Showing posts with label Chit Chat. Show all posts
Showing posts with label Chit Chat. Show all posts

Dehidrasi Ide

Saturday, October 12, 2013
Dan malam ini saya tiba-tiba tersadar, bahwa kemampuan menulis itu sangat berbanding lurus dengan waktu yang kita sisihkan untuk membaca, setidaknya itu menurut saya.Praktis hampir empat bulan ini saya sama sekali tidak membaca satu buku pun. Berpuluh buku yang saya beli dan saya kumpulkan sejak saya hamil dengan harapan bakal dibaca saat saya cuti melahirkan hanya teronggok begitu saja di rak buku saya. Bahkan sampul plastiknya pun masih menempel disana.

Biasanya kebanyakan saat saya membaca satu buku, berpuluh ide bagai melompat-lompat di pikiran saya. Membaca satu kalimat saja bisa menghasilkan satu postingan di blog ini. 

Saat ini, setiap mau ikutan lomba atau mau nulis sesuatu, begitu lepi sudah dibuka, waktu sudah diluangkan dan siap untuk menulis, otak saya kosong. Mau nulis apapun kok ya rasanya garing banget. Ngga berisi sama sekali, hanya celotehan ngga jelas. Walau itu pun masih mending daripada tidak menulis sama sekali.

Awalnya saya pikir karena saya lagi tidak mood, tapi masa iya sih ngga mood kok setiap saat. Setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin penyebab terbesar adalah karena saya mulai malas membaca buku. Dan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Saya MALAS membaca buku????? hal tersebut tidak pernah terjadi dalam 1 dasawarsa terakhir, aiiih. Membaca itu sudah seperti air minum bagi saya. Tidak membaca dalam satu hari harusnya sudah membuat saya dehidrasi. Dan sekarang, kenyataannya saya sudah absen minum air sampai berbulan-bulan, berarti patut dipertanyakan pentingnya sebuah buku bagi saya. 

Saat saya mempertanyakan itu, barulah saya sadari, saya memang sudah dehidrasi berat. Benar-benar kekeringan ide sama sekali untuk bahkan menulis satu paragraph saja. Untuk itu harusnya saya sudah diinfus saat ini, diberi asupan cairan yang bisa mengembalikan stamina saya.

Jadi, pembaca yang budiman, berhati-hatilah saat anda mulai kekeringan ide, ogah-ogahan dalam menulis. Barangkali bukan karena ide yang tak kunjung datang, atau mood yang lagi labil atau tema yang terlalu sulit. Bisa jadi karena anda mengalami dehidrasi seperti saya. WASPADALAH....................

Orang Pintar banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Tuesday, September 10, 2013
Orang Pintar Banyak Cara, Orang Malas Banyak Alasan

Kalau kalian sempat, sekali-kali mampirlah ke BRI di jalan Putri Hijau Medan. Kalimat di atas akan menyambut siapapun yang menginjakkan kaki ke dalam gedung berlantai tiga tersebut. Dalam satu hari saya bisa membacanya sampai puluhan kali. Dulu kalimat ini pun menghiasi tembok putih di unit kerja saya sebelumnya yaitu Tebing Tinggi.

Saya tidak bisa lebih setuju dengan apa yang terkandung di dalamnya ( ceilah bahasa guweh udah kayak vicky ajah). Bahwa hanya orang malas yang apa-apa selaluuu aja punya alasan. 

" Kok karirmu gitu-gitu terus? "
" Iya, bos saya nepotismenya tinggi sih "

" Ngerjain berkas kredit satu debitur ajaaaa lamanya minta ampun "
" Abis jaringan lelet sih, masukin data ke aplikasi jadi lama"

dst .....dst......

Durian vs Mentimun

Saturday, July 20, 2013




Ada beberapa keuntungan yang aku syukuri menjadi orang sumatera utara. Salah satunya yaitu tersedianya pasokan durian sepanjang tahun yang menjadi favorit suamiku. Lebih khusus lagi, sangat bersyukur bermukim di belantara hutan sawitnya, karena bisa dapat durian secara gratis tentunya ;)).

Hmm tapi berhubung saat ini bukanlah musim durian, maka cukuplah dengan menikmati rujak di siang hari yang gerah sambil ditemani segelas es kelapa muda, yummy.
Ngomong-ngomong soal durian dan rujak, jadi ingat sebuah kalimat dibawah ini :

Hubungan atasan dan bawahan itu ibarat buah durian dan buah mentimun.

