Bahaya Partikel

Sunday, April 29, 2012

Judul Novel : Partikel
Penulis       : Dewi Lestari
Penerbit     : Bentang Pustaka
Akhirnya setelah sempat terpotong beberapa kali, saya berhasil juga menyelesaikan   “ Partikel” nya Dee.

Dari keempat serial Supernova, menurut saya Pertikel lah juaranya. Membaca rangkaian Supernova, saya membayangkan Dee berkutat dengan bertumpuk literature yang bikin kening berkerut dan mata berkedut. Kalau saja Dee mempelajarinya di bangku universitas mungkin saat ini ia sudah mengantongi gelar S yang bertumpuk, karena begitu fasihnya ia berbicara tentang ilmu fisika quantum, mikologi , antropologi, bio-energi dan semua disiplin ilmu yang membuat saya begitu takjub bisa dicerna dan dibahasakan kembali dalam bahasa sastra. 

Sama seperti di buku-buku sebelumnya Dee sepertinya terobsesi dengan ilmu pengetahuan dan asal muasal kehidupan. Seingat saya di di tiga buku yang lalu Dee juga pernah membahas tentang hal ikhwal penciptaan Adam dan Hawa serta penyebab terusirnya mereka dari surga. Di Partikel, kembali hal tersebut dimunculkan. Bahkan bagian ini cukup menyita perhatian saya.

Saat Zarah mendebat guru agamanya dan mengemukakan teori lain yang didengarnya dan dibacanya dari jurnal Firas ayahnya, bahwa manusia berasal dari gabungan tiga spesies, Homo erectus, Nefilim dari planet Nibiru  dan makhluk ekstraterestrial dari Sirius. 

Sampai disini saya sedikit tercengang. Walaupun ini fiksi, baru ini saya mendengar konsep penciptaan manusia seperti ini ( karena saya muslim, saya percaya penciptaan Adam versi AlQuran). 

Di pendapat yang kedua Zarah mengemukakan bahwa asal muasal manusia dari makhluk Atlantis yang kawin dengan orang-orang dari peradaban yang lebih terbelakang sehingga lahirlah manusia. Kira-kira seperti itu.

Sebelum membaca Partikel, beberapa waktu lalu saya sempat membaca dari wall seorang teman, tentang pendapat dari ahli tafsir, bahwa bangsa Atlantis ataupun dinasti  Rama merupakan 3 umat terdahulu sebelum nabi Adam, yaitu Banul Jan, Banul Ban, dan Ijajil dari golongan jin. Yang terakhir malah berbadan dan berdarah. Dari golongan 3 umat terdahulu itulah bumi pernah mengalami 3 kali kiamat ( berbeda dengan di dalam novel, Firas menceritakan terjadi 2 kali kiamat sebelumnya ). Disini diceritakan Adam diutus Tuhan untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang artinya berarti menjadi pemimpin bagi umat-umat terdahulu. Selengkapnya baca disini

Mau tidak mau saya jadi setidaknya berfikir tentang asal muasal Adam ini.

Bagian kedua yang lagi-lagi membuat saya terkesiap adalah saat Zarah meragukan keberadaan Tuhan, dengan menganalogikan benda-benda seperti telepon dan mobil yang jelas diketahui siapa penciptanya karena ada nama dan foto yang membuktikannya. Namun tidak demikian dengan alam semesta.

“ Kenapa ciptaan sepenting dan sebesar ini tapi penciptanya tidak bisa dilihat? Tidak bisa dibuktikan ?”

“ Cuma karena ada jutaan orang lain yang punya kepercayaan seperti abah, bukan berarti abah paling benar kan?’

Pertanyaan yang dijawab dengan bogem mentah dari si Abah-kakeknya-.

Lagi-lagi Dee mempertanyakan keeksistensian sang maha segalanya di novel-novelnya.
Terus terang saya salut dengan keberanian Dee mengangkat isu-isu yang selalu menjadi perdebatan berbagai golongan tersebut, baik ilmuwan maupun kaum agamais.

Selain masalah penciptaan diatas, Partikel seperti novel-novel Dee yang lain mengaitkan segala sesuatu di alam ini dengan ilmu pengetahuan, sebab akibat. Di sini ,mikologi dalam hal ini “Fungi” (jamur) mendominasi dan menjadi asal muasal permasalahan yang menghubungkan cerita dari awal sampai akhir.  

