(Sponsored Post) Cara lain Ber Sosial Media dengan AtmaGo

Saturday, February 27, 2016
Sosial Media
Mendekatkan yang Jauh 
Menjauhkan yang dekat

Sering banget kan baca kalimat itu. Kalau dipikir-pikir sih memang banyak benarnya. Di jaman ini, rasanya semua orang terhubung melalui akun di sosial media. Bertegur sapa, membahas suatu hal, bergosip, dan segala macam interaksi yang biasa dilakukan di dunia nyata berpindah ke layar komputer dan layar hape. Bahkan mungkin bagi sebagian orang, sehari saja tidak terhubung dengan sosial medianya langsung panas dingin, kejang-kejang dan berasa hidupnya hampa.

Padahal di lingkungan sekitarnya ya masih banyak orang. Sering banget kan kita lihat orang yang kalau di sosmed, kelihatannya sangat populer tapi di dunia nyata ternyata apatis sama lingkungan sekitar, sama tetangga aja mungkin ngga kenal. Mau di lingkungannya terjadi apa yo emang gw pikirin, tapi gitu ada berita di sosmed yang kejadiannya di belahan bumi antah berantah sana, cepet banget reaksinya. ya kaaan.... ya kaaan....

Sebenarnya sosial media itu kalau digunakan dengan baik dan benar, banyak banget keuntungannya. Salah satunya yaitu jadi bisa tahu dengan cepat berita atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. Lebih cepat daripada harus buka portal berita.

Misalnya saya nih, kalau mau berangkat kerja setiap hari, sebenarnya butuh banget info jalan mana yang ga macet. Sering banget kejadian, udah berangkat lebih pagi dari rumah, eh di simpang pertama langsung mandek, gara-gara ada kecelakaan atau ngga gara-gara lampu lalu lintas mati, dan semua orang ngga sabar pengen saling mendahului, akibatnya bukannya malah cepat, malah stuck di tengah jalan karena ga ada yang mau ngalah.

Kalau ada yang nginfoin ini di sosmed, pan saya bisa cari alternatif jalan lain, ngga sempat stuck di tengah jalan. 

Nah, kemarin tuh saya diberitahu teman, kalau sekarang ada lho sosmed yang fungsinya sama layaknya dengan media sosial dalam arti yang sebenarnya. Yaitu media untuk orang bersosialisasi dan lebih dekat dengan lingkungan dan orang-orang sekitarnya.

Nama sosmed itu AtmaGo.

Pernah dengar ngga?



Jadi AtmaGo itu sama seperti sosial media lain. dengan taglinenya " Warga Bantu Warga".

AtmaGo merupakan aplikasi mobile yang bisa dimanfaatkan penggunanya untuk berkontribusi mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Jadi penggunanya itu bukan dibuat malah berasa jauh tapi malah jadi semakin dekat.  

Apa saja yang bisa dilakukan di AtmaGo




Jadi di AtmaGo kita bisa sharing soal kejadian di jalan raya atau di lingkungan komplek rumah kita. Bisa juga sharing soal tips-tips yang berguna untuk warga, bahkan memberitahu kondisi darurat yang sedang terjadi di sekitar kita.

Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan di AtamaGo adalah sebagai berikut :

  • Saling tukar informasi dengan tetangga sekitar . Seperti info bagaimana melindungi barang dan bangunan dari banjir, cara menghemat air, termasuk tips meningkatkan gizi dan kesehatan keluarga.
  • Saling memberi peringatan kepada tetangga sekitar tentang daerah-daerah rawan kejahatan, rawan kemacetan lalu lintas, atau bahkan masalah infrastruktur kota
  • Bahkan bisa juga saling memberi informasi terkait info jual beli dan lowongan pekerjaan.
Intinya, aplikasi AtmaGo ini digunakan oleh user untuk saling berbagi info bermanfaat sebagai bentuk kepedulian dan silaturahmi antar sesama warga, terutama yang berada di dalam satu lingkungan.



Bagaimana Cara Bergabung

- Gampang banget,buka saja alamat web www.atmago.com.
- Trus login, bisa menggunakan facebook atau menggunakan email kita.
- Lalu apdet deh profile kita.

