Mengapa kamu tidak Disarankan menyiapkan dana pendidikan dengan Asuransi Pendidikan

Monday, January 11, 2021
Mengapa kamu tidak Disarankan menyiapkan dana pendidikan dengan Asuransi Pendidikan


Jawabannya karena memang ngga tepat.

Aku kasi tau dulu ya bedanya investasi dan Asuransi


Investasi

Tujuan : Dapat Return (keuntungan) di atas rate inflasi

Waktu : Tau kapan mau dipakai uangnya : setahun lagi, 5 thn, 10 thn , 20 thn lagi

Jumlah : Tau dengan pasti dana yang dibutuhkan :100 juta, 500 juta, 1 milyar, 10 milyar

Instrumen Investasi :Reksadana, obligasi, saham, properti, Equity Crowd Funding, emas,

Cara memilih produk yang sesuai : Berdasar jangka waktu, ketersediaan dana, profil risk.


Asuransi

Digunakan sebagai mitigasi atas risiko kehidupan yang tidak bisa dikendalikan. Tujuannya menempatkan sesuatu yang diasuransikan pada kondisi financial seperti sebelum terjadi risiko

Risikonya sangat mungkin terjadi tapi kita tidak tau kapan waktunya. Bisa besok, bisa hari ini, bisa setahun lagi. Sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat tetap, kematian.

Saat risiko terjadi, impact terhadap keuangan akan sangat besar, berpotensi mengganggu keuangan.

Instrumen asuransi :

Asuransi kesehatan : utk mengganti biaya pengobatan

Asuransi jiwa: utk menggantikan penghasilan

Asuransi kebakaran : ut menggantikan kerugian akibat kebakaran

Asuransi kecelakaan: utk menggantikan kerugian akibat kecelakaan.




Nah sekarang, coba kita analisa, untuk menyiapkan dana pendidikan butuhnya asuransi atau investasi?

Tujuan : jelas , dana pendidikan anak.

Waktu pemakaian dana : diketahui, SD 6 thn lagi (kalau anaknya baru lahir). SMP 9 thn lagi, SMA 12 thn lagi, kuliah 15 thn lagi

Berapa dananya? : Bisa diketahui dengan mencari tau ke sekolah tujuan.

Bisa dilihat kan, kriterianya masuk ke investasi, maka menyiapkan dana pendidikan anak ya pakai produk investasi ya, bukan pakai asuransi.

Tapi kan kak bisa juga pakai asuransi pendidikan, supaya kalau ortunya meninggal dunia, ada UP cair sehingga anaknya bisa tetap melanjutkan sekolah?

Bener banget. Kalau memang yang menjadi tertanggung adalah orangtuanya.

Definisi di atas adalah kegunaan dari asuransi jiwa. Salah satu fungsi asuransi jiwa memang supaya kalau pencari nafkah di keluarga meninggal dunia. Maka akan ada UP yang cair, sehingga uangnya bisa digunakan anak untuk melanjutkan sekolahnya.




Tertanggung : orang yang diasuransikan. Artinya jika terjadi risiko meninggal dunia, maka UP (Uang Pertanggungan) akan cair.

Uang Pertanggungan : Dana yang cair jika tertanggung meninggal dunia.

Maka, di asuransi pendidikan, jiwa yang dilindungi bukan orangtua, tetapi anak. Artinya, UP meninggal dunia akan cair jika anak yang meninggal dunia, bukan jika ortu yang meninggal dunia.


Kalian pernah ngga melayat ke pemakaman anak teman kalian?

Saat anak meninggal dunia, apakah ortu butuh dana? Apakah ortu kehilangan atau terganggu financialnya saat anaknya meninggal?

Tentu tidak ya. Justru jika anak meninggal dunia, maka ortu ga butuh lagi dana pendidikan (ya kan anaknya udah meninggal). Maka ngga perlu tuh UP yang pertanggungannya adalah anak.

Yang butuh dilindungi itu ya jiwa ortunya. 

Maka dari itu, kalian ngga perlu asuransi pendidikan untuk menyiapkan dana pendidikan anak kalian. Pakailah produk investasi seperti reksadana saham obligasi, dsb

Lho lalu kalau ortunya meninggl dunia sebelum dana pendidikannya terkumpul gimana? Siapa yang melanjutkan investasinya?

Thats why selain nyiapin dana pendidikan anak, ya ortunya beli asuransi jiwa dong yah. Beli asuransi jiwa yang masa pertanggungannya sampai anak terkecil selesai sekolah. Sehingg kalau terjadi ortu meninggal dini sebelum anak tamat sekolah, akan cair tuh UP untuk mengganti penghasilan ortu yang hilang krn ybs meninggal dunia.

UPnya ini ya dipakai untuk neruskan investasinya. 

Jadi gitu ya. Pilih produk sesuai fungsinya. 

Nah sekarang, coba cek polis asuransi pendidikan yang udah kalian beli. Nama siapa yang tertulis sebagai tertanggung di situ? 

Nama anakmu? Atau nama dirimu?


Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.

