Tentang Mengatakan Boleh Pada Anak

Wednesday, May 10, 2017
[Sponsored Post] Tentang Kepercayaan Pada Anak



Ibu-ibu disini siapa ya yang suka larang-larang anaknya. Pokoknya bawaan kita ketakutaaan aja.

" Jangan lari-lari"
" Jangan manjat-manjat
" Jangan naik sepeda"
“ Jangan kesitu”
“ Jangan pegang itu”

BAHAYA.

Hehehe sounds familiar?

Kadang sebagai ibu, kita suka banget khawatiran ya sama keselamatan anak kecil. Kita suka mikir kalau lingkungan di luaran sana bahaya banget bagi anak kita.

Kita larang dia berlari, karena khawatir dia jatuh.

Kita larang dia megang binatang, karena kita takut ia tertular penyakit.

Kita bahkan khawatir kalau dia bermain di luar rumah, dia bakal terpapar kuman penyebab penyakit.

Duh, sebenarnya kita ini orangtua atau polisi sih, kok melarang-larang aja kerjanya ,LOL.



Padahal namanya anak-anak  ya masanya itu memang masa bermain, lari-lari, lompat-lompat , main kotor, karena itulah dunianya. Ia suka mencoba hal baru, dan suka mengkesplor apa yang ada di dekatnya. Pada usia tersebut dia lagi penasaran akan segala yang bisa dilihat, disentuh bahkan yang diciumnya. Makanya biasanya semakin kita larang semakin penasaran dia.

Mungkin sebagai orangtua kita perlu tahu, bahwa terlalu banyak larangan pada anak akan membawa beberapa pengaruh negative. Ini nih diantaranya :

1. Terganggu Tumbuh Kembangnya

Kenapa?

Karena anak selalu dilarang bereksplorasi dengan lingkungannya, akibatnya ia akan menganggap bahwa lingkungannya tidak aman. Ia jadi penakut saat hendak mengeksplorasi benda atau barang di sekelilingnya.

Itu secara mental.


2. Kurang Kreatif

Iyes, anak yang terlalu sering dilarang ina inu, bakal jadi anak yang kurang kreatif.  Karena saat ia diberi kebebasan melakukan sesuatu dan mengeksplor dunianya sebenarnya ia sedang diberi kebebasan untuk berfikir dan mengambil keputusan. Ntar pas gede dia bakal apa-apa melihat contoh dulu, ngga bisa melakukan atau berimajinasi sendiri.

Ini biasanya terjadi pada anak-anak dengan orangtua over protective.

Misal nih, saat main panjat-panjatan. Pasti di awalnya ia akan kesulitan mencapai tempat yang tinggi. Namun karena sebagai ortu kita membiarkannya, tentu saja dengan pengawasan, ia bakal menemukan cara agar bisa mencapai tempat yang ingin dipanjatnya. Nah ini contoh bahwa membiarkan anak melakukan sesuatu bakal mengasah kreativitasnya.





3. Kurang Inspiratif

Karena selalu dilarang, maka besok-besok anak kita kurang punya dorongan untuk bertindak sendiri. Apa-apa harus tunggu diperintah , tidak ada inisitaif dari diri sendiri.



4. Susah Beradaptasi

Yup, problema berikutnya adalah susah beradaptasi, karena ya gimana, wong kurang belajar dari lingkungan. Karena lingkungan adalah sebaik-balik pelatihan beradaptasi. Soalnya saat ia berinteraksi dengan anak lain, bermain di udara terbuka, maka saat itu juga ia belajar beradaptasi dengan segala jenis orang, dan segala jenis keadaan.


5. Kurang Percaya Diri

Karena apa-apa dilarang, jadi dia jadi takut berbuat salah. Takut salah akhirnya jadi ngga pede, karena khawatir orang juga akan melarang kalau ia melakukan sesuatu.




6. Prestasi Akademik Rendah

Beberapa kemampuan dan kelebihannya menjadi terkubur karena selalu dilarang. Karena ia tidak diberi kesempatan trial and error, learning by doing, maka ia juga jadi takut mencoba hal baru.

Akibatnya kemampuan analisanya terhadap sesuatu juga rendah. Ia akan sulit mencari alternative lain dari setiap permasalahan, sehingga ya berkorelasi juga dengan prestasi akademik.


7. Daya tahan Tubuh Rendah

Secara fisik, anak juga bakal lebih ringkih, karena sedari kecil sangat steril dengan pengaruh luar, sehingga ntar pas gede kena debu aja langsung sakit, kena cahaya matahari langsung pusing, haduh.


Trus gimana nih kita sebagai orangtua, apa yang bisa kita lakukan?

Kalau saya pribadi memang tidak membiasakan melarang Tara menikmati dunianya. Dia boleh lari, lompat, manjat, pegang binatang, tapi tentu tetap saya awasi. Karena gimanapun juga mereka kan masih anak-anak yang kadang tidak tahu mana yang berbahaya mana yang tidak.

Namun, ya kasih saja kesempatan dia mencoba dan merasakan serta mengalami sendiri konsekuensi setiap tindakannya.

