Daftar Peserta Lolos Seleksi FF Gokil

Wednesday, March 14, 2012
By Vindy Putri and Tri Lego Indah Full in Group Silaturahim SYUMITY LOVERS · Edit Doc
Berikut ini adalah peserta yang lolos seleksi:

  1. Ade Wikytama - Sandal ABG Tua
  2. Adi Saputra - Ucok Disunat
  3. Alya Novita Putri - Hilang!
  4. Ariany Primastutiek- Hajatan Pak Bos
  5. Asni Ahmad Sueb - Satu Jam Ditempuh Limabelas Menit
  6. Awiek Libra - Air Mata Yang Sia-sia
  7. Azzlia Kurniawan - “Nenek Yang Malang
  8. Chie Chera - Ma’afin Saya, Bang..
  9. DeepPurple - Senyum Manis Polisi (SMP)
  10. DIAN INDRIYATI - PENGANTIN LUPA KAMAR
  11. Dina Fictorina Lenggu - Salah Orang
  12. Dyah Nyenk - Selingkuh Sudah Jadi Tren
  13. Eramayawati - Di Suatu Malam Di Ruang Sebuah Hotel
  14. Eri Iyas - Skripsi Itu Aduh Banget
  15. Faiz Deja Ramadhan - Salah Paham
  16. Fanny Yanuarika Saputri - MAKAN GRATIS
  17. Haqqy Luthfita - MENCURI ALQURAN  
  18. Ibna Nurul Fuaddina -  SENSASI NAIK LIFT
  19. Idha Dian Nurwahida - Bukan Bunga Biasa
  20. Iruka Danishwara W. - Antara Sejarah dan Romantis
  21. Lezthary chieecewndhuthz EanxLovemagic-Gara-Gara Uang Palsu
  22. Maghfiroh Az Zahra - HIKMAH DARI ‘KEJENIUSAN’
  23. Mezia Kemala Sari - AMPLOP GOKIL 
  24. Micka oboedeny - Oh, my God
  25. Miladani Iing Nadar - Senyumku di Stasiun Pasar Senen
  26. Muhammad Rifqi Saifudin - 13 Desember
  27. Munadry Aslam - Tak Galau Lagi…
  28. Nai Azura - Gimbal Gembel
  29. Nay Riskara - Sok Artis
  30. Nur Aliah Saparida - Tragedi Malam Jumat
  31. Nur Fitri Juli - GAPILET
  32. Nurdiani Latifah - My Problem Onto
  33. Nurhikmah Tenri Pada - Hanya Jalangkotek
  34. Oktaviana M - SAOS ATAU MINYAK
  35. Om Dompet - SAPI MEMBABI BUTA
  36. Rani Agustina Wulandari - Bertaruh Nyawa dengan “Jet Coaster
  37. Resty Gipi - Freetalkan Yuk!
  38. Romz Weepy - Lupa
  39. Salim Moors - Insyaallah
  40. Samudrawan Kertapati - Penonton Jaranan
  41. Sarni Al-boegisy - Kisah Gokil Calon Pengantin Baru
  42. Suparno - KAMPRET EMANG MIRIP TIKUS
  43. Uda Agus - TITIK
  44. Ummu Fatimah Ria Lestari - Tanyain Baju Baruku Dong, Please!
  45. Wicha SB - MERANA MOMENT
  46. Windi Teguh - Malu Bertanya, Malu-maluin
  47. Wirasatriaji - Tanpa Celana
  48. Xanjeng Nura - Babon Tanah Jawi
  49. Yenny N. - Dimana Toiletnyaa?
  50. Zuifa Sanashalaufa - JANGAN AMBIL KTP-KU!!
  51. Zya Verani - Super Kompa

  1. Salam.

    Vindy Putri


Aku sakit, gara-gara kamu, Gigi !!!!!

Monday, March 12, 2012
Sambil menakar satu persatu bahan praktikum kimia organic, mata Gio tak lepas memperhatikan dua sosok manusia yang sedang tertawa-tawa  disana, berjarak dua meter dari meja kerjanya.

Reaksi asam sulfat pekat dan alkana yang mendesis-desis di dalam tabung reaksi seolah-olah menggambarkan suara –suara berisik di kepalanya. 

