Operasi Bariatik untuk diet tidak pernah gagal
Kalian pernah baca berita soal Arya Permana ngga?
Itu lho anak kecil yang barus berusia 11 tahun tapi beratnya udah 186 kg. yang hobinya makan junkfood, dan udah susah banget mau bergerak karena BB nya itu.
Nah, FYI ya, si Arya ini beberapa waktu lalu melakukan operasi bariatric di RS Omni Alam Sutera Jakarta lho.
Operasi bariatric ini membuat lambung Arya berukuran hanya 20% dari ukuran aslinya. Akibatnya porsi makan arya jadi terbatas karena dengan ukuran lambung hanya 20% dari ukuran asli, dia jadi cepet kenyang.
Bonusnya selain bisa menurunkan berat badannya, operasi ini juga ada efek tambahan yaitu mengontrol penyakit diabetes yang biasa menyerang orang dengan keluhan obesitas.
Nah, kali ini saya mau ngomongin soal operasi bariatric ini.
Ini penting banget diketahui oleh orang-orang yang punya BB berlebih, udah diet segala macam cara tetep ngga berhasil nurunin berat badan.
Memang bener seharusnya kita percaya diri walau bagaimanapun kondisi kita. Menerima diri sendiri itu memang bagian dari mensyukuri karunia Tuhan.
Namun jika ternyata berat badan kita memang sudah tidak ideal, ini bukan perkara soal pede ngga pede atau soal terima atau tidak terima dengan kondisi diri sendiri.
Karena ya ternyata kelebihan berat badan apalagi sampai obesitas itu dampaknya besar banget untuk kesehatan maupun psikologis diri kita.
Obesitas dan Kesehatan
Secara kesehatan nih ya, kalau kita memiliki kelebihan berat badan maka tubuh kita berpotensi terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, penyakit sendi, penyumbatan pembuluh darah.
Untuk kasus yang ekstrim malah bisa membahayakan jiwa lho karena obesitas itu bisa menimbulkan komplikasi diantaranya stroke, penyakit jantung koroner. diabetes tipe 2, kanker usus, sampai kanker payudara.
Lho kok bisa ?
Ya bisa, karena obesitas itu kan terjadi karena adanya penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang tidak mampu diubah menjadi energi.
Kelebihan lemak dalam tubuh ini nih yang berbahaya. Misal ya lemaknya itu tersebar di bagian tengah tubuh, di perut gitu. Kadar lemak pada perut yang tinggi dapat menimbulkan efek insulin, membuat kita rentan terhadap diabetes tipe 2.
Kemudian, orang dengan kelebihan berat badan sering memiliki kadar LDL kolesterol yang tinggi. Jika kolesteol tersebut menyumbat saluran darah maka bisa berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Di samping itu, bagi orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya jantung akan bekerja lebih keras, karena darah yang dipompa tentu harus mencukupi seluruh tubuh, akibatnya jantung akan bertambah besar dan mengalirkan lebih banyak darah pada setiap detakan. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan darah tinggi, yang merupakan cikal bakal penyakit jantung.
Seperti itu tuh korelasinya antara obesitas dan kesehatan.
Lambung dan Kegemukan
Nah sekarang kita ngomongin lambung dan kegemukan nih.
Berdasarkan literature yang saya baca, ternyata lambung kita itu elastic lho, bisa melar gitu lho kalau dimasukin banyak makanan, namun ya bisa ke ukuran semula kalau kita membatasi jumlah asupan makanan.
Trus yang namanya kegemukan itu salah satunya dipicu oleh adanya rasa lapar yang diakibatkan oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel di lambung.
Makanya prinsip dasar dalam pengendalian berat badan itu adalah pengendalian rasa lapar. Kalau di dunia kedokteran ada tuh yang namanya memanipulasi rasa lapar, yang intinya si lambung dikasih info oleh otak bahwa kita udah kenyang jadi ngga ngirim sinyal minta makan terus.
Nah, inilah yang dilakukan kepada si Arya melalui operasi Bariatrik yang saya sebut di awal tadi.
Penasaran kan seperti apa operasi bariatric tersebut?
Jadi, operasi bariatric ini ditujukan khusus untuk orang-orang dengan kelebihan berat badannya udah masuk kategori obesitas.
Kenapa khusus orang yang obesitas saja?
Karena memang bedah ini tujuannya bukan untuk kecantikan atau kosmetik tapi memang untuk kesehatan.
Karena seperti yang saya bilang di paragraph awal tadi, yang namanya obesitas itu sumber penyakit dan kalau dibiarkan berlebih terus sampai obesitas ekstrim malah bisa membahayakan jiwa.
Makanya dunia kedokteran pun terus berinovasi untuk membantu orang-orang dengan kelebihan berat badan yang tidak mungkin atau sangat susah jika dibantu dengan program diet biasa.
Namanya itu adalah bedah bariatrik atau bedah obesitas.
Apaan tuh ?
Nah sebelum membahas soal bedahnya, kita mungkin perlu tahu, orang dengan berat badan bagaimana yang dikatakan obesitas.
BB Ideal dan Indeks Massa Tubuh
Batas ideal tubuh itu diukur dari Indeks Massa Tubuh (IMT)
Jadi misal nih BB saya kan 60 kg, Tinggi saya 155 cm
maka Indeks masa tubuh saya : 60/(1,55x 1,55) = 24.97
Pake tabel di bedahobesitas.com
Setelah tahu IMT kita, maka cocokkan ke range IMT
Jadi ada 5 range IMT nih :
< 18,5 : BB Kurang
18,5 sd 25 : Ideal
> 25 s/d 30 : kelebihan BB
> 30 s/d 40 : Obesitas
> 40 : Obesitas ekstrem
Karena IMT saya masih di 24,97 artinya masih di range ideal. Padahal sebenarnya saya udah kelihatan gemuk lho. Nah itu dia jadi, ngga semua orang yang kelihatan gemuk itu bisa dibilang obesitas.
Penanganan Obesitas
Untuk penanganan kelebihan berat badan sebenarnya cara sederhanya adalah diet. Dengan mengurangi porsi makan, atau mengatur pola makan dengan makanan tinggi kalori, rendah karbohidrat, ditambah pula olahraga, kemungkinan seseorang kembali ke BB ideal sangat mungkin terjadi
Namun bagi penderita obesitas ( IMT diatas 30) apalagi yang dia atas itu, biasanya metode diet biasa itu sudah tidak bisa dilakukan lagi. Mungkin yaitu karena faktor kebiasaan.
Orang yang biasa makan 2 piring nasi sekali makan misalnya, saat disuruh diet tidak makan karbo sama sekali tentu bakal susah sekali. Bukannya malah turun BB nya malah kemungkinan bisa terjadi gangguan lain seperti merasa pusing atau tekanan darah menurun.
Ya maklum karena pola makan orang obesitas biasanya memang sudah banyak banget porsinya. Bisa-bisa kelaparan berat ntar.
Bagi penderita obesitas parah, biasanya segala cara udah ga bisa dilakukan ,secara psikologis tentu kondisi obesitas yang seperti ini bisa menggangu kejiwaan juga.
Si penderita obesitas bakal stress, tidak percaya diri, minder dan jadi susah beraktifitas.
Nah, dengan kemajuan ilmu kedokteran ditemukanlah metode untuk menurunkan berat badan orang obesitas secara permanen, efektif dan minim risiko.
Bedah Bariatrik atau Bedah Obesitas
Metode bedah bariatrik atau bedah obesitas ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun saat ini sedang populer-populernya.
Namun jangan salah ya,bedah obesitas bukankah operasi kecantikan atau kosmetik seperti lipoasuction atau sedot lemak.
Bedah obesitas ini tujuannya untuk membatasi kalori atau penyerapan makanan oleh tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kesehatan tubuh.
Caranya yaitu dengan memotong lambung sehingga kapasitasnya menjadi kecil.
Jadi ntar lambung kita dipotong melalui operasi, dengan titanium, sehingga kapasitasnya menjadi hanya 20% dari kapasitas lambung normal.
Nah dengan berkurangnya kapasitas lambung, maka si pasien bakal cepat merasa kenyang, sehingga makan dikit juga udah cukup.