Tolong Aku Ditipu Asuransi Pendidikan



“ Mba aku ikut asuransi pendidikan selama bertahun-tahun, kok pas aku mau ambil duitku kok jauh banget perhitunganku. Bukannya untung malah buntung”

Sering kan yah baca atau dengar keluhan orang seperti itu. 

Niat hati ingin menyiapkan dana pendidikan anak, apa dikata saat waktunya tiba, dana yang direncanakan tidak sesuai harapan.

Sebenarnya apakah para orangtua ditipu oleh asuransi pendidikan? 

Naini gaes, memang literasi keuangan masyarakat kita masih rendah banget, apalagi masalah asuransi. Mitos bahwa asuransi menipulah, judilah, dsb dsb. 

Apakah Ada Asuransi Pendidikan?

Bapak ibu sekalian, saat kalian membeli asuransi pendidikan, biasanya yang kalian beli sebenarnya adalah asuransi jiwa unitlink. Nama produknya macem-macem, hanya saja bahasa marketingnya sering disebut sebagai asuransi pendidikan.

Di Asuransi jiwa unitlink, uang yang kalian setor setiap bulan akan dibagi menjadi dua:
1. Asuransi Jiwa
2. Investasi di reksadana sesuai jenis yang kalian pilih.

Misal nih : Kalian beli asuransi pendidikan dengan premi Rp 1 juta sebulan. Biasanya agen asuransi akan bertanya ke kalian, berapa yang mau dialokasikan ke asji, berapa ke investasi. Karena para orangtua saat beli asuransi pendidikan niatnya untuk dana pendidikan, maka agen kemungkinan akan menawarkan porsi investasi lebih besar daripada porsi asuransi jiwa.

Misal : 400 rb untuk premi Asji dengan UP Rp 300 juta
600 ribu untuk investasi. Investasinya biasanya kalian akan dikasi pilihan : Risiko rendah (RD pasar uang). Risiko Sedang (RD Pendapatan tetap), Risiko Tinggi (RD Saham).

Jadi, setiap bulan dana yang kalian setor, ngga full ke investasi, tapi ada porsi asuransinya, plus jangan lupakan biaya akuisisi dan biaya administrasi

Kenapa kok uangnya di akhir periode malah berkurang?

Iyes, karena biasanya di tahun 1 sd tahun ke-5 kepesertaan asuransi, itu adalah masa akuisisi. Porsi dana kalian akan lebih besar ke asuransi daripada ke investasi dengan prosentase tertentu.

Maka, sudah pasti hasil investasinya ngga akan sesuai hitungan kalian.

Biasanya buibu dan bapak-bapak akan ngitung seperti ini : 

Rp 1 juta x 10 th x 12 bulan = Rp 120 juta.

Ini harapan minimalnya, plus return investasi tentunya. Tapi kenyataannya memang tidak seperti itu, 
Soale emang investasinya ngga bener-bener full 1 juta dalam 10 tahun. Ini lihat di polis aja berapa porsi investasi, berapa porsi polis asuransi. Plus tergantung juga dengan pilihan investasi kalian. Kalau milihnya saham, ya akan ngikut pergerakan saham. Kalau milihnya Pasar Uang akan ngikut suku bunga depo, kalau milihnya Pendapatan tetap akan ngikut Kupon obligasi.

Berarti ditipu kak?

Ngga ditipu. Tapi mungkin agen yang menjelaskan juga ngga ngerti, atau kaliannya juga ngga nanya detail. 

Kalau gitu rugi dong?

Iya rugi kalau tujuanmu beli asuransi pendidikan adalah untuk investasi dana pendidikan anakmu.

Karena produk asuransi memang bukan untuk investasi. Investasi di dalam produk asuransi tujuannya supaya kamu bisa bebas biaya premi saat nilai investasimu bagus. Jadi sederhananya, investasi dalam asuransi unitlink itu harusnya digunakan untuk membayar premi asuransimu di tahun ke-6 dst. Biasanya ini disebut cuti premi.

Jadi baiknya gimana kak?


Baiknya belilah produk yang sesuai dengan tujuan keuanganmu. 

Asuransi itu adalah proteksi. Produk yang digunakan untuk memitigasi risiko. Untuk sesuatu yang bisa saja terjadi tapi kamu ngga tau kapan kejadiannya, dan kalau kejadian, maka bisa menggerus hartamu. Contoh kematian, sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat.

Pendidikan, adalah sesuatu yang bisa diprediksi, kamu tau kapan anakmu masuk SD, kapan kuliah, jumlah dananya pun bisa kamu prediksi, maka butuhnya bukan asuransi tapi investasi.

Produk Investasi itu : Saham, reksadana, obligasi, emas.dll

Bukan salah produknya, terkadang kitanya yang kurang cermat dalam memilih produk untuk tujuan keuangan kita. Belilah produk keuangan sesuai fungsinya. Asuransi untuk proteksi, sedangkan investasi untuk mendapatkan return atau keuntungan. Jangan terbalik-balik yah. 

Ingat, uangmu tanggung jawabmu. Keputusan keuanganmu kamu yang akan menanggungnya. Jangan malas untuk mencari tahu sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan sesuatu.


Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.

Istilah istilah Pada Transaksi Saham

Wednesday, November 4, 2020




Yang baru nyemplung di dunia saham, saat pertama kali make aplikasi atau saat nonton live para expert, investor pemula kadang berasa beda server sama istilah-istilah yang ada. Mau nanya malu, ga nanya rindu (lho). Nah minimal beberapa istilah ini tau dulu ya.


BUY AND SELL

Buy itu beli, Sell itu jual

“Yeee itu mah gw tau”

Jangan sombong Ricardo. Ada berjuta-juta investor yang pernah salah klik. Mau jual kepencet beli. Mau Sell kepencet Buy. Ini Horor banget kalo sampe beli pas harga seharusnya take profit😂😂😂 .Jadi inget-inget ya. Kalau mau jual ya pencet SELL SELL SELL

BID DAN OFFER

Bid : harga yang dipasang investor untuk MEMBELI sebuah saham.

Karena harga beli maka, investor akan pasang harga serendah-rendahnya


Offer : harga yang dipasang investor untuk MENJUAL sebuah saham

Karena harga jual maka investor akan pasang harga setinggi-tingginya.


Agar saat transaksi kita langsung dapat sahamnya, maka :

Kalau beli : ambil harga offer

Kalau jual : ambil harga bid



MATCH DAN AMEND

Match
Saat orderan belimu harga dan lotnya ketemu dengan yang jual. Sebaliknya juga saat penawaran jualmu ketemu dengan order beli baik jumlah lot maupun harganya, maka transaksimu statusnya akan MATCH.

Amend
Nah kadang, saat mengisi order untuk transaksi, kita bisa saja salah ngetik, kayak yang di atas tadi tuh mau pencet Sell eh yang keklik malah Buy. Sepanjang transaksinya belum status MATCH, maka kamu masih bisa batalkan atau ganti transaksi, Istilahnya itu AMEND. Jadi menu Amend ini gunanya untuk mengubah atau membatalkan transaksi.


AVERAGE PRICE

Harga rata-rata saham sepanjang transaksi pembelianmu dari awal sampai sekarang.

Misal beli saham BBRI beberapa kali


Maka, saham BBRI yang kamu miliki mempunyai nilai AVG Rp 3.410/lembar saat ini.

Kalau kamu jual di harga 3500 misalnya, maka keuntunganmu = 3.500-3.410 = Rp 90/lembar


AVERAGE UP DAN AVERAGE DOWN


Average Up
Membeli saham yg sama pada saat harga saham naik dengan harapan harga saham tersebut akan naik terus sehingga keuntungan akan lebih maksimal.

Average Down
Membeli saham yg sama pada saat harga saham lagi turun, untuk menurunkan harga rata-rata saham tersebut, sehingga saat si saham naik, keuntungan akan lebih besar


BEARISH, BULLISH, SIDEAWAY

Bearish
Dari kata bear atau beruang yang jalannya nunduk. Kondisi saat pasar lagi turun dalam jangka waktu lama. Disebabkan volume penjualan lebih banyak dari volume pembelian

Bullish
Dari kata bull atau banteng yang jalannya nyeruduk ke atas .Kondisi pasar saat trend lagi naik. Terjadi karena volume pembelian lebih banyak dari volume penjualan

Sideaway
Kondisi pasar sedang datar. Biasanya saat pasar masih ragu, yang jual sama yang beli sama. Investor melakukan aksi wait and see


Saat kondisi pasar sedang bearish (turun), investor tertentu melakukan average down. Saat kondisi pasar Bullish, investor lain melakukan average up. Saat Sideaway, investor wait and see,biasanya melakukan avg down atau avg up secara bertahap, sambil menunggu apa yang terjadi.

POTENTIAL GAIN DAN POTENTIAL LOST

Dalam investasi saham, keuntungan dan kerugian yang ditampilkan pada aplikasi sifatnya masih unrealized, alias belum riil. Sepanjang kamu tidak menjualnya, maka kamu belum untung atau belum rugi.

Potential Gain
Nilainya positif, artinya kalau kamu jual kamu akan dapat untung sebesar angka yang terteraNilainya positif, artinya kalau kamu jual kamu akan dapat untung sebesar angka yang tertera

Potential Lost
Nilainya Negatif, artinya kalau kamu jual saham tersebut, maka kamu akan rugi sebesar angka yang tertera.



Nah itu dia tadi beberapa istilah dalam transaksi saham. Jadi minimal saat dengerin yutub atau live tentang saham, ngga cengok-cengok amat yah.

Kalau masih sering mendengar bahasa planet, gpp, tenang aja, kadang-kadang emang bahasanya aja yang kayak bahasa langit, padahal kalo udah tau artinya, oalah itu tho maksudnya hahahaha. Tiap denger istilah aneh, langsung googling aja, ntar lama-lama kamu juga bisa cas cis cus kayak yang udah ahli ngomongin saham hahaha.

Kenapa Investor Pemula Hampir Selalu disarankan mulai dari Reksadana Pasar uang?