Di tengah-tengah juga diceritakan tentang alien, circle crop dan portal-portal yang menghubungkan bumi dengan alam lain, seperti segitiga Bermuda dan piramida giza, yang nantinya bakal menjadi benang merah sebab musabab hilangnya Firas dari keluarganya. ( Saya jadi teringat “ Konspirasi hari Kiamat” nya Sidney Sheldon )

Secara pribadi, Partikel memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang tidak sedikit bagi pembacanya. Seperti membaca fiksi sains. Namun ada beberapa bagian yang membuat saya melewatkan begitu saja paragraph-paragraph yang tersaji karena beberap informasi yang terlalu berat dicerna otak saya, khususnya penjelasan mengenai "enteogen". Data yang bertubi-tubi membuat saya kehilangan fokus sejenak.

Setting cerita yang berpindah-pindah turut memperkaya novel ini. Mulai  dari Bogor dan misteri bukit jambulnya, hutan Kalimantan dan ekosistem yang ada di dalamnya, kisah cinta dan penghianatan di London, sampai perjalanannya di benua Afrika yang eksotis.

Saat Zarah berada di hutan Kalimantan, saya seolah-olah ikut ada di paru-paru dunia tersebut. Kisah penyelamatan orang utan, perpisahan Zarah dan Sarah – bayi orang utan yang diasuhnya- membuat saya merasakan keharuan yang sama.

Bahkan saya turut berdebar saat Zarah harus berhadapan dengan beruang, dan lari tunggang langgang dibawah pengawasan tiga ekor singa saat menjalankan profesinya sebagai photographer wildlife.

Kisah diakhiri dengan pengalaman spiritual Zarah bertemu dengan makhluk lain dan dialog saling memaafkan dengan abahnya yang ternyata sudah meninggal dunia. Kemudian ditutup dengan ditemukannya surat yang menjelaskan perihal nama dirinya, Zarah yang berarti Partikel.

Selesai membaca Partikel saya bergumam kepada diri saya sendiri, saya rasa memang sebagian pertanyaan tidak perlu ditanyakan, cukup diyakini dalam hati. 

Seperti pertanyaan tentang cinta, sampai sekarang pun tidak ada defenisi yang benar-benar teruji, namun kita bisa merasakan kehadirannya walau tak berwujud secara kasat mata. Kita bisa tersakiti, bisa tertawa, bisa tersenyum olehnya.

Mungkin seperti itulah pertanyaan tentang Tuhan. Kita bisa merasakan kehadirannya walaupun kita tidak bisa melihat Nya dengan mata telanjang kita. Bahkan setiap kita bersedih atau bersyukur terhadap sesuatu, nama Nya lah yang kita sebut. Seperti cinta, kita yakin Ia ada disekitar kita.

Jujur saja, novel ini adalah salah satu novel terbagus yang pernah saya baca. Namun saya ingatkan kepada anda yang belum membacanya, BERHATI-HATILAH, seperti halnya Virus, “Partikel “ bisa menjangkitimu dan menggerogoti keyakinanmu secara halus, pelan tapi mematikan, sehingga saya mengatakan Novel ini BERBAHAYA.




Siapakah Makhluk Sebelum Adam?



Copas dari Wall Temen :


BAGI UMAT ISLAM KITA HARUS PUNYA KEYAKINAN INI HANYA PENDAPAT YG DI AMBIL DARI AHLI TAFSIR:






bahwa bangsa Atlantis ataupun dinasti Rama merupakan 3 umat terdahulu sebelum nabi Adam, yaitu Banul Jan, Banul Ban, dan Ijajil dari golongan jin. Yang terakhir malah berbadan dan berdarah. Dari golongan 3 umat terdahulu itulah bumi pernah mengalami 3 kali kiamatMungkin dalam hati Kalian pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?






Kalau menurut kepercayaan Ane (Muslim) merujuk : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”.






Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya” Sebelum nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”, akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.






manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia. Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam. Kalau dari segi Archeology : Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil.






Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal. Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada. Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil.






Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.






MASA LAMPAU SEBELUM PERADABAN MANUSIA… DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya. Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama Abu Jaan atau bapak seluruh jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi ke empat kenabian dari bangsa jin. Tuhan bertitah kepada Abu Jaan ini. “Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.” “Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisiKu.”






”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.” “Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”






“Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal dibumi.”






Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang di kehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan Iblispun tidak akan sanggup. “Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.” “Apa itu perminataanmu wahai Abu Jaan”






“Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.” “Baiklah jika nanti Iblis lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhlukKu yang nanti aku ciptakan.”






Maka Abu Jaan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jaan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena jaman dari Abu Jaan sampai Banul Jaan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan. Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jaan berkoloni menjadi beberapa bagian.






Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga, total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia di sebut seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jaan, Bumi masih kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika Bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas di bandingkan dengan tanahnya sendiri.






Dahulu oksigen sangat tipis karena Banul Jaan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan Banul Jaan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan air. Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini di bagi menjadi delapan wilayah di muka Bumi yaitu Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar Bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas di bandingkan dengan magma Bumi.






Kerajaan bagian atas atau langit Bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti dilaut, danau dan aliran sungai. Dan yang ke sembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia. Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jaan di muka Bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di Bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain.






Beribu-ribu tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain. Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunanya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari Bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsynya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.






Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat.






Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya. Diam-diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di Bumi bagi kerajaan kakak-kakanya di bawah sana.






Kerajaan-kerajaan Banul Jaan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat di sebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jaan yang telah mengotori bumi dari kedurhakaan.






Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka. Delapan kerajaan ini telah di serang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah di kalahkan. Banyak yang mati di antara mereka, tubuh mereka yang mati di buang ke tengah laut bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil.






Sedangkan Banul Jaan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh. Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jaan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka di bantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama.






Mereka selalu berpatroli mengitari Bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jaan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul jaan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apappun itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh-tumbuhan yang rimbun. Pada waktu Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makluk Tuhan.






DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul jaan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka di tentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa.






Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka. Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama.






Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh. Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban.






Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya. Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa.






Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke Bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan di bumi yang telah hancur. Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di Bumi. Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu. Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan. Sampai jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun.






Seluruh bangsa jin tunduk dan takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh jin menjadi kerajaan jin yang baru di muka Bumi. Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru.






Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar. Sedangakan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering di jajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari bangsa jin sampai akhir zaman.






Kisah Perang Dahsyat: Kisah ini menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam memperebutkan takhta kerajaan. Menurut sumber yang saya dapatkan, epos ini ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya. Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa ±5000 tahun yang silam. Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.






Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir! Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat. Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan debu pasir.






Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi mereka. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus. Jika akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.






Gambaran yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke ketiga kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya. Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini, diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR!!






Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini? Namun selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM. Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.






# Penelusuran fakta ilmiah Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju pada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM. Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).






Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu. Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?






Ada beberapa penelitian yang berusaha menguak tabir misteri kehidupan manusia di masa lampau ini. Tentang bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Dan dari berbagai sumber yang telah saya pelajari, secara umum penggambaran melalui berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa bahan kajian yang menarik, antara lain adalah: Permulaan sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat peradaban manusia.






Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah terjadi. Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).






Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir. Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini. Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir (Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir di bawah ini) dan Amerika Selatan.






Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.






Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini. Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.






Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah.






Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah tersebut. Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip dharma. Perang Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:






* Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM * Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM * Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM * Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM * Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM. Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi. * Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.






* Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.






* Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng.






Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m. Tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.






* Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama.






Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir!






Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua milyar tahun yang lalu setelah adanya bukti data geologi dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.






Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun. Kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran. Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir.






Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu. Lagi-lagi perang dan haus kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal ini patut kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja.






Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini? Saudaraku, sebagai manusia sekarang, jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu kita pun tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam sebagai upaya tidak mengulangi kesalahan fatal yang pernah dilakukan. Page : ★Peradaban Masa Lalu★


Friendship

Saturday, April 28, 2012


Mata saya mengerjap-ngerjab. Berusaha menahan desakan cairan bening dari Glandula Lacrimalis-kelenjar air mata- yang mendorong-dorong ingin keluar.

Dari sebuah kotak 29 inc di tengah ruangan, saya menyaksikan adegan paling romantic dari dua makhluk lucu berwarna kuning dan pink.

Patrics: “ Hai spongebob, mari kita bermain 'menangkap ubur-ubur
Sponge bob: “ Maaf Patrics aku harus sekolah mengemudi hari ini"
Patrics : “ Lalu, apa yang harus kulakukan”
SB : “ Lakukan saja apa yang biasa kau lakukan kalau aku tidak ada,. Apa yang biasa kau lakukan Patrics?”
Patrics: ” Yang kulakukan jika kau tak ada adalah “ Aku menunggumu”

Terharu melihatnya. Sungguh indah nian persahabatan mereka. Walaupun terkesan bodoh. Tapi semua terlihat tulus, tanpa tendensi apa-apa.

