Alumni Hati

Thursday, October 1, 2015
Setelah bertahun-tahun menghilang dari dunia per-SMA-an , akhirnya seminggu yang lalu saya bersedia juga dicemplungin ke group WA SMA #eeeeaaaaa.

Yup, dalam hal dunia per-renuian saya memang termasuk golongan orang-orang cemen, haish. Dari dulu agak gimana gitu kalau diajak reuni. Eh iyalah, group WA SMA atau kuliah itu kan termasuk kategori reuni yah. Berkali-kali diminta temen gabung, gw ogah, ngga mau, yang tahu no hape dan sosmed saya pun cuma segelintir teman dekat saja, dan itupun teman cewek. 

Kenapa?

Ngga tahu, cuma memang rada males aja. Malas melihat masa lalu, hahahaha. takut gagal move on. Karena sadar diri saya type orang yang susah melupakan kenangan. Dan sialnya masa-masa SMA itu jejak-jejak asmaranya buanyak banget, jadi  demi kebaikan semua umat, begitu menikah, saya putuskan semua contact dari masa lalu. Hahaha kayak yang dicariin aja neng. Kayaknya emang yang nyari bukan orangnya tapi pasangan si someone. Soale jamannya friendster dulu, masih bisa dilihat siapa saja yang kepoin profil kita, daaaaan eng ing eng, yang ngubek-ngubek friendster saya malah istri-istri ato pacarnya blio-blio di masa lalu.

Saya sendiri juga ngga berusaha nyari-nyari blio blio itu, kecuali beberapa orang spesial, sempetlah kulik-kulik google, ngetikin namanya pengen tahu aja kabarnya gimana. Udah tahu, ya udah, ngga niat juga buat add Fb nya atau twitter, atau apapun lah. Just want to know ajah.



Gitu gabung di group WA, whoaaaaa bener aja,segala nostalgila kembali berhamburan. Apalagilah ya ngga jauh-jauh dari ngomongiiiin............... MANTAN, bip...bip...bip alert.... alert. 

'Eh inget ngga dulu kan kamu sama si anu punya cerita bla... bla  bla..."
"Yang mana?"
"Yang waktu itu"
"Ah masa sih...."

" Jadi sebenarnya, yang waktu kelas sekian itu ceritanya gimana, kok bisa jadi begitu"
" Wah ternyata gitu tooh"

Ngomongin mantan sama sohib... ah biasa
Ngomongin mantan sama temen kerja, ah keciiiill...
Ngomongin mantan, dimana dia juga ada disitu. Matilah kau....# ini ngetiknya sambil senyum-senyum.

Kalau kata orang kan, mantan itu alumni hati, maka suatu saat bisa jadi reuni kembali, uhuk. Tapi bagi saya, rumus itu ngga berlakulah. Ngapain juga, dulu aja ngga nyari-nyari kok, masa gitu ketemu harus reuni hati lagi.

Trus, dari percakapan panjang kali lebar di group kemarin, sampai akhirnya tiba-tiba tercetus pertanyaan,

" Jadi Win, masih punya hati nih sama si anu, masih ada buku yang belum ditutup?"



" Ngga lah, Dia itu the one that got away". 

What,?? entah napa tiba-tiba keluar kalimat itu. Spontan aja, kayaknya karena pernah baca postingan siapa gitu tentang the one that got away, abis itu langsung cari di you tube , lagunya si eneng Katty Perry. Selama ini sih ngga pernah terlalu menghayati lagu itu. ternyata lihat videonya, eeeea dalem banget cuy. Padahal kemarin maksud bilang gitu ngga ada relasinya dengan isi video. Maksudnya sih, mau bilang bahwa dia seseorang yang udah kubiarkan pergi dari hatiku, kok keluarnya malah kalimat itu #uhuklagi.



