Showing posts with label sahabat. Show all posts
Showing posts with label sahabat. Show all posts

Cerita Mutasi , Ketemu Sohib Sampai Ketemu Blogger

Saturday, November 12, 2016


Dulu saya pernah bikin tulisan tentang hidup ini harus memilih.

Ceritanya itu, saat saya dihadapkan pilihan antara keluarga dan karir, dimana waktu itu saya baru melahirkan dan baru aja sebulan ngumpul sama suami setelah LDR bertahun-tahun, eh tiba-tiba ditawari assesment yang biasanya bakal diikuti dengan mutasi. Saat itu galaunya, hadooooh la terkataken deh. Untungnya akhirnya saya mengambil keputusan tepat. Keluarga is numero uno bagi saya. Maka tawaran assesment terlewatkan begitu saja.

Pertemanan No Pamrih

Tuesday, October 25, 2016


Yah namanya berteman masa ngga boleh pamrih sih?

Hmmmm.

Tadi pagi saat di jalan mau ngator, di Prambors radio lagi bahas soal pertemanan, ditanyalah disitu, siapa teman paling dekat selama ini, dan kenapa bisa jadi temenan. Trus karena katanya hari ini juga hari persahabatan sedunia, ya paslah kalau bahas soal teman or sahabat.

Sahabat itu.....

Wednesday, March 11, 2015

Ada pepatah yang mengatakan, Teman itu adalah orang yang selalu memberi apa yang kita minta. Tapi sahabat, tahu apa yang dibutuhkan sahabatnya.

Dan saya bisa membuktikan pepatah itu. Bulan Januari lalu saya menulis tentang kado yang aku mau di blog ini. Waktu nulis itu sih memang agak sedikit pakai kode-kode hahaha siapa tahu ada yang mau ngasih kado ke saya , kan baru ultah ceritanya.

Kado Istimewaku

Monday, January 7, 2013
Ultahnya udah tanggal 2 kemarin tapi baru sempet nulisnya sekarang.

Yup tanggal 2 Januari kemarin genap usia saya memasuki the Golden Age eh. Iya Masa keemasan, karena katanya Life begans at 30 . Whats??? jadi selama ini ngapain aja, kok baru di umur 30 tahun mulai hidupnya.

Kalau bagi saya sih, hidup saya berawal di usia ke 25, saat suami tersayang melamar saya di suia yang bikin deg-deg plas karena katanya usia segitu usia rawan, jam biologis udah njerit-njerit. Ah ada-ada saja istilah orang untuk setiap pertambahan umur. 

Sebenarnya kata suami saya yang namanya ulang tahun itu bukan dirayain tapi harusnya buat muhasabah karena jatah usia kita berkurang. Iya , bener banget tuh. Dan ternyata memang 30 tahun hidup saya rasanya berlalu begitu saja. Belum banyak membawa arti bagi orang sekitar :(.

Di ulang tahun kemarin, saya dapat kado istimewaaa banget. Bukan ... bukan dari suami, tapi dari sahabat saya yang paling baik hatinya. Namanya Deby Gurendo. Saya baru kenal dengan Deby dua tahun belakangan ini, sejak dilempar ke Jakarta oleh perusahaan saya. Selama setahun kami berbagi ruangan yang sama dalam satu kamar. Setahuun loo, bangun tidur liat dia, makan sama dia, di kelas sama dia, belanja sama dia. Eh pas penempatan sama-sama di kantor pusat, balik satu kos-an lagi, samaan lagi. Berasa menemukan belahan jiwa. Sampai-sampai liburan pun kami setting bersama.

Sejujurnya saya dan Deby berbeda kepribadian. Deby orang yang sangat menjaga perasaan orang lain, bicaranya santun, tindak-tanduknya sangat menyenangkan, and always possitive thinking untuk setiap masalah. Sedangkan saya orangnya grasa-grusu, suka ngomong ceplas ceplos tanpa mikirin akibatnya. Dari dia saya banyak belajar tentang ewuh pakeuwuh. Saya juga belajar agar berfikir positif untuk apa yang terjadi. Duuh banyak vanget lah jasa anak satu ini sama saya.