Misal, dia minta main panjat-panjatan, ya ngga usah dilarang, bolehkan saja, namun kasih tahu supaya hati-hati karena kalau tidak hati-hati bisa jatuh, kalau jatuh bisa luka, dan bisa sakit.

Jadi kita membolehkan, namun beritahu juga konsekuensinya. Jadi anak akan lebih berhati-hati.

Saat mungkin dia jatuh, atau terbentur, dia bakal belajar, Oh kalau manjat tangga ngga pegangan bisa jatuh, “ Oh kalau naik sepeda kencang-kencang bisa jatuh.

Hobinya main sepeda


Sehingga ke depannya, kalau ia melakukan lagi, ia sudah tahu dimana titik-titik bahaya yang harus dihindari dan juga bisa mensiasati biar ngga jatuh lagi, biar ngga kepeleset lagi misalnya.

Atau misal lagi nih soal dispenser.

Tara penasaran banget sama dispenser, pengen mencet-mencet. Pas dulu masih kecil banget, daripada saya jantungan setiap dia deketin dispenser, akhirnya saya gantilah dispensernya jadi model pencetan di atas, sehingga dia ga akan sampai menjangkaunya.

Sekarang dia udah gede, udah lebih tinggi, dah pinter narik kursi untuk mencet dispenser. Nah alih-alih melarang, saya malah kasih contoh dan pengertian aja langsung.

" Tara, Tara boleh ambil minum sendiri tapi yang warna red ini kalau mau pencet harus sama bunda ya, karena ini air panas, sakit kalau kena tangan, nih coba Tara pegang"

Jadi saya taruh tuh air panas ke cangkir, saya senggolkan dikit ke tangannya. Taranya langsung bilang 

" Panas bundaaa".

" Iya panas, makanya sama bunda ya"

Jadi, saya ngga larang dia, saya hanya kasih alasan kalau dia melakukan ini maka akibatnya itu.

Kalau seperti itu dia jadi ngga parnoan sama lingkungan, tapi malah selalu nanya ke kita, dan berfikir bahwa ini boleh ini ngga boleh dengan melihat sebab akibat.

Bu ibu jangan remehin kemampuan anak-anak kita lho, logika mereka itu luar biasa.
Saya percaya kalau anak dibiarkan berekspresi, dia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, anak yang  berani dan cinta lingkungan.


Nutrisi Perlindungan Diri

Nah tapi tentu saja, saya berani membolehkan Tara main sesukanya di luar ya ngga asal bilang boleh saja, setidaknya saya yakin kalau ia terlindungi dari kuman penyebab penyakit.

Soal perlindungan, saya sudah membekalinya dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Karena Tara usianya sudah menjelang 4 tahun, maka saya kasih dia susu pertumbuhan yang mengandung zat untuk melindungi saluran cernanya.

Favorit Tara sih susu Dancow.

Soalnya susu Dancow warnanya kuning, cerah ceria yang bikin Tara semangat minum susu.

Apalagi saat ini Dancow memiliki produk terbaru yaitu Dancow Advance Execelnutri+.

Kelebihannya yaitu memiliki lebih dari 3x kandungan Lactobacillus Rhamnosus. Bakteri inilah yang fungsinya untuk melindungi saluran cerna.

Kenapa?

Karena kalau saluran cerna anak kita baik, maka berpengaruh terhadap daya tahan tubuhnya, soalnya 80% daya tahan tubuh kan terdapat pada kesehatan saluran cerna.

Saya sadar sih, kalau perlindungan tubuh merupakan pondasi utama untuk mendukung pertumbuhan fisik dan proses belajar anak, makanya menurut saya penting banget, kita sebagai orangtua aware terhadap kesehatan saluran cerna anak kita.

Kalau sudah terlindungi begitu, makanya saya tidak ragu mengatakan “ Iya boleh” kalau Tara minta ijin main di luar atau melakukan sesuatu yang baru.




Kalau bunda-bunda disini punya cerita ngga, soal mengatakan kata " Jangan" pada anaknya. Berani ngga nih bilang “ Iya Boleh” kalau anaknya minta main di luar, di alam bebas, hayooooo, sharing ya.

5 Seleb Mom Favorit

Tuesday, May 9, 2017
 

Kemarin Gesi lagi sedih, trus dia nyuruh-nyuruh saya bikin postingan tentang 5 seleb mom yang IG saya ikuti.

Ya udahlah, menghibur orang berpahala, Lol.

Untuk seleb mom, sih favorit atau idola saya udah kebaca banget kali yah. yah siapa lagi. Dian Sastro Dian Sastro Dian Sastro. Terlalu mainstream.

Khusus satu ini, saya ngga masalah lah ikut aliran mainstream, hahaha.

5 seleb mom favorit saya yaitu

1. Dian Sastro

 

Off course, siapa sih yang ngga suka sama  dia. Ya ampun Dian Sastro itu menurut saya artis yang hidupnya paling natural. natural maksudnya, ya hidupnya mirip-mirip sama kita-kita tapi versi banyak duitnya.

Ya gimana, coba follow deh IGnya. Disitu dia kelakuannya ya sama kayak ibu-ibu kebanyakn tapi versi glowing, cantik, banyak duit (ini kenapa diulang), barang-barang bagus.