Tiba-tiba saya rindu dengan sahabat-sahabat saya.

Dalam setiap fase kehidupan saya, saya selalu memiliki orang-orang yang memiliki tempat khusus di hati saya. Entah sejak kapan tepatnya, saya tidak ingat lagi. Yang pasti selalu ada seorang sahabat yang menemani di setiap frame hidup saya.

Waktu SD, saya mempunyai seorang sahabat bernama Dian. Kemudian Dian pindah sekolah mengikuti orangtuanya di Aceh. Saya pun memiliki sahabat baru bernama Rani.  Rani pindah, saya bersahabat dengan Maya.

Dulu, saya memang tidak pernah lama bercengkerama dengan sahabat-sahabat saya tersebut. Mereka datang silih berganti.

Sahabat, bagi saya saat itu adalah seseorang yang padanya saya bercerita tentang PR yang diberikan guru. Berbagi majalah Bobo setiap kamis, dan orang yang mengingat hari ulang tahun saya, saling bertukar kado walaupun hanya sebuah buku tulis plus pensil. Seperti Tgline majalah Bobo, sahabat adalah teman bermain dan belajar.

Sahabat masa SMP, bukan lagi teman bermain dan belajar. Lebih dari itu, mereka teman ngegeng. Bersama-sama mengidolakan seseorang, tempat bercerita musik favorit kami, dan muara celotehan debaran-debaran hati remaja.

Pada mereka, tertulis kisah pencarian jati diri yang tak kunjung selesai. 

Sahabat Di SMU adalah merupakan sahabat saya juga di kuliah. Persahabatan yang mulai mendewasa. Persahabatan yang saling membutuhkan. Bertukar opini dan argumentasi. Bersama kami merajut impian dan cita-cita. Membagi kegundahan-kegundahan hidup.

Dan seterusnya, hingga memasuki dunia kerja. Kembali saya bertemu dengan orang-orang baru yang kemudian menjadi sahabat saya. Dengan cara yang lebih natural. Kesamaan pandangan hidup, persamaan nasib dan persamaan pola fikir yang mengeratkan jalinan itu.

Di lingkungan rumah saya juga memiliki sahabat-sahabat lain. Kedekatan tempat tinggal, perkumpulan yang diikuti lagi-lagi bermuara kepada rasa saling yang menjelma menjadi ikatan persahabatan.

Seperti cermin, persahabatan memantulkan siapa diri saya sebenarnya melalui diri sahabat-sahabat saya. Mereka adalah refleksi dari jati diri saya.

Kata orang, sahabat itu seperti bayangan, yang selalu ada dimanapun kamu berada bahkan ditempat gelap sekalipun.

Bagi saya sahabat tidak perlu ada dimanapun saya berada. Tak harus ada setiap saya butuhkan. Tak harus selalu mendukung apa yang saya lakukan. Bukan orang yang selalu mengerti saya, bukan pula orang yang mau menerima kekurangan dan kelebihan saya apa adanya. Bukan seperti itu.

Sahabat saya adalah manusia-manusia biasa yang terkadang tidak ada saat saya butuh teman. Yah mereka punya kehidupan sendiri, mereka punya kepentingan yang lain. Mereka juga terkadang menentang keputusan-keputusan saya, tentu saja dengan pertimbangan demi kebaikan saya. Terkadang diri saya pribadi tidak bisa melihat apa yang buruk di sekitar saya, bisa jadi malah orang di luar diri saya yang meilhatnya. Dan saya berterima kasih untuk setiap kata tidak setuju yang keluar dari bibir sahabat saya.

Sesekali mereka juga akan kesal dengan kecerobohan saya. Bosan dengan curhatan hati saya, dan terkadang mungkin kami akan bersaing memperebutkan sesuatu. Menurut saya itulah persahabatan yang sehat. Karena sahabat bukan tong sampah yang harus selalu mendengar keluh kesah kita. Dia hanya manusia biasa yang terkadang punya ego untuk sekedar berkata “Stop !, kali ini giliran saya”.

