Ibuku adalah …………………….. sebuah bentuk cinta yang tak masuk akal
Saat tetangga sakit, ibuku adalah orang yang dengan segera akan membangunkan ayahku di tengah malam untuk mengantar si sakit dengan kendaraan yang dimilikinya. Bukan kendaraan mewah, hanya sebuah kijang second yang semua orang di kampungku tahu, bahwa si empunya dengan suka rela akan meminjamkannya pada mereka.
Saat namaku terpampang di Koran, sebagai salah satu peserta UMPTN yang lulus, ibuku langsung mengadakan acara syukuran malam harinya. Aku ingat, saat itu aku tidak mau ada kenduri di rumahku, aku bilang, “ aku malu”, itu bukan hal luar biasa yang harus diumumkan ke semua orang. Tapi ibuku, selalu ingin berbagi saat rezeki sekecil apapun singgah di hidupnya.
Mengingatnya, ada ngilu di hatiku. Betapa aku sering tidak peka pada rasa bangganya.
Pun saat wisuda sarjanaku. Aku bersikeras tidak mau berdandan di salon, dan di foto di studio foto. Ibuku bilang itu akan jadi kenang-kenangan. Namun bagiku, wisuda bukanlah hal luar biasa yang harus diabadikan, karena semua orang juga mengalaminya. Jadinya, satu-satunya foto wisuda ku yang ada hanyalah foto yang diambil oleh fotografer universitas.
Ya, aku terlalu malas untuk berurusan dengan hal-hal seperti itu.
Ia hadir di setiap awal langkahku. Tak pernah ingkar sekalipun.
Ibuku selalu ada di setiap fase hidupku.
Ia bukan type penyemangat di balik layar. Pertama kali aku mengikuti test untuk mencari pekerjaan setelah lulus, ia mengantarkanku ke tempat ujian. Di luar dugaan ternyata ibuku menunggui sampai aku selesai ujian. Katanya, biar aku semangat. Ah ibu
Apa yang dilakukannya, terkadang tidak masuk akal bagiku.
Bahkan saat aku diterima bekerja di perusahaan tempat aku mencari nafkah sekarang, ibu lagi-lagi mendampingi di hari pertama kerjaku. “ Ibu takut kalau nanti penempatanmu di pelosok desa, kamu belum tahu tempatnya”, katanya
Saat itu usiaku…. 22 tahun, bukan usia yang pantas untuk diantar ke tempat kerja.
Tapi itulah ibuku dengan segala keunikannya.
Saat hati remajaku mengharu biru. Ibu tiba-tiba hadir di depan asramaku. Perjalanan delapan jam Medan-Sibolga tak menyurutkan langkahnya. Tidak ada nasehat panjang lebar seperti yang kuperkirakan. Tidak ada pertanyaan mengapa dan bagaimana. Yang dilakukannya hanya mengajak makan martabak mesir kesukaanku, Sorenya aku sudah bisa tersenyum manis lagi di depan teman-temanku.
Ibuku adalah …………… sebuah cinta yang tak pernah terucap
Entah sejak kapan tepatnya aku menyadari, ternyata aku tak pernah mengucapkan kata “ ibu, aku cinta kamu”. Aku lebih sering berkata “ ibu, aku rindu” untuk menggantikan kata cinta yang ingin keluar.
Dan aku lebih suka menunjukkan cintaku dengan berbuat hal-hal yang membuat sudut-sudut bibir ibuku tertarik beberapa senti ke belakang dengan binar bahagia di matanya.
Mungkin bagi sebagian orang, begitu mudah mengucapkan kata cinta. Namun, setelah kupikir-kiri lagi, bukan hanya kata cinta yang tak pernah kuucapkan, kata maaf pun baru berbilang angka saja keluar dari bibirku. Tepatnya saat lebaran tiba. Entah…..
Dalam sebuah lagu, kasih ibu sepanjang masa, maka bagiku kasih ibu tak ada masanya.
Menjejaki hidup ibuku, seperti masuk ke dunia “ ah itu hanya ada di dunia sinetron “.
Selama 28 tahun aku menghirup udara dunia ini, hanya separuhnya kuhabiskan benar-benar berada satu atap dengannya. Selebihnya, aku lebih banyak berada jauh dari jangkauan matanya. Namun kasihnya tak terbatas gugusan pulau yang merentangi.
Darinya, aku mengetahui kata “ berjuang sampai titik keringat terakhir”. Bukanlah sebuah slogan, tetapi benar nyata dan benar ada.
Bagaimana pun sulitnya kondisi keuangan kami, pendidikan merupakan hal yang paling harus diperjuangkan. Tidak ada hal yang bisa menghalanagi cita-cita kami , keempat anaknya. Dengan terseok-seok, bahkan sedikit jatuh dan lebam disana-sini akhirnya di tangannya kami tuai keberhasilan.
Ibuku adalah……. Sebuah cawan kasih yang tak pernah kering.
Ibuku adalah…… Sebuah melodi yang tak pernah sumbang
Ibuku adalah…… Sebuah pelita yang tak pernah padam
Terima kasih ibu…………………..
huaaaa.... mama awakk..... ngerasa jd anak yg sangatt tidak berbakti, btw gk ada poto laen ndi...
ReplyDeleteselamat hari ibu windi!!!
ReplyDeleteSelamat hari ibu win...(walo telat 1 hari gpp kan ya..hehehe).... mantap ah...tulisan windi..sudah lumayan banyak nih hasilny.. mau buat buku nih bu? pantes ditaroh jadi analis di ADK, gak salah direksi menempatkan windi dibagian itu krna orangny sensitive n kritis. Beruntunglah windi diberi kesempatan sama Allah lahir dari rahim seorang perempuan dan dibesarkan oleh pasangan suami istri yg mampu membimbing,memberikan kasih sayang, contoh teladan yg menjadikan windi spt skrng ini. Kita sbg anak memang wajib berbakti kpd ortu, tdk harus melalui kata2"...ibu,aku cinta kamu" mungkin akan lebih afdol kalo kita lebih sering mendoakan ortu kita "Bismillaahirrahmaanirrahiim.Allaahummagh firlii dzunuubii wa liwalidayya warhamhuma kamaa rabbayaani shaghiiraa.amin...
ReplyDeleteSelamat hari ibu semuanya.wah kok pada ga ngasi nama niii...
ReplyDeleteTerima kasih da mampir di blog ane :))
Anonim paling atas pasti si uwik, ̮ђёéђё̮ђёéђёђё foto yang ada cuma ntu atu-atu nya
ReplyDeleteMR; semoga cepet menjadi calon ibu :))
Anonim : makasi yaaa, iya saya emang sensitifn makanya suka mellow genee
jadi kangen mamaku mbaak......
ReplyDeleteni tiara yaaaa,
ReplyDeleteThis is the best blog.
ReplyDeletei am, loving it
terima kasih. Waa kok ga nulis nama , padahal kan bs saling mengunjungi :)
Deletejadi inget ibu, sadar sendiri klo blm bisa ngasih apa2
ReplyDeleteMewek aku baca ini, ya Robb....masih adakah ibunya Mbk Wind? Ibuku telah tiada.
ReplyDelete😍 terharu banget bacanya Win 😊 Smoga bisa menjadi ibu spt maknya Windi 😇
ReplyDelete