Showing posts with label Hot Topic. Show all posts
Showing posts with label Hot Topic. Show all posts

Hari Pendidikan Vs Hari Buruh

Friday, May 3, 2013
Kemarin baru saja diperingati sebagai hari pendidikan nasional di negeri ini. Hari yang ditujukan untuk menghormati salah seorang pahlawan bernama Ki hajar Dewantara. 

Setelah satu hari sebelumnya diperingati sebagai hari buruh.

Pendidikan dan buruh, seperti dua mata uang yang bertolak belakang. Pendidikan identik dengan kesempatan untuk belajar, memperoleh ilmu yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Istilah orang terdidik, orang berpendidikan identik dengan seseorang dengan sopan santun dan budi pekerti luhur. Yang memiliki tindak tanduk ala ningrat dan tentu saja dengan tutur kata dan penampilan yang bersahaja.

Sementara buruh. Apa yang terpikir saat mendengar kata buruh?. Pekerja pabrik?. orang yang digaji, orang yang bisa setiap saat dipecat jika sang majikan selesai keperluan dengannya. Buruh, di bully dan disuruh.

Kenyataannya orang berpendidikan pun sejatinya adalah seorang buruh, sepanjang ia masih bergantung pada pihak lain dan menunggu satu tanggal di tiap bulan untuk mengasapi dapur. Jadi masihkah kita bangga dengan segala titel dan embel-embel pendidikan yang berderet panjang di belakang nama kita?

Pantaslah hari pendidikan disandingkan dengan hari buruh, untuk lebih mengingatkan kita bahwa setinggi apapun pendidikan yang kita kenyam, pada akhirnya kita tetaplah buruh jika masih saja mau di bully dan disuruh.

Hari pendidikan, momentum untuk membebaskan diri dari sifat ke-buruh-an dalam diri kita. Menjadi diri yang merdeka. tanpa menggantungkan nasib pada pihak lain. Ah entah kapan itu bisa terwujud.

Apa Yang Terjadi dengan Tulisanmu Saat Engkau Mati?

Saturday, April 27, 2013


HAAAAh Uje meninggal ? Innaillahi wa inna ilaihi rajiun

Begitu reaksi saya saat melihat postingan teman di FB mengenai kabar bahwa Uje meninggal dunia tempo hari. Setelah membaca status tersebut,  tebak apa yang saya lakukan?.

a. Menghidupkan televisi
b. Nanya ke temen
c. Konfirmasi ke istrinya Uje

Yang C jelas ngga mungkin. B masih subuh saat saya membaca status tersebut, siapa pula yang mau diganggu subuh-subuh. Kemungkinan terbesar adalah A. Tapi saya tidak melakukan ketiga hal di atas.

Siapa Yang Teroris, Siapa Yang Dituduh ???

Saturday, September 15, 2012


Baru baca berita tentang tuduhan MetroTV terhadap Rohis, sebagai tempat rekrutmen dan kaderisasi teroris. Ya ampuun, aya-aya wae. Yakin seratus persen yang nurunin berita itu pasti dulunya ngga pernah ikut Rohis di sekolahan dan salah mengartikan kata Teroris. Gara-gara berita itu, saya lihat status temen di FB, ortunya langsung nelfon dan ngingetin dia untuk ga terlalu aktif di Rohis, malah kalau bisa ngga usah ikutan Rohis.

Bukannya bermaksud mau ikut-ikutan heboh mengomentari, hanya saja heran kok sekarang gampang banget ya ngeluarin tuduhan terhadap semua kegiatan yang berbau keagamaan terhadap kegiatan teror. Orang pakai cadar dibilang teroris, jenggotan teroris, celana ngatung dituduh teroris. Lah yang beneran teroris malah asik melenggang kesana kemari dan dianggap orang suci.

