Tentang Memposting Foto Anak di Medsos

Wednesday, May 3, 2017



Hmmmm ini sebenarnya topik basi sih, udah banyak banget yang bahas, di status maupun di blog.

Tentang boleh atau tidak boleh memposting foto anak di media sosial.

Sepertinya untuk pertanyaan yang satu ini bisa dipastikan hampir semua orangtua berpendapat sama, bahwa yang namanya memposting foto anak di medsos, entah itu di facebook, di IG, di blog sebisa mungkin dihindari.

Nah kalau pertanyaan itu diajukan ke saya gimana?

Baca punya Gesi :

Kalau saya pribadi sih memperlakukan soal posting memposting foto anak, sama dengan posting memposting foto saya pribadi. Kalau saya rasa ada manfaatnya buat diposting ya diposting, kalau ga ada manfaatnya ya di keep sendiri.

Manfaatnya itu macem-macem, yang dinilai berdasarkan saya sendiri. xixixi iyalah kan bermanfaat menurut saya bisa jadi sampah bagi orang lain begitu pun sebaliknya.



Kadang saya post karena saya anggap mereka lucu banget, dan saya lemah terhadap kelucuan anak sendiri.

Kadang saya post, karena ada yang ingin saya ceritakan dibalik foto itu.

Bahkan kadang saya posting foto hanya karena saya rasa fotonya cakep, dan ini layak untuk dishare.

Selama ini, saya biasa aja dalam memposting foto anak. Tidak memprotect sedemikian rupa namun ya ngga diumbar-umbar sembarangan juga. 

Biasa aja, layaknya foto yang lain.

Karena ya ngakulah, saya ini masih banci sosmed yang belum bisa menahan diri untuk tidak posting-posting foto anak.

Saya ngga punya pembelaan apa-apa dalam hal ini.

Iya saya ibu yang memposting foto anaknya di sosmed. Silahkan Judge saya, saya ngga akan membela diri.

Saya ngga akan bilang bahwa foto anak adalah mood booster saya atau posting foto anak agar menginspirasi orang lain.

Nggaaaa. 

Saya tahu konsekuensinya seperti yang sering ditulis di banyak tulisan parenting. Soal bahaya pedofil, soal bahaya penculikan anak, soal berpotensi mereka malu di kemudian hari. Yup saya tahu dan mengerti konsekuensinya. Makanya hal yang saya lakukan ya meminimalisir risiko saja.

Saya percaya yang namanya kejahatan itu bisa ada dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Bagi orang lain mungkin cara terbaik adalah menutup semua akses agar kejahatan terhadap anak tidak akan masuk atau menyentuh anaknya, salah satunya dengan tidak memposting foto anak sama sekali di medsos.

Saya menghargai ibu-ibu yang punya pendirian seperti itu.

Nah, kalau saya mungkin punya pemikiran yang sedikit berbeda.

Mungkin karena pada dasarnya saya ibu bekerja, yang bahkan anak saja saya titipkan ke mba setiap hari, mungkin bagi orang lain ini aja udah horor banget.

(Baca ya : Nitipin Anak Sama ART, Ibu Macam Apa Kamu?)

Artinya, saya tahu segala hal di dunia ini yang kita lakukan pasti ada dua sisi. Ada risiko pastinya dan selain itu ada namanya hmmmm takdir ya.

Hmmm, jadi begini.

Saya berpikiran, saya ngga mungkin memprotect anak saya dari segala hal berbau digital. bahkan saya tidak mungkin memprotect anak saya dari segala ancaman luar. Karena yang namanya kejahatan tidak hanya ada di dunia maya, di dunia nyata juga banyak. Makanya saya katakan, ya saya memperlakukan foto anak biasa saja.

Saya hanya membiarkannya seperti hal lain, namun saya punya mitigasinya.

Karena kalau Gesi tuh suka bilang kan Carpe Diem, Seize The Day.

Yah saya sedikit banyak seperti itu, tidak mau terlalu mengkhawatirkan dunia ini. Karena kekhawatiran berlebih terkadang membuat kita malah tidak bisa menikmati hidup.

Saat anak tertawa, kita jepret dan kita bahagia karena itu, lalu mempostingnya, saya masih menganggap itu wajar saja.



Saya menikmatinya.

Saya menikmati momen itu.

Karena kalau semua saya khawatirkan, percayalah saya ngga akan bisa keluar rumah. Karena memang hidup saya ya udah penuh risiko.

Mikirin kejahatan pembantu
Kejahatan pedofil
Penculikan Anak
Penjualan Organ Tubuh anak

Masih banyak lagi,

Bukan berarti artinya saya tidak melindungi anak saya. Saya hanya melakukan perlindungan dengan cara lain.

Terkait kejahatan pedofil misalnya, yang bisa saya lakukan sebagai orangtua ya memberi pendidikan sex ke anak secara dini sesuai usianya.

Tidak membiarkan anak saya keluar rumah tanpa ditemani saya atau mbanya.

( Baca ya : Sex Education Untuk Anak, Perlukah )

Memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.

Selain itu , karena usia anak saya juga masih kecil, ya saya menerapkan pengawasan melekat pada mereka selama 24 jam penuh. Saya mengontrolnya dengan menggunakan support sistem yang baik tentunya. Dengan mba masing-masing untuk anak, plus CCTV untuk memudahkan saya memantau aktivitas mereka.

Tidak ada satupun proteksi yang benar-benar akan melindungi anak kita dari kejahatan dunia luar.

Maka yang saya lakukan juga adalah berdoa.

Iya, berdoa sebanyak mungkin untuk perlindungan dan keselamatan mereka.

Karena Allah mah sebaik-baik penjaga. Siapa lagi yang bisa saya harapkan lebih dari itu.

( Baca : Hal-Hal Yang Bisa Diajarkan Kepada Anak 3 Tahun )

Namun, walau saya cenderung bebas dalam memposting foto anak, setidaknya ada beberapa aturan yang saya terapkan bagi diri sendiri dalam memposting foto anak .

1. Tidak memposting Saat ia Dalam keadaan tidak semestinya

Seperti dalam kondisi telanjang, atau yang memalukan. Yah saya ngga mau jugalah di kemudain hari anak saya jadi bahan bullyingan temannya gegara fotonya yang memalukan berseliweran di internet.

2. Tidak Mencantumkan Informasi Detail

Ya ini aturan baku ya dalam posting foto anak. Dan saya manaatinya. Saya cek lagi barusan, saya jarang menyertakan tag lokasi saat posting foto anak. Termasuk sekolah anak saya, ngga pernah dicantumkan.

3. Tidak Memposting Foto Real Time

Yup, hampir semua foto Tara dan Divya saya apload setelah sampai rumah kembali, jika fotonya saat kami bepergian.

4. Tidak memposting Foto dengan Anak Lain

Ini hampir tidak pernah dilakukan. Karena saya taulah ngga semua ortu suka anaknya nampang di sosmed. makanya ya biasanya foto mereka hanya sendirian.

5. Minta Ijin Sama Anak

Hahahah iya ini saya lakukan belakangan ini karena saya lihat Tara udah mulai ngerti. Jadi kalau mau posting saya tanya dulu sama Tara, " Ini boleh bunda aplod"

Tara udah ngerti kata aplod.

Dia bakal jawab iya, maka saya posting. Kadang dia jawab ngga boleh lho. Kalau ngga boleh ya udah ga jadi.

( Baca ya : Tentang Kata Jangan Pada Anak )

Udah sih gitu aja.

Kalau kalian ibu yang posting foto anak atau yang keep foto anak?

Postingan ini tidak untuk diperdebatkan ya, karena saya yakin setiap ibu punya proteksi masing-masing untuk anaknya.




Tentang Kenaikan Tarif Listrik

Tuesday, May 2, 2017


Lagi heboh soal kenaikan listrik


Saya tidak akan beropini macam-macam,disini saya hanya merangkumkan hal-hal yang mungkin banyak yang belum tau atau salah pengertian.


Saya sertakan link-linknya bagi yang mau penjelasan lebih detail.



1. Tarif Listrik Naik?



Bukan naik, yang benar adalah pemerintah mencabut subsidi listrik bagi yg tdk berhak menerimanya.

Subsidi listrik paling besar dinikmati oleh pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang mencapai Rp 49,32 triliun di 2015 lalu atau sekitar 87 persen dr seluruh pelanggan listrik.

Menurut Data Terpadu Penanganan Program Fakir Miskin, dari total 23 juta pelanggan rumah tangga daya 900 VA hanya 4,1 juta pelanggan yang layak diberikan subsidi.

Pencabutan subsidi listrik dilakukan bertahap sejak Januari 2015 dan itu telah dilakukan untuk pelanggan 450 VA yg tdk berhak disubsidi.

