Menunggu..... ( Gambarku Bercerita )

Monday, January 28, 2013

Menunggu.....

Saya yakin, semua orang pasti setuju kalau yang namanya menunggu itu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Menunggu seseorang, menunggu panggilan kerja, menunggu pengumuman lomba, menunggu di dokter, apa sajalah. It's soooooo boring.

Tapi dari semua jenis penungguan eh maksud saya penantian yang paling sakit itu adalah penantian yang kita tidak tahu kapan yang ditunggu akan datang.

Saya pernah mengalami yang namanya penantian tanpa kepastian. Setelah hampir lima tahun menikah sesuatu yang dinanti-nanti seluruh pasangan suami istri di muka bumi ini tidak juga menampakkan tanda-tanda kehadirannya. Si buah hati, titipan Allah yang begitu suci. Berbagai usaha telah kami jalani, dari terapi, pijet, sampai hampir melakukan inseminasi buatan.

Namun alhamdulillah lima bulan yang lalu penantian saya berakhir, doa-doa saya terjawab, makhluk mungil titipan Ilahi bersemayam di rahim saya. Rasanya sungguh luar biasa, Amazing...

135933752446040056
Bahagia sudah pasti.  Namun yang paling istimewa dari semua itu adalah perlakuan suami yang sangat khusus. Sudah mahfum kalau yang namanya ibu hamil itu badannya akan pegal-pegal di masa-masa kehamilan. Saat saya mengutarakan kepada suami keluhan saya tersebut, esoknya buru-buru suami membelikan kasur baru buat saya. Duuh terharu banget melihat perhatiannya, padahal udah diganti juga kasurnya ya tetap saja pinggang saya masih pegal-pegal :)

Begitu pun dengan pekerjaan rumah tangga. Kami memang tidak memiliki pembantu selama ini, karena hanya tinggal berdua di rumah rasa-rasanya belum membutuhkan asisten untuk pekerjaan sehari-hari. Apalagi saya adalah perempuan bekerja, maka lebih praktis kami melakukan semua secara instatn. Cucian ke Laundry, makan tinggal beli. Namun pekerjaan seperti mencuci piring, mengepel dan menyapu rumah tetap saya yang melakukan.

Setelah saya hamil??. Suami saya yang sangat baik hatinya itu mengambil alih semua pekerjaan rumah tangga. Dari mulai mencuci baju, mencuci piring, ngepel, bersih-bersih rumah semua dilakukannya. Berasa perempuan paling beruntung di dunia.

1359337716604418702
13593377541697396989
13593377861181116843
Biasanya ngga seberantakan ini lho :)


Dan sementara suami saya berlelah-lelah di dapur, apa yang saya lakukan ?.

Suami membebaskan saya bersantai di ruangan pribadi yang saya sebut my inspiration corner. Membaca, menulis, nonton tivi, apa sajalah yang penting saya nyaman. Di salah satu sudut rumah yang telah disulap suami menjadi ruang privat untuk saya. Memang dari dulu saya bermimpi ingin memiliki perpustakaan pribadi. Walau belum benar-benar berfungsi sebagai perpustakaan ( koleksi bukunya masih sedikit) tapi sudut ini selalu menjadi tempat saya menghabiskan waktu-waktu senggang.

13593378341753852177
13593378641551776232
Di sudut inilah tulisan-tulisan saya lahir, beberapa memenangkan lomba, bakan tivi yang ada disitu pun hadiah hasil lomba yang saya ikuti.

Selama hamil ini saya memiliki lebih banyak waktu lagi untuk menulis, apalagi ditambah keringan tanganan suami yang dengan ikhlas mengambil alih pekerjaan saya. Suamiku idolaku laaah pokoke judulnya.

Kehamilan itu memang sesuatu yang menakjubkan. Anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa. Ditambah lagi peran suami yang tidak segan-segan memberi perhatian lebih membuat masa-masa ini sebagai masa keemasan bagi saya.

