Tentang Panitia Lomba Yang Ingkar Janji

Monday, March 2, 2015
Sebagai banci kontes yang sudah putus urat malu perkontesannya ( banyakan kalahnya daripada menangnya), beberapa kali saya mengalami yang namanya di PHP-in sama penyelenggara lomba. 

Macem-macem deh tabiat penyelenggara yang tidak bertanggung jawab. Dari mengundurkan jadwal pengumuman, sampai malah ngga ada pemenang sama sekali. Dari hadiah yang di down grade sampai yang tak kunjung diterima. Haduh, kenyang deh.

Yang paling membekas di hati  itu, saat saya mengikuti lomba berhadiah jalan-jalan dari sebuah merk kopi ternama. Waduh, semangatnya epic banget deh. Mulai dari membuat video, share ke semua sosial media sampai yang nulis rencana-rencana liburan gitu. Bagaimana tidak, hadiah yang ditawarkan begitu menggiurkan. Pemenang utama bisa jalan-jalan ke tempat wisata yang diiginkannya bersama brand ambassador produk itu, yang mana kita juga bisa pilih mau pergi dengan siapa. Trus finalis yang tidak menjadi pemenang utama, akan diundang gathering bersama para brand ambassador dan nantinya diberi hadiah berupa jalan-jalan yang dilakukan sediri ( tidak bersama artisnya). Wiiih, bikin mupeng kan, secara kesempatannya menangnya lumayan besar.

Wisata Musim Dingin di Jepang, Dari Oshin Sampai Gala Yuzawa

Wednesday, February 25, 2015
Tinggal di Sumatera itu, membuat saya banyak-banyak bersyukur. Kalau kebanyakan orang Indonesia memimpikan tinggal di Jawa, bagi saya menetap di Sumut merupakan anugerah tak berbilang. Pertama karena disitulah keluarga saya tinggal, kedua karena kuliner Sumatera Utara luar biasa lezat, dan alasan ketiga karena Sumatera Utara menyimpan keindahan alam yang masih alami, belum banyak disentuh orang.

Mau wisata di pegunungan ada, wisata pantai ada, wisata budaya ada, eco wisata ada, bahkan mau lihat salju pun ada.

Haaaah, Salju??? Di Sumatera Utara?

Sudah gila kali Mak Windi ini .



Salju Panas
Ngga, saya ngga bohong. Di Kabupaten Simalungun, Kecamatan Silau Kahean, hanya berjarak 1 jam saja dari rumah ibu saya,  terdapat objek wisata tersembunyi diantara lebatnya hutan. Namanya Salju panas.

Apaaaa??? Salju Panas?

Makin ngaco aja nih orang.

Iya, karena sumber salju panas ini adalah sebuah pegunungan sulfur dengan air panas yang mengalir ke sebuah kawah. Aliran air panas mengalir di antara bebatuan kapur yang berundak-undak sehingga menjadikan batuan tersebut berwarna putih bersih seperti salju. Makanya disebut salju panas. Hmm... hmm...




Yah ternyata bukan salju beneran. Kecewa awak.

Dari kecil saya ingin sekali melihat salju. Ingin merasakan teksturnya, aromanya, hawanya, malah ingin makan salju trus dilumurin sirup merah, yihaaaa. Khayalan anak kecil suka aneh-aneh ya



Makanya dulu, serial Oshin menjadi favorit saya. Karena banyak adegan-adegan yang bersetting salju. Mulai dari hujan salju, tumpukan salju sampai jalanan dan rumah-rumah yang tertutup salju. Putih... putih.. hanya putih dimana-mana.

Anak sekarang mungkin tidak tahu cerita Oshin.

Oshin adalah gadis kecil berusia 7 tahun. Di usia tersebut, ia sudah harus bekerja menjadi baby sitter untuk membantu hidup keluarganya. Saat itu tahun 1907, tahun dimana kondisi Jepang. Walau masih kecil, tak membuat para majikan menaruh iba padanya. Perlakuan dan kata-kata kasar kerap diterimanya saat bekerja. Oshin kecil tetap bertahan, demi keluarganya.



Hingga suatu ketika, ia dituduh mencuri. Tuduhan yang sangat menyakitkan. Biarpun miskin, mencuri tidak akan pernah dilakukannya. Akhirnya Oshin pergi dari rumah majikannya tersebut. Ia kabur dan kembali ke rumah.

