Main
tebak-tebakan yuk…..
Penyakit
apa yang tidak menyakitkan, sepele namun membuat penderitanya mengidap panas
dingin karena malu??
Ayoo apa??
Yup
Benar… PKK alias Panu Kadas Kurap
Jangan
anggap remeh tiga penyakit ini, karena bisa menyebabkan kematian. Iya MATI
GAYA.
Bayangin
aja kalau kita mengidap salah satu dari three musketeers tersebut. Kalau
perempuan, sudah pasti ga akan lolos seleksi kontes Miss Universe. Kalau
laki-laki? Haqqul yakin gagal audisi iklan susu Tiga huruf itu El EM EN. Tuh
kan, bukan cuma mati gaya, malah bisa mematikan kesempatan berkarir dan
mendapat rezeki plus kesempatan eksis di dunia entertainment.
Penyebab penyakit
sepele namun berdampak sistemik tersebut disinyalir adalah karena si penderita
kurang menjaga kebersihan, lebih jauh lagi karena si penderita jarang mandi.
Soalnya, sumber malapetaka itu bernama jamur dan bakteri yag suka sekali tumbuh
di tempat-tempat lembab.
Tahukah anda negara
mana yang memiliki jumlah pengidap PKK terbanyak di dunia?
Kalau tahu kasih tahu
saya ya. Belum ada sih data yang secara pasti menyebutkan negara mana yang
beruntung itu, karena kebanyakan penderita PKK tidak pernah mengeluhkan
penyakit ini ke dokter atau ke pusat-pusat kesehatan, tak lain dan tak bukan
karena MALU. Paling bisa kita teliti dengan jumlah penjualan obat PKK di
apotik. Namun yang pasti penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang di daerah yang
memiliki suhu hangat dengan kelembaban yang tinggi, ya seperti di negara kita
tercinta ini.
Pengidap PKK pastinya
serta merta akan dicap sebagai orang yang Jorok. Tapi pernahkan kita menyadari
apa penyebab mendasar berkembangnya PKK di tubuh manusia yang normalnya kalau
tahu penyebabnya pasti akan menghindari pemicunya.
Kita telusuri yuk. Ambil
contoh Panu aja deh. Kadas dan kurap kita kurung di kamar dulu.
Benar banget penyakit
PKK timbul karena si empunya kurang menjaga kebersihan, akibatnya tumbuh jamur yang
merupakan cikal bakal bentol-bentol putih bernama panu tadi. Biasanya diderita
oleh orang-orang yang banyak berkeringat dan tidak membersihkan diri dari
keringat itu.Muncullah tunas-tunas jamur di area yang lembab. Seperti leher,
punggung, dada bahkan di wajah. Nah cara paling praktis untuk mencegahnya, yaaa
jagalah kebersihan, salah satunya dengan mandi yang bersih secara teratur.
Pakai sabun dan pakai air bersih tentu saja. Sebab percuma juga sering-sering
mandi kalau pakai air penuh kuman dan bakteri, sama aja bohong dong.
Usut punya usut,
berdasarkan hasil penelitian, ternyata jumlah penderita penyakit kulit , terbanyak
berada di daerah Indonesia Timur yang kalau ditelusuri lagi ternyata
daerah-daerah yang memiliki masalah keterbatasan air bersih. Wajar sekali, alih-alih memikirkan mandi tiga kali sehari untuk menjaga kebersihan
tubuh dan kulit, kalau buat masak,
minum, dan bersih-bersih dari buang hajat saja susah. Hayoooo kalau kalian
dikasih air bersih seember di tengah kondisi air sulit, pastilah mandi menjadi
prioritas terakhir. Betul tidak??.
Trus kenapa saya
bilang di paragraph awal tadi bahwa ada dampak sistemik dari orang yang jarang
mandi. Coba lihat gambar di bawah ini
Tuh kan sistemik
banget. Itu baru akibat dari satu penyakit sepele karena kelangkaan air. Belum
lagi 30 penyakit lain yang disebabkan bukan saja karena kelangkaan air tapi
karena air yang tidak bersih. Sebut saja kolera, hepatitis, polymearitis,
tupoid, disentri trachoma, malaria, yeloow fever,diare dan penyakit cacingan.
