Membawa anak ke event blogger?
Jadi lagi rame nih soal sikap dan attitude blogger saat menghadiri sebuah event. Saya ngga mau bahas soal gimana attitude blogger seharusnya yah, karena namanya attitude itu mah berlaku umumlah dimanapun. Berhubungan dengan kepantasan, ngapain diajar-ajarin. Karena terkadang pantas menurut kita belum tentu pantas untuk orang lain, begitupun sebaliknya.
Saya dan Gesi mau bahas soal membawa anak ke event blogger aja.
Lho kok anaknya dibawa-bawa ke event, emang mau kondangan apa? , LOL
Bagi pembaca yang bukan blogger, saya jelasin dikit yah. bahwa yang namanya blogger itu sekarang ini udah sering banget dijadikan partner oleh brand-brand untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk mereka.
Jadi kerap kali seorang blogger diundang untuk menghadiri event yang diadakan mereka, dengan tujuan agar blogger tahu apa yang ingin mereka sampaikan ke masyarakat luas, menuliskannya di blog untuk kemudian dishare biar semakin banyak orang yang tahu.
Tujuannya tentu saja agar masyarakat lebih aware dengan produk mereka.
Nah, terkadang ada beberapa blogger yang suka membawa anaknya untuk mengikuti event, sehingga terkadang mengganggu jalannya acara. Yah gimana namanya anak-anak , ngga semuanya kan kalem. Ada yang suka lari sana lari sini, ada yang suka teriak-teriak, ada yang suka mondar-mandir, bahkan ada yang hobinya gegulingan di karpet. Lucu yah.
Iya lucu, tapi jadi tidak lucu kalau itu dilakukan di event yang kadang memerlukan konsentrasi dan suasana tenang agar peserta atau undangan lain bisa tenang mendengarkan materi yang disampaikan.
Sebenarnya perkara bawa anak ke event ini memang sungguhlah masalah maha besar di dunia perblogeran.
Kenapa?
Karena ini adalah rantai setan yang susah putus.
Begini .
Hidup kebanyakan perempuan khususnya yang sudah punya anak , tidaklah sama dengan para single happy ataupun perempuan yang belum punya anak. Terkadang ada rasa jenuh yang menghampiri. Ngga cuma ibu rumah tangga, even ibu bekerja pun mengalaminya. Beberapa ada yang mengatasinya dengan menyalurkan hobinya ataupun kemudian menemukan passionnya dalam dunia blogger.
( Baca : Ekspektasi vs Realita Setelah Jadi Ibu )
Ngeblog menjadi sebuah me time, menjadi sebuah terapi, menjadi sebuah hiburan yang membuat para ibu ini tetap bisa menjalani hidup dengan normal disamping drama-drama keseharian yang you knowlah.
Setelah ia meluangkan waktu untuk ngeblog sembari mengasuh anak, eh ternyata ngeblog itu bisa menghasilkan uang. Maka para bloger ibu-ibu ini pun semakin semangat ngeblog. karena ternyata bisa banget menghasilkan uang tanpa meninggalkan anak.
Kemudian seiring perkembangan jaman, ternyata selain bisa menghasilkan uang melalui job berupa tulisan di blog, ada juga kegiatan blogger yang lain yaitu menghadiri event.
Event bloger ini bagi sebagian ibu tidak hanya sekedar untuk cari job yang korelasinya materi, tapi juga sebagai ajang untuk keluar dari sarangnya. Ketemu dengan teman sesama bloger tentulah sangat menyenangkan setelah sepanjang hari berkutat dengan pekerjaan rumah. Bahkan bagi ibu bekerja pun, menghadiri event blogger itu juga menyenangkan, karena ada banyak ilmu dan ya ketemu teman sesama bloger disana. Maka bagi mereka pergi ke event itu sekaligus sebagai hiburan, bahkan me time.
Eh tapi karena dia punya anak, maka menghadiri event itu kadang bisa jadi dilema tersendiri.
Pengen hadir, tapi anak sama siapa?
Mau hadir, tapi boleh bawa anak ngga ya?
Mau hadir, kalau bawa anak, ntar mengganggu acara ngga ya?
Ngga hadir ajalah, tapi kan sayang acaranya kayaknya seru.
Ngga hadir ajalah, tapi lagi butuh keluar rumah nih, suntuk di rumah aja
Ngga hadir, tapi nanti kalau aku nolak, aku ga bakal diundang event lagi, kan sedih.
Ngga hadir, tapi gimana dengan eksistensi, gimanaaaa? eh
Masa gara-gara event anak ditinggal sih, bawa aja ah.
Kalau setiap event ga boleh bawa anak, kapan aku hadir di eventnya, anakku kan ngga ada yang jaga.
Kalau nunggu ada yang jaga anak, kapan ilmuku nambah?
edebre
edebre
edebre
Terusin sendiri
Nah lho, ternyata dibalik kehadiran bloger yang bawa anak ke event itu mungkin sebelumnya sudah ada perang batin terlebih dahulu.
Xixixi, ini saya cuma nebak-nebak lho, tauk bener atau ngga.
