Pray For Air Asia

Tuesday, December 30, 2014
“ Pesawat Air Asia Surabaya-Singapur hilang katanya”

Seorang ibu di bis menuju terminal kedatangan memberitahu. Baru beberapa saat saya, suami, Tara dan wawaknya mendarat dengan Air Asia di Kuala Namu, penerbangan Jogja-Medan pada Minggu tanggal 28 Desember 2014 lalu.

Seketika itu juga saya langsung membuka smart phone di tangan. Postingan #prayforAirAsia memenuhi timeline. Duh, lemas seketika kaki saya. Terselip rasa syukur di hati, saya dan keluarga selamat sampai tujuan. Dan bersyukur juga, saya mendengar kabar buruk itu setelah mendarat. Bisa dibayangkan kalau saya tahu sebelum terbang, bisa-bisa sepanjang perjalanan bakal ketakutan terjadi hal yang serupa.

Keraslah terhadap Hidup Nak

Friday, December 5, 2014


Tara… usiamu sudah satu tahun setengah sekarang. Baru kusadari, ternyata sudah begitu lama aku tak bercengkerama denganmu melalui tulisan, melalui blog ini. Tadi pagi, saat aku meninggalkan rumah, kau masih terlelap dengan tenangnya. Nafasmu naik turun dengan teratur. Pelan sekali kucium pipi tembammu, takut membangunkanmu, karena jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Ya setiap Jum’at aku memang berangkat satu jam lebih cepat, karena mau mengikuti senam pagi di kantor. Aku sangat suka acara senam pagi itu, karena kalau tidak rame-rame di kantor nyaris tak pernah aku berolah raga.

Tak Bisa ke Lain Hati

Wednesday, November 19, 2014

Kalau rezeki memang nggak kemana. Jum’at kemarin sebuah surat nemplok di meja kerja saya. SPJ ( Surat Perjalanan Dinas) ke Medan, cihuuuy., bisa ketemu suami lagi, ah senangnya. Memang, sudah dua tahun ini saya tinggal berpisah dengan suami. Saya di Jakarta, suami di Medan.Tanpa membuang waktu saya segera searching tiket via internet. And, wow harga tiket gila-gilaan, maklum hari Jum'at. Saya yang biasanya naik maskapai merah urung melihat nominal yang tertera. Segera saya buka website penerbangan yang lain. Dan akhirnya saya pilih naik Garuda Indonesia. Soalnya harganya lebih murah dari yang lain, Asiiik bisa naik Garuda, dapet tiket pesawat murah pula.

Tak Gendong Kemana-mana

Wednesday, November 12, 2014
Mungkin karena setiap harinya saya meninggalkan Tara hampir 12 jam lamanya, maka begitu sampai di rumah, maunya gendong Tara terus. Ke dapur di gendong, ke kamar di gendong, makan pun saya gendong. Tara nya juga suka banget, begitu mendengar suara pagar digeser, entah lagi posisi apapun bergegas ia akan berlari ke pintu, menyambut saya. Begitu melihat bundanya ini, tangannya langsung direntangkan ke atas sebagai isyarat untuk digendong, duh gemas banget.

Dari Tara bayi, saya sudah sering dengar orang-orang sekeliling, ibu, tante, uwak bilang " Jangan keseringan digendong, nanti bau tangan".

Yang akan saya jawab " Ngga apa-apalah mak bau tangan, daripada bau kaki" hahahaha #langsung dikeplak.

Baby Shower

Monday, November 10, 2014

Entah kebetulan atau tidak, tahun lalu saat saya melahirkan bayi pertama saya ke dunia ini bebarengan dengan beberapa orang teman saya. Ya tahun 2013 kemarin itu memang banyak banget istri teman suami, teman sekantor, sampai adik saya juga ramai-ramai menambah jumlah populasi manusia di dunia yang semakin sesak ini.

Karena Hidup Banyak Rasa, Bersiaplah untuk Menghadapinya

Friday, October 31, 2014
Saat membaca novel " Ayat-ayat Cinta" nya Habiburrahman El Syahrizi , saya terkesima di bagian cerita Fahri membuat peta hidupnya di selembar kertas. Kapan dia tamat kuliah,bekerja,menikah sampai memiliki anak. Wah saya langsung latah ikutan merancang peta hidup saya. Waktu itu, saya belum menikah, usia saya masih 24 tahun, sehingga rasanya pas sekali momennya. Sambil membayangkan bakal ketemu " Fahri" di dunia nyata , saya pun mulai menggambar.


Peta kehidupan saya berisi rencana jangka pendek dan jangka panjang yang akan saya lalui hingga akhir menutup mata. Inginnya menikah di usia 25 tahun, terus mesra-mesraan sama suami selama setahun, baru kemudian hamil dan punya baby lucu. 3 tahun setelah menikah bertekad sudah memiliki rumah sendiri dan mobil pribadi. Di umur 32 tahun, harus sudah mencapai titik mapan dalam keuangan dan karir, umur 40 tahun naik haji, umur 45 anak-anak tamat kuliah trus kalau bisa pensiun dini, dan menikmati masa pensiun dengan bercengkerama bersama cucu, jalan-jalan dan menekuni hobi. Aduuuh indah sekali rasanya rancangan hidup saya.

Manusia Berencana, Tuhan yang Menentukan

Tak disangka ternyata saya menemukan jodoh tepat di usia 25 tahun, sehingga peta saya masih sesuai. Namun, mulai meleset di point kedua, memiliki anak. Siapa yang mengira, setelah menikah, tak ada juga tanda-tanda kehadiran si jabang bayi.. Lima tahun berlalu, dengan penuh kesabaran dan usaha akhirnya, saya bisa beranjak ke titik berikutnya di dalam peta kehidupan saya. Melesetnya point ke dua di peta saya, untungnya malah mempercepat saya sampai di titik "memiliki rumah dan mobil". Bergesernya peta tersebut, membuat point-point selanjutnya berubah. Setelah kami hitung-hitung, saat saya dan suami pensiun kelak, anak tertua saya baru selesai kuliah, sehingga kemungkinan adiknya belum selesai sekolah di usia pensiun kami, haduh.

Sama seperti saya, kebanyakan dari kita pun pasti sudah merencanakan hidupnya seperti apa kelak, walau mungkin tidak menuliskannya di selembar kertas. Mulai dari bangun pagi, kita sudah tahu rute yang akan kita lewati menuju ke kantor, berapa lampu merah yang akan kita lalui, di titik-titik mana rawan kemacetan sehingga kita bisa menghindarinya, jam berapa sampai ke kantor, apa yang kita kerjakan di kantor, sampai kembali ke kediaman masing-masing. Ya itulah harapan kita,agar  semua berjalan sesuai rencana.

Namun terkadang kita lupa, ketika kita berpamitan pada keluarga di pagi hari, beribu kemungkinan bisa terjadi di sepanjang jalan, lampu lalu lintas mati, truk sampah terbalik di tengah jalan, mobil kesenggol pengemudi lain, bahkan keluarga di rumah pun bukan berarti akan selalu terhindar dari risiko. Kita tidak pernah tahu mana yang akan terjadi.. Pun demikian saat pulang, tidak ada yang bisa menjamin kita akan sampai selamat di rumah, apapun bisa terjadi di jalan.

Masih ingat kan peristiwa kecelakaan Apriani, bahkan orang yang sedianya jalan-jalan pagi dengan tenang di trotoar pun bisa kehilangan nyawa dalam sekejap. Bahkan orang yang tenang-tenang kerja di kantor pun bisa mati ketabrak pesawat Yah, manusia bisa berencana apa saja, namun Tuhan jua yang menentukan.