Dan oh oh lihatlah, dengan terpaksa kornea matanya harus menyaksikan adegan mesra Yudi mengelus-elus tangan Rianti yang sepertinya ketetesan NaOH cair. Beugh, norak umpatnya dalam hati. Jauh di sudut hati kecilnya berbisik, Ya Tuhan kenapa mereka harus sekelompok, kok bukan saya Tuhan, kenapa?? . Dalam hidupnya baru kali ini Gio menanyakan keputusan-keputusan yang diambil Tuhan.  Terutama yang berhubungan dengan makhluk manis satu itu.

Rianti adalah sahabat lamanya dulu di SMP. Mereka terpisah saat Gio melanjutkan SMA ke Surabaya mengikuti ayahnya yang pindah tugas kesana. Resiko anak tentara, hidupnya kaya kucing beranak, pindah-pindah terus. Gio masih ingat, Rianti yang imut dengan rambut yang dikuncir tengah , matanya merah saat Gio pamit di depan kelas. 

Hatinya bersorak riang, saat melihat sosok Rianti di hari pertama Ospek jurusan Teknik Kimia. Ssst, Gio memang sudah jatuh hati pada Rianti dari dulu sejak mereka masih mengenakan baju putih biru. Gio sudah membayangkan hari-hari yang akan dilaluinya selama kuliah. Ada Rianti dimana-mana. Alunan biola pun mengiringi lamunan indah Gio.

Namun tiba-tiba, tass senar biola tersebut putus, menghentikan nada merdu yang dihasilkan dawainya saat seorang Yudi datang mengusik. 

Yudi, teman sekos Gio,  typical cowok-cowok yang diigilai cewek. Organisator sejati, ada di setiap acara jurusan. Wajahnya tidak setampan Gio, namun ia mempunyai kemampuan membius orang dengan kata-katanya. Pesona bung Karno. 

Cowok ini mulai ada di tengah-tengah antara dia dan Rianti saat malam inagurasi berlangsung. Saat itu mahasiswa baru wajib mempersembahkan sebuah pertunjukan, salah satunya band. Gio, Yudi dan Rianti tergabung dalam band tersebut. Gio vokalis, sedangkan Yudi gitaris, Rianti backing vocal. Kebersamaan mereka bertiga terjalin di hari-hari latihan sepulang kuliah.

Naas bagi Gio, saat Hari H, ia menderita sakit gigi yang dibundling sepaket dengan gusi bengkak. Jangankan untuk menyanyi, berbicara saja sakitnya bukan main. Syukurlah ( kata siapa syukur?) selama latihan Yudi sering mengiringi gitar sambil ikut bernyanyi. 

Malam itu Yudi tampil sangat memukau, seorang gitaris yang juga gape menyanyi. Semua mata cewek di acara tersebut berbinar-binar mupeng mendengar dentingan gitar Yudi berkolaborasi dengan suara merdunya melantunkan lagu just the way you are nya Bruno Mars. Tak terkecuali Rianti. Entah sengaja atau tidak, setiap bait "just the way you are", Yudi selalu menatap ke arah Rianti sang backing Vocal.

Yah setelah itu silahkan lanjutkan sendiri ceritanya.

Hati Gio sakit banget. Tidak tahu harus menyalahkan siapa.Satu-satunya yang patut disalahkan adalah si biang kerok. Sambil bergumam, Gio mengumpat.
Aku sakit, gara-gara kamu, Gigi !!!!!


Syndrome Pulang Kondangan


Puncak dari setiap fase hidup kita selalu dilewati dengan perayaan.
Perayaan kelahiran yang dinisbatkan dengan penabalan nama.
Perayaan  menjelang akhil baligh dalam seremoni sunatan
Kelulusan sarjana digelar dengan wisuda 

Dan master dari segala perayaan, adalah perayaan cinta, bersatunya dua hati, dua keluarga, dua pribadi dan dua latar belakang dalam sebuah akad yang ditutup dengan resepsi pernikahan.

Kemarin malam saya baru saja menghadiri perhelatan akbar sebuah perayaan cinta. Saya sebut akbar karena yang menikah adalah putri dari salah seorang direktur BUMN yang  kebetulan teman kerja satu divisi dengan saya.

