Hari ini aku bangun lebih pagi dari
biasanya.
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut.
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku.
Aku sedang jatuh cinta.
Dulu aku sering salah memaknai cinta. Aku mendefinisikan cinta dengan berbagai bentuk yang aku yakini saat itu. Pakaianku masih putih abu-abu. Bedakku masih merk pigeon, bibirku hanya dipoles lipgloss rasa stoberi hasil kecentilanku meniru teman-teman seperjuangan.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki mau bersusah payah di tengah hujan membelikanku seporsi martabak mesir kesukaanku.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki menghujaniku dengan puisi dan menciptakan lagu khusus untukku.
Cinta bagiku, berarti aku memenangkan hati teman lelaki idola semua gadis.
Seperti itu gambaran cinta di dunia remajaku.
Seiring bertumbuhnya kedewasaanku, aku memaknai cinta dengan cara yang berbeda.
Cinta adalah kebebasan.
Cinta adalah menghargai
Cinta adalah kepercayaan
Sampai aku berkenalan denganmu.
Tidak ada denting piano dan gesekan biola yang menjadi soundtrack terlepasnya panah cupid ke jantung hatiku. Bahkan aku tak yakin bayi bersayap itu sedang bermain-main di sekitar kita saat itu.
Tidak ada kupu-kupu terbang di perutku. Semua biasa saja.
Saat itulah aku tahu defenisi cintaku telah berubah
Mungkin cinta itu seperti matematika. Seperti sebuah angka dibagi nol, atau tak terhingga dibagi nol, atau tak terhingga dibagi tak terhingga, atau nol dibagi nol.
Ah, aku tak mau lagi mendefinisikan cinta. Biarlah para pujangga itu saja yang mendefinisikannya. Atau para penulis-penulis itu.
Karena bagiku .....Cinta itu kamu
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut.
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku.
Aku sedang jatuh cinta.
Dulu aku sering salah memaknai cinta. Aku mendefinisikan cinta dengan berbagai bentuk yang aku yakini saat itu. Pakaianku masih putih abu-abu. Bedakku masih merk pigeon, bibirku hanya dipoles lipgloss rasa stoberi hasil kecentilanku meniru teman-teman seperjuangan.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki mau bersusah payah di tengah hujan membelikanku seporsi martabak mesir kesukaanku.
Cinta bagiku berarti seorang laki-laki menghujaniku dengan puisi dan menciptakan lagu khusus untukku.
Cinta bagiku, berarti aku memenangkan hati teman lelaki idola semua gadis.
Seperti itu gambaran cinta di dunia remajaku.
Seiring bertumbuhnya kedewasaanku, aku memaknai cinta dengan cara yang berbeda.
Cinta adalah kebebasan.
Cinta adalah menghargai
Cinta adalah kepercayaan
Sampai aku berkenalan denganmu.
Tidak ada denting piano dan gesekan biola yang menjadi soundtrack terlepasnya panah cupid ke jantung hatiku. Bahkan aku tak yakin bayi bersayap itu sedang bermain-main di sekitar kita saat itu.
Tidak ada kupu-kupu terbang di perutku. Semua biasa saja.
Saat itulah aku tahu defenisi cintaku telah berubah
Mungkin cinta itu seperti matematika. Seperti sebuah angka dibagi nol, atau tak terhingga dibagi nol, atau tak terhingga dibagi tak terhingga, atau nol dibagi nol.
Ah, aku tak mau lagi mendefinisikan cinta. Biarlah para pujangga itu saja yang mendefinisikannya. Atau para penulis-penulis itu.
Karena bagiku .....Cinta itu kamu
jaman sma ajah udah pake pigeon sama lipgloss yaa mbak, centil nya #salah fokus :D
ReplyDeleteTerus cinta sekarang apaan mbak ?
Cinta.. cinta bisa mengubah segalanya..
DeleteCinta bisa mengubah kalimat “ini salahmu…!”, menjadi.. “Maafkan aku , cinta..,”
Ia mengganti diksi, dari “Kok bisa-bisanya sih kamu..!”,menjadi.. “Aku mengerti sayang, sabar yah..”
Cinta juga melafazkan,”Kamu kemana aja sih..?” agar terdengar “Aku disini, menantimu dalam rindu yang menyesak..”
Dan ia membahasakan “ aku tuh sebenarnya ingin, kamu..” agar berbunyi, “Cinta, makasih yah,kau membuatku begitu merindukanmu..”
Subhanallaah, indah sekali . . bahasa CInta.
hahaha mba niar , aku emang centil dan pecicilan dulunya. Sekarang? ya tetep
Deletesuit... suit... eh, ada GA lagi nih.. gak salah mampir ke sini :D
ReplyDeleteikutan mbaaaa. memburu GA. asik soalnya temanya
DeleteLuar biasa bahasa Cinta.. cinta bisa mengubah segalanya..
ReplyDeleteCinta bisa mengubah kalimat “ini salahmu…!”, menjadi.. “Maafkan aku , cinta..,”
Ia mengganti diksi, dari “Kok bisa-bisanya sih kamu..!”,menjadi.. “Aku mengerti sayang, sabar yah..”
Cinta juga melafazkan,”Kamu kemana aja sih..?” agar terdengar “Aku disini, menantimu dalam rindu yang menyesak..”
Dan ia membahasakan “ aku tuh sebenarnya ingin, kamu..” agar berbunyi, “Cinta, makasih yah,kau membuatku begitu merindukanmu..”
Subhanallaah, indah sekali . . bahasa CInta.
wow dahsyat banget kata-katanya. Seperti itu ya cinta, bisa mengubah hal buruk jadi baik. Terima kasih sduah berbagi kata2 cintanya. Sweet bgt ")
DeleteCuit cuiiiiit...romantisnyaaaaa :D
ReplyDeleteaahhahahaha ayo ikutan ecky, sekalian ngegombal :)
Delete