Diskriminasi Bangsa Sendiri

Tuesday, September 8, 2015
Desclaimer : Postingan ini tidak bermaksud Sara, hanya curhat semata.


Lagi iseng BW , baca tentang Diskriminasi terhadap bangsa sendiri disini. Ih jadi pengen cerita juga. Judulnya ga saya ubah, Iyaaa saya ngga kreatif hahah.

Kalian pernah ngga sih mengalami yang namanya deskriminasi? Tapi bukan oleh orang luar atau orang lain tapi oleh bangsa sendiri. 


Kalau yang tinggal di Medan udah kenyanglah sama perlakuan model begini. FYI aja yah , di kota Medan itu penduduknya terdiri dari berbagai macam suku. Mulai dari Jawa, Melayu, Batak, Karo, Arab, India, sampai warga Tionghoa. Jadi salah banget yah kalau bilang orang Medan mayoritas suku batak. Ngga lho, kalau di daerah Tapanuli, Toba atau tanah Karo iya mayoritas , tapi kalau di kota Medan nya sih udah berbaur semua.

Nah , sialnya yah di Medan itu, penguasa ekonominya mayoritas adalah warga Tionghoa. Sebagian besar para pedagang skala besar adalah mereka. Mulai dari pedagang elektronik, otomotif, gadget, waaah hampir semualah. Coba aja ke Jalan Asia, jalan Sutomo, Jalan Pemuda, semuaaalllah toko-tokonya milik orang Tionghoa. Makanya berbeda dengan di Jawa, Jakarta, Bandung yang mana warga Tionghoanya gape berbahasa daerah setempat, China Medan wah boro-boro, yang ada malah kita yang orang pribumi yang harus belajar bahasa Tionghoa kalau mau melebur bersama. Aneh kan yah. Itulah sankin berkuasanya mereka disini.

Nah ngomongin diskriminasi, itu yang bikin saya sebal. Kadang perlakuan para pelayan toko yang notabene orang pribumi suka sekali membeda-bedakan antar pembeli orang Indonesia asli dengan orang keturunan. Kalau sama orang Tionghoa pasti perlakuannya manis banget, eh giliran kita yang belanja kadang diterge pun ngga. Ngga hanya belanja, kalau sedang bertransaksi di bank aja, customer service suka beda-bedain. Ngga semua sih yah tapi kebanyakn seperti itu. Pokoknya tinggal di Medan itu,, kalau masalah kayak gini, bikin empet deh.

Tapi kalau mau jujur sih ya, ini bukan salah mereka sepenuhnya. Namanya manusia pasti senanglah diperlakukan istimewa. Tapi yang bikin annoying itu ya, orang pribuminya sendiri yang suka beda-bedain orang.

Saya pikir cuma di Medan aja yang seperti itu, ternyata ngga lho. Rata-rata orang Indonesia ya kayak gitu itu. Suka berlaku diskriminatif terhadap bangsa sendiri. Mungkin karena merasa inferior yah . Padahal kita lho yang punya negeri ini. Bukan kita yang numpang

Ada suatu kejadian yang saya inget banget.

Jadi ceritanya pas saya honeymoon di Bali. Saya sudah pesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, biar dapat tiket promo. Semua berjalan lancar saja, sampai tiba saatnya pulang. 

Dan bencana pun datang saat saya check-in.

Begitu saya serahkan print out tiket dan kode booking ke petugas check-in, dengan heran si petugas memandangi saya.

“ Bu, penerbangan ini tidak ada di jadwal kami, sudah dibatalkan”

APAAA, saya kaget bukan kepalang, namun masih tetap bisa tenang.

“ Ngga ada gimana maksudnya mas, itu saya pesan online udah jauh-jauh hari lo”
“ Iya bu,namun beberapa minggu lalu kami telah memberitahukan kepada seluruh penumpang tentang perubahan jadwal yang kami lakukan “

Haduh, makin spanning saya mendengarnya.

“ Ibu silahkan ke bagian ticketing disana untuk memastikannya” kata si petugas sambil menunjuk kantor perwakilan maskapai tersebut.

Bergegas saya menuju ke tempat yang ditunjuk.

Di kantor maskapai berinisial M itu,petugas menegaskan kembali bahwa jadwal penerbangan yang tertera di tiket saya itu sudah dibatalkan. Oh my God, bukan dicancel atau di delay tapi DIBATALKAN, yang artinya kami tidak bisa terbang ke jogja hari itu. Padahal saya sudah pesan tiket lanjutan Jogja-Jakarta untuk keesokan harinya. Ya kami memang hanya merencanakan sehari saja di Jogja karena hari cuti yang terbatas.Itu artinya lagi kalau kami tidak bisa sampai di Jogja hari ini,berarti tiket lanjutan kami bakal hangus juga,Pun tiket Jakarta-Medan berikutnya. Wooow panik tingkat brahmana.

Sambil berfikir saya tetap mendengarkan penjelasan si petugas.

“Jadi bu,kami akan mengembalikan uang tiket ibu 100 %” katanya sambil menyerahkan tujuh lembar uang seratus ribuan.

Tentu saja saya tidak terima

“ Maaf ya mas kenapa tidak ada pemberitahuan kepada saya”
“Ada bu,semua penumpang telah kami beritahu melalui SMS”
“Tapi saya tidak mendapat SMS nya” saya mulai emosi.

Capek berdebat dengan si petugas, akhirnya saya minta dipertemukan dengan kepala perwakilan maskapai tersebut. Awalnya mereka tidak mau, dengan alasan si manajer sedang tidak berada di tempat. Namun karena saya ngotot ( sampai adu urat syaraf) kira-kira 2 jam kemudian datanglah si Manajer. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 siang.

Lagi-lagi penjelasan si manager sama, mereka hanya mau mengganti tiket saya dengan uang tunai 100 persen dan saya dipersilahkan untuk membeli tiket di maskapai lain secepatnya karena hanya tinggal dua penerbangan lagi ke Jogja untuk hari itu.

“ Saya ngga mau uang, saya mau diganti tiket, jadi kalian saja yang beli tiketnya, karena kesalahan bukan pada saya” ujar saya bersikeras

Si Manajer tetep ngotot bahwa semua penumpang telah diberitahu. Duuuh rasanya saya sudah pengen mengobrak-abrik itu kantor. Saya minta ditunjukkan bukti bahwa mereka sudah mengirim pemberitahuan ke saya. Saya juga minta disambungkan ke kantor pusat maskapai tersebut di Jakarta.

Saat itulah, setelah dilakukan pengecekan ke system mereka, terbukti bahwa hanya saya penumpang yang tidak diSMS untuk pemberitahuan pembatalan penerbangan. Namun demikian mereka tetap tidak mau mengganti tiket saya. Waktu semakin berjalan, jam menunjukkan pukul 5 sore, satu pesawat telah tinggal landas menuju Jogja, berarti tinggal satu penerbangan lagi.

“ Bu, percuma ibu berdebat dengan saya, nanti ibu juga yang rugi, karena kalau ibu tidak segera membeli tiket, ibu tidak bisa ke Jogja hari ini”

Sebenarnya dalam hati saya mulai ragu, terfikir untuk mengalah saja. Penerbangan yang tersisa tinggal satu itupun hanya tersisa dua kursi di kelas bisnis. Yang memberatkan saya tentu saja harga tiket yang akan diganti oleh si maskapai M tidak sebanding dengan tiket yang akan saya beli, karena dulu saya belinya saat promo, bahkan pengembalian dua tiket pun tak bisa membeli satu tiket di maskapai GI.

Tak terasa air mata saya menitik membayangkan tiket-tiket berikutnya yang bakal hangus juga. Apalagi tujuan kami ke Jogja untuk menemui orangtua suami yang tidak dapat menghadiri pernikahan kami karena factor usia dan kesehatan. Saya tahu kalau saya bersikap lemah, saya akan kalah. Padahal sekali lagi bukan saya yang melakukan kesalahan. Maka saya pun mulai mengeluarkan sisi keras diri saya.

“ Kalau kalian tidak menerbangkan kami ke Jogja malam ini saya akan kirim surat pembaca ke Kompas” ancam saya

“ Silahkan saja bu” jawab si manajer yang membuat amarah saya makin naik ke ubun-ubun.

Si manajer tidak bergeming. Ia tetap bersikeras dengan pedoman perusahaan tentang peraturan penggantian tiket.

Waktu semakin berjalan. Jam menunjukkan pukul 6 sore, hanya tersisa satu jam sebelum penerbangan terakhir ke Jogja untuk hari itu. Kalau saya tidak segera membeli tiket maka pupuslah sudah. Artinya saya tidak akan ke Jogja hari itu dan tiket Jogja-Jakarta-Medan hari berikutnya juga akan hangus.

Setengah putus asa,sedih,kecewa bercampur amarah saya pun berkata dengan ketus

" Kalian memperlakukan saya seperti ini karena saya orang pribumi, coba kalau kejadian ini terjadi pada bule-bule itu, saya yakin 100 % perlakuan kalian akan sangat berbeda. Saya yakin kalian akan langsung mengganti tiketnya dengan penerbangan lain. Tapi sayang, bagi kalian bangsa sendiri itu tidak ada harganya. ".

Setelah berkata demikian, saya segera berdiri bersiap untuk pergi.

Tiba-tiba si manajer menyuruh saya duduk kembali. ENtah apa yang dikatakannya kepada pegawainya yang pasti tak lama kemudian, dua lembar tiket sudah ada di tangan saya, tertera disana nomor kursi 2A dan 2 B kelas bisnis. Satu jam kemudian kami telah menjejakkan kaki di Bandara Adi Sucipto Jogjakarta.

Tuh lihat kan, apa yang saya katakan benar. Mungkin karena malu saya skak mat langsung beitu, makanya si Manajer langsung mengganti tiket kami. Tapi memang demikian adanya.

