Showing posts with label diet. Show all posts
Showing posts with label diet. Show all posts

Bedah Obesitas, Cara Efektif dan Permanen Menurunkan Berat Badan

Sunday, April 30, 2017
Operasi Bariatik untuk diet tidak pernah gagal








Kalian pernah baca berita soal Arya Permana ngga?

Itu lho anak kecil yang barus berusia 11 tahun tapi beratnya udah 186 kg. yang hobinya makan junkfood, dan udah susah banget mau bergerak karena BB nya itu.

Nah, FYI ya, si Arya ini beberapa waktu lalu melakukan operasi bariatric di RS Omni Alam Sutera Jakarta lho.

Operasi bariatric ini membuat lambung Arya berukuran hanya 20% dari ukuran aslinya. Akibatnya porsi makan arya jadi terbatas karena dengan ukuran lambung hanya 20% dari ukuran asli, dia jadi cepet kenyang.

Bonusnya selain bisa menurunkan berat badannya, operasi ini juga ada efek tambahan yaitu mengontrol penyakit diabetes yang biasa menyerang orang dengan keluhan obesitas. 




Nah, kali ini saya mau ngomongin soal operasi bariatric ini.

Ini penting banget diketahui oleh orang-orang yang punya BB berlebih, udah diet segala macam cara tetep ngga berhasil nurunin berat badan.

Memang bener seharusnya kita percaya diri walau bagaimanapun kondisi kita. Menerima diri sendiri itu memang bagian dari mensyukuri karunia Tuhan.

Namun jika ternyata berat badan kita memang sudah tidak ideal, ini bukan perkara soal pede ngga pede atau soal terima atau tidak terima dengan kondisi diri sendiri.

Karena ya ternyata kelebihan berat badan apalagi sampai obesitas itu dampaknya besar banget untuk kesehatan maupun psikologis diri kita.


Obesitas dan Kesehatan

Secara kesehatan nih ya, kalau kita memiliki kelebihan berat badan maka tubuh kita berpotensi terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, penyakit sendi, penyumbatan pembuluh darah.

Untuk kasus yang ekstrim malah bisa membahayakan jiwa lho karena obesitas itu bisa menimbulkan komplikasi diantaranya stroke, penyakit jantung koroner. diabetes tipe 2, kanker usus, sampai kanker payudara.

Lho kok bisa ?

Ya bisa, karena obesitas itu kan terjadi karena adanya penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang tidak mampu diubah menjadi energi.

Kelebihan lemak dalam tubuh ini nih yang berbahaya. Misal ya lemaknya itu tersebar di bagian tengah tubuh, di perut gitu. Kadar lemak pada perut yang tinggi dapat menimbulkan efek insulin, membuat kita rentan terhadap diabetes tipe 2.

Kemudian, orang dengan kelebihan berat badan sering memiliki kadar LDL kolesterol yang tinggi. Jika kolesteol tersebut menyumbat saluran darah maka bisa berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Di samping itu, bagi orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya jantung akan bekerja lebih keras, karena darah yang dipompa tentu harus mencukupi seluruh tubuh, akibatnya jantung akan bertambah besar dan mengalirkan lebih banyak darah pada setiap detakan. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan darah tinggi, yang merupakan cikal bakal penyakit jantung.

Seperti itu tuh korelasinya antara obesitas dan kesehatan.





Lambung dan Kegemukan

Nah sekarang kita ngomongin lambung dan kegemukan nih.

Berdasarkan literature yang saya baca, ternyata lambung kita itu elastic lho, bisa melar gitu lho kalau dimasukin banyak makanan, namun ya bisa ke ukuran semula kalau kita membatasi jumlah asupan makanan.

Trus yang namanya kegemukan itu salah satunya dipicu oleh adanya rasa lapar yang diakibatkan oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel di lambung.