Bagaimana Cara Menggunakannya

Ya sama saja dengan penggunaan sosmed lainnya. 

- Kita bisa memposting tulisan atau informasi
- Bisa mengundang teman untuk bergabung
- Bisa memasukkan saran-saran 
- Atau hanya untuk melihat-lihat info fan kejadian yang sedang hot di lingkungan kita.




Sejak diluncurkan di Januari 2015 silam, AtmaGo memang telah mencapai lebih dari 18.000 user. Belum sebanyak sosmed yang lain sih ya, soalnya kemungkinan belum banyak orang yang tahu. Aplikasi ini juga sudah bisa dibuka di mobile phone, jadi mau dimanapun kita berada bisa selalu apdate dengan kondisi sekitar.


Oya, pada bulan Februari 2015, AtmaGo sudah terbukti membantu warga selama bencana banjir melanda kota Jakarta lho.

Para usernya memanfaatkan AtmaGo untuk update informasi daerah mana saja yang  harus dihindari biar tidak terjebak banjir, sampai berbagi tips tentang cara pencegahan banjir, dan dimana saja lokasi-lokasi penampungan korban banjir.

Nah, siapa bilang sosial media cuma buat pamer-pamer doang.

Saat ini, Ketika ada kejadian yang menimpa warga user, warga bisa saling memperingatkan satu sama lain. Misalnya saat terjadi banjir atau kebakaran. Namun pada tahap berikutnya AtmaGo akan terhubung dengan Sistem Peringatan Dini yang dimiliki oleh pemerintah ( Goverment Early Warning System) sehingga peringatan dini tersebut dapat disampaikan melalui AtmaGo sehingga informasi bencana tersebut bisa sampai kepada masyarakat perkotaan lebih cepat.

Diharapkan nantinya AtmaGo ini memang memang menjadi sosmed yang membuat sesama warga lebih dekat, saling membantu, dan saling berbagi informasi.

Semoga dengan semakin banyak orang yang mengetahui AtmaGo dan menjadi usernya, maka semakin banyak informasi yang bisa dibagi. Imbasnya semakin banyak juga warga yang akan terbantu.






4 Macam Keuntungan Memiliki Bisnis Sampingan

Friday, February 26, 2016
bisnis sampingan

[SP] 4 Macam Keuntungan Memiliki Bisnis Sampingan

Siapa yang tidak merasa senang ketika mendapatkan penghasilan lebih setiap bulannya dari bisnis sampingan yang ditekuni. Zaman sekarang nyaris tidak ada karyawan yang hanya mengandalkan gaji bulanan dari perusahaannya bekerja. Alasannya sederhana, yakni ingin mencari sela mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Kemudian terbersitlah banyak ide usaha-usaha yang cocok dijadikan sampingan oleh kalangan karyawan. Semakin lama semakin banyak karyawan yang memiliki 2 bahkan 3 jenis pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan.

Tentang Diet Kantong Plastik

Thursday, February 25, 2016
Beberapa tahun lalu, bank tempat saya bekerja mengeluarkan peraturan baru.

" Pengambilan uang tunai di kasir , di bawah Rp 5 juta, dikenakan biaya"

Kalau saya ngga salah ingat, saat awal dulu, dikenakan biaya Rp 2.000 per transaksi pengambilan , CMIIW (lupa-lupa inget soalnya).

Sontak para nasabah protes

" Ih apa-apaan sih, duit-duit guweh , mau diambil kok pake bayar"

Selain banyak yang protes, banyak juga yang langsung nuduh 

" Wah Rp 2000,- dikali berapa nasabah tuh per hari, per transaksi, per kanca, se Indonesia Raya, udah berapa tuh. Jangan-jangan pendapatan bank-nya cuma dari biaya-biaya ngga jelas gitu"

Wajar saja sih banyak yang protes, namanya peraturan baru, dimana-mana kan memang demikian.

Pada saat itu, perusahaan lagi gencar-gencarnya membangun infrastruktur yang non konvensional, seperti ATM dan EDC. Karena berdasarkan itung-itungan, ternyata jauh lebih hemat biaya transaksi di ATM or EDC dibanding harus menggaji seorang Teller. Ke depannya, malah diharapkan sudah tidak akan ada lagi penambahan unit-unit kerja baru yang tentunya harus diikuti dengan penambahan pekerja.

Kalau semua bisa dilakukan mesin, kenapa harus membayar mahal untuk manusia.

Mungkin kira-kira seperti itu.

Namun ternyata, walau sudah disediakan ATM dimana-mana, karakter nasabah yang memang suka melakukan segala sesuatu secara tradisional belum bisa dihilangkan. Antrian di depan teller masih mengular setiap hari. Sementara itu penggunaan ATM tidak maksimal, beberapa malah tidak bisa mencapai BEP sesuai target, padahal di unit kerja tersebut volume transaksi tarik tunai sangat tinggi.

Maka, untuk memaksa nasabah menggunakan chanel lain selain Teller, bank pun mengeluarkan aturan di atas tadi.

Apakah setelah ada aturan tersebut, transaksi tarik tunai di kasir berkurang?

Awalnya sih, masih banyak juga nasabah yang tetap kekeh, biarin deh bayar Rp 2000 , males ke ATM, antriannya panjang. Padahal, ya ngantri di teller juga sama panjangnya. 

Namun, edukasi yang terus-menerus dilakukan ke nasabah akhirnya kelihatan juga hasilnya. Transaksi di ATM meningkat. 

Seiring perkembangan jaman, masuklah era digital. Perbankan pun mau ga mau harus ngikut arus kalau ngga mau ketinggalan. Dimunculkan layanan-layanan baru yang berbasis teknologi, SMS banking, mobile banking, internet banking, rekening ponsel dan lain-lain.

Dan lagi-lagi, ternyata semua transaksi melalui piranti digital tersebut menelan biaya per transaksi lebih sedikit dibandingkan dengan menggaji teller atau bertransaksi di ATM. Maka dikeluarkan lagi kebijakan agar nasabah tidak hanya mengalihkan transaksinya di teller tapi juga beralih dari ATM dengan membuat biaya transaksi di mobile dan internet banking lebih murah atau malah gratis dibanding transaksi di ATM.

Semuanya itu tujuannya selain untuk memudahkan nasabah ya untuk menguntungkan perusahaan juga. Karena investasi dengan membangun kantor baru itu jauh lebih mahal ketimbang menambah jaringan berupa e-chanel. 

Jadi, tidak sepenuhnya benar, kalau nasabah menganggap pengenaan biaya-biaya receh itu supaya pemasukan bank nambah dari situ.

Tujuan utamanya bukan itu. Utamanya agar nasabah mengalihkan kebiasaan bertransaksiya. Kalaupun ada yag tetep kekeh, lebih milih bayar biaya ketimbang harus bertransaksi di mobile banking, atau internet banking, ya tentu saja biaya yang dibayar menjadi pendapatan untuk bank. Tetapi sebenarnya tetap lebih besar lagi lho biaya yang dikeluarkan bank dibanding pemasukan itu.

Sama kayak kebijakan pemerintah yang lagi hot-hotnya di bahas di sosmed.

" Belanja di supermarket, mini market, hypermarket, kantong plastiknya tidak gratis, alias bayar"

Iya, mulai tanggal 21 Februari kemarin, kebijakan kantong plastik berbayar mulai diuji coba di beberapa kota di Indonesia.

Seperti biasalah timbul pro dan kontra. Yang paling ngeheits status seorang bapak yang banyak dishare di FB. Blio mempertanyakan hal-hal berikut :

Kemana tuh duit yang 200 perak?
Kok kita masyarakat yang disuruh bayar untuk kresek, pemerintah zalim
Kenapa bukan para produsen yang membungkus produknya dengan aneka plastik tebal yang susah terurai itu yang ditekan, kok malah kita yang disuruh bayar.
Kenapa plastik yang mudah terurai pun harus bayar

Kok... kok... kok...

dan kenapa-kenapa yang lain pun dipertanyakan.