Tuesday, October 20, 2020




Sering dapet pertanyaan, “ Kak investasi apa yang cocok untuk investor pemula”

Walau udah dijelaskan berkali-kali, pertanyaan ini tuh kayak pertanyaan template ya, hahaha. Ga di aku, ya di beberapa postingan financial planner lain, pertanyaan ini eksis terus.

Jawaban paling gampang, mulai dari reksadana pasar uang.

Kenapa?

Karena reksadana pasar uang adalah instrumen investasi dengan risiko paling rendah.

Kenapa?

Karena di reksadana pasar uang, para manajer investasi menempatkan danamu dan dana investor-investor lain ke deposito dan ke obligasi-obligasi jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Risiko menjadi rendah karena ya produknya deposito. Sistemnya deposito, kamu masukkan uang di bank, dapat bunga tiap bulan, kalao kamu pakai sistem Add on rollover, mka bunganya setiap bulan akan dimasukkan ke pokok lagi.



Di deposito, nominal 100 juta dengan nominal 5 Milyar akan mendapat bunga yang berbeda. Maka karena kamu masukin uang beramai-ramai bersama investor lain, walaupun duit yang kamu setor cuma 250 rb, maka return yang kamu dapat seolah-olah kamu nabung 5 milyar


Risiko di deposito hanya akan terjadi kalau bank tempat si manajer investasi naroh duitnya bankrut. Nah ini kecil kemungkinan terjadi ya jika bank pilihan manajer investasi merupakan bank dengan kondisi financial yang baik.

Jadi, berinvestasi di reksadana pasar uang, hampir tidak ada bedanya dengan kamu berinvestasi di deposito namun dengan return yang lebih tinggi dan modal yang lebih kecil. Sangat jarang, walaupun ada, reksadana pasar uang yang returnya turun. Kalaupun turun pasti karena ada kaitannya dengan kebijakan suku bunga.

Yaiyalah ya, namanya juga penempatannya di deposito, kalau deposito di bank turun yg kemarin 6%, sekarang jadi 4% ya udah jelas return akan berkurang, tapi sangat jarang menjadi negatif layaknya saham.





Makanya untuk investor pemula, jenis investasi ini dianggap paling pas, karena sebagai investore pemula biasanya kamu ngga suka kalau uangmu mengalami penurunan jumlah apalagi sampai minus Kamu nga bisa lihat nabung 5 bulan harusnya 1 juta kok sekarang malah cuma 800 ribu. Tapi kamu masih bisa mentolerir, kemarin dapet return 100 rb, kok bulan ini cuma 800 rupiah. Kamu masih bisa nih menolerir ini, asal pokok investasimu ngga berkurang aja.

Maka RD Pasar uang cocok untuk latihan, melatih disiplin menyisihkan uang setiap bulan, sekaligus melatih kesabaran dalam berinvestasi.

Jadi bagi para investor pemula, boleh mulai belajar dari reksadana pasar uang.

Anak dan Rasa Takut, Ayo Hadapi Bersama

Monday, October 19, 2020



Barusan baca-baca artikel soal parenting ya. Nah ada judul artikel yang menarik yaitu mengenai monster rasa takut pada diri anak. Di situ ditulis bahwa anak-anak itu punya ketakutan yang berbeda-beda tergantung usia dan pengalaman hidupnya.

Misal anak yang sering ditakut-takuti akan hantu, maka biasanya takut kegelapan, dan kemungkinan takut pergi ke dapur sendirian, dan bisa jadi juga takut ke kamar mandi sendirian.

Anak yang suka dimarahin karena hal-hal sepele akan takut untuk mengemukakan pendapat.

Nah, berkaca dari itu, aku jadi melihat dong yah ke anakku. Apakah selama ini ada ketakutan-ketakutannya yang aku tidak tahu. Karena jujur aja yah, anakku si Tara itu kayak ngga ada takutnya sama sekali. Ke dapur sendirian berani, mandi sendiri ya hayuk, apalagi mainan yang menguji adrenalin, kelar deh sama dia semua. Mulai dari wall climbing, flying fox, monkey bar dan segala panjat-panjatan.

Sampe kadang-kasang aku pikir ya si Tara ga punya rasa takut. Atau kalaupun ada ya bukan sesuatu yang dikhawatirkan. Jadi tadi malam pas pillowtalk aku tanyalah, apa Tara punya rasa takut terhadap sesuatu.

“ No bunda, I don’t have”

Hahaha sombong banget.

“ Masa ngga ada sama sekali?”

“ Hmmm ada ding, Tara takut dengan singa dan harimau, Tara takut dimakan “


Hahahaha, jadi itu gaes ternyata ketakutannya si Tara, harimau dan singa. Trus aku pancing lagi, kalau sama ghost takut ngga?

“ Ngga, hantu kan ga ada bunda, itu cuma ada di film”

Hahaha ngakak banget dengar jawaban Tara. Dan aku lega banget. Ya emang karena selama ini aku juga ngga pernah nakut-nakutin anak-anakku. Makanya mungkin mereka ngga ketakutan untuk hal-hal yang memang belum ada.

