Showing posts with label parenting. Show all posts
Showing posts with label parenting. Show all posts

Tentang Alergi Pada Anak

Monday, March 21, 2016
Tentang alergi pada anak.

Sebulanan lalu, pas lagi nyusuin anak kedua saya Divya, saya melihat ada yang aneh di wajahnya. Wajah Divya merah. Langsung saya buka seluruh bajunya, dan kagetlah saya ternyata seluruh badannya juga merah-merah. Hwaaa, emak labil langsung galau.

Tips Mengajarkan Berbagi dan Peduli Bersama Morinaga Chil Go

Friday, March 4, 2016
[SP] Baca postingan sebelumnya disini.

Berangkat dari keinginan saya agar Tara tahu dan mengerti arti peduli dan berbagi dengan sesama, maka saya mulai dari hal yang sederhana saja. Yaitu memberi contoh langsung dan mempraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti kata ahli parenting Children see children do.

Nah ini nih tips dari saya bagaimana mengajarkan  berbagi dan peduli kepada anak saya Tara.

1. Beri Contoh Dari Orangtua

Karena anak adalah peniru ulung, maka biarlah ia meniru yang baik-baik dari kita.

Jadi kalau di rumah ada makanan, saya selalu contohkan ke Tara dengan selalu membagi apa yang
ada di rumah ke para penghuni rumah.

" Waaak, ini ada martabak nih wak, yok makan waaaak"

Kayaknya karena selalu lihat saya seperti itu, jadi pas giliran si Tara punya makanan entah itu permen, entah coklat , entah roti, dia pasti otomatis bakal nawarin saya.

" Bunda mau ini (sambil nyodorin permen?"

" Tete..... ini kokat (coklat) untuk tete " ( ngasih coklat ke kakak pengasuhnya).

Xixixi, tapi  kadang pas udah kenyang saya suka sebel juga disodor-sodorin Tara permen, hahaha. Terpaksalah pura-pura mau, daripada anaknya ngambek.

2. Ajak Dia Ikut Serta

Walaupun anak kita masih kecil, anggap aja dia seperti orang dewasa yang bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan kita.

Nah, masalah peduli dan berbagi ini pun, biar anak bisa mengerti maka sebisa mungkin libatkan ia.

Contohnya , kemarin pas akikah dan syukuran atas kelahiran anak saya yang kedua, kami memang melakukannya secara sederhana. Sama seperti saat kelahiran Tara dulu, tidak ada yang berlebihan.

Saya dan suami sepakat untuk melakukan akikah di rumah akikah saja. Pertimbangannya selain mudah, praktis, ngga perlu repot.

Kebetulan selama ini kami punya panti asuhan langganan tempat berbagi, dan kebetulan pula ternyata panti asuhan ini juga melayani jasa akikah. Yo wis sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui. Akikahnya dapat, sedekahnya juga dapat.

Saya pikir, ini waktu dan momen yang tepat untuk mengajarkan dan melibatkan Tara langsung apa arti berbagi.

Nah, sebelum ke panti asuhan, saya bilangin dulu ke Tara.

" Tara, kita mau ke panti asuhan lho, disana banyak teman Tara, ntar kita main disana ya"

Mbuhlah si Tara ngerti apa ngga ucapan saya, yang pasti dia antusias sekali .

"Main nda, main" Katanya.

Besoknya kami ke panti asuhan tersebut. Nama Pantinya adalah Al Kahfi. Tara seneng banget ikut.

Dari hasil potong kambing satu ekor, oleh rumah akikah yang dikelola Al Kahfi, menjelma menjadi 75 porsi nasi kotak yang di dalamnya sudah include daging kambing akikah dede Divya.

Saat kami datang, sudah berkumpul disana sebanyak kurang lebih 50 anak panti. Tidak banyak sih hal yang dilakukan, hanya berdoa bersama, membagikan nasi akikah untuk mereka.

Wah Tara ternyata senang sekali, dia semangat membagi-bagi nasi kotak untuk anak-anak panti.


Selesai acara di Panti yang merupakan acara akikah, seminggu kemudian kami mengadakan sukuran kecil-kecilan di rumah omanya Tara. Sengaja kami tak mencampur acara akikah dan syukuran seperti yang lazim dilakukan disini, soalnya takut kecampur sih. Masyarakat sini masih  suka bawa amplop kalau ada acara akikah, padahal kan akikah itu bentuk rasa syukur bukan seperti undangan yang nerima sumbangan.