Iya, kemungkinan seorang blogger yang bawa anaknya ya karena alasan-alasan di atas. Ada orang-orang yang berpendapat bahwa jangan sampai kegiatan apapun untuk dirinya membuat ia harus meninggalkan anak. bisa jadi dulu dia adalah ibu bekerja yang kemudian resign, maka akan terjadi semacam monolog ke diri sendiri seperti ini
" Aku dulu memutuskan berhenti kerja biar deket anak, setelah di rumah aku jadi punya waktu ngeblog. Setelah aku seneng ngeblog , kok aku malah ninggalin anak untuk kegiatan ngeblog, jadi ngapaan aku berhenti kerja kalo begitu?"
Itu baru satu, yang lainnya ya kayak yang saya tulis di atas. Keinginan untuk bertemu teman, untuk mengupgrade diri, untuk me time, untuk keluar dari rutinitas, untuk cari duit, apalah, bisa apa saja.
( Baca : Ngeblog Itu yang kayak Gini Lho)
Maka membawa anak ke event jadi semacam hal yang lumrah bagi para blogger tersebut. Dengan alasan
" Kan udah nanya ke pembuat acara"
" Kan anakku yang penting anteng ngga ganggu orang"
" Kan gw ngga nyenggol hidup lu"
" Kamu ngga tau sih rasanya punya anak gimana"
Yang intinya adalah, membawa anak seharusnya tidak menjadi issue di kalangan blogger, bukan hal yang harus dipermasalahkan. Karena ibu dan anak harusnya ngga jadi masalah mau dimanapun berada bersama-sama. Kalau harus ninggalin anak mending jadi pekerja kantoran sekalian, ngapain jadi blogger.
Gitu terus loopnya muter. Makanya saya bilang rantai setan.
Benarkah demikian?
Biar ngga los fokus, saya bahas hanya tentang bloger yang datang ke event dan dibayar aja ya. kalau ngga dibayar ntar lain lagi ceritanya.
Kalau ditanyakan ke saya pribadi, membawa anak ke event blogger itu yay or nay, saya bakal jawab
Tergantung orangnya#Plak.
Bagos ya sis, jawabannya sangat idealis banget, cari aman aja, lol.
Ngga ding, saya bakal jawab NAY
Why?
Dalam hal ini, saya menyamakan membawa anak ke event itu sama dengan perkara membawa anak ke kantor. Menurut saya itu sama dan sebanding.
Karena walau bloger itu bukan pekerjaan resmi, dan yang namanya blog itu adalah jurnal yang ditulis secara personal, namun saat seorang bloger memutuskan untuk menerima job, atau mendapat uang dari blognya maka sepantasnya dia memposisikan dirinya saat menerima job or kerjaan itu sebagai kegiatan profesional.
( Baca : Tentang Profesionalisme Ibu bekerja )
Yang saya maksud profesional disini, berarti ada guideline yang jelas. Iya saat menulis di blog, kamu itu adalah personal, namun saat menerima job ya kamu jadi pekerja, karena kamu dibayar dan disitu ada kewajiban yang harus kamu lakukan atas sejumlah imbal jasa yang kamu terima.
Tapi kan blogger bayarannya ngga gede?
Siapa bilang. Yuk hitung.
Misal gaji pekerja pegawai biasa Rp 4 juta/bulan.
Berarti sehari = 4 juta/ 25 = Rp 160.000,- perhari.
Blogger dibayar berapa tiap datang event?
Wew saya ngga tau jawaban kalian apa. Tapi saya kira pasti di atas itu, dan pastinya acara ngga seharian kayak di kantor bukan?
Oke, mungkin ada alasan, kan blogger ngga digaji setiap hari beda dengan pegawai kantoran, but tetep kan yah dia dibayar, yang artinya dia bekerja
So, bisa yah kita bilang blogger yang nerima job untuk datang ke event dan dibayar, maka sama dengan sedang bekerja. Yang bayar brand, yang kerja dia bersama bloger lain, para wartawan, dan awak media lain.
Clear.
Nah, karena blogger tidak hadir sendirian disana, sama dengan seorang karyawan tidak bekerja sendirian di kantor, maka kita sebagai pekerja tidak bisa seenaknya sendiri. Tidak bisa kita hanya berfikir, ah yang penting aku udah ijin sama bos, ah yang penting anakku anteng ngga ganggu orang, ah kalau anakku ngga dibawa trus anakku sama siapa di rumah.
Untuk jawabannya kembali, coba bayangkan kalau pertanyaan itu ditanyakan kepada ibu bekerja.
Ya sami mawon. Saat seorang bloger memutuskan untuk nerima job or menghadiri event dan dibayar, sebaiknya ia sudah memikirkan konsekuensinya. Ini konsekuensi yang bisa diprediksi ya, beda sama kondisi ibu bekerja yang tiba-tiba anaknya sakit atau tiba-tiba ARTnya pulang kampung ngga bilang-bilang .
( Baca : Dear Rekan Kerja, Maafkan Kami para Working Mom )
Kecuali untuk event yang memang mandatorynya membawa anak ya. Kayak event susu, or playground, or tema-tema parenting yang memang mengharuskan bawa anak, maka membawa anak jadi sesuatu yang wajar-wajar saja.
Tapi jika bukan acara yang diperuntukkan untuk kehadiran anak, walaupun di undangan tidak tertulis " dilarang membawa anak" ataupun pihak penyelenggara sudah mengizinkan sebaiknya seorang bloger harus berfikir ulang untuk membawa anaknya ke acara.