Nah karena kadang ada juga ibu-ibu yang suka DM, nanyain kok Tara bisa pemberani banget gitu, aku mau share beberapa tips dari aku yah.


1. Ngomong Jujur dan Kasih Penjelasan

Jadi pernah Tara pas mau ke dapur, tiba-tiba ada bunyi kemeresek gitu, hwaaa si Tara langsung lari sambil teriak. Kadang ada nih orangtua yang malas jelasin ke anak trus cari cara gampang bilang “ Iya hantu itu”, ya apa ngga anaknya besok-besok disuruh ke dapur bakal takut?

Kalau aku, aku jelasin aja. “ Oh itu tadi tikus Tara, makanya kita ngga boleh biarain ada sampah dan kotoran di dapur. Ya udah biar tikusnya ga muncul lagi besok-besok, tiap malam Tara bantuin bunda buang sampah ya.

Dengan bicara jujur sekaligus memberikan penjelasan, anak akan tau konsep sebab akibat juga. Sekarang kalau misal tiba-tiba ada tikus lagi di rumah (heran juga sih kadang dia ilang sampe berbulan-bulan, tau-tau ntar tikusnya muncul lagi hahahah), Tara bakal langsung ngomong “ Bunda, kayaknya kita lupa buang sampah deh makanya tikusnya datang lagi”. Jadi bukan malah takut tapi nyari solusinya. Udah kayak bu Tejo ih, solutip.


2. Memberi Kepercayaan




Nah ini biasanya berhubungan dengan kemandirian dan tanggung jawab. Misal anak mau mandi sendiri. Sebenernya males kan yah, karena mereka kalau mandi sendiri udahlah lama, berantakan, ngabisin air, bikin belepotan rumah lagi, plus teriak-teriak, hahaha.

Nah sebenernya kan ga papa kalau kita kasih kepercayan kepada anak bahwa dia udah bisa lho mandi sendiri. Perkara kamar mandi jadi berantakan tinggal dibilangin ke anak, supaya diberesin kembali.

Ini juga pernah kejadian, Tara mau flying fox pas lagi jalan-jalan ke hutan pinus Jogja. Aku tuh takut banget waktu Tara minta main flying fox, soalnya arenanya tuh di antara pohon-pohon gitu lho, mana tinggi banget lagi pohonnya. Tapi di depan Tara ya aku sok cool, malah nyemangatin, “Oke Tara semangaaat bunda videoin dari bawah ya”.

Karena tiap dia mau nyoba mainan baru aku ngga pernah larang,Tara tuh jadi beranian banget anaknya. Nyobain bola air ya berani, nyobain mainan yang roda mirip sepatu roda itu pun anteng aja. Iyes karena kita kasih dia kepercayaan dan ya ngga ikutan panikan.


3. Menenangkan

Suatu hari di sekolah bu guru ngajarin materi soal gempa bumi. Kayaknya nyangkut banget nih materi gempa bumi di ingatan Tara. Selama seminggu dia bahas soal gempa bumiiii terus. Dia bilang dia takut kalau tiba-tiba gempa bumi terus ketimpa atap rumah gimana bunda?.

Nah yang kulakukan adalah ngajak Tara nonton youtube soal gempa bumi, gimana bisa terjadi sampai apa yang harus dilakukan. Jadi aku jelasin, bahwa kalau terjadi gempa bumi misalnya di sekolah, Tara harus lari secepatnya ke luar gedung jika memungkinkan. Kalau ngga, Tara harus cari segitiga triangle (aku contohin dengan bersadar di lemari) biar ga ketimpa bangunan. Dan dengerin instruksi ibu guru. Ini sambil dipraktekin.

Abis itu aku tenangkan dia dengan bilang bahwa gempa bumi itu memang bisa saja terjadi dan merupakan bencana alam, jadi ga perlu panic, tetap tenang. Kalau di rumah kejadiannya, bunda dan papa pasti akan bawa Tara keluar rumah secepatnya.

Wow, Taranya nangkep banget lho dijelasin begini, besok-besoknya malah bisa jelasin ke adeknya, hahahah.


4. Memberi semangat dan Membantu Kesulitannya.


Ini awalnya takut, tapi karena akunya anteng, Tara malah berani, dan ketagihan.


Awal-awal ada pelajaran renang di sekolah, Tara suka minder, dia bilang “ Bunda Tara tuh suka ya berenang tapi teman-teman Tara udah bisa semua renang, tara ya ngga bisa”. Ya udah aku ajak aja dia berenang tiap minggu di dekat komplek rumah. Tiap berenang, Tara aku biarin memilih metode yang dia berani. Awal-awal beraninya pakai ban, ya udah kasih ban. Besok-besok minta papan seluncuran ya udah dikasi papan berenang. Lama-lama bisa dong yah ngga pakai alat bantu lagi.

Eh malah pas ada lomba renang di sekolah, Tara juara dua, hahahaha. Jadi hepi banget. Saat anak merasa ngga mampu memang tugas kita sebagai orangtua menyemangatinya dan membantu kesulitannya

5. Memuji


Ini main piano malu-malu, tapi karena tiap pagi aku minta Tara mainin dan bilang
" Wow bagus, ayo mainin lagi" lama-lama ya bagus beneran .