Makanya prinsip dasar dalam pengendalian berat badan itu adalah pengendalian rasa lapar. Kalau di dunia kedokteran ada tuh yang namanya memanipulasi rasa lapar, yang intinya si lambung dikasih info oleh otak bahwa kita udah kenyang jadi ngga ngirim sinyal minta makan terus.









Nah, inilah yang dilakukan kepada si Arya melalui operasi Bariatrik yang saya sebut di awal tadi.

Penasaran kan seperti apa operasi bariatric tersebut?

Jadi, operasi bariatric ini ditujukan khusus untuk orang-orang dengan kelebihan berat badannya udah masuk kategori obesitas.


Kenapa khusus orang yang obesitas saja?

Karena memang bedah ini tujuannya bukan untuk kecantikan atau kosmetik tapi memang untuk kesehatan.

Karena seperti yang saya bilang di paragraph awal tadi, yang namanya obesitas itu sumber penyakit dan kalau dibiarkan berlebih terus sampai obesitas ekstrim malah bisa membahayakan jiwa.

Makanya dunia kedokteran pun terus berinovasi untuk membantu orang-orang dengan kelebihan berat badan yang tidak mungkin atau sangat susah jika dibantu dengan program diet biasa.

Namanya itu adalah bedah bariatrik atau bedah obesitas.

Apaan tuh ?


Nah sebelum membahas soal bedahnya, kita mungkin perlu tahu, orang dengan berat badan bagaimana yang dikatakan obesitas.


BB Ideal dan Indeks Massa Tubuh


Batas ideal tubuh itu diukur dari Indeks Massa Tubuh (IMT)


Rumusnya ini nih :


Berat Badan / (Tinggi badan ^2)



Jadi misal nih BB saya kan 60 kg, Tinggi saya 155 cm


maka Indeks masa tubuh saya : 60/(1,55x 1,55) = 24.97








Pake tabel di bedahobesitas.com

Setelah tahu IMT kita, maka cocokkan ke range IMT

Jadi ada 5 range IMT nih :

< 18,5 : BB Kurang
18,5 sd 25 : Ideal
> 25 s/d 30 : kelebihan BB
> 30 s/d 40 : Obesitas
> 40 : Obesitas ekstrem


Karena IMT saya masih di 24,97 artinya masih di range ideal. Padahal sebenarnya saya udah kelihatan gemuk lho. Nah itu dia jadi, ngga semua orang yang kelihatan gemuk itu bisa dibilang obesitas.


Penanganan Obesitas


Untuk penanganan kelebihan berat badan sebenarnya cara sederhanya adalah diet. Dengan mengurangi porsi makan, atau mengatur pola makan dengan makanan tinggi kalori, rendah karbohidrat, ditambah pula olahraga, kemungkinan seseorang kembali ke BB ideal sangat mungkin terjadi

Namun bagi penderita obesitas ( IMT diatas 30) apalagi yang dia atas itu, biasanya metode diet biasa itu sudah tidak bisa dilakukan lagi. Mungkin yaitu karena faktor kebiasaan.

Orang yang biasa makan 2 piring nasi sekali makan misalnya, saat disuruh diet tidak makan karbo sama sekali tentu bakal susah sekali. Bukannya malah turun BB nya malah kemungkinan bisa terjadi gangguan lain seperti merasa pusing atau tekanan darah menurun.

Ya maklum karena pola makan orang obesitas biasanya memang sudah banyak banget porsinya. Bisa-bisa kelaparan berat ntar.

Bagi penderita obesitas parah, biasanya segala cara udah ga bisa dilakukan ,secara psikologis tentu kondisi obesitas yang seperti ini bisa menggangu kejiwaan juga.

Si penderita obesitas bakal stress, tidak percaya diri, minder dan jadi susah beraktifitas.

Nah, dengan kemajuan ilmu kedokteran ditemukanlah metode untuk menurunkan berat badan orang obesitas secara permanen, efektif dan minim risiko.