Acaranya sederhana saja, hanya penabalan nama sekaligus menyantuni anak yatim. Kali ini Panti yang kami pilih adalah panti Asuhan Barakah yang ada di dekat rumah ibu saya.

Satu hari sebelumnya, saya ajak Tara belanja aneka snack untuk dibagi-bagiin ke anak Panti.


" Tara, ini ntar makanan dan susunya kita bagi-bagi buat kawan-kawan Tara ya" kata saya

" Ngga mau bundaaaa..... ini punya Tara"

Hadeeeh......

" Iya, kan banyak banget nih, lihat nih susunya aja Tara punya berkardus-kardus, masa mau diminum sendiri"

" Bagi sama kawan-kawan?" Tanyanya

" Iyaa... boleh??" tanya saya

Belakangan ini Tara memang suka sekali, berbicara dengan intonasi itu " Bunda, Tara mau beli memen, boleh?"

Makanya saya pun pakai intonasi dan cara bicara dia.

Supaya dia semangat, aneka snack tadi kami bungkus pakai plastik warna-warni. Sengaja saya biarkan Tara yang masuk-masukin ke plastik, biar hepi aja dia.




Isinya terdiri dari semua makanan kesukaan Tara : Cheetos, Nyam-Nyam, Wafer Coklat dan tiga buah susu Morinaga Chilgo rasa coklat, stoberi dan Vanilla.

Di dalam agama kan diajarkan, kalau kita mau memberi sesuatu kepada orang lain, berilah apa yang paling kita sukai. Makanya saya beli semua makanan kesukaan Tara, minimal ngajarin secara langsung bahwa berbagi itu beri yang terbaik.




Kenapa, saya masukin susu di gudibek ala-ala Tara ini, kok bukan minuman warna-warni yang banyak digemari anak-anak?

Yah simpel aja sih, karena di usia anak-anak , susu kan merupakan asupan bergizi dan penting untuk pertumbuhan mereka.

Saya pilih Morinaga Chil Go, karena ini memang susu yang digemari Tara.

Tara beruntung masih memiliki orangtua lengkap dan bisa megkonsumsi susu Morinaga Chil Go yang memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhannya. Sedangkan anak-anak yatim tersebut belum tentu bisa memperoleh makanan dan minuman dengan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka. Makanya saya ingin minimal mereka juga bisa merasakan makanan dan minuman favorit Tara.

Walaupun tidak memiliki orangtua lengkap, mereka tetaplah generasi platinum sama seperti anak saya.

Susu Morinaga Chil Go ini kemasannya juga praktis dan ukurannya pas untuk anak-anak usia 1-12 tahun. Karena bentuknya cair, jadi praktis mau dinikmati kapan pun.

Morinaga Chil Go ini merupakan inovasi baru dari Kalbe dan Morinaga, dengan banyak kebaikan di dalamnya, yaitu :

Kecerdasan Multi Talenta

Menurut literatur, periode emas pertumbuhan anak terus berlangsung hingga usia 12 tahun. Di dalam setiap kemasan Morinaga Chilgo terdapat nutrisi untuk mendukung periode emas otak anak yang terdiri dari :

  • Kolin dan Inositol, yang berperan dalam penyimpanan memoi, kemampuan berpikir, berbicara dan gerakan sadar.
  • Vitamin B Kompleks, Zat besi, dan Yodium, yang merupakan vitamin dan mineral yang berperan pada sistem saraf dan konsentrasi anak.
Pertahanan Tubuh Ganda
Namanya anak-anak, masih rentan terhadap serangan berbagai penyakit, makanya anak-anak membutuhkan nutrisi yang juga menunjang daya tahan tubuhnya seperti yang ada di Morinaga Chil go, diantaranya :
  • Inulin 1000 mg, yang merupakan prebiotik (makanan bagi bakteri baik) dan serat panganat membantu kesehatan saluran cerna anak.
  • Zinc, yang akan membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh
  • Kalsium, untuk pembentukan tulang dan gigi
  • Vitamin A, C dan E yang melindungi sel-sel tubuh agar dapat baik.


Makanya saya pilih Morinaga Chilgo sebagai minuman yang akan dibagikan ke kawan-kawan Tara yang besok kami temui.

Setelah selesai dibungkus semua, besoknya kami berangkat ke rumah oma.

