Empati

Wednesday, May 15, 2019


Dulu banget pernah baca share-an sebuah artikel tentang foto seorang ibu yang meletakkan bayinya di lantai di sebuah boarding room bandara sementara itu si ibu terlihat sibuk dengan hape di tangannya. Beugh jusgementnya yah, si ibu dikatakan sebagai ibu yang TERLALU. Bisa-bisanya nggeletakin anak di lantai dan dianya sibuk main hape.

Gemes deh sama orang yang diam-diam memfoto dan mengaplod fotonya. Gini ini nih kelakuan netizen ga bertanggung jawab. Asal cekrek trus main aplod aja.

Ternyata setelah ditelusuri kejadiannya itu, si ibu sedang dalam perjalanan bersama si bayi, delay sampai berja-jm, si ibu memang kecapekan menggendong si bayi, dan tujuan dia meletakkan bayinya di lantai malah biar anakanya bisa istirahat sambil rebahan bukan digendong. Sementara dia sendiri sibuk menelepon suami nya biar sekeluarga ga panik.

Lalu, kemarin baru banget kejadian viral foto sekeluarga yang dikabarkan menjadi korban keracunan karbon monoksida di daerah Pekanbaru. Aku bacanya di facebook yang udah dishare sampe puluhan ribu orang, di situ memang tujuannya memperingatkan, biar kita berhati-hati, tapi wajah orang-orang di foto itu sama sekali tidak diblur.

Aku sedih banget baca beritanya, karena kebetulan aku kenal sama orang di foto itu. Salah seorang kakak kelas SMAku. DI grup SMA sendiri beritanya sudah tersebar dan kita sungguh berduka. Dan tentu saja beritanya ga seperti yang dishare orang-orang tersebut.

Karena ga tega dan ga rela aja orang yang kita kenal fotonya dishare di mana-mana gitu apalagi sedang terkena musibah, aku langsung menginbox ornag yang ngeshare tadi, minta dia hapus postingannya, dan menceritakan kondisi sebenarnya yang ga seperti yang dia ceritakan di postingannya.

Untungnya si pemilik FB itu masih waras, dan langsung meminta maaf serta menghapus foto-foto tadi. Karena ya bayangin aja kalo kaka kelasku itu ngebaca dan melihat foto dia berdear di sosmed gitu, kan sedih banget :(, di mana sih empati kita sekarang ini?

Kadang yah memang banyak banget orang-orang yang ngeliatnya cuma sepotong kejadian trus ngambil kesimpulan sendiri. Apa kita ga sempet berfikir, gimana kalo itu aku?, gimana kalo itu adalah keluargaku?. :(

Nah, kemarin itu aku pulang kantor kan yah, trus mak dudul di depanku muncul sebuah motor yang dikendarai bapak-bapak. Yang bikin aku langsung merhatiin si bapak adalah karena dia mengendarai motor sambil menggendong bayi di belakangnya. Iyaaa, nggendong bayi pake jarik ditaruh di punggung gitu, kayak mbok jamu. Sambil naik kereta lho. Si anak emang kelihatan anteng dan malah hampir ga bergerak.

Karena aku persis berada di belakang doi, otomatis aku ambil hape dan memvideokannya (yup aku memvideokannya), dan malah mengikuti si bapak dari belakang, sampai di perempatan jalan dia berbelok, dan aku lurus jalan terus.

Wih dalam hati langsung ngomel-ngomel, astagaaa orangtua apaan ini, kok tega banget ngga mikirin keselamatan anaknya. Ga ada niat ngeshare di sosmed atau gimana sih. Tapi ya ngga urung, aku share juga di grup WA temen deketku trus gibahin si bapak.

" Iyaaa ga mikirin keselamatan bayinya yah"
"Duh kalo kenapa-kenapa gimana cobaaa"

Aku kepikiran sampe malam lho. Di kepalaku kayak ngomong sendiri, kok tadi ga aku tegur yah, kok tadi aku ngga nyuruh si bapak minggir, berhenti atau gimana. Tapi terus aku mikir lagi, ya ampuuun kok kasihaaan, jangan-jangan si bapak itu baru ditinggal istrinya, trus dia mau pergi kerja, anaknya harus dijaga orang, makanya dia gendong anaknya naik motor entah mau dititip di mana. (karena kebetulan daerah aku kerja itu banyak kawasan pabrik).

Trus malah skenario macem-macem timbul di kepalaku. Mungkin juga si anak sakit, makanya diem aja di belakang, dan ditaruh di belakang karena menghindari angin langsung dari depan. Dan kemungkinan-kemungkinan lain.

Hih, yang gini-gini memang kita mesti punya stok positif thinking segudang biar ga gampang share-share sesuatu yang sama sekali ngga kita ketahui. Yang tadinya aku ngomel-ngomel sekarang jadi sediiih huhuhuhuhu, kenapaaa kasihan sekali, ya Tuhaaaan.

Udah ah, aku jadi mellow kalo mengingatnya.

Kalian plis yah kalo nemu sesuatu di jalan jangan asal cekrek aplod, kasihan lho orang-orang itu yang kita ga tau sama sekali gimana kondisi sebenarnya.
4 comments on "Empati"
  1. Iya juga ya, terkadang kita dengan pede nya upload informasi yang belum dipastikan kronologisnya ...
    Akhirnya cara2 seperti ini dipergunakan untuk hal-hal yang makin negatif, framing dan narasi yang menyesatkan.

    Perlu ada pendidikan literasi bahasa dan literasi sosial media, menerapkan dan bagaimana menyikapi, serta kita sendiri sebagai individu, bagaimana cara yang baik menginformasikan sesuatu agar sesuai dengan apa yang terjadi, di jaman yang mudah viral seperti ini.

    ReplyDelete
  2. IZIN PROMO YA BOSQUEE ^^

    KARTUVIPQQ MENYEDIAKAN 8 PERMAINAN KARTU POPULER:
    BANDAR66| DOMINO QQ | POKER | BANDAR POKER | SAKONG | CAPSA SUSUN | ADUQ | BANDARQ


    Dengan Proses Deposit & Withdraw yang super CEPAT
    Min. Deposit Dimulai Dari 15 RIBU
    Withdraw minimal 20 RIBU

    DI SUPPORT 5 BANK TERBESAR & TERNAMA
    BCA - MANDIRI - BNI - BRI - DANAMON

    KARTUVIPQQ Juga Menyediakan BONUS SPECIAL :
    * BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0.5%
    * BONUS REFFERAL SEUMUR HIDUP 20%

    ! Permainan 100% Murni Player Vs Player, No Robot !
    JADI, TUNGGU APALAGI?

    GABUNG BERSAMA KAMI DI KARTUVIPQQ.COM
    WA : +85510791654

    SEGERA DAFTARKAN USER ID PRO ANDA DI LINK BAWAH INI:
    DAFTAR AKUN ---> https://bit.ly/2Jhy2iu

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature