Showing posts with label Chit Chat. Show all posts
Showing posts with label Chit Chat. Show all posts

Kado Yang Aku Mau

Friday, January 9, 2015


Dari jaman kuliahan sampai sekarang, sukaaa banget sama empat emak kece di atas. Heran deh, lihat serial-serial Hollywood itu kok bisa yah bikin karakter-karakter yang menarik, yang berbeda-beda tapi ngga bikin kita membenci salah satunya. Bree yang perfeksionis, Susan yang ceroboh, Lynette yang keras kepala, bahkan Garielle yang gila belanja dan matre malah membuat jalan cerita makin asik untuk diikuti, Jadi semuanya fair gitu, punya sisi baik dan sisi buruk, punya alasan di balik kisah masing-masing, keren lah. Beda banget dengan sinetron kita, karakternya pasti yang satu baiiiik baget sampe cenderung bego dan bikin pengen garuk-garuk lantai sangking gemesnya kita, dan yang lain pasti juahat banget sampe buat para ibu-ibu pengen ngejambak dan ngelemparin beliau kalau ketemu di dunia nyata.

Penting Proses Atau Hasil?

Friday, September 26, 2014


Jadi………….. 4x6 itu sama ngga dengan 6x4?

Topik yang lagi happening banget di social media, bahkan sampai dibahas di surat kabar, melibatkan para pakar matematika, dibahas dari segi ilmu alam, ilmu logika sampai dari tinjauan budaya.

Kalau menurut saya pribadi, 4x6 jelas sama dengan 6x4, absolutely jika kita membicarakan hasil, yaitu sama-sama 24.


Namun 4 x 6 tidak sama dengan 6 x 4 jika yang kita bicarakan adalah cara menjabarkannya dalam bentuk penjumlahan berulang.

4 x 6 ( empat kali enam) = 6+6+6+6


6 x 4 ( enam kali empat) = 4+4+4+4+4+4


Walaupun hasilnya sama, namun pembelajaran tentang konsep dasar, baik itu perkalian, penjumlahan, pengurangan maupun pembagian sangat diperlukan oleh anak-anak kita. Agar mereka tidak tumbuh menjadi generasi yang hapal mati,generasi instan tanpa tahu filosofi ilmu yang dipelajari.

Kemarin saya membuat status di facebook yang isinya menanyakan mana yang lebih penting hasil atau proses?. Dan semua teman yang komentar menjawab bahwa proseslah yang paling penting.


Mari kita bicara kenyataan. Contohnya di dunia kerja, bagaimananpun kerasnya kita bekerja, pergi pagi, lembur sampai tengah malam kalau ternyata tidak menghasilkan apa-apa, penjualan tidak naik, laba tidak tercapai, maka penilaian terhadap kinerja kita di atas kertas tidak sebanding dengan kerja keras yang kita lakukan. Jadi yang dilihat bukan seberapa lama waktu yang kita habiskan di kantor tapi seberapa besar hasil yang bisa kita berikan ke perusahaan.


Tidak hanya di perusahaan yang laba oriented, perusahaan jasa pun memiliki service level agreement yang baku. Kita dianggap bekerja dengan baik saat SLA yang ditetapkan terpenuhi. Saya ambil contoh pak pos, sebagai pelanggan terkadang kita tidak peduli apa halangan yang dihadapi beliau saat mengantarkan paket kita. Mungkin saja kejebak macet, motornya rusak, atau halangan-halangan lain. Pokoknya kita menilai bagus tidaknya pelayanan pos dari seberapa cepat paket tiba ke si penerima.

Ambil lagi contoh lain, seorang dokter misalnya. Sebagai pasien kita akan kembali ke dokter yang sebelumnya kita datangi apabila telah terbukti bahwa setelah berobat dengan beliau penyakit kita sembuh. Tak peduli betapa baiknya si dokter, lemah lembut, sabar mendengar kita bercerita, kalau ujung-ujungnya penyakit kita tidak sembuh, maka sangat kecil kemungkinan kita akan kembali kepada dia. Bahkan seorang dokter kandungan terkenal sekalipun, jika ternyata tidak berhasil membuat pasiennya hamil, kemungkinan besar si pasien tidak akan merekomendasi dan mengakui kehebatan si dokter.

Kalau dihubungkan ke dunia pendidikan, saat UN digelar, atau saat UMPTN jamannya saya dulu. Setelah belajar selama 12 tahun dari SD hingga SMA, akhirnya penentuan masa depan itu ( kata sebagian orang) ditentukan dalam ujian selama 2 hari saja.

Kenyataannya, beberapa teman saya yang saat di SMA begitu pintar, selalu bisa menjawab pelajaran, rangking dari kelas 1 sampai 3 ada yang tidak lulus UMPTN. Apakah adil hanya melihat hasil test 2 hari saja, padahal selama 12 tahun sebelumnya mereka adalah pelajar berprestasi. Nah, bagaimana ini?. Yang penting proses atau hasil sih?.

Masih banyak contoh lain di kehidupan nyata yang menegaskan bahwa bagaimanapun prosesnya, semua tetap bermuara kepada hasil.

Sebagai orangtua apa yang harus kita ajarkan kepada anak kita. Proseskah atau hasil oriented?.

Menurut saya keduanya harus seimbang dan sejalan. Memisahkan dan menempatkan salah satunya di posisi lebih penting, sama seperti memisahkan opor ayam dengan ketupat saat lebaran, akan hambar.

Saya sependapat bahwa proses itu sangat penting, karena dalam berproses itulah kita belajar. Penanaman konsep kepada anak seperti meletakkan pondasi yang kuat untuk tempat ia berpijak. Namun yang tak bisa diabaikan, bahwa di kehidupan nyata, hasil tetap merupakan hal yang dinilai, dan hasil juga yang kita nikmati. Sunatullahnya kalau prosesnya baik, maka hasilnya juga akan baik.

Mengajarkan pentingnya hasil pada anak, bukan berarti kita menggiring anak untuk menjadi matrealistis atau menjadi generasi instan. Hanya saja, orangtua juga perlu memberitahu anak kenyataan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, tidak hanya berkutat pada kondisi ideal. Biar nantinya ia siap menghadapi kejamnya dunia.

Lagipula dalam agama,kita kerap dianjurkan berbuat baik (proses) namun jg diminta untuk selalu berdoa agar mengakhiri hidup dalam keadaan khusnul khotimah (hasil)


Jadi, kalau menurut kamu, penting mana nih, Hasil atau proses?




