Tinggal
di Sumatera itu, membuat saya banyak-banyak bersyukur. Kalau kebanyakan orang
Indonesia memimpikan tinggal di Jawa, bagi saya menetap di Sumut merupakan
anugerah tak berbilang. Pertama karena disitulah keluarga saya tinggal, kedua
karena kuliner Sumatera Utara luar biasa lezat, dan alasan ketiga karena
Sumatera Utara menyimpan keindahan alam yang masih alami, belum banyak disentuh
orang.
Mau
wisata di pegunungan ada, wisata pantai ada, wisata budaya ada, eco wisata ada,
bahkan mau lihat salju pun ada.
Haaaah,
Salju??? Di Sumatera Utara?
Sudah
gila kali Mak Windi ini .
|
Salju Panas |
Ngga,
saya ngga bohong. Di Kabupaten Simalungun, Kecamatan Silau Kahean, hanya
berjarak 1 jam saja dari rumah ibu saya, terdapat objek wisata
tersembunyi diantara lebatnya hutan. Namanya Salju panas.
Apaaaa???
Salju Panas?
Makin
ngaco aja nih orang.
Iya,
karena sumber salju panas ini adalah sebuah pegunungan sulfur dengan air panas
yang mengalir ke sebuah kawah. Aliran air panas mengalir di antara bebatuan
kapur yang berundak-undak sehingga menjadikan batuan tersebut berwarna putih
bersih seperti salju. Makanya disebut salju panas. Hmm... hmm...
Yah ternyata bukan salju beneran. Kecewa awak.
Dari kecil saya ingin sekali melihat salju. Ingin merasakan teksturnya, aromanya, hawanya, malah ingin makan salju trus dilumurin sirup merah, yihaaaa. Khayalan anak kecil suka aneh-aneh ya
Makanya
dulu, serial Oshin menjadi favorit saya. Karena banyak adegan-adegan yang
bersetting salju. Mulai dari hujan salju, tumpukan salju sampai jalanan dan
rumah-rumah yang tertutup salju. Putih... putih.. hanya putih dimana-mana.
Anak
sekarang mungkin tidak tahu cerita Oshin.
Oshin
adalah gadis kecil berusia 7 tahun. Di usia tersebut, ia sudah harus bekerja menjadi
baby sitter untuk membantu hidup keluarganya. Saat itu tahun 1907, tahun dimana
kondisi Jepang. Walau masih kecil, tak membuat para majikan menaruh iba
padanya. Perlakuan dan kata-kata kasar kerap diterimanya saat bekerja. Oshin
kecil tetap bertahan, demi keluarganya.
Hingga
suatu ketika, ia dituduh mencuri. Tuduhan yang sangat menyakitkan. Biarpun
miskin, mencuri tidak akan pernah dilakukannya. Akhirnya Oshin pergi dari rumah
majikannya tersebut. Ia kabur dan kembali ke rumah.
Di
tengah amukan badai salju, Oshin berjalan terseok-seok. Ia hampir mati
kedinginan. Untungnya ia diselamatkan oleh tentara disaster. Oshin tinggal
bersama para tentara itu hingga musim dingin berlalu.
Kisah
Oshin tak berakhir sampai disitu. Berganti majikan, menjadi remaja, menolak
menjadi pelayan bar, menikah, dibenci mertua, membesarkan anak, memiliki toko
ikan, melewati gempa bumi besar, perang, seolah-olah hidupnya tak putus
dirundung malang. Sampai akhirnya kebahagiaan sejati itu pun tiba.
Kisah Oshin bukan kisah fiktif, tapi merupakan
kisah nyata. Sebagian besar penduduk Jepang dibesarkan oleh cerita ini.
