Tentang Idealisme

Wednesday, June 10, 2015
Siang-siang bahasannya berat banget neng.

Iya dong, bukan aktivis BEM aja yang harus punya idealisme, seorang blogger pun harus punya idealisme dan konsekuen sama yang menjadi idealismenya, halah belibet.

Pengen nulis ini, soalnya saya mengalami bentrokan idealisme berulang-ulang sebagai blogger. Yah yang namanya blogger yang belum jelas niche blognya ini saya suka serabutan sih nulis tema apa saja. Dari mulai nulis tentang anak sampai otomotif. Dari gendongan bayi sampai travelling. Dari soal kosmetik sampai keuangan, hajar bleh selagi bisa. Tapi tetep yah ada juga rambu-rambu yang saya pegang dan sebisa mungkin ngga dilanggar.



Iya, sebagai seorang pekerja BRI saya memang udah memantapkan hati untuk ngga akan pernah masukin produk bank lain ke blog ini. Eh pernah sekali sih di jaman awal ngeblog dulu sempat membahas asuransi yang dikeluarkan dari Bank tetangga. Sekali doang, setelah itu karena kalah lombanya jadi langsung ngga mau lagi bahas hahaha. Ngga lah bukan itu alasannya, tapi yaitu soal idealisme tadi. Jadi mau ada lomba semenggiurkan apapun hadiahnya, kalau yang ngadain bank lain ngga mau ikutan titik #pasang iket kepala. Ini komitmen saya sebagai pegawai bank yang berintegritas ceilah. Iya dong, soalnya kan saya nyari makannya di BRI masa mau masarin produk bank lain. Lagian integritas itu kan nama depan bankir yah.

Nah ternyata menjalankan idealisme kayak gitu ngga gampang juga. Mungkin gara-gara profil blog saya ini, saya malah dapat beberapa tawaran job review yang berhubungan dengan finansial. Yeay blogger mana yang ngga senang dapat job review, kebayang rupiah yang bakal ngalir. Walau ngga sampai juta-juta tapi lumayanlah ya. Sudah tawar menawar sama agencynya, blog udah direview, eh pas giliran ngomongin artikelnya baru deh ketahuan kalau yang mau saya ulas produknya kompetitor, jiaaah langsung mules. Ya udahlah ngapain juga diteruskan, langsung saya tolak saja.




Trus kemarin dapat tawaran juga dari teman sesama blogger untuk ngereview acara bank B*A di Medan yang bayarannya juga aduh bikin ngiler, lebih mahal dari kebanyakan job review yang biasa, tapi lagi-lagi harus diskip dong yah. Berat euy.

Tapi ga apalah, yang namanya rezeki itu kan ngga akan tertukar. Ngga dapat disitu siapa tahu dapat di tempat lain. Ya kan yah.

Makanya saya angkat topi deh untuk para blogger yang bisa nolak job review kalau ngga sesuai dengan idealismenya. Kayak beauty blogger yang ngga mau ngereview kosmetik yang pakai animal testing, atau blogger yang kekeh ngga mau ngereview sufor, atau blogger yang memang kekeh ngga mau nulis tentang bank karena ngga sesuai dengan nuraninya atau blogger yang konsisten selalu menulis disklaimer utk tulisannya. Toss dulu mak.

Masalah idealisme ini juga ngga hanya berhubungan sama job review, tapi juga dalam mengikuti lomba blog. Kayak dulu pernah ada lomba tentang masakan daging berbumbu dalam kemasan. Karena menarik dan hadiahnya lumayan, niatlah buat ikutan. Pertama-tama beli dulu dong produknya biar bisa enak ceritanya. Eh pas saya makan, kok rasanya ngga seperti yang saya bayangkan, yang intinya saya ngga suka. Yo wis lah daripada ntar membohongi pembaca mending ngga usah ikut aja.

Baru-baru ini juga ada lomba blog tentang mie instan yang lagi happening itu. Buru-burulah beli produknya di Indomart. Udah dimasak, dibumbui, pas dimakan, ulalaaaa lidahku tak bergoyang sama sekali xixixi. Yo wis skip maning.

Soale gimana yah, kalau nulis walaupun untuk ikut lomba, ya maunya jangan sampai membohongi pembaca lah ya. Masa kita aja ngga suka tapi ntar muji-muji produknya, bilang enak, maknyuss, kasihan kalau orang lain kecele gara-gara tulisan kita. Lagian, ntar kita ngga dipercaya lagi sama pembaca, " Halah palingan cuma review tuh, dibayar, ngga sesuai kenyataan", tsaaaah tuh kan siapa bilang blogger ngga butuh idealisme.

