Setiap hari
bumi diperingati pasti jadi lebih banyak orang yang sadar lingkungan.
Ramai-ramai kampanye membuang sampah pada tempatnya, irit BBM sampai ajakan
earth hour di kota-kota besar. Seneng deh mendengarnya,semakin banyak orang
peduli pada lingkungan, maka masa depan Tara dan teman-temannya bisa lebih
terjamin. I love my baby hahaha, jadi yang terpikir pertama kali ya hubungan
lingkungan dengan hidupnya Tara kelak.
Selama ini mungkin
banyak dari kita sudah mengerti bahwa kegiatan rumah tangga menyumbang limbah
yang tidak sedikit, mulai dari sampah dapur, sampai air cucian yang mengandung
detergen. Nah ada satu nih hal yang mungkin luput. Bahwa ternyata disamping
limbah rumah tangga, industri perhotelan juga penyumbang sampah dan limbah yang
cukup signifikan lho.
Kebetulan saya
baru balik dari perjalanan dinas yang mana setiap dinas yang keluar kota gitu
pasti nginepnya di hotel dan hotelnya biasanya bintang 3 sampai 5.
Tahu kan kalau
kita nginep di hotel,satu kamar pasti disediain dua handuk mandi, satu handuk
untuk keset kaki. Kalau hotelnya bagusan juga disediakan handuk untuk muka. Nah
handuk-handuk ini biasanya berwarna putih. Terus setiap hari bakal diganti sama
petugas hotel Jadi tiap hari tamu hotel bakal dapat handuk baru yang
hangat,bersih dan wangi. Berarti tiap hari handuknya harus dicuci dong.
Bayangkan berapa banyak tumpukan cucian handuk setiap harinya per hotel.
Handuk-handuk
itu pasti direndam pakai detergen,diputar di mesin cuci,dikasih pewangi dan
pemutih hingga akhirnya dikeringkan pakai mesin pengering lagi. Ini handuk lho
bukan pakaian biasa jadi pastilah waktu pengeringan lebih lama, dan karena
handuknya berwarna putih maka nyucinya juga harus bersih bener biar ngga kusam.
Bisa dibayangkan berapa detergen yang harus dipakai untuk satu hotel per-hari,
akumulasikan saja degan jumlah hotel yang ada, di Jakarta misalnya. Saya males
ngitungnya, tapi pastilah jumlah limbah yang dihasilkan besar banget. Padahal
sehari-hari saja di rumah kita kalau pakai handuk juga tidak tiap hari ganti
tho, paling juga seminggu sekali, xixixi.
Nah,
bagaimana kalau mulai sekarang, kalau misalnya kita nginep di hotel
selama beberapa hari gitu, biasanya paling 1-3 hari lah, yo mbok ngga usah
minta ganti handuk setiap hari. Minimal mengurangi limbah detergen dan
pemakaian listrik untuk mesin cuci. Selain handuk, seprai dan selimut juga ngga
usah lah minta ganti setiap hari, emang kita ngapain di kasur, main pasir apa
hahaha.
Sekarang
ini beberapa hotel sudah mulai menerapkan kebijakan ini. Mereka biasanya
menempatkan kartu informasi yang menyatakan bahwa mereka tidak mengganti handuk
, seprai dan selimut setiap hari. Tetapi kalau kita keberatan dan mau agar
diganti setiap hari, kita boleh saja memintanya dengan menempatkan kartu
tersebut di bawah bantal setiap pagi.
Saya
sudah memulainya dari beberapa tahun belakangan. Kemarin juga saat nginep di
hotel, saya ngga minta handuknya diganti, cukup kamar dirapiin, dibersihkan,
handuknya dijemur saja, seharian pergi, balik-balik handuknya sudah kering kok,
dan tentunya masih bersihlah, kan Cuma dipakai mandi bukan dipakai
ngelap-ngelap kamar mandi hahaha.
Saya
#BeraniLebih anti mainstream dengan tidak minta ganti handuk setiap hari setiap
menginap di hotel, demi mendukung gerakan Go Green dari diri sendiri dan dengan
cara yang sederhana.
Kalau
Kamu?, #BeraniLebih apa nih?
Nah, yuk kalau ada hotel yang ngganti2 terus, mungkin bisa ditulisin di kertas catatannya supaya membuat tulisan di kamar mandinya kalau handuk ga perlu dignti setiap hari, jika tamunya mau.
ReplyDeleteDi rumah pun padahal dua minggu juga belum tentu ganti. :D
Semangat go green :D
ReplyDeletetentang handuk dan sprei hotel, cowo mah, ya gitu deh, haha
ReplyDeletekalau saya kebiasaan di rumah handuk di cuci seminggu sekali otomatis kalau ke hotel ga minta ganti tiap hari , ngikutin kebiasaan di rumah *ndeso*. nah klo toileternya spt sabun dsb saya bawa ke rumah heuheu
ReplyDelete