Tahun ini pencabutan subsidi dilakukan sejak januari 2017 untuk pelanggan 900 VA secara bertahap.


http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/



2. Tagihan Listrik Naik 110%?

Tidak

Tagihan listrik naik turun tergantung pemakaian. Bisa 110%, bisa 200% bahkan bisa 1000%. berbeda-beda tiap keluarga tergantung berapa banyak lampu dan elektronik yang ada di rumahnya

Yang benar,

Akibat pencabutan subsidi listrik bagi yang tidak berhak maka harga listrik dibayarkan pelanggan sesuai harga aslinya.

Jadi selama ini PLN menjual listrik per kwh adalah sebesar Rp 1.467. Oleh pemerintah harga ini disubsidi yg besarnya tergantung VA nya. Untuk pelanggan 900 VA disubsidi sebesar kira-kira 58% sehingga masyarakat hanya membayar Rp 605/kwh. Kurang dari setengah harga asli.

Sisanya yg bayar siapa?

Ya pemerintah kepada PLN.


Per 1 jan 2017 untuk pelanggan listrik 900 VA subsidi dicabut dalam 3 tahap setiap 2 bulan sekali.

Pencabutannya sebesar 30% per tahap atau per 2 bulan. yaitu :


  • Per 1 jan 2017 dikurangi 30%, harga listrik dari Rp605 menjadi Rp791 /kwh
  • Per 1 Maret 2017 dikurangi 30% lagi, harga listrik menjadi Rp1.034/kwh
  • Per 1 mei 2017, dikurangi lagi 30%, harga listrik menjadi Rp1.352/kWh.

Lalu, mulai 1 Juli 2017, pelanggan rumah tangga mampu 900 VA itu akan dikenakan penyesuaian tarif otomatis setiap bulan seperti 12 golongan tarif nonsubsidi lainnya sehingga pelanggan benar2 membayar harga asli yaitu Rp 1.467/kwh


http://listrik.org/news/subsidi-listrik-900-va-dicabut-naik-bertahap-hingga-juli-2017/



3. Pemerintah Tidak Pro Rakyat?


Hmmm

Pengalihan subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA akan menghemat anggaran subsidi sekitar Rp 22,1 trilyun.

Anggaran ini akan dialihkan untuk membangun infrastruktur listrik di 2000 desa lebih di Sumatera dan Papua.

Jadi ga orang di Jawa saja yg menikmati listrik,pembangunan merata di seluruh negeri.

Untuk pelanggan listrik 900 VA dalam kategori tidak mampu, subsidi listrik tidak akan dicabut, tetap akan diberikan.


http://m.beritasatu.com/ekonomi/399898-pengalihan-subsidi-900-va-untuk-melistriki-28-juta-penduduk.html

4. Dalam Bentuk Apa Subsidinya?

Wacananya sih dalam bentuk bantuan tunai yang disalurkan langsung ke kartu KKS para penerima subsidi.

Kartu KKS ini adalah kartu merah putih berbentuk ATM yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Saat ini di kartu merah putih atau yang disebut KKS itu, sudah disediakan sekitar 30 wallet oleh BRI, yang mana di masing-masing wallet ditujukan untuk memasukkan kuota/saldo dari bantuan pemerintah.

Jadi, ntar subsidinya diberikan dalam bentuk bantuan tunai ke rekening dan bisa diambil di seluruh jaringan kerja BRI

Besar subsidi listrik yang diterima oleh konsumen 450 VA dan 900 VA rata-rata setiap bulan tergantung pada jumlah pemakaian energi listriknya. Secara rata-rata, konsumen rumah tangga daya 450 VA mendapatkan subsidi listrik sebesar Rp80.000 per konsumen per bulan, dan untuk konsumen rumah tangga daya 900 VA adalah rata-rata Rp90.000 per konsumen per bulan.



5. Siapa yg berhak mendapat subsidi?


Adalah golongan masyarakat tidak mampu yg sudah didata Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang dilakukan sejak 2010.

Jadi PLN akan menerima data dari TNP2K siapa saja pelanggan listrik 900 VA yg tergolong tidak mampu.

PLN akan memverifikasi data tersebut dg survey ke alamat pelanggan. Jika memang datanya benar,maka terhadap si pelanggan tetap dikenakan tarif subsidi yaitu sebesar Rp 605/kwh.

Selain itu,pemegang Kartu Keluarga Sejahtera otomatis merupakan penerima subsidi listrik.

https://m.detik.com/finance/energi/d-3420657/begini-cara-pemerintah-tentukan-warga-yang-layak-dapat-subsidi-listrik#top

Jadi, masyarakat yang memang tidak mampu masih tetap disubsidi. Yang dicabut itu ya memang yang tidak layak dapat subsidi.

Tidak usah membandingkan dengan negara arab sana misalnya yah, karena memang kondisinya ngga sama :)

Oya, FYI aja, Kartu KKS untuk penampungan bantuan-bantuan pemerintah itu saat ini isinya udah banyak lho.

Ada program bantuan Keluarga Harapan (PKH) yang besarnya sesuai jumlah anggota keluarga.

Ada program PIP , ini untuk biaya sekolah anak yang kurang mampu, dan besarnya tergantung jumlah anak yang sekolah.

Ada bantuan Beras Sejahtera (rastra), berupa beras 10 kg dan gula 2 kg/bulan per keluarga.

Ntar akan ada bantuan subsidi listrik dan subsidi gas.

Jadi pemerintah sekarang tuh menurut saya ya, sedang berusaha mendudukkan segala sesuatu ke posisinya masing-masing.

Yang butuh bantuan dibantu, yang ngga layak dibantu ya tidak diberi bantuan subsidi, tapi ntar dikasi kompensasi lain dalam bentuk infrastruktur yang akan mendukung kenyamanannya.

Be Patient.


6. Tapi kadang data tidak sesuai,banyak orang tidak mampu yang tidak terdata. Jika ini terjadi bagaimana?

Yup bener. Ini adalah kekhawatiran masyarakat. Tapi jangan khawatir,pemerintah sudah mengantisipasinya dengan memberikan jalan pengaduan kepada masyarakat.

Jadi masyarakat yang merasa tidak mampu boleh banget mendaftarkan diri agar dapat menerima subsidi listrik dari negara.


Caranya :


  • Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait penerapan Subsidi Listrik Tepat sasaran melalui kantor Desa dan Kelurahan untuk kemudian diteruskan ke kantor kecamatan dan / atau kantor kabupaten. Oleh kecamatan atau kabupaten, pengaduan tersebut diteruskan ke Posko Pusat.
  • Apabila rumah tangga pengadu terdapat dalam Data Terpadu, maka segera ditindaklanjuti oleh PLN dan diberikan tarif bersubsidi;
  • Apabila rumah tangga pengadu tidak terdapat dalam Data Terpadu, maka Pokja Pengelola Data Terpadu akan memverifikasi pengaduan tersebut, apakah termasuk kategori miskin dan tidak mampu
  • Dalam rangka penanganan pengaduan masyarakat terkait kebijakan subsidi listrik tepat sasaran, telah disiapkan website “Aplikasi Pengaduan Kepesertaan Subsidi Listrik Untuk Rumah Tangga” yang dapat diakses pada alamat subsidi.djk.esdm.go.id




7. Apa saja yg dibawa?


  • KTP
  • KK
  • Kartu Keluarga Sejahtera atau KPS jika ada
  • Bukti Pembayaran Rekening listrik atau bukti pembelian token listrik utk prabayar.


Info lengkap baca disini :

http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku%20Tanya%20Jawab%20Lampiran%20Juknis.pdf

Jadi jangan negatif thinking dulu ke pemerintah.

Iya pencabutan subsidi listrik pastilah akan berimbas pada semakin besarnya pengeluaran kita, tapi toh tujuannya baik, untuk memberi listrik juga ke saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik.

Ya masak cuma kita aja yang pengen rumahnya terang, saudara kita yang lain juga mau.

Ini yang disebut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ngga apa sih kita mengeluh, karena pencabutan sekaligus pengalihan subsidi listrik ini pasti awalnya akan terasa berat, Tapi demi Indonesia yang lebih baik kenapa ngga? Toh kalau kita merasa ga mampu pemerintah kasih jalan untuk tetap menerima subsidi.

Tetap semangat ya semuaaa.


(NB. Kalau ada yang mau nambahin atau mengoreksi dipersilahkan )

Bedah Obesitas, Cara Efektif dan Permanen Menurunkan Berat Badan

Sunday, April 30, 2017
Operasi Bariatik untuk diet tidak pernah gagal








Kalian pernah baca berita soal Arya Permana ngga?

Itu lho anak kecil yang barus berusia 11 tahun tapi beratnya udah 186 kg. yang hobinya makan junkfood, dan udah susah banget mau bergerak karena BB nya itu.

Nah, FYI ya, si Arya ini beberapa waktu lalu melakukan operasi bariatric di RS Omni Alam Sutera Jakarta lho.