Di tengah amukan badai salju, Oshin berjalan terseok-seok. Ia hampir mati kedinginan. Untungnya ia diselamatkan oleh tentara disaster. Oshin tinggal bersama para tentara itu hingga musim dingin berlalu.


Kisah Oshin tak berakhir sampai disitu. Berganti majikan, menjadi remaja, menolak menjadi pelayan bar, menikah, dibenci mertua, membesarkan anak, memiliki toko ikan, melewati gempa bumi besar, perang, seolah-olah hidupnya tak putus dirundung malang. Sampai akhirnya kebahagiaan sejati itu pun tiba.

Kisah Oshin bukan kisah fiktif, tapi merupakan kisah nyata. Sebagian besar penduduk Jepang dibesarkan oleh cerita ini.

Banyak hal yang begitu menyentuh hati saya saat menonton cerita ini. Perjuangan hidup, sikap pantang menyerah dan harga diri yang tidak bisa dibeli semiskin apapun keadaannya. Oshin menggambarkan sosok anak yang patuh, wanita yang menjaga kehormatannya sekaligus ibu yang tangguh untuk memperjuangkan kehidupan keluarganya. 

Selain Oshin, kisah Hachiko si anjing setia juga menjadi favorit saya. Yang belum nonton, coba deh tonton film ini. Saya sampai nangis bombai menontonya sedih banget. Kisah kesetiaan seekor anjing yang menunggu majikannya setiap pulang kerja di sebuah stasiun kereta. Tanpa diketahuinya ternyata majikannya itu telah meninggal dunia. Namun Hachiko tetap setia menunggu setiap hari selama bertahun-tahun hingga akhirnya ia meninggal dunia. Hiks sedih banget.

Mungkin, Oshin merupakan gambaran bagaimana etos kerja orang Jepang pada umumnya. Tak heran Jepang yang pernah luluh lantak dibombardir Amerika bisa bangkit dan menjadi negara yang disegani di dunia, menjadi raksasa ekonomi. Dan mungkin Hachiko menggambarkan sifat orang Jepang yang memiliki komitmen tinggi terhadap suatu janji dan selalu disiplin dalam waktu.

Tak hanya dikenal dengan perkembangan ekonominya yang pesat, Jepang pun memiliki tempat-tempat wisata yang menarik penduduk dunia untuk berbondong-bondong kesana. Apalagi di musim dingin. Wisata salju dan segala sesuatu yang berbau musim dingin seperti magnet bagi wisatawan mancanegara.

Bagi saya pribadi, kisah Oshin, Hachiko, etos kerja masyarakat Jepang, Salju panas di dekat rumah, hamparan salju di Tokyo dan Gunung Fuji menjadi suatu harmoni indah yang membawa mimpi-mimpi saya melangit. Ingin rasanya menginjakkan kaki kesana. 

Jika saya berkesempatan menikmati musim dingin di Jepang, banyak hal yang ingin saya lakukan, banyak tempat yang ingin saya lihat.


APPERTIZER

Jika diibaratkan makan, saya ingin perjalanan wisata musim dingin ke Jepang komplit dan memuaskan. Maka agar selama disana saya merasa nyaman, aman, tentram dan bisa menikmati liburan dengan fun, saya harus menyesuaikan pakaian yang dibawa.


Hal ini krusial karena suhu di Jepang saat musim dingin bisa sampai minus derajatcelcius. Lagipula, udara saat musim dingin itu sangat kering, sehingga selain pakaian , saya juga harus pakai lip balm, biar bibir tidak pecah-pecah dan memakai masker di mulut, untuk menahan uap yang keluar. Agak sedikit rempog yah.

Persiapan selesai, mari jalan-jalan.

Pertama , saya ingin menginjakkan kaki di kota tempat Oshin kecil tumbuh, Yamagata. Yamagata adalah daerah perbukitan yang berada di  wilayah Utara Jepang. Untuk menuju Yamagata, bisa menggunakan jalur darat maupun udara. Saya inginnya menggunakan jalur darat saja. Karena saya ingin merasakan naik kereta di Jepang.

Kyodokan

Di Yamagata, ada sebuah bangunan bernama Kyodokan. Kyodokan merupakan bangunan kuno yang dibangun pada masa dinasti Meiji . Kyodokan memiliki arsitektur bangunan zaman Renaissance Eropa ditambah dengan sentuhan Asia. Di Kyodokan kita bisa menemukan ringkasan sejarah Jepang dan display-display peralatan medis kala dinasti Meiji berkuasa.