Ngga cuma dalam hal menulis lho, bagi saya di dunia kerja pun kita harus punya idealisme yang kita pegang. Makanya kadang suka heran sama beberapa teman kantor yang sukaaaa banget mengeluh tentang kekurangan-kekurangan perusahaan, tapi ngga resign-resign hahaha. Lha itu namanya apa coba, ngga punya idealisme kan. Kalau masih butuh seharusnya ya berusaha memperbaiki kekurangan yang ada bukan ngeluh sana sini.

Yah yang namanya tempat kerja, pastilah ada kurang lebihnya. Tapi kalau sampai menjelek-jelekkan tempat kerja sendiri ke luar, apa ngga sama aja tuh sama pup di piring tempat kita makan ( ini perumpamaannya ngga ada yang lebih keren yah ).

Kalau ada teman yang demikian, saya suka dengan kata-kata teman saya " Iyaaaa, perusahaan ini memang punya kekurangan sebanyak bintang di langit, tapi dia punya satu kelebihan lho. Kelebihannya itu dia menyinari seperti matahari".

Oke sip dah, biasanya itu bisa membuat orang berfikir lagi xixixi. Atau kalau ngga saya bakal bilang " Eh, trus kenapa kamu ngga melamar di perusahaan lain?"

" Udah sih win, tapi ngga keterima"

Skak Mat

" Nah itu dia jawabannya, betapa baiknya perusahaan ini masih mau nerima kamu, udah kerja sono ngga usah berisik"

Balik lagi ke idealisme blogger. Saya pernah sih iseng mengamati konten tulisan peserta lomba blog dibandingin dengan status-statusnya sehari-hari. Dan pernah menemukan orang yang setiap harinya menghujat pemerintahan sampai kayak yang punya dendam Nyi Pelet gitu, eh giliran ikutan lomba blog, pemerintahannya malah dipuji-puji, hahaha duh dimana sih idealisme mu nduuk. Atau pernah juga baca orang yang katanya merasa terhakimi saat ada yang menulis tentang cara pengasuhan anak, eh di hari lain bikin tulisan yang judgmental sama cara ibu-ibu lain mengasuh anaknya, yeeee gimana sih mba. Eh itu masuk idealisme ngga yah. Yah pokoke maksud saya seperti itulah. Mbok ya jangan begitu.

Kalau menurut kalian gimana. Perlu ngga sih blogger punya idealisme ?






37 comments on "Tentang Idealisme"
  1. Setuju sama mbk win... idealisme itu perlu.. postingan mbk win ini renyah bgt.. :p

    ReplyDelete
  2. setuju banget nech dengan mbak windi, semoga saya bisa menjaga idealisme saya selamanya, hehehe, macam penulis hebat saja saya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha macam penulis hebat aja kita yah. Ngaku2 lagi jadi penulis xixixi

      Delete
  3. Iya mak betul, harus ada idealisme. Untuk yang lomba emie kynya aku kesindir deh. Tapi rapopo lah, tapi memang aku ungkapin sejujurnya. Dan tiap orang pasti beda-beda. Masalah rasa, selera, idola, dan macam lainnya. Aku juga pengen banget ikut lomba blog tentang keuangan, tapi gak sesuai nurani, Abis yang aku tau, itu tuh produk yang digembar-gembor 'pejuang' anti islam, makanya gak ikutan ah. Kalo bahasa kerennya sih jangan sampai taklid buta terhadap sesuatu, ditengah-tengah aja. Begitupun ngereview produk baik lomba atau dibayar. Sesuai aja sama apa yang dirasain, toh rezeki mah gak akan kemana kan ya. hihi. Salam kenal Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh maaak aku ga bilang yg mie itu jelek lho. Cuma aku merasa itu ga enak jd aku ga ikutan. Soale tdnya mau ngulas rasanya juga. Tp kalo ngulasnya dr kesehatan ya gpp mak xixixi. Dan kalo org lain ngerasanya beda ya gpp jg kan selera ya mak. Iya mak rezeki ga akan krmana. Ikuti hati nurani wae

      Delete
    2. Heu iya mak, aku gak gimana-gimana kok. Tenang aja, kita kan fren :)

      Delete
    3. Traktir dong mak biar friennya makin asoy hahahah kabur

      Delete
  4. memang semua tak terpaku pada materi ya mbak, idealisme juga menentukan integritas seseorang. mantap mbak ._.b

    ReplyDelete
  5. saya setuju mbak win, ngeblog perlu idealisme. bahkan setiap pekerjaan lain pun harus menjunjung tinggi idealisme, idealnya seperti itu.