Bedah Bariatrik atau Bedah Obesitas


Metode bedah bariatrik atau bedah obesitas ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun saat ini sedang populer-populernya.

Namun jangan salah ya,bedah obesitas bukankah operasi kecantikan atau kosmetik seperti lipoasuction atau sedot lemak.

Bedah obesitas ini tujuannya untuk membatasi kalori atau penyerapan makanan oleh tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kesehatan tubuh.

Caranya yaitu dengan memotong lambung sehingga kapasitasnya menjadi kecil.

Jadi ntar lambung kita dipotong melalui operasi, dengan titanium, sehingga kapasitasnya menjadi hanya 20% dari kapasitas lambung normal.






Nah dengan berkurangnya kapasitas lambung, maka si pasien bakal cepat merasa kenyang, sehingga makan dikit juga udah cukup.

FYI, lambung itu kan ada bagian-bagiannya, nah bagian lambung yang dipotong atau dibuang adalah bagian bawah yaitu tempat dimana sel-sel Ghrelin dihasilkan. Sel-sel Ghrelin inilah yang menghasilkan hormon penyebab rasa lapar.

Dengan demikian, setelah operasi maka si pasien secara perlahan bakal makan sesuai porsi lambungnya sekarang yang ukurannya hanya 20% lambung normal itu.

Canggih ya.





Metode Bedah dan Keamanan



Sebelum Operasi


Ntar si pasien bakal diukur dulu IMT nya. Jika memenuhi syarat maka akan dijadwalkan operasi

Oya syarat pasien yang bisa melakukan bedah obesitas ini adalah range usia diatas 18 thn sd 65 tahun ya.

Dua minggu sebelum operasi, calon pasien akan diminta untuk mengikuti diet rendah kalori untuk membantu mengecilkan hati dan membuat operasi lebih mudah.

Metode bedahnya sendiri seperti ini :

Ntar akan dibuat lubang kecil di perut kita untuk tempat memasukkan alat laparoskopinya. Alat ini akan terhubung dengan kamera yang akan ditampilkan di layar monitor. Jadi pembedahannya tidak dilakukan secara terbuka.

Nah alat bedahnya itu di dalamnya ada cairan titanium yang nanti berfungsi sebagai perekat untuk lambung yang akan dipotong. 
 
Jadi, si alat itu akan memotong lambung sekaligus merekatkannya dalam waktu bersamaan.
Setelah lambung terpotong dan terekat oleh titanium, bagian yg akan dibuang dikeluarkan dari tubuh.
Kemudian lubang kecil untuk memasukkan alat tadi ditutup kembali.
Selesai deh.





Kondisi Lambung Sebelum Operasi 





Pemotongan dengan Titanium Strapler




Proses Pemotongan Lambung

Begitu Dipotong Langsung terekat 



Lambung Setelah Dipotong 



Iya prosesnya tidak lama, bahkan pasien sudah bisa pulang ke rumah keesokan harinya.


Apakah aman?

Iyes tentu saja.

Aman karena metode ini memang sudah teruji dan dilakukan di berbagai negara maju.

Aman karena bahan yang digunakan untuk memotong dan merekatkan lambung adalah titanium.

Titanium adalah bahan yang tidak bereaksi dengan organ tubuh dan memiliki kemampuan menutup luka secara cepat sehingga hal paling krusial yang mungkin terjadi yaitu kebocoran di bekas potongan tidak akan terjadi.

Selain aman juga nyaman, karena menggunakan metode laparoskopi sehingga sayatan yang dilakukan di bagian perut sangat minimal. Jadi secara estetika bagus. Bahkan untuk orang dengan kondisi kulit bagus, bekas lupa akan sama sekali tidak kelihatan sehingga tidak akan ada yang tahu kalau kita menjalani bedah bariatrik.

Dan lagi karena sayatannya hanya sedikit maka proses pemulihan pasca operasi juga sebentar. Sehingga hari ini operasi, besok juga sudah bisa pulang.