Saya kasih tau alasanya.
So, terserah kamunya mau menganggap pekerjaanmu or profesimu ini sebagai kerjaan ecek-ecek atau kerjaan yang harus disikapi secara profesional. Apapun itu kembalinya ntar ke diri sendiri kok.
But sekali lagi, ini murni pendapat pribadi saya dengan sudut pandang saya yang notabene sehari-hari sebagai ibu bekerja, punya dua anak, dan memiliki support system yang baik.
Makanya walau saya Nay untuk membawa anak ke event, tapi saya juga ngga ngejudge ibu-ibu yang bawa anak. Saya mengerti kemungkinan mereka punya pertimbangan sendiri.
Dan karena saya memang pilih-pilih banget untuk ikut event, jadi ya pengalaman soal berinteraksi dengan ibu-ibu blogger yang bawa anak ke event itu belum terlalu banyak.
Pernah sekali di acara susu yang notabene memang acara parenting, tapi formatnya seminar, banyak banget ibu yang bawa anak. padahal sudah disediakan playground di luar ruangan untuk anak. tapi ga ada yang mau naruh anaknya disitu, hampir semua bawa anaknya masuk ke ruangan. Saat itu saya kasihan dengan narasumbernya, karena dia ngga bisa ngomong, suaranya ketutup dengan suara tangisan dan teriakan anak-anak. MC nya sampai berkali-kali meminta agar anak-anak dibawa ke playground saja.
Saya yang duduknya agak di tengah, yah lumayan denger sayup-sayup, ngga tau gimana yang duduk di belakang.
Mungkin memang perlu dipikirkan bagaimana baiknya agar kedua pihak bisa terakomodir dengan baik tanpa pihak lain dirugikan
Membawa anak ke event bukan hal yang memalukan, percayalah itu sama juga dengan membawa anak ke kantor juga bukan hal yang memalukan. Tapi kita harus ingat bahwa dalam hal bekerja, ada guideline yang harus kita ikuti. Karena kita kerja ngga sendirian, ada orang lain juga yang berhak melakukan pekerjaannya dengan baik.
Namun, penting diingat juga, bahwa kondisi tiap orang berbeda, jadi ngga bisa juga kita sembarangan menjudge orang. yah kembalilah ke pilihan masing-masing.
#sungkemdulusamaemakemak
Jadi lagi rame nih soal sikap dan attitude blogger saat menghadiri sebuah event. Saya ngga mau bahas soal gimana attitude blogger seharusnya yah, karena namanya attitude itu mah berlaku umumlah dimanapun. Berhubungan dengan kepantasan, ngapain diajar-ajarin. Karena terkadang pantas menurut kita belum tentu pantas untuk orang lain, begitupun sebaliknya.
Saya dan Gesi mau bahas soal membawa anak ke event blogger aja.
Baca punya Gesi
Lho kok anaknya dibawa-bawa ke event, emang mau kondangan apa? , LOL
Bagi pembaca yang bukan blogger, saya jelasin dikit yah. bahwa yang namanya blogger itu sekarang ini udah sering banget dijadikan partner oleh brand-brand untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk mereka.
Jadi kerap kali seorang blogger diundang untuk menghadiri event yang diadakan mereka, dengan tujuan agar blogger tahu apa yang ingin mereka sampaikan ke masyarakat luas, menuliskannya di blog untuk kemudian dishare biar semakin banyak orang yang tahu.
Tujuannya tentu saja agar masyarakat lebih aware dengan produk mereka.
Nah, terkadang ada beberapa blogger yang suka membawa anaknya untuk mengikuti event, sehingga terkadang mengganggu jalannya acara. Yah gimana namanya anak-anak , ngga semuanya kan kalem. Ada yang suka lari sana lari sini, ada yang suka teriak-teriak, ada yang suka mondar-mandir, bahkan ada yang hobinya gegulingan di karpet. Lucu yah.
Iya lucu, tapi jadi tidak lucu kalau itu dilakukan di event yang kadang memerlukan konsentrasi dan suasana tenang agar peserta atau undangan lain bisa tenang mendengarkan materi yang disampaikan.
Sebenarnya perkara bawa anak ke event ini memang sungguhlah masalah maha besar di dunia perblogeran.
Kenapa?
Karena ini adalah rantai setan yang susah putus.
Begini .
Hidup kebanyakan perempuan khususnya yang sudah punya anak , tidaklah sama dengan para single happy ataupun perempuan yang belum punya anak. Terkadang ada rasa jenuh yang menghampiri. Ngga cuma ibu rumah tangga, even ibu bekerja pun mengalaminya. Beberapa ada yang mengatasinya dengan menyalurkan hobinya ataupun kemudian menemukan passionnya dalam dunia blogger.
( Baca : Ekspektasi vs Realita Setelah Jadi Ibu )
Ngeblog menjadi sebuah me time, menjadi sebuah terapi, menjadi sebuah hiburan yang membuat para ibu ini tetap bisa menjalani hidup dengan normal disamping drama-drama keseharian yang you knowlah.
Setelah ia meluangkan waktu untuk ngeblog sembari mengasuh anak, eh ternyata ngeblog itu bisa menghasilkan uang. Maka para bloger ibu-ibu ini pun semakin semangat ngeblog. karena ternyata bisa banget menghasilkan uang tanpa meninggalkan anak.