Sebenarnya kalau mau jujur, ngga bisa dipungkiri juga sih, kadang ada saat-saat tiba-tiba keinget seseorang dari masa putih abu-abu itu.  Eh ternyata ga saya sendiri yang punya pikiran seperti itu. Terbukti, saat dilempar tanya, beberapa teman di group ngomongin, " Gimana kalau dulu....."

Gimana kalau dulu ngga putus
Gimana kalau dulu ngga membiarkannya pergi

Aaah. kalau udah gitu, trus dipasangin sama lagunya Katty Perry tadi, yakin deh lo, pada mewek. Apalagi kalau, ternyata sebab musabab proses menjadi mantan itu diluar kendali kita. Kayak yang ngga disetujui ortu lah, kayak yang cuma salah paham, atau malah karena berbeda prinsip. Kalau karena orang ketiga sih, go to the hell ajah, ngga usah dipikirin.

Gimana kalau....

Tapi yah gitu, hidup tidak seperti bermain games kata teman saya. Dimana saat kita failed, kita bisa restart dan ulang lagi, bisa undo sesuka hati. 

Like me, bertahun-tahun memendam sakit hati. Iya boook, dakuh sakit hati, sama si blio, dulu putus tanpa penjelasan, sampai bikin saya yang ilfil gitu sama cowok ( ngga mungkiiiiiin, ahahaha). Ngga sih, ngga sampe bikin saya ngejomblo juga gara-gara dia, tapi sempat bikin saya kehilangan respek sama para pria, makanya pas kuliah tak satupun teman kuliah yang menarik di mata saya, . Sempet juga bikin saya berkhayal, kalau suatu saat ketemu blio saya bakal tampolin tuh orang muka belakang, atas bawah. Sangkinkan marahnya. Kalau bisa sambil ngeluarin segala sumpah serapah. But, kemudian saya mikir, untuk apa?.

Emangnya dengan saya marah, bisa balik lagi ke masa lalu. Lagian kalau punya mesin waktu kayak yang dibilang si eneng Katty, saya juga ngga mau. Untuk apa ?, saya juga ngga merasa dia the one nya saya. Hanya saja yaitu, ternyata rasa penasaran itu memang sungguh berbahaya. Penasaran, kenapa begini, kenapa begitu. 

Yup, rasa penasaranlah yang bisa membuat pasangan-pasangan di dunia ini tercerai berai. Makanya ngga jarang kan dengar cerita gara-gara reuni, ada yang CLBK. ya karena rasa penasaran itu. Kembali lagi, gara-gara pertanyaan " gimana kalau......"

Padahal yang namanya kenangan itu bisa indah karena memang adanya cuma di memory kita, tidak berubah wujud jadi kenyataan. Makanya juga pernikahan terkadang tak seromantis yang diceritakan di film-film. Karena film itu banyakan imajinasinya, sementara pernikahan yang kita jalani itu dunia nyata. ya ngga sesuai cuuuuy. Ngga heran, banyak orang yang mencari imaji nya di luaran, padahal belum tahu aja dia, begitu imajinasinya berubah nyata, ya sami mawon, tetap ngga bakal seindah lagu-lagu atau film-film cinta itu.

Itu pernah lho kejadian sama saya. Jadi dulu banget pas jaman SMA, ada gitu yang naksir saya  cTapi ngga saya tanggepin, sampai tamat SMA, kami masih contact-contact-an tapi hanya sebatas nanya kabar, gimana, dimana, basa-basi para remaja lah. Bertahun-tahun begitu. Saya tahu dia masih menyimpan rasa, dan dia tahu saya masih sibuk dengan si anu. Begitu tahu saya putus, dia pun memberanikan diri mendekati saya lagi. Padahal udah berlalu hampir 5 tahunan lho. Dan karena saya merasa dia sudah seperti sahabat ya sudah kami jadian. Apa yang terjadi? Hanya sebulan saja, lalu kami sama-sama sepakat untuk mengakhiri hubungan. 

Kenapa?