Alhamdulillah acara di rumah oma berjalan lancar. Penabalan nama Dede Divya disertai dengan pemotongan seujung rambutnya. Karena dede Divya kemarin pas berusia 36 hari, yang lebih dikenal dengan istilah selapan, maka sekalian deh dilakukan cukur rambut dan sunat untuk dede Divya.


Begitu kawan-kawan Tara datang, hualaaaah si anak wedokku itu gembiranya bukan main, langsung mengajak mereka main, xixxi. Kalau ngga dihentikan mungkin bakal seharian tuh anak-anak diajak kejar-kejaran sama Tara.

Tapi, akhirnya berhasil juga si Tara anteng dan ikut ngaji, membaca ayat-ayat pendek bersama para anak yatim.

Setelah acara selesai, sebelum pulang, gudibek hasil karya Tara dibagi-bagi ke kawan-kawannya. Mereka senang sekali, Sebenarnya saya pengennya sih, mereka makan snacknya bersama -sama dengan Tara, tapi pada ngga mau, maunya dibawa pulang aja katanya, biar bisa dibagi sama adeknya. Ya sudahlah.


Si Tara tumben banget anteng dan semangat membagi-bagikan gudibeg ke mereka, sambil membaginya saya tanyain ke Tara

" Tara bagi-bagi apa tuh sama kawan-kawan"

" Bagi jajan Tara bundaaaa..... buat kawan-kawan"

Xixixi lucu lho dengerin dia ngomong gitu. Senang, akhirnya si Tara mau juga berbagi dengan orang lain.

Setiap ada yang ngucapin terima kasih dia bakal menjawab " Cama-cama......" ^_^.


3. Puji Anak

Setelah acar selesai dan anak-anak yatim sudah pulang, saya langsung bilang terima kasih dan memuji Tara.

" Tara pintar banget ya, udah mau berbagi sama kawan-kawannya"

Sampai sekarang kalau berhasil melakukan sesuatu, Tara pasti bilang " Bunda... bunda..... Tara pintar"

Bahkan kalau saya melakukan apapun, kayak yang bukain kemasan permennya lah atau bantuin Tara memakai baju, setelahnya pasti dia akan bilang " Bunda pintar" hahahah, sok tua banget anak guweh.

4. Lakukan Pengulangan

Berikutnya, tetap lakukan pengulangan untuk hal-hal baik agar anak selalu ingat. Karena anak adalah peniru ulung, maka semakin sering ia melihat kita melakukan sesuat semakin sering ia meniru, dan lama kelamaan akan menjadi rutinitas dan kebiasaan baginya.

Mudah-mudahn apa yang saya lakukan, benar-benar bisa dicerna dan diingat oleh anak saya itu.

Sebagai orangtua memang tugas kitalah untuk menciptakan suaka yang baik untuk anak dengan mengisi hari-harinya dengan hal-hal baik. Mengisi memorinya dengan kenangan-kenangan baik, dan mengajarkannya kebiasaan-kebiasaan baik agar ia menjadi pribadi yang lebih baik dari kita orangtuanya.

Kepedulian terhadap sesama dan kebiasaan berbagi kepada orang yang membutuhkan, mudah-mudahan bisa membentuk Tara menjadi anak yang memiliki empati yang tinggi, sehingga kelak, saat saya dan papanya sudah tidak ada, Tara dan adiknya, Divya bisa tetap saling mengasih, peduli seperti kisah kakak beradik petani yang saya ceritakan sebelumnya










Cerita Tentang Peduli dan Berbagi

Thursday, March 3, 2016
Dua orang kakak beradik, setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya memutuskan untuk menggunakan harta warisan mereka guna membuka ladang bersama sebagai tabungan jangka panjang. Keduanya sepakat untuk membagi sama rata hasil ladang tersebut.

Tahun berlalu, si kakak pun menikah. Bersama sang istri mereka mengelola ladang yang dimiliki. Sementara itu untuk hasil panen, kakak beradik itu tetap membagi rata hasilnya.

Hari berlalu si kakak telah memiliki dua orang anak,  ladang mereka semakin berkembang, hasil pun masih dibagi dua seperti kesepakatan awal mereka. Namun sang adik berpikir kalau kesepakatan yang mereka buat itu tidaklah adil. Bagaimana mungkin dia yang masih sendiri mendapatkan bagian yang sama dengan kakaknya yang memiliki dua orang anak.

Divya 1 Bulan

Saturday, February 20, 2016
 bayi 1 bulan


Yeaaaay, alhamdulillah dede Divya udah satu bulan 11 Februari kemarin. Telat yah bikin postingannya, maklum banyak postingan ngantri, halah.