Kemudian seiring perkembangan jaman, ternyata selain bisa menghasilkan uang melalui job berupa tulisan di blog, ada juga kegiatan blogger yang lain yaitu menghadiri event.
Event bloger ini bagi sebagian ibu tidak hanya sekedar untuk cari job yang korelasinya materi, tapi juga sebagai ajang untuk keluar dari sarangnya. Ketemu dengan teman sesama bloger tentulah sangat menyenangkan setelah sepanjang hari berkutat dengan pekerjaan rumah. Bahkan bagi ibu bekerja pun, menghadiri event blogger itu juga menyenangkan, karena ada banyak ilmu dan ya ketemu teman sesama bloger disana. Maka bagi mereka pergi ke event itu sekaligus sebagai hiburan, bahkan me time.
Eh tapi karena dia punya anak, maka menghadiri event itu kadang bisa jadi dilema tersendiri.
Pengen hadir, tapi anak sama siapa?
Mau hadir, tapi boleh bawa anak ngga ya?
Mau hadir, kalau bawa anak, ntar mengganggu acara ngga ya?
Ngga hadir ajalah, tapi kan sayang acaranya kayaknya seru.
Ngga hadir ajalah, tapi lagi butuh keluar rumah nih, suntuk di rumah aja
Ngga hadir, tapi nanti kalau aku nolak, aku ga bakal diundang event lagi, kan sedih.
Ngga hadir, tapi gimana dengan eksistensi, gimanaaaa? eh
Masa gara-gara event anak ditinggal sih, bawa aja ah.
Kalau setiap event ga boleh bawa anak, kapan aku hadir di eventnya, anakku kan ngga ada yang jaga.
Kalau nunggu ada yang jaga anak, kapan ilmuku nambah?
edebre
edebre
edebre
Terusin sendiri
Nah lho, ternyata dibalik kehadiran bloger yang bawa anak ke event itu mungkin sebelumnya sudah ada perang batin terlebih dahulu.
Xixixi, ini saya cuma nebak-nebak lho, tauk bener atau ngga.
Iya, kemungkinan seorang blogger yang bawa anaknya ya karena alasan-alasan di atas. Ada orang-orang yang berpendapat bahwa jangan sampai kegiatan apapun untuk dirinya membuat ia harus meninggalkan anak. bisa jadi dulu dia adalah ibu bekerja yang kemudian resign, maka akan terjadi semacam monolog ke diri sendiri seperti ini
" Aku dulu memutuskan berhenti kerja biar deket anak, setelah di rumah aku jadi punya waktu ngeblog. Setelah aku seneng ngeblog , kok aku malah ninggalin anak untuk kegiatan ngeblog, jadi ngapaan aku berhenti kerja kalo begitu?"
Itu baru satu, yang lainnya ya kayak yang saya tulis di atas. Keinginan untuk bertemu teman, untuk mengupgrade diri, untuk me time, untuk keluar dari rutinitas, untuk cari duit, apalah, bisa apa saja.
( Baca : Ngeblog Itu yang kayak Gini Lho)
Maka membawa anak ke event jadi semacam hal yang lumrah bagi para blogger tersebut. Dengan alasan
" Kan udah nanya ke pembuat acara"
" Kan anakku yang penting anteng ngga ganggu orang"
" Kan gw ngga nyenggol hidup lu"
" Kamu ngga tau sih rasanya punya anak gimana"
Yang intinya adalah, membawa anak seharusnya tidak menjadi issue di kalangan blogger, bukan hal yang harus dipermasalahkan. Karena ibu dan anak harusnya ngga jadi masalah mau dimanapun berada bersama-sama. Kalau harus ninggalin anak mending jadi pekerja kantoran sekalian, ngapain jadi blogger.
Gitu terus loopnya muter. Makanya saya bilang rantai setan.
Benarkah demikian?
Biar ngga los fokus, saya bahas hanya tentang bloger yang datang ke event dan dibayar aja ya. kalau ngga dibayar ntar lain lagi ceritanya.
Kalau ditanyakan ke saya pribadi, membawa anak ke event blogger itu yay or nay, saya bakal jawab
Tergantung orangnya#Plak.
Bagos ya sis, jawabannya sangat idealis banget, cari aman aja, lol.
Ngga ding, saya bakal jawab NAY
Why?
Dalam hal ini, saya menyamakan membawa anak ke event itu sama dengan perkara membawa anak ke kantor. Menurut saya itu sama dan sebanding.
Karena walau bloger itu bukan pekerjaan resmi, dan yang namanya blog itu adalah jurnal yang ditulis secara personal, namun saat seorang bloger memutuskan untuk menerima job, atau mendapat uang dari blognya maka sepantasnya dia memposisikan dirinya saat menerima job or kerjaan itu sebagai kegiatan profesional.
( Baca : Tentang Profesionalisme Ibu bekerja )
Yang saya maksud profesional disini, berarti ada guideline yang jelas. Iya saat menulis di blog, kamu itu adalah personal, namun saat menerima job ya kamu jadi pekerja, karena kamu dibayar dan disitu ada kewajiban yang harus kamu lakukan atas sejumlah imbal jasa yang kamu terima.
Tapi kan blogger bayarannya ngga gede?
Siapa bilang. Yuk hitung.
Misal gaji pekerja pegawai biasa Rp 4 juta/bulan.
Berarti sehari = 4 juta/ 25 = Rp 160.000,- perhari.
Blogger dibayar berapa tiap datang event?
Wew saya ngga tau jawaban kalian apa. Tapi saya kira pasti di atas itu, dan pastinya acara ngga seharian kayak di kantor bukan?
Oke, mungkin ada alasan, kan blogger ngga digaji setiap hari beda dengan pegawai kantoran, but tetep kan yah dia dibayar, yang artinya dia bekerja
So, bisa yah kita bilang blogger yang nerima job untuk datang ke event dan dibayar, maka sama dengan sedang bekerja. Yang bayar brand, yang kerja dia bersama bloger lain, para wartawan, dan awak media lain.
Clear.
Nah, karena blogger tidak hadir sendirian disana, sama dengan seorang karyawan tidak bekerja sendirian di kantor, maka kita sebagai pekerja tidak bisa seenaknya sendiri. Tidak bisa kita hanya berfikir, ah yang penting aku udah ijin sama bos, ah yang penting anakku anteng ngga ganggu orang, ah kalau anakku ngga dibawa trus anakku sama siapa di rumah.
Untuk jawabannya kembali, coba bayangkan kalau pertanyaan itu ditanyakan kepada ibu bekerja.
Ya sami mawon. Saat seorang bloger memutuskan untuk nerima job or menghadiri event dan dibayar, sebaiknya ia sudah memikirkan konsekuensinya. Ini konsekuensi yang bisa diprediksi ya, beda sama kondisi ibu bekerja yang tiba-tiba anaknya sakit atau tiba-tiba ARTnya pulang kampung ngga bilang-bilang .
( Baca : Dear Rekan Kerja, Maafkan Kami para Working Mom )
Kecuali untuk event yang memang mandatorynya membawa anak ya. Kayak event susu, or playground, or tema-tema parenting yang memang mengharuskan bawa anak, maka membawa anak jadi sesuatu yang wajar-wajar saja.
Ini memang harus bawa anak |
Tapi jika bukan acara yang diperuntukkan untuk kehadiran anak, walaupun di undangan tidak tertulis " dilarang membawa anak" ataupun pihak penyelenggara sudah mengizinkan sebaiknya seorang bloger harus berfikir ulang untuk membawa anaknya ke acara.
Saya kasih tau alasanya.
- Orang lain yang sedang bekerja, tentu ingin bekerja secara tenang (ingat sama dengan kerja di kantor)
- Anak-anak memang menggemaskan, namun akui saja mereka itu kadang berisik, kadang lari-lari kesana kemari, kadang nangis, kadang guling-guling, kadang minta makan, minta dikawanin ke kamar mandi, mondar-mandir dan yang pasti mereka bosenan, kalau udah bosen biasanya cranky, nangis. Wah banyak deh. Yang tentu saja itu bisa menganggu orang lain yang saat itu sedang bekerja dan berusaha untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sebaiknya.
- Saat kita membawa anak ke tempat kerja, tentu kita ngga akan seratus persen konsen ke kerjaan. Semulti tasking multi taskingnya perempuan, tetep aja kalau ada anak di samping kita, pasti pikiran kita terbelah, ekor mata kita pasti ngikutin gerak-geriknya. Akibatnya apa yang disampaikan di acara ngga akan maksimal kita perhatikan or dengarkan (padahal kita dibayar untuk itu)
- Mau ngga mau saat anak kita berisik, atau nangis, atau berbuat selayaknya anak-anak, kita jadi menuntut orang sekitar untuk mengerti. karena saat misal anak kita nangis trus orang sebelah bilang " Ssssst diem dek" kita pasti tersinggung. ya ngga sih?
Nah itu tuh alasan yang harus kita pikirkan. Jadi ngga semata soal diri kita pribadi, tapi ada hak orang lain juga disana dan tentu saja karena kita bekerja atas nama blog kita yang artinya blog kita itu diwakilkan oleh diri kita sendiri sebagai brandnya, ya kita juga harus menampilkan personal yang mencerminkan branding kita (halah belibet)
Kok susah sih?
Lha iya, siapa bilang bekerja itu gampang.
Ngeblog itu ngga susah, boleh seenaknya kamu, semaunya kamu sesuai tujuan ngeblogmu, karena memang blog itu sifatnya personal. Namun saat kamu memutuskan memperoleh uang dari blog, menjadikan blog sebagai sumber penghasilan, ya bersikaplah profesional.
( Baca : Tujuan Ngeblog kamu Apa?)
Saya ngga ngomongin soal urusan dapur ya. Iya dapur orang siapa yang tau. Mau kamu nerima rate berapapun untuk job yang kamu terima itu urusanmu, tapi saat melibatkan orang lain, itu jadi ngga hanya urusan diri kita sendiri.
Terus bagaimana? kalau penghasilan saya dari blog dan anak saya ngga ada yang jaga, saya harus gimana?