Begitu memasuki ruangan, seorang teman saya langsung nyeletuk dengan komentar gak pentingnya, “ Wah berapa ya harga sewa gedung ini” ( plis deh , ngapain dipikirin ),. Serentak kami menjawab, “Bukan urusan elo kale”

Jangan ditanya bagaimana megahnya pesta tersebut. Terus terang dengan tamu yang sangat berjubel dari segala golongan yang tumpah ruah disana., saya tidak sempat memperhatikan dekorasi gedung tersebut. Tapi yang pasti dari mulai pintu masuk, antrian tamu yang akan memberi ucapan selamat kepada pengantin sudah mengular.  Alih-alih memikirkan bagaimana menembus antrian tersebut, saya dan teman-teman yang notabene adalah anak kos sejati langsung kalap dengan makanan yang nangkring di setiap sudut ruangan.

Jangan bayangkan saya akan mengitari seluruh stand makanan untuk memilih mana yang akan saya cicipi, tidak sempat. Agar efisien kami langsung memulai dari yang terdekat. Dimsum, salad, lasagna,spaghetti dan zuppa-zuppa menjadi menu pembuka kami ( menu pembuka???). Konter makanan tradisional seperti gudeg, bakso, sate, nasi liwet langsung kami coret dari to do list ( bisa beli sendiri).  Dilanjutkan dengan nasi + lauk yang terdiri dari daging asap, udang goreng tepung mayones plus sapi lada hitam ( keputusan yang kemudian saya sesali karena setelah itu saya kekenyangan).

Itu masih sisi kanan ruangan. Setelah meregangkan otot-otot perut, kami pun melanjutkan gerilya makanan ke sisi kiri ruangan. Saya memutuskan memilih wafel dengan es krim dan saus coklat kemudian dilanjutkan dengan kebab dan tekwan. Sampai disini saya dan teman-teman memutuskan istirahat dulu. Kebetulan kami lihat antrian tamu yang ingin memberi selamat sudah menipis. Kami pun tidak menyia-nyiakan kesempatan segera menuju pelaminan, untuk mengucapkan selamat dan doa restu ke pasangan raja dan ratu sehari tersebut, sekaligus menegaskan kehadiran kami atas undangan mereka.

Eh di sepanjang jalan menuju pelaminan ternyata masih banyak hidangan yang belum kami eksplore. Dari bebek Hainan, rib steak, ikan salmon, sampai aneka kue dan buah yang tadi luput dari perhatian. Oh my  God, melihat semua itu saya dan teman saling pandang-pandangan. Huwaaa kami kekenyangan dan udah ga sanggup lagi mencerna semuanya. Itu adalah moment paling menyedihkan dalam hidup anak kos. Dimana melihat makanan bergelimpangan tapi tak bisa lagi menikmati dan sadar besok pagi tidak punya makanan apapun di kos, oh hidup hidup.

Selesai dari acara, kami segera pulang dan dilanda syndrome kekenyangan. Di dalam mobil  yang hanya berisi empat orang tersebut, selain syndrome kekenyangan ternyata kami pun dilanda syndrome galau. Tiga diantara kami sudah menikah termasuk saya . Dan hanya satu orang teman saya yang masih single, cewek.

Dan dimulailah pembicaraan galau meracau.

“Aduh, pestanya mewah banget. Gimana yah nanti kalau gw pesta, gw kan bukan anak pejabat mana bisa buat pesta semewah itu “ ( Galau 1 )

“ Dan sampai sekarang gw belum punya pasangan, kapan nikahnya nih” ( Galau 2)

“ Kenapa ya gw selalu ketemu cowok-cowok yang gak pernah serius, apa gw sebegitu gak menariknya untuk dijadikan calon istri “ ( Galau 3).

Hahaha, saya melongo, percaya atau tidak , saya pun pernah mengalami hal tersebut beberapa tahun lalu. Dimana setiap pulang kondangan saya langsung terkena penyakit bisu mendadak, rasa bahagia melihat teman menemukan separuh jiwanya yang  disertai perut mules bercampur dengan rasa iri tiada tara. 

“ Kok bisa ya, dia nikah dengan pacar pertamanya, so sweet banget sih”

Atau ga

“ Duh, pasangan serasi banget sih, yang satu anaknya siapa yang satu anaknya siapa, pasti mereka dulu lahir di spring bed deh”

Atau begini

“ Ya ampun, si cowok kerja di Freeport, yang cewek dokter, dunia sungguh tidak adil”

Dilanjutkan dengan

“Kapan giliran gue…. “ ( mewek)

Oke Lanjut.