Lhaa,, dimana samanya, Lol.

Entah settingan entah ngga, tapi banyak banget bertebaran foto dia lagi gendong Ishana, putrinya Dian itu lho. Mulai dari bayi pitik sampai badan Ishana gede dan kayaknya berat banget digendong. Foto-fotonya juga natural gitu, ngga yang instagramable banget , biasa aja. Tapi memang bukan kualitas fotonya sih yang membuat IG Disas asik difollow tapi karena momen-moment yang dia bagi itu seru.

Gimana dia jalan-jalan sama suami ke mall, sambil satu-satu gendong anak. Jalan-jalan ke luar negeri, sambil sama-sama gendong anak pake gendongan Ergo, yang mana itu kan masih kayak kita-kita yah.

Apalagi pernah pas blio live di IG, tau ngga apa kegiatannya menjelang waktu tidur anaknya?

DIA BACAIN BUKU UNTUK ANAKNYA

Iyes, Disa bacain buku, buku tentang anatomi tubuh gitu. Dan itu ngga keliatan settingan, keliatan memang seperti itu biasanya. Jadi makin laf laf sama dese.

Udahlah cantik, pinter, elegan, sayang anak, sayang suami, ngga lebay, punya usaha sendiri, ramah, aaaak, Disas membuat kita-kita ((((KITA))) yang mau sombong, langsung harus mikir banget, " Kamu seberapanya Dian Sastro kok mau sombong, cih "

Oya, yang paling bikin salut tuh ya, doi udah punya suami kaya tapi masih mauuu aja berbisnis. Mulai dari bisnis catering, sepatu baby, sampai terakhir nih bisnis resto di mall. Warbiasyak.

Plis Follow blio @therealdisastr biar makin banyak followernya. Karena kebahagian Dian adalah kebahagiaan saya juga.

2. Nia Ramadhani

Si bawang merah yang sekarang bermetamorfosis jadi Ratu lebah ini sungguhlah IG nya sangat perlu banget diikuti.

Untuk apa?

Untuk mengetahui bahwa ada ibu cantik dengan anak menjelang tiga yang masih cantik, singset dan hidupnya sungguh penuh cahaya.

Yes, melihat IG Nia Ramadhani entahlah kok saya selalu ikut hepi.

Hepi aja gitu melihat Nia hepi.

Emang sih di awal-awal dulu agak males ngeliat Nia, karena dia norse, pake perhiasan segede-gede gaban. Padahal ngga gitu mah, orang juga tahulah seberapa kaya suami dia. Namun belakangan doi udah mulai kalem, make perhiasan juga udah kecil-kecil ngga kayak dulu.

Trus di IG dia kan sering foto-foto sama sohib-sohib ceweknya yang selalu pake hestek #girlsquad . Seneng aja lihat mereka, type-type sosialita yang bikin iri tapi ngga bikin sebel. Gimana sih ya maksdunya. Pokoke ya seneng gitu lihatnya.

 


 
Trus si Nia ini suka bikin IG Story yang memperlihatkan kegiatan blio di rumah bersama suaminya dan anaknya si Mikha yang sungguhlah masih piyik tapi udah cantik banget.

Yang kemarin bikin sesek lagi tuh pas lihat maternity foto dia. Wow sungguh glowing dan kayak bidadari lah. Laaf, saya suka banget.

 


 

3. Zaskia Adya Mecca

Why?

Karena dia mirip saya udahlah itu alasan paling masuk akal, LOL

( Baca : 7 Artis yang meniru Gaya Saya )

Saya follow IG nya dia karena suka lihat gaya berbusananya Zaskia, santai tapi menutup aurat dan semi sporty.

 

Pokoknya sukalah, plus dia menurut saya bukan artis yang neko-neko, jadi ya kenapa ga difollow gitu lho.


4. Jennifer Bachdim @Jenniferbachdim

Doi ini istrinya Irfan Bachdim si pemain sepakbola itu lho dan sekaligus masuk gengnya Nia Ramadhani.
 

Kenapa ya dia bisa masuk geng Nia, apakah dia sangat kaya?

Oya saya masih kepo untuk anggota gengnya Nia Ramadhani,kenapa mereka bisa ngegeng. Hidupku sungguh tak berguna memang.

Balik lagi ke Jennifer.

Saya follow dia karena dia hobi olahraga, Mami-mami udah beranak dan hobi olahraga itu sungguhlah kombinasi kece buat difollow. Dia suka share beberapa gerakan yang dilakukannya , jadi bisa diikutin. Ngga heran yah bodynya super oke.

https://www.instagram.com/p/BTL5om-hBWD/?taken-by=jenniferbachdim

5. Sachi @blogsachi

Eh Sachi ini artis bukan sih atau selebgram, auk ah. Saya follow karena feednya bagus, bikin betah melihatnya, trus anaknya lucu.

Yup, no spesific reason, just i love her aja.

 

Alasannya remeh bangetlah semuanya. Lha iya, emang IG itu sama saya cuma untuk memanjakan mata dan sekalian ajang kepo-kepo sama hidup orang wahahahah karena disana mah ajang pamer yang elegan. Ya samalah dengan saya juga gitu.