Mungkin bagi blogger yang memang penghasilannya dari ngeblog, hadir ke event dan meninggalkan anak menjadi sesuatu yang mustahil, karena ngga ada anak yang jaga. Nah saat seperti itu, mintalah bantuan pak suami. Kalau memang memungkinkan ajaklah suami ke tempat acara, minta bantuan suami untuk jaga anak, kalau bisa ya ngga usah masuk ke tempat acara juga, karena alasan dia atas tadi. Tapi tentu kamu harus pastikan bayarannya sebanding dengan pengeluaranmu.
Kalau ngga bisa?
Ya ada baiknya, kamu pilih opsi untuk tidak menghadirinya. Toh job bisa dalam bentuk lain, ngga harus dari event.
Iya,ngga ada salahnya lho,menolak event kalau memang kondisi kita ga memungkinkan
Iya,ngga ada salahnya lho,menolak event kalau memang kondisi kita ga memungkinkan
Kalau kamu tetep kekeh mau bawa anak, anak-anak guwe kok, penyelenggara aja ngga melarang, sebodo teuing sama orang lain.
Ya ngga apa. It's up to you, but ya kamu juga ngga boleh marah kalau ada orang yang merasa terganggu.
Sama dengan membawa anak ke kantor or ke tempat kerja karena berbagai alasan, ya kita juga harus siap kalau ada yang komplain baik terang-terangan komplain ke kita atau komplain sambil bisik-bisik.
Saya pribadi sebagai ibu bekerja beberapa kali membawa anak saya ke tempat kerja, biasanya sih ke acara semacam outing kantor gitu yang acaranya cenderung santai. Tapi tetap anaknya ngga ikutan ke acara. Dia di kamar or main di hotel, sementara saya mengikuti acara kantor. Sehabis acara baru saya main sama anak.
Saya pribadi sebagai ibu bekerja beberapa kali membawa anak saya ke tempat kerja, biasanya sih ke acara semacam outing kantor gitu yang acaranya cenderung santai. Tapi tetap anaknya ngga ikutan ke acara. Dia di kamar or main di hotel, sementara saya mengikuti acara kantor. Sehabis acara baru saya main sama anak.
Karena apa?
Karena memang kantor, or tempat kerja bukanlah tempat yang tepat untuk anak. Bahkan di sekolah yang notabene penuh dengan anak-anak, sangat jarang kan kita lihat ibu gurunya ngajar sambil bawa anak. Kalaupun ada , tentu ada yang akan merasa tidak nyaman.
But sekali lagi, ini murni pendapat pribadi saya dengan sudut pandang saya yang notabene sehari-hari sebagai ibu bekerja, punya dua anak, dan memiliki support system yang baik.
Makanya walau saya Nay untuk membawa anak ke event, tapi saya juga ngga ngejudge ibu-ibu yang bawa anak. Saya mengerti kemungkinan mereka punya pertimbangan sendiri.
Dan karena saya memang pilih-pilih banget untuk ikut event, jadi ya pengalaman soal berinteraksi dengan ibu-ibu blogger yang bawa anak ke event itu belum terlalu banyak.
Pernah sekali di acara susu yang notabene memang acara parenting, tapi formatnya seminar, banyak banget ibu yang bawa anak. padahal sudah disediakan playground di luar ruangan untuk anak. tapi ga ada yang mau naruh anaknya disitu, hampir semua bawa anaknya masuk ke ruangan. Saat itu saya kasihan dengan narasumbernya, karena dia ngga bisa ngomong, suaranya ketutup dengan suara tangisan dan teriakan anak-anak. MC nya sampai berkali-kali meminta agar anak-anak dibawa ke playground saja.
Saya yang duduknya agak di tengah, yah lumayan denger sayup-sayup, ngga tau gimana yang duduk di belakang.
Mungkin memang perlu dipikirkan bagaimana baiknya agar kedua pihak bisa terakomodir dengan baik tanpa pihak lain dirugikan
Membawa anak ke event bukan hal yang memalukan, percayalah itu sama juga dengan membawa anak ke kantor juga bukan hal yang memalukan. Tapi kita harus ingat bahwa dalam hal bekerja, ada guideline yang harus kita ikuti. Karena kita kerja ngga sendirian, ada orang lain juga yang berhak melakukan pekerjaannya dengan baik.
Namun, penting diingat juga, bahwa kondisi tiap orang berbeda, jadi ngga bisa juga kita sembarangan menjudge orang. yah kembalilah ke pilihan masing-masing.
#sungkemdulusamaemakemak
Wah tulisan yang bijak,,, kirain bakal kontra sama yang blog kemarin hehee...