Sebagai seorang mantan Rohis jaman sekolahan dan jaman kuliahan dulu saya sangat geli membaca berita tersebut. Setahu saya sih dulu saya ikut Rohis dengan kerelaan, ga pake dipaksa-paksa. Trus kegiatan ROhis tuh malah bagus banget untuk remaja, apalagi jaman sekarang. Kalau saya sebagai orangtua , mungkin nantinya saya malah lebih tenang kalau anak saya aktif di Rohis. Ngga ada tuh kegiatan Rohis yang mendatangkan mudharat. Di Musholla kita baca Qur'an, membahas isi Al Qur'an, ikut bantu mentoring keagamaan adik kelas, yang semuanya itu isinya mengajak kebaikan, mendekatkan diri ke agama yang malahan belum tentu bisa diajarkan orangtua di rumah. Dan semua kegiatan itu tidak menganggu kegiatan belajar mengajar sama sekali. Wong dilakukan di jam istirahat atau kalau kuliah di sela-sela pergantian jam kuliah. 

Setiap minggu dulu saya dan temen-temen Rohis dikasih tugas buat menghapal ayat-ayat pendek, ntar minggu depan kita setor tuh hapalan. Makin lama ayat yang dihapal makin panjang, lama-lama kalau emang anaknya punya daya ingat yang kuat bisa hapal Al-Qur;an deh. Ada juga kajian rutin mingguan, yang materinya ngga berat-berat amat, seperti menyemangati kita-kita yang kuliah dengan biaya pas-pasan. Ajakan menghormati orangtua, kewajiban menuntut ilmu. Pokoknya, bagus lah buat remaja yang terkadang suka kebablasan kalau ngga ada yang ngingetin.

Trus ya kalau ada temen yang kesusahan, misalnya ngga bisa bayar uang kuliah, ntar dari pihak Rohis kita bakal urunan buat bantu temen tersebut, kalau belum cukup kita ajak juga temen-temen di luar Rohis ikut nyumbang. Malah ngajarin ukhuwah yang erat.  

Saya inget dulu saya punya grup nasyid favorit namanya Izzatul Islam. Lagunya bagus-bagus dan selalu mengobarkan semangat. Suatu saat mereka mau konser di Semarang, wah saya pengen banget nonton, tapi ngga punya duit. Temen Rohis yang tau tanpa mikir langsung membelikan saya tiket untuk nonton. Wih, ikut Rohis itu membuat kita nemuin temen-temen dengan hati seluas Samudra dan sebening embun.

Belum lagi, pernah ada mahasiswa di jurusan lain di Fakultas Teknik yang terancam DO karena ngga mampu bayar kuliah,penyebabnya dia diusir keluarganya ( saya kurang jelas masalahnya apa), tapi yang jelas Rohis yang turun langsung ke tiap jurusan, ngumpulin iuran buat dia, trus nyariin tempat tinggal buatnya sampai masalah dengan keluarganya selesai. Itu ROhis yang saya tau.

Trus kegiatan lain yang saya ingat ya, kami rutin mengadakan bazar sembako bersubsidi yang kami bagikan di desa-desa terpencil, pemerintah aja belum tentu ngadain kegiatan begituan. Belum lagi kegiatan ngumpulin baju layak pakai untuk nantinya dibagi-bagikan ke orang ngga mampu. Nah lho, ikut Rohis tuh malah mengasah rasa empati , melatih toleransi dan menyingkirkan rasa egois di dalam diri. Bahkan lagi yah, dulu di Rohis saya ada juga kok yang ngga pakai jilbab ya ikutan Rohis, dan diterima dengan baik, ngga ada tuh paksaan buat pakai jilbab seketika itu juga. Namun  pelan-pelan, mungkin karena sering dengar kajian dan mendapat hidayah akhirnya teman tersebut memutuskan mengenakan jilbab juga.

Apa ada kegiatan keagamaan yang ngajarin teror?

Ya mungkin ada, tapi menuduh rohis sebagai tempat rekrut teroris ya sungguh terlalu.

Mungkin perlu liputan khusus soal Rohis kali ya biar ga salah kaprah

Saya Rohis dan saya bukan teroris.