Karena ternyata semua tidak seperti yang kami bayangkan. Yang dia bayangkan atau yang saya inginkan. Karena semuanya hanya pelampiasan rasa penasaran. Karena semuanya hanya mau tahu jawaban atas pertanyaan  "Gimana kalau...."

Saran saya sih, kalau ada orang-orang dari masa lalu kembali, trus dia minta menjalin hubungin, lupakan. Trust me, lupakan saja. Kecuali emang lo dah cinta mati banget. Inget aja tuh kayak serial Friends, Ross yang penasaran abis sama Rachel sejak jaman sekolahan, ketemu bertahun-tahun kemudian, akhirnya jadian, malah berantem terus, malah saling menyakiti. Eh itu kan cuma film yah. Iya sih, tapi memang kenyataannya banyak yang seperti itu. Karena kita berubah, karena dia berubah, karena yang dulu kita anggap indah, keren, baik, bagus, belum tentu saat ini pas untuk kita.

Balik lagi ke soal reunian.

Trus apa sebaiknya ngga usah datang aja kalau ada reuni. Apa sebaiknya leave aja dari grup yang beranggotakan orang-orang dari masa lalu.

Kayaknya sih ngga gitu juga. Jalani aja. Kalau saya pribadi mah saat ini ngga khawatir dengan yang namanya potensi CLBK gara-gara reunian, gara-gara group WA. Soale, jujur aja ya bagi saya pasangan saat ini itu udah so perfect to me . Ngga adalah yang bisa dibandingkan dengannya, dan saya juga ngga pernah banding-bandingin suami dengan someone dari masa lalu. Gimana ngga ? Suami saya tuh orangnya benar-benar yang sebagai balancing bagi saya yang meledak-ledak, penenang sifat saya yang grasa grusu. blio juga pendengar yang baik untuk istrinya yang super duper cerewet ini. Plus, bisa memenuhi melebihi apa yang saya butuhkan hahahaha #ini penting ditulis. Dan yang pasti, dia dipilih oleh hati saya bukan karena gejolak romansa yang meletup-letup, tapi dari hasil curhat sama sang Pencipta, dipertemukan di saat yang paling tepat di waktu terbaik dalam hidup saya Coba..... mana ada yang bisa ngalahin.



So, untuk yang memiliki alumni hati, biarkanlah tetap jadi alumni. Ngga usah didengarkan rasa-rasa penasaran di dalam diri. Ngga usah dilawan tapi jangan diikuti. Ingat yah, nostalgia itu bukan untuk mengenang-ngenang yang telah berlalu, tapi untuk menyadari bahwa sutradara kehidupan tidak pernah salah.

Walau akan selalu ada terbersit tanya, gimana kalau , ah itu cuma godaan syaitooni rojiim kok. Bagaimanapun seseorang dari masa lalu itu tidak akan mungkin hilang dari kepingan puzzle-puzzle lukisan hidupmu, ucapkan terima kasih saja, karena tanpa mereka , pigura berisi kepingan puzzlemu bakal bolong-bolong. Daripada mellow yellow, dengerin aja lagu  Rain feat Endang Soekamti ini " Terlatih Patah Hati", 

Para mantaaaaan, mana suaranyaaaaa,,, #eeeea

Aku sudah mulai lupaSaat pertama rasakan laraOleh harapan yang pupusHingga hati cedera serius

Terima kasih kalianBarisan para mantanDan semua yang pergiTanpa sempat aku milikiTak satupun yang aku sesaliHanya membuatku semakin terlatih

Begini rasanya terlatih patah hatiHadapi getirnya terlatih disakitiBertepuk sebelah tangan (sudah biasa)Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)Penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi





NB: Tara, kalau kamu baca tulisan bunda ini, saran bunda cuma satu, JANGAN PACARAN . Ikuti jejak papamu, biar kamu ngga perlu buang-buang space di hatimu untuk sesuatu yang tidak pasti. 

Untuk para alumni hati, jangan serius kali bacanya. Kisah di atas hanya fiktif belakaaa kok, ahahahaha.