FYI, lambung itu kan ada bagian-bagiannya, nah bagian lambung yang dipotong atau dibuang adalah bagian bawah yaitu tempat dimana sel-sel Ghrelin dihasilkan. Sel-sel Ghrelin inilah yang menghasilkan hormon penyebab rasa lapar.
Dengan demikian, setelah operasi maka si pasien secara perlahan bakal makan sesuai porsi lambungnya sekarang yang ukurannya hanya 20% lambung normal itu.
Canggih ya.
Metode Bedah dan Keamanan
Sebelum Operasi
Ntar si pasien bakal diukur dulu IMT nya. Jika memenuhi syarat maka akan dijadwalkan operasi
Oya syarat pasien yang bisa melakukan bedah obesitas ini adalah range usia diatas 18 thn sd 65 tahun ya.
Dua minggu sebelum operasi, calon pasien akan diminta untuk mengikuti diet rendah kalori untuk membantu mengecilkan hati dan membuat operasi lebih mudah.
Metode bedahnya sendiri seperti ini :
Ntar akan dibuat lubang kecil di perut kita untuk tempat memasukkan alat laparoskopinya. Alat ini akan terhubung dengan kamera yang akan ditampilkan di layar monitor. Jadi pembedahannya tidak dilakukan secara terbuka.
Nah alat bedahnya itu di dalamnya ada cairan titanium yang nanti berfungsi sebagai perekat untuk lambung yang akan dipotong.
Jadi, si alat itu akan memotong lambung sekaligus merekatkannya dalam waktu bersamaan.
Setelah lambung terpotong dan terekat oleh titanium, bagian yg akan dibuang dikeluarkan dari tubuh.
Kemudian lubang kecil untuk memasukkan alat tadi ditutup kembali.
Selesai deh.
Iya prosesnya tidak lama, bahkan pasien sudah bisa pulang ke rumah keesokan harinya.
Apakah aman?
Iyes tentu saja.
Aman karena metode ini memang sudah teruji dan dilakukan di berbagai negara maju.
Aman karena bahan yang digunakan untuk memotong dan merekatkan lambung adalah titanium.
Titanium adalah bahan yang tidak bereaksi dengan organ tubuh dan memiliki kemampuan menutup luka secara cepat sehingga hal paling krusial yang mungkin terjadi yaitu kebocoran di bekas potongan tidak akan terjadi.
Selain aman juga nyaman, karena menggunakan metode laparoskopi sehingga sayatan yang dilakukan di bagian perut sangat minimal. Jadi secara estetika bagus. Bahkan untuk orang dengan kondisi kulit bagus, bekas lupa akan sama sekali tidak kelihatan sehingga tidak akan ada yang tahu kalau kita menjalani bedah bariatrik.
Dan lagi karena sayatannya hanya sedikit maka proses pemulihan pasca operasi juga sebentar. Sehingga hari ini operasi, besok juga sudah bisa pulang.
Pasca Operasi
Setelah operasi dilakukan,maka sekarang ukuran dan kapasitas lambung akan mengecil. Akibatnya kapasitas untuk makan pun akan semakin sedikit. Dan tentunya rasa lapar akan tertahan karena tadi kan sel penghasil hormon laparnya sudah dibuang, jadi rasa lapar akan ditekan.
Tentu saja setelah operasi pasien tetap harus menjaga gaya hidupnya. Tidak makan sembarangan juga, seperti junk food atau makanan kaya lemak dan kolesterol. Karena sekali lagi, operasi ini tujuannya memperkecil ukuran lambung sehingga si pasien cepat kenyang bukan berarti kalau segala macam makanan masuk jadi aman.
Nah, dengan gaya hidup sehat , berat badan perlahan akan berkurang, tidak drastis sih, pasti berproses. Setelah obesitasnya teratasi yang mana itu adalah sumber penyakit tadi, maka diharapkan segala penyakit akibat kelebihan berat badan tadi akan berkurang atau hilang sama sekali, sehingga tujuan operasi ini benar bisa berhasil yaitu mengembalikan kualitas hidup yang baik.