Menjadi Nenek Yang Cantik dan Sehat

Sunday, March 9, 2014
" Papa, ntar kalau Tara nikah, bunda maunya pernikahan Tara itu yang simpel aja, ngga pake ribet, ngga ngundang banyak-banyak orang, biar Tara ngga capek dan suasana pernikahannya lebih sakral"

" Papa, kalau Tara kuliah nanti, bunda mau ngikut kemana Tara pergi, biar bisa deket terus sama Tara dan jagain Tara"

" Sayaaaang, Tara itu masih bayi, menghayalnya kok yaaa kebangetan" Jawab suami saya




Hahahaha, kata orang saya memang lebay banget kalau udah ngomongin si buah cinta, permata hati, si cimunk-cimunk bunda yang bernama lengkap Lalitavistara itu. Percakapan di atas terjadi saat umur Tara belum genap 3 bulan. Banyak doa dan harapan berhamburan dari mulut bawel saya. Kata orang sih pamali, tapi bagi saya membicarakan masa depan Tara membuat argo kebahagaiaan saya meroket tajam. Jadi tambah semangat menjalani hidup, dan bertekad untuk selalu sehat demi melihat Tara tumbuh besar dalam pengasuhan saya.

Menjadi seorang ibu sekaligus perempuan bekerja memang bukan hal yang mudah dijalani, tapi tidak berarti sulit. Banyak hal yang harus diseimbangkan, banyak hal yang harus dibagi. Mulai dari waktu, pikiran, perhatian sampai tenaga. Tak jarang kita dihadapkan pilihan antara karir atau keluarga.Alhamdulillah sampai saat ini saya masih bisa menjalaninya tanpa harus mengorbankan salah satunya.


Setiap hari saya bekerja dari jam delapan pagi sampai jam lima sore. Itu berarti saya harus bangun pagi maksimal jam setengah enam pagi setiap harinya. mandi, beberes, main sama Tara sebentar baru kemudian meninggalkan rumah tepat jam tujuh. Stamina yang prima sangat mendukung peran saya sebagai seorang banker, seorang ibu dan seorang istri, agar begitu sampai di rumah pada sore hari saya masih memiliki tenaga ekstra untuk bercengkerama bersama keluarga dan si buah hati tercinta.

Kata orang, tuntutan pekerjaan, stress, macet di jalan, tanpa disadari bisa memperpendek umur lho.Waduh, padahal itu yang saya hadapi setiap hari. Padahal lagi, saya punya cita-cita ingin mengantarkan anak saya Tara ke pelaminan kelak. Pengen nimang-nimang cucu kayak yang ibu saya lakukan. Ibu saya itu, di usianya yang sudah setengah abad lebih masih leluasa kesana-kemari, main sama cucu dan yang pasti sukses mengantarkan saya dan saudara-saudara saya ke mahligai rumah tangga masing-masing. Sudah terbayang di benak saya, bagaimana rupa cantik dan bahagia Tara saat mengenakan pakaian pengantin. Saya dan papanya Tara sudah beruban namun tetap eksis, duduk bergenggaman tangan dengan mata berkaca-kaca Tuh kan, kumat lagi lebaynya saya, hahahaha.

Makanya saat membaca salah satu artikel di tanyadok.com yang berjudul Menjadi Nenek yang “ Cantik” saya langsung senyum-senyum sendiri.

Duh ribetnya menjadi wanita. Udah jadi nenek-nenek aja masih dituntut cantik plus seabrek tuntutan lain. Mulai dari harus mandiri lah, harus tahu dirilah sampai harus menjadi nenek yang sehat biar ngga merepotkan anak cucu. Huhuhuhu…..

Dari artikel itu, saya jadi mikir, ternyata seorang wanita itu bukan saja harus cantik tapi juga harus sehat, biar ntar pas jadi nini nini ngga merepotkan siapapun, trus bisa bahagia di masa tua, soalnya kalau terus cantik dan terus sehat, insyaAllah di kakek bakal betah disamping terus xixixixi.

Demi angan-angan mulia di atas, sedari kini saya sudah mengusahakan agar cita-cita menjadi nenek Cantik dan Sehat bisa terwujud #pasang ikat kepala.

  1. Sayangi Tubuhmu
    • Hindari segala hal yang merusak tubuh, merokok ,alkohol, kafein berlebihan, operasi-operasi ngga jelas, pakai krim berbahaya.

    • Sayangi tubuh dengan cara merawatnya. Luluran, creambath, massage adalah salah tiga contoh yang bisa membuat kulit kita cerah terawat.
    • Pakai pelembab biar kulit tetap sehat walau terpapar matahari, AC, polusi
  2. Konsumsi makanan Sehat
Gara-gara baca blog seseorang yang doyan banget mempromosikan food combining, saya jadi ketularan semangatnya. Sudah hampir sebulan ini saya mengatur pola makan dan asupan nutrisi. Soalnya berat badan saya setelah melahirkan belum turun-turun jua. Disamping perasaan ngga enak setiap lihat cermin, dompet pun terimbas akibatnya, gara-gara hampir seluruh pakaian kerja saya jadi kekecilan, huhuhuhu mau ngga mau harus beli yang baru.

Pola makan sehat dan seimbang ala food combining bukan semata demi tubuh yang langsing, tapi juga agar pencernaan saya baik ( baca sendiri aja yah soal food combining ). Kalau pencernaan baik, insyaAllah penyakit jadi enggan mampir. Pernah dengar kan, kalau sebagian besar penyakit itu bermula dari perut. Mudah-mudahan dengan cara ini, tubuh yang diberi sama sang pencipta lebih lama daya tahannya.

  1. Jangan memaksakan Diri, Istirahat Yang Cukup
Ibarat mesin, saya ini type orang yang kalau udah panas , motor mesinnya kenceng banget kerjanya. Makanya kalau ngga diingatkan,saat serius kerja bisa lupa segalanya. Termasuk lupa istirahat. Dulu saya suka banget bergadang kalau udah asik menulis. Namun setahun ini kebiasaan itu sudah saya tinggalkan.

Memiliki bayi, membuat saya benar-benar harus cermat mengatur waktu. Waktunya isitirahat saya manfaatkan semaksimal mungkin. Ngga ada lagi cerita bergadang kalau bukan karena Tara bangun. Saya sadar bahwa tubuh kita pun punya hak untuk istirahat. Jadi, saatnya kerja ya kerja, saat makan ya makan, Waktunya tidur ya tidur. Jangan dibolak-balik.