Karena itu ngga salah
kalau kita katakan bahwa air adalah sumber segalanya, termasuk sumber
kebahagiaan dan sumber kesehatan. Ada dan tiadanya berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup penghuni bumi ini.
Kelangkaannya saja bisa membuat kehidupan kacau balau apalagi ketiadaannya.
Bisa koit kita semua.
Sering dengar kan,
istilah “ Api, kecil jadi kawan, besar jadi lawan”.
Lain api lain pula
air. Kurang bikin merana, lebih bikin masalah. Duuh serba susah ya.
Apakah Negara kita
kekurangan sumber air bersih?
Sebenarnya tidak. Kita
tahu, bahwa tidak semua air yang ada di bumi ini bisa dikonsumsi dan digunakan
oleh makhluk hidup. Air laut, air salju, jelas tidak bisa. Padahal sebagian
besar air permukaan ada di lautan.
Sumber air bersih
yang paling sering kita lihat adalah air sungai, air danau dan air tanah.
Indonesia memiliki
hampir 500 buah sungai. Namun sayangnya, menurut Kementrian Lingkungan Hidup (
KLH), sebanyak 75.25 % dari jumlah titik pantau terhadap 411 sungai tersebut
memiliki status tercemar berat. Mulai dari limbah industri, limbah rumah
tangga, sampah organic, tinja manusia sampai bakteri coliform dan fecal coli
penyebab diare. Ngga heran masyarakat di daerah aliran sungai tercemar banyak
mengalami diare dan penyakit lain.
Jakarta contohnya, ibukota yang dialiri oleh
13 sungai itu, ke 13 sungainya sudah tercemar. Sungai Ciliwung termasuk yang
paling besar tercemar bakteri E coli. Kadar pemcemaran mencapai 1.6 juta
individu per 100 cc, padahal standar baku mutunya 2.000 incividu per 100 cc.
Dari jumlah tersebut, terdapat 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat
mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih. Bakteri yang sama juga mencemari
70 persen tanah di ibukota yang juga berpotensi mencemari sumber air tanah.
Makanya saya acungin jempol deh buat pemerintah Jakarta sekarang yang sedikit
demi sedikit sudah mulai membersihkan sungai-sungainya. Ciliwung sekarang sudah jauh berbeda dari tempo dulu.
|
ciliwung dulu
|
Apakah hanya sungai
di daerah perkotaan saja yang tercemar?
|
Pencemaran limbah pabrik pengolahan sawit di Riau |
Eiits nanti dulu.
Lain di kota lain di desa. Contohnya di daerah Sumatera dan Kalimantan,dimana
perkebunan sawit terhampar luas. Kebanyakan perkebunan sawit tersebut berlokasi
di sekitar aliran sungai yang notabene merupakan sumber mata air bagi
masyarakat sekitar. Sebagai
informasi, untuk memelihara perkebunan sawit di Indonesia dibutuhkan 2,5 juta
ton pupuk dan 1,5 juta liter pestisida secara regular. Akibatnya kualitas air
di sekitar pun menurun karena tercemar oleh limbah dari pestisida dan pupuk
tersebut. Apalagi ternyata masih banyak praktek pembuangan limbah oleh pabrik
kelapa sawit yang dibuang secara langsung ke sungai. Akibatnya kondisi air
sungai berubah menjadi berbau dan berminyak. Masyarakat pun tak berani
mengkonsumsi air sungai untuk memasak dan minum karena dikhawatirkan mengandung
racun. Apalagi untuk lahan g
ambut, karena tanah gambut mengandung sebagian
besar carbon yang bisa mengeluarkan gas methan.
Di daerah pertambangan seperti Bangka, Belitung, pulau Buton, di Jayapura, penyebab pencemaran air
pun berbeda lagi. Pencemar yang ada berasal dari limbah tambang. Jadi bisa
ditarik kesimpulan, bahwa dimanapun, air sungai kita prosentase tercemarnya
lebih tinggi daripada yang layak konsumsi.
Selain air sungai, sumber air lain yang tak luput dari
pencemaran adalah air tanah. Timbunan sampah menahun yang meresap ke dalam
tanah turut mempengaruhi kualitas air tanah kita. Di tambah lagi maraknya
penggunaan sumur bor oleh masyarakat sebagai upaya pencarian air bersih.
Selain itu, apa masih ada lagi?