Walaupun berbeda, tapi kami memiliki selera yang sama, makanya sering kembaran kalau beli apa-apa. Baju kantor, sepatu, sendal, karpet hahaha untung saja ukurannya beda kalo ngga udah pinjem-pinjeman mungkin.

Saya sangat menyukai bentuk persahabatan yang kami miliki. Bukan bentuk yang dimana ada kamu disitu ada aku, selalu menerima kekurangan dan kelebihanku. Ngga seperti itu. Saat saya ingin melakukan sesuatu dan ia ngga mau, ya no problema, kami akan melakukan kegiatan masing-masing. Jadi ngga ada tuh ceritanya kalo saya mau makan mie ayam, Deby harus makan juga.

Kekurangan yang ada pada masing-masing ? bukan untuk diterima begitu saja, tapi sebisanya dibantu untuk mengatasinya. Lebih tepatnya sih, Deby yang ngoreksi kekurangan saya, karena menurut saya she's perfect.

Deby juga adalah editor amatir untuk passion menulis saya. Dia orang pertama yang akan membaca tulisan-tulisan ngga jelas yang saya buat. Kasihan juga nih anak, suka jadi korban kesemena-menaan saya. Kalau tulisan saya jelek ya dibilang jelek, tapi tentu saja dengan caranya dia yang ngga membuat saya down, tapi malah makin semangat nulis. Aiih, ni sohib TOP BGT deh.

Trus apa dong kadonya???

Nah kemarin tuh bertepatan dengan ultah saya neng Deby ini memutuskan memakai jilbab. ALhamdulillahirabbil alamiin. Seneeng banget dengernya. Semoga saja kami berdua bisa istiqomah memakai busana ini. Dan semoga kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Selamat ya aganwaty. Happy For You

Hmm kalau kado dari suami??

Yah si akang mah ngga ngasi kado tuh. Dia ngadonya berupa sponsorship untuk GA yang saya adain kemarin. Katanya saya udah gede ngga perlu dikasi kado lagi, jiaaah pengen dilempar buldozer nih suami. Tapi gpp lah, yang penting dia ada di samping saya aja udah bersyukur banget.

Hanya berharap semoga tahun ini mendapat limpahan barokah dari Allah SWT, aamiin


Friendship

Saturday, April 28, 2012


Mata saya mengerjap-ngerjab. Berusaha menahan desakan cairan bening dari Glandula Lacrimalis-kelenjar air mata- yang mendorong-dorong ingin keluar.

Dari sebuah kotak 29 inc di tengah ruangan, saya menyaksikan adegan paling romantic dari dua makhluk lucu berwarna kuning dan pink.

Patrics: “ Hai spongebob, mari kita bermain 'menangkap ubur-ubur
Sponge bob: “ Maaf Patrics aku harus sekolah mengemudi hari ini"
Patrics : “ Lalu, apa yang harus kulakukan”
SB : “ Lakukan saja apa yang biasa kau lakukan kalau aku tidak ada,. Apa yang biasa kau lakukan Patrics?”
Patrics: ” Yang kulakukan jika kau tak ada adalah “ Aku menunggumu”

Terharu melihatnya. Sungguh indah nian persahabatan mereka. Walaupun terkesan bodoh. Tapi semua terlihat tulus, tanpa tendensi apa-apa.

Tiba-tiba saya rindu dengan sahabat-sahabat saya.

Dalam setiap fase kehidupan saya, saya selalu memiliki orang-orang yang memiliki tempat khusus di hati saya. Entah sejak kapan tepatnya, saya tidak ingat lagi. Yang pasti selalu ada seorang sahabat yang menemani di setiap frame hidup saya.

Waktu SD, saya mempunyai seorang sahabat bernama Dian. Kemudian Dian pindah sekolah mengikuti orangtuanya di Aceh. Saya pun memiliki sahabat baru bernama Rani.  Rani pindah, saya bersahabat dengan Maya.

Dulu, saya memang tidak pernah lama bercengkerama dengan sahabat-sahabat saya tersebut. Mereka datang silih berganti.

