Menjadi perempuan memang susah-susah gampang yah.
Kalau kita terlalu mandiri dan bisa melakukan apa-apa sendiri tanpa bergantung orang lain, ntar dianggap menyalahi kodrat. Apalagi kalau sampai seorang perempuan sanggup menjadi pemimpin, tangguh, pintar, udah deh langsung ditakutkan ntar susah dapat jodoh. Stereotypenya dia jadi perempuaan egois yang pasti ngga mau diatur lelaki dan bakal mau menang sendiri seperti yang dikatakan di artikel ini:
Tips Dapat Jodoh dari Henry Manampiring untuk Perempuan Pintar yang Sulit Dapat Pasangan.
Disitu dibahas soal perempuan Alpha yang katanya bakal susah dapat jodoh, karena banyak pria yang merasa terintimidasi bahkan dianggap alpha female harusnya jangan terlalu pemilih.
Tuh kan perempuan pintar,mandiri, tangguh, malah menakutkan bagi para pria, malah membuat pria merasa terintimidasi dan enggan mendekati. Disini perempuan disuruh menurunkan sedikit ke superior-annya
Perempuan Tidak Boleh Selalu Manja, Ini Alasan Kamu Harus Menjadi Perempuan Tangguh!
Nah disini kebalikannya, perempuan malah dituntut untuk menjadi tangguh, mandiri dan tidak bergantung orang lain.
Pyuuh, lha terus maunya apa sih.
Jadi ini gimana, perempuan harus tangguh atau harus manja ini..
Kalau dibaca dua artikel tersebut, ada satu benang merahnya.
Yup kedua artikel tersebut sama-sama mengulas bahwa perempuan tidak boleh begini begitu dan perempuan harus begini begitu, karena alasan......................pria tidak suka yang seperti itu atau pria sukanya yang begini begitu.
Sayup-sayup terdengar lagu
" Wanita dijajah pria sejak dulu...
dijadikan perhiasan sangkar maduuuu"
( Baca : Wanita bukan perhiasan sangkar madu )
Plis plis jawab atuh para pria, Sebenarnya kalian suka yang mana. Yang tangguh, mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri, atau yang manja, lemah gemulai dan bisa diatur
Hayoo yang mana hayooo.
Memang sih ya, yang namanya terlalu itu, apapun pasti ngga baik, kayak kata vetty veralah yang sedang sedang saja.
Baiklah mari kita bahas. Seperti apa sih perempuan itu seharusnya?
Kalau menurut saya sih perempuan itu harus memiliki sifat-sifat seperti ini :
Kalau menurut saya sih perempuan itu harus memiliki sifat-sifat seperti ini :
Mandiri dan Tidak Bergantung pada Orang Lain
Nah, di artikel tersebut saya setuju banget dengan pendapat bahwa yang namanya perempuan itu harus BRI mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain.
Ini sebenarnya ngga berlaku untuk perempuan saja, tapi bagi siapapun. Kita memang wajib mandiri dan tidak tergantung sama orang lain. Kenapa?
Karena hidup ini keras jendral.
Bukan. Bukan karena itu, xixixi.
Tapi kita memang harus mandiri karena kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri
Walau kita lahir dari keluarga yang duitnya ngga berseri, atau lahir sebagai anak bungsu, atau anak perempuan satu-satunya, ya bukan alasan untuk jadi ngga mandiri.
Kemandirian itu salah satu indikator kedewasaan. Saya bilang salah satu, karena untuk disebut dewasa itu buanyak banget parameternya.
Saat kita bisa berdiri di kaki kita sendiri, paling sederhana , bisa menghidupi diri sendiri berarti sudah bisalah kita dikatakan dewasa. Makanya sebaiknya seorang perempuan itu minimal punya sesuatu yang bisa dilakukan untuk menghidupi dirinya.
Maksudnya gini nih.
Bukan berarti dia harus jadi working mom dan punya gaji sendiri maka dibilang mandiri. Ngga gitu.
Perempuan yang memutuskan untuk tidak bekerja di luar, juga ngga serta merta dianggap ngga mandiri. Itu kan pilihan hidup ya mau jadi IRT atau mau jadi working mom. Namun, minimal jangan berhenti mengasah hobi, or pengetahun or keahlian kita walau kita ngga secara kasat mata menghasilkan gaji setiap bulannya.