Pembaca budiman jangan lupa Follow instagram saya juga yah. @WindiTeguh

Kalau kalian follow seleb mom siapa nih?



Celoteh Tara

Thursday, May 4, 2017


Hal yang paling bikin saya amaze sama Tara itu adalah kemampuannya berbicara. Iya Tara itu cepet banget ngomong. Sekarang usianya sudah hampir 4 tahun dan dia sudah pintar merangkai kalimat panjang.


Selain kelimatnya itu udah tersusun, Tara juga menurut saya udah mulai jalanlah nalarnya. Kadang cara berpikir dia bikin saya yang wow wow atau ngga malah ngakak bareng sama mas Teguh karena ga kepikiran anak usia segitu udah jalan logikanya.

Biar saya ga lupa, saya sering tuh di FB bikin status soal celotehannya Tara. Biar ga ilang saya rangkum ajalah disini .



Logika Tara

Kecil-kecil Tara udah jalan logikanya, dia udah tahu sebab akibat. Seperti misalnya kenapa ia harus sikat gigi tiap malam, biar giginya tidak busuk.

Jadi tiap malam tuh Tara suka makan coklat, dan entah gimana, dia tuh suka sok-sok minta ijin ke saya sekaligus menerangkan bahwa makan coklat malam-malam itu ga apa lho bunda.

" Bunda, Tara makan coklat, tapi nanti Tara sikat gigi, ya kan bunda, biar giginya ga busuuuuk"

Nadanya lucu deh.

" Oke deh, Tara bisa ngga sikat gigi sendiri"

" Bisa. Tara kan anak pintar, anak bunda "

Lol


Logika Tara 2

Tara dan adeknya itu saat ini minum susu formula. Nah di kemasannya itu berbeda tulisan angka sesuai range usianya.

"Bunda... Adek udah 3 tahun ya"

" Belum sayang, adek masih setahun"

" Udah 3 tahun bundaaaa.."

" Belum masih setahun"

" Iiih bunda ni lah"

Ga lama Tara lari ke dapur dan kembali membawa kaleng susu adeknya. Di kalengnya ada tulisan 3 tahun

" Ini lho bunda, adek udah 3 tahun, Tara udah 4 tahun. Bunda dan papa salah, Tara yang benar "

😂😂😂

Ya kali Tara susu anak 1 tahun kan memang rangenya di 1-3 tahun xizizi 


Tara si Manajer Keluarga

Setiap pagi tuh si wawak di rumah belanja di tukang sayur keliling. Tara suka ikutan belanja. namun karena hari Sabtu, dia ngga ikutan belanja, karena asik main sama saya.

Begitu si wawak selesai belanja, dan membawa belanjaan ke dalam rumah, Tara langsung interogasi sambil ngabsen belanjaan wawak

Tara :" Wawak, udah belanja cabe?"
Wawak :" Udah"
Tara :" Udah belanja sayuuuuur?"
Wawak :"Udah"
Tara :" Udah belanja ikaaaan"
Wawak:" Udah"
Tara :" Okeee, wawak pintar kayak Tara"


Wahahahahha. Gayamu Tara




Tara si anak Pengertian


Bundanya lagi gundah. Si wawak yang jaga Divya mau resign.

Saya:"Tara, Tara mau bunda di rumah aja atau kerja? Bunda di rumah aja ya? "

Tara:" Tak tak tak. Bunda boleh pergi kerja, adek biar Tara yang jaga " (logat upin ipin)

Xixixixi. Ga tau mau ketawa apa masygul.

Tapi Tara memang suka banget disuruh menjaga adeknya. Ini yang saya bingung, kadang tuh dia sayaaang banget sama adeknya, tapi ya kadang juga, kelihatan cembokur banget sama Divya, Anakku memang mood-moodan.



Tara si Pencari alternatif

Saya jalan berdua sama Tara, mau ke mall. Saya pakai baju ungu, celana item, jilbab ungu juga. 

Tara pake baju ungu juga. 

Nah di jalan ada boneka besar kayak ondel-ondel gitu, tapi sosoknya anak laki-lakilah dengan topi warna merah. 

Nah saat melewati si boneka, Tara teriak-teriak. Iya karena selama ini kan cuma malam doang kesitu.

Trus si Tara teriak-teriak

"Bunda..... Bonekanya topinya red... "

" Oiya... Red ya. Red itu kayak apa"

Dia mikir sambil ngeliatin baju dia dan baju saya. Kebetulan ga ada samsek unsur merahnya.

" Merahnya kayak apa Tara"

" Kayak bibir bundaaaa"

👄👄👄👄 wahahahaha. Bundanya langsung mingkem





Tara si Anak Solehah

Bundanya lagi nyanyi

" Pelangi2 alangkah indahmu
Merah kuning hijau di langit yang biru
Pelukismu Agung, siapa gerangan
Pelangi2 ciptaan Tuhan"


Tara :" Ciptaan Allah bundaaaaa"

Tuhan itu Allah bundaaaaa.


Tara Sayang Bunda

Tara: " Bunda dicuntik ya.... bunda cuntik yaaa" sambil nyucuk2 kaki bundanya pake tangannya.