Banyak hal yang begitu menyentuh hati saya
saat menonton cerita ini. Perjuangan hidup, sikap pantang menyerah dan harga
diri yang tidak bisa dibeli semiskin apapun keadaannya. Oshin menggambarkan
sosok anak yang patuh, wanita yang menjaga kehormatannya sekaligus ibu yang
tangguh untuk memperjuangkan kehidupan keluarganya.
Selain Oshin, kisah Hachiko si anjing setia juga menjadi favorit saya. Yang belum nonton, coba deh tonton film ini. Saya sampai nangis bombai menontonya sedih banget. Kisah kesetiaan seekor anjing yang menunggu majikannya setiap pulang kerja di sebuah stasiun kereta. Tanpa diketahuinya ternyata majikannya itu telah meninggal dunia. Namun Hachiko tetap setia menunggu setiap hari selama bertahun-tahun hingga akhirnya ia meninggal dunia. Hiks sedih banget.
Mungkin, Oshin merupakan gambaran bagaimana
etos kerja orang Jepang pada umumnya. Tak heran Jepang yang pernah luluh lantak
dibombardir Amerika bisa bangkit dan menjadi negara yang disegani di dunia,
menjadi raksasa ekonomi. Dan mungkin Hachiko menggambarkan sifat orang Jepang yang memiliki komitmen tinggi terhadap suatu janji dan selalu disiplin dalam waktu.
Tak hanya dikenal dengan perkembangan
ekonominya yang pesat, Jepang pun memiliki tempat-tempat wisata yang menarik
penduduk dunia untuk berbondong-bondong kesana. Apalagi di musim dingin. Wisata
salju dan segala sesuatu yang berbau musim dingin seperti magnet bagi wisatawan
mancanegara.
Bagi saya pribadi, kisah Oshin, Hachiko, etos kerja
masyarakat Jepang, Salju panas di dekat rumah, hamparan salju di Tokyo dan
Gunung Fuji menjadi suatu harmoni indah yang membawa mimpi-mimpi saya melangit.
Ingin rasanya menginjakkan kaki kesana.
Jika saya berkesempatan menikmati musim dingin
di Jepang, banyak hal yang ingin saya lakukan, banyak tempat yang ingin saya
lihat.
APPERTIZER
Jika diibaratkan makan, saya ingin perjalanan wisata musim dingin ke Jepang komplit dan memuaskan. Maka agar selama disana saya merasa nyaman, aman, tentram dan bisa menikmati liburan dengan fun, saya harus menyesuaikan pakaian yang dibawa.
Hal ini krusial karena suhu di Jepang saat musim dingin bisa sampai minus derajatcelcius. Lagipula, udara saat musim dingin itu sangat kering, sehingga selain pakaian , saya juga harus pakai lip balm, biar bibir tidak pecah-pecah dan memakai masker di mulut, untuk menahan uap yang keluar. Agak sedikit rempog yah.
Persiapan selesai, mari jalan-jalan.
Pertama , saya ingin menginjakkan kaki di kota
tempat Oshin kecil tumbuh, Yamagata. Yamagata adalah daerah perbukitan yang
berada di wilayah Utara Jepang. Untuk
menuju Yamagata, bisa menggunakan jalur darat maupun udara. Saya inginnya
menggunakan jalur darat saja. Karena saya ingin merasakan naik kereta di
Jepang.
Kyodokan
Di Yamagata, ada sebuah bangunan bernama
Kyodokan. Kyodokan merupakan bangunan kuno yang dibangun pada masa dinasti
Meiji . Kyodokan memiliki arsitektur bangunan zaman Renaissance Eropa ditambah
dengan sentuhan Asia. Di Kyodokan kita bisa menemukan ringkasan sejarah Jepang
dan display-display peralatan medis kala dinasti Meiji berkuasa.
Belajar sejarah Jepang disini tentu berbeda
dibanding membacanya di internet.
Sekalian napak tilas kota si Oshin saya pun belajar literature tentang
sejarah negara yang menjadi macan Asia ini.
