Menunggu.....
Saya yakin, semua orang pasti setuju kalau yang namanya menunggu itu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Menunggu seseorang, menunggu panggilan kerja, menunggu pengumuman lomba, menunggu di dokter, apa sajalah. It's soooooo boring.
Tapi dari semua jenis penungguan eh maksud saya penantian yang paling sakit itu adalah penantian yang kita tidak tahu kapan yang ditunggu akan datang.
Saya pernah mengalami yang namanya penantian tanpa kepastian. Setelah hampir lima tahun menikah sesuatu yang dinanti-nanti seluruh pasangan suami istri di muka bumi ini tidak juga menampakkan tanda-tanda kehadirannya. Si buah hati, titipan Allah yang begitu suci. Berbagai usaha telah kami jalani, dari terapi, pijet, sampai hampir melakukan inseminasi buatan.
Namun alhamdulillah lima bulan yang lalu penantian saya berakhir, doa-doa saya terjawab, makhluk mungil titipan Ilahi bersemayam di rahim saya. Rasanya sungguh luar biasa, Amazing...
Bahagia sudah pasti. Namun yang paling istimewa dari semua itu adalah perlakuan suami yang sangat khusus. Sudah mahfum kalau yang namanya ibu hamil itu badannya akan pegal-pegal di masa-masa kehamilan. Saat saya mengutarakan kepada suami keluhan saya tersebut, esoknya buru-buru suami membelikan kasur baru buat saya. Duuh terharu banget melihat perhatiannya, padahal udah diganti juga kasurnya ya tetap saja pinggang saya masih pegal-pegal :)
Begitu pun dengan pekerjaan rumah tangga. Kami memang tidak memiliki pembantu selama ini, karena hanya tinggal berdua di rumah rasa-rasanya belum membutuhkan asisten untuk pekerjaan sehari-hari. Apalagi saya adalah perempuan bekerja, maka lebih praktis kami melakukan semua secara instatn. Cucian ke Laundry, makan tinggal beli. Namun pekerjaan seperti mencuci piring, mengepel dan menyapu rumah tetap saya yang melakukan.
Setelah saya hamil??. Suami saya yang sangat baik hatinya itu mengambil alih semua pekerjaan rumah tangga. Dari mulai mencuci baju, mencuci piring, ngepel, bersih-bersih rumah semua dilakukannya. Berasa perempuan paling beruntung di dunia.
Biasanya ngga seberantakan ini lho :)
Dan sementara suami saya berlelah-lelah di dapur, apa yang saya lakukan ?.
Suami membebaskan saya bersantai di ruangan pribadi yang saya sebut my inspiration corner. Membaca, menulis, nonton tivi, apa sajalah yang penting saya nyaman. Di salah satu sudut rumah yang telah disulap suami menjadi ruang privat untuk saya. Memang dari dulu saya bermimpi ingin memiliki perpustakaan pribadi. Walau belum benar-benar berfungsi sebagai perpustakaan ( koleksi bukunya masih sedikit) tapi sudut ini selalu menjadi tempat saya menghabiskan waktu-waktu senggang.
Di sudut inilah tulisan-tulisan saya lahir, beberapa memenangkan lomba, bakan tivi yang ada disitu pun hadiah hasil lomba yang saya ikuti.
Selama hamil ini saya memiliki lebih banyak waktu lagi untuk menulis, apalagi ditambah keringan tanganan suami yang dengan ikhlas mengambil alih pekerjaan saya. Suamiku idolaku laaah pokoke judulnya.
Kehamilan itu memang sesuatu yang menakjubkan. Anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa. Ditambah lagi peran suami yang tidak segan-segan memberi perhatian lebih membuat masa-masa ini sebagai masa keemasan bagi saya.
Saya ingin momen ini abadi, ketulusan yang dicurahkan suami untuk saya, lebih dari apapun yang saya harapkan.