Kalau kata Ari Lasso , segala yang terjadi dalam hidup ini adalah sebuah misteri Ilahi, kita tak bisa benar-benar tahu apa yang akan terjadi bahkan satu detik ke depan.Karena itu, tak cukup Planning A saja, masih ada 25 abjad lain yang siap kita susun untuk planning B,C,D dan seterusnya sampai Z.

Namun, sebenarnya dari segala macam kemungkinan, kita bisa menyimpulkan, bahwa secara umum hanya ada dua kemungkinan di hidup ini, yaitu kemungkinan baik atau kemungkinan buruk. Kalau yang terjadi adalah kemungkinan baik, semua berjalan sesuai rencana, maka happy ending lah yang akan kita alami. Untuk itu  marilah kita bersyukur atas kemurahanNya. Nah, kalau kemungkinan buruk yang terjadi?. Disitulah peran Plan B dst itu berlaku. 

Kemungkinan buruk apa yang mungkin terjadi pada kita?

Yang paling buruk yang bisa saya bayangkan adalah kematian tiba-tiba. Membayangkan seseorang yang kita sayangi tiba-tiba pergi dari kehidupan kita, sakitnya tuh disini " tunjuk dada". Kalau sekedar sakit saja mungkin bisa ditahan, tapi kalau yang pergi adalah seseorang yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga, apa yang terjadi?

Sebelum menjawabnya, coba bayangkanlah, kehidupan sehari-hari kita.

Tagihan Rutin Yang harus Kita Bayar

Kita butuh makan, minum, berobat, butuh tempat tinggal, kendaraan, membayar tagihan-tagihan, rekreasi yang semuanya itu bisa kita bayar dengan apa? 

Benar sekali, dengan uang. Kecuali kita anak raja atau mendapat warisan emas permata yang tak habis tujuh turunan, maka uang bisa kita peroleh dari penghasilan setelah kita bekerja..

Dalam rumah tangga, seorang suami biasanya menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memiliki penghasilan. Di beberapa keluarga , istri pun turut menopang kebutuhan keluarga sehari-hari.

Yang perlu kita pikirkan, bagaimana jika penghasilan kita berhenti?

Loh, bagaimana mungkin penghasilan bisa berhenti? Memangnya apa yang bisa menyebabkan penghasilan berhenti?

1. Dipecat/PHK/Bangkrut

Ngga hanya pegawai kantoran, pengusaha pun bisa mengalaminya.. Kalau ini terjadi, tentu saja penghasilan akan otomatis berhenti.

2. Sakit Kritis

Stroke yang tiba-tiba misalnya atau penyakit kritis lain yang membutuhkan biaya besar akan menyedot menghasilan kita, bahkan aset yang ada bisa-bisa terjual. Sakit kritis juga menyebabkan tidak bisa bekerja, akibatnya penghasilan berhenti

3. Cacat

Cacat permanen yang menyebabkan tidak bisa bekerja, otomatis akan menghentikan penghasilan

4. Meninggal Dunia

Kalau sudah meninggal dunia, bisa dipastikan penghasilan akan berhenti.



Dari empat penyebab di atas, menurut saya cacat dan sakit kritis adalah yang paling harus diantisipasi, karena sakit dan cacat bukan saja menghentikan penghasilan tetapi juga menambah biaya yang kita tidak tahu berapa jumlahnya dan sampai kapan. Bukan hanya tabungan, semua yang ada pun bisa terjual demi kelangsungan hidup orang terkasih.

Masih ingat, kisah artis Sukma Ayu . Koma panjang selama berbulan-bulan, jelas terlihat berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan sang bunda demi menopang hidupnya. Bahkan beberapa artis sampai menggalang dana bantuan untuknya.  Begitulah sebuah penyakit bisa membuat bukan saja si sakit menderita tapi orang-orang di sekelilingnya. Selain Sukma Ayu, Gugun Gondrong, Pepeng, Rini S Bon Bon, adalah contoh artis yang saat jayanya memiliki harta yang banyak dan cukup namun begitu jatuh sakit, semuanya menjadi memprihatinkan. Bahkan kabar terbaru, Julia Perez harus menjual rumah dan mobilnya untuk membiayai pengobatan kanker rahim stadium awal yang dideritanya. Tentu kita bisa mengambil pelajaran dari kisah mereka.

Nah, supaya kita  tidak mengalami nasib seperti mereka. Kita punya pilihan, membiarkan hidup mengalir apa adanya, atau bersiap menghadapi risiko dengan cara antisipasi melalui asuransi.

Kenapa Asuransi?

Pada dasarnya asuransi ditujukan untuk menanggung hal-hal yang jika terjadi, impacnya akan sangat besar pada keuangan kita, sehingga tidak sanggup  ditanggung secara financial dan terasa berat jika kita harus menanggungnya sendirian. Cara mengetahuinya dengan memperhitungkan dampaknya terhadap keuangan kita. Coba tanyakan pada diri kita, apakah jika sebuah peristiwa tidak diinginkan terjadi, bisa berdampak sistemik pada keuangan kita. Contohnya meninggal dunia, sakit, kebakaran, kecelakaan, kehilangan sesuatu . Jika jawabannya ya, maka hal-hal tersebutlah yang harus kita asuransikan. Karena itu, setiap orang memiliki kebutuhan asuransi yang berbeda-beda, karena setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda pula.

Maksudnya?
Ya contohnya, seorang pilot tentu memiliki risiko yang berbeda dengan seorang dokter.

Penyanyi Rod Steward mengasuransikan suaranya sebesar 6 juta dollar. Nilai yang sangat fantastis. Bahkan Jennifer Lopez pun menganggap bokongnya pantas diasuransikan sebesar 27 juta dollar. Amboooiiii.



Pertanyaannya, kenapa mereka mengasuransikan anggota tubuhnya itu?

Bagi, seorang penyanyi, sumber penghasilannya adalah dari menyanyi. Untuk menyanyi dia butuh suara. Jadi sebenarnya, Rod Steward bukan hanya melindungi suaranya, tapi lebih dari itu, ia melindungi sumber penghasilannya.

Nah, karena untuk memiliki asuransi kita harus mengeluarkan biaya, maka perlu bagi kita untuk menyusun apa yang menjadi prioritas utama untuk kita lindungi. Karena saya bukan penyanyi, atau penari bokong atau pesebak bola seperti David Beckham, tentu saya tidak perlu membeli asuransi anggota tubuh.

Asuransi apa saja yang kita butuhkan ?

Karena risiko bisa terjadi di segala aspek kehidupan, maka asuransi pun dibutuhkan di semua aspek kehidupan.

Prinsip utama asuransi adalah melindungi, makanya logo asuransi sering digambarkan sebagai sebuah payung.

Kita tidak bisa menghentikan hujan, yang bisa kita lakukan adalah berusaha agar saat hujan datang, minimal tidak basah kuyup dan menggigil kedinginan

Melihat cerita-cerita dan kisah kehidupan orang-orang sekitar, atau kisah public figur, saya mengambil kesimpulan bahwa urutan asuransi terpenting adalah

Asuransi penyakit kritis & Cacat
Asuransi Jiwa

Kenapa?

Karena jika kedua risiko di atas terjadi di saat kita tidak memiliki antisipasi, maka berpotensi paling besar membuat hidup berubah 180 derajat, mengguncang finansial. Kematian yang tiba-tiba membuat keluarga yang ditinggalkan mengalami kehilangan. Apalagi jika yang meninggal adalah pencari nafkah, maka bisa membuat peta hidup porak poranda. Demikian juga penyakit kritis, membutuhkan biaya banyak yang bisa membebani dan menyengsarakan orang-orang terkasih. Sebagai orangtua, tentu saya tidak ingin, jika terjadi sesuatu pada saya atau suami, anak kami tidak bisa mencapai impiannya, lebih parah lagi kalau kami harus menyusahkannya. Semoga tidak pernah terjadi.