    masalahnya, standar ideal setiap orang berbeda-beda, mbak. ada yang lebih cenderung mengejar kepuasan lahir, ada juga yg cenderung ke batin. dulu saya pernah tuh, ditunjuk sok idealis nggak realistis. padahal kalau menurut saya idealis dan realistis itu dua hal yang beda. idealis itu tentang bagaimana harapan terbaik dan standar kita terhadap kehidupan di dalam diri kita, sedangkan realistis itu lebih ke bagaimana kita menerima kehidupan di luar diri kita. tapi sayangnya itu sering disalah pahami, seolah dua hal itu bertentangan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya setuju idealis dan realistis dua hal yg berbeda itu

      Delete
  6. Hai mbak, aku setuju Dan aku salut dgn idealisme mbak.
    Menurutku, bukan hanya sebagai blogger, tapi juga sebagai individual.
    Kita harus punya sikap untuk segala hal.
    Apalagi sekarang bener banget, banyak godaannya, dengan segala iming2nya.
    Insya Allah rejeki ga akan ketuker Dan digantikan dengan yg lebih baik. Amin.

    ReplyDelete
  7. Setuju mbak..idealisme buat aku kejujuran....dmnpun kpnpun kudu jujur....paling gk enak berbuat n mengatakn sesuatu yg bertentangan dg hati nurani.... slm knal mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes mba. Kejujuran -integritas.kalo dah ga punya ini haduh kebayang gmn jadinya dunia

      Delete
  8. Benar2 tulisan yang fresh buat saya, baru ini saya membaca tentang idealisme seorang blogger. Ulasan menarik mbak :)

    ReplyDelete
  9. Dan idealisme itu pun tetap saja membuahkan rejeki buat dikau Jeng. Semoga calon adiknya Tara membawa rejeki lomba yang lebih berlimpah dibanding saat kehamilan kakaknya dulu :D

    ReplyDelete
  10. Betul Windi..idealisme perlu ya. Saya idealis gak mau nulis tentang bank (non syariah) meski masih pakai produknya. Beberapa waktu lalu ada lombanya dengan hadiah menggiurkan tapi gak jadi ikut. Kemarin dapat job review juga gara-gara ndaftar tapi galau juga nulisnya karena tidak sesuai dengan nurani. Akhirnya gak kukerjain deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau udah galau duluan paati hasilnya ga mmuaskan. Salaman dulu mba hahaha

      Delete
  11. wew. berarti si mbak jujur orangnya. Untung saya ngga kerja di bank, jadi bebas mau ikut kontes dari bank mana aja, hahaha

    bener memang, soal kontes blog yang berkaitan dengan barang, harusnya kita mencoba dulu produknya. Kalau bagus ya bilang bagus, kalau ngga bagus ya jangan ikut kontes blog,

    terkahir saya jarang review ini itu yang ngga pernah saya cobain mbak, fokus ke semua hal yang berkaitan dengan saya pribadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngga hanya krn kerja di bank mas dimana aja. Iyes setuju coba dulu biar tahu dan ga asal nulis

      Delete
  12. akupun tak mau kalau ga sesuai hati nurani. makanya lah jarang ikutan lomba. aku hanya ikut lomba yang bahkan hadiahnya aku suka *seperti uang* XD job review juga kalau bertentangan dengan prinsip sendiri sutralah tolak aja. event juga kalau nggak suka ya nggak dateng. kalau diambil semua, blogku isinya bisa brand semuaaaa XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udahlah ga usah ikutan job review sama lomba mak.buar berkurang saingan hahahaha

      Delete
  13. Hihihi, saya juga berusaha nulis yg sesuai pake yg saya anut mak ^^

    ReplyDelete
  14. Idealisme itu tergantung kepentingannya mbak, kalau saya sih dalam ngeblog yang saya idealisasikan adalah soal komentar ya SPAM

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo tergantung kepwntingan berarti bkn idealisme. Tp idealisme setiap org memang berbeda2:). Makasi udah mampir ya

      Delete
  15. Idealisme itu memang penting kak, agar tetap ideal pemikiran kita..

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Saya juga belajar nerapkan itu mbak,,, di Blog MedanWisata.com saya... Reviewnya juga harus masih dalam lingkup wisata,,, event yang dishare juga berhubungan wisata,, biar tidak membingungkan pembaca,,

    ReplyDelete
  18. Jangan pusing-pusing ada agen PPOB pospay ni Authorized PT.POS INDONESIA.ada 348 yang bisa di transaksikan ayo buruan daftar tunggu apalagi.
    Hub : 085846941600

    ReplyDelete
  19. Pake aplikasi bebas bayar aja
    Daftar gratis udah bisa buat bayar Pln,Pulsa,Pdam,Bpjs https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bm.sc.bebasbayar&referrer=utm_source%3D12524895%26utm_medium%3Ddashboard%26utm_term%3Dupline%26utm_content%3Dregistrasi%252520dengan%252520upline%25252012524895%26utm_campaign%3Dbebasbayar info 081367229231

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature