LAOS
Jujur saja, saat mendengar kata
Laos, hal yang pertama terlintas di benak saya adalah bumbu dapur berwarna
merah muda,xixixi. Memang diantara teman-temannya seperti jahe,kunyit,kencur,
laos termasuk umbi-umbian yang gampang saya ingat,soalnya bentuknya berbeda
dibanding kroni-kroninya.
Berbeda dengan laos bumbu dapur
yang unik, negara Laos malah susah sekali saya ingat. Tak ada satu pun hal yang
saya tahu tentang negara ini kecuali ia adalah anggota negara ASEAN. Ya
dibanding negara ASEAN lain, Laos memang termasuk negara yang belakangan
bergabung.
Selain sebagai negara anggota
ASEAN, yang saya ketahui tentang LAOS adalah saat negara ini dikalahkan oleh
Singapura pada laga terakhir babak grup piala AFF 2012. Hahaha ini sayanya yang
kuper atau memang negara ini yang memang kurang gaungnya ya.
Baiklah mari kita kulik-kulik si
negara bumbu dapur ini, eh maksud saya si negara seribu gajah.
Kalau melihat dari peta, secara
geografis Laos dihimpit oleh Vietnam,Thailand, Kamboja dan China. Kondisi
tersebut membuat Laos menjadi satu-satunya negara di ASIA Tenggara yang tidak
memiliki wilayah lautan.
Menurut yang saya bacai di
Google, kota Viantiane merupakan tujuan wisata utama jika kita ingin berkunjung
ke negara seribu gajah ini. Katanya sih ,saat kita menelusuri jalan-jalan di
Kota Viantiane serasa berada di jalan Prawirotaman Malioboro Jogjakarta. DImana
di sepanjang jalan tampak hotel-hotel kecil dan guest house untuk menampung
para wisatawan. Wah ternyata memang antara negara ASEAN yang satu dan lainnya
itu memiliki kemiripan-kemiripan yang entah disengaja atau tidak. Kamboja punya
candi dengan relief yang mirip dengan candi Borobudur, Malaysia memiliki
kemiripan bahasa,Vietnam punya kopi senikmat kopi Indonesia, dan Laos pun tak
mau ketinggalan juga,ckckckck.
Berbeda dengan negara ASEAN
tetangganya Vietnam yang pertumbuhan ekonominya melaju pesat, tidak demikian
halnya dengan Laos. Pertumbuhan ekonomi terhambat disinyalir karena banyaknya
penduduk yang berpendidikan tinggi pindah dan mencari kehidupan yang lebih baik
di luar negeri. Hal tersebut karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai.
Bukan saja lapangan pekerjaan,
infrastruktur di negara ini pun masih ketinggalan di banding negara-negara
tetangganya. Jalur transportasi dan telekomunikasi belum dapat memenuhi
kebutuhan masyarakatnya
Tentu saja hal ini tidak sejalan
dengan isi deklarasi Bangkok yang menjadi kesepakatan di antara anggota negara
ASEAN. Yang antara lain berisi bahwa pembentukan negara ASEAN bertujuan untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kerjasama dan saling
membantu antar negara anggota untuk kepentingan bersama baik dalam bidang
ekonomi,social,teknik ,ilmu pengetahuan dan administrasi.
Selain kondisi perekonomian dan
sarana prasana yang berada di bawah negara anggota ASEAN lainnya, peran
Republik Demokratik Laos di ASEAN bisa dikatakan belum banyak berkontribusi.
Tenggelam di dalam bayang-bayang negara ASEAN lainnya yang semakin maju.
Menurut saya, untuk mensejajarkan
diri dan turut berkontribusi maksimal sebagai negara anggota ASEAN , Laos perlu
melakukan investasi diplomatic dan menjalin kemitraan dengan dunia
internasional khususnya negara-negara ASEAN.
Sejalan dengan Asean Economic
Community, bahwa ekonomi suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh sumber
daya manusia yang ada. Seperti dijelaskan di atas, pada kenyataannya sumber
daya manusia terbaik di Laos yaitu orang-orang dengan pendidikan tinggi lebih
memilih berkarya dan mengadu nasib ke negara lain. Hal tersebut dikarenakan
lapangan pekerjaan yang tidak memadai.
Untuk itu, Laos bisa memberi kontribusi
ke negara-negara ASEAN khususnya dengan memberi kemudahan dan menawarkan
peluang investasi ke negaranya. Dengan masuknya para investor dari negara-negara
ASEAN ke Laos diharapkan laju pertumbuhan pembangunan akan meningkat yang akan
diikuti dengan munculnya lapangan-lapangan pekerjaan dari perusahaan-perusahaan
berskala internasional. Dengan begitu para penduduk berpendidikan tinggi bisa
mendedikasikan diri ke negaranya sesuai dengan standar yang diharapkannya. Hal
ini juga akan mendorong para generasi muda di Laos untuk optimis terhadap masa
depan mereka.
Dengan dibukanya peluang
investasi, secara tidak langsung akan mempengaruhi segala lini kehidupan. Tidak
menutup kemungkinan sektor pariwisata pun akan terangkat. Dan sebelum sektor
pariwisata Laos bisa diangkat untuk memperkuat ikon wisata di Asia, sudah
saatnya pemerintah Laos sowan ke negara ASEAN Singapure untuk mencontoh sitem
transportasinya. Transportasi yang baik, akan sangat mempengaruhi perkembangan
pariwisata di suatu negara.
Banyak tempat wisata yang bisa
diandalkan di Laos. Ga tanggung-tanggung, terdapat 1.493 situs pariwisata resmi.
Dari jumlah tersebut 849 diantaranya adalah lokasi dengan keindahan alam,435
situs budaya dan 209 situs bersejarah.
Ke Laos belum lengkap tanpa
berkunjung ke kota bersejarah, salah satu warisan situs dunia Unesco yaitu Luang Prabang, Kota Vang Vieng,Tat Xuangzi dan
ibukota Viantiane. Belum lagi candi Khmer yang termasuk dalam daftar peninggalan
sejarah dunia. Dan tak lengkap rasanya tanpa menyebut candi Kuno di That Luang
serta situs rausan batu megalitik di Plain of Jars.
Investasi hubungan diplomatic antara
Laos dan negara-negara ASEAN dengan saling menempatakan duta besarnya di negara
lain membuat laju pertumbuahn ekonomi setiap negara akan tumbuh positif. Dan
dengan kerjasama antara sesama anggota ASEAN dalam mewujudkan isi deklarasi
Bangkok, bukan hal yang mustahil tidak akan ada kendala dalam menyongsong Asean
Economis Community tahun 2015 mendatang.
Seperti halnya bumbu laos yang
berguna untuk menambah cita rasa makanan, Laos pun akan berkontribusi menambah
posisi negara-negara ASEAN di mata dunia.,Laos pun akan berkontribusi
menambah posisi negara-negara ASEAN di mata dunia.
Mbak Windi mash sempat menulis di sela2 kesibukan ngurus bayi ya. Salut :)
ReplyDeleteMoga sukses yaa