Sejak launching sampai hari ini, setiap posting tentang si dede di FB pasti langsung pada nanya 

" Mbaaa, nama Divya terinspirasi dari serial Uttaran yah"

Hadeeeh, xixixixi. Sekalian lah bilangin, ngga lhoooo, samsek ga ada hubungannya.

Jadi, di usia satu bulan, dede Divya dah bisa apa nih?

Tips Mengatasi Bayi Bingung Puting

Tips mengatasi bayi bingung puting.

Ini sambungan postingan tentang bingung puting kemarin 


Bagi ibu bekerja yang baru punya bayi, masalah yang harus cepat dipikirkan sebelum masuk kantor, selain masalah stok ASIP adalah masalah pilih-pilih dot yang kalau sampai salah pilih bisa menimbulkan drama baru di kehidupan persusuannya, halah.,

Tentang Bingung Puting

Thursday, February 18, 2016
Bagaimana memilih dot biar bayi tidak bingung puting.

Pas baca postingan saya yang ini ( Baca: Anak Saya Minum Sufor, Memangnya kenapa?), ada pengunjung yang nanya, kok bisa anak saya ga bingung puting, trus nanyain pake dot apaan untuk Tara.

Oya bagi yang masih asing dengan istilah bingung puting, bingung puting itu adalah suatu kondisi dimana bayi menolak menyusu langsung ke payudara ibu dan  lebih memilih nyusu pakai dot.

(Bukan) Si Picky Eater

Tuesday, February 2, 2016
" Kalau elo ibu bekerja, ngasih anaknya nonton Balveer, makan anaknya cuma nasi sama telor ceplok, trus masih minta me time, kelar hidup lo"

Xixixi, itu.. itu.. guweh banget. Tapi Balveer diganti Uttaran.

Itu status seorang ibu-ibu kemarin yang lewat di temlen saya. Udah agak lamaan sih, tapi bahasnya baru sekarang.

Ngga ah, saya ngga mau bahas issuenya. Itu kemarin pas ada rame-rame bahas soal kebutuhan me time ibu rumah tangga, udah pernah dibahas di blog ini sebelumnya.

Kenali Potensi Anak Sejak Dini dengan MI PlayPlan Morinaga

Thursday, January 21, 2016
Halo..... semuaa......




Perkenalkan, ini Tara anak saya, usianya  saat ini 2 tahun 8 bulan. Putri Kecilku yang lincahnya bukan main.

Hobinya???

Aduh banyak banget.

Serba-Serbi Perlengkapan Bayi Baru Lahir

Wednesday, January 6, 2016
Apa saja perlengkapan bayi baru lahir yang harus dipersiapkan menjelang kelahiran anak kedua?



Ciyeee, ceritanya karena udah mau lahiran jadi sok-sok mau buat list nih apa aja yang udah dibeli untuk menyambut kelahiran si dede.

Eh iya lho, yang namanya menunggu kelahiran itu, persiapannya ternyata lumayan rempong. Rempong karena banyak biaya soale hahahaha. Kalau soal beli-belinya mah ngga rempong sama sekali, Wong banyak toko online kok, lagian toko perlengkapan bayi sekarang dimana-mana ada, jadi gampang lah kalau Cuma urusan cari-cari perlengkapan bayi menjelang kelahiran.

Bagaimana Rasanya Menjadi Anak dari Ibu Bekerja?

Friday, December 18, 2015

Tentang Menjadi Anak Dari Ibu Bekerja
Gambar dari Sini 

Bagaimana rasanya jadi anak yang dibesarkan oleh ibu bekerja?

Hmmm, ditengah banyaknya status-status dan war-war an antara ibu bekerja dan ibu yang di rumah soal pengasuhan anak, kayaknya yang paling tepat itu ditanyakan langsung deh ke anak -anaknya. Ya ngga sih?. Percuma kan buibu itu udah perang opini, lha yang merasakan enak ngga nya masing-masing peran bukannya si anak yah.

Tentang Orang-Orang Baik di Sekitar Kita

Wednesday, December 2, 2015
Kemarin dikasih link blog yang kece-kece sama para blogger. Abis jalan-jalan kesono jadi kepikiran mau nulis ini setelah baca postingannya si Baginda Ratu tentang kesan pertama.

Samaan sih ya, orang-orang juga sering banget salah persepsi kalau kenal saya pertama kali. Mungkin karena bentuk mata dan bibir saya yang cocok banget untuk peran-peran antagonis, makanya suka salah kaprah.

