Indonesia, More Than Words

Thursday, August 29, 2013

Borobudur,sebuah Inspirasi

Wednesday, August 28, 2013

Rumput Tetangga Lebih Hijau?.Mari Rawat Rumput Sendiri

Tuesday, August 27, 2013
Saya ingat,saat pertama kali menginjakkan kaki di Semarang pada tahun 2000, saya begitu penasaran dengan warung-warung tenda di sepanjang jalan daerah Tembalang.Tertulis besar-besar di spanduk yang menutupi  bagian depan tenda tersebut “ PECEL LELE”. Lele dipecel? Hmm gimana tuh,apa lelenya diulek sama bumbu kacang ya ? pikir saya. Setahu saya pecel itu adalah campuran sayur-sayuran , daun singkong,kacang panjang,timun, ditambah tahu tempe trus disiram sama bumbu kacang,seger-seger pedes gitu,dan ga pernah tahu kalau ada campuran lelenya. Maka dengan rasa keingintahuan yang besar, malam pertama di Semarang pun saya langsung memesan pecel lele sebagai santap malam.

Saat hidangan tersedia di depan mata,di piring  tergolek manis seekor lele yang digoreng kering dengan asesoris berupa sambal semacam sambal terasi,plus lalapan berupa timun,daun kol,dan tak lupa daun aneh yang belum pernah saya lihat. Belakangan saya tahu kalau itu adalah daun kemangi. Ow ..ow… bayangan saya akan pecel  buyar seketika. Spontan saya bertanya “ Mana pecelnya mas”, xixixixi. “ Lhaaa itu mba, kan pesen pecel lele”

Durian vs Mentimun

Saturday, July 20, 2013




Ada beberapa keuntungan yang aku syukuri menjadi orang sumatera utara. Salah satunya yaitu tersedianya pasokan durian sepanjang tahun yang menjadi favorit suamiku. Lebih khusus lagi, sangat bersyukur bermukim di belantara hutan sawitnya, karena bisa dapat durian secara gratis tentunya ;)).

Hmm tapi berhubung saat ini bukanlah musim durian, maka cukuplah dengan menikmati rujak di siang hari yang gerah sambil ditemani segelas es kelapa muda, yummy.
Ngomong-ngomong soal durian dan rujak, jadi ingat sebuah kalimat dibawah ini :

Hubungan atasan dan bawahan itu ibarat buah durian dan buah mentimun.

Bingung ????, Let me explain it……………

Buah Durian , seperti yang kita kenal selama ini adalah buah ranum dengan duri keras yang melindungi daging buah didalamnya yang lembut dan luar biasa lezat. Buah tersebut merupakan raja dari segala buah. Karena rasanya yang legit, bentuknya yang unik, berbuah hanya pada musim-musim tertentu, dan yang paling penting, buah ini hanya terasa maksimal kelezatannya jika jatuh secara alami dari pohonnya. Bukan karena diperam atau jatuh dijolok galah. Jadi bisa dikatakan durian adalah buah pilihan yang tidak sembarangan. Bahkan harganya bisa sangat mahal saat tidak pada musimnya.

Sama halnya dengan pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seseorang yang terpilih,. Seorang pemimpin tidak secara instan terlahir. Ia telah ditempa banyak hal, baik pendidikan,pelatihan dan pengalaman. Karena itu tidak banyak orang yang bisa atau tepatnya pantas menjadi pemimpin. Sama seperti durian ,dengan kebijakannya seorang pemimpin akan terlihat keras diluar namun didalamnya penuh dengan kesahajaan dan itu hanya akan terjadi saat ia bukan hasil karbitan , namun seiring dengan kematangan jiwanya yang akan melahirkan kerendahan hati.

Lain halnya dengan mentimun. Buah ini bisa kita jumpai di pasar-pasar pagi dan sore. Jumlahnya cukup banyak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Pasokannya tersedia di sepanjang tahun. Rasanya yang segar membuat buah ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, baik sebagai pelengkap seperti lalapan maupun bahan utama untuk membuat acar dan rujak . Dari segi fisik, mentimun tidaklah sekeras durian. Ia tidak dapat bertahan terlalu lama setelah dipetik .Jika tidak disimpan dalam lemari es akan cepat membusuk karena kulitnya yang cenderung tipis.

Ibarat mentimun, seperti itulah bawahan. Tidak sementereng durian.
Nah sekarang coba bayangkan jika buah mentimun jatuh menimpa durian, apa yang terjadi??,

Yah minimal ia akan terbentur di beberapa bagian tubuhnya yang terkena langsung kulit durian, syukur-syukur hanya keserimpet sedikit, sehingga sisanya yang utuh masih bisa diolah menjadi makanan yang lezat.

Sedangkan durian??. Tidak akan terjadi apa-apa pada si durian. Ia hanya akan seperti durian yang kejatuhan mentimun. Ia tetap keras dan tetap lezat.
Lalu bagaimana jika durian jatuh menimpa mentimun?? Rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Pastilah mentimun yang malang akan babak belur, hancur lebur terlindas tubuhnya. Dan sekali lagi, tidak terjadi apa-apa pada durian. Ia tetaplah si buah raja.

Nah, dimanakah posisi kita sekarang?? Si mentimun atau si durian.
Mungkin perlu berfikir seribu kali saat berurusan dengan si buah berduri ini.

Insiden Honeymoon

Tuesday, July 16, 2013
Cerita ini terjadi sudah lima tahun yang lalu. 

Kalau menurutmu honeymoon itu selalu semanis madu, think again.

Begitu suami melamar saya untuk menikah, persiapan menjelang hari H pun mulai saya lakukan. Mulai dari sewa rias pengantin, jahit baju, sewa tenda, pesen undangan dan pernak-pernik yang kelihatan kecil ternyata bikin ribet dan menghabiskan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Dari semua persiapan pernikahan, saya paling excited mempersiapkan perjalanan bulan madu.

Saya pencinta pantai, dan saya belum pernah ke Bali, maka tanpa ada keraguan saya dan suami sepakat menikmati bulan madu kami di pulau Dewata tersebut.

Custom Post Signature