Showing posts with label asuransi pendidikan. Show all posts
Showing posts with label asuransi pendidikan. Show all posts

Mengapa kamu tidak Disarankan menyiapkan dana pendidikan dengan Asuransi Pendidikan

Monday, January 11, 2021
Mengapa kamu tidak Disarankan menyiapkan dana pendidikan dengan Asuransi Pendidikan


Jawabannya karena memang ngga tepat.

Aku kasi tau dulu ya bedanya investasi dan Asuransi


Investasi

Tujuan : Dapat Return (keuntungan) di atas rate inflasi

Waktu : Tau kapan mau dipakai uangnya : setahun lagi, 5 thn, 10 thn , 20 thn lagi

Jumlah : Tau dengan pasti dana yang dibutuhkan :100 juta, 500 juta, 1 milyar, 10 milyar

Instrumen Investasi :Reksadana, obligasi, saham, properti, Equity Crowd Funding, emas,

Cara memilih produk yang sesuai : Berdasar jangka waktu, ketersediaan dana, profil risk.


Asuransi

Digunakan sebagai mitigasi atas risiko kehidupan yang tidak bisa dikendalikan. Tujuannya menempatkan sesuatu yang diasuransikan pada kondisi financial seperti sebelum terjadi risiko

Risikonya sangat mungkin terjadi tapi kita tidak tau kapan waktunya. Bisa besok, bisa hari ini, bisa setahun lagi. Sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat tetap, kematian.

Saat risiko terjadi, impact terhadap keuangan akan sangat besar, berpotensi mengganggu keuangan.

Instrumen asuransi :

Asuransi kesehatan : utk mengganti biaya pengobatan

Asuransi jiwa: utk menggantikan penghasilan

Asuransi kebakaran : ut menggantikan kerugian akibat kebakaran

Asuransi kecelakaan: utk menggantikan kerugian akibat kecelakaan.




Nah sekarang, coba kita analisa, untuk menyiapkan dana pendidikan butuhnya asuransi atau investasi?

Tujuan : jelas , dana pendidikan anak.

Waktu pemakaian dana : diketahui, SD 6 thn lagi (kalau anaknya baru lahir). SMP 9 thn lagi, SMA 12 thn lagi, kuliah 15 thn lagi

Berapa dananya? : Bisa diketahui dengan mencari tau ke sekolah tujuan.

Bisa dilihat kan, kriterianya masuk ke investasi, maka menyiapkan dana pendidikan anak ya pakai produk investasi ya, bukan pakai asuransi.

Tapi kan kak bisa juga pakai asuransi pendidikan, supaya kalau ortunya meninggal dunia, ada UP cair sehingga anaknya bisa tetap melanjutkan sekolah?

Bener banget. Kalau memang yang menjadi tertanggung adalah orangtuanya.

Definisi di atas adalah kegunaan dari asuransi jiwa. Salah satu fungsi asuransi jiwa memang supaya kalau pencari nafkah di keluarga meninggal dunia. Maka akan ada UP yang cair, sehingga uangnya bisa digunakan anak untuk melanjutkan sekolahnya.




Tertanggung : orang yang diasuransikan. Artinya jika terjadi risiko meninggal dunia, maka UP (Uang Pertanggungan) akan cair.

Uang Pertanggungan : Dana yang cair jika tertanggung meninggal dunia.

Maka, di asuransi pendidikan, jiwa yang dilindungi bukan orangtua, tetapi anak. Artinya, UP meninggal dunia akan cair jika anak yang meninggal dunia, bukan jika ortu yang meninggal dunia.


Kalian pernah ngga melayat ke pemakaman anak teman kalian?

Saat anak meninggal dunia, apakah ortu butuh dana? Apakah ortu kehilangan atau terganggu financialnya saat anaknya meninggal?

Tentu tidak ya. Justru jika anak meninggal dunia, maka ortu ga butuh lagi dana pendidikan (ya kan anaknya udah meninggal). Maka ngga perlu tuh UP yang pertanggungannya adalah anak.

Yang butuh dilindungi itu ya jiwa ortunya. 

Maka dari itu, kalian ngga perlu asuransi pendidikan untuk menyiapkan dana pendidikan anak kalian. Pakailah produk investasi seperti reksadana saham obligasi, dsb

Lho lalu kalau ortunya meninggl dunia sebelum dana pendidikannya terkumpul gimana? Siapa yang melanjutkan investasinya?

Thats why selain nyiapin dana pendidikan anak, ya ortunya beli asuransi jiwa dong yah. Beli asuransi jiwa yang masa pertanggungannya sampai anak terkecil selesai sekolah. Sehingg kalau terjadi ortu meninggal dini sebelum anak tamat sekolah, akan cair tuh UP untuk mengganti penghasilan ortu yang hilang krn ybs meninggal dunia.

UPnya ini ya dipakai untuk neruskan investasinya. 

Jadi gitu ya. Pilih produk sesuai fungsinya. 

Nah sekarang, coba cek polis asuransi pendidikan yang udah kalian beli. Nama siapa yang tertulis sebagai tertanggung di situ? 

Nama anakmu? Atau nama dirimu?


Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.