Bingung ????, Let me explain it……………

Buah Durian , seperti yang kita kenal selama ini adalah buah ranum dengan duri keras yang melindungi daging buah didalamnya yang lembut dan luar biasa lezat. Buah tersebut merupakan raja dari segala buah. Karena rasanya yang legit, bentuknya yang unik, berbuah hanya pada musim-musim tertentu, dan yang paling penting, buah ini hanya terasa maksimal kelezatannya jika jatuh secara alami dari pohonnya. Bukan karena diperam atau jatuh dijolok galah. Jadi bisa dikatakan durian adalah buah pilihan yang tidak sembarangan. Bahkan harganya bisa sangat mahal saat tidak pada musimnya.

Sama halnya dengan pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seseorang yang terpilih,. Seorang pemimpin tidak secara instan terlahir. Ia telah ditempa banyak hal, baik pendidikan,pelatihan dan pengalaman. Karena itu tidak banyak orang yang bisa atau tepatnya pantas menjadi pemimpin. Sama seperti durian ,dengan kebijakannya seorang pemimpin akan terlihat keras diluar namun didalamnya penuh dengan kesahajaan dan itu hanya akan terjadi saat ia bukan hasil karbitan , namun seiring dengan kematangan jiwanya yang akan melahirkan kerendahan hati.

Lain halnya dengan mentimun. Buah ini bisa kita jumpai di pasar-pasar pagi dan sore. Jumlahnya cukup banyak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Pasokannya tersedia di sepanjang tahun. Rasanya yang segar membuat buah ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, baik sebagai pelengkap seperti lalapan maupun bahan utama untuk membuat acar dan rujak . Dari segi fisik, mentimun tidaklah sekeras durian. Ia tidak dapat bertahan terlalu lama setelah dipetik .Jika tidak disimpan dalam lemari es akan cepat membusuk karena kulitnya yang cenderung tipis.

Ibarat mentimun, seperti itulah bawahan. Tidak sementereng durian.
Nah sekarang coba bayangkan jika buah mentimun jatuh menimpa durian, apa yang terjadi??,

Yah minimal ia akan terbentur di beberapa bagian tubuhnya yang terkena langsung kulit durian, syukur-syukur hanya keserimpet sedikit, sehingga sisanya yang utuh masih bisa diolah menjadi makanan yang lezat.

Sedangkan durian??. Tidak akan terjadi apa-apa pada si durian. Ia hanya akan seperti durian yang kejatuhan mentimun. Ia tetap keras dan tetap lezat.
Lalu bagaimana jika durian jatuh menimpa mentimun?? Rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Pastilah mentimun yang malang akan babak belur, hancur lebur terlindas tubuhnya. Dan sekali lagi, tidak terjadi apa-apa pada durian. Ia tetaplah si buah raja.

Nah, dimanakah posisi kita sekarang?? Si mentimun atau si durian.
Mungkin perlu berfikir seribu kali saat berurusan dengan si buah berduri ini.

Antara Aku,SIM dan Polisi

Sunday, June 30, 2013
Dari dulu hubungan saya dengan polisi lalu lintas begitu harmonis.Entah sudah berapa kali saya menerima surat cinta dari mereka,alias kena tilang.Yang paling sering sih karena melanggar rambu-rambu,seperti marka jalan,lampu merah, larangan belok, sampai ngga punya SIM. Iya, saya ngga punya SIM.

5 tahun yang lalu pernah punya,trus setelah mati ngga pernah diperpanjang lagi,apalagi saya juga sudah pindah alamat,plus ganti KTP,malah lebih malas lagi untuk mengurusnya.

Hidup ini [Harus] Memilih

Friday, June 21, 2013
Iya, dalam hidup ini kita pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan. Dari mulai membuka mata di pagi hari, kita dihadapakna pada pilihan mau bangun atau meneruskan mimpi, mau sarapan dulu atau langsung capcus ke kantor. Di perjalanan ke kantor pun kita lagi-lagi harus memilih, mau masuk tol atau lewat jalan biasa. Naik taksi atau naik angkot. Dan pada akhirnya keputusan yang kita ambil akan berdampak pada langkah kita selanjutnya.

Pencemaran Nama Baik : Ikhlas, Haruskah?

Friday, May 24, 2013
Ikhlas itu lebih Indah

Seorang teman memberi nasehat kepada saya setelah saya mencurahkan uneg-uneg di hati. Saya setuju sekali dengan kalimat tersebut, bahwa iklhas itu lebih indah. Ikhlas itu lebih menenangkan dan ikhlas itu jauuuuh lebih baik daripada tidak ikhlas, eh.

Namun kemudian saya bertanya-tanya , keadaan yang seperti apakah kita harus ikhlas? Setiap saat?. Terkadang saya mikir, ada saatnya kita tidak boleh mengikhlaskan sesuatu kalau memang itu menjadi hak kita.

Penulis dan Kopi

Saturday, April 20, 2013

Penulis dan kopi


Lagi-lagi tentang kopi. Memang minuman yang satu ini ngga ada matinya. Jangankan meminumnya, baru membicarakan saja sudah memberi sensasi tersendiri bagi panca indera.

Entah sudah berapa banyak penulis yang bercerita tentang kopi dalam karyanya. Atau menjadikan kopi sebagai benang merah dalam setiap tulisannya. Sebut saja “ Filosofi Kopi” Dewi Lestari, atau “ The Coffee Memory “ Riawany Elita, “ Cinta Dalam Gelas “ Andrea Hirata, “ Club Camilan “. Itu baru yang berbentuk novel dan ditulis oleh penulis dalam negeri, belum lagi kumpulan cerita seperti antologi “ The Coffe Shop Cronicles sampai “ Antologi Kopi Tubruk”.

Untuk novel luar, sebut saja “ The Various Flavours of Coffee”- Anthony Capella.

BAW, Makes Me Feel be a Writer

Thursday, April 18, 2013
Dulu, setiap selesai membaca satu novel, saya akan menghela nafas panjang, larut dalam emosi tokoh-tokoh di dalamnya dan kemudian saya akan berkata dalam hati "Kok bisa yah penulisnya memikirkan cerita yang seperti ini". Kemudian saya akan kembali bertanya, " Bagaimana ya, bisa menulis novel setebal ini ?" dan lanjut " Seperti apa sih penulisnya?"

Benar, saya sangat takjub dengan para penulis. Penulis adalah profesi yang begitu saya kagumi. Karena seorang penulis mampu menyampaikan berbagai rasa, sedih, senang, haru,kecewa, marah ke dalam untaian kata yang bermakna lebih. Penulis juga mampu mendeskripsikan lukisan alam menjadi sebuah sinfoni yang merdu. Penulis juga bisa mengubah sesuatu yang terlihat biasa menjadi tidak biasa. Lebih dari itu, di tangan penulislah sebuah kenangan akan abadi.

Ide Yang Terealisasi

Monday, April 15, 2013
Setelah menerima SK mutasi beberapa waktu yang lalu, akhirnya terlaksana juga kepindahan saya ke Medan. Sudah menjadi aturan di perusahaan saya, kalau pekerja yang mutasi itu akan mendapat fasilitas di samping uang pindah juga akan disediakan hotel sebagai persiapan untuk mencari tempat tinggal selama sepuluh hari. Itu dia enaknya. Karena saya mutasinya ke daerah asal, yang notabene saya sudah punya tempat tinggal, jadi fasilitas hotelnya saya gunakan buat leyeh-leyeh, tidur-riduran saja bersama suami. Siang saya ngantor, sore pulang bentar ke rumah, malamnya bobok di hotel, assek. Lumayan selama sepuluh hari bebas tugas dari nyiapin sarapan buat suami.

April April ceriaaaaa

Tuesday, April 9, 2013

Setiap bulan itu istimewa bagi saya. Namun di bulan ini rasanya keistimewaannya berlipat-lipat. Yang pasti bulan ini waktunya saya ngambil cuti menjelang lahiran. Yipppieee, artinya bisa santai-santai di rumah, leyeh-leyeh ngga ngapa-ngapain, bisa bangun siang dan bisa tidur malam, aheeeer.

Di awal April kemarin,yang banyak dipercaya orang sebagai April MOP, saya benar-benar mendapat kejutan manis bertubi-tubi.

Yes, That's Just Luck

Sunday, April 7, 2013
" Kamu beruntung banget sih win"
" Wah, dedenya benar-benar bawa rezeki"
" Lucky mom, congrats ya "

Setahun belakangan , kalimat-kalimat di atas ramai menghiasi beranda facebook saya, timeline di twitter, komen di blog, bahkan sampai SMS dan BBM.

Kalimat tersebut selalu menyertai saat ada pengumuman lomba yang mencantumkan nama saya sebagai pemenangnya. Bukan hanya saat kemenangan, pun saat ada berita gembira yang menghampiri saya.

Bahkan ada yang mengatakan, " Pantes aja si windi menang mulu, lah namanya aja udah ada unsur WIN nya :)

Benarkah saya sebegitu beruntungnya?

I'm Boring

Thursday, April 4, 2013
Saya punya seorang sahabat yang SAHABAT banget. Rasa-rasanya sudah terlalu banyak tentang dirinya saya sempilkan di setiap postingan di blog ini. Dari dirinya saya banyak mendapat pelajaran hidup, mulai dari yang paling mempengaruhi dan merubah hidup saya yaitu berpositif thinking ke setiap situasi sampai yang paling memacu semangat saya yaitu, " Tiada hari tanpa prestasi". Yup, benar, dia sohib saya itu selalu membakar semangat saya dengan meneriakkan yel-yel itu " Ayo gan kamu bisa, tiada hari tanpa prestasi atau minimal tiada bulan tanpa prestasi".

Wiih , bayangkan bagaimana membaranya hati saya mendengar teriakan yel-yel tersebut, terpacu untuk lebih dan lebih lagi. Kenapa saya begitu terpacu oleh kata-kata sohib saya tersebut, alih-alih mengacuhkannya?. Karena saya percaya padanya.

Nah, belakangan saya kehilangan motivasi itu. Sudah hampir dua minggu ini, saya tidak menorehkan prestasi apapun. Tidak memenangkan lomba apapun ( kecuali kuis kecil di FB). Dan itu membuat saya merasa down sejenak. Apakah saya sudah kadaluarsa?. Apa kreativitas saya sudah mati? atau menuju kematian?

Duuuh, rasanya tidak bergairah. Bahkan untuk menulis beberapa kalimat ini pun saya harus berjuang keras menepis rasa malas yang menghinggapi.

Apa kalian pernah merasakannya?

Ping Me

Thursday, March 21, 2013
Malam itu suami menjemput saya di stasiun kereta seperti biasa. Sambil mengobrol santai, suami melajukan mobil perlahan. Suami saya memang orang yang ngga suka mengendarai mobil ugal-ugalan. Bahkan selalu di kecepatan 40 km/jam. Kata dia, mengendarai mobil dengan santai itu lebih menyenangkan. Terkadang saya gemes juga, saat saya pengen buru-buru tetep saja beliau ngga mau ngebut, bahaya katanya.

Sampai di perempatan Setiabudi, kita masih asyik ngobrol, ngomongin ngapain aja dia seminggu ini selama saya tinggal, sampe ngomongin lomba-lomba nulis yang saya ikutin. Suami emang suka banget nanya-nanya saya ikut apa, tapi ngga pernah baca tulisan saya. Sukanya diceritain, jadi biasanya sepanjang jalan saya bakal cerita isi tulisan saya, bla bla bla.

Work Without Passion is Poison

Wednesday, March 20, 2013
Tips Membagi Waktu Untuk Ibu Bekerja

tips membagi waktu untuk ibu bekerja


Pagi ini dapat mention dari mba leyla hana di FB tentang keheranannya dengan didriku dan para wanita pekerja lain yang siang ngantor, malam masih sempet nulis dan ngekuis, pagi udah bangun lagi buat kerja. " Pakai doping apa ya?"

Lucu aja bacanya. Kadang-kadang saya juga heran sih dengan kekuatan fisik ya, ( eeeaaaa ) yang bisa tahan sampai malam-malam buat nulis ( catet buat nulis) bukan buat yang lain. Bahkan pernah sangkin getolnya mau ikutan lomba dan lagi in Good mood saya pernah menyeret suami ke Dunkin DOnuts dekat rumah malam-malam. Kenapa harus ke Dunkin?, karena disana wifinya kenceng banget, kalau di rumah suka ilang timbul. Dan saya adalah type orang yang ngga afdol rasanya kalo nulis ngga tersambung sama internet. Kecuali nulis cerpen, masih bisa tapi kan saya jarang banget nulis cerpen. Jadilah dari malem sampai pagi kita nongkrong di gerai donut tersebut. Untungnya saat itu ada siaran bola jadi suami ngga bete nungguin saya.

Musik Untuk Hidup Yang Lebih Baik

Tuesday, March 19, 2013

Semua ciptaan Yang Maha Kuasa di alam semesta begitu menakjubkan, begitu indah dan begitu istimewa. Namun dari kesemuanya, manusia adalah ciptaan yang paling mencengangkan. Dengan segala kerumitan dan kompleksitas di dalamnya.

Jika manusia adalah ciptaan terbaik Allah ( menurut saya ), maka musik adalah ciptaan terbaik manusia. Banyak hal luar biasa yang ditemukan manusia, mulai dari bahasa, seni, ilmu pengetahuan, sampai temuan tentang rekayasa genetic. It’s very amaze. Namun, tidak ada temuan yang begitu universal dan dapat diterima di seluruh pelosok bumi kecuali musik.

Kita tidak perlu menjadi ahli musik untuk bisa mengatakan sebuah lagu itu enak didengar. Kita juga tidak perlu harus masuk sekolah khusus musik untuk bisa sekedar berdendang dan menyiulkan irama-irama. Walau saya tak tahu apa arti lirik yang dinyanyikan Fathin Sidqia di X Factor, saya toh bisa mengatakan bahwa lagu yang dibawakan Fathin sangat memukau. Pun saya tidak terlalu ngeh saat Bryan Adams menyanyikan I’ll be right here for you, tapi saya bisa terhanyut sedemikian rupa saat mendengarnya. Atau saya akan begitu bersemangat saat Izzatul Islam mendedangkan “ Mujahid Muda” nya, dan bisa menangis tersedu-sedu saat mendengar lagu “Mother How are you today” .Ya itulah musik, kamu bisa merasakan apa yang ingin disampaikan tanpa harus tahu artinya. Bahasa universal

Musik adalah satu-satunya hal yang meskipun kita menyebutnya dengan berbagai jenis nama, namun tetap bisa dinikmati oleh siapapun. Mau jenis pop, jazz, country,rock, it’s just a music. Musik juga adalah suatu hal yang bisa memacu panca indra dan anggota tubuh bereaksi hanya dengan mendengarnya. Saat sebuah lagu didendangkan, mulut akan ikut bernyanyi, kepala akan bergoyang, kaki akan menghentak, badan akan mengikuti irama, dan pada akhirnya tangan akan bertepuk. Seperti itulah musik.

Satu hal yang penting adalah, musik dapat menghubungkan banyak orang dengan berbagai ras, suku, budaya dan agama. Musik juga bisa menggambarkan perasaan, membangkitkan kenangan, dan melukiskan suatu keadaan. Tak heran , lihat saja di infotainmet atau acara-acara televise. Saat di layar menggambarkan seseorang yang miskin, yang berjuang dengan hidup otomatis lagu yang paling tepat untuk menggambarkannya adalah “ You Rise Me up “. Atau saat menggambarkan keadaan orang disabilitas, orang tak berdaya, maka akan mengalun lagu D’massive


“ Tak ada manusia yang terlahir sempurna


Seakan hidup ini tak ada artinya lagi….


Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah “ #nyanyi


Contoh lagi, saat di layar kaca muncul berita peperangan, lagu Michael Jackson “ Heal The World” begitu pas menggambarkannya. Dan semua orang pasti akan setuju dan terhanyut di dalam melodinya tanpa harus mengerti kata-katanya. Musik memang universal.


Maka menurut saya, apapun itu, jika disampaikan dengan musik, akan lebih gampang diterima. Makanya lihat saja, saat kampanye, ARB membuat jingle khusus untuk dirinya. Tujuannya? Tentu saja agar mudah diingat. Jokowi contoh nyatanya, lagu One Direction yang digubah membuat ia menjadi populer dalam sekejab. Saat suatu ormas atau golongan masyarakat berorasi, demo, pasti tak ketinggalan akan dibawakan sebuah lagu yang gampang, mudah diingat dan bisa dinyanyikan semua orang. Tentu saja hal itu dilakukan untuk membakar semangat. Produk-produk tertentu, seperti ayam goreng si kakek itu, dengan jinglenya yang terkenal membuat kesan yang mendalam di alam bawah sadar kita. Sehingga mendengar kata ayam goreng, otomatis akan tergambar di benak kita ya ayam goreng itu. Atau contoh lagi, sebuah provider telekomunikasi yang menciptakan jingle dan tagline yang begitu mudah diingat.

Terkait dengan semua itu,salah satu komoditi yang paling menguasai hajat hidup orang banyak saat ini yaitu bahan bakar pun perlu sosialisasi dengan pendekatan musik ke masyarakat.Jika selama ini masyarakat telah dinina bobokan dengan subsidi dari pemerintah dalam bentuk bahan bakar berjenis premium, sudah saatnya Pertamina sebagai produsen utama BBM di negeri ini mulai memprenetasikan kampanye penggunaan Pertamax untuk konsumsi kendaraan masyarakat sehari-hari.


Kalau hanya sekedar himbauan, kampanye, iklan layanan masyarakat, tampaknya belum terlalu mengena. Diperlukan program khusus yang menyelusup ke alam bawah sadar. Sehingga tanpa dipaksa pun, para pengguna kendaraan bermotor akan selalu berfikir. “ Ingat Isi BBM, Ingat Pertamax”.



Caranya?

Pertama, dengan menciptakan lagu atau jingle yang asik, yang gampang diingat, yang bisa menggambarkan keinginan untuk membeli Pertamax. Sama dengan produk-produk lain yang begitu kuat image. Seperti kalau menyebut pasta gigi, otomatis orang akan menyebut merk X, menyebut air mineral, tanpa berfikir orang akan otomatis mencetuskan merk Y.


Saya bukan pencipta musik, jadi saya tidak akan merekomendasikan lagu tertentu. Karena sebaiknya adalah lagu baru, jingle baru yang bisa diperdengarkan di setiap SPBU. Diiklankan di radio, di televisi sehingga semakin sering didengar akan terbentuk pola di pikiran yang mendengar, bahwa bahan bakar ya Pertamax, bukan yang lain. Dan sebagai penariknya, lagu atau jingle tersebut dinyanyikan oleh grup musik terkenal, yang memiliki image positif dan disukai masyarakat. Hmm saya terfikirnya The Rock atau Nidji.


Kemudian, setelah jingle Pertamax dilaunching, adakan lomba untuk anak muda dengan Tema " Pertamax, untuk hidup lebih baik". Hal ini turut mengasah kreativitas anak bangsa, agar lebih banyak lagi kegiatan positif, dibanding harus ugal-ugalan di jalan, mending kan ikut lomba Pertamax, bisa dapet hadiah lagi.


Ketiga, lagu-lagu para pemenang lomba jingle tadi dijadikan CD kompilasi. Bisa dijadikan promosi, dengan minimal pembelian Pertamax berapa liter gitu, dikumpulin struknya, bisa dapat CD kompilasi tersebut.

Keempat, di setiap SPBU ,Jingle-jingle tadi harus diperdengarkan, sehingga melekat di ingatan konsumen.


Dengan begitu, musik tidak hanya berperan dalam hal-hal romantic, mellow, dramatis atau hingar bingar panggung hiburan. Tapi juga bisa digunakan untuk menciptakan hidup yang lebih baik. Karena dengan perantara musik sehingga orang tergerak menggunakan pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya, begitu banyak hal yang tadinya buruk bisa diubah menjadi hal yang positif. Seperti lebih ramah lingkungan, lebih friendly untuk kendaraan, dan tentu saja turut meringankan APBN sehingga membantu pemerintah menghemat anggarannya dan bisa dipergunakan untuk hal lain yang lebih bemanfaat.


Kelima, bekerjasama dengan leasing atau dealer-dealer kendaraan bermotor untuk membundling penjualan kendaraan dengan voucher Pertamax sejumlah tertentu. Jika dari awal mesin kendaraan sudah memakai Pertamax dan pemilik kendaraan juga bisa merasakan keunggulan Pertamax, seterusnya akan lebih mudah untuk mengajak konsumen memakai Pertamax. Apalagi dengan keunggulan Pertamax yang


Oiya saya jadi inget dengan Kaskus. Tahu kan yah? itu sebuah website gaul, berisi berita-berita, jual beli, info-info sampai humor-humor segar. Nah disitu kalau kita bisa komen pertama kali otomatis kita bakal dapet predikat " PERTAMAX". Entah darimana asal muasalnya, tapi sebenarnya image di masyarakat itu, Pertamax itu adalah sesuatu yang eksklusif, yang susah dijangkau. Coba deh kalau ngga percaya, betapa susahnya kita menjadi komentator pertama disana dalam setiap postingan, makanya predikat Pertamax itu menjadi hal yang mahal. Nah image seperti itu tuh yang harus dihilangkan.


Dengan musik, sesuatu yang universal, yang dikenal orang, yang begitu mudah merasuki kita, kebiasaan menggunakan Pertamax akan tertular dengan sendirinya. Seperti irama yang menghentak dengan teratur, seperti itulah gerakan piston mesin kendaraan yang menggunakan Pertamax, teratur . Seperti semangat kita yang terbakar saat mendengarkan Akhmad Albar mendendangkan lagu "merah darahku putih tulangku" ( Ketauan saya umur berapa ), layaknya Pertamax sebagai pembakar pada mesin, penuh semangat dan memberi energy lebih dengan angka oktan yang lebih tinggi dari BBM biasa. Musik yang berkualitas membuat jiwa kita terisi, menghadirkan kreativitas dan merangsang otak untuk terus beraktivitas, sehingga ngga lumutan. Sama dengan Pertamax, yang menjaga mesin kendaraan tetap awet dan menjaga lingkungan lebih nyaman.


Sembari Pertamax bekerja untuk kendaraan, sambil menyetir kita bisa menyetel musik-musik yang menenangkan. Dengan mendengarkan musik, laju kendaraan juga akan teratur karena otomatis kita akan mengikuti iramanya. Memang musik bisa merasuki alam bawah sadar kita sesuai jenis musiknya. Perhatikan, kalau di toko-toko buku, di swalayan, pasti akan diputar lagu slow yang meloow, sehingga tanpa sadar kita akan berjalan perlahan, lambat, dan ujung-ujungnya bakal lama berada di toko tersebut yang kemungkinan juga bakal lebih banyak barang yang kita beli. Makanya ngga heran kalau udah ke mall ngga berasa tiba-tiba udah berjam-jam disana padahal perasaan baru sebentar.


Nah, itu juga bisa diterapkan saat berkendara. Dengan mendengarkan musik yang tenang, kita akan terhindar dari ngebut, yang pastinya berdampak tidak baik pada mesin. Kita juga akan santai, mengerem juga tidak mendadak sehingga bisa menghemat bahan bakar yang digunakan, karena pengereman mendadak dan kecepatan kendaraan yang tidak stabil merupakan salah satu penyebab boros bahan bakar. Apalagi ditambah pakai Pertamax yang angka oktannya tinggi, ya udah jelaslah keuntungannya berlipat-lipat. Hemat dan turut mengurangi polusi lingkungan tentunya.


Jadi, musik dan Pertamax itu bisa bersinergi secara kompak lho. Musik untuk hidup yang lebih baik. @PertamaxInd untuk hidup yang lebih berkualitas




Ini Ideku, #apaidemu??













Gambar : Dr Google, dimodif oleh windi ^_^

Terpesona

Monday, March 18, 2013
Saya bukan orang yang gampang memuji sesuatu, menyukai sesuatu atau lebih ekstrim lagi terpesona akan sesuatu. Maka jika ada hal yang memang bisa membuat saya berdecak kagum, tak henti-hentinya saya akan mengaguminya. Seperti beberapa foto dbawah ini yang membuat saya terpesona dan terdiam sejenak saat melihatnya. Terkadang dari hal-hal sederhana bisa mengirim berjuta pesan yang sampai ke dalam hati.

Lets check it out

Oh My God

Thursday, March 14, 2013
Barusan dapat telepon dari telkomsel, udah geer aja, kirain menang apaan gitu. Lah padahal ngga ngerasa ikut lomba apapun yang berhubungan sama operator ini. Ada apakah gerangan??