Berikutnya, asuransi yang dibutuhkan adalah asuransi kesehatan yang mencover biaya rawat inap.

Bagi pekerja kantoran seperti saya dan suami, walapun kesehatan kami telah dilindungi oleh perusahaan. Namun, kami tetap membeli asuransi kesehatan dengan tujuan untuk mengupgrade pelayanan kesehatan yang kami dapatkan dari kantor, sehingga kami bisa mendapat yang terbaik.

Menurut saya, ketiga asuransi di atas adalah kebutuhan dasar yang harus diprioritaskan saat ingin membeli asuransi.

Setelah itu, barulah kita fikirkan untuk memiliki asuransi-asuransi lain.

Asuransi Rumah dan Mobil

Untuk asuransi rumah dan mobil, jika kita membelinya secara kredit melalui bank atau dealer mobil sebenarnya sudah langsung dipasang oleh si pemberi kredit sesuai jangka waktu kredit kita. Setelah masa kredit habis barulah kita harus membayar kembali premi asuransinya.

Asuransi rumah dibutuhkan, karena jika terjadi risiko pada tempat tinggal kita, yang menyebabkan kerusakan parah atau malah tempat tinggal kita musnah, tentu akan sangat besar biaya yang harus kita keluarkan untuk menggantinya. Kasus kebakaran pada rumah Umi Pipik istinya almarhum Uje, menjadi satu contoh. Bagaimana dampak kejadian itu pada keluarga Umi Pipik.

Asuransi mobil pun demikian. Risiko kecelakaan dan kehilangan tentu akan mengguncang keuangan kita. Saat peristiwa banjir melanda ibukota, berapa banyak mobil yang mengalami kerusakan parah. Saat-saat demikian, orang-orang yang memiliki asuransi mobil bisa tersenyum lega, tidak perlu dipusingkan dengan masalah biaya untuk memperbaiki mobil, karena masih banyak masalah lain yang butuh diselesaikan.

Asuransi Perjalanan

Bagi orang yang sering berpergian dengan menggunakan moda umum, seperti kereta api, kapal laut atau pesawat terbang, asuransi perjalanan mungkin bisa menjadi prioritas berikutnya. Sebenarnya setiap menggunakan transportasi umum tersebut, kita sudah dicover oleh Jasa Raharja, namun tak ada salahnya menambahkan asuransi perjalanan yang jumlahnya tidak seberapa, paling berkisar 25 ribu sampai dengan 50 ribu, namun sudah melindungi ornag-orang yang kita sayangi.

Pilih-pilih Perusahaan Asuransi

Setelah saya baca-baca mengenai  asuransi, sebenarnya semua perusahaan asuransi mengeluarkan produk yang hampir sama. Bedanya tidak terlalu signifikan. Pada dasarnya premi dipengaruhi oleh usia, profil risiko , objek yang dicover dan uang pertanggungan yang diiinginkan.

Karena itu, saya pribadi lebih menekankan kepada reputasi perusahaan asuransinya untuk  melayani kebutuhan asuransi saya.

Kalau dianalogikan seperti ini
Kalau pilih penerbangan, kita pasti pilih Garuda Indonesia
Kalau beli hape,  pilih merk Samsung
Mau ngirim barang pilih JNE
Kalau beli air mineral kita pilih Aqua

Nah untuk asuransi pun saya pilih yang terbaik.

Berdasarkan info yang saya dapatkan, ternyata perusahaan asuransi yang memiliki reputasi terbaik , salah satunya adalah Allianz, yang pada tahun 2013 masuk 4 besar perusahaan asuransi terbaik versi majalah Infobank  (http://www.infobanknews.com/2013/07/jawara-rating-123-asuransi-versi-infobank/).

Allianz juga pernah mendapat penghargaan sebagai " Best Global Primary Insurance Company" dan " Best European Primary Insurance Company" versi majalah Globe. (http://konsultanasuransi.com/read/Allianz-Raih-PRESTASI-Global-Award1/)

Allianz juga merupakan perusahaan asuransi berskala dunia terbaik di Indonesia versi majalah Forbes (http://www.asuransi-id.com/agen-asuransi-jiwa/asuransi-allianz/prestasi-asuransi-jiwa-allianz.html)

Cara melihat reputasi perusahaan juga bisa dicari melalui internet. Berapa banyak berita negatif terkait perusahaan tersebut. ternyata saya tidak menemukan berita negatif dari Allianz Indonesia. Makin yakin dong.

Di samping reputasi Allianz, ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam memilihnya

Allianz, sudah berdiri sejak tahun 1917 di kawasan Asia Pasifik dan sudah ada di Indonesia sejak tahun 1981. Kurun waktu yang sangat cukup bagi suatu perusahaan untuk mengokohkan posisinya dan memastikan pengalaman di bidangnya.

Selain itu, kinerja perusahaan asuransi pun perlu kita ketahui untuk melihat bonafiditas perusahaan itu. Pada semester pertama tahun 2014, Allianz Indonesia telah mencapai kinerja dengan pendapatan Premi Bruto keseluruhan sebesar Rp 5.43 Trilyun untuk lebih dari 4 juta tertanggung. Jumlah yang membuat kita yakin bahwa ada jutaan orang yang mempercayakan proteksinya pada Allianz.


Di samping hal-hal di atas, yang perlu menjadi pertimbangan saya juga adalah agen asuransi yang akan melayani saya. Saat ini agen/tenaga penjual Allianz Indonesia telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Nah mengenai agen asuransi ini, saya memiliki tips dalam memilihnya :

1. Pilih agen asuransi yang muda

    Kenapa?, agar bisa melayani kita dalam jangka waktu lama ( jika dia sehat-sehat saja tentunya)

2. Pilih yang pintar dan menguasai produk

    Ya, alasan simple, kalau dia aja ngga tahu, apalagi kita. Kalau dia pintar dan menguasai produk, dia bisa memberi saran kepada kita asuransi apa yang tepat untuk profil kita.

3. Pilih yang berpengalaman namun belum terlalu lama menjadi agen

    Yang baru, belum lihai, yang terlalu lama kliennya sudah banyak, sehingga dikhawatirkan terlalu banyak yang dihandlenya

4. Pilih yang menyenangkan

    Orang yang supel, cenderung kekeluargaan tentu lebih membuat kita nyaman. Kita pun lebih gampang menghubungi dan berkomunikasi dengannya bila perlu, seperti pengklaiman misalnya.

Nah itu beberapa tips dari saya. Selanjutnya terserah anda.

Pengelolaan Keuangan yang baik bukan ditentukan dari seberapa besar pendapatan kita, tapi bagaimana kita mengelola yang ada agar bisa memberi manfaat lebih. Sisihkan penghasilan untuk Asuransi, bukan untuk mencari untung besar atau untuk mendahului takdir, tapi semata untuk melindungi yang kita cintai dan menjadikan diri kita bermanfaat walau jasmani sudah menjadi tanah.

