Hari ini di bulan Nopember 2022, lagi duduk di dapur, sambil baca buku, natap ke luar jendela, dan tersadar wah tahun 2022 udah mau kelar, wow time flies ujug-ujug tahun depan usia udah nambah aja hahahaha.
Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa bagiku, luar biasa menguras emosi, energi, mental health, sampai kadang-kadang mikir apa yang sedang kulakukan? apakah ini benar pilihanku? kenapa aku di sini? dan pertanyaan -pertanyaan yang aku yakin meski ditanyakan beribu kalipun aku ga akan pernah tau jawaban yang benar.
Ada begitu banyak hal yang terjadi dalam dua tahun ini, mulai dari pandemi,mutasi dari Medan ke Jakarta, sampai akhirnya saat ini aku terdampar di tanahnya Queen Elizabeth, sungguh hidup terkadang tidak bisa diduga.
Tahun lalu itu sebenarnya merupakan tahun yang cukup berat bagiku, suami mutasi ke Jakarta, LDR beda pulau dengan dua anak di masa pandemi, sungguh bikin pikiran tiap hari tidak tenang. Antara kangen, tapi takut kalau nyuruh suami pulang. Mana saat itu kami baru saja merenovasi rumah. Lagi hepi-hepinya menata rumah impian, bahkan aku membeli sebuah piano, padahal aku ngga bisa main piano, wakakaka, impulsive buying ya ceu. Piano yang mahalnya nauzubillah (bagiku), tapi tetep kubeli demi memuaskan innerchildku , wihihi, dasar financial planner macam apa kau.
Rumah baru ditempati, dinding baru selesai dimoulding, tau-tau mas Teguh dapat SK mutasi ke Jakarta, wah rumah yang tadi hangat berasa jadi agak dingin. Males banget pulang kerja, ngga ada mas Teguh yang bisa ngopi-ngopi di teras. Tapi begitulah hidup, deritanya tiada akhir. Long story short, akhirnya aku pindah ke Jakrta, hidup berasa perfect banget. Pandemi, tinggal serumah bersama suami, jarak kantor-rumah sangat dekat, plus WFH. Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai Cassandra.
Lalu pada suatu hari ,BOOM aku sudah berada di sini, memandang British people wara-wiri dari jendela dapur, dimana tanganku kedinginan sambil membilas piring dan gelas yang jumlahnya ngga sampe 6 biji, hahah, hidup memang semengejutkan itu yah.
Baeklah, akan kuhadapi hari-hari dingin di sini, FYI ini bulan November dan suhu sudah mencapai 4 derajat Celcius, untung biduranku ngga kambuh di sini. Ya sudahlah mari kita nikmati waktu yang aku yakin akan sekedipan mata banget. Doain saiyah.