Hasil yang didapat relatif tergantung pada perubahan gaya hidup pasien. Namun rata-rata sekitar 50-70 % dari BB semula akan hilang dalam waktu 12-18 bulan.
Dimana Bisa Dilakukan?
Kalau di Indonesia, rumah sakit yang memiliki program ini adalah Omni Hospital Alam Sutera, dengan Dr.Handy Wing,SpB,FBMS,FINACS,FICS (Surgery), spesialis bedah yang akan menanganinya.
Dr Handy Wing memang dokter dengan keahlian khusus di bidang laparoscopy, bariartic & metabolic Surgery. Jadi sudah sangat mumpuni dalam melakukan operasi bariatrik tersebut.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familiar atau malah belum tahu tentang operasi ini. Padahal operasi ini adalah salah satu cara paling efektif dengan hasil permanen yang bisa menolong orang-orang dengan kelebihan berat badan (obesitas).
Semoga saja masyarakat makin banyak yang tahu sehingga punya alternatif untuk mengatasi obesitas. Agar kualitas hidup bisa meningkat dan kesehatan tubuh kembali ke kondisi prima.
Jadi, sepakat ya semua, bahwa peduli terhadap berat badan ideal itu bukan hanya masalah langsing atau percaya diri doang, tapi berhubungan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup.
Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video penjelasan bedah bariartik ini ya, langsung dari dokternya yang kece dan selalu mengutamakan motto care with passion.
Info lengkap bisa ke www.bedahobesitas.com
RS Omni International Alam Sutera
Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 25, Tangerang
Tel : +62 812 996 1063
https://omni-hospitals.com/
Kalian pernah baca berita soal Arya Permana ngga?
Itu lho anak kecil yang barus berusia 11 tahun tapi beratnya udah 186 kg. yang hobinya makan junkfood, dan udah susah banget mau bergerak karena BB nya itu.
Nah, FYI ya, si Arya ini beberapa waktu lalu melakukan operasi bariatric di RS Omni Alam Sutera Jakarta lho.
Operasi bariatric ini membuat lambung Arya berukuran hanya 20% dari ukuran aslinya. Akibatnya porsi makan arya jadi terbatas karena dengan ukuran lambung hanya 20% dari ukuran asli, dia jadi cepet kenyang.
Bonusnya selain bisa menurunkan berat badannya, operasi ini juga ada efek tambahan yaitu mengontrol penyakit diabetes yang biasa menyerang orang dengan keluhan obesitas.
Nah, kali ini saya mau ngomongin soal operasi bariatric ini.
Ini penting banget diketahui oleh orang-orang yang punya BB berlebih, udah diet segala macam cara tetep ngga berhasil nurunin berat badan.
Memang bener seharusnya kita percaya diri walau bagaimanapun kondisi kita. Menerima diri sendiri itu memang bagian dari mensyukuri karunia Tuhan.
Namun jika ternyata berat badan kita memang sudah tidak ideal, ini bukan perkara soal pede ngga pede atau soal terima atau tidak terima dengan kondisi diri sendiri.
Karena ya ternyata kelebihan berat badan apalagi sampai obesitas itu dampaknya besar banget untuk kesehatan maupun psikologis diri kita.
Obesitas dan Kesehatan
Secara kesehatan nih ya, kalau kita memiliki kelebihan berat badan maka tubuh kita berpotensi terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, penyakit sendi, penyumbatan pembuluh darah.
Untuk kasus yang ekstrim malah bisa membahayakan jiwa lho karena obesitas itu bisa menimbulkan komplikasi diantaranya stroke, penyakit jantung koroner. diabetes tipe 2, kanker usus, sampai kanker payudara.
Lho kok bisa ?
Ya bisa, karena obesitas itu kan terjadi karena adanya penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang tidak mampu diubah menjadi energi.
Kelebihan lemak dalam tubuh ini nih yang berbahaya. Misal ya lemaknya itu tersebar di bagian tengah tubuh, di perut gitu. Kadar lemak pada perut yang tinggi dapat menimbulkan efek insulin, membuat kita rentan terhadap diabetes tipe 2.