Tolong Aku Ditipu Asuransi Pendidikan



“ Mba aku ikut asuransi pendidikan selama bertahun-tahun, kok pas aku mau ambil duitku kok jauh banget perhitunganku. Bukannya untung malah buntung”

Sering kan yah baca atau dengar keluhan orang seperti itu. 

Niat hati ingin menyiapkan dana pendidikan anak, apa dikata saat waktunya tiba, dana yang direncanakan tidak sesuai harapan.

Sebenarnya apakah para orangtua ditipu oleh asuransi pendidikan? 

Naini gaes, memang literasi keuangan masyarakat kita masih rendah banget, apalagi masalah asuransi. Mitos bahwa asuransi menipulah, judilah, dsb dsb. 

Apakah Ada Asuransi Pendidikan?

Bapak ibu sekalian, saat kalian membeli asuransi pendidikan, biasanya yang kalian beli sebenarnya adalah asuransi jiwa unitlink. Nama produknya macem-macem, hanya saja bahasa marketingnya sering disebut sebagai asuransi pendidikan.

Di Asuransi jiwa unitlink, uang yang kalian setor setiap bulan akan dibagi menjadi dua:
1. Asuransi Jiwa
2. Investasi di reksadana sesuai jenis yang kalian pilih.

Misal nih : Kalian beli asuransi pendidikan dengan premi Rp 1 juta sebulan. Biasanya agen asuransi akan bertanya ke kalian, berapa yang mau dialokasikan ke asji, berapa ke investasi. Karena para orangtua saat beli asuransi pendidikan niatnya untuk dana pendidikan, maka agen kemungkinan akan menawarkan porsi investasi lebih besar daripada porsi asuransi jiwa.

Misal : 400 rb untuk premi Asji dengan UP Rp 300 juta
600 ribu untuk investasi. Investasinya biasanya kalian akan dikasi pilihan : Risiko rendah (RD pasar uang). Risiko Sedang (RD Pendapatan tetap), Risiko Tinggi (RD Saham).

Jadi, setiap bulan dana yang kalian setor, ngga full ke investasi, tapi ada porsi asuransinya, plus jangan lupakan biaya akuisisi dan biaya administrasi

Kenapa kok uangnya di akhir periode malah berkurang?

Iyes, karena biasanya di tahun 1 sd tahun ke-5 kepesertaan asuransi, itu adalah masa akuisisi. Porsi dana kalian akan lebih besar ke asuransi daripada ke investasi dengan prosentase tertentu.

Maka, sudah pasti hasil investasinya ngga akan sesuai hitungan kalian.

Biasanya buibu dan bapak-bapak akan ngitung seperti ini : 

Rp 1 juta x 10 th x 12 bulan = Rp 120 juta.

Ini harapan minimalnya, plus return investasi tentunya. Tapi kenyataannya memang tidak seperti itu, 
Soale emang investasinya ngga bener-bener full 1 juta dalam 10 tahun. Ini lihat di polis aja berapa porsi investasi, berapa porsi polis asuransi. Plus tergantung juga dengan pilihan investasi kalian. Kalau milihnya saham, ya akan ngikut pergerakan saham. Kalau milihnya Pasar Uang akan ngikut suku bunga depo, kalau milihnya Pendapatan tetap akan ngikut Kupon obligasi.

Berarti ditipu kak?

Ngga ditipu. Tapi mungkin agen yang menjelaskan juga ngga ngerti, atau kaliannya juga ngga nanya detail. 

Kalau gitu rugi dong?

Iya rugi kalau tujuanmu beli asuransi pendidikan adalah untuk investasi dana pendidikan anakmu.

Karena produk asuransi memang bukan untuk investasi. Investasi di dalam produk asuransi tujuannya supaya kamu bisa bebas biaya premi saat nilai investasimu bagus. Jadi sederhananya, investasi dalam asuransi unitlink itu harusnya digunakan untuk membayar premi asuransimu di tahun ke-6 dst. Biasanya ini disebut cuti premi.

Jadi baiknya gimana kak?


Baiknya belilah produk yang sesuai dengan tujuan keuanganmu. 

Asuransi itu adalah proteksi. Produk yang digunakan untuk memitigasi risiko. Untuk sesuatu yang bisa saja terjadi tapi kamu ngga tau kapan kejadiannya, dan kalau kejadian, maka bisa menggerus hartamu. Contoh kematian, sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat.

Pendidikan, adalah sesuatu yang bisa diprediksi, kamu tau kapan anakmu masuk SD, kapan kuliah, jumlah dananya pun bisa kamu prediksi, maka butuhnya bukan asuransi tapi investasi.

Produk Investasi itu : Saham, reksadana, obligasi, emas.dll

Bukan salah produknya, terkadang kitanya yang kurang cermat dalam memilih produk untuk tujuan keuangan kita. Belilah produk keuangan sesuai fungsinya. Asuransi untuk proteksi, sedangkan investasi untuk mendapatkan return atau keuntungan. Jangan terbalik-balik yah. 

Ingat, uangmu tanggung jawabmu. Keputusan keuanganmu kamu yang akan menanggungnya. Jangan malas untuk mencari tahu sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan sesuatu.


Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.

Custom Post Signature