  1. Perbanyak Tertawa
Selain dari perut, ternyata sumber segala penyakit adalah pikiran. Kalau pikiran sudah ngga sehat, bisa dipastikan tubuh pun akan ikut drop.

Berkumpul bersama orang-orang tersayang yang bisa membuat kita tertawa lepas menjadi agenda rutin saya. Makanya, setiap minggu saya bakal sempatkan ngumpul bersama keluarga atau teman. Melihat ulah ponakan, Melihat Tara berebut mainan bersama sepupu-sepupunya bisa membuat hari saya berwarna merah,kuning hijau.

Tidak hanya bersosialisasi, saat ini memilih film atau tontoan pun saya lebih selektif. Ngga mau ah nonton film yang membuat kening berkerut. Pilihan tontonan saya pokoknya yang bisa membuat tertawa lepas  dan rileks. Serial Friends ( jadul amat yah ), How I met Your Mother, film-film komedi romantic menjadi favorit saya saat ini.

Tertawa itu memang menyehatkan dan membuat kita tambah cantik lho?. Soalnya saat kita tertawa, otot wajah dan otot perut bekerja eksta. Inilah sebabnya tertawa baik untuk mengencangkan kulit wajah. Tertawa juga membuat jantung memompa darah lebih kencang dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen kan baik untuk tubuh kita. Dan yang pasti, saat kita tertawa tubuh memproduksi hormone endorphin yang mempengaruhi sinyal nyeri akibat sakit fisik atau stress psikologi ke otak sehingga secara alami nyerinya akan berkurang. Hormon ini juga dihasilkan saat kita berolah raga. Jadi banyak tertawa tentu saja membuat kita sehat plus cantik

  1. Menikmati Hidup, Jangan Pelit sama diri Sendiri
Tentu saya setuju dengan pepatah “ Hemat Pangkal kaya”, namun tidak berarti kita harus pelit terhadap diri sendiri. Sesekali beli baju agak mahalan ngga apa-apa kok. Atau beli perhiasan yang kita idamkan, sah-sah saja kalau memang ada anggarannya. Kalau saya sendiri, karena bukan penggila barang mewah, jadi menikmati hidup versi saya adalah dipijat sama si mbok langganan, hahahaha, Seratus ribu udah pijet plus luluran. murah meriah kan???.  Badan segar, rileks dan jadi cantik, tentu saja

  1. Cerdas dalam berpenampilan
Mau tampil cantik itu ngga harus mahal kok. Saya punya tips khusus agar penampilan oke dimanapun berada. Kuncinya adalah pilih pakaian yang sesuai karakter kita, ngga usah neko-neko. Kalau kita orangnya sederhana ngga usah maksa pakai baju yang bling-bling. Percaya diri itu bisa meningkatkan penampilan kita sampai level 80 persen. Gimana mau percaya diri kalau kita ngga nyaman sama apa yang kita pakai.

Saya suka pakai baju terusan dan cocok dengan satu merk baju tertentu. Daripada pusing, saya langsung beli merk itu dengan model yang sama tapi aneka warna, hitam, kuning, merah,biru,ungu. Tinggal padu padan jilbab, tambahin belt, tampil nyaman percaya diri.

Memilih tas atau sepatu pun,ngga perlu punya banyak-banyak. Cukup punya warna netral, hitam, coklat atau krem. Bisa dipakai dengan baju warna apa pun, simple.

  1. Jadilah orang yang positif, berkumpul dengan orang baik, dan always positive thinking
Jangan kotori pikiran dengan prasangka. Untuk itu berkumpullah dengan orang-orang baik, biar ketularan yang baik-baik. Ingat penjual parfum, nyipratin wangi ke orang yang deket-deket dia. Seperti hukum azas black, dimana kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas, maka lepaskanlah energy positif agar kita menerima hal yang positif. Istilah modernya sih inner beauty, kecantikan dari dalam bakal terpancar ke luar.

Dan hindari menggosip. Salah satunya dengan tidak menonton infotainment. Kalau internetan juga mending baca tanyadok.com deh daripada gossip artis yang membuka-buka aib orang.

Dan ini nih yang terakhir tapi yang terpenting.

  1. Temukan alasan Mengapa kita Ingin Cantik dan Sehat
Penting banget bagi seorang wanita yang biasanya berjiwa labil, mudah terpengaruh, emosional untuk memiliki alasan kuat terhadap tujuan hidupnya. Dengan alasan itu, tampil cantik dan sehat bukan hanya slogan tapi akan terwujud dengan sendirinya.

Tua itu pasti. Namun Menjadi tua dengan tubuh yang sehat dan cantik itu pilihan. 

 

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/lombablogcantik/

Anak Saya Minum Sufor, Memangnya Kenapa?

Wednesday, December 18, 2013
"Anaknya usia berapa nih mba" 

Tanya seorang ibu di lift sebuah mall di Medan beberapa bulan yang lalu. Hari itu kebetulan ngga ada undangan, jadi weekend bisa jalan-jalan, refreshing sambil cuci mata bareng si papah dan Tara.

" Tiga bulan bu " jawab saya
" Wah tiga bulan kok keliatan gede banget ya mba, berapa tuh beratnya" tanya si ibu lagi
" Lima kilo" jawab saya sambil tersenyum
" Iiiih anak saya udah 7 bulan aja beratnya baru 7 kilo lo" lanjut si ibu yang membuat hidung saya kembang kempis menahan rasa bangga di hati. Yess, anak guweh sehat, lebih gede dari anak seumurannya, kata hati saya sambil senyam senyum.

Jangan Takut Untuk Berbagi

Tuesday, October 22, 2013
Sabtu kemarin kantor saya mengadakan acara FPK ( Forum Peningkatan Kinerja) di Danau Toba dengan tema 80-an. Demi untuk memeriahkan acara dan menghormati panitia yang telah bersusah payah merancang acara saya pun berusaha mengikuti tema yang telah ditentukan. Hmm sebenarnya baju tema 80-an itu agak susah sih, soalnya yang namanya mode kan berulang. Saat ini pun banyak pakaian era 80-an keluar lagi. Saya jadi bingung mau memakai pakaian gimana.