Kemudian, orang dengan kelebihan berat badan sering memiliki kadar LDL kolesterol yang tinggi. Jika kolesteol tersebut menyumbat saluran darah maka bisa berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Di samping itu, bagi orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya jantung akan bekerja lebih keras, karena darah yang dipompa tentu harus mencukupi seluruh tubuh, akibatnya jantung akan bertambah besar dan mengalirkan lebih banyak darah pada setiap detakan. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan darah tinggi, yang merupakan cikal bakal penyakit jantung.
Seperti itu tuh korelasinya antara obesitas dan kesehatan.
Lambung dan Kegemukan
Nah sekarang kita ngomongin lambung dan kegemukan nih.
Berdasarkan literature yang saya baca, ternyata lambung kita itu elastic lho, bisa melar gitu lho kalau dimasukin banyak makanan, namun ya bisa ke ukuran semula kalau kita membatasi jumlah asupan makanan.
Trus yang namanya kegemukan itu salah satunya dipicu oleh adanya rasa lapar yang diakibatkan oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel di lambung.
Makanya prinsip dasar dalam pengendalian berat badan itu adalah pengendalian rasa lapar. Kalau di dunia kedokteran ada tuh yang namanya memanipulasi rasa lapar, yang intinya si lambung dikasih info oleh otak bahwa kita udah kenyang jadi ngga ngirim sinyal minta makan terus.
Nah, inilah yang dilakukan kepada si Arya melalui operasi Bariatrik yang saya sebut di awal tadi.
Penasaran kan seperti apa operasi bariatric tersebut?
Jadi, operasi bariatric ini ditujukan khusus untuk orang-orang dengan kelebihan berat badannya udah masuk kategori obesitas.
Kenapa khusus orang yang obesitas saja?
Karena memang bedah ini tujuannya bukan untuk kecantikan atau kosmetik tapi memang untuk kesehatan.
Karena seperti yang saya bilang di paragraph awal tadi, yang namanya obesitas itu sumber penyakit dan kalau dibiarkan berlebih terus sampai obesitas ekstrim malah bisa membahayakan jiwa.
Makanya dunia kedokteran pun terus berinovasi untuk membantu orang-orang dengan kelebihan berat badan yang tidak mungkin atau sangat susah jika dibantu dengan program diet biasa.
Namanya itu adalah bedah bariatrik atau bedah obesitas.
Apaan tuh ?
Nah sebelum membahas soal bedahnya, kita mungkin perlu tahu, orang dengan berat badan bagaimana yang dikatakan obesitas.
BB Ideal dan Indeks Massa Tubuh
Batas ideal tubuh itu diukur dari Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rumusnya ini nih :
Berat Badan / (Tinggi badan ^2)
Jadi misal nih BB saya kan 60 kg, Tinggi saya 155 cm
maka Indeks masa tubuh saya : 60/(1,55x 1,55) = 24.97
Pake tabel di bedahobesitas.com
Setelah tahu IMT kita, maka cocokkan ke range IMT
Jadi ada 5 range IMT nih :
< 18,5 : BB Kurang
18,5 sd 25 : Ideal
> 25 s/d 30 : kelebihan BB
> 30 s/d 40 : Obesitas
> 40 : Obesitas ekstrem
Karena IMT saya masih di 24,97 artinya masih di range ideal. Padahal sebenarnya saya udah kelihatan gemuk lho. Nah itu dia jadi, ngga semua orang yang kelihatan gemuk itu bisa dibilang obesitas.
Penanganan Obesitas
Untuk penanganan kelebihan berat badan sebenarnya cara sederhanya adalah diet. Dengan mengurangi porsi makan, atau mengatur pola makan dengan makanan tinggi kalori, rendah karbohidrat, ditambah pula olahraga, kemungkinan seseorang kembali ke BB ideal sangat mungkin terjadi
Namun bagi penderita obesitas ( IMT diatas 30) apalagi yang dia atas itu, biasanya metode diet biasa itu sudah tidak bisa dilakukan lagi. Mungkin yaitu karena faktor kebiasaan.
Orang yang biasa makan 2 piring nasi sekali makan misalnya, saat disuruh diet tidak makan karbo sama sekali tentu bakal susah sekali. Bukannya malah turun BB nya malah kemungkinan bisa terjadi gangguan lain seperti merasa pusing atau tekanan darah menurun.