Negeri Fatamorgana

Saturday, August 11, 2012
Sudah seminggu ini di kantor saya sibuk sekali. Terutama di bagian lobi bawah. Ada yang berubah. Keramik di dinding dibongkar. Meja resepsionis di geser. Mesin-mesin ATM dipindahkan. Para pekerja bangunan wara-wiri kesana-kesini. Ada apa gerangan ???.















Usut punya usut ternyata RI 1 mau datang ke kantor saya. Oh, pantesan heboh. Dari tiga hari lalu sudah diwanti-wanti sama atasan, kalau ntar hari Jum'at jangan lupa saat keluar kantor kudu pake tanda pengenal, kalo ngga nanti ga bisa masuk gedung.

Saya jadi ingat, beberapa tahun yang lalu saat saya masih berada di kota kecil bernama Tebing Tinggi, RI 1 juga pernah berkunjung ke kota itu. Tujuan kunjungannya saat itu berkenaan dengan program KUR ( Kredit Usaha Rakyat) yang diluncurkan. Peserta rombongan terdiri dari Gubernur Sumatera Utara dan direktur utama 5 bank BUMN terbesar. Wih. 

Dulu itu jalan dari Medan menuju Tarutung, di beberapa bagian banyak yang berlubang, tidak rata pokoknya kurang nyaman lah untuk pengendara kendaraan. Hal itu berlangsung bertahun-tahun. namun tiba-tiba , sim salabim,  jalan raya sepanjang Medan sampai Parapat tiba-tiba mulus lus dalam sekejab. Ngga pake lama. 

Dan saya seperti mengalami dejavu, saat melihat lobi kantor yang dalam waktu hanya 3 hari saja sudah berubah bak baru lagi. 

Pagi kemarin ( hari Jum;at ), saya berangkat kantor lebih pagi, khawatir telat kalau lift yang digunakan dibatasi. Karena denger-denger gedung bakal disterilisasi. Saat tiba di halaman kantor, udah ada beberapa paspampres yang hilir mudik. Dan yang membuat saya terbelalak takjub, tuh lantai di lapisi karpet merah mulai dari tangga hingga di depan lift. Daaaaan, si karpet masih diplastiki, hihihi lucu .





Dan begitulah, akhirnya hari ini si bapak datang ke kantor saya, tepat waktu sesuai jadwal . Panser-panser berderet di belakang kantor. Para paspampres siap siaga, polisi berjaga-jaga di tiap pintu masuk dan keluar. Dan yang paling lucu dari kedatangan si bapak adalah kenorakan penghuni kantor yang begitu antusias foto-foto, Dimana coba?????. Yup di depan mobil dengan plat polisi RI 1. jiiaha.







Hmm, entah untuk ke berapa kali si bapak akan selalu disambut dimanapun dengan penampakan yang dikondisikan bagus, indah, tertata dan teratur. Segala sesuatu terlihat seperti yang diinginkan. Dengan kondisi ideal. Instan. 

Sebenarnya ada untungnya juga kalau pejabat pemerintah atau siapa saja yang berpengaruh di negeri ini berkunjung ke suatu daerah atau suatu tempat. Perhatikan saja, pasti tiba-tiba semua tertata dengan rapi. jalan-jalan menjadi bersih. Fasilitas yang kiranya akan digunakan, akan diganti baru. Tapi ya gitu, itu hanya sementara. Sama dengan kita yang langsung beres-beres rumah kalau mau lebaran. Kenapa? karena mau ada tamu. Setelah lebran lewat?. Yah balik lagi ke kondisi semula.

Apakah beliau tahu semua itu? Dan sampai kapan, pemimpin negeri ini mau saja disuguhin dengan fatamorgana?. Kalau seperti itu, darimana ia bisa melihat kondisi bangsa yang sesungguhnya. 

Tanya kenapa??