Dan seorang sahabat sejati lah yang bisa mengungkapkan kekurangan kita dengan tujuan agar kita lebih baik. Bukan dengan begitu saja menerima segala kekurangan yang kita miliki.

Sejalan dengan tergelincirnya waktu, satu persatu mereka hilang dari keseharian saya. Jarak, keluarga, pekerjaan, membuat semuanya tak bisa sama lagi seperti dulu.

Jika ditanya, siapakah sahabat terbaik saya?. Saya tidak pernah bisa mengatakannya. Karena masing-masing mereka, memiliki tempat khusus di hati saya. Saya selalu menyediakan beranda untuk mereka kunjungi saat kembali nanti







Rumah Kedua -Lufols- Freedom

Dan setelah dua tahun tersesat di belantara ibukota, hari ini saya menemukan rumah kedua setelah my home sweet home di Medan.

Sudah sebulanan yang lalu tiba-tiba saya sangat terobsesi dengan sebuah buku," Rubber" karya M.H.Szekely Lufols. Buku tua, pertama kali diterbitkan tahun 1933. Setelah mengulak-ulik si raja Tahu segalanya Google, saya menemukan terjemahan bahasa Indonesia nya " Berpacu Nasib di Kebun Karet", diterbitkan oleh Grafiti Pers.

Dengan mata berbinar-binar saya mulai mencari buku tersebut di semua toko buku online. Mulai dari " Buka Buku", KutuKutubuku"," Buku Kita", "Ini Buku","Belbuk","Gilabuku", "bukubekas". Singkat kata, semua toko buku online yang tersaji di page nya google saya jambangi. Hasilnya Nihil. Buku tersebut sudah tidak diterbitkan lagi. Satu-satunya kabar baik yang saya terima adalah dari "Palasari.com", yang membalas email saya, dengan sebaris kalimat " Kami akan membantu anda mencari buku yang anda butuhkan, selanjutnya kami akan menghubungi anda" , kira-kira begitulah bunyinya. Ya sudah, tampaknya saya memang harus menunggu.

Tapi saya tidak mau menyerah.Saya coba hubungi salah seorang teman kolektor buku-buku lama Om Ahmed Doank. Dan jawabannya lagi-lagi "Nihil". Saya disarankan untuk mencari ke Kwitang saja. Sebenarnya saya sudah sempat terfikir untuk kesana, tapi saya tidak berani ke Kwitang, tepatnya lagi saya tidak tahu dimana Kwitang, dan masalah utama sebenarnya adalah saya tidak punya teman untuk ke Kwitang.

Saya tahu Kwitang ya yang ada di adegan film " Ada Apa Dengan Cinta". Pergi sendirian kesana , menurut saya bukanlah ide yang cemerlang. Bukan, bukan karena saya kuper atau sosok penyendiri yang tidak punya satu orang pun untuk menemani jalan. Tapi setelah dua tahun disini, saya bisa menyimpulkan, tidak ada satu orang pun teman saya yang benar-benar suka membaca, suka buku, lebih jauh lagi cinta buku. Dan mengajak seseorang untuk menemani saya mencari kebutuhan saya - yang mana hal tersebut bukan merupakan kesukaannya- adalah sesuatu yang berat, setidaknya itu menurut saya. Jauh lebih mudah mencari teman ke salon dan teman shopping ternyata .

Saya sudah hampir melupakan tentang buku tersebut, sampai seminggu yang lalu, saya coba lagi mencari-cari di internet. Kali ini saya tidak mencari toko buku, tapi saya cari di seluruh perpustakaan di Jakarta. Dan... yup memang benar tempatnya buku itu ya selain di toko buku di perpustakaan. Kenapa ga terfikir dari kemarin-kemarin ya.


Dan, sekarang saya ada di perpustakaan itu, letaknya di jalan proklamasi no 41. Tepat berseberangan dengan tugu proklamasi. Tidak sulit mencari alamatnya, tinggal naik ojek dari depan kos, langsung sampai di depan gedungnya. Awalnya saya membayangkan perpustakaan kecil, tua dan berdebu yang akan saya temui. Ternyata..... wuih. ni perpustakaan keren banget. Gedungnya modern, bersih, canggih dan dingin. ada layanan internet gratis, dan ada Wifi nya.Benar-benar di luar ekspektasi saya. Dan yang lebih membuat saya takjub, koleksi bukunya yang sangat bermutu. Mulai dari filsafat, ekonomi, sejarah,ilmu sosial, biografi sampai sastra. Tidak main-main , koleksinya bener-bener TOP BGT deh. Buku-buku yang sudah lama hilang dari pasaran, tersedia disini.