Iyes ini nih yang kadang kita lupa lakukan. Kita aja sebagai orang dewasa seneng ya kalau hasil kerja kita dipuji atasan di kantor, atau hasil masakan kita dipuji suami. Anak-anak juga gitu. Makanya sering-sering puji anak untuk pencapaiannya, apalagi pencapaian yang sebelumnya dia juga under estimate sama dirinya.

Kayak Tara tuh susah banget melakukan rolling up ke depan saat pelajaran olahraga. Aku lihat tiap malam dia bergulingan di kasur, hahaha. Ngga ada nyerahnya, sampai akhirnya dia bisa rolling ke depan dan belakang. Pas dia bisa aku langsung tepuk tangan dan muji-mujilah. “ Waaaah pinternyaaa, bunda dulu ngga bisa lho, coba ajarin bunda dong biar bisa kayak Tara’

Untuk hal-hal lain juga gitu, hargai setiap hal-hal baik yang dia lakukan. Mau bikinin adek susu, ucapin terima kasih. Mau beresin mainan bilang keren, tidur cepat juga dipuji, biar dia tau bahwa kita menghargai apa yang dia lakukan.

Kayaknya 5 hal itu deh yang sering aku lakukan, dan memang terbukti anakku Tara tuh jadi anak yang mandiri dan pemberani. Kalaupun ada hal baru yang ditakuti paling Cuma sebentar, dia akan mencobanya, kalau gagal ya paling nangis sambil ngadu sama aku. Abis itu nyoba lagi sampai bisa.



6. Kasih Nutrisi yang cukup






Gimana pun juga, anak-anak itu butuh energy yang cukup ya untuk aktivitasnya. Tapi kadang sebagai ortu tuh kita masalah makan anak bisa jadi tricky bangat. Kayak tara, dia tuh makan susah-susah gampang. Iya banyakan susahnya. Sebenernya gampang banget makan asal menu kesukaan dia, yaitu ayam goring, dan nasi ga pake apa-apa. Hadeeeeh, iya Tara tuh suka aja makan nasi putih. Kalau ngga piinter-pinter emang parno sih anakku akan kekurangan gizi. Makanya ya suka banget nonton yutub sama Tara untuk cari-cari tau apa nih makanan yang lagi dia pengen.

Kemarin nonton video Ryan bikin Gyoza dia pengen gyoza, Ya udah aku selipin aja sayur di Gyozanyanya. Trus pas lihat Ryan makan roti gulung sosis, dia pengan. Ya udah aku bikinkan roti gulung sosi, selipin telur juga di gulungannya. Jadi walau penuh krbo tapi protein dan sayuran juga tetap ada. Plus kutambahin susulah biar kalsium dan vitaminnya juga terpenuhi. Apalagi kemarin sempet baca liputan hari anak nasional yang bertandang ke rumah pak Habibie. Di situ pak Habibie bilang kalau dia dulu kecil suka minum susu makanya bisa on otaknya kalau berfikir, hahahaha.

Ya berhubung memang kalau anak minum susu itu rasanya kayak tersugesti dapat tambahan energy, ya aku pun kasih susu ke Tara.

Jadi gitulah frens kira-kira tips dari aku. Kadang-kadnag emang amazing sih ya sama anak-anak. Kok bisaaa mereka sestruggel itu hahaha.




Buibu, gimana? Punya cerita nih bagaimana mendukung anaknya biar jadi anak yang pemberani dan ngga takut menghadapi tantangan atau hal baru? Yuks cerita di komen.

Saran Financial Untuk Mahasiswa

Wednesday, October 7, 2020


Kak kalau untuk mahasiswa, gimana ya cara ngatur keuangannya

1. Belajar Menghasilkan Uang

Kebanyakan mahasiswa itu sumber duitnya adalah dari kiriman ortu.
Tapi hey, itu mahasiswa jaman dulu. Mahasiswa jaman sekarang ngga kayak gitu.

Sumber penghasilanmu :
- Kiriman Orangtua
- Beasiswa
- Penghasilan sampingan.

Iyes, saran keuangan pertama untukmu, belajar menghasilkan uang.

Ada banyak alternatif pekerjaan sampingan untuk mahasiswa :
- Guru Private
- Asisten Dosen/Asisten Lab
- Dropshipper onlineshop
- Reseller atau jualan online
- Jastip Instagram
- Admin Sosmed
- Penerjemah
- Guru Bahasa Inggris orang kantoran
- Fotografer amatir di tempat wisata
- Driver Gojek/grab
- Freelancer sesuai bidang : Designer, fotografer, Event Organizer.
- Content Creator

Dengan terbiasa memiliki penghasilan tambahan, saat lulus kuliah kamu tidak akan sempat jadi pengangguran. Bahkan saat bekerja pun, kamu sudah terbiasa untuk selalu memiliki side income.

2. Belajar Membelanjakan Uang

Masih jadi mahasiswa yang di tanggal tua merana?

