Storks Movie Its Not Kids Movie. Its All About Parenthood

Monday, September 26, 2016


Kemarin bersama Mas Teguh dan Tara kami nonton film anak-anak yang berjudul Storks. Tertarik nonton ini karena lihat trailernya di youtube yang kayaknya lucu aja, soalnya ada baby-babynya, dan ada burung bangaunya. Lagian namanya juga mau nonton sama Tara ya pastilah yang dicari film anak-anak.

Karena letak theater XXI nya cuma selemparan batu dari rumah, jadi datanglah kami mefet jam tayang. Biasanya mah kalau ngga ada film yang lagi ngehits, datang mepet juga oke-oke aja. Ealah lupa kalau Warkop DKI reborn masih tayang. Jadilah saat kami nyampe bioskopnya antrian udah ngular sampai luar theater. Udah hampir sama pas masa-masa ngantri AADC2 ajah.


Singkat cerita, akhirnya kami dapet tiket juga sih, tapi...... filmnya udah jalan 20 menitan, wahahaha, ga apalah ya yang penting nonton.



Saya ngga bisa cerita dari awal.

Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Nate yang ingin sekali punya adek, soalnya dia merasa kesepian. Gimana ngga, kedua ortunya dua-duanya adalah pekerja super sibuk, sehingga dia setiap hari bermain sendiri.

Saat ia mengatakan ke ortunya bahwa ia pengen adek, tentu dooong ortunya langsung nolak, ya gimana yah, karir cuuy, karir.



Karena sedih,Nate menyendiri di loteng rumahnya. Nah disitu dia menemukan sebuah buku, dimana di buku itu disebutkan kalau seseorang ingin memiliki bayi, mereka tinggal pesan saja di www.cornerstore.com atau bisa juga melalui surat.

Wah girang banget dong si Nate. Cepat-cepat dia menulis surat ke alamat yang dimaskud, isinya dia minta bayi, yang bisa punya kemampuan ninja, xixixi. 

Send, 

Surat pun terkirim ke perusahaan www. cornerstore.com, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang. Pegawai di perusahaan tersebut semuanya adalah burung bangau yang tugasnya mengantar pesanan online yang masuk.

Melalui perjalanan panjang akhirnya surat si anak lelaki tadi diterima oleh satu-satunya pekerja manusia di cornerstore, Tulip. Melalui sebuah mesin  canggih, dan karena kecerobohan seekor bangau bernama Junior, maka pesanan di surat itu pun diproses, dan cemplung Jadilah seorang bayi perempuan lucu, sesuai permintaan si anak kali. 

Hwaaaa, disinilah ketahuan bahwa ternyata perusahaan cornerstore itu sebenarnya adalah pabrik pembuat bayi, wooooow. Dan si Tulip adalah salah satu bayi yang dulu pernah dibuat di pabrik itu, namun tidak diantar kepada orangtua yang pesan.

Jadi, banyak orangtua di seluruh dunia yang dulu kirim surat ke cornerstore untuk minta bayi, tapi surat mereka semua hanya menumpuk di sebuah ruang kaca raksasa. Entah karena apa, proses pembuatan bayi dihentikan dulunya.

Gara-gara bayi yang terlanjur diproduksi tadi, maka si Bangau Junior pun harus mengantarnya ke alamat yang meminta, yaitu alamat si anak laki. Bersama Tulip mereka melakukan perjalan panjang berbahaya, demi mengantar bayi pesanan ke pemesannya.

Lanjutannya, silahkan nonton aja sendiri yah.

Film ini sepertinya memang film anak-anak, tapi setelah saya nonton, sebenarnya film ini adalah film untuk orangtua. Banyak banget pesan-pesan yang disampaikan oleh si penulis skenario.

1. Hey Ayah dan Ibu Pekerja Keras, Jangan Lupakan Anakmu

Yup, di film ini diceritakan betapa kesepiannya si anak laki-laki, karena kedua orangtuanya yang super sibuk.

bahkan ada beberapa sindiran yang nyentil banget, yang diucapkan si anak. Saya aja sampai kesentil-sentil rasanya, soalnya kok ya kondisinya hampir mirip sama kelakuan saya dan Mas Teguh, xixixi.

Jadi ada adegan, dimana si anak laki-laki ini mau membuat tempat pendaratan untuk menyambut adik yang dimintanya. Nah dia sibuklah bertukang, klontang klonteng di luar rumah, di saat kedua ortunya sibuk di depan leptop masing-masing, kerja.

Saat ada suara gedabrukan dari rumah, kedua ortunya pandang-pandangan trus saling tunjuk.

" Kamu aja yang keluar, lihat anakmu ngapain " Kata si Ayah ke sitrinya

" No, ini giliranmu, sana kamu yang lihat, aku sibuk nih, lagi ada telfon penting" kata istrinya

Gitu terus beberapa menit, tolak-tolakan, sampai akhirnya si suami yang keluar.

Dengan tidak sabar dia bertanya ke anaknya, lagi ngapain. Gesture badannya tuh yang kayak mau buru-buru aja. 

Trus si anak jawab " Udahlah daddy, sana kembali kerja, aku ngga apa kok, aku bisa sendiri, udah biasa kok"

Dan dengan tenangnya si papa ngga sensitif kalau lagi disindir, balik badan siap meninggalkan si anak untuk kerja lagi.

" Ya daddy kita bicara lagi nanti saat aku sudah kuliah" kata si anak lirih.

" Hey apa yang kau bilang" tanya si ayah.

" Tidak apa-apa, dady, pergilah sana kerja, masih ingat kan baru kemarin rasanya aku ini bayi"

Duh pokoke si anak itu nyindir-nyindir ayahnya, dengan kalimat-kalimat halus yang nyentil banget. 