Ternyata masih ada. Banjir adalah salah satu penyebab
berkurangnya pasokan air bersih di negeri ini. Curah hujan yang tinggi,
dikombinasi dengan perilaku masyarakat yang seenaknya plus ambisi pemerintah
melakukan pembangunan tanpa melihat keseimbangan tata kota dan tata lingkungan
menyebabkan banjir menjadi pelanggan setia beberapa kota dan daerah di tanah
air.
Apakah kondisi ini hanya terjadi di Indonesia saja?
Hohoho ternyata di negara lain juga mengalami hal yang tidak
jauh berbeda. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 milyar manusia
perhari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1.1 miliar tak mendapat
air yang memadai. Itu jumlah orang lho, bukan jumlah uang.
Di Indonesia sendiri, 119 juta rakyat kita belum memiliki
akses terhadap air bersih. Padahal
kebutuhan air bersih per orang setiap hari diperkirakan 175 liter air per
orang. Dan untuk 9 juta penduduk , diperlukan 1.5 juta meter kubik per hari. Itu
terdiri dari kebutuhan untuk mandi, minum, cuci dan buang air. Kalau dikalikan jumlah penduduk Indonesia kira-kira sekitar 33.5 juta meter kubik per
hari. Jumlah yang cukup fantastis. Saat ini perusahaan air minum (PAM) baru bisa memenuhi kebutuhan 50 persen lebih,
itu pun kalau tidak ada gangguan. Kalau ada gangguan, pelanggan PAM pun bisa
mengalami krisis air.
Padahal krisis air dapat membangkitkan epidemic penyakit.Ngga
heran berbagai penyakit-penyakit seperti diare, muntaber, tifus menjadi
penyakit yang lumrah kita temui sehari-hari.
Terbatasnya air bersih juga akan mengganggu kenyamanan dan
kebersihan lingkungan.
Kok bisa?.
Iya, soalnya kegiatan bersih-bersih kan juga
membutuhkan air. Gara-gara krisis air keadaan sekitar jadi relative kotor dan
menimbulkan banyak lalat. Kalau lalat sudah merajalela, makanan dan minuman pun
akan mudah dihinggapi lalat dan penyakit seputar pencernaan pun berdatangan
Trus apa tidak ada yang bisa kita lakukan?
Tentu saja banyak hal yang bisa kita perbuat, untuk menambah
pasokan air bersih atau minimal mempertahankan jumlah yang ada sekarang ini.
Salah satunya , memanfaatkan air yang ada. Agar layak
dikonsumsi kita bisa mengolahnya sendiri.
Sebenarnya proses pemurnian air tidaklah terlalu sulit. Ada 5
hal yang harus dilakukan, yaitu :netralisasi, aerasi,koagulasi,pengendapan dan
penyaringan. Masing-masing langkah memilki tujuan tersendiri.
1. Netralisasi,
Bertujuan untuk mengatur PH air agar menjadi netral (7-8). Hal
ini dilakukan karena contohnya air gambut memiliki tingkat keasaman yang
tinggi. Penetral yang paling murah dan mudah didapat adalah kapur.
2. Aerasi
Maksudnya adalah mengontakkan air dengan udara. Tujuannya agar
zat-zat dan senyawa berbahaya di air bereaksi dengan oksigen. Contohnya zat
besi dan mangan yang jika bereaksi dengan udara akan membentuk senyawa besi dan
senyawa mangan yang tidak larut dalam air. Maka nantinya mudah terpisah. Selain
itu aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun seperti H2S, gas
methan dan karbon dioksida. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan
pompa sepeda untuk proses aerasi.
3. Koagulasi
Koagulasi bertujuan untuk menggumpalkan kotoran dalam air
seperti lumpur, bakteri halus, zat warna. Caranya dengan melarutkan bahan kimia
ke dalam air. Bahan yang paling murah dan mudah didapat adalah tawas. Tawas
dicampurkan, kemudian diaduk, maka akan terbentuk gumpalan berupa flok-flok
4. Pengendapan
Setelah proses koagulasi, kurang lebih 40-60 menit diamkan air
tersebut sampai gumpalan kotoran mengendap.Setelah kotoran mengendap, air yang
tadinya keruh akan tampak lebih jernih
5. Penyaringan
Walaupun sudah diendapkan, namun kotoran-kotoran berukuran kecil
dan ringan masih melayang-layang dalam air. Karena ini diperlukan proses
penyaringan. Biasanya saringan yang digunakan terdiri dari, batu kerikil,
pasir, batu koral, ijuk dan arang.