Akhirnya daripada pusing, saya disarankan teman untuk memakai pakaian emak saya saja saat tahun 80-an dulu. Xixixix maka jadilah saya dengan semangatnya berdandan ala 80-an dilengkapi dengan pakaian bling-bilng kepunyaan emak teman saya. Untuk lebih menghayati tema saya pun memakai lipstik merah menyala dan kaca mata hitam. Pokoke total abis lah. Harapannya bisa memenangkan the best costume, soalnya hadiahnya lumayan boooo duit 2 juta rupiah.

Saat acara berlangsung saya sudah pede sekali bakal menang, melihat sebagian besar teman yang lain mengenakan pakaian hampir seragaman , legging warna-warni, kaos warna-warni dilengkapi dengan bandana dan gelang aneka warna, plus sepatu kets. Iiiih perasaan bagusan sayah kemana-mana. Apalagi saat saya masuk ke ruangan tempat acara berlangsung, langsung disambut oleh tepuk tangan saat melihat penampilan saya.








Acara berlangsung meriah. 

Tibalah saat pengumuman pemenang the best Costum. Teriakan-teriakan memenuhi ruangan. Sebagian besar menjagokan nama saya sebagai pememenangnya. Tentu saja saya geer bukan kepalang. Sudah kebayang 2 juta bakal di tangan

Dannnnnnnnnnn................ 

Hiyaaaa ternyata saya bahkan juara 3 pun tidak. 

SEBEL ?................. PASTI
GONDOK ? ..... BANGET
KECEWA? ..................... YA iya lah

Saat itu ada bisikan di hati saya

" Itulah gunanya orang lain, untuk menilai dari luar"

Haduuuuuh ya sudahlah, mau ngga mau suka ngga suka akhirnya saya mengikhlaskannya.

Tiba giliran doorprize....
Saat nama saya disebut, ternyata saya dapat kompor gas ( lagi). Huuuuu jujur saja terbersit rasa kecewa di hati, soalnya kan saya baru dapat hadiah kompor gas dari Toshiba. sebenarnya saya pengen banget dapet blender karena blender saya rusak dan sayang banget mau beli baru xixixixi.

Saat pengambilan hadiah, seorang cleaning service kantor menanyai saya
" Kakak dapet apa?"
" Kompor gas"
" Aku dapet box makan kak"
" Wah bagus dong box makannya kan stainless"
" Iya, tapi enakan kakak dong dapat kompor gas, tukaran dog kak"

Dan entah kenapa, saya langsung mau aja tukaran. Kompor gas ditukar box makan, hiyaaaaa. Beberapa teman bilang, sayang sekali saya menukarnya ngga sebanding harganya. Saya sih ngga mikir demikian, saolanya saya memangg ngga butuh itu kompor gas, daripada mubazir mending dikasih sama yang butuh, apalagi ini kan gratisan jadi ngga ada itung-itungan untung rugi. Jadilah kompor gas ditukar dengan box makan. Ntar kan box makannya bisa buat bekal Tara xixixi.

Menjelang siang, saat ngobrol-ngobrol sama wapinwil, bapak itu cerita kalau dia dapat doorprize berupa blender. Iiiiiih langsung mupeng, saya kan butuh blender. Waktu saya bilang saya lagi butuh blender, eh sama si bapak blendernya dikasih ke saya. Wow Wow wow langsung koprol

Aseeek saya malah dapet blender plus box makan yang tahan panas itu ;))

Makanya, jangan takut berbagi, jangan takut rezeki tertukar. Dan ngga usah ngotoT kalau memang bukan rezeki kita. Ingat rezeki ngga pernah salah alamat , ngga pernah datang telat dan ngga pernah salah ukuraN


SETUJUUUUUUUUUUU!!!!!




Dehidrasi Ide

Saturday, October 12, 2013
Dan malam ini saya tiba-tiba tersadar, bahwa kemampuan menulis itu sangat berbanding lurus dengan waktu yang kita sisihkan untuk membaca, setidaknya itu menurut saya.Praktis hampir empat bulan ini saya sama sekali tidak membaca satu buku pun. Berpuluh buku yang saya beli dan saya kumpulkan sejak saya hamil dengan harapan bakal dibaca saat saya cuti melahirkan hanya teronggok begitu saja di rak buku saya. Bahkan sampul plastiknya pun masih menempel disana.

Biasanya kebanyakan saat saya membaca satu buku, berpuluh ide bagai melompat-lompat di pikiran saya. Membaca satu kalimat saja bisa menghasilkan satu postingan di blog ini. 

Saat ini, setiap mau ikutan lomba atau mau nulis sesuatu, begitu lepi sudah dibuka, waktu sudah diluangkan dan siap untuk menulis, otak saya kosong. Mau nulis apapun kok ya rasanya garing banget. Ngga berisi sama sekali, hanya celotehan ngga jelas. Walau itu pun masih mending daripada tidak menulis sama sekali.

Awalnya saya pikir karena saya lagi tidak mood, tapi masa iya sih ngga mood kok setiap saat. Setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin penyebab terbesar adalah karena saya mulai malas membaca buku. Dan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Saya MALAS membaca buku????? hal tersebut tidak pernah terjadi dalam 1 dasawarsa terakhir, aiiih. Membaca itu sudah seperti air minum bagi saya. Tidak membaca dalam satu hari harusnya sudah membuat saya dehidrasi. Dan sekarang, kenyataannya saya sudah absen minum air sampai berbulan-bulan, berarti patut dipertanyakan pentingnya sebuah buku bagi saya. 

Saat saya mempertanyakan itu, barulah saya sadari, saya memang sudah dehidrasi berat. Benar-benar kekeringan ide sama sekali untuk bahkan menulis satu paragraph saja. Untuk itu harusnya saya sudah diinfus saat ini, diberi asupan cairan yang bisa mengembalikan stamina saya.

Jadi, pembaca yang budiman, berhati-hatilah saat anda mulai kekeringan ide, ogah-ogahan dalam menulis. Barangkali bukan karena ide yang tak kunjung datang, atau mood yang lagi labil atau tema yang terlalu sulit. Bisa jadi karena anda mengalami dehidrasi seperti saya. WASPADALAH....................

Orang Pintar banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Tuesday, September 10, 2013
Orang Pintar Banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Kalau kalian sempat, sekali-kali mampirlah ke BRI di jalan Putri Hijau Medan. Kalimat di atas akan menyambut siapapun yang menginjakkan kaki ke dalam gedung berlantai tiga tersebut. Dalam satu hari saya bisa membacanya sampai puluhan kali. Dulu kalimat ini pun menghiasi tembok putih di unit kerja saya sebelumnya yaitu Tebing Tinggi.