Oya, cerita tentang pembatalan penerbangan ini pernah saya tulis di blog ini,, tapi di postingan sebelumnya saya ngga mengutarakan percakapan terakhir itu. Tapi saya pikir-pikir ngga ada salahnya juga saya posting, biar nih ya siapa saja dari kita entah itu pegawai bank, penjual, pedagang, siapa aja deh, jangan lah sampai membeda-bedakan perilaku gitu, apalagi sampai mendiskriminasikan bangsa sendiri, ngga malu apa. Dan lagian kalau kita yang ngalaminya, percayalah itu sangat menyakitkan da mengecewakan.

Saran dari saya kalau mengalami atau melihat perlakuan diskriminatif seperti itu :

1. Jangan diam saja. Tegur tuh pelayan. pegawai bank, tukang parkir, pedagangnya. Bilang kita juga konsumen yang harus dilayani.

2. Jangan mau ngalah. Enak saja. Sekali-kali biar mereka sadar kalau apa yang mereka lakukan itu tidak benar.

3. Langsung saja skak mat dengan kalimat langsung kayak saya itu, biar merasa tertampol. Tapi kalau orangnya ndableg yah sudahlah.

Pokoknya jangan terima kalau diperlakukan diskriminatif, enak saja, di mata Allah aja kita semua sama kok,, masa di mata manusia kita terima aja.

Kalau kalian, pernah ngga ngalamin perbuatan diskriminasi?

Monday, September 7, 2015

Serba Serbi America's Next Top Models Cycle 22

Siapa disini yang suka nonton America's Next top Model yang cycle 22 ini?

Saya...saya

Di musim yang ini banyak peserta yang unik-unik ya. Kayak Nyle yang Tuna Rungu. Hadassah dan Mame yang juga kontestan ratu kecantikan. Devin yang aneh dan over percaya diri, Courtney yang cengeng sampai Bello yang sifatnya irian banget.


Di setiap episodenya banyak banget lho hal-hal yang bisa membuat kita merenung. Kayak kemarin tuh waktu mereka di makeover sama Tyra. Seluruh kontestan di ubah gaya rambutnya. Devin dipotong cepak. Rambut Mame yang keriting makin dikeritingin, Ashley dipotong pendek ala Tyra. Dan yang paling dahsyat si Hadassah rambutnya dicukur samping. Hadassah yang di kompetisi itu berlagak bak Putri shock, bahkan sampe nangis-nangis dan niat mengundurkan diri saat rambutnya mau dicukur. Jujur saja yah, kalau saya jadi Hadassah saya pun pasti bakal galau seperti dese. Tapi ternyata dunia modelling itu beda banget. 

Saya ingat dulu di America's Next Top Model season awal-awal ada juga kontestan yang bersungut-sungut saat dirias yang ngga sesuai dengan kemauannya. Oleh Tyra dia dinasehati, " Bahkan kalau sapu pun client minta diletakkan di kepalamu, kamu harus nurut, karena itulah tugas model. Haduh kesian amat yak.

Nah si Hadassah pun kemarin dinasehatin sama panel juri. Santai aja, di dunia modelling segalanya berubah cepat, cuma masalah rambut aja ngga boleh membuat seorang model sampai ngga mood. Gitu kira-kira.

Tapi ye dasar si Hadassah, teteeep aja ngomel-ngomel, sampai si Nyle yang tunarungu komen (pakai bahasa isyarat dan menggunakan tulisan di henpong OPPO), dia bilang begini " Kalian terus saja mengeluhkan hal-hal sepele, seperti masalah rambut. Coba kalian seperti aku, aku bahkan tidak mengeluhkan bahwa aku tidak bisa mendengar"




Nyesek banget ngga sih dengarnya. ya ampuuun Nyle jadi langsung pengen meluk kamu deh. 

Itu yang dikatakan si Nyle itu nyata banget yah terjadi di hidup kita sehari-hari. Kita sibuk ngeluhkan anak yang rewel, anak yang lasaknya minta ampun,, padahal di luar sana banyak banget pasutri yang merindukan rumahnya diacak-acak buah hatinya.

Kita sibuk mengeluhkan gaji yang tak kunjung naik, lelahnya dikejar deadline, atasan yang ngga asyik, padahal di luar sana jutaan orang masih berjibaku memperebutkan apa yang tengah kita jalani.

Kita sibuk mencaci maki pemerintah, mengeluhkan jaringan internet yang lemot, perang urat syarat masalah ASI vs Sufor, Daycare vs ART. Wueeeeh, coba kalau si Nyle yang ngomong langsung di muke kita tuh, persis seperti yang dibilangnya ke Hadassah, muka mana muka, mau ditaruh dimana cobaaa???

Bisa jadi apa yang kita keluhkan saat ini adalah mimpi orang lain sejak dulu. 

Benar yak benar..

Trus banyak lagi lho yang bisa dipelajari dari ANTM itu. Salah satunya berbagai karakter mereka yang mungkin mewakili kebanyakan orang.

1. Si Tukang Iri

Yup padahal mereka semua punya kelebihan masing-masing tapi adaaa aja yang irian. Hadassah iri sama Mame menganggap Mame over confidence, padahal dia sendiri juga gitu. Bello iri sama Devin mengganggap Devin ngga pantas ada di antara mereka, nyatanya Devin memenangkan foto terbaik.
.

Pokoknya si tukang iri ternyata kalah sama yang diirin. Hadassah malah berkali-kali masuk 2 terbawah dan Mame melesat memenangkan kamar suite Tyra. Kasihan kan ngelihatnya


2. Si Sok Paling Keren

Itu tuh si Sefano Ya ampyuun dese emang soka paling keren dari awal. Di awal tayangan dia udah membully salah satu peserta cewek, Alexa. Ngata-ngatain si Alexa cuma modal boobs gede doang. Ih sampe sebel lihatnya. Pas foto couple Stefano dipasangin ke Ava, Dese sok nasehatin Ava supaya mengikuti perintah dia, karena dia lebih berpengalaman. 



Hasilnyaaa... yeee si Ava fotonya keren banget die malah habis dikritik juri. Di episode selanjutnya Stefano masih aja sombong, nganggap dirinya paling keren. eh pas di penjurian masuk 2 terbawah dan akhirnya dieliminasi. Yaaah sombong sih yah.

3. Si Ratu Drama

Ya si Courtney lah . Setiap pemotretan adaa aja yang menimpa dia. Yang perutnya sakitlah, yang kakinya gemetaranlah, dan dia ini tukang ngadu, cengeng. Duh bikin pusing kali yah kalo dapat teman sekamar model Courtney.


4. SI Tukang Ngatur

Siapa lagi kalo bukan Hadassah. Awal masuk rumah karantina dia udah belagak ngebossy. Ini ngga boleh, aku ngga suka begini, aku ngga suka begitu. Xixixi pengen dijitak nih orang.

Tapiiii ternyata memang yah kita ngga boleh ngejudge orag segampang melihat penampilannya doang tanpa tahu latar belakangnya.

Kayak si Hadassah itu, ternyata dia dari kecil udah diringgal-tinggal sama ortunya. Dia dirawat sama pengasuh bukan karena dia sok Princess atau sok orang kaya, tapi karena ortunya memang ngga ngurusin dia. Sedih kan. Walau tetep aja dese itu orangnya arogan sih menurut saya.

Dan saya salut sih sama si Devin walau diremehin, diketawain,dianggap aneh tetep aja dia kalo foto all out banget. Kayaknya dia punya prinsip anjing menggonggong kafilah berlalu. Makanya Bello makin kesel sama dia hahaha.

Makanya yah kita tuh jadi orang jangan suka ngeremehin orang lain, jangan suka sok merasa paling hebat, jangan ngeluhkan hal-hal sepele, jangan kebiasaan ngejudge orang. Karena kita ngga pernah tahu apa yang akan terjadi. #ambil kaca.

Heheh ini postingan ngga penting banget yah, ngomongin ANTM hahaha. Ya ga apalah ya.

Betewe saya paling suka sama Lacey, dia tenang, fokus ngga ngurusin masalah orang lain. Yang kayak gini ini biasanya yang sukses.




Kalau kalian jagoin siapa nih jadi pemenang ANTM 22.

Drama ART

Friday, September 4, 2015
Alohaaaa, wuih dah lama banget ngga curhat di blog #kibas-kibas kemoceng. Ada yang kangen dengan saya ngga??????...... Ngga ? Yo wis lah gpp.Ngga diinget juga gpp, dah aku mah apa.

Jadi, kemana aja neng ngga nongol sekian lama?

Stereotype Banker

Thursday, July 2, 2015


Sterotype bisa melekat di profesi apa saja, ngga terkecuali banker. banyak banget orang menempelkan image tertentu ke orang yang kerja di bank, padahal kadang ngga semua benar. Sebenernya pengertian banker sendiri ngga semata orang yang kerja dibank sih. Tapi biar gampang, maksud kata banker disini adalah orang yang kerja di bank. Jangan ditimpuk pake kamus ya eykeh.

Banker = Jago Ngitung Uang


Jadi katanya stereotype seorang banker itu adalah jago ngitung. Hahahaha, bener banget tuh. Saya sering mengalaminya berkali-kali. Kalo ada acara-acara sering didaulat jadi bendahara lah, jadi tukang ngumpulin duit lah, lhaa malah menjurus jadi kasir. Sepertinya orang-orang membayangkan kalau kerjaan banker di kantor itu ngitungin duit mulu. Ada sih yang memang kerjaannya demikian, itulah Teller, emang kerjaannya ya ngitung duit. Tahu kan kalau teller di bank itung ngitung duit bisa cepet banget, bahkan pada jago-jago ngitung duit pakai 3 jari, sreeet sreeet. Makanya dianggap banker ngitung duit? Keciiil. Xixixi, padahal ngga semua teller juga lho jago ngitung duit manual gitu, apa pada ngga tau ya sekarang mah para teller ngitung duit pakai mesin hitung uang, tinggal letakin di mesin, mesinnya yang ngitung sendiri.

Karena saya ngga pernah jadi teller, kadang tengsin juga kalau didaulat ngitung duit cepet-cepet, yang ada ntar malah ketelingsut lagi. Aku tidak ahli ngitung duit cyiiin, ahlinya ngabisin duit.