Operasi bariatric ini membuat lambung Arya berukuran hanya 20% dari ukuran aslinya. Akibatnya porsi makan arya jadi terbatas karena dengan ukuran lambung hanya 20% dari ukuran asli, dia jadi cepet kenyang.

Bonusnya selain bisa menurunkan berat badannya, operasi ini juga ada efek tambahan yaitu mengontrol penyakit diabetes yang biasa menyerang orang dengan keluhan obesitas. 




Nah, kali ini saya mau ngomongin soal operasi bariatric ini.

Ini penting banget diketahui oleh orang-orang yang punya BB berlebih, udah diet segala macam cara tetep ngga berhasil nurunin berat badan.

Memang bener seharusnya kita percaya diri walau bagaimanapun kondisi kita. Menerima diri sendiri itu memang bagian dari mensyukuri karunia Tuhan.

Namun jika ternyata berat badan kita memang sudah tidak ideal, ini bukan perkara soal pede ngga pede atau soal terima atau tidak terima dengan kondisi diri sendiri.

Karena ya ternyata kelebihan berat badan apalagi sampai obesitas itu dampaknya besar banget untuk kesehatan maupun psikologis diri kita.


Obesitas dan Kesehatan

Secara kesehatan nih ya, kalau kita memiliki kelebihan berat badan maka tubuh kita berpotensi terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, penyakit sendi, penyumbatan pembuluh darah.

Untuk kasus yang ekstrim malah bisa membahayakan jiwa lho karena obesitas itu bisa menimbulkan komplikasi diantaranya stroke, penyakit jantung koroner. diabetes tipe 2, kanker usus, sampai kanker payudara.

Lho kok bisa ?

Ya bisa, karena obesitas itu kan terjadi karena adanya penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang tidak mampu diubah menjadi energi.

Kelebihan lemak dalam tubuh ini nih yang berbahaya. Misal ya lemaknya itu tersebar di bagian tengah tubuh, di perut gitu. Kadar lemak pada perut yang tinggi dapat menimbulkan efek insulin, membuat kita rentan terhadap diabetes tipe 2.

Kemudian, orang dengan kelebihan berat badan sering memiliki kadar LDL kolesterol yang tinggi. Jika kolesteol tersebut menyumbat saluran darah maka bisa berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Di samping itu, bagi orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya jantung akan bekerja lebih keras, karena darah yang dipompa tentu harus mencukupi seluruh tubuh, akibatnya jantung akan bertambah besar dan mengalirkan lebih banyak darah pada setiap detakan. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan darah tinggi, yang merupakan cikal bakal penyakit jantung.

Seperti itu tuh korelasinya antara obesitas dan kesehatan.





Lambung dan Kegemukan

Nah sekarang kita ngomongin lambung dan kegemukan nih.

Berdasarkan literature yang saya baca, ternyata lambung kita itu elastic lho, bisa melar gitu lho kalau dimasukin banyak makanan, namun ya bisa ke ukuran semula kalau kita membatasi jumlah asupan makanan.

Trus yang namanya kegemukan itu salah satunya dipicu oleh adanya rasa lapar yang diakibatkan oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel di lambung.

Makanya prinsip dasar dalam pengendalian berat badan itu adalah pengendalian rasa lapar. Kalau di dunia kedokteran ada tuh yang namanya memanipulasi rasa lapar, yang intinya si lambung dikasih info oleh otak bahwa kita udah kenyang jadi ngga ngirim sinyal minta makan terus.









Nah, inilah yang dilakukan kepada si Arya melalui operasi Bariatrik yang saya sebut di awal tadi.

Penasaran kan seperti apa operasi bariatric tersebut?

Jadi, operasi bariatric ini ditujukan khusus untuk orang-orang dengan kelebihan berat badannya udah masuk kategori obesitas.


Kenapa khusus orang yang obesitas saja?

Karena memang bedah ini tujuannya bukan untuk kecantikan atau kosmetik tapi memang untuk kesehatan.

Karena seperti yang saya bilang di paragraph awal tadi, yang namanya obesitas itu sumber penyakit dan kalau dibiarkan berlebih terus sampai obesitas ekstrim malah bisa membahayakan jiwa.

Makanya dunia kedokteran pun terus berinovasi untuk membantu orang-orang dengan kelebihan berat badan yang tidak mungkin atau sangat susah jika dibantu dengan program diet biasa.

Namanya itu adalah bedah bariatrik atau bedah obesitas.

Apaan tuh ?


Nah sebelum membahas soal bedahnya, kita mungkin perlu tahu, orang dengan berat badan bagaimana yang dikatakan obesitas.


BB Ideal dan Indeks Massa Tubuh


Batas ideal tubuh itu diukur dari Indeks Massa Tubuh (IMT)


Rumusnya ini nih :


Berat Badan / (Tinggi badan ^2)



Jadi misal nih BB saya kan 60 kg, Tinggi saya 155 cm


maka Indeks masa tubuh saya : 60/(1,55x 1,55) = 24.97








Pake tabel di bedahobesitas.com

Setelah tahu IMT kita, maka cocokkan ke range IMT

Jadi ada 5 range IMT nih :

< 18,5 : BB Kurang
18,5 sd 25 : Ideal
> 25 s/d 30 : kelebihan BB
> 30 s/d 40 : Obesitas
> 40 : Obesitas ekstrem


Karena IMT saya masih di 24,97 artinya masih di range ideal. Padahal sebenarnya saya udah kelihatan gemuk lho. Nah itu dia jadi, ngga semua orang yang kelihatan gemuk itu bisa dibilang obesitas.


Penanganan Obesitas


Untuk penanganan kelebihan berat badan sebenarnya cara sederhanya adalah diet. Dengan mengurangi porsi makan, atau mengatur pola makan dengan makanan tinggi kalori, rendah karbohidrat, ditambah pula olahraga, kemungkinan seseorang kembali ke BB ideal sangat mungkin terjadi

Namun bagi penderita obesitas ( IMT diatas 30) apalagi yang dia atas itu, biasanya metode diet biasa itu sudah tidak bisa dilakukan lagi. Mungkin yaitu karena faktor kebiasaan.

Orang yang biasa makan 2 piring nasi sekali makan misalnya, saat disuruh diet tidak makan karbo sama sekali tentu bakal susah sekali. Bukannya malah turun BB nya malah kemungkinan bisa terjadi gangguan lain seperti merasa pusing atau tekanan darah menurun.

Ya maklum karena pola makan orang obesitas biasanya memang sudah banyak banget porsinya. Bisa-bisa kelaparan berat ntar.

Bagi penderita obesitas parah, biasanya segala cara udah ga bisa dilakukan ,secara psikologis tentu kondisi obesitas yang seperti ini bisa menggangu kejiwaan juga.

Si penderita obesitas bakal stress, tidak percaya diri, minder dan jadi susah beraktifitas.

Nah, dengan kemajuan ilmu kedokteran ditemukanlah metode untuk menurunkan berat badan orang obesitas secara permanen, efektif dan minim risiko.


Bedah Bariatrik atau Bedah Obesitas


Metode bedah bariatrik atau bedah obesitas ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun saat ini sedang populer-populernya.

Namun jangan salah ya,bedah obesitas bukankah operasi kecantikan atau kosmetik seperti lipoasuction atau sedot lemak.

Bedah obesitas ini tujuannya untuk membatasi kalori atau penyerapan makanan oleh tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kesehatan tubuh.

Caranya yaitu dengan memotong lambung sehingga kapasitasnya menjadi kecil.

Jadi ntar lambung kita dipotong melalui operasi, dengan titanium, sehingga kapasitasnya menjadi hanya 20% dari kapasitas lambung normal.






Nah dengan berkurangnya kapasitas lambung, maka si pasien bakal cepat merasa kenyang, sehingga makan dikit juga udah cukup.

FYI, lambung itu kan ada bagian-bagiannya, nah bagian lambung yang dipotong atau dibuang adalah bagian bawah yaitu tempat dimana sel-sel Ghrelin dihasilkan. Sel-sel Ghrelin inilah yang menghasilkan hormon penyebab rasa lapar.

Dengan demikian, setelah operasi maka si pasien secara perlahan bakal makan sesuai porsi lambungnya sekarang yang ukurannya hanya 20% lambung normal itu.

Canggih ya.





Metode Bedah dan Keamanan



Sebelum Operasi


Ntar si pasien bakal diukur dulu IMT nya. Jika memenuhi syarat maka akan dijadwalkan operasi

Oya syarat pasien yang bisa melakukan bedah obesitas ini adalah range usia diatas 18 thn sd 65 tahun ya.

Dua minggu sebelum operasi, calon pasien akan diminta untuk mengikuti diet rendah kalori untuk membantu mengecilkan hati dan membuat operasi lebih mudah.

Metode bedahnya sendiri seperti ini :

Ntar akan dibuat lubang kecil di perut kita untuk tempat memasukkan alat laparoskopinya. Alat ini akan terhubung dengan kamera yang akan ditampilkan di layar monitor. Jadi pembedahannya tidak dilakukan secara terbuka.