ReplyDeletehahaha kan ngga harus kontra mas
DeleteEh aku kemarin sempet baca dan komen di tulisan itu jg mba.. Lbh ke manner dan gemes liat piring yg berantakan gak diberesin sih aku :D Aku jrg ikut event blogger, pernah ikut tp gak bawa anak karena ada yg jaga.. Beruntung punya support system-nya.. Ya tp gimana yg emang terpaksa ya mba, gak bisa disamaratain. Tp biar keliatan pro ada baiknya memang gak bawa anak, kecuali eventnya berhubungan dgn anak dan ada playground buat mereka main.. :)
ReplyDeleteiya kita beruntung punya support system yang baik. tapi walau demikian, menurutku kalau memang kondisi ngga memungkinkan ya mending ditolak aja, cari job yang memang bisa dikerjakan di rumah jika memang tidak ada yang menjaga anak. lebih bijak sih begitu
DeleteAku sepemikiran denganmu Windi. Aku termasuk bloger yg nggak pernah bawa anak ke event. Aku selalu usahain ada yg jaga anakku waktu aku tinggal, entah itu dititipin ke adik ipar atau ayahnya yg ngalah ambil cuti. Apalagi kalo eventnya event penting gitu, ga enak sama yg ngundang
ReplyDeleteiya mba, ini soalnya itungannya kan seperti kerja ya, jadi memang harus tau juga konsekuensinya
DeleteTos Mbak, sampai saat ini belum pernah juga sih bawa Juna datang ke event... iya... datang ke event kan dibayar, sama dengan kerja... dan anak aku itu emang aku ajarin kalau mama ke event blogger itu sama dengan mama kerja, kalau kerja kan enggak boleh ikut... heheh
ReplyDeleteKecuali kalau mungkin eventnya parenting atau apalah, boleh bawa anak beda ceritanya lagi
iyes, kalau briefnya memang harus bawa anak, ya memang mesti bawa. bisa disiasasti dengan pilih-pilih event kali ya
Deleteselama ini masih tim single hore2 dateng ke event, jadi bahasan bawa anak masih berada di lingkaran: ih ganggu banget sih. sebentar lagi akan masuk ke lingkaran ibu2 bawa anak. well berarti sudah waktunya dibicarakan sama mas bojo ke depannya gimana.
ReplyDeletetulisannya mencerahkan, mak.
makasi mbaaa. hahaha kalo mas bojo mau jagain anaknya ya masih bisa mba hore2 ke eventnya hahahha
DeleteAku bawa anak kalau dibolehkan atau gak dilarang. Kalo dilarang ya gak dibawa. Karena gak ada opsi lainnya, kecuali hari libur ada suami yg jagain anak. Rata2 eventnya santai sih yg bawa anak. Kalau event seminar2 gitu, aku gak ikutan..Males juga suka lama acaranya wkwk....
ReplyDeleteiya bener mba, event seminar itu kan lama, anak bakal bosan. kalau ngga memungkinkan, opsi menolak mungkin bisa jadi pilihan
DeleteApalagi kalo memang eventnya undangan terbatas, menurut saya nggak mungkin yaa bawa anak, apalagi biasanya konsumsi sudah dihitung sama penyelenggara hahaha jadi, saya tau diri ajalah, kecuali emang diperbolehkan, dan emang event untuk keluarga /bawa anak. hahahaha
ReplyDelete*anaknya pernah ngurus event* :))))
Kecuali eventnya boleh ngajak anak/suami,itu beda lagi. Tapi pernah ada event yg boleh bawa keluarga, aku tawarin suamiku, malah nggak mau nemenin :(((
iya. lihat2 situasi ya mba
DeleteAku sendiri juga nay, anakku pencilakan banget soalnya. kalau ada yang jaga baru ikutan event.
ReplyDeleteTapi gak protes juga sih kalau ada blogger yang bawa anak dan suaminya, kayaknya gak ada hak juga buat protes selama gak ganggu acara, wong bukan penyelenggaranya :D
hai mbaa salam kenal..
ReplyDeletekalau aku juga nay..alasannya simple siy..karena aku ga fokus kalau ada anak..bukannya apa2, karena kalau sama anak aku 100% harus taking care of them, ga bisa disambi..even kalau ngajak anak ke mall, aku jaraang banget foti2, alasannya karena aku takut aku nya meleng, dan anakku udah kemana2 aja..jadi daripada aku ga konsen aku sedapat mungkin ga bawa anak ke event, even di acara kantor yang aku jadi panitianya punn, jaarangg banget aku bawa anak...
but aku juga ga nge judge ke yang suka bawa anak ya..karena aku percaya semua punya kondisinya masing2..
itu aja siy
maaf jadi panjang hehhee
Aku tipe yang rajin bawa anak dari dia umur setahun sampe sekarang hampir 2 th (newbie blogger), kecuali ga dapat izin dari panitia.
ReplyDeleteSupaya ga ketinggalan materi, aku pake voice recorder. Memang sih challenging banget bawa anak sambil liputan. Tapi si anak jadi belajar sosialisasi juga. Alhamdulillah dia termasuk yang kooperatif.
Buat event2 yang sekiranya private atau undangannya sedikit, bukan seperti di mall, aku minta bantuan suami jagain anak.
Anyway makasih ya tulisannya ini jadi ada pandangan baru tentang blogger yang bawa anak.
Seger banget baca tulisan mbak... Oiya, saya blogger baru, lumayan sering ikut event. Alhamdulillah belum pernah bawa anak ke event yg serius Kyk seminar krn pasti effortnya gede, tau deh pasti anak bosen.Pernah dtg k event non blogger dan bawa anak, Duuhh kapok krn anak bosen n malah jd g fokus. Tp cukup mengerti kok tuk temen2 yg bawa anak asal gak ngeganggu selama acara (tapi jarang ya anak yg anteng selama acara dimulai Hehe). Salam kenal ya mbak, monggo BW blog saya di www.hiquds.wordpress.com ☺
ReplyDeleteMas Teguh laff!
