Life is full of Surprises

Tuesday, November 29, 2022

Hari ini  di bulan Nopember 2022, lagi duduk di dapur, sambil baca buku, natap ke luar jendela, dan tersadar wah tahun 2022 udah mau kelar, wow time flies ujug-ujug tahun depan aku udah 40 tahun aja hahahaha. 


Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa bagiku, luar biasa menguras emosi, energi, mental health, sampai kadang-kadang mikir apa yang sedang kulakukan? apakah ini benar pilihanku? kenapa aku di sini? dan pertanyaan -pertanyaan yang aku yakin meski ditanyakan beribu kalipun aku ga akan pernah tau jawaban yang benar. 



Ada begitu banyak hal yang terjadi dalam dua tahun ini, mulai dari pandemi,kegagalan di salah satu kompetisi yang bikin mentalku down banget, lalu kemudian mutasi dari Medan ke Jakarta, sampai akhirnya saat ini aku terdampar di tanahnya Queen Elizabeth, sungguh hidup terkadang tidak bisa diduga.


Tahun lalu itu sebenarnya merupakan tahun yang cukup berat bagiku, suami mutasi ke Jakarta, LDR beda pulau dengan dua anak di masa pandemi, sungguh bikin pikiran tiap hari tidak tenang. Antara kangen, tapi takut kalau nyuruh suami pulang. Mana saat itu kami baru saja merenovasi rumah. Lagi hepi-hepinya menata rumah impian, bahkan aku membeli sebuah piano, padahal aku ngga bisa main piano, wakakaka so stupid. Piano Yamaha yang mahalnya nauzubillah (bagiku), tapi tetep kubeli demi memuaskan innerchildku , wihihi, dasar financial planner macam apa kau.


Rumah baru ditempati, dinding baru selesai dimoulding, tau-tau mas Teguh dapat SK mutasi ke Jakarta, wah rumah yang tadi hangat berasa jadi agak dingin. Males banget pulang kerja, ngga ada mas Teguh yang bisa ngopi-ngopi di teras. Tapi begitulah hidup, deritanya tiada akhir. Long story short, akhirnya aku pindah ke Jakrta, hidup berasa perfect banget. Pandemi, tinggal serumah bersama suami, jarak kantor-rumah sangat dekat, plus WFH. Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai Cassandra.


Lalu pada suatu hari ,BOOM aku sudah berada di sini, memandang British people wara-wiri dari jendela dapur, dimana tanganku kedinginan sambil membilas piring dan gelas yang jumlahnya ngga sampe 6 biji, hahah, hidup memang semengejutkan itu yah.


Baeklah, akan kuhadapi hari-hari dingin di sini, FYI ini bulan November dan suhu sudah mencapai 4 derajat Celcius, untung biduranku ngga kambuh di sini. Ya sudahlah mari kita nikmati waktu yang aku yakin akan sekedipan mata banget. Doain saiyah.







Messi Vs Ronaldo

Monday, November 28, 2022

 Piala dunia kali ini luar biasa ya euforianya, awalnya pesimis sih kayak ih pasti ga seru nih piala dunia mengingat berita-berita yang masuk ke timelineku tuh isinya dark banget, kebanyakan yang "Fakta-fakta seputar piala dunia Qatar", gitu-gitulah ahhaha, plus saat mendengar pertama kali official song world cup, wah makin pesimis aja. Tapi ternyata setelah berlangsung, wow seru, setidaknya itu yang terlihat ya di FYP tiktokku, hahahha. 

Gegara pildun juga FYPku berubah, isinya bolaaa terus, seger banget karena muncul wajah-wajah penyemangat jiwa kayak Neymar, Halan, Messi dan of kors bang Dodo ya. Nah dari seliweran video-video plus baca komen-komen, aku jadi tau kalo ternyata di dunia sepak bola tuh juga berlaku kaum mendang mending ya, ngga hanya di dunia financial. " Mending Messilah dari Ronadlo, Messi bisa dribble lalalalla. Mending Ronaldolah, bisa nyetak gol pake kaki kanan, kiri, bahu, kepala, semuanya, hahahhaha. parah. Sampe ketawa-ketawa sendiri bacanya. 

Penasaran, akhirnya aku nyekrol sampe jauh, ngelihat gimana permainan Messi, gimana permainan Ronaldo. Dan sampai pada kesimpulan memang aneh nih cowo-cowo penggemar bola, gitu aja diributin. Padahal jawabannya ya sama aja kayak Indonesia Idol, dimana yang terbaik belum tentu menjadi yang terfavorit dan paling diingat orang. Kita tau Mike juara 1, namun Judika lebih sering wara-wiri. Kita tahu Aris pemenang pertama, namun Giselle yang namanya lebih sering terdengar. Ya memang begitu, ckckck.