Saya tidak bisa lebih setuju dengan apa yang terkandung di dalamnya ( ceilah bahasa guweh udah kayak vicky ajah). Bahwa hanya orang malas yang apa-apa selaluuu aja punya alasan. 

" Kok karirmu gitu-gitu terus? "
" Iya, bos saya nepotismenya tinggi sih "

" Ngerjain berkas kredit satu debitur ajaaaa lamanya minta ampun "
" Abis jaringan lelet sih, masukin data ke aplikasi jadi lama"

dst .....dst......

Durian vs Mentimun

Saturday, July 20, 2013




Ada beberapa keuntungan yang aku syukuri menjadi orang sumatera utara. Salah satunya yaitu tersedianya pasokan durian sepanjang tahun yang menjadi favorit suamiku. Lebih khusus lagi, sangat bersyukur bermukim di belantara hutan sawitnya, karena bisa dapat durian secara gratis tentunya ;)).

Hmm tapi berhubung saat ini bukanlah musim durian, maka cukuplah dengan menikmati rujak di siang hari yang gerah sambil ditemani segelas es kelapa muda, yummy.
Ngomong-ngomong soal durian dan rujak, jadi ingat sebuah kalimat dibawah ini :

Hubungan atasan dan bawahan itu ibarat buah durian dan buah mentimun.

Bingung ????, Let me explain it……………

Buah Durian , seperti yang kita kenal selama ini adalah buah ranum dengan duri keras yang melindungi daging buah didalamnya yang lembut dan luar biasa lezat. Buah tersebut merupakan raja dari segala buah. Karena rasanya yang legit, bentuknya yang unik, berbuah hanya pada musim-musim tertentu, dan yang paling penting, buah ini hanya terasa maksimal kelezatannya jika jatuh secara alami dari pohonnya. Bukan karena diperam atau jatuh dijolok galah. Jadi bisa dikatakan durian adalah buah pilihan yang tidak sembarangan. Bahkan harganya bisa sangat mahal saat tidak pada musimnya.

Sama halnya dengan pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seseorang yang terpilih,. Seorang pemimpin tidak secara instan terlahir. Ia telah ditempa banyak hal, baik pendidikan,pelatihan dan pengalaman. Karena itu tidak banyak orang yang bisa atau tepatnya pantas menjadi pemimpin. Sama seperti durian ,dengan kebijakannya seorang pemimpin akan terlihat keras diluar namun didalamnya penuh dengan kesahajaan dan itu hanya akan terjadi saat ia bukan hasil karbitan , namun seiring dengan kematangan jiwanya yang akan melahirkan kerendahan hati.

Lain halnya dengan mentimun. Buah ini bisa kita jumpai di pasar-pasar pagi dan sore. Jumlahnya cukup banyak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Pasokannya tersedia di sepanjang tahun. Rasanya yang segar membuat buah ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, baik sebagai pelengkap seperti lalapan maupun bahan utama untuk membuat acar dan rujak . Dari segi fisik, mentimun tidaklah sekeras durian. Ia tidak dapat bertahan terlalu lama setelah dipetik .Jika tidak disimpan dalam lemari es akan cepat membusuk karena kulitnya yang cenderung tipis.

Ibarat mentimun, seperti itulah bawahan. Tidak sementereng durian.
Nah sekarang coba bayangkan jika buah mentimun jatuh menimpa durian, apa yang terjadi??,

Yah minimal ia akan terbentur di beberapa bagian tubuhnya yang terkena langsung kulit durian, syukur-syukur hanya keserimpet sedikit, sehingga sisanya yang utuh masih bisa diolah menjadi makanan yang lezat.

Sedangkan durian??. Tidak akan terjadi apa-apa pada si durian. Ia hanya akan seperti durian yang kejatuhan mentimun. Ia tetap keras dan tetap lezat.
Lalu bagaimana jika durian jatuh menimpa mentimun?? Rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Pastilah mentimun yang malang akan babak belur, hancur lebur terlindas tubuhnya. Dan sekali lagi, tidak terjadi apa-apa pada durian. Ia tetaplah si buah raja.

Nah, dimanakah posisi kita sekarang?? Si mentimun atau si durian.
Mungkin perlu berfikir seribu kali saat berurusan dengan si buah berduri ini.

Antara Aku,SIM dan Polisi

Sunday, June 30, 2013
Dari dulu hubungan saya dengan polisi lalu lintas begitu harmonis.Entah sudah berapa kali saya menerima surat cinta dari mereka,alias kena tilang.Yang paling sering sih karena melanggar rambu-rambu,seperti marka jalan,lampu merah, larangan belok, sampai ngga punya SIM. Iya, saya ngga punya SIM.

5 tahun yang lalu pernah punya,trus setelah mati ngga pernah diperpanjang lagi,apalagi saya juga sudah pindah alamat,plus ganti KTP,malah lebih malas lagi untuk mengurusnya.

Hidup ini [Harus] Memilih

Friday, June 21, 2013
Iya, dalam hidup ini kita pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan. Dari mulai membuka mata di pagi hari, kita dihadapakna pada pilihan mau bangun atau meneruskan mimpi, mau sarapan dulu atau langsung capcus ke kantor. Di perjalanan ke kantor pun kita lagi-lagi harus memilih, mau masuk tol atau lewat jalan biasa. Naik taksi atau naik angkot. Dan pada akhirnya keputusan yang kita ambil akan berdampak pada langkah kita selanjutnya.

Pencemaran Nama Baik : Ikhlas, Haruskah?

Friday, May 24, 2013
Ikhlas itu lebih Indah

Seorang teman memberi nasehat kepada saya setelah saya mencurahkan uneg-uneg di hati. Saya setuju sekali dengan kalimat tersebut, bahwa iklhas itu lebih indah. Ikhlas itu lebih menenangkan dan ikhlas itu jauuuuh lebih baik daripada tidak ikhlas, eh.

Namun kemudian saya bertanya-tanya , keadaan yang seperti apakah kita harus ikhlas? Setiap saat?. Terkadang saya mikir, ada saatnya kita tidak boleh mengikhlaskan sesuatu kalau memang itu menjadi hak kita.

Penulis dan Kopi

Saturday, April 20, 2013

Penulis dan kopi


Lagi-lagi tentang kopi. Memang minuman yang satu ini ngga ada matinya. Jangankan meminumnya, baru membicarakan saja sudah memberi sensasi tersendiri bagi panca indera.

Entah sudah berapa banyak penulis yang bercerita tentang kopi dalam karyanya. Atau menjadikan kopi sebagai benang merah dalam setiap tulisannya. Sebut saja “ Filosofi Kopi” Dewi Lestari, atau “ The Coffee Memory “ Riawany Elita, “ Cinta Dalam Gelas “ Andrea Hirata, “ Club Camilan “. Itu baru yang berbentuk novel dan ditulis oleh penulis dalam negeri, belum lagi kumpulan cerita seperti antologi “ The Coffe Shop Cronicles sampai “ Antologi Kopi Tubruk”.

Untuk novel luar, sebut saja “ The Various Flavours of Coffee”- Anthony Capella.

BAW, Makes Me Feel be a Writer

Thursday, April 18, 2013
Dulu, setiap selesai membaca satu novel, saya akan menghela nafas panjang, larut dalam emosi tokoh-tokoh di dalamnya dan kemudian saya akan berkata dalam hati "Kok bisa yah penulisnya memikirkan cerita yang seperti ini". Kemudian saya akan kembali bertanya, " Bagaimana ya, bisa menulis novel setebal ini ?" dan lanjut " Seperti apa sih penulisnya?"

Benar, saya sangat takjub dengan para penulis. Penulis adalah profesi yang begitu saya kagumi. Karena seorang penulis mampu menyampaikan berbagai rasa, sedih, senang, haru,kecewa, marah ke dalam untaian kata yang bermakna lebih. Penulis juga mampu mendeskripsikan lukisan alam menjadi sebuah sinfoni yang merdu. Penulis juga bisa mengubah sesuatu yang terlihat biasa menjadi tidak biasa. Lebih dari itu, di tangan penulislah sebuah kenangan akan abadi.

Ide Yang Terealisasi

Monday, April 15, 2013
Setelah menerima SK mutasi beberapa waktu yang lalu, akhirnya terlaksana juga kepindahan saya ke Medan. Sudah menjadi aturan di perusahaan saya, kalau pekerja yang mutasi itu akan mendapat fasilitas di samping uang pindah juga akan disediakan hotel sebagai persiapan untuk mencari tempat tinggal selama sepuluh hari. Itu dia enaknya. Karena saya mutasinya ke daerah asal, yang notabene saya sudah punya tempat tinggal, jadi fasilitas hotelnya saya gunakan buat leyeh-leyeh, tidur-riduran saja bersama suami. Siang saya ngantor, sore pulang bentar ke rumah, malamnya bobok di hotel, assek. Lumayan selama sepuluh hari bebas tugas dari nyiapin sarapan buat suami.

April April ceriaaaaa

Tuesday, April 9, 2013

Setiap bulan itu istimewa bagi saya. Namun di bulan ini rasanya keistimewaannya berlipat-lipat. Yang pasti bulan ini waktunya saya ngambil cuti menjelang lahiran. Yipppieee, artinya bisa santai-santai di rumah, leyeh-leyeh ngga ngapa-ngapain, bisa bangun siang dan bisa tidur malam, aheeeer.

Di awal April kemarin,yang banyak dipercaya orang sebagai April MOP, saya benar-benar mendapat kejutan manis bertubi-tubi.

Yes, That's Just Luck

Sunday, April 7, 2013
" Kamu beruntung banget sih win"
" Wah, dedenya benar-benar bawa rezeki"
" Lucky mom, congrats ya "

Setahun belakangan , kalimat-kalimat di atas ramai menghiasi beranda facebook saya, timeline di twitter, komen di blog, bahkan sampai SMS dan BBM.

Kalimat tersebut selalu menyertai saat ada pengumuman lomba yang mencantumkan nama saya sebagai pemenangnya. Bukan hanya saat kemenangan, pun saat ada berita gembira yang menghampiri saya.

Bahkan ada yang mengatakan, " Pantes aja si windi menang mulu, lah namanya aja udah ada unsur WIN nya :)

Benarkah saya sebegitu beruntungnya?

I'm Boring

Thursday, April 4, 2013
Saya punya seorang sahabat yang SAHABAT banget. Rasa-rasanya sudah terlalu banyak tentang dirinya saya sempilkan di setiap postingan di blog ini. Dari dirinya saya banyak mendapat pelajaran hidup, mulai dari yang paling mempengaruhi dan merubah hidup saya yaitu berpositif thinking ke setiap situasi sampai yang paling memacu semangat saya yaitu, " Tiada hari tanpa prestasi". Yup, benar, dia sohib saya itu selalu membakar semangat saya dengan meneriakkan yel-yel itu " Ayo gan kamu bisa, tiada hari tanpa prestasi atau minimal tiada bulan tanpa prestasi".

Wiih , bayangkan bagaimana membaranya hati saya mendengar teriakan yel-yel tersebut, terpacu untuk lebih dan lebih lagi. Kenapa saya begitu terpacu oleh kata-kata sohib saya tersebut, alih-alih mengacuhkannya?. Karena saya percaya padanya.

Nah, belakangan saya kehilangan motivasi itu. Sudah hampir dua minggu ini, saya tidak menorehkan prestasi apapun. Tidak memenangkan lomba apapun ( kecuali kuis kecil di FB). Dan itu membuat saya merasa down sejenak. Apakah saya sudah kadaluarsa?. Apa kreativitas saya sudah mati? atau menuju kematian?

Duuuh, rasanya tidak bergairah. Bahkan untuk menulis beberapa kalimat ini pun saya harus berjuang keras menepis rasa malas yang menghinggapi.

Apa kalian pernah merasakannya?

Ping Me

Thursday, March 21, 2013
Malam itu suami menjemput saya di stasiun kereta seperti biasa. Sambil mengobrol santai, suami melajukan mobil perlahan. Suami saya memang orang yang ngga suka mengendarai mobil ugal-ugalan. Bahkan selalu di kecepatan 40 km/jam. Kata dia, mengendarai mobil dengan santai itu lebih menyenangkan. Terkadang saya gemes juga, saat saya pengen buru-buru tetep saja beliau ngga mau ngebut, bahaya katanya.

Sampai di perempatan Setiabudi, kita masih asyik ngobrol, ngomongin ngapain aja dia seminggu ini selama saya tinggal, sampe ngomongin lomba-lomba nulis yang saya ikutin. Suami emang suka banget nanya-nanya saya ikut apa, tapi ngga pernah baca tulisan saya. Sukanya diceritain, jadi biasanya sepanjang jalan saya bakal cerita isi tulisan saya, bla bla bla.