Belajar sejarah Jepang disini tentu berbeda dibanding membacanya di internet.  Sekalian napak tilas kota si Oshin saya pun belajar literature tentang sejarah negara yang menjadi macan Asia ini.

Yamagata dapat ditempuh dari station Tokyo dengan menggunakan JR menuju Sakata Station atau Shinjo Station. Tidak perlu khawatir stress di jalan karena perjalanan menuju Yamagata akan melewati indahnya alam pedesaan yang asri.

Setelah mengetahui sejarah Jepang, saya mau berjalan-jalan dan menikmati salju dengan cara yang artistik.

Yess, Sapporo Yuki Matsuri



Atau Festival Salju Sapporo adalah festival musim dingin terbesar di Jepang yang berlangsung selama 7 hari di pusat kota Sapporo, Hokkaido. Setiap tahunnya festival ini mampu mendatangkan 2 juta wisatawan dari seluruh penjuru dunia.


Di festival Salju Sapporo ini akan dipertunjukkan pahatan es dengan berbagai bentuk yang unik. Festival ini semakin dimeriahkan dengan adanya kontes seni pahat es internasional yang diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan dan tentunya Jepang sendiri. Tema pahatan es berbeda-beda setiap tahunnya. Bisa bertema tokoh walt disney, orang terkenal, maupun bangunan bersejarah dunia.


Malam harinya saya mau menikmati pertunjukan di Odori Park yaitu panggung utama penyelenggaraan festival Sapporo. Disana akan ada permainan cahaya warna-warni yang indah yang disorot oleh lampu sorot.

Pahatan Es disinari lampu warna warni
Menyaksikan Sapporo Yuki Matsuri akan membuat saya tahu bahwa es itu bukan cuma bisa dinikmati bersama sirup atau cendol, tapi juga bisa dibuat mahakarya indah.

Oya, dulu di Medan, pernah juga lho ada acara seperti ini tentu dengan skala yang lebih kecil. Tapi sayang, saya belum sempat melihat, eh festivalnya sudah selesai. Makanya kalau ke Jepang, saya tidak mau melewatkan tempat ini.

Taman Odaiba

Jepang itu dikenal sebagai negara yang berfikiran maju. Salah satunya mereka mampu mengolah sesuatu yang kelihatan tidak berguna menjadi sesuatu yang dahsyat. Salah satu contohnya adalah Taman Odaiba.


Odaiba adalah sebuah pulau di Teluk Tokyo yang dihubungkan dengan pusat kota Tokyo melalui jembatan Rainbow. Dulunya pulau ini merupakan tempat pembuangan sampah lho. Disini terdapat patung liberty. Oya, replika patung liberty itu tidak sembarang negara bisa mendapatkannya . Patung itu merupakan bentuk persahabatan antar negara yang dipercaya oleh pemerintahan Prancis.


Di sana juga ada patung Gundam. Sebuah robot dengan ukuran raksasa. Mungkin ini juga yang menjadi inspirasi film anak-anak jepang seperti Ultraman, Power Rangers, Ksatria Baja Hitam. Mungkin saja ya




Saya tertarik ke taman Odaiba, ingin melihat bagaimana sebuah pulau yang dulunya hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah kini menjadi objek wisata yang menawarkan arsitektur canggih, tempat belanja sekaligus wisata kuliner. Siapa tahu Indonesia bisa menirunya.

Oya untuk menuju ke Odaiba bisa menggunakan kereta juga . Asik-asik

Selain itu saya juga ingin melihat sebuah mesjid yang ada di Harajuku.

Lho, Harajuku bukannya tempat anak muda dengan pakaian aneh-aneh itu. Iyaaa, tapi disana ada sebuah mesjid yang penasaran ingin saya kunjungi.



 Mesjid Jamii, atau Mesjid Camii


Mesjid ini termasuk salah satu dari lima mesjid terindah di dunia lho. Arsiteknya adalah orang Turki. Bayangkan bagaimana nikmatnya sholat saat musim dingin di Jepang pula, plus di salah satu mesjid terindah di dunia. Jadi capek jalan-jalan, sholatnya disini.





Itu masih jalan-jalan pembuka. Ibaratnya masih appertizer nya winter di Jepang. Kalau sudah panas, baru deh kita masuk ke menu utama. Yess. Here we Go.


MAIN COURSE

Ke Jepang, di musim dingin, apalagi yang ingin dicari kalau bukan salju, salju dan salju.