Satu Jempol Menari, Lenyap Nyawa Sekabin

Friday, May 11, 2012



Saat membaca berita kemarin sore yang menyatakan bahwa beberapa telepon genggam masih aktif dalam penerbangan pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan di gunung salak, saya jadi termangu sendiri. Kita sama-sama tahu bahwa menyalakan telepon genggam saat take off dan landing adalah hal yang dilarang bahkan diatur dalam UU No 1/2009 tentang  penerbangan yang bisa menyebabkan pelakunya dikenakan  sanksi pidana dan denda ,

 "Penumpang pesawat terbang yang mengoperasikan peralatan elektronik selama dalam penerbangan sehingga mengganggu peralatan navigasi pesawat akan dikenakan sanksi pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp200 juta". .

Namun lagi-lagi peringatan dan himbauan yang ditekankan pramugari saat akan lepas landas maupun saat mendarat sepertinya dianggap angin lalu oleh sebagian orang-orang egois yang merasa nyawanya seperti nyawa kucing.

Saya tidak akan membicarakan mengenai hubungan sinyal telepon genggam dan system navigasi. Atau juga beberapa kecelakaan pesawat terbang baik di dalam maupun luar negeri yang disinyalir terjadi akibat penggunaan telepon genggam selama penerbangan. Yang mengulas hal tersebut sudah sangat banyak sekali, silahkan ketik di Google “ Pengaruh sinyal handphone terhadap penerbangan” , bisa muncul berpuluh-puluh halaman yang membahasnya, namun dari yang saya klik tidak ada yang menampilkan sumber datanya, jadi saya tidak berani mengutip tulisan-tulisan tersebut. Kalau penasaran googling saja , intinya sama bahwa sinyal HP dan semua peralatan elektronik yang memancarkan gelombang radio adalah DILARANG saat penerbangan. 

Walaupun sebenarnya, maskapai penerbangan manapun belum yakin 100 persen bahwa sinyal ponsel dapat memengaruhi sitem navigasi. Bahkan, sebuah studi mengklaim bahwa hampir 6,5 juta penumpang pesawat menghidupkan ponselnya selama penerbangan dan tidak terjadi apa-apa.

Namun, beberapa otoritas penerbangan seperti Federal Aviation Administrasi tetap melarang keras penggunaan ponsel dan radio di udara, sebelum akibat sebenarnya dapat dibuktikan secara ilmiah. Menurut mereka, pengaruh dengan sistem navigasi dapat berbeda dari berbagai macam jenis dan merek ponsel. ( infopenerbangan.com). 

Yah secara sederhana saja, kalau ada sms atau telepon masuk ke hp kita dan di sekitar ada perlatan elektronik seperti televisi , komputer atau radio pasti akan menghasilkan suara tret tret tret yang mengganggu. Tentu saja hal tersebut juga dapat mengganggu komunikasi pilot dan petugas ATC ( Air Traffic Control  ) pada saat take off maupun landing.P adahal seperti di bandara Soetta, berapa banyak pesawat yang hilir mudik. Ilustrasinya begini : 

ATC : "  "Indonesia 210 you're clear to Soekarno Hatta as filled FL290 initial climb 8000' via W45 follow Halim 1 Juliet departure active runway 25R and your squawk 2518"

trus pilot dengernya gini :

" Indonesia 210 you're tret tret tret Soekarno Hatta tret tret  initial climb via tret tret follow tret tret .

Waduh gawat kan. Bisa -bisa si pilot malah tidak bisa mendengar informasi terpentingnya.  

Sebagai  pelanggan setia moda udara ini saya sangat khawatir dengan ketidakpedulian para penumpangnya. Bahkan penumpang yang notabene adalah kalangan berpendidkan dan golongan menengah ke atas  pun ternyata masih saja susah untuk diingatkan, dihimbau, bahkan diancam. Dari pengalaman saya pribadi, dalam setiap penerbangan hampir pasti ada satu hingga lima orang yang menyalakan hpnya baik saat take off, di udara maupun landing. Terkadang saya kasihan dengan pramugari yang dianggap seperti barang pajangan saja oleh penumpang, sama sekali tidak digubris, padahal begitu akan take off atau landing biasanya pramugari akan berkata

“ Kami mohon kepada semua penumpang untuk tidak lagi mengaktifkan telepon genggam saat berada di pesawat , sekali lagi kami mohon kerjasama anda untuk tidak mengaktifkan telepon genggam….. “

Bayangkan untuk keselamatan nyawa bersama pramugari harus memohon berulang-ulang mengumumkan larangan tersebut. Saya yakin kalau diperbolehkan menambah kata-katanya menjadi ‘”Atau anda kami lempar dari pesawat ini” , pasti sudah mereka lakukan.

