Memo Editor ~ Buatlah Sederhana
Membuat hal-hal yang rumit menjadi sederhana, terkadang tidaklah mudah. Apabila Anda membuat sebuah daftar persyaratan sedemikian detail, Anda akan menuai diprotes oleh audiens karena dianggap memperumit persoalan. Demikian pula sebaliknya, bila Anda menjadikan hal-hal yang telah biasa mereka alami sebagai ribet menjadi sebegitu sederhananya, audiens tetap gelisah untuk tidak memercayainya. Mereka akan membuat sejumlah pertanyaan tambahan yang diantarkan kepada Anda.
Selazimnyakah demikian? Setidaknya ini terjadi pada Lowongan Editor Freelance Novel. Daftar persyaratannya dianggap terlalu “remeh” sehingga sulit diterima begitu saja. Banyak pertanyaan harus dijawab hanya untuk meyakinkan bahwa segitu doang yang dibutuhkan: sebutkan judul-judul buku yang Anda baca tahun 2011-2012.
Sejujurnya, persyaratan sederhana ini bermakna dalam dan luas. Jawaban Anda, para pelamar, sangatlah menggambarkan siapa Anda sesungguhnya. Semisal saja:
1. Akan menjawab seberapa banyak Anda membaca. Ini akan menggambarkan arti buku dalam hidup Anda. Apabila Anda ingin membangun karier di dunia buku, maka tak ada pilihan lain kecuali Anda dituntut harus banyak membaca. Jawaban ini akan selaras dengan pertanyaan, seberapa ikan membutuhkan air?
2. Akan menggambarkan genre atau kategori buku yang Anda minati. Maka dengan mudah para penyeleksi menganulir Anda apabila tidak sesuai dengan kebutuhan. Bukan soal kualitas bacaan dan pencitraan Anda, melainkan jejak membaca dalam dua tahun terakhir akan mengekspresikan passion Anda.
3. Akan memberitahukan frekuensi Anda membaca. Bahwa Anda membaca bukan karena by accident, melainkan konsisten dengan rekam jejak yang jelas. Ini juga dapat berbicara soal “kebutuhan” Anda akan buku dan kedisplinan dalam memenuhi kebutuhan ini.
Baik. Agar memo ini tetap sederhana, harus segera diakhiri.
Keep It Simple!
@angtekkhun - pimred
@angtekkhun - pimred
sumber : http://bloggradien.wordpress.com/2012/08/08/memo-editor-buatlah-sederhana/#more-2334
Betul, dengan pertanyaan yang sederhana terkadang terjebak pada jawaban yg sederhana.Padahal dgn pertanyaan yg seperti itu kita diberi kesempatan yang seluas-luasnya. :)
ReplyDeleteiyaaaa, kita sukanya yg rumit sih, jadi pas dpt yg sederhana malah ragu xixixi
Deletewaktu sy dtg ke interview di sebua perusahaan bbrp tahun lalu, sy juga hanya mendapat 2 pertanyaan sederhana. "Sebutkan kekurangan dan kelebihan diri sendiri sekaligus alasannya"
ReplyDeleteSederhana bgt tapi justru bikin sy panas dingin krn pasti penilainnya daleeemmm.. hehee..
iya ya mba myra. malah yg sederhana bikin kita ikir kerass, soale takut salah :)
Delete