Anak Posesif

Tuesday, December 1, 2015
Setiap saya pulang kerja, Tara pasti yang bukain pintu rumah, trus dia bakal sibuk bukain pintu mobil dan maksa mau bawain barang-barang saya, xixixi.

Ya udahlah, biasanya saya kasih aja tuh tempat bekal makan saya yang udah kosong, hepi banget si anak kecil, berasa udah bantuin  emaknya gitu.

Bekal Tanpa Ribet dengan Morinaga Chil Go

Sunday, November 29, 2015



Sejak Tara saya masukin daycare, rutinitas saya sehari-hari mengalami perubahan yang lumayan signifikan.

Kalau dulu saat ada mba nya yang jagain Tara di rumah, saya mah bangun pagi- ya bangun pagi aja, urus keperluan diri sendiri, nyiapin keperluan suami, jam 7 teng berangkat kerja. Tara biasanya masih bobok saat saya pergi, sekali-sekali lah dia udah bangun. 

Kalau sekarang udah ngga bisa gituuu.

Bisakah Kita tanpa gadget di Rumah?

Monday, November 2, 2015
Pernah ngga kita ngitung berapa jam dalam sehari hidup kita terbebas dari gadget. Terbebas sama sekali, kecuali tidur ya?

1 jam ?
2 jam?
atau malah sama sekali ngga bisa hidup tanpa gadget?

Tentang Mitos-Mitos Seputar Bayi

Tuesday, October 20, 2015
Hiyaaaa di jaman serba modern ini ternyata ngga membuat semua orang meninggalkan pemikiran-pemikiran kunonya lho. Contoh saja dalam hal kehamilan, proses melahirkan sampai merawat anak. Duh, kalau ingat waktu Tara masih bayi itu, ibu saya suka misuh-misuh karena katanya saya sok pinter, ngga mau dengerin nasehat ortu edebre edebre.....

Bahasa Planet

Thursday, October 15, 2015
Tara punya beberapa kosakata yang aneh banget deh, kadang bikin kening berkerut-kerut mengartikannya.

Jadi, saat dicium-cium papanya, nanti dia bakal ngomong " Nayang papaaa..... nayang papaa....."

Dikiarin papanya Tara minta disayang, yo wis malah makin diuel-uyel si anak kecil. Eh lama-lama Tara malah nangis. " Nayang papa......."

Usut punya usut ternyata maksudnya bukan sayang , tapi jangan. 
Nayang = Jangan

Duh, jauh banget kan artinya......-____-

Trus, dia sering nanya, " Bunda, mana boneka iyu iyu..."

Saya tunjukin boneka masha, dia menggeleng, boneka teddy nya, geleng juga, barbie, geleng juga. Sampe putus asa.

" Boneka iyu iyu undaaaa" ulangnya sambil menggoyangkan kedua tangannya ke depan, seolah-olah melambai.

Hampir seharian saya ngga ngerti juga boneka apa yang dimaksud. Misteri terpecahkan saat saya bawa Tara belanja ke supermarket melewati toko bahan bangunan. Di pintu masuk toko itu ada boneka seperti ondel-ondel yang terbuat dari semacam balon gitu, melayang-layang kalau terkena udara, dan tangannya melambai-lambai.

Oleh Tara, lambaian tangan si boneka diasumsikan menjadi iyu iyu. Hahaha, Jad setiap lewat, si anak kecil bakal teriak-teriak " Bunda........ boneka iyu iyu", iyu... iyuuu. iyu.. iyu.... xixixi lucu banget kan ??