Tempat Membacanya Nyaman Banget

Bagi yang suka membaca Biografi tokoh-tokoh dunia. Semua ada, lengkap komplit plit. Mulai dari Lincoln, Churchill, Jhon Adams, bahkan ada buku Perjalanan Ibnu Batuta.

Favorit saya tentu saja, rak sastra. Dan sastra yang dimaksud disini, benar-benar sastra. Dari karya Sutan Takdir Ali Syahbana, NH Dini, Chairil Anwar, Sumanjaya, Pramoedya Ananta Toer sampai Seno Gumira Ajidarma. Belum lagi koleksi sastra asingnya. Rak -raknya dikelompokkan ke dalam sastra Perancis, sastra Itali, Sastra Jerman, Sastra Rusia, Sastra Jepang, sampai Sastra China. Aduuh saya mulai melayang nih. Dan saya menemukan Albert Camus, Jean paul Sartre Nausea. Oh tempat ini benar-benar surga.

Taman Luar, bawa anak juga asik lo
Sayang sekali, semua buku yang ada disini tidak bisa dipinjam. Namun mereka menyediakan layanan fotocopy sampai penjilidan dalam bentuk buku. Wah sebenarnya saya kurang setuju nih. Bisa dibilang pembajakan buku ga sih kegiatan foto copy begitu. Tapi, ah sudahlah, saya memkalumi, soalnya koleksi bukunya benar-benar tidak seperti perpustakaan yang lain. Dan yang mantapnya, kita bisa pesan buku yang akan difotocopy via telepon, atau email. Lima jempol deh untuk perpustakaan ini.

Mengenai buku Lufols yang saya cari. Akhirnya saya benar-benar menemukannya, bahkan ditambah lagi dengan sastra Belanda yang lain "Max Havelaar" karya Multatuli. Awesome.

Kenapa saya begitu terobsesi dengan buku Lufols?

Tersebab oleh tempat tinggal saya yang selalu dikelilingi oleh perkebunan karet dan sawit. Dari lahir sampai SD, saya tinggal di komplek perkebunan karena ayah saya bekerja di salah satu perkebunan di Sumatera Utara. SMP sampai kuliah, walau ayah saya masih bekerja di perkebunan, tetapi kami sudah tidak tinggal di komplek perkebunan lagi. Eh ga taunya, saya dapat suami yang pekerjaannya di perkebunan sawit juga. Ya memang jodoh saya , ga bisa jauh-jauh dari kebun karet dan kebun sawit.

Entah kenapa, setiap berada di lingkungan perkebunan, terutama saat melihat pemanen sawit meng-egrek tandan-tandan buah tersebut, atau melihat penderes karet melintas di depan rumah setiap pagi dengan sepeda yang disamping kanan kirinya membawa kaleng seukuran kaleng cat 25 kg tempat menampung getah yang akan disadap,  seperti ada sesuatu yang berkelabat di kepala saya. Berada di lingkungan  rumah dinas yang masih berbentuk asli peninggalan jaman kolonial Belanda membuat saya mereka-reka siapa ya yang mendiami rumah ini dahulu. Apakah ada yang bunuh diri disini ( banyak kisah-kisah horor yang menghantui rumah-rumah Belanda).Apalagi, sering saya mendengar ibu-ibu istri atasan saya berkata " Kalau jaman sekarang sih enak udah lebih bebas, kalau dulu , mana bisa karyawan bertemu sesuka hati dengan asisten", dan mengalirlah cerita-cerita adab dan pergaulan di lingkungan perkebunan yang menurut pendengaran saya menggambarkan kehidupan yang masih bergaya feodalisme.