Gbr Pengolah Air Minum Sederhana
Cara kerjanya :
- Pertama, air ditampung dalam tangki atau drum. Pada tangki tersebut dipasang dua buah keran. Satu keran di samping untuk menyalurkan air ke penyaringan, dan satu lagi berada di dasar tangki untuk pembuangan kotoran.
- Setelah dinetralkan PH nya, dilakukan proses aerasi, yaitu dengan memompakan udara ke dalam tangki meggunakan pompa sepeda.Pompa tersebut dihubungkan dengan sebuah pipa untuk menyebarkan udara yang dihembuskan ke dalam air. Proses aerasi ini menghasilkan endapan senyawa mangan dan senyawa besi pada dasar tangki
- Selanjutnya larutkan tawas untuk proses koagulasi. Akan terbentuk gumpalan kotoran. Setelah didiamkan beberapa saat maka kotoran tersebut akan mengendap di dasar tangki.
- Untuk memisahkan endapan tersebut, buka keran air pada dasar tangki.
- Air yang telah bebas dari gumpalan kotoran tadi dialirkan melalui keran samping ke bak penyaringan dengan susunan sebagai berikut:
- Setelah
melalui proses penyaringan, akan diperoleh air jernih dan bebas kotoran .
Air Baku, Air Olahan yg Belum disaring, Air Olahan Setelah Disaring
Proses
pemurnian air (water
purifier ) tersebut tergolong sederhana, mudah dan murah.
Bahan-bahan yang digunakan juga relative mudah diperoleh.
Namun, walaupun prosesnya tergolong mudah dan
murah dibutuhkan waktu untuk memprosesnya dari mulai penampungan,
penggumpalan, pengendapan sampai penyaringan. Disamping itu air hasil olahan
memang secara fisik terlihat jernih, namun kualitasnya belum dapat
diyakini terbebas dari segala jenis bakteri penyebab penyakit. Kebanyakan
masyarakat di daerah perkebunan tetap melakukan treatment lanjutan berupa
perebusan air sebelum dikonsumsi untuk meyakini air tersebut terbebas dari
kuman.
Untuk masa sekarang, hal ini bisa teratasi dengan membeli air
kemasan. Air kemasan mudah diperoleh dimana saja dengan berbagai merk. Air
kemasan ini berasal dari sumber mata air pegunungan setelah melalui proses
pemurnian dan tentu saja dengan ditambahkan mineral. Salah satunya adalah Aqua.
Berbeda dengan merk air mineral lain, sumber air aqua berasal dari mata air
terpilih setelah dilakukan penelitian dan obsenrvasi selama bertahun-tahun.
Jadi tidak ujug-ujug ngambil dari air gunung. Ada parameter-parameter kandungan
mineral yang ada di dalam air yang menjadi standar Aqua.
Selain itu, ada hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya mungkin tidak secara langsung terhadap
penanggulangan kelangkaan air bersih, tapi jika dilakukan dalam jangka panjang,
ujung-ujungnya kesana juga. Kan sitemik saya bilang. Diantaranya:
Memanfaatkan sampah domestic rumah tangga.
Saya pernah
baca di tweet Dewi lestari tentang ide lubang sayur. Jadi kalau ibu-ibu
masak, kan pasti ada cabe, bawang, trus akar-akar sayur tuh kayak
kangkung, bayam yang selama ini kita buang. Nah mulai sekarang bisa dibuat
lubang di sekitar dapur. Ngga perlu halaman yang luas. Setiap habis
potong-potong sayur, plung masukin ke lubang sayur. Tapi jangan dicampur
sama sisa nasi , atau lauk pauk kemarin malam ya, murni sampah sayur. Dua
minggu yang lalu, saat saya membersihkan kulkas, baru deh kelihatan banyak
cabe yang saya beli udah hampir membusuk. Oleh ART saya, biji cabenya
dikeluarin trus disebar-sebar di tanah, satu dua tunas mulai muncul.
Bawang juga ada yang tumbuh. Lumayan kan buat penghematan dan mengurangi
sampah domestic. Ntar kalau dilakukan berjamaan setidaknya mengurangi
timbunan sampah yang bisa menyebabkan air tanah tercemar.