Jelajah Fauna Dunia di Gallery Rahmat Shah Medan

Wednesday, September 23, 2015

UUU yeaaah, yang namanya pepatah rumput tetangga lebih hijau itu kayaknya berlaku sama saya. Bertahun-tahun tinggal di Medan, objek-objek wisata di Medan yang yahud-yahud dan terkenal seantereo negeri malah belum saya kunjungi. Malah sibuk, nyari-nyari destinasi wisata ke pulau Jawa, ke Bali, ke Lombok.

FYI aja, saya belum pernah lho masuk ke mesjid raya Medan yang sudah menjadi ikon kota Medan itu, aaiiiih parah gilak. Kalau Istana Maimoon sih udah, itu pun dulu banget saat masih kecil, dibawa bapak saya. Rumah Tjong Afie aja baru saya kunjungi beberapa bulan lalu. ( Baca: Menjelajah Masa Lalu di RUmah Tjong A Fie ). Orang Medan macam apah dirimuuuu.

Nutrisi dan Stimulasi Tepat Untuk Lindungi Eksplorasi si Kecil

Monday, September 21, 2015
Menjadi orangtua itu memang tidak mudah. Apalagi menjadi seorang ibu. Sudahlah mengandung selama 9 bulan, mules-mules  menjelang melahirkan, melewati sakit ribuan decibel untuk melihat si malaikat mungil sampai akhirnya menjadi penentu tumbuh kembang si anak.

Udah tahu sulit gitu, tapi tetap aja ya kita-kita mau bersusah payah melaluinya. Saya sih disuruh menukar seluruh isi dunia dengan kesempatan menjadi orangtua , ya tetap pilih jadi ortu laaah. Soalnya jadi orangtua itu membuat kita terus menerus harus belajar.

Belajarnya dimana?

Itulah dia, sayangnya tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua.

Mommy Shower

Tuesday, September 15, 2015
gambar dari sini




Lihat timelinne facebook, berseliweran kabar emak-emak yang baru lahiran, alhamdulillah ya senang banget melihatnya. Trus deg-degan bayangin giliran saya ntar. Masih teringat bagaimana proses lahiran anak pertama dulu. Less drama karena ngga pake kontraksi di rumah yang bikin panik. Malah tenang-tenang menyerahkan diri ke rumah sakit, sempet baca-baca novel lagi sampai akhirnya neng Tara brojol.

Pilah Pilih Powerbank

Saturday, September 12, 2015
[SP] Tips Memilih Power Bank

Yang paling menyebalkan dari memiliki smartphone itu ialah , lagi hot-hotmya browsing, klak klik sosial media, lagi live tweet acara eh tiba-tiba tuuut... tut... trus di layar hape muncul tulisan " baterai anda tinggal 5 %" (xixixi tulisan tepatnya apa yah), buru-buru cari colokan ternyata ga adaaa, kalaupun ada jauuuuh dan udah penuh dipakai orang , disitu saya merasa hampa. Duh langsung bete.


Waktu saya jadi account officer lebih parah lagi. Karena punya smartphone jadi pede aja kemana-mana ngga bawa kamera. Mau ots (on the spot) ke debitur pun senjatanya cuma hape. Padahal kan kalau mau prospek calon debitur, atau mau nilai agunan kredit, atau nilai usahanya, wajib dilengkapi dengan foto-foto sebagai bukti dan sebagai dokumentasi kredit. Ealah..... udah jauh-jauh datangi rumah si debitur, tahu-tahu hape lowbat.  Mau nyolokin charger, mimpi kali yeee..... wong usaha debiturnya perkebunan sawit, manalah ada colokan listrik di tengah kebun. Akhirnya saya cuma wawancaa doang, tanpa foto dan minggu depannya balik maning, cuma untuk foto lagi hiks, sialnya dirikuh. Gitu kalau belum berpengalaman.

Emang ngga punya powerbank apa?

Ya punya, tapi nasibnya sama saja. Giliran dibutuhkan biasanya dia ikutan low juga. Ngga tau yah apa mungkin karena saya salah beli, hehehe soale pas beli powerbank yang dilihat cuma bentuknya sih. Kirain makin gede makin besar kapasitasnya. Dan saya kira juga makin berat makin bagus, aiih. salah besar ya.

Eh kebetulan beberapa waktu lalu saya dikirimin powerbank ASUS. Melihat ukurannya sih saya langsung under estimate gitu, alaaah palingan dicolokin sebentar juga lowbat juga. Soale ukurannya itu lebih kecil dari powerbank-powerbank yang pernah saya miliki. Apalagi bobotnya juga ringan, makin tidak yakinlah diriku. Makanya saya kasihkan saja sama suami. Saya tetap pakai powerbank yang lama.

Powerbank yang saya punya. Dari ukuran gede sampe mini ^_^


Hanya saja beberapa hari ke depannya , agak sedikit heran, kok suami batere hapenya awet terus yah, sementara saya rempong book. Tiap malam harus ngecharge hape. Abis hapenya penuh, ganti ngecharge powerbanknya. Sementara suami saya asik mainin hapenya yang terpasang powerbank ASUS yang saya kasih ituuuu.  Isenglah saya nanya

" Emang awet ya mas"

" Iya dek, bagus nih , kapasitasnya gede. Mas charge kemarin malam, tadi mas pakai di kantor, eh ini juga masih nyala". 

Waah langsung takjub. Maklum lah saya sih ngga ngerti-ngerti banget soal gadget. 

" Soalnya ini dayanya sampai 10050 mAh, beda jauh sama powerbank adek yang gede itu cuma 7500 mAh "





OOo pantesan aja lebih awet . Buru-buru saya minta tukaran , hahaha , dasar ye istri ngga mau kalah.

Trus setelah saya pikir-pikir powerbank ini cocok banget untuk saya. Soalnya ASUS Zenpower ini kan ukurannya cuma sebesar kartu kredit dan ngga berat, jadi bisa masuk ke dalam dompet saya. 

Asus Zen Power, Kecil dan ringan banget
Pas saya lihat di websitenya ASUS, malah mupeng sama warna-warninya. Lucu-lucu boook, ada pink, biru, gold. Cocok banget untuk gaya-gayaan. Apalagi ternyata harganya ngga nyampe 300 ribu perak. Cocok di mata cocok di kantong namanya





ekarang sih, mau ke debitur, mau jalan-jalan sama Tara, ngga pernah takut hape lowbat dan ngga bisa foto-foto. Mau meeting di kantor pun pede aja cuma bawa smartphone, kan semua data udah ada di google drive saya, asal hape nyala, ngga ada masalah lah yaauuu.

Ngga ada lagi deh cerita hape lowbat, kerjaan terganggu, mati gaya dan tas berat kebanyakan printilan.

Nah saya punya tips nih pilah pilih powerbank

  1. Ngga ada hubungannya ya antara besar powerbank dengan kapasitasnya.
  2. Kapasitas itu tertulisnya dalam bentuk mAh. semakin besar semakin baik. Xixixi saya juga baru tahu ini.
  3. Charge powerbank sama kayak perlakuan terhadap hape, jangan kelamaan, jangan ditinggal tidur. Cukup 1-2 jam saja. 
  4. Tanda udah penuh, lihat titik warna di powrbank. Misalnya ada 4 titik, kalau empat-empatnya udah berwarna biru berarti sudah penuh, segera cabut chargenya.
  5. Biar awet, jangan dikasih pinjem temen, suruh dia beli sendiri.
  6. Dan terakhir, jangan sampai lupa masukin ke dompet, karena percuma juga punya powerbank yahud kalau ditinggal di rumah.
Sekian, dan terima endorse :)

#sponsored post



Outfit Of The Day

Friday, September 11, 2015
Kalau udah hari Jum'at bawaannya pengen santaaaaai aja, soale besoknya weekend. jadi mari kita bahas yang ringan-ringan.