Akhir bulan yang biasa makan 3 kali sehari, jadi sekali sehari? Itupun nasi bungkusnya dibagi dua buat hari ini dan besok ghahaha.

Cmon gaes, mahasiswa jaman now, udah ngga musim kere di akhir bulan, jangan kayak pegawai kantoranlah.

Membelanjakan uang yang benar itu artinya kamu bisa membuat skala prioritas pengeluaranmu. Kewajiban - Kebutuhan - Keinginan

Kewajiban : Bayar uang kos, bayar uang kuliah
Kebutuhan : Makan, Transport, kuotas, groceries, investasi
Keinginan : Makan enak sama pacar, dugem, minum boba tiap hari, mke over kamar biar instagramable.

3. Belajar Membuat Budget

Karena keinginanmu tidak terbatas sementara duitmu sangat terbatas, maka belajar membuat budgeting agar uang yang dimiliki bia mengcover kewajiban-kebutuhan-keinginan.

Bagi pos pengeluaranmu

  • MakanTransport, Kuota, Groceries
  • Upgrade Otak
  • Dana darurat/Investasi/ tabungan
  • Biaya Kenakalan

Karena kamu anak kos yang 10 rb aja rasanya sangat berguna, maka bikin budget bulanan, breakdown mingguan, breakdown lagi harian. Kalau lebih masukin ke dana darurat.

4. Bangun Habit Menabung

Mengelola uang besar dimulai dari yang kecil. Kalau pas duitmu pas-pas-an aja kamu ngga bisa kelola, ya pas duitmu banyak juga bakal kesulitan. Usahakan menabung setiap bulan dari uang bulananmu. Kalau uangmu pas-pasan tetap usahakan. Bukan untuk dapat hasilnya tapi untuk membangun habitnya. Orang yang terbiasa menabung atau berinvestasi meskipun sedikit, ya pas penghasilannya nambah pun akan menyisihkan uangnya.

5. Investasi Kepala


Dari tabunganmu itu, gunakan untuk upgrade skill dan kemampuan. Aku sarankan kamu belajar produk-produk investasi mumpung masih muda banget. Dengan 50-100 rb yang kamu tabung, kamu bisa ikut seminar online tentang saham, beli buku tentang saham, reksadana, atau biografi Warren Buffet, Dale Carnegie, Atau Benjamin Graham.

Follow akun-akun self development, investasi, keuangan. Subscribe youtube Satu Persen jangan lupa. Follow akun @winditeguh jangan ketinggalan :)

Abis belajar, cobain, praktekin. Ngga usah banyak alasan, reksadana bisa dimulai dari 10 ribu lho. Saham bisa dimulai dari 350 rb utk bluechip. Semakin cepat kamu belajar, semakin
cepat kamu mula

6. Pilih Circle Pertemanan Yang Sehat

Pertemanan sehat bukan berarti hanya berteman sama anak pintar ya. Sama temen bobrok yang kelakuannya ajaib jjuga gpp tapi yang suka belajar. Belajar apa aja. Belajar nge-game ya gpp, belajar bikin akun tiktok supaya follower milyaran ya gpp. Belajar ngedit foto naik motor sendiri supaya ada yang bonceng di belakang ya cakep. Temenan sama orang yang suka belajar dan mencoba hal baru (tapi jangan nyobain narkoba ya), maka hidupmu akan bergerak ke depan.

7. Belajar Bilang Tidak


“ Eh nongkrong yok” padahal kamu baru pulang dari praktikum, badan capek banget, pengen tidur.

Ayo belajar bilang “ Tidak, aku mau bobo”

Eh temenin ke kosan gebetanku yuk”. Padahal kamu udah siap-siap mau dengerin podcastnya raditya Dhika “. Belajar bilang “ Tidak, lu sendirilah, cemen amat minta temenin”

(pantes aku ga punya temen dulu)

Belajar bilang tidak sampe akhirnya kamu terlatih untuk ngga merasa tidak enak kalau nolak sesuatu, akan menyelamatkanmu di kemudian hari.

Percaya kata kakak.

8. Jangan Takut Salah

4 tahun di bangku kuliah, bisa saja kuliahnya bukan minatmu. Gpp hidup memang kadang kayak kata mang oleh, anjyim banget. Fokus saja untuk menyelesaikan kuliahmu, hard skill kamu pelajari, jangan lupakan soft skill, seperti problem solving, creative thinking, adaptive and colaboratif4 tahun di bangku kuliah, bisa saja kuliahnya bukan minatmu. Gpp hidup memang kadang kayak kata mang oleh, anjyim banget. Fokus saja untuk menyelesaikan kuliahmu, hard skill kamu pelajari, jangan lupakan soft skill, seperti problem solving, creative thinking, adaptive and colaboratif.

Critical Point mahasiswa adalah usia muda dan kemampuan belajar yang cepat, maka jangan takut salah, belajar, praktek, salah, temukan solusi.

Biar jadi mahasiswa yang muda, gaya dan terencana ya.

