musik yang digunakan saat acara berlangsung adalah gondang Sembilan. Terdiri dari Sembilan buah gendang dengan berbagai ukuran. Tidak tanggung-tanggung, acara adat ini bisa berlangsung tiga hari tiga malam. Bayangkan saja seperti apa lelahnya si pengantin. Tak heran di hari ketiga, biasanya pengatin memakai kaca mata hitam untuk menutupi lingkar hitam di matanya.

Gondang ini dimainkan dengan lagu pengiring yang sendu mendayu-dayu. Pasangan pengantin akan menari mengikuti iringan lagu. Kalau di Jawa ada acara sungkem, maka di adat mandailing, sungkemnya sambil menari ala tor-tor.

Prosesi Tarian Batak, Saat adik Saya Menikah


Namun lagi-lagi untunglah, saya tidak mengalaminya. Bukan karena tidak mau, namun karena keterbatasan waktu, apalagi keluarga suami yang berasal dari Jogja tidak bisa terlalu lama tinggal, maka acara pernikahan saya cukup ringkas tanpa mengurangi nilai adat istiadat di dalamnya.

Kalau mengingat-ingat kembali saat pernikahan berlangsung saya dan suami sering menertawakannya. Dimana saat salah satu kerabat ibu saya memberi nasehat dalam bahasa Mandailing, saya dan suami cuma pandang-pandangan sambil tersenyum, tak mengerti apa yang dikatakannya.

Awalnya keluarga suami sempat shock dan agak kaget dengan panjangnya prosesi dari mulai lamaran sampai pernikahan. Namun, mereka senang mengikutinya, karena melihat hal baru yang tidak ditemui di tanah Jawa.

Bagaimanapun ribet dan melelahkannya prosesi pernikahan yang saya alami, namun ada kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri di hati. Bahwa saya telah ikut melestarikan kekayaan budaya bangsa dan nenek moyang. Saya rasa tidak ada salahnya sebagai generasi penerus , kita mengabulkan dan menuruti keinginan orangtua di hari pernikahan . Merupakan bentuk bakti sebelum meninggalkan rumah yang telah membesarkan kita.

Sepulang dari bulan madu dan kembali masuk kantor, kembali teman-teman usil bertanya kepada saya, “ Jadi berapa win sinamotmu?”


“ Seharga satu buah mobil” jawab saya enteng.

(Jangan tanya mobilnya mobil apa ya wkwkwkw)

Foto: Koleksi Pribadi

Be A Writer

Tuesday, January 8, 2013
Saat mengikuti seminar Asma Nadia beberapa waktu yang lalu, mba Asma mengatakan salah satu cara menyuburkan semangat menulis adalah ikut komunitas penulis. Benar sekali, menurut saya dengan bergabung dalam suatu komunitas penulis membuat kita terpacu untuk menghasilkan tulisan. Melihat teman-teman anggota lain menelurkan karya entah puisi, cerpen, bahkan novel merupakan cambuk bagi saya pribadi untuk menyusul prestasi mereka.

Dan saya beruntung sekali bisa terdampar di salah satu grup penulis yang luar biasa. Grup ini bermarkas di FB. Tidak sembarangan orang bisa bergabung disana. Ada seleksi yang sangat ketat untuk bisa nyemplung di dalamnya. Kebanyakan dari anggotanya adalah para kontributor dalam sebuah antologi yang diadakan oleh si pendirinya yaitu mba Leyla Hana. 

Tidak seperti kebanyakan grup yang saya ikuti yang anggotanya bisa beratus bahkan sampai ribuan orang, grup ini hanya membatasi sampai 100 orang saja. Jangan harap kamu bisa duduk-duduk santai di dalamnya. Bu kepseknya sangat disiplin. Ada jadwal yang harus dipatuhi para anggota, dari Senin sampai Minggu. Bahkan secara berkala akan diadakan seleksi ulang, bagi anggota yang tidak aktif, ngga pernah posting tulisan, ngga pernah komen , ngga pernah berinteraksi maka akan diremove dari grup ini. Kesannya kejam banget yah. Tapi ternyata cara tersebut ampuh membuat anak didiknya menjadi disiplin dan serius selama berada di sana. Sayang juga kan kalau sebuah grup hanya untuk main-main doang, ngga ada manfaat yang bisa kita ambil dari menjadi anggotanya.

Disana kita diatur dan dibagi untuk piket mingguan. Petugas piket wajib memposting tulisan yang terdiri dari Catatan Harian, Cerpen, Resensi buku atau film. Boleh juga posting yang seneng-seneng kayak promo buku, info lomba sampai free day, mau posting apa saja boleh. Nyenengin banget kan?.

Tujuan pendiri grup ini sangat jelas, bersama-sama mewujudkan mimpi untuk menjadi seorang penulis. Bukan berarti harus menjadi penulis novel atau cerpenis, tapi penulis apa saja. Saya yang notabene sangat kurang kemampuan menulis fiksinya pun diterima dengan hangat disini. Dari seratus orang tersebut berbagai kemampuan bercampur dan berkolaborasi. Dari penulis puisi, novelis, cerpenis, blogger sampai yang ngakunya menjadi penulis status. Ibarat raw blend, segala macam buah sehat ada disana, menambah cita rasa yang membentuk harmoni rasa yang lezat.

Setahun sudah grup ini berdiri. Suka duka bersama dijalani. Hingga akhirnya dari Grup di FB , akhirnya diputuskan untuk pindah media menjadi blog yang bisa diakses oleh semua orang. Be a Writer nama grupnya. Sesuai dengan namanya, semoga para anggotanya benar-benar bisa menjadi penulis sesuai yang diinginkan.

Silahkan berkunjung di rumah kami yang hangat ini teman. http://bawindonesia.blogspot.com/



Custom Post Signature