Detik tidak pernah melangkah mundur
Dan hari akan selalu berganti
Namun pagi selalu menawarkan cerita baru
Eeeeaaaa. Xixixi keliatan banget yah saya ngga bisa move on dari film paling ngehits di jaman masih muda dulu. 2014 telah berakhir, dan seperti puisi di atas, detik tak pernah melangkah mundur, dan 2014 pun berlalulah dari pandangan mata. Membuka mata di pagi ini, mentari 2015 menyambut, membuka harapan baru kembali.
Tahun 2014 kemarin begitu banyak hal yang terjadi di negara ini. Dari bencana alam, kecelakaan pesawat, pemilihan presiden, pemilu, BBM naik, kasus Dinda, Florence, Pernikahan Raffi-Ahmad, Maju-Mundur Syahrini, Live kelahiran Ashanti-Anang, sampai pembullyuan Mulan jameela yang kayaknya abadi sepanjang tahun.
Sebagai satu titik noktah dari banyaknya penduduk di dunia ini, dimanakah peran kita di tahun 2014?
Apakah kita sudah menjadi pemeran utama di panggung sandiwara ini atau cuma cukup menjadi figuran bahkan hanya penonton?
Sejujurnya tahun 2014 ini saya merasa bukan tahunnya saya, dalam arti tidak banyak hal berarti yang saya lakukan untuk orang lain. Kebanyakan hanya berkutat di kehidupan pribadi dan keluarga. Sepertinya ghirah untuk aktualisasi diri, unjuk gigi, dan tampil di depan umum agak minim saya lakukan.
Cara paling gampang mengetahuinya? Lihat saja dari postingan di sosial media kita. Atau lihat postingan di blog ini. Sepi banget dari hal-hal yang membawa manfaat untuk orang lain.
Melongok ke facebook, isinya setengah foto-foto Tara dan selfie-selfie ngga jelas. Sebagian lagi nyinyiran soal pilpres, dan sebagian yang lain nyinyirin berita yang membuat orang salah faham dan sempat berujung blokir dan unfriend, tsaaaah.
Bertandang ke blog ini pun, sebelas dua belas lah. Postingan hanya ikut beberapa lomba, dan yang lain cerita menye-menye ngga guna.
Ngga ngerti juga sih, sepertinya saya dalam fase " selalu mencari-cari alasan" untuk setiap hal yang di luar kendali. Namun saya akui, saya menjadi begitu bebas dalam mengemukakan pendapat, bebas dari pencitraan lah. Ada yang suka, banyak yang males. Yah begitulah hidup, selalu ada yang tidak pas, karena yang selalu pas hanya Pertamina pasti pas.
Anyway, apapun yang terjadi, di tahun ini saya merasakan kebahagiaan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Semua berjalan sesuai rencana, selalu sehat wal afiat, bisa melihat Tara tumbuh dari hari ke hari, merupakan anugerah yang sangat saya syukuri. Mungkin tak banyak prestasi dalam hal duniawi saya raih, namun tahun ini merupakan tahun kemapanan bagi saya dan keluarga, baik dari jiwa, raga, ekonomi, tempat tinggal yang ternyata semuanya berawal dari kehadiran seorang anak.
Dari segi pekerjaan saya juga cukup puas dengan apa yang saya peroleh. Sepertinya apa yang saya lakukan di kantor memuaskan bagi saya, dalam arti sampai saat ini tidak ada komplain yang berarti dari atasan atas kinerja saya. Namun untuk lebih pastinya, mari kita lihat nanti saat penilaian kinerja, berapakan nilai saya di mata manajemen ?.
Nah, di tahun 2015 ini, saya punya 2 resolusi yang saya pengen banget menepatinya
1. Lebih Ikhlas Lebih ikhlas
Ini berkaitan dengan pekerjaan. Selama ini saya merasa di kantor itu, saya diberi pekerjaan yang lebih banyak dibanding rekan kerja lain. Pokoknya hal-hal penting, yang berat, yang butuh effort lebih dikasih ke saya, sementara teman saya dengan jabatan yang sama dengan saya, tidak. Kemarin-kemarin sih saya suka ngeluh, ngerasa ngga adil. Walau saya bersyukur , berarti saya lebih dipercaya, namun sebagai manusia biasa terselip juga rasa ngga terima, " Lah gaji sama, kok gw harus mikir lebih berat, enak aja dia ".
Tahun 2015 ini saya mau berubah. Dulu-dulu juga saya ngga pernah itung-itungan kerja, kenapa sekarang harus pakai berhitung?. Sudahlah, saya yakin apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Maka, mulai detik ini saya ngga mau mikirin siapa lebih banyak dikasih kerjaan, atau siapa lebih santai, pokoknya saya niatin kerja itu ibadah, bukan tergantung penilaian manusia. Lebih ikhlas lagi lebih ikhlas lagi.
2. Mengurangi aktifitas di sosial Media
Kemarin saya dapat link video gitu dari seorang teman, yang isinya begitu menyentak saya, begitu dahsyatnya sosial media bisa menjauhkan kita dari kehidupan nyata, dari orang-orang sekitar. Saya juga menyadari, media sosial yang saya ikuti, paling aktif sih di facebook, sedikit banyak telah membuat saya sedikit sok sebagai manusia, dalam arti terkadang suka pamer ngga penting, kayak pamer-pamer kelucuan anak saya, ngeshare-ngeshare foto Tara. Padahal ada beberapa teman facebook saya yang mungkin belum memiliki anak, dan siapa tau mereka tersakiti dengan postingan-postingan saya. Soalnya dulu waktu belum punya anak juga saya suka sensi kalo ngeliat temen yang hobi posting foto anaknya. Laah sekarang saya malah kayak gitu.
Jadi, untuk postingan-postingan yang menyakitkan hati siapa saja, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya yaaaaaa friend.
Ditambah lagi , waktu angot-angotnya pilpres, bisa jadi ada juga yang ngga suka atau tersinggung dengan apa-apa yang saya tulis. Walau saya sadar, kita ngga mungkin bisa menyenangkan semua orang tapi tentu saja seharusnya kita bisa menghindar untuk menyakiti orang. Nah sepertinya tahun kemarin tuh, saya banyak tersilap jari, menulis apa yang saya anggap benar, padahal belum tentu juga benar, dan apa yang saya anggap wajar padahal bisa jadi ngga wajar bagi orang lain. Maka, untuk segala status dan tulisan saya di medsos yang menyinggung hati teman-teman, saya mohon dimaafkan yaahhh.#sungkem satu-satu.
Nah, berkaca dari itu semua, dan karena menyadari bahwa EQ saya sepertinya tak setinggi IQ saya, maka saya beresolusi di tahun 2015 ini ingin menjadi pribadi yang lebih baik, salah satunya dengan fokus di dunia nyata saja lah, keseringan tenggelam di dunia maya ngga terlalu bagus untuk saya. Ini pendapat pribadi ya, bagi yang punya pendapat lain ya monggo saja. Jadi kalau ada teman yang kangen sama saya, tsaaah, rajin-rajin saja tengok blog ini, karena Inshaa Allah kalau kegiatan ngeblog sih saya ngga mau ninggalin, lha soale ngeblog ini panggilan jiwa. Boleh juga kirim-kirim inbox, pasti saya bales, xixixixi perasaan ada yang ngangenin, biarin ah.
Udah itu saja resolusi saya. Doakan semoga saya bisa menepatinya ya. Kalau kalian, apa resolusi di tahun 2015 ini?