Karena hidup banyak rasa, Bersiaplah untuk menghadapi kemungkinan terburuk




Sumber Ref:
1. http://www.allianz.co.id/
2.http://myallisya.com/2013/05/28/prioritas-asuransi/












Ngeblog Panggilan Jiwa, bukan Panggilan Kantong :)

Monday, October 27, 2014
Hari ini hari blogger nasional. Wih, makin banyak aja ya hari-hari yang harus diperingati. Tapi seneng banget, ternyata blogger juga disedian harinya cuy,udah kayak hari jurnalis atau hari wartawan gitu :)

Sebagai blogger yang udah lama vakum, ngga eksis lagi,  tenggelam dalam dunia " jadi emak-emak-an", rasanya hari ini ngga susah-susah amat lah meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kembali catatan di blog kesayangan saya ini. Soalnya masih pengen diaggap blogger xixixi.

Ideku Untuk PLN untuk Hidup Yang Lebih Baik

Friday, October 17, 2014
Bisa ngga sih kita hidup tanpa Air?

Sepertinya semua orang setuju kalau yang namanya makhluk hidup itu tidak bisa hidup tanpa air. Air sumber kehidupan.

Nah, sekarang pertanyaannya diganti.

Bisa ngga kita hidup tanpa ada listrik?

20 Facts About Me

Nyambung postingan kemarin. trus kayaknya lagi musim nih nulis 20 facts about me, jadi pengen ikutan. 

Kan katanya tak kenal maka tak sayang. Biar bergaulnya lebih asik lagi, biar lebih sayang sama eike, eeaaaaa. Yuk saya bisikin...

1. Nama Asli

Nama asli pemberian ortu tuh Windi Widiastuty. Penulisannya kayak itu, tapi kenyataannya dari 10 orang yang pernah menulis nama saya, paling hanya 1 orang yang bisa nulis bener. Biasanya mereka nulis Windy Widiastuti, atau Windy Widiyastuti, atau Windi Widiyastuti, atau kombinasi dari itu. Padahal yang namanya nama kan punya arti ya?. Jadi biar ngga salah-salah lagi, ya udah saya lebih suka dikenal dengan Windi Teguh aja. Eksistensi diri? masih kok, kan ngga pake ngerubah nama :)

2. Koleris Sejati- Sanguin Sebagian

Yup, kepribadian saya koleris sejati. Blak-blakan, tidak sabaran, mudah marah, lebih suka bicara daripada mendengar, ambisius. Widiiiih ngga ada bagus-bagusnya kayaknya. Tapi saya suka menjadi pribadi koleris, karena koleris itu mandiri, supportive dan memiliki energy tinggi untuk maju. selain koleris, saya juga sanguin. Periang, dan ngga bisa nyimpan apa yang ada di hati. A dibilang A, B dibilang B. Aneh ngga sih, saya ini pemarah tapi suka becanda dan riang gembira, 

Berhadapan dengan saya ngga susah, apa yang di bibir itulah yang di hati, ngga perlu menebak-nebak. Sampai saat ini sih, saya ngga punya masalah yang berarti dengan kepribadian saya, soalnya saya tinggal di Medan yang notabene karakternya mirip-mirip seperti itu. Paling kemarin-kemarin saat saya masih tinggal di Jawa, aduuuh susah deh, kalau ngga begitu kenal saya pasti mikirnya  nih orang ngomong kok ngga pake tedeng aling-aling yah, hahaha gpp lah, dan menariknya beberapa teman yang dulu selalu salah paham sama saya, sekarang rajin banget sms-an, BBM-an curhat-curhat xixixix, mungkin karena tahu saya ngga akan bohong kali ya.

Ketemu dengan suami yang plegmatis-melankolis itu, rasanya seperti punya rem ganda, adeeeem deh. Allah itu memang maha adil, ngasih pasangan buat menjadi penyeimbang.

3. Kurang Peka

Bukan berarti berhati batu, mungkin karena koleris tadi ya, saya jadi ngga begitu perhatian sama detail,  dan ngga peka sama yang halus-halus. Keluarga dan teman yang udah ngerti saya, biasanya ngga pakai cara halus kalau mau minta seuatu atau mau minta bantuan gitu. " Win, minta kopinya dong, sekalian lu buatin ya". Atau ngga " Kak, gajian ya, traktir dong di Nelayan". Ngga pake acara sindir-sindir deh, main tembak langsung aja, soalnya saya suka males menebak-nebak apa maunya orang. Kalau saya mau saya bilang ya, kalau ngga ya bilang ngga aja, ngga pake pura-pura mau padahal hati ngedumel.

Sifat ini juga pernah bikin ibu saya menganggap saya TERLALU, huhuhu. Ceritanya, saat saya nikah. Bagi saya nikah itu adalah hal yang membahagiakan. Nah di prosesi nikahan itu kan ada petatah petitih dari orangtua. Biasanya pengantin akan menangis haru. Nah, saya yang hatinya ngga peka ini, malah tersenyum-senyum mendengar nasehat ibu, ngga ada terharu-terharunya. Lah saya memang ngga bisa berpura-pura sedih, wong hati saya memang lagi bahagia banget, xixixi, pengen disambit deh sama ibu saya. 

4. I Have Many Dream

Mungkin sebagian hidup saya dihabiskan untuk mengkhayal dan bermimpi. nah ini agak sedikit bertentangan dengan koleris-sanguin kayaknya ya. Saya suka sekali menghayal. Sisi positifnya kadang saat saya lagi sedih, lagi down, saya menghibur diri dengan menghayalkan yang indah-indah, biasanya mood saya langsung berubah baik lagi. maka, untuk kebiasaan jelek yang satu ini, saya ngga berusaha menghilangkannya, karena bermanfaat untuk diri saya.

Trus saya punya buanyak banget mimpi, tapi seiring waktu mimpi-mimpi itu saya tinggalkan satu persatu, bukan karena ngga bisa mencapainya, tapi semakin kesini kok saya merasa hidup saya udah komplit, punya suami baik, anak sehat dan cantik, kerjaan saya lumayan, keluarga saya bahagia, eh malah ngga pengen apa-apa lagi. Pengennya ya udah sehat-sehat aja. Intinya saya kok jadi cepat puas dengan yang ada saat ini. Bertolak belakang dengan koleris yang ambisius.

Mimpi pengen keliling dunia, pupus," yang penting diamana aja deh asal sama suami dan sama Tara". Mimpi pengen nulis buku, " Ah udahlah, yang mau saya tulis juga udah ditulis di blog, udah diceritain ke Tara. Tampaknya saya mengalamai degradasi mimpi. Tapi saya mau menikmatinya dulu, karena saya yakin seiring waktu pasti energy saya kembali seperti semula. Memang mungkin saatnya sekarang energy saya ditumpahkan untuk keluarga. Yeaaaah.

5. Saya suka Sirik
Iyaaaa, kalau lihat orang lain berhasil, saya bakal sirik setengah mati. Bukan cuma lu, guweh pun bisa kayak gitu. Saya seneng-seneng aja punya sifat kayak gitu, soalnya ngga merugikan orang lain kok. Karena saya sirik bukan untuk ngejatuhin orang, tapi untuk memacu diri, dendam positif lah istilah kerennya.

Nah yang lain-lain, yang kecil-kecil tuh
6. Suka banget dimsum, dan semua seafood
7. Paling ngga suka dicuekin
8. Suka warna hitam dan merah
9. Saya kuno
10. Lebih suka nonton serial daripada film lepas
11. Hobi banget nonton acara masak-memasak tapi paling males ke dapur
12. Ngga suka ke pasar
13. Pecandu Kopi
14. Mie lover
15. Suka banget sama keju dan jagung
16. Penyanyi favorit Bryan Adams ( duileh gw jadul bgt)
17. Bisa hidup tanpa tivi
18. Paling ngga pinter nawar harga
19. Susah banget punya temen dekat
20. Lebih suka belanja sendirian daripada bareng temen.





Tentang Sudut Pandang

Saturday, September 27, 2014
Peribahasa tak kenal maka tak sayang itu memang sungguh-sungguh benar adanya. 

Paling sebel sama orang yang ga kenal sama kita terus dengan seenaknya menilai diri kita dari apa yang dilihatnya. Apalagi di dunia maya, dimana diri kita hanya dinilai dari status dan tulisan beberapa karakter yang kita share. 

Belakangan banyak banget yang lagi happening di sosmed yang sampai saat ini masih saya gandrungi, facebook. Mulai dari polemik perkalian, larangan tayang kartun oleh KPAI, sampai yang tergress adalah tentang Pilkada langsung.

Penting Proses Atau Hasil?

Friday, September 26, 2014


Jadi………….. 4x6 itu sama ngga dengan 6x4?

Topik yang lagi happening banget di social media, bahkan sampai dibahas di surat kabar, melibatkan para pakar matematika, dibahas dari segi ilmu alam, ilmu logika sampai dari tinjauan budaya.

Kalau menurut saya pribadi, 4x6 jelas sama dengan 6x4, absolutely jika kita membicarakan hasil, yaitu sama-sama 24.


Namun 4 x 6 tidak sama dengan 6 x 4 jika yang kita bicarakan adalah cara menjabarkannya dalam bentuk penjumlahan berulang.

4 x 6 ( empat kali enam) = 6+6+6+6


6 x 4 ( enam kali empat) = 4+4+4+4+4+4


Walaupun hasilnya sama, namun pembelajaran tentang konsep dasar, baik itu perkalian, penjumlahan, pengurangan maupun pembagian sangat diperlukan oleh anak-anak kita. Agar mereka tidak tumbuh menjadi generasi yang hapal mati,generasi instan tanpa tahu filosofi ilmu yang dipelajari.

Kemarin saya membuat status di facebook yang isinya menanyakan mana yang lebih penting hasil atau proses?. Dan semua teman yang komentar menjawab bahwa proseslah yang paling penting.


Mari kita bicara kenyataan. Contohnya di dunia kerja, bagaimananpun kerasnya kita bekerja, pergi pagi, lembur sampai tengah malam kalau ternyata tidak menghasilkan apa-apa, penjualan tidak naik, laba tidak tercapai, maka penilaian terhadap kinerja kita di atas kertas tidak sebanding dengan kerja keras yang kita lakukan. Jadi yang dilihat bukan seberapa lama waktu yang kita habiskan di kantor tapi seberapa besar hasil yang bisa kita berikan ke perusahaan.


Tidak hanya di perusahaan yang laba oriented, perusahaan jasa pun memiliki service level agreement yang baku. Kita dianggap bekerja dengan baik saat SLA yang ditetapkan terpenuhi. Saya ambil contoh pak pos, sebagai pelanggan terkadang kita tidak peduli apa halangan yang dihadapi beliau saat mengantarkan paket kita. Mungkin saja kejebak macet, motornya rusak, atau halangan-halangan lain. Pokoknya kita menilai bagus tidaknya pelayanan pos dari seberapa cepat paket tiba ke si penerima.

Ambil lagi contoh lain, seorang dokter misalnya. Sebagai pasien kita akan kembali ke dokter yang sebelumnya kita datangi apabila telah terbukti bahwa setelah berobat dengan beliau penyakit kita sembuh. Tak peduli betapa baiknya si dokter, lemah lembut, sabar mendengar kita bercerita, kalau ujung-ujungnya penyakit kita tidak sembuh, maka sangat kecil kemungkinan kita akan kembali kepada dia. Bahkan seorang dokter kandungan terkenal sekalipun, jika ternyata tidak berhasil membuat pasiennya hamil, kemungkinan besar si pasien tidak akan merekomendasi dan mengakui kehebatan si dokter.

Kalau dihubungkan ke dunia pendidikan, saat UN digelar, atau saat UMPTN jamannya saya dulu. Setelah belajar selama 12 tahun dari SD hingga SMA, akhirnya penentuan masa depan itu ( kata sebagian orang) ditentukan dalam ujian selama 2 hari saja.

Kenyataannya, beberapa teman saya yang saat di SMA begitu pintar, selalu bisa menjawab pelajaran, rangking dari kelas 1 sampai 3 ada yang tidak lulus UMPTN. Apakah adil hanya melihat hasil test 2 hari saja, padahal selama 12 tahun sebelumnya mereka adalah pelajar berprestasi. Nah, bagaimana ini?. Yang penting proses atau hasil sih?.

Masih banyak contoh lain di kehidupan nyata yang menegaskan bahwa bagaimanapun prosesnya, semua tetap bermuara kepada hasil.

Sebagai orangtua apa yang harus kita ajarkan kepada anak kita. Proseskah atau hasil oriented?.

Menurut saya keduanya harus seimbang dan sejalan. Memisahkan dan menempatkan salah satunya di posisi lebih penting, sama seperti memisahkan opor ayam dengan ketupat saat lebaran, akan hambar.

Saya sependapat bahwa proses itu sangat penting, karena dalam berproses itulah kita belajar. Penanaman konsep kepada anak seperti meletakkan pondasi yang kuat untuk tempat ia berpijak. Namun yang tak bisa diabaikan, bahwa di kehidupan nyata, hasil tetap merupakan hal yang dinilai, dan hasil juga yang kita nikmati. Sunatullahnya kalau prosesnya baik, maka hasilnya juga akan baik.

Mengajarkan pentingnya hasil pada anak, bukan berarti kita menggiring anak untuk menjadi matrealistis atau menjadi generasi instan. Hanya saja, orangtua juga perlu memberitahu anak kenyataan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, tidak hanya berkutat pada kondisi ideal. Biar nantinya ia siap menghadapi kejamnya dunia.

Lagipula dalam agama,kita kerap dianjurkan berbuat baik (proses) namun jg diminta untuk selalu berdoa agar mengakhiri hidup dalam keadaan khusnul khotimah (hasil)


Jadi, kalau menurut kamu, penting mana nih, Hasil atau proses?




Men " Jamu" di Negeri Sendiri

Friday, September 5, 2014
Walau bukan termasuk obat , khasiat jamu tradisional secara turun temurun telah diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia.  Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan jamu ada di negeri kita ini, namun dokumentasi tertua tentang jamu bisa kita lihat pada relief Candi Borobudur ( Tahun 772 M), dimana terdapat lukisan tentang ramuan tradisional atau jamu di atasnya. Selain di Candi Borobudur, dokumentasi tentang jamu juga bisa kita temui pada relief Candi Prambanan , Candi Tegalwangi yang menerangkan tentang penggunaan jamu pada zaman dahulu.

Karena Dia Begitu Berharga

Sunday, August 31, 2014
Main tebak-tebakan yuk…..

Penyakit apa yang tidak menyakitkan, sepele namun membuat penderitanya mengidap panas dingin karena malu??

Ayoo apa??

Yup Benar… PKK alias Panu Kadas Kurap

Jangan anggap remeh tiga penyakit ini, karena bisa menyebabkan kematian. Iya MATI GAYA.

Bayangin aja kalau kita mengidap salah satu dari three musketeers tersebut. Kalau perempuan, sudah pasti ga akan lolos seleksi kontes Miss Universe. Kalau laki-laki? Haqqul yakin gagal audisi iklan susu Tiga huruf itu El EM EN. Tuh kan, bukan cuma mati gaya, malah bisa mematikan kesempatan berkarir dan mendapat rezeki plus kesempatan eksis di dunia entertainment.

Penyebab penyakit sepele namun berdampak sistemik tersebut disinyalir adalah karena si penderita kurang menjaga kebersihan, lebih jauh lagi karena si penderita jarang mandi. Soalnya, sumber malapetaka itu bernama jamur dan bakteri yag suka sekali tumbuh di tempat-tempat lembab.

