Mengapa kamu tidak Disarankan menyiapkan dana pendidikan dengan Asuransi Pendidikan
Jawabannya karena memang ngga tepat.
Aku kasi tau dulu ya bedanya investasi dan Asuransi
Investasi
Tujuan : Dapat Return (keuntungan) di atas rate inflasi
Waktu : Tau kapan mau dipakai uangnya : setahun lagi, 5 thn, 10 thn , 20 thn lagi
Jumlah : Tau dengan pasti dana yang dibutuhkan :100 juta, 500 juta, 1 milyar, 10 milyar
Instrumen Investasi :Reksadana, obligasi, saham, properti, Equity Crowd Funding, emas,
Cara memilih produk yang sesuai : Berdasar jangka waktu, ketersediaan dana, profil risk.
Asuransi
Digunakan sebagai mitigasi atas risiko kehidupan yang tidak bisa dikendalikan. Tujuannya menempatkan sesuatu yang diasuransikan pada kondisi financial seperti sebelum terjadi risiko
Risikonya sangat mungkin terjadi tapi kita tidak tau kapan waktunya. Bisa besok, bisa hari ini, bisa setahun lagi. Sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat tetap, kematian.
Saat risiko terjadi, impact terhadap keuangan akan sangat besar, berpotensi mengganggu keuangan.
Instrumen asuransi :
Asuransi kesehatan : utk mengganti biaya pengobatan
Asuransi jiwa: utk menggantikan penghasilan
Asuransi kebakaran : ut menggantikan kerugian akibat kebakaran
Asuransi kecelakaan: utk menggantikan kerugian akibat kecelakaan.
Nah sekarang, coba kita analisa, untuk menyiapkan dana pendidikan butuhnya asuransi atau investasi?
Tujuan : jelas , dana pendidikan anak.
Waktu pemakaian dana : diketahui, SD 6 thn lagi (kalau anaknya baru lahir). SMP 9 thn lagi, SMA 12 thn lagi, kuliah 15 thn lagi
Berapa dananya? : Bisa diketahui dengan mencari tau ke sekolah tujuan.
Bisa dilihat kan, kriterianya masuk ke investasi, maka menyiapkan dana pendidikan anak ya pakai produk investasi ya, bukan pakai asuransi.
Tapi kan kak bisa juga pakai asuransi pendidikan, supaya kalau ortunya meninggal dunia, ada UP cair sehingga anaknya bisa tetap melanjutkan sekolah?
Bener banget. Kalau memang yang menjadi tertanggung adalah orangtuanya.
Definisi di atas adalah kegunaan dari asuransi jiwa. Salah satu fungsi asuransi jiwa memang supaya kalau pencari nafkah di keluarga meninggal dunia. Maka akan ada UP yang cair, sehingga uangnya bisa digunakan anak untuk melanjutkan sekolahnya.
Tertanggung : orang yang diasuransikan. Artinya jika terjadi risiko meninggal dunia, maka UP (Uang Pertanggungan) akan cair.
Uang Pertanggungan : Dana yang cair jika tertanggung meninggal dunia.
Maka, di asuransi pendidikan, jiwa yang dilindungi bukan orangtua, tetapi anak. Artinya, UP meninggal dunia akan cair jika anak yang meninggal dunia, bukan jika ortu yang meninggal dunia.
Kalian pernah ngga melayat ke pemakaman anak teman kalian?
Saat anak meninggal dunia, apakah ortu butuh dana? Apakah ortu kehilangan atau terganggu financialnya saat anaknya meninggal?
Tentu tidak ya. Justru jika anak meninggal dunia, maka ortu ga butuh lagi dana pendidikan (ya kan anaknya udah meninggal). Maka ngga perlu tuh UP yang pertanggungannya adalah anak.
Yang butuh dilindungi itu ya jiwa ortunya.
Maka dari itu, kalian ngga perlu asuransi pendidikan untuk menyiapkan dana pendidikan anak kalian. Pakailah produk investasi seperti reksadana saham obligasi, dsb
Lho lalu kalau ortunya meninggl dunia sebelum dana pendidikannya terkumpul gimana? Siapa yang melanjutkan investasinya?
Thats why selain nyiapin dana pendidikan anak, ya ortunya beli asuransi jiwa dong yah. Beli asuransi jiwa yang masa pertanggungannya sampai anak terkecil selesai sekolah. Sehingg kalau terjadi ortu meninggal dini sebelum anak tamat sekolah, akan cair tuh UP untuk mengganti penghasilan ortu yang hilang krn ybs meninggal dunia.
UPnya ini ya dipakai untuk neruskan investasinya.
Jadi gitu ya. Pilih produk sesuai fungsinya.
Nah sekarang, coba cek polis asuransi pendidikan yang udah kalian beli. Nama siapa yang tertulis sebagai tertanggung di situ?
Nama anakmu? Atau nama dirimu?
Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.
Jawabannya karena memang ngga tepat.
Aku kasi tau dulu ya bedanya investasi dan Asuransi
Investasi
Tujuan : Dapat Return (keuntungan) di atas rate inflasi
Waktu : Tau kapan mau dipakai uangnya : setahun lagi, 5 thn, 10 thn , 20 thn lagi
Jumlah : Tau dengan pasti dana yang dibutuhkan :100 juta, 500 juta, 1 milyar, 10 milyar
Instrumen Investasi :Reksadana, obligasi, saham, properti, Equity Crowd Funding, emas,
Cara memilih produk yang sesuai : Berdasar jangka waktu, ketersediaan dana, profil risk.
Asuransi
Digunakan sebagai mitigasi atas risiko kehidupan yang tidak bisa dikendalikan. Tujuannya menempatkan sesuatu yang diasuransikan pada kondisi financial seperti sebelum terjadi risiko
Risikonya sangat mungkin terjadi tapi kita tidak tau kapan waktunya. Bisa besok, bisa hari ini, bisa setahun lagi. Sakit, kecelakaan, kebakaran, cacat tetap, kematian.
Saat risiko terjadi, impact terhadap keuangan akan sangat besar, berpotensi mengganggu keuangan.
Instrumen asuransi :
Asuransi kesehatan : utk mengganti biaya pengobatan
Asuransi jiwa: utk menggantikan penghasilan
Asuransi kebakaran : ut menggantikan kerugian akibat kebakaran
Asuransi kecelakaan: utk menggantikan kerugian akibat kecelakaan.
Nah sekarang, coba kita analisa, untuk menyiapkan dana pendidikan butuhnya asuransi atau investasi?
Tujuan : jelas , dana pendidikan anak.
Waktu pemakaian dana : diketahui, SD 6 thn lagi (kalau anaknya baru lahir). SMP 9 thn lagi, SMA 12 thn lagi, kuliah 15 thn lagi
Berapa dananya? : Bisa diketahui dengan mencari tau ke sekolah tujuan.
Bisa dilihat kan, kriterianya masuk ke investasi, maka menyiapkan dana pendidikan anak ya pakai produk investasi ya, bukan pakai asuransi.
Tapi kan kak bisa juga pakai asuransi pendidikan, supaya kalau ortunya meninggal dunia, ada UP cair sehingga anaknya bisa tetap melanjutkan sekolah?
Bener banget. Kalau memang yang menjadi tertanggung adalah orangtuanya.
Definisi di atas adalah kegunaan dari asuransi jiwa. Salah satu fungsi asuransi jiwa memang supaya kalau pencari nafkah di keluarga meninggal dunia. Maka akan ada UP yang cair, sehingga uangnya bisa digunakan anak untuk melanjutkan sekolahnya.
Tertanggung : orang yang diasuransikan. Artinya jika terjadi risiko meninggal dunia, maka UP (Uang Pertanggungan) akan cair.
Uang Pertanggungan : Dana yang cair jika tertanggung meninggal dunia.
Maka, di asuransi pendidikan, jiwa yang dilindungi bukan orangtua, tetapi anak. Artinya, UP meninggal dunia akan cair jika anak yang meninggal dunia, bukan jika ortu yang meninggal dunia.
Kalian pernah ngga melayat ke pemakaman anak teman kalian?
Saat anak meninggal dunia, apakah ortu butuh dana? Apakah ortu kehilangan atau terganggu financialnya saat anaknya meninggal?
Tentu tidak ya. Justru jika anak meninggal dunia, maka ortu ga butuh lagi dana pendidikan (ya kan anaknya udah meninggal). Maka ngga perlu tuh UP yang pertanggungannya adalah anak.
Yang butuh dilindungi itu ya jiwa ortunya.
Maka dari itu, kalian ngga perlu asuransi pendidikan untuk menyiapkan dana pendidikan anak kalian. Pakailah produk investasi seperti reksadana saham obligasi, dsb
Lho lalu kalau ortunya meninggl dunia sebelum dana pendidikannya terkumpul gimana? Siapa yang melanjutkan investasinya?
Thats why selain nyiapin dana pendidikan anak, ya ortunya beli asuransi jiwa dong yah. Beli asuransi jiwa yang masa pertanggungannya sampai anak terkecil selesai sekolah. Sehingg kalau terjadi ortu meninggal dini sebelum anak tamat sekolah, akan cair tuh UP untuk mengganti penghasilan ortu yang hilang krn ybs meninggal dunia.
UPnya ini ya dipakai untuk neruskan investasinya.
Jadi gitu ya. Pilih produk sesuai fungsinya.
Nah sekarang, coba cek polis asuransi pendidikan yang udah kalian beli. Nama siapa yang tertulis sebagai tertanggung di situ?
Nama anakmu? Atau nama dirimu?
Follow IG @winditeguh untuk edukasi financial lainnya.