Ternyata oh ternyata, mereka memberitahukan bahwa pemakaian pulsa saya di bulan Februari kemarin berkisar 1 juta lebih. O My God. Pantesan aja, perasaan rekening gaji kok cepet banget amblesnya. Dan untuk bulan ini sampai hari ini sudah mencapai 300 ribu rupiah # tepok jidat. Heloooo, gw ngapain aja selama ini, sampai kebabalasan gitu. Padahl tiap hari ngaktifin TM On loh, terus kalo malem, yang nelfon juga suami. Ni gara-gara modem saya rusak, jadi internetan pake hape yang dijadiin modem, oalaaaah

Duuh, kenapa juga ya si operator pake ngasi-ngasi tau segala. Padahal kalau ngga tau saya tenang-tenang aja. Tapi gara-gara udah dikasi tau gitu jadi pengen jedutin kepala ke tembok. Huhuhu uang segitu kan bisa beli baju hamil, beli coklat segerobak, sama beli buku sebakul.

Dan ujung-ujungnya saya ditawarkan agar memakai Halo saja. Karena katanya lebih hemat, apalagi saya ditawarin paket Halo sebesar 80 ribu sebulan. Dapet bonus 80 menit bicara ke sesama telkomsel ditambah 20 menit bicara ke lain operator. Plus bonus 80 sms ke sesama telkomsel. Tanpa pikir panjang, saya iyakan aja. Mudah-mudahan bulan ini bisa mengurangi pengeluaran untuk pulsa.

Ini ceritaku, mana ceritamu.

#bukan untuk lomba :)

Gara-Gara Valentine

Tuesday, March 5, 2013
Sudah lah yaaaa, maklumin saja sifat Pride dalam diri saya.

Sore ini saya ketawa ngikik-ngikik di kantor. Pasalnya, barusan buka FB, ada pengumuman lomba yang mencantumkan nama saya sebagai pemenangnya. Yang bikin saya geli bin lucu, ini adalah lomba ketiga yang saya ikuti di bulan Februari tentang Valentine dan menang lagi. Padahal , dari semua tulisan itu, tak satupun yang mengatakan saya mendukung valentine. Semuanya, saya tulis bahwa valentine itu ngga harus tanggal 14 Feb.

Kencan Terburuk dan Valentine Ala Windi

Tuesday, February 12, 2013

Pemenang Favorit Lomba Blog Zalora


Dulu saya suka banget sama yang namanya hari Valentine?. 

Kenapa?. Karena di hari itu orang-orang terlihat bahagia setidaknya bagi yang punya pasangan. Terlepas dari sejarah, kisah dan hukum valentine itu sendiri. 

Kedua, karena dulunya jaman saya SMA, setiap valentine saya pasti dapat beberapa batang coklat. Dari Secret Admirer (ceilah ), dari kakak asuh, dari adik asuh, sampai dari fans-fans geje yang mungkin matanya agak kelilipan saat melihat saya. Belum lagi biasanya saya dapet bingkisan yang diletakin di laci meja. Pernah dapat kaos, trus dapat pulpen lucu, atau diary warna pink plus surat cinta, bahkan pernah dapat bunga mawar, duileeee. 

Ketiga, karena saya penggemar coklat, jadi otomatis hari valentine seperti hari rayanya saya, karena berbagai coklat dijual dengan kemasan yang lucu-lucu. Saya suka membelinya untuk diri sendiri.

Tentang Etika Bertelepon



Teknologi harusnya mempermudah hidup. Itu kan gunanya teknologi.

Akhir-akhir ini saya bete bin kesel sama yang namanya tekonolgi komunikasi. Katanya penggunaan telepon bisa mempermudah hidup, jadi efisien, jadi hemat waktu. jargonnya sih seperti itu. Tapi nyatanya terkadang punya telepon khususnya lagi telepon genggam membuat hidup makin ngga asik.

Contoh nyata, kalau dulu sebelum ada telepon, kalau mau janjian sama orang lain kita pasti akan detail membahas kapan ketemuannya, dimana tempatnya sampai nama restorannya, letaknya dan jam berapa. bahkan kadang kita memberi toleransi limit waktu untuk menunggu dan alternatif, jika seandainya dalam setengah jam saya tidak datang maka ......... Sampai sedetail itu. Tapi coba perhatikan sekarang, kalau janjian, palingan kita cukup bilang, " Ketemuan disono yah, ntar gampang lah, tinggal bbm atau sms".

Custom Post Signature