Saya mau merasakan bagaimana berada di badai salju, terjerembab di tumpukan salju seperti dulu Oshin kecil alami. Tapi dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang lebih baik dan lebih menyenangkan tentunya. Saya ingin main es skiting, membuat orang-orangan salju, pokoknya semua hal yang bisa dilakukan dengan salju.

Tapi karena sudah capek jalan-jalan kesana kemari, saya maunya ke tempat wisata salju yang kalau naik kereta langsung sampai, ngga pakai nyambung-nyambung kereta atau Sinkansen lagi.


Hasil ubek-ubek internet, ternyata ada tuh, namanya Gala Yuzawa



Gala Yuzawa itu adalah sebuah snow resort dan  board resort yang terhubung langsung dengan jalur dan stasiun shinkansen. Jadi begitu keluar dari kereta, kita bakal langsung berada di kaki gunung dan pusat ski.




Tapi jangan salah, biar perjalanannya langsung ngga pakai ribet, nyaman dan bebas stress, saya mau menggunakan jasa JR East. Japan Railway East, bukan yang lain. Soalnya kata teman-teman kantor saya yang sudah wara-siri ke Jepang, JR east ini rekomended banget untuk jalan-jalan di Jepang. Keretanya bagus, mewah, cepat dan nyaman. Apalagi kalau pakai JR East, dari stasiun Tokyo, hanya 77 menit saja sudah sampai di Gala Yuzawa ngga pakai sambung menyambung dengan kereta lain.




Di Gala Yuzawa nanti saya mau puas-puasin main sama salju, mau man ski sampai gempor. 

Kenapa saya mau ke Gala Yuzawa?




Karena saya ngga bisa main ski, hahaha. Tapi, di Gala yuzawa ini, nanti bakal diajarin dulu bagaimana cara bermain ski oleh pelatih profesional. Mungkin saya bakal jatuh bangun, tapi ngga apalah, Oshin kecil aja tahan kok jatuh bangun di salju, masa saya ngga. Lagian di Gala Yuzawa, spot untuk bermain ski terbagi-bagi, dari kelas pemula sampai profesional tersedia. Lagian kalau jatuh-jatuh, toh jatuhnya di salju ini bukan di api, yihaaa.

Terus, di Gala Yuzawa ini juga disediakan rental untuk peralatan ski. Jadi ngga perlu ribet. Lagian mana saya tahu apa saja perlengkapan ski.




Di Gala Yuzawa juga ada spot khusus anak-anak. Hmmm kira-kira Tara sudah bisa main ski belum yah. Mungkin tara bakal saya letakkan di kereta dorong trus diluncurin, cuuuuus. Eh ngga boleh ding, ada batasan usia anak ternyata.




Nah, biar praktis dan begitu sampai di Jepang bisa langsung berlibur di Gala Yuzawa, saya bakal pesan segala sesuatunya dari Indonesia saja melalui Tokyo Raildays. Tokyo Rail Days itu semacam agent wisata yang melayani wisata di Jepang yang bekerjasama dengan JR East. Dan JR East inilah yang akan mengantar saya langsung ke depan gunung ski Gala Yuzawa.




Saat ini, Tokyo Rail Days lagi promo paket wisata ke Gala Yuzawa.Beli satu gratis satu. Jadi kalau pergi sama suami saya, hemaaat, cuma bayar satu paket wisata saja.




Khusus untuk promo buy one get one ini periode bookingnya hanya sampai 28 Februari 2015 saja ya. Catet.

Selain itu, ada promo lain, mau paket 1 hari, 2 hari, sampai 4 hari. Puas-puasin deh tuh main saljunya. Ngga cuma main ski saja lho, itu sudah termasuk naik Gondola keliling resort, tiket kereta pulang pergi dan sewa perlengkapan bermain ski. One stop service gitu.




Oya, jangan sampai salah, periode berliburnya dari 10 Januari 2015 sampai 30 April 2015 saja yah. Soalnya setelah itu musim dingin akan berlalu, ntar ada promo lain yang tak kalah menarik.

Booking paket wisata melalui Tokyo Rail days ini banyak sekali keuntungannya.

1. Easy Buy

Ngga pakai ribet. Beli semuanya di tanah air, bayar, cuss ke Jepang tinggal melenggang

2. Easy Try

Karena bekerjasama dengan JR East, yang merupakan perusahaan kereta terbaik di dunia, pejalanan wisata kita akan menyenangkan. Bebas macet, bebas stress dan cepat tentu saja.