Nah, kalau anak kita kosakatanya suka aneh, ada caranya nih moms buat mengerti arti yang dese maksud.
  1. Dengerin dulu apa yang disampaikan anak dengan seksama
  2. Sama-samain dengan bunyi barang barang sekitar. Seperti telepon, Tara bilangnya Epong. Kan masih mirip. Trus kecoak, biasanya bunyinya jadi Coak, atau oak.Anak kecil biasanya hanya kehilangan satu atau dua huruf dalam satu kata.
  3. Kalau dia masih geleng-geleng juga, alias tebakan kita salah, bantu dengan nunjukin bendanya. Misal nih, Tara kalau bilang kursi 'Uci", saya sempet bingung, maka saat akhirnya saya tunjuk kursi baru dia ngangguk.
  4. Kalau belum ngerti juga, pancing dengan pertanyaan. Kayak gini: " Bundaaaa, oaaak , akuuut" ( Bunda, kecoak, takut". Karena saya ngga ngerti, saya tanya" Oaknya mau diapain?". " Uang, hush hush" (buang, hush hush). Xixixi baru deh ngerti, kalau yang dimaksud itu kecoak, karena saya asumsikan oak itu sesuatu yang membuat Tara takut, dan dia mau itu diusir. Gileeeee, cerdas banget guweh.
  5. Sama juga kayak waktu Tara bilang " Nayang.. nayang". Sepintas terdengar seperti sayang, tapi melihat ekspresi Tara yang seperti menolak, ketahuan deh maksudnya itu larangan, " jangan".
  6. Nah daripada kita pusing terus mengarti-artikan, biasakan anak menyebut kata dengan benar, caranya dengan selalu mengucapkan kata dengan benar juga saat berbicara dengan anak. Jangan dicadel-cadelkan. Makan ya " makan", bukan mamam, atau maem. Eh tapi kadang lucu sih ya dengerin anak ngomong cadel-cadel gitu xixixi.
Tapi, ngga usah khawatiran juga sih, seaneh apapun bahasa anak kita, pasti si emak bisa mengerti xixixi, pakai insting emak-emak. Jadi, bisa dimengerti kan, kenapa yang namanya bahasa planet anak tetap bisa dimengerti ortunya, soale seorang emak itu memang punya kemampuan bahasa planet sih ya, hahaha.

Jadi , emak -emak lain, anaknya udah bisa ngomong apa aja nih , :)

Tara Aja : Toilet Training Ala Tara

Tuesday, October 13, 2015

Jadi setelah hampir sebulan di daycare, ada satu sifat Tara yang menonjol banget saya lihat.
Sekarang, si bocah apa- apa yang sok mau melakukannya sendiri gitu.
Mau saya suapin makan, langsung sendok direbut

Nutrisi dan Stimulasi Tepat Untuk Lindungi Eksplorasi si Kecil

Monday, September 21, 2015
Menjadi orangtua itu memang tidak mudah. Apalagi menjadi seorang ibu. Sudahlah mengandung selama 9 bulan, mules-mules  menjelang melahirkan, melewati sakit ribuan decibel untuk melihat si malaikat mungil sampai akhirnya menjadi penentu tumbuh kembang si anak.

Udah tahu sulit gitu, tapi tetap aja ya kita-kita mau bersusah payah melaluinya. Saya sih disuruh menukar seluruh isi dunia dengan kesempatan menjadi orangtua , ya tetap pilih jadi ortu laaah. Soalnya jadi orangtua itu membuat kita terus menerus harus belajar.

Belajarnya dimana?

Itulah dia, sayangnya tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua.

Mommy Shower

Tuesday, September 15, 2015
gambar dari sini




Lihat timelinne facebook, berseliweran kabar emak-emak yang baru lahiran, alhamdulillah ya senang banget melihatnya. Trus deg-degan bayangin giliran saya ntar. Masih teringat bagaimana proses lahiran anak pertama dulu. Less drama karena ngga pake kontraksi di rumah yang bikin panik. Malah tenang-tenang menyerahkan diri ke rumah sakit, sempet baca-baca novel lagi sampai akhirnya neng Tara brojol.

Tips Menghentikan Tangis Anak

Monday, June 29, 2015
Tips menghentikan tangis anak


Tips menghentikan tangis anak


Yah namanya anak kecil pasti senjata utamanya saat keinginanya tidak diturutin adalah menangis. Minta permen, ngga dikasih nangis. Mau pencet-pencet dispenser, dilarang nangis. Gituuu terus.

Belakangan ini Tara suka sekali marah-marah. Apalagi kalau keinginannya tidak dipenuhi, bisa ngambek dia. Iya anak saya itu ngambekan banget orangnya. Persis emaknya.

Padahal kemauannya dia kadang agak-agak bahaya. Maunya manjat-manjat tangga tangki penampungan air, aiih. Kadang juga maunya dudukin si kucing di rumah. Kan saya takut ntar kucingnya balik nyakar. Paling sering main lompat-lompatan di kasur. Tempat tidur saya yang model pakai kepala gitu dan ada sentanya. Jadi Tara bakal naik ke senta, trus dari situ lompat ke kasur, dua.. tigaa….. katanya, hap. Gitu terus bolak-balik. Tak jarang saat lompat-lompat gitu sanking semangatnya malah jatuh ke lantai, duh.

Custom Post Signature