Saya ingin momen ini abadi, ketulusan yang dicurahkan suami untuk saya, lebih dari apapun yang saya harapkan.

Bertuah

Monday, January 21, 2013
Awal tahun ini saya mendapat berita yang sangat menggembirakan. Salah seorang teman senasib sepenanggungan dalam hal memperoleh keturunan akhirnya ketularan saya. Alhamdulillah, sahabat saya yang sudah menikah lebih dari 5 tahun ( lebih lama dari saya) akhirnya dinyatakan positif hamil. Ya Allah bahagianya mendengar kabar itu. Memang benar, siapa yang sabar itu pasti beruntung. padahal niatnya bulan  ia sudah mau melakukan inseminisasi buatan. Sayangnya saat jadwal yang ditentukan tiba, ternyata si dokter yang akan melakukan insem lagi ke luar negeri, gagallah rencana sahabat saya itu. Bulan ini seharusnya ia akan menemui dokter itu lagi, namun belum sampai itu terjadi keajaiban sudah menghampirinya.

Maka, yakinlah hanya Allah yang tahu apa yang terbaik untuk hambaNya

Tips Menulis 1- Gradien Mediatama

Thursday, January 17, 2013





Memo Editor ~ Buatlah Sederhana


Standard
Membuat hal-hal yang rumit menjadi sederhana, terkadang tidaklah mudah. Apabila Anda membuat sebuah daftar persyaratan sedemikian detail, Anda akan menuai diprotes oleh audiens karena dianggap memperumit persoalan. Demikian pula sebaliknya, bila Anda menjadikan hal-hal yang telah biasa mereka alami sebagai ribet menjadi sebegitu sederhananya, audiens tetap gelisah untuk tidak memercayainya. Mereka akan membuat sejumlah pertanyaan tambahan yang diantarkan kepada Anda.

Sesi Pemotretan

Tuesday, January 15, 2013

Sejak menikah hampir lima tahun silam, bisa dihitung dengan jari saya dan suami berfoto dalam satu frame. Si akang selalu menolak kalau disuruh berpose. Padahal saya udah bosen masang PP di BB itu lagi itu lagi. pengennya punya foto terbaru gitu. 

Jadi kemarin saat makan di salah satu restoran sambil menunggu dapet meja, tejadilah beberapa adegan pemaksaan agar suami tercinta ini mau berfoto.

Udah dirayu-rayu dari mulai rayuan pulau kelapa sampai rayuan pulau seribu ngga mempan juga. Akhirnya pakai jurus ngambek ala ibu hamil. Lihatlah tatapan mata saya yang menghunus tajam.



Takut kualat sama istri, ia mulai lunak tapi tetap ngga mau lihat kamera. Terpaksa pakai cara kekerasan. Bekep erat-erat, tangan dipegang kuat-kuat. Jadilah pose yang sangat tidak indah ini.



Tiba-tiba lengah, saat adik saya yang merangkap juru foto memanggil kami berdua, terciptalah pose yang lumayan manis ini.


Dan akhirnya pasrah saja. Terserah mau bergaya atau ngga yang penting saya tetap pose pose sambil tersenyum tanpa menghiraukan si akang yang di samping menatap dengan pandangan " alangkah narsisnya istriku"


Sesi pemotretan pun gagal total dan ditutup dengan merdunya suara mba pelayan yang memanggil nama reservasi meja kami. :)

Mulutmu Harimaumu


Hari ini timeline media social baik twitter, facebook, blog, kompasiana ramai membicarakan pernyataan seorang calon hakim agung. Benarlah kata penyanyi Bob Tutupoli

“ Memang lidah tak bertulang,
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung sribu janji
Lain di muluuut lain di hati”

Terselip salah kata sangat fatal akibatnya. Namun untuk kasus yang ini beda, bukan lain di mulut lain di hati, tetapi apa yang terucap di mulut mencerminkan isi hati. Menunjukkan minimnya rasa empati. Jangan berharap dapat simpati.

Saat kuliah dulu, ada seorang dosen saya yang kalau bicara kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah makian, kata-kata kotor. Mungkin bermaksud untuk mencairkan suasana kelas, tapi kalau ujung-ujungnya menganggap diri begitu hebat dan merendahkan orang lain , maka dapat disimpulkan apa yang terucap adalah cerminan isi hati.

“ Jika yang keluar adalah hinaan, bisa jadi yang tersimpan di dalam memang sesuatu yang hina”.

Sungguh sial nasib si calon hakim agung, maksud hati hanya bercanda, apa daya menuai luka. Angan untuk menjadi hakim agung pun tinggal sebatas mimpi. Konfirmasi di media sambil menitikkan air mata?. Rasa-rasanya public sudah jemu dengan sandiwara ala pejabat yang seperti pepesan kosong semata. Do you think Indonesian are idiot?, think again.
Balik lagi ke judul tulisan ini “mulutmu harimaumu”. Hati-hatilah saat bicara, termasuk hati-hatilah saat menulis. Jangan sampai termakan omongan sendiri. Jangan pernah mengatakan sesuatu yang mungkin akan kau langgar di kemudian hari.

Contoh ringan, jangan pernah mencibir pengguna blackberry, siapa tahu suatu saat kau akan menggunakannya karena tuntutan pekerjaan atau tuntutan lingkungan. Itu hanya contoh yang sangat kecil. Kau tak harus membenci sesuatu jika tak ingin bersinggungan dengannya. Sama halnya dengan kau tak harus menghina para pemuja jengkol jika memang kau tak ingin memakannya.

Ada seorang teman yang dulu sempat menulis bahwa ia tidak mengerti kenapa orang lain suka sekali berinterkasi di FB, namun sekarang ia addict di dalamnya. Hey, jaman berubah, seleramu bisa berubah friend.

Mulutmu harimaumu, berhati-hatilah.

Jangan pernah meremehkan kuis hunter hanya karena kau tak suka ikut kuis kecil-kecilan karena kau tak tahu betapa senangnya memperoleh hadiah yang kelihatan seperti noktah-noktah itu namun kalau dikumpulkan bisa menjadi gundukan noktah, membentuk garis , akhirnya menjelma lukisan yang indah. It’s called portofolio.

Jangan pernah menganggap penggila lomba blog berselipkan komersilitas sebagai penulis murahan. Karena suatu saat kala kau bosan dengan rutinitas bisa jadi kau tergiur untuk menyelam di dalamnya. Apalagi saat kau mengecap manisnya sebuah kemenangan.

Mulutmu harimaumu, berhati-hatilah

Begitu pun saat kau merasa statusmu adalah status terbaik di muka bumi. Jangan remehkan para ibu rumah tangga hanya karena kau bahkan mungkin tak akan sanggup selama 24 jam penuh berkutat di dalam istana kecilmu. Siapa tahu suatu saat kau terbentur pilihan hingga memaksamu melepaskan sepatu bertumitmu dan menikmati indahnya rengekan balitamu.

Pun cibiran sinismu terhadap para perempuan bekerja, yang berjibaku meringankan beban keluarga dan sedikit memberi kesempatan pada dirinya untuk mengaktualisasikan diri. Bisa jadi, dalam hitungan hari kau pun harus berlarian bersaing dengan matahari pagi demi rezeki yang kau bawa pulang saat matahari berganti dengan rembulan.

Mulutmu harimaumu, maka kerangkenglah dengan rantai yang akan menjagamu. Karena bisa jadi hari ini ia memakan lawan, besok-besok kau yang ditelannya

Mulutku harimauku, ia pernah melumatku bulat-bulat. Jangan sampai kau pun mengalaminya teman.

RIP M.Daming Sanusi

Custom Post Signature