Soalnya lucu juga bacaian perdebatan Messi vs Ronaldo, kan gampang banget ya tinggal lihat aja berapa perolehan penghargaan, jumlah gol, assist dsb. Tapi yang lebih aneh, kenapa gitu harus dibandingin, wong sama-sama keren, dasar cowo-cowo aneh, freak.


Kalau aku pribadi sih ya, melihat dengan mata virginku ya jelaslah Messi punya skill yang ga kaleng-kaleng. Astaga ni orang yah bisa meliuk-liuk ngelewati beberapa pemain, bola kayak nempel di kakinya, mana udahlah imut, jadi gemes gitu lihat lari-lari di lapangan. Aku rasa orang ga ngerti bola juga kalo lihat Messi main langsung sadar ni orang ga ada yang nyamain.

Tapi, kalo mau ngomongin ikon sepakbola tentu nama Ronaldo yang akan muncul. Bagi orang yang ga intens nonton dan ga ngerti bola, kalau disebut nama Messi bisa aja masih mikir yang mana ya?, tapi kalau disebut nama Ronaldo pasti kenal dan tau. Tapi ga sekadar itu, melihat Ronaldo di masa muda juga ga kalah hebat dibanding Messi, dan iya betul, Ronaldo bisa ngegolin pake kaki kanan, kiri, bahu, kepala, mana lompatnya tinggi banget lagi, powerfull, paket lengkaplah. 


Kalau aku melihatnya kayak Messi si  cowo bae bae, Ronaldo si Bad boy hahahaha. Bukan sesuatu yang cocok untuk dibandingkan, sama-sama keren, sama-sama punya jalan cerita inspiratif, sama-sama layak disebut Goat. Sampe nanya ke suami, itu kenapa dikasi sebutan GOAT sih, kambing apa gimana?. 


Berhentilah ya wahai penggemar bola bersitegang membandingkan Messi vs Ronaldo, aku yang jadi suka bola dadakan gini kan kasian harus ikut bingung mutusin mana yang lebih baik. Mumpung lagi di Eropa, aku kayaknya mau puas puasin marathon dari satu stadion ke stadion lain. Tolong doakan aku bisa ketemu Messi, aamiin hahahha









Waktu tidak selalu menjadi obat

Friday, November 25, 2022

Tadi pagi saat nyekrol IG, aku lihat video wawancara Emma Watson, dia cerita soal bagaimana rasanya not invited , not welcome somewhere, not included. It such a painful, awful. Emma begitu emotional saat ngomongin itu, sampe suaranya bergetar. Dalam hati aku membatin " Wow gw tau rasanya itu Emma, i feel you. 

Bertahun-tahun lalu, aku pernah merasa begitu tidak punya teman, dikucilkan, tidak diajak ngobrol, tidak dianggap sebagai bagian dari mereka, rasanya ouggh, sampai sekarang kalau mengingatnya langsung nyeri ulu hati. 

Kadang-kadang memang yah rasa sakit di masa lalu itu bisa tiba-tiba muncul saat ada kejadian di masa kini yang mentriggernya. Sampai sekarang kalau memikirkannya aku masih sering monolog " Kenapa ya orang-orang bisa setega itu sama orang lain?, kenapa orang-orang bisa melakukan hal-hal jahat pada temannya, yang notabene ada di sekitarnya setiap hari. 

Suatu hari pernah aku sampaikan hal ini pada orang-orang yang dulu membuatku merasa sangat tidak berharga sebagai manusia, " Kenapa kalian melakukannya? aku salah apa dulu?'. Jawabannya sungguh di luar dugaan " Apa iya seperti itu?, ah ngga ada, hanya perasaanmu saja itu"

Mendengarnya aku jadi diam dan merenung, memang pada saat kita melakukan sesuatu ke orang lain, seringkali kita tidak menyadari dampak yang kita timbulkan, bagaimana orang tersebut menerimanya,  padahal terkadang yang dibutuhkan cuma kata " Maaf ya, kami dulu jahat padamu". Iya, yang dibutuhkan cuma kata maaf, tapi ya gimana boro-boro mau minta maaf, merasa bersalah aja ngga. 

Pada akhirnya, masa lalu memang akan selalu menjadi masa lalu, akan ada luka yang mungkin tidak bisa disembuhkan orang lain, diri kitalah yang harus berusaha, berusaha memaafkan, berusaha melupakan. Menganggap itu hanya bagian dari perjalanan hidup. Waktu memang bisa menjadi obat, namun kadang ada luka-luka yang tidak bisa hilang seiring waktu. Untuk semua hal yang menyakitkan di masa lalu, coba tarik nafas sejenak, cobalah memaafkan, maafkan, bukan untuk mereka tapi untuk dirimu sendiri. 


Custom Post Signature