Yamagata dapat ditempuh dari station Tokyo dengan menggunakan JR menuju Sakata Station atau Shinjo Station. Tidak perlu khawatir stress di jalan karena perjalanan menuju Yamagata akan melewati indahnya alam pedesaan yang asri.
Setelah mengetahui sejarah Jepang, saya mau berjalan-jalan dan menikmati salju dengan cara yang artistik.
Yess, Sapporo Yuki Matsuri
Atau
Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin terbesar di Jepang yang
berlangsung selama 7 hari di pusat kota Sapporo, Hokkaido. Setiap tahunnya
festival ini mampu mendatangkan 2 juta wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Di
festival Salju Sapporo ini akan dipertunjukkan pahatan es dengan berbagai
bentuk yang unik. Festival ini semakin dimeriahkan dengan adanya kontes seni
pahat es internasional yang diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat, Perancis,
Korea Selatan dan tentunya Jepang sendiri. Tema pahatan es berbeda-beda setiap
tahunnya. Bisa bertema tokoh walt disney, orang terkenal, maupun bangunan
bersejarah dunia.
Malam harinya saya mau menikmati pertunjukan di Odori Park
yaitu panggung utama penyelenggaraan festival Sapporo. Disana akan ada
permainan cahaya warna-warni yang indah yang disorot oleh lampu sorot.
|
Pahatan Es disinari lampu warna warni |
Menyaksikan
Sapporo Yuki Matsuri akan membuat saya tahu bahwa es itu bukan cuma bisa
dinikmati bersama sirup atau cendol, tapi juga bisa dibuat mahakarya indah.
Oya, dulu
di Medan, pernah juga lho ada acara seperti ini tentu dengan skala yang lebih
kecil. Tapi sayang, saya belum sempat melihat, eh festivalnya sudah selesai.
Makanya kalau ke Jepang, saya tidak mau melewatkan tempat ini.
Taman
Odaiba
Jepang
itu dikenal sebagai negara yang berfikiran maju. Salah satunya mereka mampu
mengolah sesuatu yang kelihatan tidak berguna menjadi sesuatu yang dahsyat.
Salah satu contohnya adalah Taman Odaiba.
Odaiba
adalah sebuah pulau di Teluk Tokyo yang dihubungkan dengan pusat kota Tokyo
melalui jembatan Rainbow. Dulunya pulau ini merupakan tempat pembuangan sampah
lho. Disini terdapat patung liberty. Oya, replika patung liberty itu tidak
sembarang negara bisa mendapatkannya . Patung itu merupakan bentuk
persahabatan antar negara yang dipercaya oleh pemerintahan Prancis.
Di sana juga ada patung Gundam. Sebuah robot dengan ukuran
raksasa. Mungkin ini juga yang menjadi inspirasi film anak-anak jepang seperti
Ultraman, Power Rangers, Ksatria Baja Hitam. Mungkin saja ya
Saya
tertarik ke taman Odaiba, ingin melihat bagaimana sebuah pulau yang dulunya
hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah kini menjadi objek wisata yang
menawarkan arsitektur canggih, tempat belanja sekaligus wisata kuliner. Siapa
tahu Indonesia bisa menirunya.
Oya untuk
menuju ke Odaiba bisa menggunakan kereta juga . Asik-asik
Selain
itu saya juga ingin melihat sebuah mesjid yang ada di Harajuku.
Lho,
Harajuku bukannya tempat anak muda dengan pakaian aneh-aneh itu. Iyaaa, tapi
disana ada sebuah mesjid yang penasaran ingin saya kunjungi.
Mesjid Jamii, atau Mesjid Camii
Mesjid ini termasuk salah satu dari lima mesjid terindah di
dunia lho. Arsiteknya adalah orang Turki. Bayangkan bagaimana nikmatnya
sholat saat musim dingin di Jepang pula, plus di salah satu mesjid terindah di
dunia. Jadi capek jalan-jalan, sholatnya disini.
