Stereotype Banker

Thursday, July 2, 2015


Sterotype bisa melekat di profesi apa saja, ngga terkecuali banker. banyak banget orang menempelkan image tertentu ke orang yang kerja di bank, padahal kadang ngga semua benar. Sebenernya pengertian banker sendiri ngga semata orang yang kerja dibank sih. Tapi biar gampang, maksud kata banker disini adalah orang yang kerja di bank. Jangan ditimpuk pake kamus ya eykeh.

Banker = Jago Ngitung Uang


Jadi katanya stereotype seorang banker itu adalah jago ngitung. Hahahaha, bener banget tuh. Saya sering mengalaminya berkali-kali. Kalo ada acara-acara sering didaulat jadi bendahara lah, jadi tukang ngumpulin duit lah, lhaa malah menjurus jadi kasir. Sepertinya orang-orang membayangkan kalau kerjaan banker di kantor itu ngitungin duit mulu. Ada sih yang memang kerjaannya demikian, itulah Teller, emang kerjaannya ya ngitung duit. Tahu kan kalau teller di bank itung ngitung duit bisa cepet banget, bahkan pada jago-jago ngitung duit pakai 3 jari, sreeet sreeet. Makanya dianggap banker ngitung duit? Keciiil. Xixixi, padahal ngga semua teller juga lho jago ngitung duit manual gitu, apa pada ngga tau ya sekarang mah para teller ngitung duit pakai mesin hitung uang, tinggal letakin di mesin, mesinnya yang ngitung sendiri.

Karena saya ngga pernah jadi teller, kadang tengsin juga kalau didaulat ngitung duit cepet-cepet, yang ada ntar malah ketelingsut lagi. Aku tidak ahli ngitung duit cyiiin, ahlinya ngabisin duit.




Gambar dari sini


Banker = Ahli Ekonomi

Disamping dianggap jago ngitung, banker itu sering dianggap ahli ekonomi.

Dulu saat ikut suami tinggal di perkebunan ( di unitnya), tanpa pakai pertimbangan, saya langsung ditunjuk jadi seksi ekonomi, soalnya ada kata ekonomi, dan banker harusnya ahli ekonomi. Padahal tugas seksi ekonomi itu kebanyakan terkait dengan kegiatan menghasilkan uang kayak ngadain bazaar, jualan apa gitu. Lhaa coba apa hubungannya sama banker.


Banker = Ahli akuntansi dan Keuangan


Selain itu banker juga dianggap ahli akuntansi dan ahli keuangan. . Ini juga ngga sepenuhnya benar. Memang di bank ada divisi yang khusus ngurusin soal keuangan, investment, global market gitu, namanya Divisi Treasury, tapi juga ngga bikin mereka semua jadi jago ekonomi dan ahli keuangan sih. Job desknya juga beda-beda yah. Ada juga divisi yang khusus ngurusin pembukuan ,akuntansi. Nah di satu divisi itu sendiri, tugas masing-masing orang beda-beda. Ada yang khusus ngurusin pajak, ada yang khusus ngurusin laporan publikasi, dan ada yang memang tugasnya ya membuat jurnal akuntansi yang biasa dimengerti orang. Jadi sangat spesifik, tidak bisa digeneralisir.


Banker = Financial Planner

Gara-gara dianggap sebagai ahli perencanaan keuangan, saya sering banget dimintain pendapat untuk perencanaan keuangan orang lain. Ditanyain asuransi apa yang bagus. Bahkan pernah dikirimin inbox minta wawancara soal financial planner dan wealth management. Duh, itu bukan keahlian saya.

Ditambah lagi, dianggap juga kalau keuangan saya pasti yang sehat walafiat, tertata rapi dan terencana dengan baik. Hahaha, kalau untuk ini sih saya masih mengusahakannya demikian. Bukan karena saya banker tapi karena yang namanya keluarga memang wajib punya perencanaan keuangan yang baik.


Mungkin belum banyak yang tahu kalau financial planner itu ada profesinya. Maka kalau mau merencanakan keuangan, tanyalah ke ahlinya langsung. Jadi ngga tepat kalau mengatakan banker itu pasti ahli keuangan. Walau demikian, ngga sepenuhnya salah juga, soalnya pas saya jadi account Officer dulu, selain tugasnya sebagai marketing dan menganalisa kredit, tak jarang saya juga harus ngasih semacam saran dan solusi untuk keuangan debitur. Tujuannya ya tentu saja, biar keuangan si debitur sehat, usahanya maju dan bisa bayar kredit tepat waktu.


E tapi walau anggapan-anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, di bank saya kerja, kami memang dituntut untuk bisa segalanya. Makanya dulu pas pendidikan segala macam ilmu digelontorkan , mulai dari akuntansi, makro ekonomi, mikro ekonomi, logistic, hukum, perkreditan, investasi, operasional perbankan, sampai menata berkas kredit pun dipelajari. Tapi begitu kerja di lapangan, kalau kebetulan penempatan di kantor pusat, maka yang dikerjakan ya akan sangat spesifik. Bahkan di satu divisi pun, beda bagian saja kerjaannya sudah beda banget. Kayak misalnya nih, di bagian perkreditan kayak saya ini. Ada yang khusus berkutat dengan kebijakan dan aturan, ada yang nangani khusus asuransi, notaries, dan appraisal, ada yang nangani khusus portofolio kreditnya, dan ada yang khusus soal hukum perkreditan dan legalitasnya. Nah lho, jadi walau satu divisi, kalau nanya ngga dengan orang yang nangani ya ngga ngerti. Ngerti sih tapi ngga mendalam.