Gambar dari sini


Banker = Ahli Ekonomi

Disamping dianggap jago ngitung, banker itu sering dianggap ahli ekonomi.

Dulu saat ikut suami tinggal di perkebunan ( di unitnya), tanpa pakai pertimbangan, saya langsung ditunjuk jadi seksi ekonomi, soalnya ada kata ekonomi, dan banker harusnya ahli ekonomi. Padahal tugas seksi ekonomi itu kebanyakan terkait dengan kegiatan menghasilkan uang kayak ngadain bazaar, jualan apa gitu. Lhaa coba apa hubungannya sama banker.


Banker = Ahli akuntansi dan Keuangan


Selain itu banker juga dianggap ahli akuntansi dan ahli keuangan. . Ini juga ngga sepenuhnya benar. Memang di bank ada divisi yang khusus ngurusin soal keuangan, investment, global market gitu, namanya Divisi Treasury, tapi juga ngga bikin mereka semua jadi jago ekonomi dan ahli keuangan sih. Job desknya juga beda-beda yah. Ada juga divisi yang khusus ngurusin pembukuan ,akuntansi. Nah di satu divisi itu sendiri, tugas masing-masing orang beda-beda. Ada yang khusus ngurusin pajak, ada yang khusus ngurusin laporan publikasi, dan ada yang memang tugasnya ya membuat jurnal akuntansi yang biasa dimengerti orang. Jadi sangat spesifik, tidak bisa digeneralisir.


Banker = Financial Planner

Gara-gara dianggap sebagai ahli perencanaan keuangan, saya sering banget dimintain pendapat untuk perencanaan keuangan orang lain. Ditanyain asuransi apa yang bagus. Bahkan pernah dikirimin inbox minta wawancara soal financial planner dan wealth management. Duh, itu bukan keahlian saya.

Ditambah lagi, dianggap juga kalau keuangan saya pasti yang sehat walafiat, tertata rapi dan terencana dengan baik. Hahaha, kalau untuk ini sih saya masih mengusahakannya demikian. Bukan karena saya banker tapi karena yang namanya keluarga memang wajib punya perencanaan keuangan yang baik.


Mungkin belum banyak yang tahu kalau financial planner itu ada profesinya. Maka kalau mau merencanakan keuangan, tanyalah ke ahlinya langsung. Jadi ngga tepat kalau mengatakan banker itu pasti ahli keuangan. Walau demikian, ngga sepenuhnya salah juga, soalnya pas saya jadi account Officer dulu, selain tugasnya sebagai marketing dan menganalisa kredit, tak jarang saya juga harus ngasih semacam saran dan solusi untuk keuangan debitur. Tujuannya ya tentu saja, biar keuangan si debitur sehat, usahanya maju dan bisa bayar kredit tepat waktu.


E tapi walau anggapan-anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, di bank saya kerja, kami memang dituntut untuk bisa segalanya. Makanya dulu pas pendidikan segala macam ilmu digelontorkan , mulai dari akuntansi, makro ekonomi, mikro ekonomi, logistic, hukum, perkreditan, investasi, operasional perbankan, sampai menata berkas kredit pun dipelajari. Tapi begitu kerja di lapangan, kalau kebetulan penempatan di kantor pusat, maka yang dikerjakan ya akan sangat spesifik. Bahkan di satu divisi pun, beda bagian saja kerjaannya sudah beda banget. Kayak misalnya nih, di bagian perkreditan kayak saya ini. Ada yang khusus berkutat dengan kebijakan dan aturan, ada yang nangani khusus asuransi, notaries, dan appraisal, ada yang nangani khusus portofolio kreditnya, dan ada yang khusus soal hukum perkreditan dan legalitasnya. Nah lho, jadi walau satu divisi, kalau nanya ngga dengan orang yang nangani ya ngga ngerti. Ngerti sih tapi ngga mendalam.


Tapi giliran penempatan udah ke cabang atau ke unit kerja, malah memang dituntut harus mengerti semua itu. Karena yang namanya nasabah, kadang mana mau tahu kita kerja di bagian apa. Tahunya pokoknya kita pegawai bank, dimana pegawai bank harus tahu kalau dia mau nanya soal tabungan, kredit, atm, reksadana, e banking, kartu kredit, bahkan sampai masalah penukaran uang. Xixixi beratnya laaah hidup banker.

Positifnya sih, kalau saya, jadi berusaha tahu juga kerjaan bagian lain. Untungnya di kantor kami, setiap briefing pagi, bergilir masing-masing bagian mempresentasikan pekerjaannya. Jadi walau bukan kerjaan dan bagian kita, minimal tahulah apa yang lagi menjadi issue, apa yang baru, apa yang sedang bermasalah. Minimal kalau ditanya orang ngga blank-blank banget.

( Baca : Dapat Gaji dari BRI tanpa Jadi Pegawai BRI )


Tapi, dari semua anggapan itu, juaranya adalaaah ……….


Banker = Suka ngintipin rekening Orang

Ini anggapan yang parah banget. Suatu saat saya berpapasan sama teman SMA yang udah bertahun-tahun ngga pernah bersua. Ketemunya juga ngga sengaja saat dia lagi ngambil ATM di kantor saya. Eh udah ngobrol bas bis bus bentar, pas saya mau pamit, dia tiba-tiba ngomong “ Win, ntar kamu jangan ngecek-ngecek isi tabunganku ya, soalnya itu cuma rekening numpang lewat aja, tabunganku yang beneran ada lagi”, LOL

Ya ampuuun, speechless mendengarnya. Kayak yang ngga ada kerjaan aja sih akyu ngecek-ngecek rekening orang. Rekening suami sendiri aja ngga pernah kuintip, hahaha. Lagian yah, FYI, pekerja bank itu yang punya akses untuk melihat no rek nasabah itu cuma segelintir book. Yang punya akses untuk ngintipin kamu punya tabungan berapa, kreditmu ada berapa juga ngga sembarangan. Bahkan kalau kita ketauan membocorkan data atau rekening nasabah kita bisa dituntut lho, kena pasal kerahasiaan bank. Jadi jangan khawatir ya, tenang-tenang aja sono nyimpen uang di bank, ngambil kredit di bank, kecuali kamu nunggak, yang ngga berkepentingan ngga akan tahu kok berapa saldo di rekeningmu.


Banker = Gaji besar berlimpahan materi

Uhuuuuk didoain aja deh supaya benar #ngelus dada



Banker = Cantik, Ganteng, Rapi, Wangi


Masa siiih. Coba kita lihat














Oiya ya cantik dan kasep- kasep hahaha.


Jujur aja deh, kalo kalian ke bank trus nemuin teller atau CS yang ngga bening, pasti kzl kan yaaaah, xixixi. Malah jangan-jagan ada yang ke bank cuma buat ngecengin teller sama cs-nya. Kalau anggapan ini sepertinya hampir benar , tapi yah balik maning ke selera orang. . .Tapi memang penampilan menjadi pertimbangan dalam penerimaan pekerja. Apalagi untuk frontliner ada standar tinggi badan tapi ya ngga kayak pemilihan miss universe juga. Pokoknya yang penting ngga parah-parah banget, asal memenuhi syarat dan lulus test , maka bisa diterima jadi pegawai bank. Nah setelah resmi jadi pekerjanya, baru deh dikasih aturan dalam berpenampilan. Ada aturan rambutnya harus gimana, baju warna apa saja yang boleh dipakai, model baju yang dilarang. FYI banker itu ngga boleh lho pakai rok di atas lutut. Jadi kalau ada pegawai bank yang pakaiannya seksi-seksi, dianya aja tuh yang ngga profesional.


Mengapa penampilan sangat penting untuk seorang banker?

Karena bisnis bank adalah bisnis kepercayaan. Dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat kita, orang lebih mudah mempercayai seseorang yang berpenampilan rapi, wangi, cantik. Jadi jangan salahkan dooong kalau harus memilih satu diantara dua pekerja yang sama pinter, sama nilai testnya , trus yang dipilih yang lebih cantik. siapa yang salah cobaaa siapaaaa #mulai lebay.


Trus, jadi yang benar, apa dong kerjaan banker ?


Yaaa, semuanya benar. Di Bank itu, ada berpuluh Divisi yang mengerjakan berbagai hal yang intinya mengerucut ke pelayanan kepada nasabah. Jadi kami punya divisi khusus kredit ( ini pun dibagi-bagi lagi), ada Divisi khusus Dana, Divisi yang tugasnya ngurusin keuangan perusahaan dan pembukuannya, yang ngurusin aturan pelayanan, logistic, treasury, manajemen risiko, yang ngurusin khusus transaksi internasional, dan ada Divisi Hukum yang kerjaannya khusus ngurusin permasalahn hukum di bank. Ini adanya di Kantor Pusat sana di Jakarta.


Trus, semua kebijakan yang digodok di sono, diturunkan ke kantor wilayah sebagai coordinator, trus di lempar maning ke Kantor Cabang dan Kantor Unit, yang mana mereka-mereka disinilah yang akan nasabah temui.

Dan satuan terkecil yang ada di bank yang sering kalian temui itu terdiri dari Customer Service yang tugasnya sebagai pintu awal pelayanan, tempat nanya-nanya informasi, tempat buka tabungan, tempat nasabah berkeluh kesah, complain , etc etc.

Trus ada juga yang namanya teller, yang nasabah temui untuk nyetor duit, ngambil duit, nukar duit, transfer, bayar tagihan. Belakangan fungsi teller ini sudah tergantikan dengan teknologi, kayak ATM yang bisa menggantikan fungsi teller untuk ngambil uang, bayar tagihan, transfer, semualah yang biasa dilakukan teller bisa dilakukan ATM. Trus ada juga CDM ( Cash Deposit Machine) yang fungsinya menggantikan fungsi teller dalam hal penyetoran uang. Jadi sekarang ini ngga harus ke teller kalau mau nyetor atau nabung. Cukup di CDM saja sudah bisa. Makanya jangan kaget, kalau ke depannya, profesi teller ini mungkin akan menghilang.