Tahukah anda negara mana yang memiliki jumlah pengidap PKK terbanyak di dunia?

Kalau tahu kasih tahu saya ya. Belum ada sih data yang secara pasti menyebutkan negara mana yang beruntung itu, karena kebanyakan penderita PKK tidak pernah mengeluhkan penyakit ini ke dokter atau ke pusat-pusat kesehatan, tak lain dan tak bukan karena MALU. Paling bisa kita teliti dengan jumlah penjualan obat PKK di apotik. Namun yang pasti penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang di daerah yang memiliki suhu hangat dengan kelembaban yang tinggi, ya seperti di negara kita tercinta ini.

Pengidap PKK pastinya serta merta akan dicap sebagai orang yang Jorok. Tapi pernahkan kita menyadari apa penyebab mendasar berkembangnya PKK di tubuh manusia yang normalnya kalau tahu penyebabnya pasti akan menghindari pemicunya. 

Kita telusuri yuk. Ambil contoh Panu aja deh. Kadas dan kurap kita kurung di kamar dulu.

Benar banget penyakit PKK timbul karena si empunya kurang menjaga kebersihan, akibatnya tumbuh jamur yang merupakan cikal bakal bentol-bentol putih bernama panu tadi. Biasanya diderita oleh orang-orang yang banyak berkeringat dan tidak membersihkan diri dari keringat itu.Muncullah tunas-tunas jamur di area yang lembab. Seperti leher, punggung, dada bahkan di wajah. Nah cara paling praktis untuk mencegahnya, yaaa jagalah kebersihan, salah satunya dengan mandi yang bersih secara teratur. Pakai sabun dan pakai air bersih tentu saja. Sebab percuma juga sering-sering mandi kalau pakai air penuh kuman dan bakteri, sama aja bohong dong.

Usut punya usut, berdasarkan hasil penelitian, ternyata jumlah penderita penyakit kulit , terbanyak berada di daerah Indonesia Timur yang kalau ditelusuri lagi ternyata daerah-daerah yang memiliki masalah keterbatasan air bersih.  Wajar sekali, alih-alih memikirkan mandi  tiga kali sehari untuk menjaga kebersihan tubuh dan kulit,  kalau buat masak, minum, dan bersih-bersih dari buang hajat saja susah. Hayoooo kalau kalian dikasih air bersih seember di tengah kondisi air sulit, pastilah mandi menjadi prioritas terakhir. Betul tidak??.

Trus kenapa saya bilang di paragraph awal tadi bahwa ada dampak sistemik dari orang yang jarang mandi. Coba lihat gambar di bawah ini




Tuh kan sistemik banget. Itu baru akibat dari satu penyakit sepele karena kelangkaan air. Belum lagi 30 penyakit lain yang disebabkan bukan saja karena kelangkaan air tapi karena air yang tidak bersih. Sebut saja kolera, hepatitis, polymearitis, tupoid, disentri trachoma, malaria, yeloow fever,diare dan penyakit cacingan.

Karena itu ngga salah kalau kita katakan bahwa air adalah sumber segalanya, termasuk sumber kebahagiaan dan sumber kesehatan. Ada dan tiadanya berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup penghuni bumi ini. Kelangkaannya saja bisa membuat kehidupan kacau balau apalagi ketiadaannya. Bisa koit kita semua.

Sering dengar kan, istilah “ Api, kecil jadi kawan, besar jadi lawan”.

Lain api lain pula air. Kurang bikin merana, lebih bikin masalah. Duuh serba susah ya.

Apakah Negara kita kekurangan sumber air bersih?

Sebenarnya tidak. Kita tahu, bahwa tidak semua air yang ada di bumi ini bisa dikonsumsi dan digunakan oleh makhluk hidup. Air laut, air salju, jelas tidak bisa. Padahal sebagian besar air permukaan ada di lautan.




Sumber air bersih yang paling sering kita lihat adalah air sungai, air danau dan air tanah.

Indonesia memiliki hampir 500 buah sungai. Namun sayangnya, menurut Kementrian Lingkungan Hidup ( KLH), sebanyak 75.25 % dari jumlah titik pantau terhadap 411 sungai tersebut memiliki status tercemar berat. Mulai dari limbah industri, limbah rumah tangga, sampah organic, tinja manusia sampai bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Ngga heran masyarakat di daerah aliran sungai tercemar banyak mengalami diare dan penyakit lain. 

Jakarta contohnya, ibukota yang dialiri oleh 13 sungai itu, ke 13 sungainya sudah tercemar. Sungai Ciliwung termasuk yang paling besar tercemar bakteri E coli. Kadar pemcemaran mencapai 1.6 juta individu per 100 cc, padahal standar baku mutunya 2.000 incividu per 100 cc. Dari jumlah tersebut, terdapat 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih. Bakteri yang sama juga mencemari 70 persen tanah di ibukota yang juga berpotensi mencemari sumber air tanah. Makanya saya acungin jempol deh buat pemerintah Jakarta sekarang yang sedikit demi sedikit sudah mulai membersihkan sungai-sungainya. Ciliwung sekarang sudah jauh berbeda dari tempo dulu.


ciliwung dulu


Apakah hanya sungai di daerah perkotaan saja yang tercemar?

Pencemaran limbah pabrik pengolahan sawit di Riau
Eiits nanti dulu. Lain di kota lain di desa. Contohnya di daerah Sumatera dan Kalimantan,dimana perkebunan sawit terhampar luas. Kebanyakan perkebunan sawit tersebut berlokasi di sekitar aliran sungai yang notabene merupakan sumber mata air bagi masyarakat sekitar. Sebagai informasi, untuk memelihara perkebunan sawit di Indonesia dibutuhkan 2,5 juta ton pupuk dan 1,5 juta liter pestisida secara regular. Akibatnya kualitas air di sekitar pun menurun karena tercemar oleh limbah dari pestisida dan pupuk tersebut. Apalagi ternyata masih banyak praktek pembuangan limbah oleh pabrik kelapa sawit yang dibuang secara langsung ke sungai. Akibatnya kondisi air sungai berubah menjadi berbau dan berminyak. Masyarakat pun tak berani mengkonsumsi air sungai untuk memasak dan minum karena dikhawatirkan mengandung racun. Apalagi untuk lahan g
ambut, karena tanah gambut mengandung sebagian besar carbon yang bisa mengeluarkan gas methan.

Di daerah pertambangan seperti Bangka, Belitung, pulau  Buton, di Jayapura, penyebab pencemaran air pun berbeda lagi. Pencemar yang ada berasal dari limbah tambang. Jadi bisa ditarik kesimpulan, bahwa dimanapun, air sungai kita prosentase tercemarnya lebih tinggi daripada yang layak konsumsi.

Selain air sungai, sumber air lain yang tak luput dari pencemaran adalah air tanah. Timbunan sampah menahun yang meresap ke dalam tanah turut mempengaruhi kualitas air tanah kita. Di tambah lagi maraknya penggunaan sumur bor oleh masyarakat sebagai upaya pencarian air bersih.

Selain itu, apa masih ada lagi?

Ternyata masih ada. Banjir adalah salah satu penyebab berkurangnya pasokan air bersih di negeri ini. Curah hujan yang tinggi, dikombinasi dengan perilaku masyarakat yang seenaknya plus ambisi pemerintah melakukan pembangunan tanpa melihat keseimbangan tata kota dan tata lingkungan menyebabkan banjir menjadi pelanggan setia beberapa kota dan daerah di tanah air.