Gara-gara kemarin baru dibeliin si papa hape baru #uhuk, jadi masih kemaruk buat futu-futu dan selfie sukaesih. Tapi..... ngga tau mau diposting dimanah itu foto-foto keceh aku. Ntar dianggap spammer lagi kebanyakan narsis. Kalau di blog boleh ya... boleh ya..... blog sendiri ini.

Jadi, belakangan saya suka upload di IG @winditeguh iyaaa sekalian promosi, follow IG ku kakaaaaa dengan hastag OOT,, yes Outfit Of The Day. Seringnya sih Foto Tara, soale Tara itu lagi centil-centilnya, suka banget minta dipakein baju ala Princess, Tara nyebutnya baju Sophia, itu lho baju kembang-kembang terusan gitu. Abis dipakein pasti langsung bergaya minta di foto.

Gara-gara anaknya kecentilan, emaknya pun ngga mau kalah hahaha, pengen jugalah punya hastag #ootd gitu. Tapi apalah daya seringnya pak suami ogah motoin saya.katanya saya sok kecentilan, Iiih padahal kan foto-foto obat stress yah. 

Saya itu paling suka pakai baju terusan ala-ala gaun gitu,, soale lebih nyaman dan lebih pas jatuhnya di badan . Saya punya masalah bagian pinggang yang ramping tapi pinggulnya yang agak gede xixix, jadi kalau misalnya beli celana panjang, pasti pas ngeliat saya SPGnya ngirain ukuran saya 27-28 gitu # cieeee, ngga taunya ahahaha auk ah malu bilangnya.

Makanya saya ngga suka pakai celana, disamping susah nyarinya juga ngga enak aja, berasa ada yang nyangkut, kalau pakai terusan adeeeem.

Yo Wis mari kita pamer OOTD ala emaknya Tara. 



Kadang-kadang suka juga pakai terusan yang pakai dalaman. Tapi ngga sering sih soalnya ribet. Lebih suka pakai yang terusan langsung kayak gini.







Ini agak burem yah cahayanya, soale memang fotonya di tempat temaram, Iyaaa itu di toilet hahaha. Sempet-sepetnya di toilet pakai futu-futu. Sekarang mau lebih syar'i dalam berpakaian, tapi koleksi khimarnya belum banyak, masih nyicil belinya.Yang mau ngasih ngga nolak lho ;).

Nah itu outfit sehari-hari kalau jalan-jalan santai sama Tara dan papanya. 

Kalau undangan, teteeep saya lebih suka pakai gaun, ngga terlalu suka pakai kebaya yang model potongan soalnya saiuah sudah genduuuuut jadi suka nyesek kalau pakai rok hahaha.

Ini beberapa contoh kalau saya undangan. Ngga sering banget sih undangan, jadi ya ngga pelu juga punya baju undangan segambreng. Sebenarnya kalau undangan pengen gitu matching sama tara dan papanya. Tapiiiii pak suami kan ngga suka beli baju, jadi baju ya itu-itu aja xixixi. Ketauan istrinya yang ngabisin duit. Maknya kadang suka ngga match gitu warnanya. Tapi ga apalah ya, yang penting ngga sampai tabrak lari. Kalau sama tara diusahain matching soale lebih gampang.


Ini bajunya beli Online lho, lumayan bagus kan padahal harganya murceee :)

Ini juga Beli Online, ukurannya pas banget sama saya





Gimana....... lumayan oke kan bundanya Tara ini walau lagi hamil bukan berarti penampilan jadi kucel ya mak.

EH iya gara -gara lagi belajar berpakaian lebih sopan dan menutup aurat, saya jadi sadar ternyata semakin sederhana potongan dan model pakaian serta jilbab, bawaan hidup itu jadi lebih nyaman dan enteng yah. gga ribet puntir-puntir jilbab, Pakai baju sret-sret, pakai jilbab, masukin di kepala sematin peniti, udah selesai. Jadi kalau mau pergi-pergi , pak suami juga ngga nunggu lama-lama.