Lalu, ada yang namanya account officer, yang nasabah hubungi kalau mau mengajukan kredit, kalau di unit namanya mantri. Ada juga yang namanya Funding Officer yang tugasnya nyari dana ke nasabah.

Selain itu ya pekerja support, kayak IT, logistic, petugas SDM, satpam dan tentu saja Pemimpin unit kerja .

Nah, jadi jangan langsung menganggap teman kamu yang kerja di bank ngga cakap cuma karena dia ngga ngerti saat kamu tanyain reksadana. Atau langsung memandang sepele saat dia ngga bisa ngitung duit cepat ala teller. Bukannya membela diri, tapi yah kadang memang ada kok yang ngga tau, samalah ya kayak orang kerja di tempat lain juga.































Tips Membeli Mobil Bekas

Tuesday, June 30, 2015
Tips Membeli Mobil Bekas



Cari-cari mobil bekas itu di jaman sekarang ngga susah kok. Ngga harus door to door datangi penjual mobil. Ngga harus ngunjungi show room juga, apalagi seperti kami yang dua-duanya kerja, hanya sabtu Minggu waktu buat hunting mobil. Kalau mengandalkan nyari manual, aih bisa setahun kali baru dapat. Makanya pakai cara yang praktis dan kekinian saja.

Salah satunya dengan mencari mobil di Rajamobil.com. Sebuah situs jual beli mobil yang user friendly. 

Tips Membeli Mobil Bekas

Tips Membeli Mobil Bekas



Cari-cari mobil bekas itu di jaman sekarang ngga susah kok. Ngga harus door to door datangi penjual mobil. Ngga harus ngunjungi show room juga, apalagi seperti kami yang dua-duanya kerja, hanya sabtu Minggu waktu buat hunting mobil. Kalau mengandalkan nyari manual, aih bisa setahun kali baru dapat. Makanya pakai cara yang praktis dan kekinian saja.

Salah satunya dengan mencari mobil di Rajamobil.com. Sebuah situs jual beli mobil yang user friendly. 

Tips Menghentikan Tangis Anak

Monday, June 29, 2015
Tips menghentikan tangis anak


Tips menghentikan tangis anak


Yah namanya anak kecil pasti senjata utamanya saat keinginanya tidak diturutin adalah menangis. Minta permen, ngga dikasih nangis. Mau pencet-pencet dispenser, dilarang nangis. Gituuu terus.

Belakangan ini Tara suka sekali marah-marah. Apalagi kalau keinginannya tidak dipenuhi, bisa ngambek dia. Iya anak saya itu ngambekan banget orangnya. Persis emaknya.

Padahal kemauannya dia kadang agak-agak bahaya. Maunya manjat-manjat tangga tangki penampungan air, aiih. Kadang juga maunya dudukin si kucing di rumah. Kan saya takut ntar kucingnya balik nyakar. Paling sering main lompat-lompatan di kasur. Tempat tidur saya yang model pakai kepala gitu dan ada sentanya. Jadi Tara bakal naik ke senta, trus dari situ lompat ke kasur, dua.. tigaa….. katanya, hap. Gitu terus bolak-balik. Tak jarang saat lompat-lompat gitu sanking semangatnya malah jatuh ke lantai, duh.

Cichuuu Papa....

Sunday, June 28, 2015
Jam setengah lima pagi, Tara bangun. Langsung minta susu

“ Cichuuu papa…. Cichuuu “

Papa dan bunda masih nyenyak bobo. Bundanya sih dengar, Cuma karena yang dipanggil si papa, jadi ngga merasa perlu bangun.

“ Minta sama bunda ya sayang” Kata papanya

“ Hwaaaa, cichuuu papa… papa…., cichuuu” Nangis makin kenceng


Dan akhirnya si papa bangkit dari kasur, buatin susu Tara. Emaknya ngulet maning. Makasi Tara chayank, tahu aja bunda masih ngantuk.

Gagal Rame-Rame

Diih si Tara udah 2 tahun lewat aja, emaknya kelupaan terus nulis tentang ultah si anak kicik. Mumpung lagi luang di kantor bolehlah kita nulis dulu #Nyengir

Jadi kan kemarin itu tepatnya tanggal 28 Mei 2015 anak saya menginjak usia 2 tahun, horeeee. Seneng banget deh perasaaan emaknya ini. Tara udah gede, udah ngga bayi bayi lagi. Sebulan sebelum ultah Tara udah rempong ngerencanain mau ngerayain ultahnya . Soalnya waktu ultah pertama dulu, udah dirayain sama keluarga besar, jadi rencananya usia dua tahun mau dirayain sama temen-temen plus anak yatim gitu. Tapi rencana tinggal rencana, mendekati hari H, eh papanya malah dinas ke Jakarta. Trus di kantor lagi rempong banget, trus ditambah saya sakit, sempat ngga ngantor beberapa hari, yo wis dah akhirnya ultah anak wedokku cuma dirayain di rumah aja, sama bundanya, papa dan si wawak. Minggu depannya akhirnya ngerayain bareng oma sama tante dan omnya di rumah makan deket rumah aja. Masih senat-senut badan soalnya.

Kenapa kok kekeh banget mau ngerayain?

Ngga ada apa-apa sih, Cuma si Tara itu suka banget tiup-tiup lilin, jadi mau ngerayain ultah itu Cuma kamuflase aja supaya dia bisa pakai baju ala princess yang kembang-kembang itu plus tiup lilin. Akhirnya yaa gitu deh, walau Cuma di rumah, tiap malam Tara minta dipakein baju kembang-kembang sambil tiup lilin. Ini berlangsung selama berhari-hari. Bajunya cuci kering J.

Dasar emak males yah, padahal dulu dah bertekad untuk mengabadikan semua milestone Tara. Tapi malah ngga jadi-jadi ditulis. Ya sud lah, mare kita rangkum selama dua tahun .

Tumbuh Gigi

Pertama kali Tara tumbuh gigi itu pas Tara lagi saya titipkan ke rumah ortunya kakak ipar. Masih 5 bulan booo, Tara udah nongol aja giginya. Akibatnya ya begitulah, kegiatan menyusui jadi horror. Seneng sih Tara tumbuh gigi cepet banget, tapi kalau boleh milih, mendingan numbuhnya ntar aja deh udah mau setahun. Masih linu linu kalo inget. Tapi untungnya (masih untung), Tara ngga termasuk anak yang suka mainin putting pake gigi gitu, jadi ngga separah cerita-cerita orang lah. Palingan meringis-meringis aja kalau lagi nyusuin.

Bisa Duduk

Tahu Tara bisa duduk, pas lagi goler-goleran sama papanya. Tiba-tiba ni anak nggusel-gusel ke badan saya, daaaan hap sambil sempoyongan gitu dia duduk, Horeeeee. Itu pertama kalinya dia duduk, dan saya sama papanya lho yang lihat bukan mbanya. Xixixi, berasa bangga gitu, ngga sempat kehilangan momen itu. (Padahal ngga tau juga sih, jangan-jangan sama mba nya juga udah duduk LOL).

Ada videonya sih ini, tapi sayanya ngga pake jilbab, jadi ngga bisa lah ya dipublikasikan. Ntar Tara kalo mau lihat , videonya bunda simpen nih. Hmm usia Tara saat itu, sekitar 8 bulan. Dan Tara ngga pake acara merangkak dulu, Tiba-tiba duduk, trus ngelesot-ngelesot kayak uler.

Berdiri

Udah bisa duduk, udah ngelesot, usia setahun Tara mulai belajar berdiri. Pegangan di tembok, di tepi tempat tidur, sambil jatuh bangun. Awalnya khawatir banget kok usia setahun Tara belum bisa jalan, palingan dititah titah gitu, kalau dilepas Cuma bertahan 3 detik, udah gitu jatoh maning. Alhamdulillah pas usia 13 bulan Tara bisa jalan juga, yippiiiie.

Di usia ini Tara juga udah bisa makan sendiri,pakai sendok. Kesukaannya jagung. Apapun makanannya yang penting ada jagungnya. Makanya buburnya Tara pasti pake jagung, supnya juga sup jagung. Masih ditambah hobinya makan jagung rebus lagi. Jaguuuung dimana mana.

Setelah itu, Tara mulai bisa ngoceh-ngoceh. Kata pertama yang bisa diucapkan Tara adalah PAPA. Itu Tara masih bayi, belum ada setahunan, sukaaa banget bilang papa….papa….. bilang bunda malah ngga bisa. Malah lebih fasih lagi nyebut kakak. Agak sedih juga sih, tapi langsung menghibur diri soale bilang bunda kan memang susah ya.

Usia 2 Tahun

Nah sekarang udah dua tahun. Tara udah pinter banget. Udah fasih nyebut Bunda dengan pelafalan sangat jelas, bukan unda, bukan nda, bukan bun, tapi BUUUUUNDA (bullet suaranya), hepi banget dengernya. Kosakatanya juga sudah banyak banget.

Udah bisa bilang papa, oma, wawak,mamam,Masha,bayon (balon),ulang tayun,tiup lilin, es krim,meong, guk guk,kulkas,ubat,madu,mandi,pergi,kerja,jambu,agung (jagung),amuk (nyamuk), cicak,jajuh (jatuh)akit (sakit),agi (lagi). Waaah buanyak deh. Dan dia juga udah ngerti omongan kami. Paling asik tuh sekarang udah bisa nyuruh-nyuruh Tara. Minta ambilin hape lah, ambilin remote tivi lah, ambilin bantal, ambilin minum, sampai minta tolong buangin sampah.

Jadi saya sambil tiduran di kamar, “ Tara ambilin hape bunda dong di kursi”
“ Haaah”
“Hape nak”
“Haaah”
“Hape sayang”
“Ape”
“ Iya, Ape”

Dan si anak kecil timak timik ke luar, bawa remote ke kamar.

“Bukan remote, tapi hape”
“Haaaah, ape”

Balik lagi, bawa dompet, gitu teroooos sampe akhirnya hape pun pindah ke tangan bunda.
Ga apalah ya, yang penting hapenya nyampe.

Trus yang paling bikin bahagia itu, kalau lagi tiduran, Tara suka megangin wajah saya, trus dciumnya bibir saya, trus cium pipi, gitu berulang-ulang. Duuh sampai terharu saya dibuatnya. Merasa istimewa sekali. Kalau tidur juga maunya dipeluk, jadi doi rebahan gitu di lengan saya, sambil melingkarkan tangannya ke leher. Aduh Tara kamu so sweet banget sih naaak.

Pokoknya di usai dua tahun ini, Tara tumbuh sehat, cantik dan pinter, ceria. Walau Tara ngga segendut dan semontok anak lain, tapi pipinya itu lhoooo tembem banget, membal kalo ditium-tium, jadi nutupin badannya yang langsing itu.

Hobi Tara

Walau masih piyik piyik gitu, Tara udah punya hobi lho. Hobinya tiup lilin, nonton Masha, main game Aeroplane, nyapu sama minum ubat. Tiap hari Tara minta minum ubat. Saya kasih ajalah daripada berisik, tapi ubatnya saya ganti madu, kan anaknya ngga tahu hahaha.

Yang paling Ngga disukai

Tara paling benci kalau lagi main sama Tara, bundanya megang hape. Bisa dibanting tuh hape. Udah berkali-kali malah. Ya ela bundaaaa, plis deh, jangan nyambi main hape kalo lagi ngurus anak. Tapi yah gimana yah, kan saya nyantainya ya pas Tara main, kalo Tara ngga main dia pasti gangguin bunda, lha kapan bersosmednya (alesan).

Anyway, happy birthday ya anak bunda sayang, semoga jadi anak solehah, sehat dan sayang sama orangtua, aamiin.




Malu-Malu

Saturday, June 27, 2015
Suami lagi asik mainan hape .

Diam-diam saya datangi, melihat saya datang dia buru-buru menekan tombol back-back di hapenya. Hap cepat saya rebut hape dari tangannya, curiga dia lagi baca apaan.

Ternyata dia lagi baca blog akyuuuu………….

Dan dia malu malu

Dan yang dibacanya tentang dirinya…..


Hahaha, ah pak suami kok pakai sembunyi-sembunyi sih baca tulisan istri sendiri.

Arisan Ganteng


Yah namanya tinggal di Indonesia tanah air beta, kayaknya ngga mungkin ngga bersinggungan dengan yang namanya arisan. Kenapa yah? Kayaknya karena orang Indonesia itu jiwa kekeluargaannya tinggi banget . Apa-apa maunya ngumpul. Seneng banget sama segala acara yang berbau ngumpul-ngumpul.

Seingat saya, malah saya udah kenal arisan sejak SD. Waktu SD tuh saya selalu ketiban jadi bendahara. Mulai dari bendara kelas, bendahara OSIS (jaman SMP), bendahara Pramuka sampai bendahara arisan. Mungkin wajah saya ini type wajah orang yang dapat dipercaya kali yah (face palm).

Mirip Siapa Sih?

Tara lagi suka banget nonton video Masha and the Bear.

Begitu saya sampai rumah pasti langsung nunjukin tab-nya minta diputerin videonya.
Baru aja saya buka, pilih menu, masih mencari-cari dimana tombol video, Taranya udah sibuk ikutan mencetin tab, ngga sabaran. Gitu terus, alhasil bolak-balik kembali ke home. Si anak kecil ngamuk ngga sabaran. Bunda juga kesal anaknya ngga mau nunggu.

“ Taraaa, kamu kok ngga sabaran banget sih naaak”
“ Yaa samalah kayak bundanya” kata papanya sambil lalu


Ghhhhr …grrrrhhhh

Kamus Bahasa Tara

Sekarang ini sudah banyak kosakata yang diketahui Tara. Tapi masih sering nebak-nebak sih kira-kira apa yang dimaksudnya. DI rumah, yang ngerti omongan Tara cencu saja saya dooong sebagai emaknya. Kalau papanya sih sering miss. Ini nih kamus bahasanya Tara.

Cichu = susu
Nyinyik = Nen
Ngingin = Dingin
Atit = Sakit
Koak = Kecoak
Jajuh = jatuh
Ai = Lagi
Tayun = ulang tahun
Pupuk = Kerupuk
Bombom =Permen
Dio = Video
Dedek = Kucing

Yang lain sih, masih bisa ngerti, soalnya cuma pengucapannya aja yang agak cadel, kayak bilang num num, mamam, andi (mandi), Kelja.

Tapi Tara belum bisa merangkai kalimat. Masih paling banyak 3 kata. “ Bunda pelgi kelja”, “ Bunda antik”. Cantik ya maksudnya bukan antik beneran.

Eh tapi tadi malam saat kut periksa kandungan ke dsog, Tara melihat adeknya bergerak-gerak di layar , otomatis dia bilang dedek dedek, iih udah ngerti dia sekarang kalau dedek itu bukan kucing tapi dedek di perut bundanya .

Ngga sabar deh nunggu Tara bisa ngoceh lancar, biar rumah tambah ramai (padahal ya sekarang juga udah berisik banget).


Niru Siapa Sih ?

Wednesday, June 24, 2015

Dari bayi, Tara punya kelakuan unik yang kadang masih bikin saya shock. Walau masih bayi, dia itu udah ngerti kapan saya benar-benar fokus ke dia, kapan perhatian saya sambil lalu ke dia. Pokoknya dia itu paling ngga suka dicuekin emaknya ini. Eh sifat ini mirip banget loh sama saya. Bahkan saya pernah nulis kalo benci banget dicuekin ini di profil saya, sekrang sih udah dihapus, ketahuan yang haus kasih sayang gitu.

Waktu masih bayi, kalau lagi nyusuin Tara, biasanya saya sambil mainan hape. Ngecek-ngecek facebook, BW ke blog orang. Soalnya kan nyusuin itu lama ya bu ibu, udah lama bikin ngantuk juga, lagian masa udah ngga bisa ngeblog, baca-baca doang juga ga bisa, bisa matilah aku. Lagi asik-asik scroll-scroll, tiba-tiba tangan mungil Tara merampas hape saya, hap, trus langsung dilempar aja gitu. Ya ampuuun, anak masih unyu gitu, udah bisa marah. Selesai ngelempar hape, langsung dia senyum-senyum ganjen. Diiih. Tapi pertama kali saya pikir itu cuma kebetulan aja. Lain waktu kejadian berulang terus gitu, pokoknya kalau saya megang hape, otomatis Tara bakal ngerebut itu hape dari tangan saya. Hiks


Kemarin juga gitu. Selesai buka puasa, ngga lama papanya pun pergi tarawih ke mesjid. Si wawak pun ke mesjid. Tinggallah saya berdua dengan Tara. Saya ngga ikut tarawihan di mesjid, soale yaaa sami mawon ya kalo ke mesjid, pasti si anak kecil bakal lari sana lari sini. Yang ada saya ngga konsen sholat, Taranya juga gangguin orang yang lagi sholat, alesan. Ee. Tapi benerin lho,idul adha kemarin saya bawa Tara ikut sholat id di mesjid. Dooooh, sepanjang sholat dia lari-lari sampe ke shaf depan, untungnya tuh anak inget posisi bundanya dan balik dengan selamat kembali ke saya. Sepanjang sholat mata saya malah lirik sana lirik sini, mastiin Tara ngga sampai keluar pintu mesjid. Tuh kan rempong. Kalo masih bayi malah lebih gampang, tinggal diletakin aja di sajadah.

Nah, karena cuma berduaan saya ajak aja Tara main di kamar. Dia main cepawat-cepawatan di tab. Lihat video Masha, dengerin lagu anak, semua lah diutak-atik. Kadang dia manggil-manggil, “Bunda bunda nih nih” sambil nunjuk-nunjuk ke tab. Karena anaknya lagi asik main juga, yos wis saya nyambi buka hape, ngeliat FB, baca blog, eh tiba-tiba seeet hape saya ditarik Tara, mukanya cemberut banget. Langsung deh saya minta maaf. Bukannya memaafkan, itu hape langsung dibanting sama Tara. Untungnya lantai kamar saya alasi karpet, jadi hapenya jatuh ke karpet, ga apa lah. Langsung saya peluk dia, minta maaf sekali lagi.

Abis itu, kayaknya dia belum puas, dipungutnya lagi hape saya, trus dibawa keluar kamar. Saya pikir mau dibawa kemana, eh ndilalah si hape langsung dibanting keras ke lantai sampai terburai gitu semua, oooh em jiii Taraaa. Selesai banting hape, dia langsung lari ke pelukan saya. Duuuh, mau marah ya ngga tega, cuma berdoa aja semoga hapenya ngga rusak. Saya peluk-peluk lah dia sambil bilang, ngga boleh gitu sayang, ngga boleh banting-banting barang kalau marah. Ngga tau sih dianya ngerti atau ngga.

Sampai sekarang, ini jadi misteri bagi kami, siapakah yang ditiru Tara?

Kalau suami otomatis bilang, “ Ngga mungkin Tara niru mas dek, mas kan ngga pernah banting-banting barang”

Maksud Loooo!!!

Lebaran Kemana Kita Tara?

Tuesday, June 23, 2015


Kayak yang saya tulis sebelumnya, sekarang ini papanya Tara memang lagi hobi banget jagain si anak wedok. Ealah sayanya ketagihan banget. Pengennya apa-apa si papa aja lah yang ngurusin Tara. Jadi kepikiran juga, lebaran kali ini kayaknya saya ngga ikutan pulkam ke Jogja sama suami. Suami saya suruh pulkam dewean aja. Soalnya kan hamilnya ini masih muda banget, lebaran nanti baru masuk usia 4 bulan, masih was-was kalau harus naik pesawat. Lagian lebaran ini adik saya yang di Bandung juga bakal pulkam giliran lebaran di Medan dia, trus abang saya juga mau pindahan kerja ke Jakarta, jadi lebaran ini terakhir mereka sekeluarga di Medan. Yo wis, kayaknya mending saya ngga ikutan dulu pulkam ke Kutoarjo, kampung halamannya suami. Tapi terus kepikiran lhaaa kalau papanya pulkam berarti Tara bakal saya sendiri dong yang jaga, kan wawak yang ngurus Tara selama ini juga libur, dan galaulah emaknya ini. 