Apakah kondisi ini hanya terjadi di Indonesia saja?

Hohoho ternyata di negara lain juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 milyar manusia perhari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1.1 miliar tak mendapat air yang memadai. Itu jumlah orang lho, bukan jumlah uang.

Di Indonesia sendiri, 119 juta rakyat kita belum memiliki akses terhadap air bersih.  Padahal kebutuhan air bersih per orang setiap hari diperkirakan 175 liter air per orang. Dan untuk 9 juta penduduk , diperlukan 1.5 juta meter kubik per hari. Itu terdiri dari kebutuhan untuk mandi, minum, cuci dan buang air.  Kalau dikalikan jumlah penduduk Indonesia  kira-kira sekitar 33.5 juta meter kubik per hari. Jumlah yang cukup fantastis. Saat ini perusahaan air minum (PAM)  baru bisa memenuhi kebutuhan 50 persen lebih, itu pun kalau tidak ada gangguan. Kalau ada gangguan, pelanggan PAM pun bisa mengalami krisis air.

Padahal krisis air dapat membangkitkan epidemic penyakit.Ngga heran berbagai penyakit-penyakit seperti diare, muntaber, tifus menjadi penyakit yang lumrah kita temui sehari-hari.
Terbatasnya air bersih juga akan mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan. 

Kok bisa?. 

Iya, soalnya kegiatan bersih-bersih kan juga membutuhkan air. Gara-gara krisis air keadaan sekitar jadi relative kotor dan menimbulkan banyak lalat. Kalau lalat sudah merajalela, makanan dan minuman pun akan mudah dihinggapi lalat dan penyakit seputar pencernaan pun berdatangan

Trus apa tidak ada yang bisa kita lakukan?

Tentu saja banyak hal yang bisa kita perbuat, untuk menambah pasokan air bersih atau minimal mempertahankan jumlah yang ada sekarang ini.

Salah satunya , memanfaatkan air yang ada. Agar layak dikonsumsi kita bisa mengolahnya sendiri.

Sebenarnya proses pemurnian air tidaklah terlalu sulit. Ada 5 hal yang harus dilakukan, yaitu :netralisasi, aerasi,koagulasi,pengendapan dan penyaringan. Masing-masing langkah memilki tujuan tersendiri.

1.       Netralisasi, 
Bertujuan untuk mengatur PH air agar menjadi netral (7-8). Hal ini dilakukan karena contohnya air gambut memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Penetral yang paling murah dan mudah didapat adalah kapur.

2.       Aerasi
Maksudnya adalah mengontakkan air dengan udara. Tujuannya agar zat-zat dan senyawa berbahaya di air bereaksi dengan oksigen. Contohnya zat besi dan mangan yang jika bereaksi dengan udara akan membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang tidak larut dalam air. Maka nantinya mudah terpisah. Selain itu aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun seperti H2S, gas methan dan karbon dioksida. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan pompa sepeda untuk proses aerasi.

3.       Koagulasi
Koagulasi bertujuan untuk menggumpalkan kotoran dalam air seperti lumpur, bakteri halus, zat warna. Caranya dengan melarutkan bahan kimia ke dalam air. Bahan yang paling murah dan mudah didapat adalah tawas. Tawas dicampurkan, kemudian diaduk, maka akan terbentuk gumpalan berupa flok-flok

4.       Pengendapan
Setelah proses koagulasi, kurang lebih 40-60 menit diamkan air tersebut sampai gumpalan kotoran mengendap.Setelah kotoran mengendap, air yang tadinya keruh akan tampak lebih jernih

5.       Penyaringan
Walaupun sudah diendapkan, namun kotoran-kotoran berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Karena ini diperlukan proses penyaringan. Biasanya saringan yang digunakan terdiri dari, batu kerikil, pasir, batu koral, ijuk dan arang.


Gbr Pengolah Air Minum Sederhana
Cara kerjanya :
  • Pertama, air ditampung dalam tangki atau drum. Pada tangki tersebut dipasang dua buah keran. Satu keran di samping untuk menyalurkan air ke penyaringan, dan satu lagi berada di dasar tangki untuk pembuangan kotoran.
  • Setelah dinetralkan PH nya, dilakukan proses aerasi, yaitu dengan memompakan udara ke dalam tangki meggunakan pompa sepeda.Pompa tersebut dihubungkan dengan sebuah pipa untuk menyebarkan udara yang dihembuskan ke dalam air. Proses aerasi ini menghasilkan endapan senyawa mangan dan senyawa besi pada dasar tangki
  • Selanjutnya larutkan tawas untuk proses koagulasi. Akan terbentuk gumpalan kotoran. Setelah didiamkan beberapa saat maka kotoran tersebut akan mengendap di dasar tangki.
  • Untuk memisahkan endapan tersebut, buka keran air pada dasar tangki.
  • Air yang telah bebas dari gumpalan kotoran tadi dialirkan melalui keran samping ke bak penyaringan dengan susunan sebagai berikut:

  • Setelah melalui proses penyaringan, akan diperoleh air jernih dan bebas kotoran .
                              Air Baku, Air Olahan yg Belum disaring, Air Olahan Setelah Disaring

Proses pemurnian air  (water purifier ) tersebut tergolong sederhana, mudah dan murah. Bahan-bahan yang digunakan juga relative mudah diperoleh. 

Namun, walaupun prosesnya tergolong mudah dan murah dibutuhkan waktu untuk memprosesnya dari mulai penampungan, penggumpalan, pengendapan sampai penyaringan. Disamping itu air hasil olahan memang secara fisik terlihat jernih, namun kualitasnya belum dapat diyakini terbebas dari segala jenis bakteri penyebab penyakit. Kebanyakan masyarakat di daerah perkebunan tetap melakukan treatment lanjutan berupa perebusan air sebelum dikonsumsi untuk meyakini air tersebut terbebas dari kuman.

Untuk masa sekarang, hal ini bisa teratasi dengan membeli air kemasan. Air kemasan mudah diperoleh dimana saja dengan berbagai merk. Air kemasan ini berasal dari sumber mata air pegunungan setelah melalui proses pemurnian dan tentu saja dengan ditambahkan mineral. Salah satunya adalah Aqua. Berbeda dengan merk air mineral lain, sumber air aqua berasal dari mata air terpilih setelah dilakukan penelitian dan obsenrvasi selama bertahun-tahun. Jadi tidak ujug-ujug ngambil dari air gunung. Ada parameter-parameter kandungan mineral yang ada di dalam air yang menjadi standar Aqua.

Selain itu, ada hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya mungkin tidak secara langsung terhadap penanggulangan kelangkaan air bersih, tapi jika dilakukan dalam jangka panjang, ujung-ujungnya kesana juga. Kan sitemik saya bilang. Diantaranya:


Memanfaatkan sampah domestic rumah tangga. 

Saya pernah baca di tweet Dewi lestari tentang ide lubang sayur. Jadi kalau ibu-ibu masak, kan pasti ada cabe, bawang, trus akar-akar sayur tuh kayak kangkung, bayam yang selama ini kita buang. Nah mulai sekarang bisa dibuat lubang di sekitar dapur. Ngga perlu halaman yang luas. Setiap habis potong-potong sayur, plung masukin ke lubang sayur. Tapi jangan dicampur sama sisa nasi , atau lauk pauk kemarin malam ya, murni sampah sayur. Dua minggu yang lalu, saat saya membersihkan kulkas, baru deh kelihatan banyak cabe yang saya beli udah hampir membusuk. Oleh ART saya, biji cabenya dikeluarin trus disebar-sebar di tanah, satu dua tunas mulai muncul. Bawang juga ada yang tumbuh. Lumayan kan buat penghematan dan mengurangi sampah domestic. Ntar kalau dilakukan berjamaan setidaknya mengurangi timbunan sampah yang bisa menyebabkan air tanah tercemar.