Suatu saat saya pernah duduk bersebelahan dengan seorang wanita seusia saya. Dari penampilannya ia terlihat berpendidikan, gaya dan update dengan info-info terbaru. Pendek kata saya berasumsi bahwa ia tahu aturan-aturan selama penerbangan. Sampai pesawat hampir take off ia masih sibuk dengan hpnya, saya sempat melirik ia sedang bbm-an dengan seseorang. Saat pramugari lewat, ia sudah ditegur dan diingatkan untuk segera mematikan telepon genggamnya karena pesawat akan segera lepas landas. Namun setelah pramugari berlalu ia tetap tidak juga mematikan hpnya. 

Begitu pesawat telah sempurna berada di ketinggian tertentu ia kembali sibuk dengan hp nya. Duh saya sebenarnya sangat geram. Hal semendesak apa sih yang menyebabkan seseorang masih harus bbm-an di pesawat?. Berkali-kali saya meliriknya. Namun tampaknya ia tidak peduli, mungkin juga pura-pura acuh. Saya tidak menegurnya, karena saya berfikir kalau saya yang bilangin, ia pasti hanya akan menganggap saya sebagai penumpang usil yang sotoy. Akhirnya karena tidak tahan, saya segera bangkit dari kursi saya, berjalan ke lorong menuju kamar mandi. Sebelum masuk kamar mandi, saya beritahukan kepada pramugari yang standby disitu, bahwa kursi no sekian,cewek masih mengaktifkan hp nya. Saya pikir mungkin ia akan lebih mendengar omongan pramugari dibanding saya.

Saya tidak tahu pasti apakah ia benar-benar menuruti omongan si pramugari atau tidak, tapi sekembalinya saya ke tempat duduk, ia sudah tidak bercengkrama lagi dengan hpnya.
Kalau ingin bermain games atau mendengarkan musik, toh masih ada flight mode yang bisa dipilih.

Berada di dalam pesawat, apalagi kelas ekonomi seperti yangs selalu saya naiki, memang hal yang sangat membosankan. Seperti saya, Jakarta-Medan bisa menghaibskan waktu 2 jam perjalanan, itu pun belum dihitung waktu dari kita memasuki pesawat sampai pesawat diijinkan take off, biasanya menghabiskan setengah jam lebih. Ada baiknya kita membawa sesuatu yang bisa mengalihkan rasa bosan tersebut. Tidur mungkin. Selama ini saya menyiasatinya dengan membawa buku atau menonton film dari laptop. Cara ini cukup ampuh mengalihkan rasa bosan dan tanpa sadar sudah waktunya mendarat, bahkan kadang film yang saya tonton belum mencapai endingnya.

Nah bagi kita-kita yang akan bepergian dengan pesawat, saya ajak anda jika melihat ada penumpang lain yang tidak menaati aturan keselamatan penerbangan tegurlah kalau anda punya cukup keberanian. Kalau tidak, mungkin cara saya bisa dicontoh. Cukup laporkan kepada pramugari, biar mereka yang menegur. Semoga saja kita bukan termasuk orang-orang yang karena ketidak tahuan atau ketidak sengajaan, lebih-lebih karena kesengajaan – menjadi penyebab celakanya diri kita sendiri dan orang lain.