Ya maklum karena pola makan orang obesitas biasanya memang sudah banyak banget porsinya. Bisa-bisa kelaparan berat ntar.
Bagi penderita obesitas parah, biasanya segala cara udah ga bisa dilakukan ,secara psikologis tentu kondisi obesitas yang seperti ini bisa menggangu kejiwaan juga.
Si penderita obesitas bakal stress, tidak percaya diri, minder dan jadi susah beraktifitas.
Nah, dengan kemajuan ilmu kedokteran ditemukanlah metode untuk menurunkan berat badan orang obesitas secara permanen, efektif dan minim risiko.
Bedah Bariatrik atau Bedah Obesitas
Metode bedah bariatrik atau bedah obesitas ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun saat ini sedang populer-populernya.
Namun jangan salah ya,bedah obesitas bukankah operasi kecantikan atau kosmetik seperti lipoasuction atau sedot lemak.
Bedah obesitas ini tujuannya untuk membatasi kalori atau penyerapan makanan oleh tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kesehatan tubuh.
Caranya yaitu dengan memotong lambung sehingga kapasitasnya menjadi kecil.
Jadi ntar lambung kita dipotong melalui operasi, dengan titanium, sehingga kapasitasnya menjadi hanya 20% dari kapasitas lambung normal.
Nah dengan berkurangnya kapasitas lambung, maka si pasien bakal cepat merasa kenyang, sehingga makan dikit juga udah cukup.
FYI, lambung itu kan ada bagian-bagiannya, nah bagian lambung yang dipotong atau dibuang adalah bagian bawah yaitu tempat dimana sel-sel Ghrelin dihasilkan. Sel-sel Ghrelin inilah yang menghasilkan hormon penyebab rasa lapar.
Dengan demikian, setelah operasi maka si pasien secara perlahan bakal makan sesuai porsi lambungnya sekarang yang ukurannya hanya 20% lambung normal itu.
Canggih ya.
Metode Bedah dan Keamanan
Sebelum Operasi
Ntar si pasien bakal diukur dulu IMT nya. Jika memenuhi syarat maka akan dijadwalkan operasi
Oya syarat pasien yang bisa melakukan bedah obesitas ini adalah range usia diatas 18 thn sd 65 tahun ya.
Dua minggu sebelum operasi, calon pasien akan diminta untuk mengikuti diet rendah kalori untuk membantu mengecilkan hati dan membuat operasi lebih mudah.
Metode bedahnya sendiri seperti ini :
Ntar akan dibuat lubang kecil di perut kita untuk tempat memasukkan alat laparoskopinya. Alat ini akan terhubung dengan kamera yang akan ditampilkan di layar monitor. Jadi pembedahannya tidak dilakukan secara terbuka.
Nah alat bedahnya itu di dalamnya ada cairan titanium yang nanti berfungsi sebagai perekat untuk lambung yang akan dipotong.
Jadi, si alat itu akan memotong lambung sekaligus merekatkannya dalam waktu bersamaan.
Setelah lambung terpotong dan terekat oleh titanium, bagian yg akan dibuang dikeluarkan dari tubuh.
Kemudian lubang kecil untuk memasukkan alat tadi ditutup kembali.
Selesai deh.
Kondisi Lambung Sebelum Operasi
Pemotongan dengan Titanium Strapler
Proses Pemotongan Lambung
Begitu Dipotong Langsung terekat
Lambung Setelah Dipotong
Iya prosesnya tidak lama, bahkan pasien sudah bisa pulang ke rumah keesokan harinya.
Apakah aman?
Iyes tentu saja.
Aman karena metode ini memang sudah teruji dan dilakukan di berbagai negara maju.
Aman karena bahan yang digunakan untuk memotong dan merekatkan lambung adalah titanium.
Titanium adalah bahan yang tidak bereaksi dengan organ tubuh dan memiliki kemampuan menutup luka secara cepat sehingga hal paling krusial yang mungkin terjadi yaitu kebocoran di bekas potongan tidak akan terjadi.