" Waaaah Tara mau jadi dokter ya kalo udah besar"

"Ngga mauuuuu bundaaa"

"Lho jadi mau jadi apa?" Bundanya heran denger jawaban anaknya

" Mau jadi kayak bundaaaaaaa"

T__________T terharu 😂😂😙😙




Tara yang sangat jujur

Lagi tiduran di kamar, Tara tiduran sambil minum susu dan pegang-pegang perut saya.

"Bunda.... Di perut bunda ada baaaaanyak adek. Ya kan ndaaa, pelut bunda becaaaal cekali"

T_________T

Bundanya nangis, ga komen apa-apa



Tara yang smart


Jadi suatu subuh dia bangun. sepertinya mau pipis, saya lihat dia bangun dan menuju pintu kamar. sambil ngantuk-ngantuk gitu, doi berusaha mencoba membuka pintu kamar tapi ga bisa karena pintu kamar dikunci.

Saya masih ngantuk berat, jadi cuma ngintipin dia mau ngapain.


Karena pintu ngga bisa terbuka, saya lihat dia cari-cari sesuatu. Ternyata dia nyari pampers. Saya masih melihat aja. Trus, it pampers dipakenya, lalu dia jongkok dan  pipis di pampers. Saya pikir oh, ya udahlah. Eh ternyata setelah selesai pipis, pampersnya dibuka lagi, kemudian dia pakai lagi celananya,trus dia bobo lagi.



Wahahahahaha, lucu banget lho pas ngeliatnya. Buru-buru saya bangun, gendong Tara dan bawa ke kamar mandi buat dicebokin. 



Tara yang Visioner


Bundanya pake baju tidur yang agak lucuan, bunga-bunga warna cerah.

" Bundaaa cantik sekali baju bundaa.... bunda buat sendiri yah, bunda jahit yah"

Wahahaha darmana dapat kosakata itu

Mungkin Tara bisa menerawang bahwa di kemudian hari bundanya jadi penjahit.




Tara si penyuka sayur

Menjelang tidur Tara nyanyi-nyanyi di kamar.

" Sayuuuur.... bayam....
sayuuuur.. bayam
sampai berjumpa pulang"


Awalnya saya bingung ni anak nyanyi apa.
Rupanya nyanyi sayonara, wakakaka.

Efek kebanyakan dijejeli emaknya sama bayam jadi, sayonara pun didengar Tara jadi sayur bayam, luv



Tara yang Taat Aturan


Saya lagi makan kerupuk sambil leyeh-leyeh tiduran di sofa. Tiba-tiba neng Tara negur bundanya.


" Bundaa... makannya duduk, ga boleh tidur bunda....."


Bundanya maluuu ditegur anak 3 tahun.


Tara yang Lebay

Suatu malam pas lagi main lego-lego, tiba-tiba Tara terdiam, seperti teringat sesuatu gitu,  Trus dia ngomong sambil teriak.


"Oh no Tara lupa beli cupi (yupi) bunda..."

xixixi.


Jadi begitulah anak saya yang bernama Tara. Sungguh membuat bundanya kesengesem setiap harinya.

Sampai ketemu di celoteh Tara berikutnya ya.

Oiya, saya punya instagram yang seru lhooo, saya suka sharing singkat-singkat ala mini blog gitu disana. Follow dong kakaaaa @winditeguh









Tentang Memposting Foto Anak di Medsos

Wednesday, May 3, 2017



Hmmmm ini sebenarnya topik basi sih, udah banyak banget yang bahas, di status maupun di blog.

Tentang boleh atau tidak boleh memposting foto anak di media sosial.

Sepertinya untuk pertanyaan yang satu ini bisa dipastikan hampir semua orangtua berpendapat sama, bahwa yang namanya memposting foto anak di medsos, entah itu di facebook, di IG, di blog sebisa mungkin dihindari.

Nah kalau pertanyaan itu diajukan ke saya gimana?

Baca punya Gesi :

Kalau saya pribadi sih memperlakukan soal posting memposting foto anak, sama dengan posting memposting foto saya pribadi. Kalau saya rasa ada manfaatnya buat diposting ya diposting, kalau ga ada manfaatnya ya di keep sendiri.

Manfaatnya itu macem-macem, yang dinilai berdasarkan saya sendiri. xixixi iyalah kan bermanfaat menurut saya bisa jadi sampah bagi orang lain begitu pun sebaliknya.



Kadang saya post karena saya anggap mereka lucu banget, dan saya lemah terhadap kelucuan anak sendiri.

Kadang saya post, karena ada yang ingin saya ceritakan dibalik foto itu.

Bahkan kadang saya posting foto hanya karena saya rasa fotonya cakep, dan ini layak untuk dishare.

Selama ini, saya biasa aja dalam memposting foto anak. Tidak memprotect sedemikian rupa namun ya ngga diumbar-umbar sembarangan juga. 

Biasa aja, layaknya foto yang lain.

Karena ya ngakulah, saya ini masih banci sosmed yang belum bisa menahan diri untuk tidak posting-posting foto anak.

Saya ngga punya pembelaan apa-apa dalam hal ini.

Iya saya ibu yang memposting foto anaknya di sosmed. Silahkan Judge saya, saya ngga akan membela diri.