Menggganti kantong plastic dengan kantong kertas.
Ah ide basi. Iya sih sudah banyak kayaknya yang ngasi ide ini. Tapi, yang mau
saya himbau disini bukan bagi pembeli, tapi bagi penjual. Saya salut dengan
pedagang batik di jogja. Hampir semua toko batik disana menggunakan
kantong kertas sebagai pengganti plastic. Banyak keuntungan yang bisa
didapat. Pertama lebih ramah lingkungan. Kedua bisa ditulisi macam-macam
termasuk untuk ngiklan. Ketiga, kalau kantongannya bagus dan keren, tidak
jarang kita akan memakainya untuk membawa sesuatu di lain waktu, Buat bawa
buku, buat tempat bekal ke kantor, bawa perlengkapan sholat. Artinya tanpa
harus mengeluarkan biaya tambahan, pembeli akan mempromosikan toko kita
secara tidak sadar. Hubungannya dengan air bersih apa coba?. Yaaa itu
tadi, lagi-lagi pengurangan sampah karena limbah plastic yang bisa merusak
air tanah
Gunakan kembali plastic yang telah dipakai.
Nah yang ketiga ini khusus untuk pembeli. Jadi, ngga ada salahnya kita
bawa plastic bekas di tas. Jadi saat membeli barang contohnya ke
supermarket yang entah apa alasannya suka sekali memberi kantung plastic berbagai
ukuran,kita bisa menolaknya dan memakai plastic yang kita bawa sendiri.
Hemat sampah hemat sampah
Hemat Kertas
Trus bagi pegawai kantoran, anak kuliahan, mari kita
memakai kertas seefisien mungkin. Kalau ngga penting-penting amat ngga
usah diprint, bisa pakai email. Kertas print yang gagal, sisi baliknya
bisa dipakai lagi, misalnya untuk nota dinas atau keperluan intern. Kalau perlu,
disobek dua, dikumpulin, dikasi judul lucu, dijilid, trus kasih ke anak,
atau ponakan buat kertas latihan ngerjain soal. Hemat sampah hemat sampah
Kalau dari masyarakat sudah timbul kesadaran berubah dari
hal-hal kecil, dampak sistemiknya bisa kita rasakan mungkin berpuluh tahun
kemudian.
Pentingnya Peran pemerintah
Nah, peran pemerintah juga ngga kalah pentingnya. Ada
beberapa hal yang wajib pemerintah lakukan dalam rangka memenuhi hak warga
negara mendapat air bersih layak konsumsi demi terciptanya generasi Indonesia
yang sehat dan berkualitas.
- Sesuai pemaparan saya di atas, pemerintah harus
menindaktegas para pengusaha perkebunan yang melanggar UU lingkungan,
khususnya terkait penanaman kebun sawit di wilayah DAS dan pencemaran
limbah pabriknya
- Kalau subsidi BBM jadi dicabut, saya harap pemerintah mengalokasikan anggaran tersebut sebagian untuk penyediaan air bersih
bagi daerah-daerah krisia air.
- Mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk memasukkan
program penyediaan sarana prasarana air bersih dalam program CSR atau bina
lingkungannya. Jadi ngga melulu untuk kaum dhuafa dan dunia pendidikan
saja. Generasi cerdas bisa dilahirkan dari lingkungan yang sehat. Aqua
sudah melakukannya untuk beberapa daerah. Inget iklan orang papua itu
kan?.
- Menyediakan tempat sampah sebanyak-banyaknya di setiap
sudut kota, kalau perlu di metromini pun disediakan tempat sampah
- Edukasi…. Edukasi. Hal yang teramat penting. Edukasi
dini terhadap anak usia SD tentang pentingnya menjaga sumber air bersih. Kalau
perlu ditambahkan dalam kurikulum pendidikan program kunjungan ke
perusahaan air minum plus ditambahkan materi cara-cara melestarikan air
seperti cara menabung hujan, membuat biopori, membuat sumur resapan , atau
cara mengolah air.
Semoga saja, Indonesia yang lebih sehat dapat tercipta di
masa mendatang. Mari lestarikan air kita, karena dia begitu berharga.
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2011/09/07/060354927/30-Penyakit-Ini--Akibat-Krisis-Air-Bersih)
http://www.kelair.bppt.go.id
http://www.mongabay.co.id