Sambil menakar satu persatu
bahan praktikum kimia organic, mata Gio tak lepas memperhatikan dua sosok
manusia yang sedang tertawa-tawa disana,
berjarak dua meter dari meja kerjanya.
Reaksi asam sulfat pekat dan
alkana yang mendesis-desis di dalam tabung reaksi seolah-olah menggambarkan
suara –suara berisik di kepalanya.
Dan oh oh lihatlah, dengan
terpaksa kornea matanya harus menyaksikan adegan mesra Yudi mengelus-elus
tangan Rianti yang sepertinya ketetesan NaOH cair. Beugh, norak umpatnya dalam
hati. Jauh di sudut hati kecilnya berbisik, Ya Tuhan kenapa mereka harus
sekelompok, kok bukan saya Tuhan, kenapa?? . Dalam hidupnya baru kali ini Gio
menanyakan keputusan-keputusan yang diambil Tuhan. Terutama yang berhubungan dengan makhluk
manis satu itu.
Rianti adalah sahabat lamanya
dulu di SMP. Mereka terpisah saat Gio melanjutkan SMA ke Surabaya mengikuti
ayahnya yang pindah tugas kesana. Resiko anak tentara, hidupnya kaya kucing
beranak, pindah-pindah terus. Gio masih ingat, Rianti yang imut dengan rambut
yang dikuncir tengah , matanya merah saat Gio pamit di depan kelas.
Hatinya bersorak riang, saat
melihat sosok Rianti di hari pertama Ospek jurusan Teknik Kimia. Ssst, Gio
memang sudah jatuh hati pada Rianti dari dulu sejak mereka masih mengenakan baju
putih biru. Gio sudah membayangkan hari-hari yang akan dilaluinya selama
kuliah. Ada Rianti dimana-mana. Alunan biola pun mengiringi lamunan indah Gio.
Namun tiba-tiba, tass senar
biola tersebut putus, menghentikan nada merdu yang dihasilkan dawainya saat
seorang Yudi datang mengusik.
Yudi, teman sekos Gio, typical cowok-cowok yang diigilai cewek.
Organisator sejati, ada di setiap acara jurusan. Wajahnya tidak setampan Gio,
namun ia mempunyai kemampuan membius orang dengan kata-katanya. Pesona bung
Karno.
Cowok ini mulai ada di
tengah-tengah antara dia dan Rianti saat malam inagurasi berlangsung. Saat itu
mahasiswa baru wajib mempersembahkan sebuah pertunjukan, salah satunya band.
Gio, Yudi dan Rianti tergabung dalam band tersebut. Gio vokalis, sedangkan Yudi
gitaris, Rianti backing vocal. Kebersamaan mereka bertiga terjalin di hari-hari
latihan sepulang kuliah.
Naas bagi Gio, saat Hari H, ia
menderita sakit gigi yang dibundling sepaket dengan gusi bengkak. Jangankan
untuk menyanyi, berbicara saja sakitnya bukan main. Syukurlah ( kata siapa syukur?) selama latihan
Yudi sering mengiringi gitar sambil ikut bernyanyi.
Malam itu Yudi tampil
sangat memukau, seorang gitaris yang juga gape menyanyi. Semua mata cewek di
acara tersebut berbinar-binar mupeng mendengar dentingan gitar Yudi
berkolaborasi dengan suara merdunya melantunkan lagu just the way you are nya Bruno
Mars. Tak terkecuali Rianti. Entah sengaja atau tidak, setiap bait "just the way
you are", Yudi selalu menatap ke arah Rianti sang backing Vocal.
Yah setelah itu silahkan lanjutkan sendiri ceritanya.
Hati Gio sakit banget. Tidak
tahu harus menyalahkan siapa.Satu-satunya yang patut disalahkan adalah si biang
kerok. Sambil bergumam, Gio mengumpat.
Aku sakit, gara-gara kamu,
Gigi !!!!!
#njleb sekali.
ReplyDeletesakit hati, sakit gigi, ga ada yg enak! ;p
Pesan buat Gio:
ReplyDeleteMakanya rajin sakit gigi biar ga sakit gigi kayak yang punya blog ini...
*kabuuuuuurrr....
@ wenny; iyaaaa. makasi dan jalan-jalan disini
ReplyDelete@beny: hihihihi, saya tuh manis banget gitu lo, makanya giginya sakit
ReplyDeleteOMG...
ReplyDeletenaas bin njleb ini mah..
semoga cpt sembuh ya Gio..
semangat utk merebut Rianti ..
:)