Nick Name Kesayangan

Monday, June 22, 2015


Selama ini saya dan suami bukan orang yang hobi ngoprek hape satu sama lain. Saya jarang banget ngecek-ngecek hapenya dia, suami pun minimlah liat-liat isi hape saya. Masa-masa curigation dengan isi hape pasangan itu sudah berlalu di keluarga kami.

Kalau dulu, awal baru nikah, diiih itu hape saya tiap hari discreening sama suami. Dibukain satu-satu inboxnya , sent itemnya, semualah. Iya, kita kan yang nikah ngga pakai pacaran lama-lama gitu. Kenal sebulan, bulan berikutnya lamaran, empat bulan kemudian nikah, udah gitu aja. Dan dengan pengalaman punya mantan yang seabrek, bisa jadi menjadi pemicu cembokur-cembokur suami ke eikeh.

Papa dan Anak Gadisnya

Friday, June 19, 2015
Hari ini usia kandungan saya udah 12 minggu, horeeee. Ngitung kehamilan kali ini lebih mudah karena saya inget pas periksa pertama itu pas hari Jum'at, jadi ngitung minggunya ya pas Jum'at juga. 

Kata orang hamil yang kedua pasti lebih gampang dari hamil yang pertama. Uuugh, tapi kayaknya itu ngga terjadi sama saya. Hamil yang kedua ini lebih berat karena bawaan saya lapeeer terus. Beda banget sama pas hamil Tara. Waktu hamil Tara, saya baru yang jadi pemakan segalanya itu di usia kandungan 5 bulan ke atas. Tapi yang iniiiih, dari awal ketahuan hamil sampai sekarang maunya makaaan terus. Ngeri bayangin berat badan finish nanti, hii. Tapi untungnya sih sama kayak waktu hamil Tara, yang ini juga minim drama xixixi, tapi bawaannya males ngapa-ngapain. Jadi kalau udah nyampe rumah pengennya tidur-tiduran sambil mainan hape aja. Sebenarnya ngga ada yang istimewa-istimewa juga sih yang mau diceritain soal kehamilan kali ini, ya iyalah ya masih dua bulan juga, trus kan udah pernah juga, jadi so so lah, kayak yang udah ahli gitu.

Buka Puasa Bareng Yukkks

Thursday, June 18, 2015
Hari pertama Ramadhan enaknya ngomongin apa ya????

Daripada laper mari kita ngomongin soal buka puasa, xixixi, baru aja mulai puasa udah mikirin buka.

Iya, soale pas bulan puasa gini, pasti banyak banget ajakan buka puasa bareng. Entah dari teman kantor, teman arisan, teman kantornya suami, dari komunitas, waaah, kalau dijembrengin bisa-bisa separohnya bulan puasa bakal buka di luar teruuus. Ini aja masih setengah hari puasa, saya udah dapat undangan bukber dari dua biji.

Angelina,Kakak Mia dan Kepedulian Kita

Thursday, June 11, 2015

Kakak mia kakak Mia minta anak barang seorang
Kalau dapat kalau dapat hendak saya suruh berdagang
Anak yang mana akan kau pilih? Anak yang mana akan kau pilih ?
Itu yang gemuk yang saya pilih, bolehlah ia menjual sirih
Sirih sirih siapa beli? Sirih.. sirih siapa Beli

Lagu anak-anak tersebut mungkin tak asing di telinga kita. Kalau kita perhatikan memang ada yang salah dengan kata-katanya, seolah-olah melegalkan human trafficking sekaligus eksploitasi pada anak.

Bagaimana tidak? Si Kakak Mia itu minta anak barang seorang kepada seseorang (yang entah siapa) . Kemudian ia disuruh memilih anak yang mana, seolah-olah seorang anak adalah sebuah barang yang bisa dipilih sesuai kebutuhan seseorang. Dan Kakak Mia memilih anak yang badannya gemuk, soalnya anak itu bukan untuk disayang atau dirawat tapi semata hanya untuk disuruh menjualkan dagangannya.

Ulala, alangkah mengerikan lagu anak ini. Terang-terangan menggambarkan proses eksploitasi anak yang tidak semestinya.

Kita yang dari dulu mendengar lagu ini beredar di televise, di kaset-kaset pun sepertinya tidak terlalu terusik. Mungkin kurang menyadari konteks di dalam lirik yang dinyanyikan karena hanya focus dengan iramanya yang memang sangat menghibur dan enak didengar.

Seperti itulah yang terjadi pada kasus hilangnya gadis kecil Angeline di Bali.

Angeline dilaporkan hilang saat sedang bermain di depan rumah pada tanggal 16 Mei 2015 silam oleh orangtuanya. Banyak media memberitakannya, hingga tanggal 10 Juni 2015 pencairan bocah cantik tersebut berakhir sudah. Di timbunan sampah di antara kotoran ternak jasad mungilnya ditemukan, sambil memeluk bonekanya, yang mungkin satu-satunya temannya selama ini.

Tak lama bermunculanlah pengakuan dari para guru, tentang Angeline yang selalu terlambat datang ke sekolah. Tentang Angeline yang selalu berbau kotoran ternak, tentang Angeline yang selalu kelaparan.

Sama seperti lagu Kakak Mia tersebut, sepertinya tetangga, guru, kurang merenungi lirik lagu yang berusaha disampaikan oleh Angeline semasa hidupnya. Wajah kuyu lelah dan tubuh kurusnya seharusnya menjadi alarm bahwa ada yang salah dengan anak kecil tersebut. Ketidakterbukaan orangtua angkatnya saat didatangi menteri menjadi alarm juga bahwa ada yang salah dengan keluarga ini. Sehingga hampir sebulan kemudian jasad Angeline baru ditemukan di lokasi yang hanya selemparan batu dari tempat si pelapor. Miris.

Kekerasan pada anak, eksploitasi anak sepertinya bukan merupakan hal baru terjadi di negara ini. Mungkin kasus Angelina menjadi puncak gunung es , menguak betapa empati dan kepedulian lingkungan sekitar terhadap nasib anak-anak korban kekerasan masih minim.

Anak-anak korban kekerasan berkeliaran di sekitar kita dengan ciri yang sebenarnya bisa kita kenali. Anak yang murung, agresif, bahkan dalam kasus Angeline si anak sudah mengungkapkan bahwa setiap hari ia harus memberi makan puluhan ternak, sehingga badannya pun berbau kotoran ternak. Bahwa ia kekurangan makan, pihak sekolah mungkin bisa mencegah melayangnya nyawa si gadis malang kalau saja lebih berani dalam bersikap.

Ciri-ciri korban kekerasan anak jelas terlihat pada diri Angeline jika mengacu kepada keterangan si guru sekolahnya, tapi ternyata tidak ada aksi dan upaya untuk melepaskan si gadis kecil dari penderitaannya.

Kita semua pasti tak ingin kasus yang sama tejadi lagi kepada anak manapun di muka bumi ini. Kita tidak cukup merasa lega bahwa anak kita bukan termasuk anak anak malang tersebut. Namun ada yang bisa kita lakukan untuk mencegah kasus serupa terulang.

Pertama, Aware terhadap lingkungan sekitar

Jika melihat ada perilaku anak yang aneh di sekitar kita, tidak ada salahnya kita menaruh curiga. Terhadap anak tetangga yang terlihat bekas kekerasan pada fisiknya. Terhadap anak didik yang selalu murung dan tampak ketakutan. Jika anak dititip kepada pengasuh, selalu lakukan screening pada malam hari, lihat ada yang janggal dengan dengan anggota tubuhnya. Tanda-tanda kekerasan dan sejenisnya.

Kedua, Konfirmasi Langsung

Tanyakan pada si anak langsung, apa penyebab luka atau lebam fisik di tubuhnya. Jika si anak masih terlalu kecil lihat cara dia bereaksi terhadap orang sekitar. Misalnya sebagai orangtua, perhatikan perilaku anak kita saat berada di samping kita. Apakah takut dengan pengasuhnya?. Atau malah bersikap agresif dengan melakukan pemukulan atau penolakan kepada si pengasuh.

Ketiga, Lakukan Tindakan

Jika kecurigaan semakin kuat segera lakukan investigasi awal. Sebagai orangtua bisa dengan mengintai kegiatan harian anak kita dengan pengasuhnya, cuti tanpa diketahui si pengasuh. Pencegahan yang bisa dilakukan, pasang CCTV di rumah. Sebagai tetangga, laporkan kecurigaan kita kepada pihak berwenang, untuk tahap bisa kepada pak RT, Pak lurah, Komnas HAM atau kepolisian. Sebagai guru, bisa dengan memanggil dan meminta penjelasan kepada orangtuanya. Atau melakukan pengecekan sesekali ke rumah anak didik.

Kepedulian kita, bisa jadi menyelamatkan nyawa Angeline Angeline lain di sekitar kita.


Tentang Idealisme

Wednesday, June 10, 2015
Siang-siang bahasannya berat banget neng.

Iya dong, bukan aktivis BEM aja yang harus punya idealisme, seorang blogger pun harus punya idealisme dan konsekuen sama yang menjadi idealismenya, halah belibet.

Pengen nulis ini, soalnya saya mengalami bentrokan idealisme berulang-ulang sebagai blogger. Yah yang namanya blogger yang belum jelas niche blognya ini saya suka serabutan sih nulis tema apa saja. Dari mulai nulis tentang anak sampai otomotif. Dari gendongan bayi sampai travelling. Dari soal kosmetik sampai keuangan, hajar bleh selagi bisa. Tapi tetep yah ada juga rambu-rambu yang saya pegang dan sebisa mungkin ngga dilanggar.