So, kalau hobinya menjahit, ya terus dilatih, malah kalau bisa dilanjutkan nyambi di rumah. Kalau yang pintar masak, ya diasah terus, siapa tau bisa bikin katering, atau malah bikin buku resep.
Kenapa?
Karena keahlian-keahlian tersebut bisa menjadi penyelamat dalam kondisi darurat seumpama tiba-tiba kita memerlukan penghasilan.
Nah seperti itulah definisi mandiri yang sebenarnya menurut saya
Yaitu saat kita tahu dan memiliki sesuatu yang bisa kita andalkan, in case kondisi darurat terjadi dan harus menyelamatkan diri sendiri.
Soal ketergantungan terhadap orang lain.
Apa salah kita punya ketergantungan terhadap orang lain?
Yang namanya manusia karena dia makhluk sosial, pastilah perlu juga ketergantungan terhadap orang lain. Ini fungsinya biar kita ngga jadi orang sombong yang egois. Bayangkan kalau kita ngga butuh siapa-siapa betapa tidak berartinyalah hidup berdampingan dengan orang lain. emang kalau kita mati bisa ngubur diri sendiri. kan ngga mungkin ya?
Apa salah kita punya ketergantungan terhadap orang lain?
Yang namanya manusia karena dia makhluk sosial, pastilah perlu juga ketergantungan terhadap orang lain. Ini fungsinya biar kita ngga jadi orang sombong yang egois. Bayangkan kalau kita ngga butuh siapa-siapa betapa tidak berartinyalah hidup berdampingan dengan orang lain. emang kalau kita mati bisa ngubur diri sendiri. kan ngga mungkin ya?
Yang dimaksud tergantung sama orang lain tuh kayak gini misalnya :
Dulu ada rekan kerja saya, sebutlah namanya Mawar. Si Mawar ini kemana-manaa harus sama si Melati, padahal mereka beda divisi. Jadilah saat makan siang, mereka harus tunggu-tunggaun buat makan bersama. Mau pulang juga tunggu-tungguan. Hingga kalau salah satu ngga ngantor atau lagi perjalanan dinas, maka yang lain bakal mati gaya. Ngga tau mau makan sama siapa, ngga tau mau pulang bareng siapa. Halah. Nah yang kayak gini nih yang ngga bener.
Jadilah diri sendiri yang ngga bergantung ke orang lain. Artinya, saat seseorang ngga ada kita masih bisa hidup gitu lho. Mungkin ini juga berlaku untuk kondisi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai saat suami atau istri tidak ada, salah satu ngga bisa ngapa-ngapain.
Jadilah Perempuan Tangguh
Iyes ini saya setuju.
Sebagai perempuan kita memang harus tangguh. Seperti karang di lautan, yang tetap tegak berdiri kala dihempas badai.
Bukanlah, ngga seperti itulah definisi tangguh.
Tangguh maksudnya, kita wajib menjadi pribadi yang bisa diandalkan dan ngga mudah menyerah.
Kenapa?
Karena seorang perempuan itu, disamping harus bertahan untuk diri sendiri, kelak kita akan menjadi sandaran orang sekitar. Menjadi andalan orang-orang yang kita cintai.
Sebagai pekerja di kantor, kita bisa diandalkan menghandle pekerjaan yang menjadi job kita.
Sebagai seorang istri, kita bisa diandalkan oleh suami saat dia kerja, dan kita ngurus anak dan hartanya.
Sebagai seorang Ibu, kita bisa diandalkan anak-anak kita, minimal jadi tempat dia ceritalah.
Perempuan yang tangguh itu, bukan yang sekuat batu karang dan ngga pernah merasa lemah.
Emang Charlies Angel. Ngga gitu.
Perempuan yang tetap bersahaja saat di puncak kebahagiaan dan kejayaan, namun tidak mudah patah saat kondisi sedang sulit.
Itu tuh yang disebut perempuan tangguh. Perempuan yang mudah beradaptasi di segala situasi.
Bukanlah, ngga seperti itulah definisi tangguh.
Tangguh maksudnya, kita wajib menjadi pribadi yang bisa diandalkan dan ngga mudah menyerah.