Saya ngga akan bilang bahwa foto anak adalah mood booster saya atau posting foto anak agar menginspirasi orang lain.

Nggaaaa. 

Saya tahu konsekuensinya seperti yang sering ditulis di banyak tulisan parenting. Soal bahaya pedofil, soal bahaya penculikan anak, soal berpotensi mereka malu di kemudian hari. Yup saya tahu dan mengerti konsekuensinya. Makanya hal yang saya lakukan ya meminimalisir risiko saja.

Saya percaya yang namanya kejahatan itu bisa ada dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Bagi orang lain mungkin cara terbaik adalah menutup semua akses agar kejahatan terhadap anak tidak akan masuk atau menyentuh anaknya, salah satunya dengan tidak memposting foto anak sama sekali di medsos.

Saya menghargai ibu-ibu yang punya pendirian seperti itu.

Nah, kalau saya mungkin punya pemikiran yang sedikit berbeda.

Mungkin karena pada dasarnya saya ibu bekerja, yang bahkan anak saja saya titipkan ke mba setiap hari, mungkin bagi orang lain ini aja udah horor banget.

(Baca ya : Nitipin Anak Sama ART, Ibu Macam Apa Kamu?)

Artinya, saya tahu segala hal di dunia ini yang kita lakukan pasti ada dua sisi. Ada risiko pastinya dan selain itu ada namanya hmmmm takdir ya.

Hmmm, jadi begini.

Saya berpikiran, saya ngga mungkin memprotect anak saya dari segala hal berbau digital. bahkan saya tidak mungkin memprotect anak saya dari segala ancaman luar. Karena yang namanya kejahatan tidak hanya ada di dunia maya, di dunia nyata juga banyak. Makanya saya katakan, ya saya memperlakukan foto anak biasa saja.

Saya hanya membiarkannya seperti hal lain, namun saya punya mitigasinya.

Karena kalau Gesi tuh suka bilang kan Carpe Diem, Seize The Day.

Yah saya sedikit banyak seperti itu, tidak mau terlalu mengkhawatirkan dunia ini. Karena kekhawatiran berlebih terkadang membuat kita malah tidak bisa menikmati hidup.

Saat anak tertawa, kita jepret dan kita bahagia karena itu, lalu mempostingnya, saya masih menganggap itu wajar saja.



Saya menikmatinya.

Saya menikmati momen itu.

Karena kalau semua saya khawatirkan, percayalah saya ngga akan bisa keluar rumah. Karena memang hidup saya ya udah penuh risiko.

Mikirin kejahatan pembantu
Kejahatan pedofil
Penculikan Anak
Penjualan Organ Tubuh anak

Masih banyak lagi,

Bukan berarti artinya saya tidak melindungi anak saya. Saya hanya melakukan perlindungan dengan cara lain.

Terkait kejahatan pedofil misalnya, yang bisa saya lakukan sebagai orangtua ya memberi pendidikan sex ke anak secara dini sesuai usianya.

Tidak membiarkan anak saya keluar rumah tanpa ditemani saya atau mbanya.

( Baca ya : Sex Education Untuk Anak, Perlukah )

Memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.

Selain itu , karena usia anak saya juga masih kecil, ya saya menerapkan pengawasan melekat pada mereka selama 24 jam penuh. Saya mengontrolnya dengan menggunakan support sistem yang baik tentunya. Dengan mba masing-masing untuk anak, plus CCTV untuk memudahkan saya memantau aktivitas mereka.

Tidak ada satupun proteksi yang benar-benar akan melindungi anak kita dari kejahatan dunia luar.

Maka yang saya lakukan juga adalah berdoa.

Iya, berdoa sebanyak mungkin untuk perlindungan dan keselamatan mereka.

Karena Allah mah sebaik-baik penjaga. Siapa lagi yang bisa saya harapkan lebih dari itu.

( Baca : Hal-Hal Yang Bisa Diajarkan Kepada Anak 3 Tahun )

Namun, walau saya cenderung bebas dalam memposting foto anak, setidaknya ada beberapa aturan yang saya terapkan bagi diri sendiri dalam memposting foto anak .

1. Tidak memposting Saat ia Dalam keadaan tidak semestinya

Seperti dalam kondisi telanjang, atau yang memalukan. Yah saya ngga mau jugalah di kemudain hari anak saya jadi bahan bullyingan temannya gegara fotonya yang memalukan berseliweran di internet.

2. Tidak Mencantumkan Informasi Detail

Ya ini aturan baku ya dalam posting foto anak. Dan saya manaatinya. Saya cek lagi barusan, saya jarang menyertakan tag lokasi saat posting foto anak. Termasuk sekolah anak saya, ngga pernah dicantumkan.

3. Tidak Memposting Foto Real Time

Yup, hampir semua foto Tara dan Divya saya apload setelah sampai rumah kembali, jika fotonya saat kami bepergian.

4. Tidak memposting Foto dengan Anak Lain

Ini hampir tidak pernah dilakukan. Karena saya taulah ngga semua ortu suka anaknya nampang di sosmed. makanya ya biasanya foto mereka hanya sendirian.