Nah alat bedahnya itu di dalamnya ada cairan titanium yang nanti berfungsi sebagai perekat untuk lambung yang akan dipotong. 
 
Jadi, si alat itu akan memotong lambung sekaligus merekatkannya dalam waktu bersamaan.
Setelah lambung terpotong dan terekat oleh titanium, bagian yg akan dibuang dikeluarkan dari tubuh.
Kemudian lubang kecil untuk memasukkan alat tadi ditutup kembali.
Selesai deh.





Kondisi Lambung Sebelum Operasi 





Pemotongan dengan Titanium Strapler




Proses Pemotongan Lambung

Begitu Dipotong Langsung terekat 



Lambung Setelah Dipotong 



Iya prosesnya tidak lama, bahkan pasien sudah bisa pulang ke rumah keesokan harinya.


Apakah aman?

Iyes tentu saja.

Aman karena metode ini memang sudah teruji dan dilakukan di berbagai negara maju.

Aman karena bahan yang digunakan untuk memotong dan merekatkan lambung adalah titanium.

Titanium adalah bahan yang tidak bereaksi dengan organ tubuh dan memiliki kemampuan menutup luka secara cepat sehingga hal paling krusial yang mungkin terjadi yaitu kebocoran di bekas potongan tidak akan terjadi.

Selain aman juga nyaman, karena menggunakan metode laparoskopi sehingga sayatan yang dilakukan di bagian perut sangat minimal. Jadi secara estetika bagus. Bahkan untuk orang dengan kondisi kulit bagus, bekas lupa akan sama sekali tidak kelihatan sehingga tidak akan ada yang tahu kalau kita menjalani bedah bariatrik.

Dan lagi karena sayatannya hanya sedikit maka proses pemulihan pasca operasi juga sebentar. Sehingga hari ini operasi, besok juga sudah bisa pulang.


Pasca Operasi

Setelah operasi dilakukan,maka sekarang ukuran dan kapasitas lambung akan mengecil. Akibatnya kapasitas untuk makan pun akan semakin sedikit. Dan tentunya rasa lapar akan tertahan karena tadi kan sel penghasil hormon laparnya sudah dibuang, jadi rasa lapar akan ditekan.

Tentu saja setelah operasi pasien tetap harus menjaga gaya hidupnya. Tidak makan sembarangan juga, seperti junk food atau makanan kaya lemak dan kolesterol. Karena sekali lagi, operasi ini tujuannya memperkecil ukuran lambung sehingga si pasien cepat kenyang bukan berarti kalau segala macam makanan masuk jadi aman.

Nah, dengan gaya hidup sehat , berat badan perlahan akan berkurang, tidak drastis sih, pasti berproses. Setelah obesitasnya teratasi yang mana itu adalah sumber penyakit tadi, maka diharapkan segala penyakit akibat kelebihan berat badan tadi akan berkurang atau hilang sama sekali, sehingga tujuan operasi ini benar bisa berhasil yaitu mengembalikan kualitas hidup yang baik.

Hasil yang didapat relatif tergantung pada perubahan gaya hidup pasien. Namun rata-rata sekitar 50-70 % dari BB semula akan hilang dalam waktu 12-18 bulan.





Dimana Bisa Dilakukan?

Kalau di Indonesia, rumah sakit yang memiliki program ini adalah Omni Hospital Alam Sutera, dengan Dr.Handy Wing,SpB,FBMS,FINACS,FICS (Surgery), spesialis bedah yang akan menanganinya.





Dr Handy Wing memang dokter dengan keahlian khusus di bidang laparoscopy, bariartic & metabolic Surgery. Jadi sudah sangat mumpuni dalam melakukan operasi bariatrik tersebut.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familiar atau malah belum tahu tentang operasi ini. Padahal operasi ini adalah salah satu cara paling efektif dengan hasil permanen yang bisa menolong orang-orang dengan kelebihan berat badan (obesitas).

Semoga saja masyarakat makin banyak yang tahu sehingga punya alternatif untuk mengatasi obesitas. Agar kualitas hidup bisa meningkat dan kesehatan tubuh kembali ke kondisi prima.

Jadi, sepakat ya semua, bahwa peduli terhadap berat badan ideal itu bukan hanya masalah langsing atau percaya diri doang, tapi berhubungan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup.

Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video penjelasan bedah bariartik ini ya, langsung dari dokternya yang kece dan selalu mengutamakan motto care with passion.











Info lengkap bisa ke www.bedahobesitas.com
RS Omni International Alam Sutera
Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 25, Tangerang
Tel : +62 812 996 1063
https://omni-hospitals.com/

Karangan Bunga

Wednesday, April 26, 2017



Lagi kekinian seliweran di temlen saya karangan bunga ucapan perpisahan untuk Ahok. Lucu-lucu deh kata-katanya.

Mulai dari:

" Terima Kasih pak Ahok
Dari Kami yang sedang sayang2nya lalu patah hati karena ditinggalkan"

Sampai

" Pak Ahok kalau kami diminta melupakanmu kami harus ke Kantor Kelurahan minta surat keterangan tidak mampu"




Wahahaha bikin senyam-senyum ucapan-ucapannya.

Jaman sekarang yah apa-apa ngungkapinnya pakai papan bunga, mulai dari perpisahan gubernur, pernikahan, ulang tahun sampai ucapan bela sungkawa.

Pokoke semakin banyak karangan bunga maka semakin menunjukkan status si penerima.

Tapi tetep ada aja yang nyinyir, sungguh lelah melihatnya. Padahal ya mbok dinikmatin aja ya, parade bunga warna-warni bertabur ucapan lucu, toh dese juga udah mangkat toh, mau berhenti jadi gubernur, napalah harus diserang juga.



Ibaratnya udah meletakkan senjata, tapi masih dibombardir aja sama peluru, LOL.

Oke, kita lupakan soal karangan bunga Ahok, saya punya cerita lucu bin miris nih soal karangan bunga.

Tadi pagi saya ceritakan ke temen-temen saya, mereka pada ngga ngerti, jadi harus banget ini ditulis biar tau makna dibaliknya, wahahaha.

Jadi. beberapa tahun lalu,mertua saya atau bapaknya Masteg meninggal dunia ( Semoga almarhum khusnul khotimah, aamiin).

Kejadiannya saat saya masih pendidikan di BRI di Jakarta. Saat itu saya LDR an sama Masteg.

Begitu mendengar kabar tersebut, saya cepet-cepet pesen tiket dan berangkat ke Jogja, soalnya orangtua Mas Teguh tinggalnya di Kutoarjo jadi saya naik pesawat ke Jogja ntar lanjut naik mobil ke Kutoarjo. Jogja-Kutoarjo itu jaraknya sekitar 2 jam-an.

Saya tiba sore hari di Kutoarjo, Mas Teguh sudah sampai duluan. Saat saya tiba bapak sudah dimakamkan namun tetangga kanan kiri rumah di desa itu belum pada pulang masih di rumah duka.

Sambil ngobrol,salah satu tetangganya nyeletuk

" Mba nya istri mas Teguh yang kerja di BRI ya"
" Iya bu"
" Wah tadi pas pemakaman bapak, ada karangan bunga dikirim kesini lho dari BRI Jakarta"

Sontak beberapa tetangga yang dengerin akhirnya gabung

" Iya mba , karangan bunga gede, jarang-jarang di desa ini ada karangan bunga kalau meninggal, yang ngirim mba nya ya dari Jakarta"

" Oh iya bu, teman-teman saya yang kirim itu" jawab saya

Saya seneng banget saat itu, ga kepikiran kalo temen-temen BRI di pendidikan bakal keinget ngirim karangan bunga, soalnya kan kebetulan lokasinya jauh.

Trus saya nanya-nanyalah

" Tulisannya apa di papan bunganya"

" Ya tulisan turut berduka cita gitu mba, dari PPS BRI"

Oooh saya manggut-manggut. Trus lanjut nanya,

" Lha trus dimana bu papan bunganya sekarang" tanya saya.

Karena saya lihat ga ada satu pun papan bunga yang tinggal di halaman rumah, seperti yang biasa saya lihat.

" Ya udah dibawa ke makam lah mba, tadi sekalian pas mengantar almarhum"

Whaaaaat??? saya kaget, kok papan bunga dibawa ke makam sih.

Duh saya langsung panik

" Lho emang kenapa mba" tanya mereka

" Lha iya kok dibawa ke makam bu, papan bunga itu harusnya buat ditaruh di rumah aja,karena besok kan si tukang papan bunga bakal ambil ntu papan lagi.Itu bukan dibeli mba tapi disewa jadi harus dikembalikan"

Aaaak saya panik,kebayang besok si tukang floristnya datang mau ambil papan bunganya gimana?