Selain aman juga nyaman, karena menggunakan metode laparoskopi sehingga sayatan yang dilakukan di bagian perut sangat minimal. Jadi secara estetika bagus. Bahkan untuk orang dengan kondisi kulit bagus, bekas lupa akan sama sekali tidak kelihatan sehingga tidak akan ada yang tahu kalau kita menjalani bedah bariatrik.
Dan lagi karena sayatannya hanya sedikit maka proses pemulihan pasca operasi juga sebentar. Sehingga hari ini operasi, besok juga sudah bisa pulang.
Pasca Operasi
Setelah operasi dilakukan,maka sekarang ukuran dan kapasitas lambung akan mengecil. Akibatnya kapasitas untuk makan pun akan semakin sedikit. Dan tentunya rasa lapar akan tertahan karena tadi kan sel penghasil hormon laparnya sudah dibuang, jadi rasa lapar akan ditekan.
Tentu saja setelah operasi pasien tetap harus menjaga gaya hidupnya. Tidak makan sembarangan juga, seperti junk food atau makanan kaya lemak dan kolesterol. Karena sekali lagi, operasi ini tujuannya memperkecil ukuran lambung sehingga si pasien cepat kenyang bukan berarti kalau segala macam makanan masuk jadi aman.
Nah, dengan gaya hidup sehat , berat badan perlahan akan berkurang, tidak drastis sih, pasti berproses. Setelah obesitasnya teratasi yang mana itu adalah sumber penyakit tadi, maka diharapkan segala penyakit akibat kelebihan berat badan tadi akan berkurang atau hilang sama sekali, sehingga tujuan operasi ini benar bisa berhasil yaitu mengembalikan kualitas hidup yang baik.
Hasil yang didapat relatif tergantung pada perubahan gaya hidup pasien. Namun rata-rata sekitar 50-70 % dari BB semula akan hilang dalam waktu 12-18 bulan.
Dimana Bisa Dilakukan?
Kalau di Indonesia, rumah sakit yang memiliki program ini adalah Omni Hospital Alam Sutera, dengan Dr.Handy Wing,SpB,FBMS,FINACS,FICS (Surgery), spesialis bedah yang akan menanganinya.
Dr Handy Wing memang dokter dengan keahlian khusus di bidang laparoscopy, bariartic & metabolic Surgery. Jadi sudah sangat mumpuni dalam melakukan operasi bariatrik tersebut.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familiar atau malah belum tahu tentang operasi ini. Padahal operasi ini adalah salah satu cara paling efektif dengan hasil permanen yang bisa menolong orang-orang dengan kelebihan berat badan (obesitas).
Semoga saja masyarakat makin banyak yang tahu sehingga punya alternatif untuk mengatasi obesitas. Agar kualitas hidup bisa meningkat dan kesehatan tubuh kembali ke kondisi prima.
Jadi, sepakat ya semua, bahwa peduli terhadap berat badan ideal itu bukan hanya masalah langsing atau percaya diri doang, tapi berhubungan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup.
Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video penjelasan bedah bariartik ini ya, langsung dari dokternya yang kece dan selalu mengutamakan motto care with passion.
Info lengkap bisa ke www.bedahobesitas.com
RS Omni International Alam Sutera
Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 25, Tangerang
Tel : +62 812 996 1063
https://omni-hospitals.com/
Orang lain pada pingin kurus tapi saya malah pingin gemuk hehehe. Btw, berapa ya itu biayanya? ssstt ada orang terdekat saya yang pingiiin banget kurus tapi belum berhasil juga :)
ReplyDeleteMak koreksi dikit dan sorry to say ya...
ReplyDeleteBMI 24.97 itu kalo dibulatkan jadi 25
dan itu termasuk ke yang...
berbeda dengan 24,90 - 24,94 karena kalo dibulatkan masih tergolong 24,9 :-)
ayo berhenti makan nasiiiii ~~~
ReplyDeleteAku masuk ke ideal tapi lemak semua di perut jadi keliatannya buntelan banget huhuhuhuhuhu
ReplyDeletekesehatan itu sangat penting
ReplyDeleteMemang pola makan itu harus diatur
ReplyDeleteThis is a greaat blog
ReplyDelete