Trus tadi malam, di grup WA yang saya ikuti juga lagi dibahas masalah ini, ditambah lagi pertanyaan

" Kenapa cuma di supermarket, di pasar tradisional dan toko kelontong plastik gratis-gratis aja tuh"

Dan pertanyaan lain juga seputar, kemana itu duit 200 perak yang dibayar konsumen, bentuk kezaliman baru pemerintahkah?

Menurut saya sih, pertanyaan dan dugaan-dugaan itu persis sama dengan kejadian di bank saya kerja yang saya ceritain di atas.

Orang-orang masih mikirin dari segi duit 200 peraknya. Bukan melihat lebih dalam, apa tujuan utamanya.

Jelaslah tujuan pemerintah bukan untuk jualan plastik, jadi ngga perlu dicurigain itu uang 200 peraknya masuk kemana. 

Tujuan utamanya :  diet plastik
Caranya : memaksa orang bayar untuk dapat plastik
Proses yang akan terjadi : masyarakat keberatan bayar, bawa kantong dari rumah, plastik beredar lebih sedikit.
Akhirnya: masyarakat akan sadar lingkungan.

Coba lihat poster ini biar lebih jelas





Semua pasti ada prosesnya.

Saya rasa kebijakan pemerintah ini sudah baik. 

Ada juga yang mempertanyakan, kenapa ga dijual aja kantong kain kayak yang dilakukan sebuah hypermarket itu. Kan jadi masyarakat ga perlu bayar kresek.

Nah lho, disini malah berpikirnya kebalik. Kok orang yang mau menjaga lingkungan yang malah disuruh bayar, sementara yang lain malah digratisin.

Syukurlah sekarang udah dibalik, yang mau kresek silahkan bayar, yang ngga mau ya bawa kantong sendiri. Jadi lebih adil.

Kenapa harus bayar, kok ngga pakai cara ngga usah disediain kresek aja sekalian?

Yaela brooo, mau punya anak aja ada prosesnya apalagi buat nyadarin orang yang lagi pingsan.

Sabaaar, ada prosesnya. Namanya sosialisasi, jadi kudu bertahap. 

Kok cuma di supermarket sih, di toko kelontong kok ngga?

Lebih gampang sih ya ngaturnya, karena terdaftar. Dan lagian kembali, ada prosesnya, menurut berita yang saya bava ntar ritel tradisional juga diberlakukan kok

Kenapa itu supermarket ga disuruh nyediain kantongan kertas aja biar ramah lingkungan,kayak di luar negeri itu.

Karena kantong kertas juga kurang ramah lingkungan. Kertas kan dari pohon. Kalo banyak pohon dijadiin kertas bisa gundul ntar hutan kita. Makanya semua berproses.

Tapi, beda dong masyarakat luar negeri dengan masyarakat Indonesia. Disana kesadarannya udah tinggi, disini masyarakatnya masih pingsan.

Padahal dulunya di luar negeri juga melalui proses yang kayak sekarang kita alami. Bedanya mereka udah dari dulu melakukannya, sekarang tingal menjalani menjadi kebiasaan. Lha kita baru mulai, jangan pesimis ah. 

Ah, cuma 200 perak, ngga ngaruh, pasti orang bakal lebih milih bayar daripada repot bawa kantongan sendiri?

Siapa bilang? Tuh ternyata ada yang protes , xixixi.

Kalau saya baca berita, sih awalnya mau diterapkan Rp 5000 per kantong, tapi putusnya jadi minimal Rp 200 per kantong. Di beberapa kota ada yang nerapin Rp 1.500 lho.

E... tapi saya setuju sih, 200 perak terlalu murah. Mungkin bisa dinaikin tuh harganya (tapi ntar diprotes maning)

Menurut beritanya sih, kalau uji coba berhasil, ntar bakal diterapkan harga Rp 5000 per kantong untuk ritel modern, dan Rp 500 untuk ritel tradisional

Trus 200 perak dikali sekian dikali sekian itu untuk siapa?

Kalau menurut poster di atas sih, diharapkan bakal kembali ke masyarakat. Kayak untuk beli truk sampah, atau untuk daur ulang sampah. Ntar kalau berhasil uji cobanya, bakal dibuat peraturan khusus untuk ini.