Pasca Operasi

Setelah operasi dilakukan,maka sekarang ukuran dan kapasitas lambung akan mengecil. Akibatnya kapasitas untuk makan pun akan semakin sedikit. Dan tentunya rasa lapar akan tertahan karena tadi kan sel penghasil hormon laparnya sudah dibuang, jadi rasa lapar akan ditekan.

Tentu saja setelah operasi pasien tetap harus menjaga gaya hidupnya. Tidak makan sembarangan juga, seperti junk food atau makanan kaya lemak dan kolesterol. Karena sekali lagi, operasi ini tujuannya memperkecil ukuran lambung sehingga si pasien cepat kenyang bukan berarti kalau segala macam makanan masuk jadi aman.

Nah, dengan gaya hidup sehat , berat badan perlahan akan berkurang, tidak drastis sih, pasti berproses. Setelah obesitasnya teratasi yang mana itu adalah sumber penyakit tadi, maka diharapkan segala penyakit akibat kelebihan berat badan tadi akan berkurang atau hilang sama sekali, sehingga tujuan operasi ini benar bisa berhasil yaitu mengembalikan kualitas hidup yang baik.

Hasil yang didapat relatif tergantung pada perubahan gaya hidup pasien. Namun rata-rata sekitar 50-70 % dari BB semula akan hilang dalam waktu 12-18 bulan.





Dimana Bisa Dilakukan?

Kalau di Indonesia, rumah sakit yang memiliki program ini adalah Omni Hospital Alam Sutera, dengan Dr.Handy Wing,SpB,FBMS,FINACS,FICS (Surgery), spesialis bedah yang akan menanganinya.





Dr Handy Wing memang dokter dengan keahlian khusus di bidang laparoscopy, bariartic & metabolic Surgery. Jadi sudah sangat mumpuni dalam melakukan operasi bariatrik tersebut.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familiar atau malah belum tahu tentang operasi ini. Padahal operasi ini adalah salah satu cara paling efektif dengan hasil permanen yang bisa menolong orang-orang dengan kelebihan berat badan (obesitas).

Semoga saja masyarakat makin banyak yang tahu sehingga punya alternatif untuk mengatasi obesitas. Agar kualitas hidup bisa meningkat dan kesehatan tubuh kembali ke kondisi prima.

Jadi, sepakat ya semua, bahwa peduli terhadap berat badan ideal itu bukan hanya masalah langsing atau percaya diri doang, tapi berhubungan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup.

Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video penjelasan bedah bariartik ini ya, langsung dari dokternya yang kece dan selalu mengutamakan motto care with passion.











Info lengkap bisa ke www.bedahobesitas.com
RS Omni International Alam Sutera
Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 25, Tangerang
Tel : +62 812 996 1063
https://omni-hospitals.com/

Cut Carbo Diet : Diet Seru Tetap Bisa Ngemil

Saturday, April 15, 2017
[SP] Cut Carbo Diet: Diet Sehat Tanpa Menyiksa




Kalau ada hal yang saya sesali dalam hidup ini, maka " Tidak mendengarkan orangtua pas hamil anak kedua" adalah jawabannya.

Iya, jadi setelah melahirkan Divya, saya tuh udah dibilangin ibu saya untuk melakukan perawatan pasca melahirkan. Waktu lahiran  anak pertama saya dulu, si Tara, saya masih nurut. Dipakein kemben, stagen, segala macem nurut. Pas anak kedua saya entahlah malas banget. Soalnya pas kehamilan pertama dulu, ngga terlalu susah payah toh BB saya lumayan cepet baliknya. Walau ngga bisa seperti sebelum hamil, tapi ya ngga ndut gitu lho. Jadi saya pikir ah paling yang kedua ini juga.

TERNYATA SAYA SALAH BESAR.

Di anak kedua ini, balik ke BB asal itu susah sekali, huhuhuhu, mungkin ada pengaruhnya juga dengan kebebalan saya itu.