Langsung lihat-lihatan sama suami. Wahahaha kami juga sering banget gitu. Lagi asik sama gadget masing-masing trus Tara minta apaaa gitu, tolak-tolakan deh awalnya siapa yang harus meladeni anak, hadeeeh. Merasa ketampol banget. Sekalian diingetin bahwa masa anak-anak itu cuma sebentar banget, sebagai ortu kita harusnya lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka. karena kalau ngga, kita bakal kehilangan momen-momen berharga yang ngga mungkin bisa diulang kembali.

2. Jika Keinginanmu Belum Dikabulkan Bersabarlah

Iyaaa, di bagian ini saya sempet nangis, hiks sedih. Jadi ternyata banyak banget surat yang diterima cornerstore.com dari para orangtua yang menginginkan bayi. Duuuuh kan lansgung keinget masa-masa penantian si buah hati dulu, tau banget gimana rasanya.


Jadi, saat kita kok kayaknya udah minta sama Allah, udah bolak-balik nulis surat melalui doa-doa panjang, ternyata belum dikasih juga, siapa tahu kayak di film itu. Dimana sebenarnya suratnya nyampe, tapi cuma ditumpuk doang alias ngga diapa-apain. Dan akhirnya jutaan surat itu berhasil diproses, saat Tulip dan Junir si Bangau kembali ke pabrik dan mengaktifkan mesin pembuat bayi itu.

Bukan mau bilang Tuhan lupa. Tapi mungkin emang kita cuma disuruh bersabar aja.

3. Laksanakan Pekerjaan Kita Dengan Dedikasi Tinggi

Si Bangau yang bernama Junior itu, walau tahu bahwa pabrik pembuat anaknya ini udah lama dirahasiakan keberadaannya, tapi saat karena ketidaksengajaan ada bayi yang diproduksi, dia tetep keukeh harus mengantar bayi ke alamat pemesan.

Pun jutaan bangau lain, mereka prinsipnya, " Mengantar pesanan ke alamat yang dituju apapun risikonya".

Beugh, bangau aja integritas dan profesionalismenya tinggi gitu, apalagi kita yak yang manusia, masa kalah sama bangau.

4. Bayi itu Makhluk paling Menggemaskan di Muka Bumi


Nah disini juga nampol banget nih. Disitu ada adegan saat si bayi, jatuh ke tangan kawanan para srigala. Saat srigala mau makan si bayi, eh bukannya mau makan, malah mereka jatuh cinta banget ke makhluk mini itu. 

Hey, bahkan srigala aja ngga akan mau nyakitin bayi, sedih kan yah, kalau denger berita banyak bayi dibuang atau ditelantarkan orangtuanya sendiri kayak kisah Angelina dulu.

Pada akhir film, akhirnya semua permintaan bayi berhasil diproduski, dan para bangau berhasil mengantarkan seluruh pesanan bayi ke rumah orangtuanya masing-masing. Ada yang orangtuanya udah usia lanjut, yang artinya suratnya dah lama banget ngga diproses. Duh mbrebes milli melihat wajah-wajah bahagia para ortu saat si bangau mengantarkan bayi-bayi mereka.



Walau ini cuma film animasi, tapi menurut saya, pesannya dapet bangetlah. Entah ya apa karena saya lama ngga dapet anak, jadi pas nonton film ini berasa kayak melihat diri sendiri pada diri orangtua yang nulis surat ke www.cornerstore.com itu. 

Tapi begitulah hidup, sialnya di dunia nyata, meminta anak ngga semudah pesan online ke Olshop doang.

Aniway, film ini rekomended banget ditonton para orangtua. Sekalian biar tahu bahwa di luaran sana, ada berjuta pasangan suami istri yang begitu menginginkan memiliki anak. Dan mungkin dalam hati berharap, andai saja perusahaan pembuat bayi ada, tentu hidup akan menjadi lebih berwarna, huuuft.

Karena itu, para pasangan yang telah dikarunia buah hati oleh yang Maha Kuasa, berbahagialah, bersyukurlah, dan rawatlah buah hati kita dengan penuh kasih sayang. Karena mereka bukan diantar oleh bangau ke rumah kita, tapi karena kasih sayang Allahlah mereka hadir di keluarga kita.

Duuh, saya masih terharu nih, elap air mata.

Pada akhirnya saya mau bilang film ini memang film anak, tapi isinya mengajarkan tentang keluarga,tentang dunia khayal anak, dan ofkorse tentang menjadi orangtua.

Jangan lupa nonton yah. Cakep dah ni film.






10 comments on "Storks Movie Its Not Kids Movie. Its All About Parenthood"
  1. Jadi pengen nonton deh...pengen film yang imajiner2 kayak gini

    ReplyDelete
  2. Kalau anakku nonton ini nanti minta adik >,<

    ReplyDelete
  3. semalem langsung minta di donlotin film ini sama suami :D *gak modal*

    ReplyDelete
  4. Noted... bisa ditonton bareng anak-anak..makasi sharingnya mbaa

    ReplyDelete
  5. Kalau mau ditelaah lagi, yang namanya film emang selalu punya pesan ya. Bahkan film animasi yang kesannya cuma hiburan ternyata bisa punya banyak hal positif yang diambil. Keren!

    ReplyDelete
  6. wah ini bagus banget buat di tonton sama si kecil, makasih infonya ya bunda

    btw apa film ini masih ada di XXI?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini film aman ditonton anak kecil kan? abis kadang film kartun suka ada adegan ga senonoh juga

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature