Ada satu masa dalam hidup saya dimana semua hal yang saya dengar, saya lihat, bisa terangkai dalam kata-kata Indah bagai puisi.
Mungkin ngga banyak yang tahu, bahwa gaya menulis saya di blog saat ini dibanding dulu itu jauuuuuh banget berbeda.
Seorang teman sekaligus pembaca blog saya pernah mengirim pesan ke inbox
" Win kenapa tulisanmu sekarang berubah ya, ngga kayak dulu. Dulu itu penuh perenungan, sekarang kamu banyak ketawa ketiwinya", LOL
Lha iya, memang dalam menulis, menulis apapun, mau lomba, postingan biasa bahkan status di fesbuk, sangat dipengaruhi oleh suasana hati.
Kalau saya lagi menye-menye, maka kemungkinan besar saya lagi PMS.
Kalau saya banyakan teriak-teriaknya, kemungkinan lagi hectic di kantor trus harus nulis untuk Geswin misalnya, ya udah isinya gitu karena kebawa suasana.
Pembaca lama blog ini pasti tahu banget, gimana isi tulisan saya dulu, penuh kata-kata puitis. Ya gimanaaaa, memang awal ngeblog itu kan karena saya LDR-an sama suami.
Jarak ternyata membuat orang yang biasa gahar pun bisa melempem, bisa nulis penuh suasana sendu, haru biru.
Saat LDR-an sama suami, kalau rindu, udah aja langsung nulis. Kalau berantem , trus nulis, kalau lagi ngga tau mau bilang apa, muncul juga tulisan.
Dan tulisannya itu level melankolisnya Gesi dan Nahla tingkat ASEAN lah.
Baca punya mereka ya :
Grace Melia | Annisast | Nahla
Seperti tulisan ini :
Untukmu Lelakiku
Kepada lelakiku…..Kutuliskan ini untukmuAgar kau tau catatan hatiku
Lelakiku….
Apa yang meresahkanmu??Saat akad menyatukan kita. Telah kuikhlaskan kau menjadi imamku.Aku adalah makmummu. Maka tindak-tandukmu akan kuikuti. Sujudmu adalah sujudku.Surgaku adalah keridhaanmu, jadi bagaimana mungkin aku akan melampauinya??
Sayangku….
Tahukah kau, Jarak ini menyesakkanku,Ingin ku lompati selat sunda , agar bisa didekatmu selalu, mendampingi langkah kakimu
Rindu ini membunuhkuIngin kuhunuskan pisau bermata dua pada rasa ini, biar ia terkoyak, dan aku bisa menyentuhmu, menggantikan dengan rasa yang kau perlu
Lelakiku,…
Aku adalah wanitamu, seseorang yang dipercayakan Tuhan untuk kau bimbingLuruskan jika jalanku sudah diluar jalur.Tenangkan hatimu sayang. Tak ada yang perlu kau khawatirkan.Aku ingin menjadi bidadari yang mendampingimu di Surga.Jangan pernah kau ragukan itu
Ini udah galau level suami marah, ngga mau angkat telepon karena cemburu. Cemburu karena dia telepon, saya ngga langsung angkat, padahal lagi mandi. Saat itu saya lagi di Jakarta dan suami di Medan.
Dua orang yang sedang jatuh cinta, kalau dipisahkan jarak ya jadinya begitu itu, senggol bacok banget.
Nulisnya sambil berderai-derai airmata, karena kangen berat, tapi lagi marahan.
Kangen berat tapi lagi cemburuan.
Terkadang, kalau mellownya udah akut, saya bisa tiba-tiba ke bandara, beli tiket dan pulang ke Medan. Oh so crazy.
Dari yang melow yelow, saya bisa tiba-tiba garang dan nulis penuh emosi.
Beri Aku Jawaban
Hai si pembuat keputusanAku tak peduli apa yang kau rencanakanAkan kubiarkan kau berfikir panjangMenimbang hal yang kau sudah tau takarannyaMenggantung aku yang sudah tergantung
Terserah apa maumujangan salahkan aku yang mulai acuhjangan salahkan jika aku kehilangan empati padamu
jalan ini memang berliku, tak perlu kau jelaskan lagijalan ini tidak mudah, itu pun aku tau
yang tidak aku tau, kapan ini akan berakhirdimana ini akan berujungJawab aku....... jangan mengelak lagikarena aku sudah muak
Ini ceritanya, saya lagi diombang ambing sama BRI, ngga tau penempatan dimana. Suami juga galau, deg-degan takut berpisah lagi. Soalnya udah hampir 2 tahun lebih LDR an, levelnya udah yang mau meledak dan mutusin apa resign aja, daripada jauh-jauhan.
Kalau lagi dibawa perasaan gitu, suasana apapun jadi bisa indah ya dibawa ke tulisan. mau galau, mau marah, mau sedih, bahagia, bahasanya jadi melankolis abis.
Suatu saat, saya merenungkan hal-hal yang terjadi di kehidupan saya, orang-orang sekitar, sehingga lahirlah tulisan ini.
Ketika Aku Harus Memilih
Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya.
Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat di mata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa. Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup dan kehidupannya.
Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat yg disengaja untuk menyakitiku.
Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar...
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh di mataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.
Saya menikmati sih setiap proses menulis saya. Apapun ya biar aja mengalir. Kalau lagi pengen mendayu-dayu ya saya biarin aja keluar apa adanya.
Menjadi diri sendiri itu saya pikir penting dalam menulis.
Dan dari semua tulisan yang ada bau-bau romantismenya, saya paling suka dengan tulisan saya yang satu ini
Cinta Itu Kamu
Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya.
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut.
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku.
Aku sedang jatuh cinta.
Dulu aku sering salah memaknai cinta. Aku mendefinisikan cinta dengan berbagai bentuk yang aku yakini saat itu. Pakaianku masih putih abu-abu. Bedakku masih merk pigeon, bibirku hanya dipoles lipgloss rasa stoberi hasil kecentilanku meniru teman-teman seperjuangan.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki mau bersusah payah di tengah hujan membelikanku seporsi martabak mesir kesukaanku.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki menghujaniku dengan puisi dan menciptakan lagu khusus untukku.
Cinta bagiku, berarti aku memenangkan hati teman lelaki idola semua gadis.
Seperti itu gambaran cinta di dunia remajaku.
Seiring bertumbuhnya kedewasaanku, aku memaknai cinta dengan cara yang berbeda.
Cinta adalah kebebasan.
Cinta adalah menghargai
Cinta adalah kepercayaan
Sampai aku berkenalan denganmu.
Tidak ada denting piano dan gesekan biola yang menjadi soundtrack terlepasnya panah cupid ke jantung hatiku. Bahkan aku tak yakin bayi bersayap itu sedang bermain-main di sekitar kita saat itu.
Tidak ada kupu-kupu terbang di perutku. Semua biasa saja.
Saat itulah aku tahu defenisi cintaku telah berubah
Mungkin cinta itu seperti matematika. Seperti sebuah angka dibagi nol, atau tak terhingga dibagi nol, atau tak terhingga dibagi tak terhingga, atau nol dibagi nol.
Ah, aku tak mau lagi mendefinisikan cinta. Biarlah para pujangga itu saja yang mendefinisikannya. Atau para penulis-penulis itu.
Karena bagiku .....Cinta itu kamu
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut.
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku.
Aku sedang jatuh cinta.
Dulu aku sering salah memaknai cinta. Aku mendefinisikan cinta dengan berbagai bentuk yang aku yakini saat itu. Pakaianku masih putih abu-abu. Bedakku masih merk pigeon, bibirku hanya dipoles lipgloss rasa stoberi hasil kecentilanku meniru teman-teman seperjuangan.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki mau bersusah payah di tengah hujan membelikanku seporsi martabak mesir kesukaanku.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki menghujaniku dengan puisi dan menciptakan lagu khusus untukku.