Abis melahirkan ya udah saya kayak ngga kejadian apa-apa ,paling perawatan semacam lulur dan pijat saya. Untuk mengencangkan badan malah ngga dilakukan sama sekali.

Awalnya sih fine-fine aja, karena toh BB saya masih di batas normal lah. maksudnya normalnya ibu-ibu beranak dua gitu lho, LOL. Ngga kurus tapi ya ngga ndut.

Trus mulai terusik gegara saya kan bulan Nopember itu mutasi ke kantor baru, nah sebulanan lalu saya main ke kantor lama, trus ketemu dong teman-teman lama. Nah ada kali ya 3 dari 10 orang yang saya temui menanyakan hal yang sama

" Win kamu isi lagi?"

Hwaaaa mamaaaaa, MENOHOK.



Duh langsung syedih.

Karena yang ngomong ngga satu orang, jadi saya ngga sempet marah. ya boro-boro marah, berarti kan emang gitu kenyataannya. Apalagi saya juga nyadar sih, soalnya memang baju-baju saya mulai sempit, celana malah harus ganti semua. Sampai belanja baju baru lagi dong terpaksa, huhuhu abis celananya ngga ada yang muat.



Makanya langsung semangat 45 untuk menurunkan berat badan.

Sebenarnya untuk badan saya ini yang mengalami perubahan signifikan tuh hanya di paha dan perut doang, sama muka, sama lengan, lho kok semua ya ternyata, hahahaha, ya udahlah skip, ngga jadi bilang cuma, Lol.



Dalam hal usaha nurunin berat, saya termasuk yang udah nyobain segala cara. Mulai dari diet mayo, catering sehat, food combining, segala macemlah.


Berhasil sih. namun kemudian, kalau udah berhasil trus saya lupa diri, balik lagi ke kebiasaan lama, yo wis naik maning. Duh apa salah dan dosaku yah.


Nah kemarin saya konsultasi nih sama ahli gizi gitu. Iya, kalian ga salah denger, saya KONSULTASI dulu sebelum diet. Soalnya kali ini ndutnya dah kelewatan. Saya konsultasi karena saya mau diet kali ini caranya bener, ngga asal-asalan gitu lho, ngga papa agak lama, asal sayanya bisa terbiasa.

Jadi gini maksudnya, selama ini kan saya pakai program seperti diet mayo, nah diet mayo itu kan schedulenya 13 hari kita diet, makan no gula garam. Memang sih turun, tapi karena selama 13 hari itu berasa seperti puasa, maka hari ke 14 dst saya kayak yang merayakan lebaran, makannya malah kalap. Nah saya ngga mau gitu lagi.

Kemudian saya pernah juga coba food combining. Ini juga lumayan berhasil awalnya, tapi lama-lama ya saya seringan cheatingnya daripada menepati aturan FC.

Trus saya coba juga catering sehat. Katering sehat ini yang makannya itu diitung kalorinya gitu lho, Teratur banget. Enak sih tapi Muahaaaaal. wakakakak, dasar mamak-mamak pelit kau, cuma bertahan sebulanan saja cateringnya, trus kembali makan seperti biasa, pyuuuh

Jadi kali ini mau yang ngga buru-buru ngga papa, asal jangan mahal banget, trus boleh ngemil juga maunya.

Nah oleh si ahli gizi, pertama-tama saya ditanyai bagaimana kebiasaan saya makan selama ini .

Dokter : " Sarapannya biasanya apa mba "
Saya : " Lontong sayur atau nasi uduk mba" (dokternya masih mba mba soalnya)
D: " Kalau makan siang"
S : " Makan berat mba, nasi pake ikan pake sayur gitu"
D : " Oke, trus makan malamnya nasi juga"
S : " Iya mba, nasi juga"
D : " Selain makan berat 3 hari sekali, mba nya sering ngemil di waktu-senggang?"
S : " Sering mba, jam 3 an gitu biasanya, saya ngemilnya coklat dan kopi, kadang martabak "

Si dokter langsung senyum-senyum gitu dengar jawaban saya. Kata blio masalah utama kenapa BB saya cepet naik adalah karena saya makan karbohidrat terlalu banyak. Apalagi saya ngemilnya juga full makanan kaya lemak dan tinggi kalori gitu, ya wajarlah BB saya ngga terkendali.