Orang-orang yang mendengar langsung menggumam ngga jelas. Sayup-sayup saya denger

" Gimana sih masa karangan bunga udah dikasih kok malah mau diambil lagi"

Huuuft pokoke saya waktu itu langsung grasa grusu,ngomong sama Mas Teguh

" Duh gimana itu mas,ntar ade ga enak sama temen-temen adek di Jakarta, masa papan bunganya dibawa ke makam,gimana dong"

Untungnya Mas Teg ngga ikutan panik.

" Ya udahlah dek ntar mas bilang biar papan bunganya diambil dari makam"

Akhirnya disuruhlah beberapa pemuda desa untuk ngambil kembali si papan bunga selesai tahlilan.

Saya denger sih beberapa ibu-ibu yang bisik-bisik, " Masa diambil lagi sih,ih gimana sih" gitulah kira-kira.

Denger bisik-bisik gitu saya jadi ga enak hati, takut mereka salah paham. Saya takutnya mereka ngga ngerti bahwa yang namanya papan bunga itu bukan dibeli tapi disewa jadi memang aturannya harus dikembalikan.

Untuk memastikan saya nanya lagi

" Tadi bentuknya kayak papan bunga gitu kan? Besar petak kayak papan tulis?"

" Ngga mba ngga kayak papan tulis, ga sebesar itu, dia bulat melengkung trus dibawahnya ada tulisan dati BRI pake pita gitu"

Wait.

Pas mendengar penjelasannya saya langsung nyadar satu hal. Cepat saya lari ke kamar,ngambil hp dan menelepon sohib saya Debi di Jakarta

" Deb kami tadi pesen papan bunga ya ke rumah mertuaku"

" Iya ,nyampe kan Win"

" Nyampe. Aku mau nanya nih,disini papan bunga abis dipake di balikin lagi ngga ke tukang papan bunganya"

Mendengar pertanyaan saya, Deby malah ketawa

" Ya ampun Win... ya kagaklah,masa bunga udah dikasih diminta lagi, Dan lagian Win aku ga ada kirim papan bunga, apaan tuh papan-papan.Yang aku kirim tuh karangan bunga.Ngga ada diambil-ambil lagi. Emang di Medan diambil lagi gitu"

" Iya" Jawab saya

Dan Deby langsung ngakak

Saat Deby ketawa itulah saya langsung mikir " Duh jangan-jangan saya salah nih".

Maka saya memastikan kembali

" Deb bunganya bunga idup atau. bunga mati?

" Ya iduplah,masa bunga mati sih. Itu udah dibeli ngapain pake dikembalikan"

WHAAAAT?

Disini saya langsung nyadar ketololan saya. Cepet-cepet saya lari ke depan nemui Mas Teguh

" Mas mas.... udah ga perlu. Bunganya ga usah diambil dari makam, biarin aja memang ngga dikembaliin"

Ibu-ibu yang ada disitu langsung nyeletuk lagi

" Yah udah pergi tuh diambil karangan bunganya"

Whoaaaaa saya bener-bener malu.

" Ya udah dibalikin lagi aja ke makam "

Asli yang tadinya tenang-tenang gegara karangan bunga jadi heboh. Ntu karangan bunga bolak balik maning dari makam ke rumah, balik lagi ke makam.

Benarlah kata pepatah " Lain ladang lain belalang"


Jadi begini lho

Di Medan itu yang namanya papan bunga itu sistemnya sewa, bukan beli. Jadi setiap ada orang yang punya hajatan,kalo kita mau kirim papan bunga ya tinggal telfon si tukang papan bunga,ntar dia susun bunganya di papan .

Abis itu mereka bakal antar ke rumah sesuai alamat yang kita kasih. Besoknya si tukang bunga bakal datang lagi ke rumah yang punya hajat dan mengambil kembali papan bunga tersebut.


karangan bunga di Medan


Ternyata

Di Jawa ngga gitu. Yang namanya karangan bunga ya dibeli, dan jadi milik kita.



Ini karangan bunga hidup


Wowwow pantesan tetangga masteg ngomel-ngomel hahahaha pasti pada mikirnya ini menantu rese amat sih lol.

Pokoknya perkara papan bunga ini benar-benar berbeda deh antara di Medan dan di jawa.

Tapi ya kalau saya pikir-pikir sebenarnya pengusaha florist di Medan tuh yang bener. Kan sayang ya bunga-bunga gitu diambil dari tangkainya cuma untuk ucapan selamat, makanya di Medan diganti jadi bunga mati alias bunga kertas. Abis acara, ya diambil dan ngga bikin sampah. Ya ngga sih?



5 Cemilan Favorit

Wednesday, April 19, 2017





#GesiWindiTalk kali ini atas request pembaca budiman kami mba Nez Agnez

Ngomongin cemilan, hmmmmm saya harus mikir dulu nih nulisnya, karena walau temanya ringan tapi saya harus merumuskan dulu definisi camilan itu yang gimana, halah. Karena sesungguhnya saya itu ngga benar-benar doyan ngemil, dalam artian orang awam.

Iya ngemilnya orang kebanyakan itu kan sebangsa makanan yang isinya angin doang kan yah. yang kayak keripik-keripik, atau chiki-chiki ringan dan tak mengenyangkan.

Baca Punya Gesi :


Nah masalahnya saya mah ngga suka makanan semacam itu, kalau pengertian ngemil itu adalah makan diantara waktu makan besar, alias coffee break alias makan sambil mengisi waktu luang, levelnya saya tuh bakso, mie ayam, pempek, siomay.

Sungguhlah bukan cemilan yang normal kan yah, LOL.

Makanya saya harus mikir lagi nih, hahahah.

Perkara cemil-cemilan ini sebenarnya punya cerita tersendiri.kenapa saya ngemilnya bakso dan sebangsanya itu. Karena eh karena, sejak jaman kuliah kan uang bulanan dikasih pas-pasan, jadi ngga punya budget terpisah antara ngemil dan makan besar. Jadi biar tetep bisa ngemil tapi tetep kenyang, ya jadilah ngemilnya semi makan serius , meh.

Tapi setelah kerja dan punya penghasilan sendiri, akhirnya saya kalo ngemil ya ngemil dalam arti sesungguhnya, yeaaaay.

And, 5 cemilan favorit saya tuh ini, berdasarkan urutan paling sering saya makan

1. Coklat

Yes, apapun yang ada coklatnya saya suka. Saya pecinta coklat garis radikal. Sebokek-bokeknya saya, tetep akan ada budget untuk beli coklat.

Coklat kesukaan saya adalah Silver Queen.

Iya Silver Queen, murahan banget yak selera saya, LOL, biarinlah, abis dari dulu taunya ya Silver Queen. Bagi saya dulu itu Silver Queen adalah coklat terenak di dunia, sampai saya merasakan coklat-coklat lain yang beneran coklat, bukan gula yang berwarna coklat hahahha.

Coklat beneran itu kan harusnya rasanya ngga semanis silver queen yah. Tapi walau tahu Cadbury atau Delfi lebih enak dari Silver Queen, lebih terasa susunya dan lebih kental coklatnya, ya tetep saja favorit saya ngga berubah. Silver Queen is the best.

Dan harus yang chunky bar, rasa Almond jangan lupa.




Ini saya makan biasanya sambil baca buku, sambil tiduran. Sambil leyeh-leyeh gitu ngga berasa aja 1 kotak habis masuk perut.

Mas Teguh suka banget nih beliin saya Silver Queen. Kalau doi jajan ke indomart atau alfamart pulangnya kadang saya dioleh-olehin Silver Queen, aseeeek.

2. Biskuit Coklat

Ini cemilan saya selama hamil. Baik hamil Tara maupun ahmil Divya dan sampai saat ini masih jadi favorti saya.

Good Times biskuit. Harus yang rasa Double Chocochips



Kalo yang coklat doang ngga ada tulisan doublenya saya ngga terlalu suka.

Suka banget sama biskuit ini ya karena rasa coklatnya terasa banget, dibanding biskuit sejenis yang lain, menurut saya ini paling enaklah.

3. Kopi

Yup, kopi masuk dalam cemilan favorit walaupun dia adalah minuman.

Saya tanpa kopi itu ibarat hape tanpa casing, ringkih.

Sungguhlah perumpamaan yang bagus sekali.

Kemarin-kemarin saya bisa minum kopi dua kali sehari, TIAP HARI. Sekarang karena saya mau diet, konsumsi kopi saya mayan banget berkurang, paling 3 hari sekali saya baru minum kopi.

( Baca : Cut Carbo, Diet Seru Tetap Bisa Ngemil )

Bagi yang follow instagram saya @winditeguh pasti tahu merk kopi favorit saya. xixixi. Merknya sama persis tuh dengan cangkir yang saya pegang di banner Geswin ini, yaitu kopinya Dunkin Donuts. Suka banget terutama Capuccino dan Coffee Latte Tiramishu nya.



Selain Kopi Dunkin, saya suka banget kopi merk Macehat, dan segala jenis kopi sanger.