Hal tersebut membuat saya selalu membayangkan seperti apa kehidupan di awal berdirinya perkebunan-perkebunan ini. Bagaimana kehidupan percintaan noni-noni Belanda. Bahkan saya sempat membayangkan di kamar mana ia menghabiskan hari-harinya, apa yang dilakukannya, apa isi lemari pakainnya.  Terkadang saat melintas diantara pohon-pohon saga ( pohon besar berbuah kecil, sangat keras dan berwarna merah darah), saya seperti tersedot ke tahun-tahun dimana pakaian noni Belanda menggembung manyapu jalan, dengan payung cantik yang melindungi kulit putihnya, mungkin juga ia menngendarai kereta kuda kemana-mana, persis seperti gambaran serial Little Missy di TVRI dahulu.Sayang, di Sumatera Utara sendiri, sangat sedikit saya temukan literatur yang membahas tentang zaman kolonial tersebut.

Dan ternyata di perpustakaan ini, tersaji lengkap semua yang saya ingin baca. Mungkin kalau tidak lapar saya akan bertapa disini sampai malam.

Oya, nama perpustakaan ini Perpustakaan freedom, dan ternyata buku Lufols yang sekarang lagi saya baca adalah buku sumbangan dari Rizal Malarangeng (penting ga informasi ini :)).




Jam Buka Perpustakaan

Hari Senin-Jumat, pukul 09.00-19.00 WIB
Hari Sabtu, pukul 10.00-17.00 WIB
Minggu dan Hari besar nasional tutup.

FREEDOM INSTITUTE

JL. Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta 10320
Tel. 021-3100349 Fax. 021-31909227 SMS 021-920 44 888
Yahoo Messenger : perpustakaan_freedom
Email: perpustakaan[ at ]freedom-institute.org
Kontak: Ujang
http://www.freedom-institute.org

Kebelet Kawin mak

Friday, April 27, 2012






Beberapa waktu lalu ada lomba komedi Cinta yang diselenggarakan oleh Blogfam dan penerbit Gradien. Iseng-iseng ikutan. Eh ga taunya lolos. Ternyata saya bisa juga bukin cerita lucu. Tapi ga tau juga sih, menurut orang lain lucu ngga. kalo kata saya sih ngenes.


Kebelet Kawin, Mak!
Blogfam
Harga : Rp.25.000,-
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal : 144 hlm
... Cover : Soft Cover


12 cerita komedi cinta terbaik hasil lomba Blogfam & Gradien

udah bisa diperoleh di Gramedia nih

Tiga Pemenang Utama:

High-Class by Pradna
“Maaf. Kita putus ya.”
See? Benar kataku kalau Lina itu baik hati, kan.
Bilang putus saja pakai kata “maaf” dan tanpa huruf kapital.

Kebelet Kawin, Mak! by Zoel Ardi
“Mulai hari ini, aye bangga dipanggil Welcome, yang artinya Selamat Datang. Nama yang paling baik kan nama pemberian orangtua!”

Mantan Pacar by Barokah Ruziati
Whaaat? Gue lucu, gue baik, gue pintar (dia enggak bilang pintar sih, tapi enak diajak ngobrol artinya gue pintar dong, kalau orang bego mana enak diajak ngobrol?) tapi dia memilih jadi teman aja daripada jadi pacar? Maksudnya apa?


Galau Sampai Akhir by WIndi Teguh
Waktu nyampe di tempat, gue melongo. Remang-remangnya sih dapet. Suasana romantis?. Jauh panggang dari api. Yup, dia ngajak gue makan nasi kucing remang-remang, can you imagine ??? ( keliatan banget dia ga mau rugi saat giliran bayar)

* Pradna
* Zoel Ardi
* Barokah Ruziati
* Haris FirmansyahEri iyas
* Muhimmah
* Cizu Chan
* Sulaiman Hari Prabowo
* Wuri Nugraeni
* Yunisri Mur
* Windi Teguh
* Arie Sadhar Alexander Arie Sanata Dharma

Nggak Level

Thursday, April 26, 2012

Kemarin siang saya ingin sekali makan soto kudus . Sejak satu jam sebelum waktu menunjukkan pukul 12, saya sudah membayangkan segarnya semangkok soto daging plus segelas es teh manis. Hmm pasti maknyus.

Jam 12 teng, saya segera berjejalan dengan warga kantor mengikuti kata hati dan suara di perut saya. Tampaknya hidup di Jakarta memang segala sesuatunya penuh perjuangan. Ga percaya?

Coba antri lift saat jam makan siang di gedung BRI. 