Keuanganmu Acakadut? Mungkin Kamu Tidaak Memiliki Satu dari Kecerdasn Financial Berikut

Tuesday, October 6, 2020


Sering denger kan kalau type-type kecerdasan manusia itu banyak macamnya. Ada 9 type kecerdasan yang sering disebut, mulai dari kecerdasan linguistik, logika, sampe naturalis dan eksistensial.

Ada juga yang menekankan kecerdasan Intelektual, kecerdasan emotional, sampai kecerdasan spiritual.

Nah yang malah jarang disebut tuh adalah kecerdasan financial. Padahal uang memberi pengaruh besar di kehidupan kita.

Banyak orang ngga bisa mengelola uang dengan baik, bahkan ga bisa menghasilkan uang, bukan hanya karena nasib dan privilege yah, tapi bisa jadi karena tidak mengasah kecerdasan financialnya.

Makanya penting nih bagi kita mengasah kecerdasan financial kita. Apa saja itu?


1. Kemampuan Menghasilkan Uang


Orang disebut cerdas secara finansial kalau bisa menghasilkan uang.

Menghasilkannya ga harus kerja di kantor, bisa berdagang, freelancer, penyedia jasa, kontraktor, designer, pialang, broker, you name it.

Sepanjang mampu menghasilkan uang maka kamu sudah memiliki kriteria pertama cerdas finansial.


2. Kemampuan Membelanjakan atau Mengalokasikan Uang

Ini terkait financial planning.


Uang yang sudah dihasilkan jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kita.

Orang-orang cerdas finansial akan berfikir dengan pertimbangan logis bukan dengan emotional dalam membelanjakan uangnya. Bisa membedakan mana kewajiban, kebutuhan, keinginan.

Upaya untuk mengembangkan kecerdasan ini :

⁃ Membuat skala prioritas

⁃ Budgeting pengeluaran

⁃ Membuat plan tujuan keuangan


3. Kemampuan Melindungi Uang

Uang kalau udah di tangan kita sudah pasti akan memiliki risiko. Risiko hilang, risiko nilainya turun karena inflasi, dan risiko habis dalam sekejab saat ada kondisi darurat di keuangan kita.

Orang yang cerdas finansial mampu melindungi hasil kerjanya agar tidak hilang karena hal-hal di luar kendalinya.

Upaya untuk melindungi uang :

⁃ Memilih tempat menyimpan uang yang aman : di bank, bukan di bawah bantal

⁃ Memilih produk keuangan yang returnnya di atas inflasi dengan produk-produk investasi.

⁃ Menyiapkan dana darurat sebagai bemper dana cadangan untuk kondisi urgent mendesak.

⁃ Membeli produk asuransi untuk risiko kehidupan : sakit, cacat tetap, meninggal dini.


4. Kemampuan Mengungkit atau Mengembangkan Uang

Cerdas secara financial artinya bukan hanya mampu menyisihkan uang untuk ditabung. Tapi bagaimana caranya agar uang yang disisihkan bisa berkembang secara optimal sehingga bisa menghasilkan cashflow atau penambahan nilai (capital gain)

Upaya mengasah kemampuan ini :

⁃ Belajar produk-produk investasi

⁃ Mengetahui strategi berinvestasi.

⁃ Memiliki target keuangan yang jelas sehingga tidak salah dalam menempatkan uang sesuai tujuan

⁃ Mengerti perhitungan suku bunga sehingga bisa menghitung biaya utang dan potensi return


5. Kemampuan Mengolah Informasi


Naini penting banget. Cerdas finansial artinya kamu juga mampu mengolah informasi yang beredar agar tidak salah dalam memgambil keputusan dan tidak terjebak investasi bodong.

Misal : Mengetahui informasi suku bunga BI saat ini berapa. Dari informasi ini kamu tau berapa return layak instrumen investasi di periode saat ini.

Saat ada kebijakan ekonomi global yang baru diluncurkan, bisa menghubungkan korelasi antara satu kejadian dengan hal lainnya sehingga bisa cepat mengambil keputusan. Misal saat pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi negatif, maka kita bisa menganalisa ada kemungkinan terjadi resesi, imbasnya BI akan menurunkan suku bunga, maka investasi yang berpeluang positif ada di surat utang. Kemungkinan emas akan meroket, IHSG akan turun.


Dsb dsb. Kemampuan mengolah informasi ini tidak susah dilakukan, berbekal kepo dan penasaran aja cukup, karena semua informasi dengan mudah bisa didapat.

Upaya Untuk Mengasahnya :

  • Aware dengan isu-isu terkini
  • Rajin membaca dan mau melakukan analisa
  • Berpatokan pada data


Kecerdasan financial dibutuhkan agar kita bisa memanage uang dengan bai.k. Hasil akhirnya akan menjadikan orang-orang cerdas financial memiliki 3 hal yaitu, knowledge, skill dan wisdom.Bagaimana?. Apakah saat ini kamu sudah memiliki 5 kecerdasan financial tersebut?

Kalau belum, ngga apa-apa ayo dilatih, biar bisa menghandle uang dengan baik.



Custom Post Signature