Work Without Passion is Poison

Wednesday, March 20, 2013
Tips Membagi Waktu Untuk Ibu Bekerja

tips membagi waktu untuk ibu bekerja


Pagi ini dapat mention dari mba leyla hana di FB tentang keheranannya dengan didriku dan para wanita pekerja lain yang siang ngantor, malam masih sempet nulis dan ngekuis, pagi udah bangun lagi buat kerja. " Pakai doping apa ya?"

Lucu aja bacanya. Kadang-kadang saya juga heran sih dengan kekuatan fisik ya, ( eeeaaaa ) yang bisa tahan sampai malam-malam buat nulis ( catet buat nulis) bukan buat yang lain. Bahkan pernah sangkin getolnya mau ikutan lomba dan lagi in Good mood saya pernah menyeret suami ke Dunkin DOnuts dekat rumah malam-malam. Kenapa harus ke Dunkin?, karena disana wifinya kenceng banget, kalau di rumah suka ilang timbul. Dan saya adalah type orang yang ngga afdol rasanya kalo nulis ngga tersambung sama internet. Kecuali nulis cerpen, masih bisa tapi kan saya jarang banget nulis cerpen. Jadilah dari malem sampai pagi kita nongkrong di gerai donut tersebut. Untungnya saat itu ada siaran bola jadi suami ngga bete nungguin saya.

Musik Untuk Hidup Yang Lebih Baik

Tuesday, March 19, 2013

Semua ciptaan Yang Maha Kuasa di alam semesta begitu menakjubkan, begitu indah dan begitu istimewa. Namun dari kesemuanya, manusia adalah ciptaan yang paling mencengangkan. Dengan segala kerumitan dan kompleksitas di dalamnya.

Jika manusia adalah ciptaan terbaik Allah ( menurut saya ), maka musik adalah ciptaan terbaik manusia. Banyak hal luar biasa yang ditemukan manusia, mulai dari bahasa, seni, ilmu pengetahuan, sampai temuan tentang rekayasa genetic. It’s very amaze. Namun, tidak ada temuan yang begitu universal dan dapat diterima di seluruh pelosok bumi kecuali musik.

Kita tidak perlu menjadi ahli musik untuk bisa mengatakan sebuah lagu itu enak didengar. Kita juga tidak perlu harus masuk sekolah khusus musik untuk bisa sekedar berdendang dan menyiulkan irama-irama. Walau saya tak tahu apa arti lirik yang dinyanyikan Fathin Sidqia di X Factor, saya toh bisa mengatakan bahwa lagu yang dibawakan Fathin sangat memukau. Pun saya tidak terlalu ngeh saat Bryan Adams menyanyikan I’ll be right here for you, tapi saya bisa terhanyut sedemikian rupa saat mendengarnya. Atau saya akan begitu bersemangat saat Izzatul Islam mendedangkan “ Mujahid Muda” nya, dan bisa menangis tersedu-sedu saat mendengar lagu “Mother How are you today” .Ya itulah musik, kamu bisa merasakan apa yang ingin disampaikan tanpa harus tahu artinya. Bahasa universal

Musik adalah satu-satunya hal yang meskipun kita menyebutnya dengan berbagai jenis nama, namun tetap bisa dinikmati oleh siapapun. Mau jenis pop, jazz, country,rock, it’s just a music. Musik juga adalah suatu hal yang bisa memacu panca indra dan anggota tubuh bereaksi hanya dengan mendengarnya. Saat sebuah lagu didendangkan, mulut akan ikut bernyanyi, kepala akan bergoyang, kaki akan menghentak, badan akan mengikuti irama, dan pada akhirnya tangan akan bertepuk. Seperti itulah musik.

Satu hal yang penting adalah, musik dapat menghubungkan banyak orang dengan berbagai ras, suku, budaya dan agama. Musik juga bisa menggambarkan perasaan, membangkitkan kenangan, dan melukiskan suatu keadaan. Tak heran , lihat saja di infotainmet atau acara-acara televise. Saat di layar menggambarkan seseorang yang miskin, yang berjuang dengan hidup otomatis lagu yang paling tepat untuk menggambarkannya adalah “ You Rise Me up “. Atau saat menggambarkan keadaan orang disabilitas, orang tak berdaya, maka akan mengalun lagu D’massive


“ Tak ada manusia yang terlahir sempurna


Seakan hidup ini tak ada artinya lagi….


Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah “ #nyanyi


Contoh lagi, saat di layar kaca muncul berita peperangan, lagu Michael Jackson “ Heal The World” begitu pas menggambarkannya. Dan semua orang pasti akan setuju dan terhanyut di dalam melodinya tanpa harus mengerti kata-katanya. Musik memang universal.


Maka menurut saya, apapun itu, jika disampaikan dengan musik, akan lebih gampang diterima. Makanya lihat saja, saat kampanye, ARB membuat jingle khusus untuk dirinya. Tujuannya? Tentu saja agar mudah diingat. Jokowi contoh nyatanya, lagu One Direction yang digubah membuat ia menjadi populer dalam sekejab. Saat suatu ormas atau golongan masyarakat berorasi, demo, pasti tak ketinggalan akan dibawakan sebuah lagu yang gampang, mudah diingat dan bisa dinyanyikan semua orang. Tentu saja hal itu dilakukan untuk membakar semangat. Produk-produk tertentu, seperti ayam goreng si kakek itu, dengan jinglenya yang terkenal membuat kesan yang mendalam di alam bawah sadar kita. Sehingga mendengar kata ayam goreng, otomatis akan tergambar di benak kita ya ayam goreng itu. Atau contoh lagi, sebuah provider telekomunikasi yang menciptakan jingle dan tagline yang begitu mudah diingat.

Terkait dengan semua itu,salah satu komoditi yang paling menguasai hajat hidup orang banyak saat ini yaitu bahan bakar pun perlu sosialisasi dengan pendekatan musik ke masyarakat.Jika selama ini masyarakat telah dinina bobokan dengan subsidi dari pemerintah dalam bentuk bahan bakar berjenis premium, sudah saatnya Pertamina sebagai produsen utama BBM di negeri ini mulai memprenetasikan kampanye penggunaan Pertamax untuk konsumsi kendaraan masyarakat sehari-hari.