Itu masih jalan-jalan pembuka. Ibaratnya masih appertizer nya
winter di Jepang. Kalau sudah panas, baru deh kita masuk ke menu utama. Yess.
Here we Go.
MAIN COURSE
Ke
Jepang, di musim dingin, apalagi yang ingin dicari kalau bukan salju, salju dan
salju.
Saya mau
merasakan bagaimana berada di badai salju, terjerembab di tumpukan salju
seperti dulu Oshin kecil alami. Tapi dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang
lebih baik dan lebih menyenangkan tentunya. Saya ingin main es skiting, membuat
orang-orangan salju, pokoknya semua hal yang bisa dilakukan dengan salju.
Tapi
karena sudah capek jalan-jalan kesana kemari, saya maunya ke tempat wisata
salju yang kalau naik kereta langsung sampai, ngga pakai nyambung-nyambung
kereta atau Sinkansen lagi.
Hasil ubek-ubek
internet, ternyata ada tuh, namanya Gala Yuzawa
Gala Yuzawa itu adalah sebuah snow resort dan board
resort yang terhubung langsung dengan jalur dan stasiun shinkansen. Jadi begitu
keluar dari kereta, kita bakal langsung berada di kaki gunung dan pusat ski.
Tapi jangan salah, biar perjalanannya langsung ngga pakai
ribet, nyaman dan bebas stress, saya mau menggunakan jasa JR East. Japan
Railway East, bukan yang lain. Soalnya kata teman-teman kantor saya yang sudah
wara-siri ke Jepang, JR east ini rekomended banget untuk jalan-jalan di Jepang.
Keretanya bagus, mewah, cepat dan nyaman. Apalagi kalau pakai JR East, dari
stasiun Tokyo, hanya 77 menit saja sudah sampai di Gala Yuzawa ngga pakai
sambung menyambung dengan kereta lain.
Di Gala
Yuzawa nanti saya mau puas-puasin main sama salju, mau man ski sampai
gempor.
Kenapa
saya mau ke Gala Yuzawa?
Karena
saya ngga bisa main ski, hahaha. Tapi, di Gala yuzawa ini, nanti bakal diajarin
dulu bagaimana cara bermain ski oleh pelatih profesional. Mungkin saya bakal
jatuh bangun, tapi ngga apalah, Oshin kecil aja tahan kok jatuh bangun di
salju, masa saya ngga. Lagian di Gala Yuzawa, spot untuk bermain ski
terbagi-bagi, dari kelas pemula sampai profesional tersedia. Lagian kalau
jatuh-jatuh, toh jatuhnya di salju ini bukan di api, yihaaa.
Terus, di
Gala Yuzawa ini juga disediakan rental untuk peralatan ski. Jadi ngga perlu
ribet. Lagian mana saya tahu apa saja perlengkapan ski.
Di Gala Yuzawa juga ada spot khusus anak-anak. Hmmm kira-kira Tara sudah bisa main
ski belum yah. Mungkin tara bakal saya letakkan di kereta dorong trus
diluncurin, cuuuuus. Eh ngga boleh ding, ada batasan usia anak ternyata.
Nah, biar
praktis dan begitu sampai di Jepang bisa langsung berlibur di Gala Yuzawa, saya
bakal pesan segala sesuatunya dari Indonesia saja melalui Tokyo Raildays. Tokyo
Rail Days itu semacam agent wisata yang melayani wisata di Jepang yang
bekerjasama dengan JR East. Dan JR East inilah yang akan
mengantar saya langsung ke depan gunung ski Gala Yuzawa.
Saat ini,
Tokyo Rail Days lagi promo paket wisata ke Gala Yuzawa.Beli satu gratis satu.
Jadi kalau pergi sama suami saya, hemaaat, cuma bayar satu paket wisata saja.
Khusus
untuk promo buy one get one ini periode bookingnya hanya sampai 28
Februari 2015 saja ya. Catet.