Tapi kalau pun saat ini duitnya itu masuk ke kantong si penjual, emang napa?. Simpel banget sih ya sakjane, kalau memang kita keberatan duit kita yang 200 perak dikali sekian sekian itu jadi menguntungkan pedagang ritel , yo wis lah jangan mau beli kreseknya. Pan tujuannya memang itu. Bawa kantong sendiri aja atau ngga masukin tas, gitu aja repot.
Tapi kan orang ga kemana-mana bawa kantongan sendiri, jadi tetep dong bakal ada kresek berserak walau harus bayar mahal sekalipun

Hmm, kalau saya sih, mau belanja yang banyakan gitu kayak belanja bulanan, biasanya udah direncanain. Jadi seharusnya bisa dong bawa kantongan dari rumah. Kalau belanja dadakan, biasanya kan kecil-kecil dan ngga banyak. Ya udahlah ga udah pakai kantongan, masukin di tas aja, atau tenteng aja.

Jadi, menurut saya, dari pada meributkan dan buru-buru menolak kebijakan yang baik ini, kenapa ga diikuti saja dulu. Ntar kan bakal ada evaluasinya. Dan kita sama-sama mengawasinya.

Padahal gerakan go green udah dari kapan tau lho dilakukan orang-orang. Nah ini yang ribut' ribut dari dulu kemana aja

Percayalah, segala sesuatu itu ala bisa karena biasa. Kalau belum bisa ditahap itu, maka perlu diterapkan ala bisa karena terpaksa.

Nah, sekarang, tergantung kamunya. Mau terus berdebat soal kezaliman pemerintah, atau ikut mendukungnya. Simpel kok, kita cuma dipaksa diet kresek bukan disuruh beli kresek.

Ya... namanya diet, mana ada sih yang ga ada godaannya.

Kalo ga semua perempuan di muka bumi ini udah singset lah kayak Melody jkt48.

Lain halnya kalau disuruh diet nonton drakor atau diet nonton drama India,.... bàru deh kita somasi yang buat aturan ^_^


















(Sponsored Post ) Gizi Super Cream, Cantik Effortlessly Secara Alami

Tuesday, February 23, 2016
Review Gizi Super Cream, Cantik Effortlessly Secara Alami

Hai, hai kali ini saya mau mereview produk skin care yang udah malang melintang di dunia perkosmetikan Indonesia.

Pernah dengar Gizi Super Cream?

Sering lah yah, kan iklannya juga sering wara-wiri di tivi.  Kalau melihat iklannya di tivi, saya merasa meihat produk skincare yang sehat dan bisa dimakan, hahahah habis namanya Gizi sih, jadi berasa kandungannya itu sarat gizi.

Divya 1 Bulan

Saturday, February 20, 2016
 bayi 1 bulan


Yeaaaay, alhamdulillah dede Divya udah satu bulan 11 Februari kemarin. Telat yah bikin postingannya, maklum banyak postingan ngantri, halah.

Sejak launching sampai hari ini, setiap posting tentang si dede di FB pasti langsung pada nanya 

" Mbaaa, nama Divya terinspirasi dari serial Uttaran yah"

Hadeeeh, xixixixi. Sekalian lah bilangin, ngga lhoooo, samsek ga ada hubungannya.

Jadi, di usia satu bulan, dede Divya dah bisa apa nih?

Tips Mengatasi Bayi Bingung Puting

Tips mengatasi bayi bingung puting.

Ini sambungan postingan tentang bingung puting kemarin 


Bagi ibu bekerja yang baru punya bayi, masalah yang harus cepat dipikirkan sebelum masuk kantor, selain masalah stok ASIP adalah masalah pilih-pilih dot yang kalau sampai salah pilih bisa menimbulkan drama baru di kehidupan persusuannya, halah.,

Gadget Impian

Friday, February 19, 2016
Kalian punya ngga sih barang yang diinginkan tapi sampai sekarang belum kesampaian?

Iya, kayak pengen gadget apa gitu, tapi sampai saat ini belum dimiliki juga.

Kalau saya mah ada beberapa barang yang saya pengenin tapi sampai sekarang belum juga saya miliki. Penyebabnya sih bukan karena ngga mampu beli, tapi ga pengen beli, karena sayang duitnya, xixixi. 