5. Minta Ijin Sama Anak

Hahahah iya ini saya lakukan belakangan ini karena saya lihat Tara udah mulai ngerti. Jadi kalau mau posting saya tanya dulu sama Tara, " Ini boleh bunda aplod"

Tara udah ngerti kata aplod.

Dia bakal jawab iya, maka saya posting. Kadang dia jawab ngga boleh lho. Kalau ngga boleh ya udah ga jadi.

( Baca ya : Tentang Kata Jangan Pada Anak )

Udah sih gitu aja.

Kalau kalian ibu yang posting foto anak atau yang keep foto anak?

Postingan ini tidak untuk diperdebatkan ya, karena saya yakin setiap ibu punya proteksi masing-masing untuk anaknya.




Tentang Kenaikan Tarif Listrik

Tuesday, May 2, 2017


Lagi heboh soal kenaikan listrik


Saya tidak akan beropini macam-macam,disini saya hanya merangkumkan hal-hal yang mungkin banyak yang belum tau atau salah pengertian.


Saya sertakan link-linknya bagi yang mau penjelasan lebih detail.



1. Tarif Listrik Naik?



Bukan naik, yang benar adalah pemerintah mencabut subsidi listrik bagi yg tdk berhak menerimanya.

Subsidi listrik paling besar dinikmati oleh pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang mencapai Rp 49,32 triliun di 2015 lalu atau sekitar 87 persen dr seluruh pelanggan listrik.

Menurut Data Terpadu Penanganan Program Fakir Miskin, dari total 23 juta pelanggan rumah tangga daya 900 VA hanya 4,1 juta pelanggan yang layak diberikan subsidi.

Pencabutan subsidi listrik dilakukan bertahap sejak Januari 2015 dan itu telah dilakukan untuk pelanggan 450 VA yg tdk berhak disubsidi.

Tahun ini pencabutan subsidi dilakukan sejak januari 2017 untuk pelanggan 900 VA secara bertahap.


http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/



2. Tagihan Listrik Naik 110%?

Tidak

Tagihan listrik naik turun tergantung pemakaian. Bisa 110%, bisa 200% bahkan bisa 1000%. berbeda-beda tiap keluarga tergantung berapa banyak lampu dan elektronik yang ada di rumahnya

Yang benar,

Akibat pencabutan subsidi listrik bagi yang tidak berhak maka harga listrik dibayarkan pelanggan sesuai harga aslinya.

Jadi selama ini PLN menjual listrik per kwh adalah sebesar Rp 1.467. Oleh pemerintah harga ini disubsidi yg besarnya tergantung VA nya. Untuk pelanggan 900 VA disubsidi sebesar kira-kira 58% sehingga masyarakat hanya membayar Rp 605/kwh. Kurang dari setengah harga asli.

Sisanya yg bayar siapa?

Ya pemerintah kepada PLN.


Per 1 jan 2017 untuk pelanggan listrik 900 VA subsidi dicabut dalam 3 tahap setiap 2 bulan sekali.

Pencabutannya sebesar 30% per tahap atau per 2 bulan. yaitu :


  • Per 1 jan 2017 dikurangi 30%, harga listrik dari Rp605 menjadi Rp791 /kwh
  • Per 1 Maret 2017 dikurangi 30% lagi, harga listrik menjadi Rp1.034/kwh
  • Per 1 mei 2017, dikurangi lagi 30%, harga listrik menjadi Rp1.352/kWh.

Lalu, mulai 1 Juli 2017, pelanggan rumah tangga mampu 900 VA itu akan dikenakan penyesuaian tarif otomatis setiap bulan seperti 12 golongan tarif nonsubsidi lainnya sehingga pelanggan benar2 membayar harga asli yaitu Rp 1.467/kwh


http://listrik.org/news/subsidi-listrik-900-va-dicabut-naik-bertahap-hingga-juli-2017/



3. Pemerintah Tidak Pro Rakyat?


Hmmm

Pengalihan subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA akan menghemat anggaran subsidi sekitar Rp 22,1 trilyun.

Anggaran ini akan dialihkan untuk membangun infrastruktur listrik di 2000 desa lebih di Sumatera dan Papua.

Jadi ga orang di Jawa saja yg menikmati listrik,pembangunan merata di seluruh negeri.

Untuk pelanggan listrik 900 VA dalam kategori tidak mampu, subsidi listrik tidak akan dicabut, tetap akan diberikan.


http://m.beritasatu.com/ekonomi/399898-pengalihan-subsidi-900-va-untuk-melistriki-28-juta-penduduk.html

4. Dalam Bentuk Apa Subsidinya?

Wacananya sih dalam bentuk bantuan tunai yang disalurkan langsung ke kartu KKS para penerima subsidi.

Kartu KKS ini adalah kartu merah putih berbentuk ATM yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Saat ini di kartu merah putih atau yang disebut KKS itu, sudah disediakan sekitar 30 wallet oleh BRI, yang mana di masing-masing wallet ditujukan untuk memasukkan kuota/saldo dari bantuan pemerintah.