Ini Kopi Macehat
Menurut saya lebih enak dari kopi Dunkin


Kopi Sanger ini saya juga pernah cerita di IG saya.

Jadi ini adalah jenis kopi yang biasa dijual di kedai kopi Aceh. Di Medan itu banyak banget kedai kopi Aceh. Nah kadang kalau kita mau mesen kopi, kita tuh suka bingung kan mendeskripsikan ke penjualnya. Pengan minum kopi, tapi jangan pahit, tapi jangan manis kali.

" Bang, pesen kopi ya, jangan pait kali, tapi jangan manis kali juga, taroh susu, tapi dikit aja"

Duh kan abang penjual kopi bingung yah. akhirnya si pembeli rese yang banyak mau, ngomong

" Ya udahlah bang, sama-sama ngertilah ya kita"

Dan si abang kopi pun lega . Maka muncullah nama kopi tersebut KOPI SANGER. Kopi hitam yang dikasih susu dengan takaran pas, ngga manis banget, ngga pahit banget, Pas, karena sama-sama ngerti, wahahahah.

Kopi Sanger



4. Kacang Mede

Ini sebenarnya cemilannya Mas Teguh, tapi saya juga suka banget. Saya ngga pernah beli sendiri karena apaaaa?

Yes karena mahal.

Kacang mede yang ini nih hanya ada dijual di supermarket Smarco. Ngga tau sih ya ada ngga si supermarket lain, tapi saya nemunya cuma di sono. Pas belanja bulanan, Mas Teguh pasti masukin si kacang mede ini ke keranjang belanja. Sekali beli dia 3 biji.

Gitu nyampe di kasir, saya tuh suka bengong, kok belanjanya mahal banget yah, padahal kayaknya yang dibeli cuma dikit. Nyampe di rumah saya cek bon belanjaan, Hastagaaaah si biang kerok ternyata adalah kacang ini.



Harganya bangke banget, ngga paslah dengan ukuran dan isinya. Tapi kalau pas udah dimakan, langsung maklum haganya segitu, karena ini enak banget rasanyaaaaa.

Rasa kacang mede asli, dan dimasaknya itu bukan digoreng, tapi dipanggang, jadi enak, kering, dan crunchy. Coba deh sekali-kali. Harganya satu kemasan gini @ Rp 89.000. Bikin sebel.

Saya nyemil ini selalu malam hari, nyemilnya berdua sama masteg di atas kasur, wahahah. Jadi sambil nidurin anak kami sambil celamut-celamut mulutnya ngunyah kacang, sambil Pillow Talk juga. makanya saya bilang walau haganya kadang bikin sakit hati tapi ya udahlah, soalnya kan jarang-jarang masteg suka makanan sampe segitunya, dan bisa bikin tambah mesra, jadi ngga masyalah, eeeaaaa.


5. Cheetos

Hahahaha akhirnya ada juga makanan bermecin hadir disini.

Dari segala jenis chiki-chikian saya memang suka banget sama Cheetos, yang rasa jagung barbeque. Karena memang saya suka jagung. Dan si Cheetos ini rasanya jagung banget. Aaaak saya suka banget nih sama jenis chiki-chikian satu ini, mana harganya mayan murah lagi dibanding Chitato dan kawan-kawannya.

Sekali makan ngga cukup satu bungkus.

I Love Cheetos.



Sebenarnya masih ada beberapa ceilan favorit saya. Tapi 5 jenis cemilan di atas ini yang paling sering saya makan. Karena gampang dapetnya, dimana-mana ada, kecuali si kacang mede .

Kalau sekarang saya lagi ganti cmeilan, cemilan saya tuh sekarang yang sehat karena saya lagi sok mau diet. Iya saya sekarang kemana-mana lagi ngantongin soy joy or Fit bar hahahaha. Dan tentu saja tetep yang rasa coklat, karena coklat is my lyfe.

( Baca : 5 Makanan Yang Tidak Mungkin Saya Tolak )

Bagi ciwi-ciwi yang takut ngemil karena takut jadi ndut, ternyata ngemil itu banyak manfaatnya lho.

1. Mendukung program diet

Iya, dengan ngemil di sela-sela waktu makan, maka niat diet malah jadi lebih sukses, jadi makan besarnya dikit, trus diselingi cemilan yang rendah kalori, sehingga ngga kepalaran walau porsi makan berkurang.

2. Mengurangi Stress

Iyalah karena ngemil itu bikin bahagia. Ngga percaya, cobalah ngemil, pasti kalian bahagia.

3. Mengendalikan Emosi

Ini penjelasan ala-ala saya aja sih. Kalau lagi ngemil itu emosi kita memang jadi terkendali, karena misal nih saat mau marah, cepet-cepet deh ambil cemilan, trus makan, pasti marahnya reda karena kan kita sibuk ngunyah, wahahahaha. Sungguh tidak ilmiah.

4. Mengingkatkan Kesehatan

Lho kok bisa?

Iya ini berlaku misalnya bagi orang yang suka merokok. Dengan ngemil bisa jadi untuk pengendalian atau pengalihan dari kebiasaan merokok, untuk mengurangi frekuensinya gitu lho.

Manfaat lain apa lagi yaaaa, hmmm mungkin menambah teman kali yah, karena kalau di kantor saya tuh, ruangan saya jadi favorit ngumpul teman-teman karena mereka selalu cari cemilan ke meja saya. Sambil ngerecokin cemilan saya kan sambil gonrol, jadi ya nambah teman juga tho.

Nah, kalau kalian pada suka ngemil ngga?, Cemilan apa nih favorit kalian semua. Boleh buat blog postnya juga lho, trus tag saya yah.



Sterotype, Kerja di bank Harus Good Looking, Benarkah?

Tuesday, April 18, 2017

Halooo, banker’s life dah lama ngga muncul, hahahah karena saya lagi ……. Ya lagi males aja. Apasih alasan lain orang ngga melakukan sesuatu selain malas.

Tapi hari ini saya mau nulis yang ringan aja, bukan tentang produk bank.

Saya mau bahas soal stereotype bahwa pekerja di bank itu HARUS cantik

Uwuwuwuwuwuwuwu

Kenapa?

Karena bahasan ini menarik.

Saya beberapa kali membaca keluhan orang, bahkan kemarin sempet ada demo dimana saya lupa, yang isi demonya kira-kira menuntut agar perusahaan ngga pilih kasih, ngga memilih pekerja “hanya” berdasar penampilan saja. Sampai ada tulisan semacam spanduk atau apa ya namanya di kertas putih gitu isinya “ Nilai kami dari otak kami, bukan dari fisik”


Lupa, isi lengkap, tapi pointnya itu, bahwa banyak perempuan (laki-laki mungkin juga yah) yang merasa keberatan dan merasa diperlakukan tidak adil, saat perusahaan mensyaratkan penampilan sebagai salah satu criteria dalam menerima seseorang bekerja.

Ini kita batasi hanya untuk penerimaan front liner ya, dan saya batasi lagi hanya di bank, biar ga meleber kemana-mana dan ngga miss persepsi. Lha iya, karena saya kan kerjanya di bank, kurang kompeten kalau ngomongin perusahaan lain.


Benarkah sterotype bahwa bekerja di bank itu harus cantik?


Nih, saya kasih tau yah. Itu tidak benar, itu SALAH.


Iya, saya jawab salah, karena memang ngga bener itu.

( Baca : Sterotype banker )

Di bank itu ada banyaaaak banget bagian-bagiannya. Tapi bisalah kita kategorikan jadi 3 bagian besar, yaitu :


  • Front liner (front office ) yang kerjaannya ya di depan, seperti customer service, teller, satpam.
  • Back office , ini kerjaannya administratif, seperti administrasi kredit, logistik, IT.
  • Marketing, sesuai namanya ya kerjannya sebagai tenaga pemasar, kalau di bank, namanya account officer untuk bagian kredit, funding officer untuk bagian dana.


Kalau dilihat dari jalur masuknya, terdiri dari 3 jalur masuk

  • Penerimaan untuk frontliner dan back office
  • Penerimaan marketing
  • Penerimaan jalur ODP/PPS



Nah, kalau kalian bilang kerja di bank maka harus cantik/ganteng.


Salah


Karena namanya kerja dimanapun memang ada porsinya masing-masing.

Ada pekerjaan yang memang butuh kepintaran, ada pekerjaan yang butuh penampilan, ada pekerjaan yang butuh tenaga.

Tidak bisa kita pukul rata, bahwa saat sebuah perusahaan mencantumkan “ berpenampilan menarik” sebagai salah satu kriteria calon karyawannya trus kita bilang perusahaan tersebut diskriminatif.


No.

Contohnya kalau di bank, ada yang namanya penerimaan melalui jalur ODP ( Officer Development Program ) ini sejenis dengan management trainee yang tujuannya memang perekrutan untuk penempatan level manajerial.

Untuk jalur penerimaan seperti ini, mau di bank, atau mau di perusahaan apapun yang bergerak di bidang apapun, sangat jarang menerapkan penampilan menjadi syarat utama. Yang utama pasti otaknya, kepintarannya, penampilan jadi syarat penunjang.

Ngga herankan, lihat perempuan-perempuan tangguh di perusahaan oil and gas yang wajahnya biasa aja. Mungkin malah ngga menarik, mungkin pendek, mungkin item, mungkin rambutnya tidak menjuntai indah.

Ini saya pakai defenisi cantik secara umum yang berlaku di masyarakat ya.

Sama juga, kalau kalian lihat di bank-bank, untuk level ODP ke atas, banyak kok yang wajahnya biasa aja, tapi pintar-pintar kayak gw

Karena apa?

Karena memang level pekerjaannya butuh kompetensi tinggi, bukan butuh penampilan menawan.

Saya contohkan di bank. Untuk level ODP, kerjaan utamanya secara garis besar bisa dibilang adalah menganalisa.

Bisa menganalisa kredit murni atau menganalisa perkembangan ekonomi, menganalisa aturan perkreditan, menganalisa kebutuhan logisik, you named it, intinya menganalisa untuk kemudian merumuskannya menjadi suatu aturan. Atau menganalisa untuk kemudian dirumuskan menjadi prakarsa kredit. Atau menganalisa untuk kemudian diambil keputusan deal or not deal.

Intinya ya kerjaannya memang butuh kepintaran di atas rata-rata, ngga cukup cuma “cantik doang” trus bisa diterima.

Namun ada juga pekerjaan yang memang kompetensi kayak kepintaran or kemampuan analisa atau kemampuan mengambil keputusan tidak terlalu penting, tapi yang dibutuhkan adalah penampilan oke.

Inilah yang didefinisikan ke lembar persyaratan lamaran kerja menjadi good looking, berpenampilan menarik. Menarik itu defenisinya kan luas ya, karena kata teman saya cantik itu relative, jelek itu mutlak, lol. Becanda ya gengs. Maksudnya bahkan orang yang dibilang cantik pun masih relative karena sangat subjektif, makanya digunakan kalimat berpenamilan menarik, karena yang dilihat itu satu keatuan utuh, ngga hanya wajah doang, tapi sikap, body language dan pembawaan diri.

Dalam hal ini customer service atau front liner masuk kategori ini.

Front liner itu orang yang bekerja di garis depan, yang melayani nasabah, meliputi pembukaan rekening, penutupan rekening, informasi awal , tarik setor tabungan, menangani complain, yah semacam itu.

Pekerjaan ini, mungkin kita kalau orang awam melihat, bakal mikir kayak yang saya bilang di atas tadi “ Yah harusnya pilih yang pinter dong, masa lihat penampilan doang”


Ya harusnya emang pinter dan cantiklah.

Yup, mau kerja dimanapun, mana ada sih perusahaan yang mau terima orang ngga pinter, pasti semuanya mau dapat pekerja yang terbaik.

Namun untuk pekerjaan yang memang job desknya adalah pelayanan, mau perusahaan apapun pasti, PASTI bakal melihat penampilan dulu baru ke kompetensi berikutnya.

Nah ini yang harus dimengerti, bahwa kompetensi yang dibutuhkan di setiap level pekerjaan itu berbeda. Untuk frontliner, kompetensi yang dibutuhkan secara garis besar itu meliputi kompetensi pelayanan, keramahan, ketenangan, ketelitian. Kalau mau disederhanain lagi bahasanya, ya karena bagian ini ibaratnya bagian wajahnya sebuah perusahaan,jelaslah perlu yang good looking.

Apalagi bagian frontliner ini adalah bagian pertama yang akan menerima complain dari nasabah. Nah bayangkan kalau nasabah lagi marah, trus ketemu CS yang ayu, senyumnya manis, suaranya lembut, tenang, minimal pasti bakal adem dulu, ayem tentrem.

Pas datang tadi kemarahannya ada di level 10, ketemu mba CS langsung turun ke level 6, komplainnya didengerin turun ke level 4, komplainnya dilayani turun ke level 2, saat akhirnya komplainnya terselesaikan, dia udah di level nol. Keluar dari banking hall wajahnya udah berseri lagi.

Nah bayangkan, kalau mba CS nya wajahnya kurang sedap dilihat, kalau dalam kondisi biasa mungkin nga masalah, tapi orang kalau sedang marah, bawaannya udah kayak orang PMS, semua salah. Nasabah datang marah level 10, ketemu mbanya mungkin turunnya cuma di level 9, dan sampai akhirnya terselesaikan mungkin kemarahannya masih di level 4 atau 5. Keluar banking hall dia masih memendam kekesalan.

Oke, ini subjektif sekali, tapi ya itu gambaran kasarnya aja.

Ngga hanya frontliner, bagian marketing ya 11 -12. Penampilan tetap menjadi hal yang dilihat pertama kali. Karena sama dengan front liner, marketing itu pekerjaannya yang memang ketemu sama orang lain, negosiasi, menawarkan produk dengan tujuan agar si calon pembeli tertarik dan membeli dagangnnya.

Dan lagi-lagi, naturally (istilah apa ini) orang biasanya akan mudah tertarik berbicara dan memberi perhatian kepada seseorang dengan penampilan menarik.


Lho jadi jual tampang doang?




TETOT, nah disinilah miss nya.


Jadi begini mba sis yang mungkin tersinggung atau marah karena ngga keterima kerja gegara penampilan.

Saat ini jumlah suplly pekerja itu jauuuuh lebih banyak daripada ketersediaan lapangan pekerjaannya.

Nah untuk pekerjaan frontliner saja, yang sebenarnya prasyaratnya hanya lulusan D3, atau mungkin SMA, tapi yang mendaftar itu para sarjana (lha iya sekarang semua orang bisa dibilang sarjana kecuali yang ngga sarjana= logic ,LOL).

Para sarjana tumpah ruah bersaing memperebutkan jatahnya anak SMA atau lulusan D3. Dan yang mendaftar ini banyaaaaaaaaaaak banget yang penampilannya memang oke punya. Terserah yam au polesan mau alami, yang pasti good looking.

Sebulanan yang lalu, saya baru saja melakukan perekrutan pekerja untuk unit kerja saya. Saya hanya butuh frontliner kurang dari 10 orang.

Yang mendaftar berapa???? Beugh hamper seratus orang, soalnya ini hanya penerimaan lokal doang.

Sungguhlah sekarang ini banyak banget pencari kerja dibanding ketersediaan lapangan kerja (iya neng, seluruh manusia di muka bumi ini juga tau kenyataan ini).

Dan yang paling bikin saya agak merenung, yang mau diterima ini levelnya frontliner, pekerja kontrak bukan pekerja tetap alias kalau saya di posisi mereka mungkin saja saya ngga akan tertarik (MUNGKIN LHO tapi bisa jadi ngga).

Syaratnya D3 tapi yang datang widih paling hanya 2 sampai 3 oranglah yang D3, sisanya S1, dari jurusan ekonomi, informatika, teknik, hukum, dan dari Universitas negeri atau swasta yang bagus-bagus yang ngga cuma dari Medan.


Sampai bagian ini saya membatin, duh beneran mah sekarang cari kerja pasti susah banget.

Yang melamar ini beragam, dari level kepintaran biasa banget, biasa, mayan, sampai pinter. Tapi semua IP di atas 3, padahal sebenarnya syaratnya IP hanya 2,75 saja (I know, IP ngga menjamin sis tapi itu tiket melamar ya kan )

Dari level penampilan, mulai dari ehhm tidak cantik, biasa aja, mayan cantik, cantik, cantik banget, cantik sempurna.

Cantik sempurna itu yang head to toe ciamik parah. Udah cantik wajahnya, tinggi, rambutnya bagus, bicaranya santun, suara lembut, dan pintar. Nah ini yang saya sebut cantik sempurna.

Dalam perekrutan ini saya bukan si pemutus, saya hanya si perekomendasi , karena keputusan tetap di tangan TUHAN. Iyalah banyak-banyak berdoa makanya kalau lagi cari pekerjaan.

Untuk menentukan siapa yang harus direkomendasikan itu ternyata lumayan susah. Saya pikir selama ini itu hal yang mudah, ternyata ngga samsek. Karena kalau mau dibawa ke perasaan, saya mikir banget mungkin ini harapan mereka untuk bekerja, mungkin ini akan menentukan nasib mereka ke depan, dan perasaan mellow yellow lain.

BUT

Kapasitas saya bukan kapasitas yang harus mellow yellow saat ini melainkan harus berfikir untuk kepentingan perusahaan. Bisnis is bisnis.

Jadi jangan salah ya , saat kalian ngga diterima bekerja sebagai front liner ,bukan berarti itu karena penampilan kalian, sebenarnya ngga juga lho.

Bisa jadi dan saya rasa ini sangat mungkin terjadi, ya karena saingannya jauh lebih baik, udah cantik, mayan pinter pulak.