Tentang Bingung Puting

Thursday, February 18, 2016
Bagaimana memilih dot biar bayi tidak bingung puting.

Pas baca postingan saya yang ini ( Baca: Anak Saya Minum Sufor, Memangnya kenapa?), ada pengunjung yang nanya, kok bisa anak saya ga bingung puting, trus nanyain pake dot apaan untuk Tara.

Oya bagi yang masih asing dengan istilah bingung puting, bingung puting itu adalah suatu kondisi dimana bayi menolak menyusu langsung ke payudara ibu dan  lebih memilih nyusu pakai dot.

Romance Hour with Downy

Wednesday, February 17, 2016
Minggu lalu, saya iseng ikutan kuis di Twitter yang diadakan oleh Downy dengan tema Romance Hour, yaitu campaign untuk menghabiskan waktu bersama pasangan tanpa diganggu oleh gadget. Tau kan hari gini, bahkan lagi berduaan dengan orang terkasih pun kita ngga bisa lepas dari yang namanya gadget. Saya sendiri lagi nyusuin anak aja main hape, hahaha.

( Baca : No Gadget, Gerakan 6-3-9 )

Nah, Jum'at kemarin diumumin deh pemenangnya, dan saya termasuk salah satu pemenang untuk kota Medan, yeaaaay. Hadiahnya eksklusif dinner di Bakerzin Centre Point Medan saat hari Valentine, ahsek.

Tentang Niche Blog

Wednesday, February 10, 2016
niche blog
gambar dari sini
Pentingkah sebuah blog memiliki Niche?

Astagaaa pertanyaan ini sebenarnya dah lama banget mengusik saya. Udah sering juga sih beberapa sohib blogger yang membahasnya.

Kadang-kadang kepikiran buat meniche kan blog, tapi akoooh belum sanggop, masih enakan nulis suka-suka sih, xixixi.

Nah kira-kira dua bulanan yang lalu ( dua bulan??) Kumpulan Emak Blogger menyelenggarakan Arisan Ilmu di Kota Medan tercintah dengan tema Niche Blog dan SEO

Kejutan Yang Tak Mengejutkan

Tuesday, February 9, 2016
surprise

Kejutan yang tak mengejutkan?

Judulnya udah ala silet belum nih, hahahaaha.

Yang namanya orang berumah tangga, pasti pernah dong yah dapat kejutan atau surprise dari pasangan. Entah pas ulang tahun, atau pas merayakan anniversary. Bentuk kejutannya juga macam-mcam, mulai dari kejutan berupa kado yang tak disangka-sangka atau malah pesta kejutan, ahsek.

Wishlist 5 Barang Kebutuhan Menjelang Masuk Kantor Kembali

Wednesday, February 3, 2016
Kalau saya didatangi jin ala aladin, trus dikasih kesempatan untuk membuat 3 permintaan yang bakal dikabulkan. Tahu ngga apa yang bakal saya minta?.

Pertama, saya pengen bisa menguasai seluruh bahasa di dunia ini, karena dengan menguasai bahasa saya yakin saya bisa punya kesempatan mau ngapain aja.

Kedua, saya pengen diberi kesempatan kembali ke jaman Rasulullah dan merasakan hidup bersama beliau. Ini karena keimanan saya suka naik turun kayak roller coaster.

Ketiga, saya pengen punya pintu kemana saja. Ini kepikiran karena saya kan lama banget LDR-an sama suami

(Bukan) Si Picky Eater

Tuesday, February 2, 2016
" Kalau elo ibu bekerja, ngasih anaknya nonton Balveer, makan anaknya cuma nasi sama telor ceplok, trus masih minta me time, kelar hidup lo"

Xixixi, itu.. itu.. guweh banget. Tapi Balveer diganti Uttaran.

Itu status seorang ibu-ibu kemarin yang lewat di temlen saya. Udah agak lamaan sih, tapi bahasnya baru sekarang.

Ngga ah, saya ngga mau bahas issuenya. Itu kemarin pas ada rame-rame bahas soal kebutuhan me time ibu rumah tangga, udah pernah dibahas di blog ini sebelumnya.

Custom Post Signature