Jadi, ntar subsidinya diberikan dalam bentuk bantuan tunai ke rekening dan bisa diambil di seluruh jaringan kerja BRI

Besar subsidi listrik yang diterima oleh konsumen 450 VA dan 900 VA rata-rata setiap bulan tergantung pada jumlah pemakaian energi listriknya. Secara rata-rata, konsumen rumah tangga daya 450 VA mendapatkan subsidi listrik sebesar Rp80.000 per konsumen per bulan, dan untuk konsumen rumah tangga daya 900 VA adalah rata-rata Rp90.000 per konsumen per bulan.



5. Siapa yg berhak mendapat subsidi?


Adalah golongan masyarakat tidak mampu yg sudah didata Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang dilakukan sejak 2010.

Jadi PLN akan menerima data dari TNP2K siapa saja pelanggan listrik 900 VA yg tergolong tidak mampu.

PLN akan memverifikasi data tersebut dg survey ke alamat pelanggan. Jika memang datanya benar,maka terhadap si pelanggan tetap dikenakan tarif subsidi yaitu sebesar Rp 605/kwh.

Selain itu,pemegang Kartu Keluarga Sejahtera otomatis merupakan penerima subsidi listrik.

https://m.detik.com/finance/energi/d-3420657/begini-cara-pemerintah-tentukan-warga-yang-layak-dapat-subsidi-listrik#top

Jadi, masyarakat yang memang tidak mampu masih tetap disubsidi. Yang dicabut itu ya memang yang tidak layak dapat subsidi.

Tidak usah membandingkan dengan negara arab sana misalnya yah, karena memang kondisinya ngga sama :)

Oya, FYI aja, Kartu KKS untuk penampungan bantuan-bantuan pemerintah itu saat ini isinya udah banyak lho.

Ada program bantuan Keluarga Harapan (PKH) yang besarnya sesuai jumlah anggota keluarga.

Ada program PIP , ini untuk biaya sekolah anak yang kurang mampu, dan besarnya tergantung jumlah anak yang sekolah.

Ada bantuan Beras Sejahtera (rastra), berupa beras 10 kg dan gula 2 kg/bulan per keluarga.

Ntar akan ada bantuan subsidi listrik dan subsidi gas.

Jadi pemerintah sekarang tuh menurut saya ya, sedang berusaha mendudukkan segala sesuatu ke posisinya masing-masing.

Yang butuh bantuan dibantu, yang ngga layak dibantu ya tidak diberi bantuan subsidi, tapi ntar dikasi kompensasi lain dalam bentuk infrastruktur yang akan mendukung kenyamanannya.

Be Patient.


6. Tapi kadang data tidak sesuai,banyak orang tidak mampu yang tidak terdata. Jika ini terjadi bagaimana?

Yup bener. Ini adalah kekhawatiran masyarakat. Tapi jangan khawatir,pemerintah sudah mengantisipasinya dengan memberikan jalan pengaduan kepada masyarakat.

Jadi masyarakat yang merasa tidak mampu boleh banget mendaftarkan diri agar dapat menerima subsidi listrik dari negara.


Caranya :


  • Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait penerapan Subsidi Listrik Tepat sasaran melalui kantor Desa dan Kelurahan untuk kemudian diteruskan ke kantor kecamatan dan / atau kantor kabupaten. Oleh kecamatan atau kabupaten, pengaduan tersebut diteruskan ke Posko Pusat.
  • Apabila rumah tangga pengadu terdapat dalam Data Terpadu, maka segera ditindaklanjuti oleh PLN dan diberikan tarif bersubsidi;
  • Apabila rumah tangga pengadu tidak terdapat dalam Data Terpadu, maka Pokja Pengelola Data Terpadu akan memverifikasi pengaduan tersebut, apakah termasuk kategori miskin dan tidak mampu
  • Dalam rangka penanganan pengaduan masyarakat terkait kebijakan subsidi listrik tepat sasaran, telah disiapkan website “Aplikasi Pengaduan Kepesertaan Subsidi Listrik Untuk Rumah Tangga” yang dapat diakses pada alamat subsidi.djk.esdm.go.id




7. Apa saja yg dibawa?


  • KTP
  • KK
  • Kartu Keluarga Sejahtera atau KPS jika ada
  • Bukti Pembayaran Rekening listrik atau bukti pembelian token listrik utk prabayar.


Info lengkap baca disini :

http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku%20Tanya%20Jawab%20Lampiran%20Juknis.pdf

Jadi jangan negatif thinking dulu ke pemerintah.

Iya pencabutan subsidi listrik pastilah akan berimbas pada semakin besarnya pengeluaran kita, tapi toh tujuannya baik, untuk memberi listrik juga ke saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik.

Ya masak cuma kita aja yang pengen rumahnya terang, saudara kita yang lain juga mau.

Ini yang disebut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ngga apa sih kita mengeluh, karena pencabutan sekaligus pengalihan subsidi listrik ini pasti awalnya akan terasa berat, Tapi demi Indonesia yang lebih baik kenapa ngga? Toh kalau kita merasa ga mampu pemerintah kasih jalan untuk tetap menerima subsidi.

Tetap semangat ya semuaaa.


(NB. Kalau ada yang mau nambahin atau mengoreksi dipersilahkan )

Custom Post Signature