Iya sih, saya sebenarnya sadar, tapi ya memang begitulah kenyatanannya.

Karena saya ini kan orang Indonesia banget, yang rasanya belum makan, kalau belum kena nasi. Nasi is my life. Saya bisa nahan diri ngga makan mie, gorengan, kentang, junk food, segala macem, bisa banget, tapi nasi?, oh itu rasanya perjuangan berat banget.

Ya gimana?, masa makan ikan sambal ngga pakai nasi, apa rasanya.

Masa, makan teri cabe ijo ngga pakai nasi, gimana dong.

Trus, sama si mba dokter saya dikasih solusi. kata blio, ya udah kalau saya ngga bisa hidup tanpa nasi, ga apa. Saya tetap bisa makan nasi, tapi porsinya dikurangi.

Jadi begini, berapapun porsi makan saya yang biasa, just potong aja porsi cabonya.

Kata si mba dokter ini namanya metode Cut Carbo.

Kenapa carbo yang dikurangi, bukan lemak?

Karena ternyata menurut blio, berdasar hasil penelitian, diet rendah carbo itu jauh lebih berhasil dibanding dengan diet rendah lemak. Jadi bukan karbohidratnya yang dihindari tapi jumlahnya yang dikendalikan.

FYI, untuk nambah pengetahuan saja, jadi karbohidrat itu agar bisa masuk ke tubuh kita harus diubah dulu bentuknya menjadi gula sederhana, dipecah gitu lho menjadi glukosa atau sering kita sebut gula darah. Iya, karbohidrat itu mengandung gula lho. Makanya nasi, kentang, jagung, kan ada manis-manisnya ya.

Nah mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar, akibatnya gula darah yang dihasilkan juga jumlahnya besar, padahal tubuh kita kan punya kapasitas tuh untuk menyerap gula darah, makanya akhirnya banyak yang ngga terpakai sehingga langsung tersimpan dalam sel lemak. Disamping itu, kelebihan gula darah juga bisa menyebabkan diabetes.

Jadi, idealnya, untuk orang dengan BB normal butuh energi hanya 2000 kcal setiap harinya dengan jumlah karbohidrat hanya 300 gram saja. Makanya sering kan lihat di kemasan makanan itu ada tulisan " Persen AKG (angka Kecukupan Gizi) berdasarkan kebutuhan energi 2000 kcal. Nyatanya kita konsumsinya lebih dari itu, maka ngga heran kayak saya nih, ya kelebihan BB.

Nah untuk orang yang kelebihan BB, kebutuhan kalorinya harus dibatasi jadi 1500 kcal, dengan karbohidrat 180 gram saja.

Itu seberapa tuh kira-kira?

Gambarannya, kira-kira, dalam semangkuk kecil nasi ukuran 200 gram, itu kandungan karbohidratnya 80 gram. Jadi nasi itu ngga karbohidrat semua juga. Jadi kalo yg BB nya lebih, makannya ya seukuran 2 mangkok kecil nasi doang SEHARI.

Cut Carbo
gambar dari IG @Soyjoyid



Trus saya langsung keliatan mikir gitu, hahahah kayak ngga rela porsi nasinya berkurang.

Si mba dokter langsung melanjutkan .

" Jadi mba windi makannya biasa aja, kalau sarapan misal makan nasi uduk, ya udah separoh doang dulu, makan siang dan makan malam juga gitu, ngga usah drastis. Ntar kalau udah terbiasa dengan porsi kecil, perut kita juga akan menyesuaikan, jadi selanjutnya makannya juga bisa porsi kecil walau lagi ngga diet"

Nah biar saya pelan-pelan terbiasa dan ngga kelaparan, karena jatah makannya dikurangi, saya dikasih alternatif untuk ngemil.