ReplyDeletekopi paste komen di post nya Gesi
ReplyDeleteaku sering dateng event yang ada anak-anaknya. sebagai blogger yang belum punya anak, ya maklum dengan ketentuan seperti yang Gesi dan mba Windi tulis ini. pernah sih ngalamin momen 'rikuh' (kok aku yg rikuh)...yakni pas ada anak-anak numpahin makanan gitu di lantai. mamanya cepat tanggap sih, cuma ngeliatnya ga enak.
Aku blm pernah ke event blogger...alasannya...nggak ada yang megang anak klo tak tinggal..☺☺
ReplyDeleteJujur sih aku baru 2x ajak anakku ke event blogger yang nggak dibayar :), pertimbangannya saat itu nggak ada yang nemenin anakku selagi aku pergi. Ada plus minus-nya juga sih, ujung2nya aku jadi nggak begitu fokus sama acara yang berlangsung. Karena anakku merasa bosan dan ngambeg, kecuali kalo disuguhi wifi dan handphone, lantas dia akan nonton youtube dan bisa teriak2 sambil nonton youtube-nya. XD
ReplyDeleteKalo event bloggernya nyaman dan mendukung untuk bawa anak sih aku nggak masalah bawa anak, tapi kalo kurang mendukung, I prefer titip Darell sama neneknya atau papihnya (kalo eventnya pas wiken).
but, again pilihan masing-masing sih ya. yang penting nyaman :)
Aku pernah bawa anak, itu pun yang paling gede., kelas 5 waktu itu.. Ceritanya dia penasaran, Mamah kerja tiap kali ada acara blogger itu ngapain aja sih. Acaranya sih santai, di cafe. Udah pernah ikut sekali, udah.. gak mau ikut lagi. Akunya juga risih bawa2 anak kalo ada acara. Selain takut ganggu, ongkosnya juga jadi double. Alamat fee gak cukup tuh, apalagi kalo fee baru dibayar setelah tulisan reportasi publish wkwkwkwk
ReplyDeleteaku sepakat denganmu Windi... gak usah bawa anak pas datang ke undangan blogger karena kasihan sama yang punya acara dan peserta lain mengingat anak biasanya nggak bisa tenang dan anteng. terus karena aku mudah terdistraksi, kalo datang ke event blogger dimana aku harus nulis review acaranya nanti2, biasanya aku duduk di bangku yang jauh dari blogger yang bawa anak
ReplyDeleteaku pernah ngelempar pertanyaan ini di keb akhir taun kemarin, karena pada waktu itu aku galau tiap dateng ke event banyak blogger bawa anak dan itu bikin aku kangen anakku *dramaouch ... akhirnya suatu hari aku nekad bawa mada (2 taun) ke acaranya teh ani berta, ngetest bocahnya bisa anteng ato pecicilan ... anteng sih gak ada suaranya tapi dia keliling ke sana sini dan akupun losss pokus ... akhirnya weslah tiap ada event, aku titip mada di mertua ato ortuku ... kapan2 pastilah aku ajak mada ke event yg nyantai dan memang diperbolehkan bawa anak
ReplyDeletebawa anak ke vent blogger? Kecuali kalau memang event itu terkait dengan anak dan kudu harus bawa anak, saya tidak setuju. Walau katanya sudah ijin penyelenggara, tetap saja bikin yang lain terganggu, dan enggak fokus. ini pendapat saya pribadi. kalau anak enggak ada yang jaga di rumah, sementara ibu pengen eksis jadi blogger, harus pilih prioritas mana yang lebih diuatamakan ybs. Kalau blog, ya titipn anak ke pengasuh dan lainnya. Jangan di bawa-bawa. Harus ada pengorbanan dong kalau memang mau profesional jadi blogger. kalau enggak, ya di rumah aja, nunggu kesempatan lain waktu tanpa harus memaksakan diri, tapi ngerepotin diri sendiri, plus juga buat orang lain enggak nyaman. Peace ya buat yang memiliki pandangan beda :)
ReplyDeletekalau anaknya dijamin 100% bisa anteng dan sudah dapat ijin dari panitia, it's okay lah bawa anak ke event blogger.
ReplyDeletetapi kalau aku sih akan memilih untuk tidak bawa anak, karena anakku ga bisa diam :D
Sepemikiran banget kak! Aku juga gak judging, namun kalau boleh jujur ya aku terganggu. Jadi ya win win solution emang si ibu gak boleh marah kalau aku 'sssst' si anak. :D
ReplyDeletewww.vinasaysbeauty.com
wah belajar banyak nih dari tulisannya di atas. kebetulan lagi hamil 5 bulan, ini kehamilan anak pertama, jadi suka merenung kira2 kalau udah ada buntut bisa leluasa ke event blogger apa enggak. kalau buntutnya dibawa nimbulin masalah atau enggak, dll.. hihi XD
ReplyDeleteRaih profit setiap saat dengan berdagang dibroker forex terbaik di asia. ( forex, Bitcoin, Saham) kelebihan trading di Meefx :
ReplyDelete1. Bonus 5 usd, tanpa melakukan deposit
2. 0 biaya swap
3. 0 komisi
4. deposit minimal 5 usd
5. deposit dan penarikan dapat menggunakan bank lokal indonesia
6. 45 USD \ Lot Rebate untuk mitra
--------------------------------------
Info lengkap langsung kunjungi website kami: https://meefx-id.com