Menggganti kantong plastic dengan kantong kertas. 

Ah ide basi. Iya sih sudah banyak kayaknya yang ngasi ide ini. Tapi, yang mau saya himbau disini bukan bagi pembeli, tapi bagi penjual. Saya salut dengan pedagang batik di jogja. Hampir semua toko batik disana menggunakan kantong kertas sebagai pengganti plastic. Banyak keuntungan yang bisa didapat. Pertama lebih ramah lingkungan. Kedua bisa ditulisi macam-macam termasuk untuk ngiklan. Ketiga, kalau kantongannya bagus dan keren, tidak jarang kita akan memakainya untuk membawa sesuatu di lain waktu, Buat bawa buku, buat tempat bekal ke kantor, bawa perlengkapan sholat. Artinya tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, pembeli akan mempromosikan toko kita secara tidak sadar. Hubungannya dengan air bersih apa coba?. Yaaa itu tadi, lagi-lagi pengurangan sampah karena limbah plastic yang bisa merusak air tanah

Gunakan kembali plastic yang telah dipakai.

Nah yang ketiga ini khusus untuk pembeli. Jadi, ngga ada salahnya kita bawa plastic bekas di tas. Jadi saat membeli barang contohnya ke supermarket yang entah apa alasannya suka sekali memberi kantung plastic berbagai ukuran,kita bisa menolaknya dan memakai plastic yang kita bawa sendiri. Hemat sampah hemat sampah

Hemat Kertas

Trus bagi pegawai kantoran, anak kuliahan, mari kita memakai kertas seefisien mungkin. Kalau ngga penting-penting amat ngga usah diprint, bisa pakai email. Kertas print yang gagal, sisi baliknya bisa dipakai lagi, misalnya untuk nota dinas atau keperluan intern. Kalau perlu, disobek dua, dikumpulin, dikasi judul lucu, dijilid, trus kasih ke anak, atau ponakan buat kertas latihan ngerjain soal. Hemat sampah hemat sampah

Kalau dari masyarakat sudah timbul kesadaran berubah dari hal-hal kecil, dampak sistemiknya bisa kita rasakan mungkin berpuluh tahun kemudian.

Pentingnya Peran pemerintah

Nah, peran pemerintah juga ngga kalah pentingnya. Ada beberapa hal yang wajib pemerintah lakukan dalam rangka memenuhi hak warga negara mendapat air bersih layak konsumsi demi terciptanya generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas.

  1. Sesuai pemaparan saya di atas, pemerintah harus menindaktegas para pengusaha perkebunan yang melanggar UU lingkungan, khususnya terkait penanaman kebun sawit di wilayah DAS dan pencemaran limbah pabriknya
  2. Kalau subsidi BBM jadi dicabut, saya harap pemerintah mengalokasikan anggaran tersebut sebagian untuk penyediaan air bersih bagi daerah-daerah krisia air.
  3. Mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk memasukkan program penyediaan sarana prasarana air bersih dalam program CSR atau bina lingkungannya. Jadi ngga melulu untuk kaum dhuafa dan dunia pendidikan saja. Generasi cerdas bisa dilahirkan dari lingkungan yang sehat. Aqua sudah melakukannya untuk beberapa daerah. Inget iklan orang papua itu kan?.
  4. Menyediakan tempat sampah sebanyak-banyaknya di setiap sudut kota, kalau perlu di metromini pun disediakan tempat sampah
  5. Edukasi…. Edukasi. Hal yang teramat penting. Edukasi dini terhadap anak usia SD tentang pentingnya menjaga sumber air bersih. Kalau perlu ditambahkan dalam kurikulum pendidikan program kunjungan ke perusahaan air minum plus ditambahkan materi cara-cara melestarikan air seperti cara menabung hujan, membuat biopori, membuat sumur resapan , atau cara mengolah air.


Semoga saja, Indonesia yang lebih sehat dapat tercipta di masa mendatang. Mari lestarikan air kita, karena dia begitu berharga.


Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2011/09/07/060354927/30-Penyakit-Ini--Akibat-Krisis-Air-Bersih)
http://www.kelair.bppt.go.id
http://www.mongabay.co.id 



Cuma di Indonesia

Tuesday, July 1, 2014

Masih ingat ga jamannya heboh X-factor. Kala itu fb ini pun ramenya luar biasa.apalagi menjelang final.tinggal 2 finalis,Fatin dan Novita Dewi. Dua penyanyi yg memiliki kelebihan masing2.Fatin dg kemudaan, suara yg khas dan tampang imut2nya serta novita dg kekuatan suara, dan kehebatan serta kematangan vocalnya. Keduanya merupakan penyanyi yg baik bahkan terbaik untuk ajang tersebut terbukti dg polling sms (entah itu murni atau ada tipu2) yg mengabtar mrkmengungguli peserta lain. 


Adu fans pun trjd di sosmed, fb maupun twitter. Alih2 menjagokan salah satunya, yg ada malah saling caci maki. Saat Fatin lupa lirik Lagu Lenka yg dinyanyikannya,tak pelak fans Novita bersorak gembira." Fatin huuuuu sana ikut idola cilik aja". Bahkan sampai menghina2 fisik segala.Ada yg bilang Fatin cebool,pakaiannya enggak banget.

Seperti ingin membalas dendam,fans Fatin pun tak mau kalah."Novita tua,suaranya macem mak lampir teriak2 ga menentu". Ngeri lah pokoke.

Padahal walau terdapat kekurangan disana-sini,penampilan mereka sungguh sgt menghibur (sy pribadi).dan dibandingkan ajang2 lain yg serupa tp tak sama,mereka berdua memang juaranya. 

Setahun berlalu. Lihatkah di layar kaca,mereka berdua bersinar.Tak sedikit acara bergengsi yg menghadirkan Novita sbg penyanyinya.Dan Fatin baru saja menerima 3 penghargaan sekaligus. Para fans apa kabarnya yaaa. Hidupnya lbh baik atau gitu2 aja?.

Dan kejadian yg sama berulang kembali,dg skala nasional. Dua kubu kembali berseteru.

"Seorang nenek mengaku bhw cucunya mendapat beasiswa penuh dr Prabowo"

Berita yg menggembirakan sejatinya kalau tdk dirusak oleh komen negatif "Ini nih pemimpin sejati berbuat baik ngga perlu diekspos ngga kyk sebelah".tsaah 

"Seorang pekerja di perusahaan meubel Jkw bercerita bhw beliau adl pribadi yg sederhana, dan memperhatikan pekerjanya"

"Alaaah pencitraan lg,paling dibayar buat ngomong gitu"

Yg akan dibalas dg " Pemimpin tuh hrs merakyat bkn petantang petenteng di atas kuda" dst dst

Kebaikan mrk saja bisa menjadi perselisihan apalah lagi keburukannya.Padahal kalau sm2 waras hrsnya bersyukur kalau ternyata kedua capres yg salah satunya pasti mnjd presiden kita adalah org2 yg baik dg segala kekurangannya.

Cuma di Indonesia kebaikan seseorang mnjd musibah bagi org lain. Tdk boleh ada 2 org baik.Harus satu jelek satu bersinar. Ga heran gule otak makin nge hits di warung padang.

Cuma di Indonesia segumpal daging busuk dg sukacita dibagi2 oleh org yg mengaku intelek, dimakan beramai2 dan disoraki gegap gempita

Custom Post Signature