Cinta bagiku, berarti aku memenangkan hati teman lelaki idola semua gadis.
Seperti itu gambaran cinta di dunia remajaku.
Seiring bertumbuhnya kedewasaanku, aku memaknai cinta dengan cara yang berbeda.
Cinta adalah kebebasan.
Cinta adalah menghargai
Cinta adalah kepercayaan
Sampai aku berkenalan denganmu.
Tidak ada denting piano dan gesekan biola yang menjadi soundtrack terlepasnya panah cupid ke jantung hatiku. Bahkan aku tak yakin bayi bersayap itu sedang bermain-main di sekitar kita saat itu.
Tidak ada kupu-kupu terbang di perutku. Semua biasa saja.
Saat itulah aku tahu defenisi cintaku telah berubah
Mungkin cinta itu seperti matematika. Seperti sebuah angka dibagi nol, atau tak terhingga dibagi nol, atau tak terhingga dibagi tak terhingga, atau nol dibagi nol.
Ah, aku tak mau lagi mendefinisikan cinta. Biarlah para pujangga itu saja yang mendefinisikannya. Atau para penulis-penulis itu.
Karena bagiku .....Cinta itu kamu
Tuh begitu tuh tulisan saya di bawah tahun 2013-an.
Sekarang kalau membaca-baca lagi goresan-goresan di tahun-tahun jebot, suka ngikik ngikik sendiri.
Begitu parahnya ternyata saya kalau faktor F (Feeling) sudah menguasai.
Tapi saya suka sih, saya suka saya yang mellow. Saat faktor F menguasai saya, saya jadi lebih lembuuut, lebih lovable.
Tapi kalau keseringan mellow juga eeeew. xixixi.
Kalau kalian, gimana proses menulisnya, flat aja dari dulu sampe sekarang, atau pernah mellow yellow kayak saya.
Kasih tau dong, sisi nyastranya kalian. Nyastra ala-ala sih.
Oya,kalian suka saya yang mellow atau saya yang sekarang ?
Suka yang sekarang titik
ReplyDeletehahahaha baiklah, ternyata menye menye ga baik juga untuk kesehatan yah
Deleteaq juga suka puisi, mau ah kapan kapan mellow lagiii
ReplyDeletemna manaaa puisinya, lihat dong
DeleteBiasanya bisa nyastra pada waktu2 tertentu haha
ReplyDeleteemang kebanyakan orang puitis itu yang LDR kak
ReplyDeleteSuka semuaaaa! Haha. kan aku ngikutin tulisan Kak Windi dari tahun 2013. Emang berubah sih. Tapi tetep asik kok. Gimanapun gaya tulisannya, mau mellow, mau banyak ngikik2, asal bermanfaat mah pasti bakal dibaca teroos :D
ReplyDeleteKece diksinya
ReplyDeleteBaru baca2 blig dan kenal tulisannya yg sekarang. Dari awal suka yg ini karena asyik. Pas baca tulisan2 itu tadi 'wowww' hahahaa...
ReplyDeleteIkut ngikik juga.
Aku ada juga suka bikin puisi. Ada yg ditulis di blog, tp banyakan di draft wkwkwk. Parahnya aku mbak, pake ketikan alaaayyy (No!!! ������)
So, suka yg sekarang. Love at the first sight ��
aku suak sekali puisi dan stiap ada peristiwa, atau lihat sesuatu bisa aku bikin ajdi puisi, suamiku sudah sering dapat puisi cinta dariku
ReplyDeletewahh bagus bgt kak tulisannya . suka >< .
ReplyDeletemampir ke tulisan ini jg ya Karya sastra , siapa tau bisa jd inspirasi next postingan ^^
Suka gaya menulis skr Win.Hehehe .Lebih ngerti n suka aja 😊 Kalo yg puitis suka ng nangkap artinya Win..
ReplyDelete