Masih mengenai teman saya tadi. Teman saya ini terkenal dengan sikapnya yang rame, apa ya kalo dalam bahasa Indonesia, yah sedikit pecicilan gitu deh. Tapi dia tuh anaknya polos banget, baik dan positive thinking. Pembicaraan pun berlanjut dengan pertanyaannya.

“ Apa gw harus berubah dulu jadi lebih kalem gitu, biar cowok-cowok senang dan ga malu-maluin jadi calon menantu?”

Can You Believe it ?

Ternyata di jaman serba modern gini, dimana kesetaraan gender gaungnya udah sampe ke seantereo jagad raya masih ada aja perempuan yang ngerasa harus menjadi seseorang yang diinginkan orang lain untuk membuat dirinya berharga.

Saya langsung mengguncang tubuhnya sambil teriak.

“Hello, hari gini, kalo kamu ga ngerasa dirimu cukup berharga untuk dicintai, jangan harap orang lain menghargaimu.”

Yah itulah realita, kita hidup di jaman dan lingkungan dimana masih ada anggapan setinggi apapun karir seseorang, entah itu laki atau perempuan, seberapa cantik atau tampannya dirimu, seberapa terkenal dan pentingnya kamu, kalo belum ada kata-kata “ sah  sah”, sepertinya belum dianggap sukses. Oh what a life?

Maka tak heran banyak status galau menghiasi timeline social media. Ujung-ujungnya perasaan desperado akan melanda diri saat melihat gerakan umur yang semakin hari semakin beranjak mendekati limit wajar suatu perhelatan. Ah miris.

Apakah itu karena jumlah wanita lebih banyak dari pria, sehingga begitu sering kita melihat wanita single, mapan, sukses yang masih sendiri di umur mendekati kepala tiga?

Tunggu dulu. 

Tiga hari yang lalu saya mengikuti polling di Yahoo di rubrik apa saya lupa, yang kaya Oh My God itulah. Di polling tersebut dipaparkan begitu banyak perempuan single di kota Jakarta. Pertanyaannya ,apakah pernikahan itu suatu keharusan??

Saya tidak ingin membahas soal pertanyaan polling tersebut. Namun nyatanya di sekeliling saya sangat banyak dijumpai pria-pria mapan di usia after tiga puluh yang juga single, dengan jumlah sebanyak perempuan single yang mengaku susah mencari pasangan hidup saat ini. Nah lho, berarti bukan masalah jumlah. Tapi ada yang lebih substansial disitu.

Pertanyaan sebesar toge muncul, kenapa mereka ga saling melihat dan saling menjajaki satu sama lain??

Di usia saya yang ke 24 tahun  lima tahun yang lalu, saya sempat mengalami kegamangan hidup luar biasa. Dimulai dengan kandasnya hubungan asmara saya dengan seseorang yang merupakan kandidat terbesar calon suami. Beberapa bulan lagi usia saya mendekati seperempat abad. Alarm biologis saya mulai berbunyi, waspada. Saya pikir saat itu, saya ga akan bisa lagi menjalin hubungan baru. Bagaimana tidak, saya tinggal di kota kecil, ditambah diri saya yang tidak gaul sama sekali, rasanya sangat kecil kemungkinan saya akan bertemu dengan orang baru yang berpotensi menjadi calon suami.

Sempat terlintas di benak saya untuk melanjutkan kuliah S2. Bukan, bukan karena ingin mengupgrade pengetahuan saya. Tapi lebih kepada keinginan untuk mencoba dunia baru. Siapa tahu dapat kenalan disana. Bukankah dunia perkuliahan selalu memberi peluang untuk dunia percintaan, hahahaha, stupid.

Syukurlah niat itu belum terlaksana, saya sudah bertemu dengan seorang pria yang telah mematri namanya di prasasti hatiku ( cieee).

Karena sudah pernah menjalaninya, maka saya berani mengatakan ini. 

Ladies, siapapun anda, jangan pernah mau mengikuti parameter yang ditentukan orang lain untuk hidupmu. Apalagi untuk urusan jodoh. Kalau kamu orang yang pendiam, tidak usah memaksakan diri menjadi perempuan supel yang gampang ber haha hihi. Begitu pun sebaliknya, ngapain kamu susah payah menahan diri untuk menjadi perempuan kalem demi memuaskan penilaian orang lain.