" Kita lebih baik makan sering tapi dikit, daripada makan cuma tiga kali tapi banyak mba, jadi mba Windi boleh makannya 5 kali sehari, tapi tetep karbohidratnya ya di ukuran 180 kalori tadi. Kalau ngga terbiasa makan sampai 5 kali boleh diselingi dengan ngemil, tapi ngemilnya yang kaya serat"


Hahaha, nah lho saya jadi agak hepi lagi karena boleh ngemil.

Si mba ahli gizi menyarankan, kalau mulai sekarang saya tuh harus aware dengan yang namanya Indeks Glikemik (GI) yang dikandung makanan. Semakin rendah GI semakin baik untuk program diet.

Nih urutannya :


  • GI Low : Kedelai, buah, sayur, susu
  • GI Medium : roti, mie, nasi merah
  • GI Tinggi : minuman buble, gula, madu, es teh, nasi putih, kopi


Pilihan lain snack boleh kacang-kacangan, seperti kacang almond, kalau mau makan coklat ya dark coklat, kalau pengen ice cream boleh juga tapi yang low fat.

Soal snack ini disarankanlah beberapa snack dengan nilai GI rendah. Soyjoy salah satunya.

Soyjoy ini terbuat dari tepung kedelai, didalamnya mengandung kacang almond dan dark coklat, jadi rasanya enyak.

Kata temen saya Soyjoy tuh bisa juga dinikmati dengan terlebih dulu dimasukin ke microwave. kemarin saya cobain, dan enyak banget, soalnya coklatnya jadi agak lumer dan jadi moist, yummy.

1 bar Soyjoy ini mengandung 150 Kcal, mayan kecil untuk ukuran snack yang ada coklat dan kacang almond alias snack enak.



Makannya dua jam sebelum makan, atau diantara jeda waktu makan, biar ngga kelaparan. Mayan kenyang lho makan 1 bungkus aja soalnya kan dari tepung kedelai yang kaya serat, apalagi rasanya enak jadi ngga berasa ngemil diet tapi ya ngemil biasa.

Saya kalo di kantor, sore-sore gitu antar jam 3 ke jam 5 pasti bawaannya pengen ngemil. Ngemilnya pengen yang enak tapi tetep bikin hepi alias ngga was-was bikin nambah timbangan.#goals

Udahlah bawa Soyjoy di tas buat jaga-jaga kalo kelaparan., LOL



Intinya sebenarnya, diet itu ngga melarang kita makan enak kok dan ngga melarang kita ngemil, hanya saja diperhatikan jumlah kalorinya.

Trus ada beberapa makanan yang blio bilang sebaiknya saya kurangi atau malah dihindari :

1. Gorengan 

Gorengan itu termasuk ikan goreng, ayam goreng, cumi goreng, udang goreng, pokoke sesuatu yang digoreng. Jadi bukan cuma bakwan dan gorengan abang-abang pinggir jalan doang hahaha.

Kalau masalah gorengan pinggir jalan mah gampang, karena saya juga jarang kok makan gorengan, tapi untuk ikan goreng dll itu, waaaaah tuing-tuing langsung kebayang ikan sambal goreng.

2. Kulit Ayam

Sebenarnya bagi saya, bagian tubuh ayam paling enak itu ya kulitnya, huhuhu. Langsung kebayang kulit ayam KFC yang dibalut tepung crispy, OMG.


3. Kopi dan Minuman manis

Langsung elap air mata, karena kopi is my life selain nasi. Tapi ya udahlah saya bakal usahakan.

Kata blio saya boleh minum kopi, tapi kopi hitam. Yang dihindari itu adalah kopi yang udah dicampur susu, pake gula maning, yo wis, itung aja berapa kalori yang masuk, dan berapa energi yang harus diproses tubuh.

( Pantes guwe gendut, minum kopi aja kayak minum air putih ).

Nih biar gampang ngitung kalori makanan kita sehari-hari, saya buatin tabelnya yah:




Kalau sehari, kira-kira kita makan segini :


Tuh masih 1002 kalori jika jumlahnya kita ikutin, berarti masih ada space untuk cemilan dan minuman.

Nah, setelah sebulanan nih saya menjalankan program cut carbo itu, agak mayan sih hasilnya

Kemarin ngukur timbangan, ternyata BB saya turun 2 kilo, huhuhuuu dikit banget yah,padahal target saya 5 kilo. Tapi ga apalah daripada ngga samsek. Nah tapi ternyata untuk ukuran lingkar2 mayan progressnya. lingkar paha saya berkurang 5 cm, lingkar perut berkurang 2 cm. Masih jauuuh dr target tapi tetep hepilah.




Lho kok Bb turun dikit tapi lingkar berkurang lumayan?

Iya karena sembari cut carbo saya juga melakukan pembalutan tubuh kayak jaman pasca melahirkan dulu. Mau ngikutin nasehat mamak saya lagi aja, whahahaha

Oya, dibilang mba dokter, saya juga harus barengin dengan olahraga untuk membantu metabolisme tubuh.

Hmm, masih mikir sih olahraga apa yaaaa yang ngga berat-berat amat, lol.

Jadi bagi kalian yang pengen diet atau pengen mengatur pola makan, jangan takut kalau ngga bisa makan enak lagi ya. Tetep bisa kok asal kalorinya kita atur sendiri. Tetep bisa ngemil juga, asal camilannya kaya serart dan nilai GInya rendah.

Doain saya yah semoga diet kali ini berhasil, dan semangatin dong biar ngga putus asa nih.

Untuk info dan tips seputar kecantikan silahkan berkunjung ke beautynesia.id ya


Dapat Rezeki Gara-gara Food Combining

Thursday, May 21, 2015
Kemarin itu saat saya lagi semangat-semangatnya diet kayak yang saya ceritakan di postingan ini (Diet Mayo Ala-Ala), sebenarnya ada agenda tersembunyi dibaliknya. Jadi, selain memang pengen langsing lagi kayak sebelum hamil, saya juga dapat tips kece dari seorang teman. Waktu itu di kantor saya bilang kalau saya pengen hamil lagi, soale umur saya udah mau expired nih buat punya anak wahahaha ketauan tuanya. Nah sama teman saya itu dibilangin supaya saya coba diet. Karena kalau lagi diet, makanan kita kan bakal yang sehat-sehat tuh, trus metabolismea tubuh juga lebih teratur karena kita makan pakai panduan, jadi mudah-mudahan semakin mudah untuk terjadi kehamilan. Maka saya cobalah diet yang sangat sehat itu. Iya lho, soalnya kan makanan saya selama diet itu dari bahan organic semua, no minyak lagi, rendah kolesterol dan bergizi tinggi.

Diet Mayo Ala-Ala

Thursday, April 9, 2015
Lagi musim Diet Mayo yaaa...

Aaaah, jadi pengen nyoba. Secara sejak melahirkan Tara, BB saya belum kembali ke masa-masa imut-imut dulu. FYI, sebelum menikah itu BB saya cuma 45 kg. Dua tahun nikah naik jadi 48 kg. Menjelang hamil Tara 50 kg. Hamil naik 17 kilo jadi 67 kg, Aiiih gendut banget. Dan setelah melahirkan saya memang tidak melakukan diet apapun, lah masih menyusui juga, ya udin lah sekalian puas-puasin makan apa yang dimau, akibatnya sampai Tara hampir berusia 2 tahun, BB saya masih di kisaran 60 kilo, huhuhuhu. Padahal Tinggi saya cuma 156 cm, jadi yah gimana gitu ya. 

Custom Post Signature