Mari kita lebih peduli dengan keselamatan bersama, dengan lingkungan kita. Tidak hanya sebatas masalah penerbangan tapi di semua lini kehidupan. Kita tunjukkan rasa peduli kita dengan berani menegur sesuatu yang salah, yang tidak semestinya. Bisa jadi itulah sumbangsih terkecil kita terhadap kehidupan. 

Jangan gara-gara satu jempol menari, lenyap nyawa sekabin.


Satu Pagi di Tugu Monas

Wednesday, January 25, 2012

“ Mak, besok pagi kita jalan-jalan ke Monas ya, kan minggu lalu ga jadi”  setengah merengek Ayuni, bocah berusia enam tahun itu menarik-narik sarung emaknya.

“ Iya, besok pagi-pagi kita kesana, sambil olah raga, tapi janji ya kamu ga minta jajan macem-macem”

Dengan kegembiraan khas anak kecil Ayuni mengangguk keras. Kuncir rambutnya bergoyang ke kanan ke kiri, seperti ekor kuda berkibas-kibas.

“ Sekarang kamu cuci piring dulu, habis itu tidur ya, biar besok seger” kata emak sambil menyetrika pakaian yang telah dicucinya hari ini.

Tanpa menunggu perintah kedua, Ayuni langsung mengumpulkan piring-piring kotor bekas makan malam tadi. Dengan penuh semangat dicucinya piring-piring tersebut.

****

Pagi yang cerah di bawah Monas yang menjulang. Anak-anak riang berlari kesana sini. Para remaja asik berjalan santai. Ada pula yang sibuk berfoto mengabadikan tugu emas tersebut.

“ Mak, Ayuni pengen naik delman”

“ Hussh, jangan macem-macem kamu, kan tadi malam udah janji ga minta ini itu, emak ga bawa duit” kata emak gusar.

Sudah seminggu ini, Ayuni selalu merengek minta ke Monas, belum lagi permintaanya barusan. Naik delman di Monas lumayan mahal untuk kantong buruh cuci seperti Mak Surti.

“ Kita jalan-jalan  aja yuk, nanti Ayuni emak belikan kerak telor” hibur emak

Perlahan bibir Ayuni yang tadinya megerucut, kini merekah lagi

“ Asssiik, ayo mak, tapi ntar kalo emak udah punya duit, Ayuni boleh ya mak naik delman”

Mak Surti hanya tersenyum tipis mendengar permintaan putri semata wayangnya itu .Dalam hati ia bertekad untuk bekerja lebih keras lagi. “ Hmm, sebaiknya aku mengambil juga cucian anak-anak kos di sekitar rumah untuk menambah penghasilan” gumamnya sambil lalu.


****

“ Ayo kita pulang Ayuni, nanti emak kesiangan nyuci” kata emak sambil menggandeng tangan kecil Ayuni.

Sambil mengunyah kerak telor yang dibelikan emak, Ayuni menelusuri trotoar bersama pejalan kaki lain. Mulutnya tak berhenti mengunyah, sesekali terdengar ocehan riangnya.

“ Mak, ntar kalo kita jadi naik delman, Ayuni mau duduk di depan, trus Ayuni mau nyanyi lagu naik delman, hihihihi, tuk tik tak tik tuk tik tak suara kaki kuda “  mulut mungilnya asik berceloteh tanpa menghiraukan riak di mata emaknya.

“ Iya nak, kamu boleh duduk dimana saja” lirih suara Mak Surti menjawabnya



Tiba-tiba seperti dalam adegan film action, sebuah mobil hitam meluncur cepat ke arah mereka. Mak Surti ingin berteriak, namun belum sempat pita suaranya menghasilkan nada, tubuhnya terlempar beberapa meter ke jalan menghantam kerasnya aspal yang masih dingin. Terekam  jelas di retinanya, tubuh mungil Ayuni terseret di bawah kolong mobil tersebut. Air mata beriak di sudut matanya seiring dengan hembusan nafas penghantar keabadian.

Sayup-sayup lirih terdengar bait lagu

“ Pada hari minggu kuturut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Suara kaki kuda”


Custom Post Signature