Dapat Gaji dari BRI tanpa Jadi Pegawai BRI

Friday, June 5, 2015
Teman di facebook saya itu banyak banget yang punya usaha dagang. Saya kadang kala belanja kulakan mereka kalau ada yang cocok dan sesuai kebutuhan. Biasanya mereka bakal ngasih no rekening untuk transfer pesanannya. Setelah konfirmasi baru deh barang yang diorder di proses. 

Milna, Mpasi Fortifikasi Praktis dan Sehat

Sunday, May 31, 2015
Siapa disini yang masih punya batita?
Saya.. saya… saya  #tunjuk tangan tinggi-tinggi,

Siapa disini yang kepengen anaknya tumbuh sehat, cerdas, dan beriman?
Saya… saya.. saya…

Siapa disini yang anaknya punya masalah makan?
Saya… saya… eh. Langsung cepet-cepet turunin tangan xixixi.

Belanja Asik dengan Promo Menarik di Blibli.com

Tuesday, May 26, 2015
[Sponsored Post]

Dari jutaan makhluk berjenis kelamin perempuan di muka bumi ini, mungkin saya termasuk segelintir perempuan yang tidak suka yang namanya window shopping alias jalan-jalan sambil cuci mata ke mall alias cuma wara-wiri sana-sini di pusat perbelanjaan tapi ngga beli apa-apa. IT'S NOT ME banget lah.

Masa Sih?

Ya iyalah, masa ya iya dong.

Iya saya ngga suka window shopping, saya sukanya belanja. Apalagi belanja kebutuhan bayi, belanja jilbab, belanja baju, belanja make-up. Yang ngga saya suka itu kalau cuma jalan-jalan ngga jelas tanpa tujuan ke mall. Aduh capek maaak, kaki gempor, waktu terbuang sia-sia, malah ntar ujung-ujungnya beli yang ngga dibutuhkan.Mending saya nonton serial Desperate Housewife atau baca satu buku di rumah sambil leyeh-leyeh atau main sama Tara sampai capek.



Saya itu kalau mau belanja udah tahu yang mau dibeli apa. Jadi tinggal langsung ke tokonya dan beli apa yang mau dibeli. Makanya saya lebih suka beli jilbab ke toko jilbab, beli baju Tara ke babyshop langsung, beli buah ke pasar buah, beli baju kerja ke counter baju kerja langsung. Pengalaman membuktikan,  misalnya saya niat jalan-jalan ke Sun Plaza di Medan, sekalian ah ntar ke Sogo baru ke hypermart. Ujung-ujungnya pasti apa yang saya mau dibeli jadi ngga kebeli, yang ada saya pulang tiba-tiba udah bawa kain bermeter-meter dari Altamoda, yang mana sebenarnya saya ngga butuh itu. Trus Pospak Tara akhirnya ngga kebeli, karena saya sudah capek jalan-jalan, males harus naik lagi ke lantai empat tempat Hypermart berada. Aduh penyakit banget ngga sih?

Karena tidak hobi window shopping itu, maka jangan heran, saat menunggu kelahiran Tara, tak satupun kebutuhan Tara saya yang beli. Iyaaaa, saya ngga bohong, itu baju-baju bayi yang lucu-lucu yang imut-imut bukan saya yang pilih. Pertama saya sudah ngga sanggup buat jalan kemana-mana karena kaki saya bengkak sangat pada masa itu. Alasan kedua jujur saja saya tidak tahu apa yang mau dibeli. Semangatnya doang mau jadi ibu baru, hepinya ngga tanggung-tanggung tapi langsung puyeng mikirin perlengkapan bayi. Kalau kebanyakan calon ibu bakal antusias beli ini itu menjelang kelahiran anaknya, maka saya cukup telepon adik dan kakak ipar saya, transfer sejumlah uang, seminggu kemudian semua pernak-pernik keperluan Tara sudah tersedia PLUS baju-bajunya udah di Laundry, hiahahahaha siapa bilang belanja harus berlelah-lelah, xixixi.

Agak aneh sih ya? aneh ngga sih? aneh ngga sih?

Makanya juga kakak ipar saya yang punya hobi jalan-jalan sambil lihat-lihat itu berasa hepi banget punya adik ipar kayak saya. Seringnya saya tinggal telpon blio, bilang pengen jilbab yang kayak ini, pengen baju yang kayak itu, trus kakak saya itu yang bakal cariin. Atau ngga, biasaya kalau dia lagi jalan-jalan trus nemu baju yang sekiranya cocok untuk saya, dia pasti beli, trus tinggal anterin ke rumah minta ganti duitnya. Dan saya hepi-hepi aja. Karena kebutuhan saya terpenuhi tanpa saya harus berlelah-lelah.

Saya itu ke mall biasanya buat makan sama suami, atau memang mau membeli sesuatu yang sudah pasti, kayak mau beli kaos suami, mau beli sepatu suami atau mau beli baju Tara. Menurut saya, jalan-jalan seharian di mall atau ke Petisah itu sama sekali ngga asik. 

Iyaaa, aku orangnya ngga asik, terserah deh.

Pokoknya kalau belanja harus capek saya ngga mau pake banget.

Enaknya, bisa bilang sama suami kayak gini " Tuh kan mas, aku tuh ngga pernah belanja lho, coba kapan aku belanja kapaaan?"

Yang kemudian dijawab suami dengan " Belanja langsung sih ngga pernah dek, tapi tiba-tiba aja datang paket isi baju, paket isi buku" 

Hahaha, kirain suami ngga merhatiin, ternyata blio tahu juga. 

Jadi, karena ngga suka jalan-jalan sambil lihat-lihat, akhirnya demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan saya, selain cara phone a sister in law, saya lebih memilih belanja online aja kakaaaaa.

Kenapa? Kenapa? karena banyak banget nilai plus dari belanja online

Pertama , Anti Capek

Jelas banget ngga capek, bisa dilakukan kapan aja, sambil tiduran, sambil nyusuin Tara, sambil dengerin atasan presentasi, sambil di jalan mau ke kantor, bisa dimana sajalah. Dan bisa dilakukan kapan saja, mau pagi, siang, malam, ngga ada waktu tokonya tutup. Ini penting pake banget, soalnya ada tuh toko baju langganan saya yang buka cuma hari kerja, padahal saya bisanya kesitu pas hari Minggu, padahal lagi disitu kan bisa ngangsur sampai lima kali bayar. Aduh rempongnya kalau mau belanja, mesti pulang kerja langsung cepet-cepatan kesitu sebelum tutup.

Kedua,  Anti Bete

Ini ngga bikin capek sih, tapi kalau pas ketemu bikin annoying banget. Yup, ngga bakal ketemu sama mba-mba penjual rese.

" Ooo cuma nawar-nawar ya kak, ngga jadi beli nih?" (sambil mata melotot dan senyum mencibir melecehkan, tsaaah sakit hati ini). 

Atau ngga harus tarik-tarikan urat leher

" 150 ribu lah kak ya"
" Ngga bisa kak, kalau yang buatan Bangkok gini, ngga dibawah 200 lah"
" Ya udah 160 ribu lah"
" Ngga bisa kak"
" Ya udah deh, ngga jadi"
" Boleh cek lo kak di toko sebelah, kalau mau balik ya"

Pas giliran kita beneran pergi, eh dipanggil lagi

" Kaaak sini dulu kaak, jangan pergi gitu lah"
dan saya pun balik "Bisa 160 ribu kak"

" Tambah dikit lah ya kak, 190 lah" 
Hadeeeeh, capee deh.

Dan akhirnya tengsin mau lewat toko si kakak itu lagi, karena pasti disahutin " Jadi ambil kak???? "

Xxixi, Ini saya mencontohkan belanja ala Pasar Petisah Medan yang ngehits banget lah di Kota Medan dan sekitarnya.

Ketiga, Anti Copet

Kalau kita belanjanya di mall sih bisa disiasati dengan belanja pakai kartu. Tapi kalau belanjanya kayak di ITC, Ambassador, Mangga Dua, Petisah, Tanah Abang,  terkadang ada beberapa toko yang ngga nyediain EDC, jadi mesti bawa duit segambreng untuk belanja. Yang artinya juga rawan copet dong. Sering banget tuh lihat video pencopetan yang di share di youtube, lihai sekali cara mereka mengambil dompet kita. Masalahnya kalau udah dompet yang hilang bisa panjaaaang banget urusannya, karena harus ganti KTP, SIM, ATM Bank, dll. Hwaaa makanya belanja online jadi solusi.

Keempat, Bisa Bandingin sepuasnya

Kadang karena udah males plus capek, jadi ngga bisa bandingin barang secara objektif. Barang udah dibeli, eh pas jalan lagi, baru ngeliat kalau di toko itu ada yang lebih bagus.Duh nyesel man, tau gitu muterin dulu seantereo mall, atau pasar. Tapi kan... tapi kan... waktunya terbatas booo, bisa gempor kalau harus muterin pasar Tanah Abang, harus muterin mangga Dua. Ya ngga cyiin.

Kayak kemarin pas saya lagi cari-cari tas untuk Tara. Baru muterin daerah jalan Palangkaraya sebentar ( salah satu jalan di Medan tempat belanja tas kece), eh udah kecapekan. Akhirnya saya pulang dan milih browsing aja lah di internet.

Saya ketik aja merk tas yang saya cari. Saya kemarin emang lagi pengen tas Okiedog. Ketik di google, blaaas muncul deh foto-foto tas Oikedog yang lucu-lucu itu. Eh ada yang menarik, pas lihat ada harga Okiedog murce banget, separoh dari harga biasanya, langsung saya klik aja websitenya blibli.com. Hwaaa, terharu banget lihat model tas ransel lucu yang sesuai keinginan saya plus harga yang bikin dada ini membuncah. Apalagi saya punya voucher potongan belanja Rp 100 ribu yang didapat dari hasil lomba blibli.com beberapa waktu lalu. Tinggal saya tuker dan jadi pengurang harga. ya ampuuun, masa dapat tas Okiedog cuma 300 ribu aja sih, bahagia banget hati ini. Klik sana klik sini, order, isi alamat pengiriman, pilih metode pembayaran . Tiga hari kemudian si Tas Okiedog sudah sampai di tangan saya. ish.. ish senangnya. Apalagi tasnya itu bisa muat segambreng barang Tara. Buat jalan oke, buat berenang oke, buat mudik ke rumah oma juga oke.