Oiya, bagi yang suka terusan dan pakai gaun kayak saya ini, saya punya tips nih bagaimana milih pakaian yang oke :

1. Modelnya

Kalau beli pakaian jadi, jangan pilih yang modelnya ngembang kayak rok payung , soale bikin kita tambah gendut. Itu tuh yang kayak banyak dijual online yang biasanya kainnya katun jepang. Kenapa? karena dia pakai karet di pinggang, trus model bawahannya ala princess. Kalau yang badannya memang lurus dan langsing dari atas sampe bawah sih cocok-cocok aja, tapi kalau yang punya pinggul gede mending ngga usah deh

Beli yang modelnya lurus saja atau A line. karena jatuhnya lebih bagus, apalagi kalau dipadukan sama khimar, lebih adem dan lebih enak lihatnya.

2. Motif dan Warna

Kalau saya lebih suka beli terusan polos dengan warna-warna netral, hitam, coklat, krem,abu, bitu dongker. SOalnya lebih gampang padu padannya. Kalaupun mau yang bermotif, pilih yang motifnya kecil-kecil. Kalau mau pilih motif yang gede kayak buga gitu, pilih yang tidak terlalu rame.

3. Bahan

Tergantung selera sih ya, tapi kalau saya menghindari bahan jersey, soalnya dia menempel di badan dan kalau keringetan agak ngga enak baunya. Kalaupun suka bahan jersey beli yang bagusan sekalian, kayak yang dijual oki setiana. Kalau harganya dibawah Rp 150 ribu biasanya bahannya masih tipis banget. 

Kalau suka katun, pilih yang katun Jepang, tapi yang asli atau yang KW I lah . Kebanyakan yang dijual online tuh katun jepang abal-abal, ngga adem dipakai dan agak keras. 

Paling adem sih pakai bahan kaos, yang merk lumama tuh bagus ( cari di IG pakai hesteg #lumama). Ukurannya pas dan jatuh di badan.


4. Jilbab

Belilah jilbab dengan warna hitam,coklat muda/krem,abu-abu,merah. Kalau udah punya empat warna ini, mau punya pakaian warna  apapun masih bisa dimatchingin.Jilbabnya pilih yang agak panjang yah minimal menutupi dada dan bokong, biar nyaman kalau bergerak.

4. Baju Pesta

Ke undangan susah pakai pakaian syar'i? 
Ngga tuh, itu baju saya yang biru masih tetap kece kan. Biar tetap agak beda sama pakaian sehari-hari, motif, brokat, atau payet yang mau dipasang letakin di bagian bawah pinggang, soalnya kalau di atas kan ketutup jilbab. Supaya lebih cantik, pilih bahan dan warna yang agak glamour, kayak warna gold, silver, atau bahan brokat dan satin.

Pokoknya ngga harus norak kok kalau undangan, pakai baju sederhana tapi dikasih detail dikit aja kita bisa tetap cantik.

Terakhir , kata suami, jangan suka numpuk-numpuk pakaian di lemari yaaaah. Beli baju secukupya saja. Kalau mau beli baju baru, jangan lupa baju lama disumbangin ke orang, biar ngga perlu beli lemari lagi. 

Nah , semoga bermanfaat yah tipsnya, 

Betewe kalau kalian paling suka model baju saya yang mana nih ? 


Tentang Zodiak

Wednesday, September 9, 2015
Jum'at lalu akhirnya ketahuan juga jenis kelamin si dede. 

Sebenarnya dari bulan lalu saya sudah menduga dokternya itu sudah tahu jenis kelaminnya. Tapi disuruh nunggu sampai bulan ini. Tadi pun pas USG si dokter tetap ngga mau bilang , nyuruh saya nunggu bulan depan lagi. Duuuh langsung curiga ane. Makanya saya bilang aja, supaya dokter bilang, apapun hasilnya no problema.

Custom Post Signature