Kenapa?
Karena seorang perempuan itu, disamping harus bertahan untuk diri sendiri, kelak kita akan menjadi sandaran orang sekitar. Menjadi andalan orang-orang yang kita cintai.
Sebagai pekerja di kantor, kita bisa diandalkan menghandle pekerjaan yang menjadi job kita.
Sebagai seorang istri, kita bisa diandalkan oleh suami saat dia kerja, dan kita ngurus anak dan hartanya.
Sebagai seorang Ibu, kita bisa diandalkan anak-anak kita, minimal jadi tempat dia ceritalah.
Perempuan yang tangguh itu, bukan yang sekuat batu karang dan ngga pernah merasa lemah.
Emang Charlies Angel. Ngga gitu.
Perempuan yang tetap bersahaja saat di puncak kebahagiaan dan kejayaan, namun tidak mudah patah saat kondisi sedang sulit.
Itu tuh yang disebut perempuan tangguh. Perempuan yang mudah beradaptasi di segala situasi.
Namun dari semua itu, yang paling penting menurut saya adalah
JADILAH DIRI SENDIRI
Jadilah diri sendiri seperti karakter asli kita.
Kalaupun kita ingin berubah, berubahlah untuk diri sendiri, bukan karena ingin menyocokkan dengan selera pria yang katakanlah kita sukai apalagi hanya untuk memuaskan lingkungan.
Jadilah diri sendiri.
Kalaupun ingin berubah, berubahlah untuk kebaikan , bukan untuk memuaskan ego pria.
Kalau kita memang termasuk alpha female seperti yang disebut di artikel pertama, Go ahead. Ngapa harus mikirin pandangan orang soal kesuperioran kita. Masa gara-gara tuntutan lingkungan terus kita harus mendowngrade diri sendiri.
Perempuan tangguh, leader, itu bukan sebuah kejadian tiba-tiba, tapi terbentuk dari pendidikan, kerja keras, dan percaya diri yang tinggi. Masa jadi nakutin sih? Ngga lah ya. Justru ia bakal berkontribusi positif untuk lingkungan
Kalau kita memang perempuan yang bawaannya manjah?
Kagak ape-ape.
Manja itu bukan sesuatu yang buruk kok. Di artikel itu kesannya perempuan manja itu negatif ya. Perempuan manja berarti ngga mandiri, tergantung sama orang lain, drama, tidak bisa diandalkan, dan tidak tangguh.
JADILAH DIRI SENDIRI
Jadilah diri sendiri seperti karakter asli kita.
Kalaupun kita ingin berubah, berubahlah untuk diri sendiri, bukan karena ingin menyocokkan dengan selera pria yang katakanlah kita sukai apalagi hanya untuk memuaskan lingkungan.
Jadilah diri sendiri.
Kalaupun ingin berubah, berubahlah untuk kebaikan , bukan untuk memuaskan ego pria.
Kalau kita memang termasuk alpha female seperti yang disebut di artikel pertama, Go ahead. Ngapa harus mikirin pandangan orang soal kesuperioran kita. Masa gara-gara tuntutan lingkungan terus kita harus mendowngrade diri sendiri.
Perempuan tangguh, leader, itu bukan sebuah kejadian tiba-tiba, tapi terbentuk dari pendidikan, kerja keras, dan percaya diri yang tinggi. Masa jadi nakutin sih? Ngga lah ya. Justru ia bakal berkontribusi positif untuk lingkungan
Kalau kita memang perempuan yang bawaannya manjah?
Kagak ape-ape.
Manja itu bukan sesuatu yang buruk kok. Di artikel itu kesannya perempuan manja itu negatif ya. Perempuan manja berarti ngga mandiri, tergantung sama orang lain, drama, tidak bisa diandalkan, dan tidak tangguh.
Padahal mah yang namanya manja itu cuma sifat bawaan, bukan karakter. Contohnya Inces Syahrinilah, dia mah manja banget yah, dan mengakui terang-terangan kalau dia manja. Tapi sepertinya kita ngga perlu ragu akan kemandiriannya.
Walau manis manja gitu, Inces Sayhrini mandiri banget secara finansial. Perempuan Alpha aja belum tentu bisa beli Hermes Birkin setahun sekali T_____T.