                         https://www.blibli.com/freckles-by-okiedog-twilight-backpack-white-red-319031.html

Bandingin dengan harga Website belanja lain


Dan ini Barang aslinya yang saya terima. Sesuai sama aslinya kan yah.

Pernak-pernik lainnya entah dimana dibuat Tara, xixixi

Tuh kan, belanja online, bisa dapat potongan harga yang ngga diduga-duga.

Pokoknya puas banget sama pelayanan Blibli. Nah, sekalian nih saya mau share apa aja kelebihan belanja di blibli.com. Xixixi biar bu ibu yang lain juga bisa belanja nyaman, dapat produk bagus dengan harga yang miring juga kayak saya.




1. Mudah dan Lengkap

Sebenarnya ini sih dimiliki juga sama website belanja online lain. Tapi enaknya, di blibli.com, kita gampang menemukan produk yang dicari karena sudah terkategori masing-masing. Selain mudah, produk yang dijual juga lengkap banget, mulai dari makanan, pakaian, perlengkapan bayi, gadget, otomotif, kosmetik, buku bahkan tiket juga dijual disini lho ( Tiket konser atau tiket acara gitu). Udah samalah sama jalan-jalan di mall. Hmm menurut saya blibli.com bisa saya bilang sebagai toko online terlengkap saat ini.

2. Pembayaran mudah dan aman

Seperti yang saya bilang tadi, anti copet dan ngga perlu bawa dompet kesana sini. Soalnya blibli.com bekerjasama dengan berbagai bank di Indonesia, Jadi bisa mengakomodir pengguna rekening dari bank mana saja. Bisa melalui internet banking, debit, kartu kredit, maupun e-pay.  Banyak pilihan, jadi ngga perlu bingung. Aman.

3. Bebas ongkir

Ini nih yang kadang bikin bete. Udah dapat harga diskon, eh ujung-ujungnya pas ditambahin ongkir jadi sama deh dengan potongan diskonnya (manyun). Apalagi kayak saya yang tinggal di Medan, mahal boo ongkir kesini. Kadang hampir sama dengan harga barangnya, hiks. Nah di blibli.com untuk pengiriman GRATIS TIS ke seluruh Indonesia. Aiiih enaknya. Kok bisa yaaah kok bisa yaaah, padahal harganya juga ngga ditambahin lho, saya sudah cek ke online shop lain, untuk barang yang sama ya harganya itu murahan di blibli plus ngga pakai ongkir lagi. Senanglah hatiku ini.

4. Cicilan 0 %

Kalau yang doyan belanja pakai kartu kredit, di blibli.com juga ada program cicilan 0 % hingga 6-12 bulan. Waduh ini sungguh menggoda, soalnya saya suka belanja di toko yang bisa ngangsur sampai lima kali hahaha. Jadi kalau pakai program cicilan dari Kartu Kredit ya sama aja kayak belanja di toko langganan yang bisa ngangsur itu, malah ngga dikenai bunga, asik asik asik.

5. Ada Pengembalian Produk

Nah ini ih. Kalau sering nonton film hollywood, pernah kan ada adegan dimana mereka sudah belanja-belanji, eh sampai di rumah merasa ngga sreg, trus barang-barangnya boleh dikembalikan ke toko. Menurut saya itu enak banget, jadi kalau terlanjur beli tapi ga sesuai kriteria yang diinginkan bisa dikembalikan.

Di Blibli juga gitu, kalau ternyata setelah pesan, bayar terus barang yang sampai ke rumah ada kerusakan, atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan, kita bisa komplain dan mengembalikan barang. nanti pihak blibli.com akan menginvestigasi apakah barangnya bakal diganti, atau dikembalikan uangnya. Jadi ngga perlu khawatir beli barang, lain di gambar lain yang datang kayak kebanyakan toko online yang ada.

Disamping boleh dikembalikan karena barang tidak sesuai, kita juga bisa lho ngembaliin barang kalau waktu pengiriman barang lamanya tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Ya iyalah ya, misalnya kita sudah estimasi beli baju akan sampai dalam 3 hari karena mau dipakai buat pesta, eh nyampenya 10 hari kemudian, yah mangkel dong, udah basi, untuk itu boleh aja kita kembalikan barangnya dan akan diganti dengan uang dalam bentuk voucher oleh blibli.

6. Sale... sale... Sale

Tahu ngga kenapa para perempuan suka belanja di mall di waktu-waktu tertentu?. Yup karena ada sale yang begitu menggoda. Makanya midnight sale begitu banyak penggemarnya. Saya pernah tuh beberapa kali ikutan midnight sale di Plaza Semanggi, aduh mak itu orang ramenya udah kayak cendol, sampai dorong-dorongan, rebut-rebutan pun dijabanin demi mendapat potongan harga yang memang worthed lah dikejar hahaha. Sampai pada saat itu saya mlipir , ngga kuat saingan sama cewek-cewek yang lagi kalap #bergidik bayanginnya. Belum lagi perjuangan setelah dapetin barangnya harus ngantri di kasir yang biasanya sudah panjang aja kayak anakonda sankin panjangnya. Sampai rumah udah jam 2 pagi, hadeh.

Di Blibli, kita ngga perlu sampai nunggu midnight sale segala. Atau nunggu mau lebaran, atau tahun baru karena ada promo menarik setiap hari ada  dan potongan harga yang significant.




Jadi ntar hari Rabu ada promo gadget misalnya, atau pas Jumat ada discount untuk fashion. Berganti-ganti setiap periode.

Kalau ngga ada promo atau discount yang sesuai kebutuhan?

Tenang, masih ada yang namanya point reward dan voucher diskon. Bisa digunakan untuk belanja apa saja, ga perlu nunggu diskonan.

7. Point Reward dan Voucher Discount

Hahaha ini emak-emak banget yah. Suka banget sama yang namanya dikasih gratisan. Nah di blibli.com, kita bisa lho dapat voucher belanja yang bisa ditukarkan untuk pemotongan harga saat belanja. Caranya dengan ngeklik tulisan promo yang sewaktu-waktu muncul di sidebar atas website saat kita berkunjung ke blibli.com. Ntar kode vouchernya bakal dikirim ke email.



Kalau point reward sih hampir sama kalau kita jadi member belanja di manaaaa gitu. Jadi setiap transaksi bakal dapat point, setiap aktivitas kayak login, share produk, dan nulis review produk juga bakal dapat point. Pointnya nanti dapat ditukar dengan potongan harga. Cihuy banget kan. Kayak saya kemarin yang belanja tas seharga 450 ribu, tapi cukup bayar 350 ribu aja, soalnya saya pakai voucher diskon yang saya punya senilai 100 ribu. Sama aja kan dengan dapat diskonan langsung #nyengiiir.

Tuh udah saya jembrengin macam-macam keuntungan belanja online di blibli.com.

Karena puas sama pelayanan blibli.com, kemarin saya belanja lagi. Soalnya ada diskon untuk satu set pisau, segera deh pesan. Aih barangnya keren pisan, saya syuka syukaaaa banget. Dengan harga segitu bisa dapat pisau buah, pisau daging, gunting, kerokan mantaplah. Memasak jadi lebih menyenangkan.





                                                  https://www.blibli.com/nakami-green-knife-set-pisau-428814.html
Talenannya Ga ikut Difoto, lagi dipakai masak :)

Nah, supaya lebih oke lagi, belanja online itu ada tipsnya lho, biar dapat barang oke dan harga oke. Ini Tips dari saya :


  1. Jangan sembarangan belanja di web-web belanja online. Pilih yang terpercaya aja. Cara gampangnya lihat thread di Kaskus, biasanya kalo ada web yang mengecewakan pasti langsung rame di bahas di sono hahaha. 
  2. Kalau mau belanja, lihat-lihat dulu, bandingin antara satu web dengan yang lain. Biasanya ada yang jual lebih murah dari yang lain. cara cepatnya ketik di google barang yang mau dibeli ( merknya lebih gampang), nah kalau udah muncul berbagai situs baru deh klik satu satu, cari yang paling menguntungkan. menguntngkan disini, jangan cuma dari harga dan diskonnya tapi termasuk ongkirnnya. Berarti lihat total yang kamu harus bayar. Karena bisa jadi di situs A diskonnya lumayan tapi gitu ditambah ongkir jadi malah lebih mahal sama situs B yang diskonnya lebih kecil tapi bebas ongkir. di blibli.com karena gratis pengiriman ke seluruh Indonesia jd cukup pilih-pilih sesuai harga dan budget saja , asik asik.
  3. Kalau saya sih ya,belanja online itu biasanya untuk barang yang sudah tahu merknya, jadi minimal sudah tahu barangnya bagaimana kualitasnya.
  4. Gunakan fasilitas voucher yang ada. Kayak di blibli.com, selalu ada penawaran voucher diskon yang akan dikirim ke email kita. manfaatkan itu. Lumayan banget lho, bisa dapat potongan 100 ribu.
  5. Berlanggananlah dengan situs-situs belanja terpercaya, biar sering dapat email kalau ada diskon dan penawaran menarik.
  6. Kalau ada fasilitas pembayaran COD pilihlah fasilitas itu, kalau ngga ada pilih fasilitas (tetep) yang paling menguntungkan. Kartu debet lebih baik, karena kalau misalnyaterjadi pengembalian barang dan minta uang dikirim balik ( kalau bisa ) prosesnya lebih mudah dibanding kalau proses pembayaran pakai kartu kredit.
  7. Selalu log out setelah login di situs/web belanja online apalagi kalau tidak menggunakan perangkat gadget pribadi.
Yo wis, selamat belanja yah, kalau ada diskonan menarik jangan lupa woro-woro di sosmed biar temennya tahu, xixixi.








Custom Post Signature