Sahabat, bagi saya saat itu adalah seseorang yang padanya saya bercerita tentang PR yang diberikan guru. Berbagi majalah Bobo setiap kamis, dan orang yang mengingat hari ulang tahun saya, saling bertukar kado walaupun hanya sebuah buku tulis plus pensil. Seperti Tgline majalah Bobo, sahabat adalah teman bermain dan belajar.

Sahabat masa SMP, bukan lagi teman bermain dan belajar. Lebih dari itu, mereka teman ngegeng. Bersama-sama mengidolakan seseorang, tempat bercerita musik favorit kami, dan muara celotehan debaran-debaran hati remaja.

Pada mereka, tertulis kisah pencarian jati diri yang tak kunjung selesai. 

Sahabat Di SMU adalah merupakan sahabat saya juga di kuliah. Persahabatan yang mulai mendewasa. Persahabatan yang saling membutuhkan. Bertukar opini dan argumentasi. Bersama kami merajut impian dan cita-cita. Membagi kegundahan-kegundahan hidup.

Dan seterusnya, hingga memasuki dunia kerja. Kembali saya bertemu dengan orang-orang baru yang kemudian menjadi sahabat saya. Dengan cara yang lebih natural. Kesamaan pandangan hidup, persamaan nasib dan persamaan pola fikir yang mengeratkan jalinan itu.

Di lingkungan rumah saya juga memiliki sahabat-sahabat lain. Kedekatan tempat tinggal, perkumpulan yang diikuti lagi-lagi bermuara kepada rasa saling yang menjelma menjadi ikatan persahabatan.

Seperti cermin, persahabatan memantulkan siapa diri saya sebenarnya melalui diri sahabat-sahabat saya. Mereka adalah refleksi dari jati diri saya.

Kata orang, sahabat itu seperti bayangan, yang selalu ada dimanapun kamu berada bahkan ditempat gelap sekalipun.

Bagi saya sahabat tidak perlu ada dimanapun saya berada. Tak harus ada setiap saya butuhkan. Tak harus selalu mendukung apa yang saya lakukan. Bukan orang yang selalu mengerti saya, bukan pula orang yang mau menerima kekurangan dan kelebihan saya apa adanya. Bukan seperti itu.

Sahabat saya adalah manusia-manusia biasa yang terkadang tidak ada saat saya butuh teman. Yah mereka punya kehidupan sendiri, mereka punya kepentingan yang lain. Mereka juga terkadang menentang keputusan-keputusan saya, tentu saja dengan pertimbangan demi kebaikan saya. Terkadang diri saya pribadi tidak bisa melihat apa yang buruk di sekitar saya, bisa jadi malah orang di luar diri saya yang meilhatnya. Dan saya berterima kasih untuk setiap kata tidak setuju yang keluar dari bibir sahabat saya.

Sesekali mereka juga akan kesal dengan kecerobohan saya. Bosan dengan curhatan hati saya, dan terkadang mungkin kami akan bersaing memperebutkan sesuatu. Menurut saya itulah persahabatan yang sehat. Karena sahabat bukan tong sampah yang harus selalu mendengar keluh kesah kita. Dia hanya manusia biasa yang terkadang punya ego untuk sekedar berkata “Stop !, kali ini giliran saya”.

Dan seorang sahabat sejati lah yang bisa mengungkapkan kekurangan kita dengan tujuan agar kita lebih baik. Bukan dengan begitu saja menerima segala kekurangan yang kita miliki.

Sejalan dengan tergelincirnya waktu, satu persatu mereka hilang dari keseharian saya. Jarak, keluarga, pekerjaan, membuat semuanya tak bisa sama lagi seperti dulu.