Walau tindak tanduknya lemah gemulai, suara mendesah-desah, tapi sesungguhnya dia orang yang kuat dan punya pendirian lho.
Walau tindak tanduknya lemah gemulai, suara mendesah-desah, tapi sesungguhnya dia orang yang kuat dan punya pendirian lho.
Ngga percaya, lihat aja, mau dikatain hatersnya gimana juga, Incess ngga pernah tuh terprovokasi buat balas nyerang, santai dia mah orangnya.
Ditinggal kawin mas Anang aja dia ngga deramah ya, cool, malah makin bersinar, makin cantik dan makin ngehits.
Ditanya presenter dia acara talkshow soal dia yang selalu dikecewain pria, jawabannya sungguh menakjubkan
" Hempas, datang lagi" wahahahaha, percaya diri banget kan.
Ditanya presenter dia acara talkshow soal dia yang selalu dikecewain pria, jawabannya sungguh menakjubkan
" Hempas, datang lagi" wahahahaha, percaya diri banget kan.
Trus disaat artis lain ramai-ramai buka jasa endorse, dia tetep elegan dengan ngga nerima endrosan apapun. Bukan berarti yang nerima endorse ngga elegan yah, tapi dia ngga gampang ikut-ikutan gitu lho. Dan di saat banyak yang nyek-nyek dia, dia malah menciptakan trend setter.
See, sifat manja itu ngga berkorelasi dengan kemandirian dan ketangguhan.
Bisa aja perempuan itu bersifat manja karena ada yang melatarbelakanginya. Mungkin karena anak paling kecil yang memang didikan keluarga begitu, atau bisa aja dia dapet pasangan yang sukanya memanjakan pasangannya. Lha masa dimanjakan ngga mau. Rugi dong.
The bottom line is, balik ke kalimat saya di awal tulisan ini. Jadi perempuan itu susah-susah gampang.
Mau gimanapun kita pasti ada orang yang merasa ngga puas. Kita hidup tidak mungkin bisa memuaskan ekspektasi semua orang.
So Be Yourself Ajalah Ladies.
The bottom line is, balik ke kalimat saya di awal tulisan ini. Jadi perempuan itu susah-susah gampang.
Mau gimanapun kita pasti ada orang yang merasa ngga puas. Kita hidup tidak mungkin bisa memuaskan ekspektasi semua orang.
So Be Yourself Ajalah Ladies.
Mbak itu ada yang belum dikasih linkWanita bukan perhiasan sangkar madu )
ReplyDeleteBaca tulisan Kak Windi, jadi mikir, aku mah termasuk yg mana. Ternyata masuk golongan kaum yg manja pada orang tertentu dan di saat tertentu aja Kak :D
ReplyDeletePoin tulisannya kak Windi aq tangkap, manja gak selalu jd kebalikan mandiri contohnya kayak inces syahrini
dari kecil aku dibiasakan mandiri dan mmapu memutuskan banhyak hal sendiri dan sekarang kerasa banget untungnya, saat kita dilanda masalah dan gak ada siapa2 untuk sharing kita bisa atasi sendiri, makanya aku juga mengajarkan anak-anak untuk mandiri
ReplyDeletesetuju mbaak, jadi perempuan itu harus mandiri ya mbak, bukan BRI, wakakak
ReplyDeleteMukaku ini muka anak manja...tapi jiwaku sekuat baja *aseek
ReplyDeletekata banyak orang, aku wanita manjaahh... :D *bangga*
ReplyDeleteBetuuul harus mandiri, jadi gak tergantung sama orang. Apalagi kalo kasusnya udah nikah gitu, jangan terlalu tergantung sama suami. Just in case, suaminya gak bener apa usahanya nge down, kan kalo mandiri bisa bantu suami nya juga. :))
ReplyDeleteNesya sih dua-duanya deh, tapi sesuai tempat dan kondisi hihi
ReplyDeletemungkin kita harus berada di tengah-tengah antara wanita tangguh dan wanita manja..
ReplyDeleteSetuju setujuuuu! Intinya jadi diri sendiri aja lah yaa, tapi yang BERKUALITAS. ❤️❤️
ReplyDelete