Selera itu, seperti kata Albert Einstein adalah hal yang relative. Biarkan tangan Nya yang mempertemukan dirimu dengan jodoh yang bisa menerimamu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki. 

Di suatu tempat entah dimana, pasti ada seseorang yang menganggap dirimu indah dan patut untuk diperjuangkan. 

Kalau kalian pernah menonton serial Friends, disitu ada adegan dimana Ross mengatakan kepada Rachel. “ Rachel, nantinya kamu akan bertemu seseorang yang saat bangun tidur dan melihatmu ada disisinya, akan mengatakan “ Wow I’m with Rachel”. Itulah moment dimana kamu tahu seseorang itu menganggap dirimu begitu berharga. Tentu saja dalam konteks ini tidak perlu sampai tidur bareng ;).

Jadi kalau ada seorang pria yang meminta untuk merubah kepribadianmu, apalagi yang harus dirubah bukan sesuatu yang berhubungan dengan akhlakmu ( contohnya tadi sifat pendiam, rame, kocak) , trust me he’s not the one. 

 Jangan habiskan energimu untuk mempertahankannya.

Akan ada saatnya, seseorang hadir dengan seizin-Nya. Memberimu sejuta warna pelangi, dan saat ini kamu tahu waktunya telah tiba. Pun kalau saat itu tidak datang juga. Yakinlah ada rencana indah yang disiapkan Nya untuk dirimu.

Kata Dian Satro, “Karena kamu begitu berharga”


Extraordinary Flash Fiction

Tuesday, March 6, 2012
15 HARI BAGIAN 2
  
 
Yup. Akhirnya buku yang hadir dari event seru-seruan #15HariNgeblogFF ini terbit juga. Buku ini berisi kumpulan Flash Fictian yang luar biasa dari beberapa penulis blog yang juga aktif ngetwit. Ceritanya gado-gado, ada yang lucu, horor, sedih, jadi gaa melulu tentang cinta-cintaan.

Yang istimewa dari buku ini adalah, seluruh penulisnya tidak memperoleh royalti atas hasil penjualannya. Karena seluruh royalti akan disumbangkan untuk membantu pendidikan adik-adik asuh di sebuah panti asuhan.

Sambil membaca buku yang keren ini, kamu bisa beramal juga. 

Ayo tunggu apalagi. Info pemesanan disini

My First Antologi



Alhamdulillah, akhirnya buku yang ditulis keroyokan ini terbit juga. Tulisanku dalam buku ini adalah tulisan yang pertama kali ikut ajang lomba menulis dan lolos audisi. Buku ini lahir dari sebuah lomba yang diprakarsai oleh Erpin Leader yang  ditulis oleh puluhan penulis yang tersebar di pelosok Nusantara. Bahkan ada yang tengah menetap di luar negeri; Hongkong, Taiwan, Saudi Arabia dan Singapura. Dimana mereka memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari Pelajar, Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Buruh Kasar, Petani, TKI, Guru, Dosen, Perawat, Pemerhati Budaya, Pelukis, Penjual Gorengan , bankir tentunya  ( gw nih ) dan profesi lainnya.


99 Pesan kerinduan Untuk Presiden, hadir  bukan untuk menggurui, apalagi menghujat atas nama arogansi. Buku ini lahir berdasarkan panggilan hati dan desakan jiwa yang diselimuti kerinduan. Kerinduan ingin bertemu sang Presiden, untuk mengadukan apa yang dirasakan. Kerinduan akan lahirnya pemimpin-pemimpin yang dicintai oleh rakyat karena bermartabat. Kerinduan akan Negeri yang gandrung akan keadilan. Kerinduan perwujudan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.


Perpaduan dahsyat antara: 99 surat yang menggugah dan menyentak emosi, 22 goresan puisi peneduh jiwa, serta 11 gubahan pantun dan syair melayu, yang penuh isyarat makna. Semua tersaji dengan apik dan filosofis. Kata “Presiden” dalam setiap surat, tidak ditujukan pada personal. Melainkan perwakilan dari seluruh pemimpin di negeri tercinta ini. Baik dari pusat maupun di daerah. Baik yang hari ini sedang menjabat, maupun yang akan datang.

Custom Post Signature