Setelah antrian di menit ke lima belas, akhirnya saya pun berhasil melalui perjuangan hidup pertama dengan mendaratnya kaki saya  di lantai dasar. Tanpa membuang waktu, saya focus pada tujuan hidup saat itu, Be We, tempat makan “segalanya ada” yang melayani warga 3 gedung perkantoran yang kelaparan

Setelah memesan si soto idaman, mata saya nyalang menyusuri deretan bangku demi bangku yang penuh sesak oleh warga seantereo bendungan hilir.

Kamu bilang hidup ini susah?

Buktikan dengan mencari tempat duduk di Food Court terlengkap di bendungan hilir ini. Setelah itu , bandingkan dengan susahnya hidupmu.

*****

“ Itulah kalau perempuan ga bekerja, pikirannya sempit. Abis kerjaannya cuma nonton sinetron dan gossip doang sih. Ga kayak kita, ada kesibukan, pergaulannya juga beda, jadi lebih melek sama perkembangan jaman. Lain kali ga usah ngajak si Ika deh, ga nyambung, levelnya beda.”

Lah, yang dilakukan barusan itu apa, bukannya menggosip?. 

Saya tutup buku yang saya baca sambil meninggalkan taman tersebut, menjauhi wanita-wanita karir yang begitu jumawa dengan statusnya, mengganggap dirinya lebih tinggi dari ibu rumah tangga, merasa lebih berpendidikan dan lebih modern dari para wanita yang mengabdikan dirinya menjadi full mother.

***
Aaaah, setelah seminggu penuh wara-wiri Jakarta-Bengkulu akhirnya terkabul juga keinginan bebas dari rutinitas kantor. Cuti sehari sambil memanjakan diri sejenak di salon adalah sebentuk surga kecil di dunia. Hampir saja mata saya terpejam menikmati pijatan lembut  si mba di pundak, sambil menunggu creambath di rambut meresap.

“ Eh, bu Ira kemana, kok ga ikut nyalon hari ini”
“ Biasa, akhir bulan, banyak kerjaan di kantornya”
“ Wah, ternyata enakan kita ya jeng, bisa kapan aja ke salon, ga perlu kerja keras, tiap bulan ditransfer suami, ngapain capek-capek “
“ Iya, padahal sama aja yah, pemasukan dua tapi kan pengeluaran juga dua “
“ Oya, arisan periode depan, kita-kita aja yah, biar gampang ngatur waktunya”

Dan cekikikan kedua sosialita tadi sukses menghalangi bertemunya kedua kelopak mata saya.

Diskriminasi

Yah, dalam kasus ini, Para perempuan tersebut sudah mendiskriminasikan perempuan lain. Berlaku tidak adil karena perbedaan. Baik perbedaan fisik maupun perbedaan status.

Si perempuan ber blazer executive, dengan sepatu high heels yang akan mengeluarkan suara tuk tuk tuk kalau berjalan, merasa dirinyalah ikon kartini masa kini. Berfikiran terbuka, dan dialah si perempuan abad 21. Hingga memandang rendah wanita tidak bekerja dan tidak pantas masuk dalam golongannya.

Mungkin sekali, ia tidak mengerti bagaimana nikmatnya mengurusi seluruh kebutuhan keluarga, menyiapkan sarapan suami, mengantar anak-anak sekolah dan dengan senyum sesegar pop ice menyambut suami yang telah berlelah-lelah menafkahinya. Disitu terdapat ladang pahala dari keikhlasannya.

Di sisi lain, full mother merasa kasihan dengan si wanita karir yang harus berjibaku di hiruk pikuk dunia kerja, yang menurut kacamatanya tidak senyaman istana yang didiaminya sepanjang hari. Hingga terkadang, dalam pergaulan mereka mengkotak-kotakkan diri, dengan membaur hanya sesama IRT, dan menganggap wanita bekerja ancaman bagi mereka.

Bisa jadi, ia tidak tahu, betapa menyenangkannya menemukan dan belajar hal-hal baru di tempat kerja, pengalaman bertemu orang-orang dari segala bidang dan membantu perekonomian keluarga. Disitu pula ada ladang ibadah jika ia bekerja dengan ridho suami , gajinya bisa untuk memperbanyak sedekah, membantu keluarga dan bukan hanya sekedar ajang eksistensi diri.

Kalau saja, mereka saling menghargai pilihan pihak lain, saling berempati kepada yang lain, pasti tidak ada pelecehan dan sikap merendahkan sesama wanita.

Kesetaraan?? kata apa itu?







Custom Post Signature