3. Easy Go

Perjalanan akan lebih mudah karena sudah diatur oleh Tokyo Rails days. Kita tinggal mengikuti saja. bagaimanpun juga, kalau baru pertama kali ke Jepang tentu saya tidak terlalu mengerti step-stepnya.


DESSERT

Puas bermain ski dan bermain salju, saya mau berendam di air panas dulu atau yang disebut Onsen.

ONSEN





Kalau lihat Onsen, kok saya langsung ingat adegan film Memoar of Geisha ya. Adegan dimana para Geisha berendam dan menunggu panggilan, xixixi, 

Tapi mungkin para Geisha suka berendam di Onsen karena ada hubungannya dengan kecantikan. Karena berendam di onsen itu bisa merilekskan tubuh dan menyehatkan. Rasa lelah, stress, hilang dengan sendirinya. Tubuh juga lebih segar setelah berendam. Kalau di Medan ada juga sih yang mirip-mirip Onsen ini, namanya Oukup, xixixi beda tipis yah.

Setelah berendam tentunya saya akan lapar sekali. Saatnya menikmati kuliner Jepang yang lezat. Selama ini saya hany makan masakan Jepang sebatas di VHmsum, mie ramen, sushi. Saya mau coba yang lain. Yang panas-panas dan khas Jepang.

Nabe




Nabe adalah sup kebanggan Jepang yang terdiri dari Kepiting, udang, mie. Segar sekali pastinya. Nabe dimasak diatas Hotpot, yaitu panci berisi air panas dan kita hanya memasukan bahan-bahannya saja. mirip steam boat mungkin ya kalau di indonesia. Yang menarik dari Nabe bukan pada masakannya, tapi dari tradisi makannya. Nabe biasanya dimakan beramai-ramai bersama keluarga atau sahabat. Nabe party. Suasana keakraban dan kekeluargaan saat menyantap nabe itulah yang membuat makanan ini istimewa. Saling berebut sayur dan proses memasukan makanan ke panci membuat nabe menjadi makanan seru.

Terakhir, untuk menutup perjalanan musim dingin di jepang impian saya, saya ingin melihat patung Hachiko di depan stasiun Shibuya.






Menyesapi kisah Oshin di tanah kelahirannya., mengajarkan saya tentang arti pantang menyerah. Melihat salju yang hanya bisa saya persepsikan di sebuah kawah putih, membuat saya tidak berhenti mewujudkan mimpi. Hinga menemui Hachiko yang mengajarkan arti kesetiaan. Jepang memberi energi baru bagi saya..

Ah winter di Jepang,mungkinkah saya bisa kesana?


Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Oshin
http://yamagatakanko.com.e.db.hp.transer.com/access/
https://www.facebook.com/id.jprail
http://www.jp-rail-id.com/




 

Sunpride: Nostalgia Dalam Sekeranjang Buah

Tuesday, February 24, 2015
Sekarang ini di kantor saya sedang musim infused water. Terutama pekerja wanita. Rata-rata membawa tumbler minuman sendiri dari rumah yang sudah diisi dengan irisan buah jeruk. Biar langsing katanya. Saya pun ikutan dong, soalnya sejak melahirkan berat badan saya belum kembali ke kondisi semula, masih lebih sekitar 5 kiloan, duuuuh.



Kalau yang wanita hobinya bawa infuse water , pekerja pria sukanya minta sama pekerja wanita, cape deeeeh. Isi infuse water teman-teman saya adalah jeruk lemon yang berwarna kuning itu, yang import, yang hargaya mahal gilak. Masa beli 4 buah saja dibandrol 50-an ribu, ish ish mahalnyaaaa.

Kado Sederhana Untuk Suamiku yang Sederhana

Friday, February 20, 2015
Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. 
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut. 
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku. 

Aku sedang jatuh cinta.

Isi Pouchku, Suka-Sukaku


Dari kemarin pengen nulis tentang  isi pouch,tp ngga ada momentnya. Nah ini pas banget si emak gaol bikin giveaway jd punya kesempatan buat bongkar pouch hahaha.

Karena kalau pagi saya suka terburu2 berangkat ngantor,tak jarang  harus make-up an di mobil. ini terjadi kalau Tara lagi angot,disitu saya mau pergi disitu dia manja2. Ya salam, saya luangkan waktu 5 sampai 10 menit dengan mengorbankan waktu bermake-up. Makanya isi pouch saya walau kecil tapi lumayan kumplit.

Custom Post Signature