Kalau hanya sekedar himbauan, kampanye, iklan layanan masyarakat, tampaknya belum terlalu mengena. Diperlukan program khusus yang menyelusup ke alam bawah sadar. Sehingga tanpa dipaksa pun, para pengguna kendaraan bermotor akan selalu berfikir. “ Ingat Isi BBM, Ingat Pertamax”.



Caranya?

Pertama, dengan menciptakan lagu atau jingle yang asik, yang gampang diingat, yang bisa menggambarkan keinginan untuk membeli Pertamax. Sama dengan produk-produk lain yang begitu kuat image. Seperti kalau menyebut pasta gigi, otomatis orang akan menyebut merk X, menyebut air mineral, tanpa berfikir orang akan otomatis mencetuskan merk Y.


Saya bukan pencipta musik, jadi saya tidak akan merekomendasikan lagu tertentu. Karena sebaiknya adalah lagu baru, jingle baru yang bisa diperdengarkan di setiap SPBU. Diiklankan di radio, di televisi sehingga semakin sering didengar akan terbentuk pola di pikiran yang mendengar, bahwa bahan bakar ya Pertamax, bukan yang lain. Dan sebagai penariknya, lagu atau jingle tersebut dinyanyikan oleh grup musik terkenal, yang memiliki image positif dan disukai masyarakat. Hmm saya terfikirnya The Rock atau Nidji.


Kemudian, setelah jingle Pertamax dilaunching, adakan lomba untuk anak muda dengan Tema " Pertamax, untuk hidup lebih baik". Hal ini turut mengasah kreativitas anak bangsa, agar lebih banyak lagi kegiatan positif, dibanding harus ugal-ugalan di jalan, mending kan ikut lomba Pertamax, bisa dapet hadiah lagi.


Ketiga, lagu-lagu para pemenang lomba jingle tadi dijadikan CD kompilasi. Bisa dijadikan promosi, dengan minimal pembelian Pertamax berapa liter gitu, dikumpulin struknya, bisa dapat CD kompilasi tersebut.

Keempat, di setiap SPBU ,Jingle-jingle tadi harus diperdengarkan, sehingga melekat di ingatan konsumen.


Dengan begitu, musik tidak hanya berperan dalam hal-hal romantic, mellow, dramatis atau hingar bingar panggung hiburan. Tapi juga bisa digunakan untuk menciptakan hidup yang lebih baik. Karena dengan perantara musik sehingga orang tergerak menggunakan pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya, begitu banyak hal yang tadinya buruk bisa diubah menjadi hal yang positif. Seperti lebih ramah lingkungan, lebih friendly untuk kendaraan, dan tentu saja turut meringankan APBN sehingga membantu pemerintah menghemat anggarannya dan bisa dipergunakan untuk hal lain yang lebih bemanfaat.


Kelima, bekerjasama dengan leasing atau dealer-dealer kendaraan bermotor untuk membundling penjualan kendaraan dengan voucher Pertamax sejumlah tertentu. Jika dari awal mesin kendaraan sudah memakai Pertamax dan pemilik kendaraan juga bisa merasakan keunggulan Pertamax, seterusnya akan lebih mudah untuk mengajak konsumen memakai Pertamax. Apalagi dengan keunggulan Pertamax yang


Oiya saya jadi inget dengan Kaskus. Tahu kan yah? itu sebuah website gaul, berisi berita-berita, jual beli, info-info sampai humor-humor segar. Nah disitu kalau kita bisa komen pertama kali otomatis kita bakal dapet predikat " PERTAMAX". Entah darimana asal muasalnya, tapi sebenarnya image di masyarakat itu, Pertamax itu adalah sesuatu yang eksklusif, yang susah dijangkau. Coba deh kalau ngga percaya, betapa susahnya kita menjadi komentator pertama disana dalam setiap postingan, makanya predikat Pertamax itu menjadi hal yang mahal. Nah image seperti itu tuh yang harus dihilangkan.


Dengan musik, sesuatu yang universal, yang dikenal orang, yang begitu mudah merasuki kita, kebiasaan menggunakan Pertamax akan tertular dengan sendirinya. Seperti irama yang menghentak dengan teratur, seperti itulah gerakan piston mesin kendaraan yang menggunakan Pertamax, teratur . Seperti semangat kita yang terbakar saat mendengarkan Akhmad Albar mendendangkan lagu "merah darahku putih tulangku" ( Ketauan saya umur berapa ), layaknya Pertamax sebagai pembakar pada mesin, penuh semangat dan memberi energy lebih dengan angka oktan yang lebih tinggi dari BBM biasa. Musik yang berkualitas membuat jiwa kita terisi, menghadirkan kreativitas dan merangsang otak untuk terus beraktivitas, sehingga ngga lumutan. Sama dengan Pertamax, yang menjaga mesin kendaraan tetap awet dan menjaga lingkungan lebih nyaman.


Sembari Pertamax bekerja untuk kendaraan, sambil menyetir kita bisa menyetel musik-musik yang menenangkan. Dengan mendengarkan musik, laju kendaraan juga akan teratur karena otomatis kita akan mengikuti iramanya. Memang musik bisa merasuki alam bawah sadar kita sesuai jenis musiknya. Perhatikan, kalau di toko-toko buku, di swalayan, pasti akan diputar lagu slow yang meloow, sehingga tanpa sadar kita akan berjalan perlahan, lambat, dan ujung-ujungnya bakal lama berada di toko tersebut yang kemungkinan juga bakal lebih banyak barang yang kita beli. Makanya ngga heran kalau udah ke mall ngga berasa tiba-tiba udah berjam-jam disana padahal perasaan baru sebentar.


Nah, itu juga bisa diterapkan saat berkendara. Dengan mendengarkan musik yang tenang, kita akan terhindar dari ngebut, yang pastinya berdampak tidak baik pada mesin. Kita juga akan santai, mengerem juga tidak mendadak sehingga bisa menghemat bahan bakar yang digunakan, karena pengereman mendadak dan kecepatan kendaraan yang tidak stabil merupakan salah satu penyebab boros bahan bakar. Apalagi ditambah pakai Pertamax yang angka oktannya tinggi, ya udah jelaslah keuntungannya berlipat-lipat. Hemat dan turut mengurangi polusi lingkungan tentunya.


Jadi, musik dan Pertamax itu bisa bersinergi secara kompak lho. Musik untuk hidup yang lebih baik. @PertamaxInd untuk hidup yang lebih berkualitas




Ini Ideku, #apaidemu??













Gambar : Dr Google, dimodif oleh windi ^_^

Custom Post Signature