Selain
itu, ada promo lain, mau paket 1 hari, 2 hari, sampai 4 hari. Puas-puasin deh
tuh main saljunya. Ngga cuma main ski saja lho, itu sudah termasuk naik Gondola
keliling resort, tiket kereta pulang pergi dan sewa perlengkapan bermain ski.
One stop service gitu.
Oya,
jangan sampai salah, periode berliburnya dari 10 Januari 2015 sampai 30 April
2015 saja yah. Soalnya setelah itu musim dingin akan berlalu, ntar ada promo
lain yang tak kalah menarik.
Booking
paket wisata melalui Tokyo Rail days ini banyak sekali keuntungannya.
1. Easy
Buy
Ngga
pakai ribet. Beli semuanya di tanah air, bayar, cuss ke Jepang tinggal
melenggang
2. Easy
Try
Karena
bekerjasama dengan JR East, yang merupakan perusahaan kereta terbaik di dunia,
pejalanan wisata kita akan menyenangkan. Bebas macet, bebas stress dan cepat
tentu saja.
3. Easy Go
Perjalanan akan lebih mudah karena sudah diatur oleh Tokyo Rails days. Kita tinggal mengikuti saja. bagaimanpun juga, kalau baru pertama kali ke Jepang tentu saya tidak terlalu mengerti step-stepnya.
DESSERT
Puas bermain ski dan bermain salju, saya mau berendam di air panas
dulu atau yang disebut Onsen.
ONSEN
Kalau lihat Onsen, kok saya langsung ingat adegan film Memoar of
Geisha ya. Adegan dimana para Geisha berendam dan menunggu panggilan,
xixixi,
Tapi mungkin para Geisha suka berendam di Onsen karena ada
hubungannya dengan kecantikan. Karena berendam di onsen itu bisa merilekskan
tubuh dan menyehatkan. Rasa lelah, stress, hilang dengan sendirinya. Tubuh juga
lebih segar setelah berendam. Kalau di Medan ada juga sih yang mirip-mirip
Onsen ini, namanya Oukup, xixixi beda tipis yah.
Setelah berendam tentunya saya
akan lapar sekali. Saatnya menikmati kuliner Jepang yang lezat. Selama ini saya
hany makan masakan Jepang sebatas di VHmsum, mie ramen, sushi. Saya mau coba yang
lain. Yang panas-panas dan khas Jepang.
Nabe
adalah sup kebanggan Jepang yang terdiri dari Kepiting, udang, mie. Segar
sekali pastinya. Nabe dimasak diatas Hotpot, yaitu panci berisi air panas dan
kita hanya memasukan bahan-bahannya saja. mirip steam boat mungkin ya kalau di indonesia. Yang menarik dari Nabe bukan pada masakannya, tapi dari tradisi makannya. Nabe biasanya dimakan beramai-ramai bersama keluarga atau sahabat. Nabe party. Suasana keakraban dan kekeluargaan saat menyantap nabe itulah yang membuat makanan ini istimewa. Saling berebut sayur dan proses memasukan makanan ke panci membuat nabe menjadi makanan seru.
Terakhir, untuk menutup perjalanan musim dingin di jepang impian saya, saya ingin melihat patung Hachiko di depan stasiun Shibuya.
Menyesapi kisah Oshin di tanah kelahirannya., mengajarkan saya tentang arti pantang menyerah. Melihat salju yang
hanya bisa saya persepsikan di sebuah kawah putih, membuat saya tidak berhenti mewujudkan mimpi. Hinga menemui Hachiko yang mengajarkan arti kesetiaan. Jepang memberi energi baru bagi saya..
Ah winter di
Jepang,mungkinkah saya bisa kesana?
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Oshin
http://yamagatakanko.com.e.db.hp.transer.com/access/
https://www.facebook.com/id.jprail
http://www.jp-rail-id.com/