Jika ditanya, siapakah sahabat terbaik saya?. Saya tidak pernah bisa mengatakannya. Karena masing-masing mereka, memiliki tempat khusus di hati saya. Saya selalu menyediakan beranda untuk mereka kunjungi saat kembali nanti







Sahabat Terbaikku

Sunday, January 30, 2011


Katanya ini hari persahabatan sedunia yah

Mumpung lagi ada momentnya,aku mo ngucapin sepatah dua patah kata buat sahabat2ku yang sudah mewarnai kehidupanku. " EHm ehm ,test te"

Yang pertama, dia belum lama menjadi sahabatku , baru 2 tahun 9 bulan ini dia menemani hari-hariku,tapi rasanya tak kan ada yang bisa menggantikan dirinya. Rasanya tak putus syukurku kepada Allah SWT karena sudah melimpahkan kasih sayangNya kepadaku melalui diri sahabatku ini. Selalu mendukungku, menyempurnakan kehidupanku dan menggenapkan jiwaku. Terima kasih telah menjadi tempatku bersandar dari hiruk pikuknya dunia suamiku Teguh sutrisno



Lalu,sahabatku berikutnya adalah dua orang yang selalu menemaniku sejak umurku dua tahun .mereka sahabat tanpa cela,selalu menanti kepulanganku.tak peduli atributku,tak menuntut kesempurnaanku. Dua orang itu adalah Puji Sri Justika dan Diah Puspa Dewi]

Kemudian,sepasang suami istri yang telah memberi banyak tawa di kehidupanku melalui bidadari kecilnya Carissa Almaghfirah. Siapa lagi kalo bukan winanda winawan dan Roslina Harahap

Dan duniaku tak akan pernah sama andai aku tidak bertemu dengan sahabat-sahabat seperti kalian

@Fati Hairany:ga perlu dihitung kebersamaan kita.ga perlu diukur kedekatan kita.cukup aku dan kamu yang merasakannya.

@Tiyas Suastika : sahabatku yang paling berjasa menggenapkan dienku.terima kasih telah menunjukkan jalan ke tempat si empunya tulang rusukku

@Camelia Rizkika] : sahabat sekaligus kakak yang tak pamrih memberi dukungan dan mendampingi perjalanan ku ke istana baruku

@Sari Murdiyati,Asti Murdaningsih,Eko Sunarti.Dwi Kesumawati R.jasmi Budi Utami,Intan Ariyanto,Irma Fitriani ,Fitri Sulistiyorini,All tekim 2000 Ceria :
tak mudah menyelesaikan kuliah,setidaknya itu menurutku.namun semua terasa ringan berkat uluran tangan kalian.berkat genggaman tangan kita yang saling mendorong untuk maju mengalahkan congkaknya dunia mahasiswa

Eqa WIdy,Eliza Rs,Martha Novida Rita,Evi Novita.Maida Joice,Welzink Hutabarat:
dunia kerja adlah dunia penuh intrik, penuh tantangan. Tapi di tengah2 kalian rasanya seperti di taman bermain,tiada hari tanpa canda.rumah kedua mungkin itu kata yang tepat saat menghabiskan waktu 9 jam dalam sehari,5 hari dalam seminggu

Deby Gurendo,Rina Nur Aisah,Mariko Barus,Gilang Puspita,Gita Nasra,Andani
Magustyani,Risty Rachmonicha,Anita 'An Zahra,Indah Siko ,all PPS BRI :
Kepintaran bukan segalanya,kepandaian tak menentukan kesuksesan seseorang. Bagiku bertemu dengan orang2 hebat seperti kalian suatu anugrah tak terbilang,membuka mataku akan luasnya cakrawala,tingginya bintang yang bisa diraih.semua perjuangan ini pasti berbuah manis

Mastarida Lfs,Reeana EQy.Inez Deryanie.Marisa Gumay Sari Sinaga,Uli Marina,Hanny Pratita,Fien Prasetyo,Sri Mawarti Ginting,Siska Seno
istri2 tangguh yang tak pernah lelah menjalani rutinitas.pada diri kalian kutemukan semangat pengabdian.tak sekedar pendamping tanpa peran

Dan untuk seluruh sahabatku yang tak tersebut karena keterbatasan character.trima kasih telah melengkapi puzzle hidupku. Mungkin aku masih akan menemukan kepingan2 puzzle lain untuk membuat lukisan diriku sesuai garis tanganNya.namun tanpa jejak kalian semua tak akan pernah sama

Custom Post Signature