Saya bilang lumayan karena sekali lagi, kompetensi untuk frontliner itu berbeda dengan untuk ODP.

Maka saat kalian merasa, “Aku pintar, kok aku ngga diterima kerja sih untuk posisi CS atau teller, pasti ini karena aku kurang menarik”.


WRONG


Yang bener itu, saingan kamu lebih menarik dan dia juga pintar.




Jadi urutannya itu, kalau missal ekstrimnya harus memilih hanya satu pekerja untuk diterima sebagai FL, gini nih:


Sama-sama pinter, tapi satu cantik satu kurang cantik, ----> pilih yang cantik

Sama-sama cantik, tapi satu pinter satu ngga bego-bego amat --->; pilih yang paling cantik

Sama-sama tidak cantik, tapi sama-sama pintar --->; tawarkan jadi back office

Sama-sama tidak cantik, dan tidak pintar --->; lihat berkas lain

Ada yang pinter dan cantik banget , solehah pula, pinter masak, alisnya bagus --->; jadikan istri, LOL


Jadi ya tetep, yang dipilih itu yang secara penampilan menarik dan yang bisa memenuhi criteria untuk jadi frontliner. Jangan underestimate bahwa kalau yang diterima itu cantik, maka dia bego, nggalah. Masa kamu ngga yakin sih ada orang cantik dan juga pintar di dunia ini.


Berarti kalau aku ngga cantik padahal aku pinter aku ngga bisa kerja di bank?

Tetot, Wrong lagi.

Bisa banget dan ngga harus di bank.

Semua pekerjaan bisa kamu dapatkan, tapi ya cari yang memang memerlukan kompetensi yang ada di dirimu.

Kalau mau tetep kerja di bank, masuk dari jalur ODP, bersaing secara akademis.

Kamu pinter banget, yaelah ngapain melamar jadi FL, lamar perusahaan unileverlah, oil and gas, jadi penulis, jadi jurnalis

My point is.

Jangan denial jika misal kita ngga mendapat pekerjaan , trus nuduh ‘ INI PASTI KARENA PERUSAHAAN ENTU CUMA MAU PILIH YANG CANTIK AJA, HUH DASAR "DISKRIMINASI”


Kagaklah.

Ya terima kenyataan bahwa semua perusahaan yang orientasinya memang laba, ya pasti tujuannya gimana caranya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan profit. Salah satu caranya ya dengan memilih pekerja yang fit dengan bidang kerjanya.

Fit dengan bidang kerjanya itu artinya ya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.



  • Cari dana, melayani nasabah --- penampilan is a must
  • Back office , support --- Cari yang tekun, yang teliti, cekatan
  • Menganalisa, memimpin -- Cari yang kompetensi super komplit.


Jadi harusnya ngga perlu ada spanduk-spanduk soal deskriminiasi perusahaan dalam mencari pekerja.

Ngga perlu sama sekali, karena perusahaan juga ngga begolah nerima pekerja yang cantik doang tapi “hah hoh” misalnya.
Kalaupun ada, pasti ada pertimbangan lain, misal dia cuantik mampus level wajah Dian Sastro, body Miranda Kerr, sampe bisa dipastikan, saat ketemu client maka bisa langsung deal masuk sekian M misalnya.


MAKA

DIULANGI

MAKA


Jika kamu tidak ingin dihargai sebatas penampilanmu, jadilah perempuan yang pintar.

Jika kamu ingin dihargai bekerja lebih dari sekedar penampilan, jadilah perempuan yang cerdas.

Lagi, meskipun kamu bekerja sebagai frontliner yang sterotypenya bahwa “ Ih pasti dia modal tampang doang, otaknya pasti ngga sepadan”, ya buktikan, Buktikan ngga seperti itu, buktikan bahwa kamu diterima jadi frontliner karena kamu cantik dan pintar, karena teman kamu yang cantik yang lain toh ada yang keterima.

Jika kamu tidak terima perempuan kok didiskriminasi berdasarkan penampilan fisik saat mencari pekerjaan.


TETOT, kamu salah lagi.


Ngga ada diskriminasi, mereka hanya menempatkan sesuatu sesuai porsinya.


Saat kamu berpenampilan cantik, rupawan ,” Kok aku dimanfaatin perusahaan untuk menggaet client nih”


Ya jangan mau. Tapi karena tugas kamu adalah memang untuk membuat client deal ya gunakan keahlianmu dalam hal marketing untuk menggaet nasabah, jangan gunakan fisikmu.

Iyes, semua kendali ada di tangan kita kok sebenernya.

Kamu mau kerjaan yang mengutamakan penampilan?

Ya ada tempatnya

Kamu mau pekerjaan yang mengutamakan otak?

Banyak banget tempatnya

Kamu ngga mau dianggap diterima kerja karena penampilan doang?

Ya Buktikan


Intinya

Akhirnya ke intinya.

Jangan menyalahkan orang atas apapun kegagalan atau ketidakmampuan kita. Even itu perkara soal good looking or bad looking, karena kendali hidup bukan di tangan perusahaan-perusahaan itu, tapi ada di tangan kita.


Ngga mau terima dengan aturan perusahaan yang menurut kamu diskriminatif?

Ya ngga apa. Kamu ngga harus kerja kantoran kok, kamu bisa bikin usaha sendiri. Malah, sebenarnya, kamu ngga harus kerja kok kalau ngga mau, kalau kamu pengen jadi istri yang tidak bekerja formal ya no problema.

Tapi ya jangan ngomel, kalau ntar ngga punya duit. Jangan ngomel kalau anggaran rumah tangga harus sangat seksama diatur.

Yang pasti apapun pilihan kita ya yang menjalani konsekuensinya diri kita sendiri.

“Lho, kok kamu ngomongnya gitu sih, berarti kamu juga deskriminatif, kenapa ngga memperjuangkan agar pemerintah menerapkan aturan anti diskriminatif terhadap syarat penerimaan karyawan untuk perusahaan-perusahaan tersebut ?”


Ehhm, karena menurut saya, sebenarnya itu justru bisa dibilang salah satu bentuk keadilan lho.

Keadilan yang mungkin hanya bisa kita mengerti kalau kita pernah berada di posisi ketiganya. Posisi si Pintar, posisi si good looking, posisi si tidak good looking.

Adil, karena, jika dia pintar dan tidak menarik secara fisik , maka dia bisa punya pilihan pekerjaan belakang layar atau yang memang mengandalkan otak untuk mencari nafkah.

Adil, karena jika dia berpenampilan menarik namun tidak terlalu pintar, maka dia masih punya peluang bekerja, tentu saja dengan lowongan pekerjaan yang memang lebih ke kebutuhan penampilan.

Jika dia pintar sekaligus good looking, yah dia memang layak untuk mendapatkan apa yang diterimanya dari anugerah Tuhan sekaligus apa yang diusahakannya.

Jika dia tidak good looking dan tidak pintar?, yah dia memang harus berusaha lebih keras, tapi yakinlah dia akan punya cara untuk tetap bertahan hidup.

So, kadang yang kita pandang sebagai diskriminatif malah sebenarnya bisa jadi itu keadilan lho.


Yang ngga setuju , no problema yah.



Makdarit

Biar ngga stress dan nyalah-nyalahin aturan, pertama terima kenyataan. Kenyataan bahwa semua perusahaan apapun, bisa dipastikan akan melihat penampilan dulu sebagai saringan awal, jika mereka membutuhkan pekerja yang tidak perlu kompetensi edebre-edebre yang tinggi.

Kedua, kalau ngga mau terima, ya ngga usah terima, ngga ada yang paksa kita terima kok.


Makdarit kedua

Sebagai ibu, sebagai perempuan, kalau kita ngga suka dengan aturan yang kita anggap diskiriminatif tersebut, saat kita punya anak, AYO DIDIK ANAK KITA supaya ngga perlu bersinggungan dengan aturan-aturan tersebut.

Iyes, didik anak kita agar kelak ia bisa menghidupi diri sendiri tanpa perlu mengandalkan penampilan.

But in my opinion, saya tetap merasa bahwa menjaga penampilan tetap diperlukan, apapun ceritanya, karena orang pertama lihat kamu ya pasti dari penampilan dulu, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju.

Didik anak kita, agar kelak ia tidak perlu melamar di perusahaan dimana syarat pertamanya adalah “ berpenampilan menarik”

Ini juga berlaku untuk anak laki-laki.

Dan yang terakhir, yang merasa penampilan kita ngga secantik orang lain, jangan sedih. Karena bagaimanapun juga, selain jadi artis, pekerjaan yang mencantumkan syarat utama adalah kepintaran bukan penampilan menarik, percaya deh salarynya jauuuh melebihi yang andalannya adalah penampilan.


Pilihan ada di tanganmu ladies #wink





Disclaimer : Tulisan ini murni opini pribadi, tidak mewakili perusahaan atau pihak manapun.




Custom Post Signature