Tapi giliran penempatan udah ke cabang atau ke unit kerja, malah memang dituntut harus mengerti semua itu. Karena yang namanya nasabah, kadang mana mau tahu kita kerja di bagian apa. Tahunya pokoknya kita pegawai bank, dimana pegawai bank harus tahu kalau dia mau nanya soal tabungan, kredit, atm, reksadana, e banking, kartu kredit, bahkan sampai masalah penukaran uang. Xixixi beratnya laaah hidup banker.

Positifnya sih, kalau saya, jadi berusaha tahu juga kerjaan bagian lain. Untungnya di kantor kami, setiap briefing pagi, bergilir masing-masing bagian mempresentasikan pekerjaannya. Jadi walau bukan kerjaan dan bagian kita, minimal tahulah apa yang lagi menjadi issue, apa yang baru, apa yang sedang bermasalah. Minimal kalau ditanya orang ngga blank-blank banget.

( Baca : Dapat Gaji dari BRI tanpa Jadi Pegawai BRI )


Tapi, dari semua anggapan itu, juaranya adalaaah ……….


Banker = Suka ngintipin rekening Orang

Ini anggapan yang parah banget. Suatu saat saya berpapasan sama teman SMA yang udah bertahun-tahun ngga pernah bersua. Ketemunya juga ngga sengaja saat dia lagi ngambil ATM di kantor saya. Eh udah ngobrol bas bis bus bentar, pas saya mau pamit, dia tiba-tiba ngomong “ Win, ntar kamu jangan ngecek-ngecek isi tabunganku ya, soalnya itu cuma rekening numpang lewat aja, tabunganku yang beneran ada lagi”, LOL

Ya ampuuun, speechless mendengarnya. Kayak yang ngga ada kerjaan aja sih akyu ngecek-ngecek rekening orang. Rekening suami sendiri aja ngga pernah kuintip, hahaha. Lagian yah, FYI, pekerja bank itu yang punya akses untuk melihat no rek nasabah itu cuma segelintir book. Yang punya akses untuk ngintipin kamu punya tabungan berapa, kreditmu ada berapa juga ngga sembarangan. Bahkan kalau kita ketauan membocorkan data atau rekening nasabah kita bisa dituntut lho, kena pasal kerahasiaan bank. Jadi jangan khawatir ya, tenang-tenang aja sono nyimpen uang di bank, ngambil kredit di bank, kecuali kamu nunggak, yang ngga berkepentingan ngga akan tahu kok berapa saldo di rekeningmu.


Banker = Gaji besar berlimpahan materi

Uhuuuuk didoain aja deh supaya benar #ngelus dada



Banker = Cantik, Ganteng, Rapi, Wangi


Masa siiih. Coba kita lihat














Oiya ya cantik dan kasep- kasep hahaha.


Jujur aja deh, kalo kalian ke bank trus nemuin teller atau CS yang ngga bening, pasti kzl kan yaaaah, xixixi. Malah jangan-jagan ada yang ke bank cuma buat ngecengin teller sama cs-nya. Kalau anggapan ini sepertinya hampir benar , tapi yah balik maning ke selera orang. . .Tapi memang penampilan menjadi pertimbangan dalam penerimaan pekerja. Apalagi untuk frontliner ada standar tinggi badan tapi ya ngga kayak pemilihan miss universe juga. Pokoknya yang penting ngga parah-parah banget, asal memenuhi syarat dan lulus test , maka bisa diterima jadi pegawai bank. Nah setelah resmi jadi pekerjanya, baru deh dikasih aturan dalam berpenampilan. Ada aturan rambutnya harus gimana, baju warna apa saja yang boleh dipakai, model baju yang dilarang. FYI banker itu ngga boleh lho pakai rok di atas lutut. Jadi kalau ada pegawai bank yang pakaiannya seksi-seksi, dianya aja tuh yang ngga profesional.


Mengapa penampilan sangat penting untuk seorang banker?

Karena bisnis bank adalah bisnis kepercayaan. Dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat kita, orang lebih mudah mempercayai seseorang yang berpenampilan rapi, wangi, cantik. Jadi jangan salahkan dooong kalau harus memilih satu diantara dua pekerja yang sama pinter, sama nilai testnya , trus yang dipilih yang lebih cantik. siapa yang salah cobaaa siapaaaa #mulai lebay.


Trus, jadi yang benar, apa dong kerjaan banker ?


Yaaa, semuanya benar. Di Bank itu, ada berpuluh Divisi yang mengerjakan berbagai hal yang intinya mengerucut ke pelayanan kepada nasabah. Jadi kami punya divisi khusus kredit ( ini pun dibagi-bagi lagi), ada Divisi khusus Dana, Divisi yang tugasnya ngurusin keuangan perusahaan dan pembukuannya, yang ngurusin aturan pelayanan, logistic, treasury, manajemen risiko, yang ngurusin khusus transaksi internasional, dan ada Divisi Hukum yang kerjaannya khusus ngurusin permasalahn hukum di bank. Ini adanya di Kantor Pusat sana di Jakarta.


Trus, semua kebijakan yang digodok di sono, diturunkan ke kantor wilayah sebagai coordinator, trus di lempar maning ke Kantor Cabang dan Kantor Unit, yang mana mereka-mereka disinilah yang akan nasabah temui.

Dan satuan terkecil yang ada di bank yang sering kalian temui itu terdiri dari Customer Service yang tugasnya sebagai pintu awal pelayanan, tempat nanya-nanya informasi, tempat buka tabungan, tempat nasabah berkeluh kesah, complain , etc etc.

Trus ada juga yang namanya teller, yang nasabah temui untuk nyetor duit, ngambil duit, nukar duit, transfer, bayar tagihan. Belakangan fungsi teller ini sudah tergantikan dengan teknologi, kayak ATM yang bisa menggantikan fungsi teller untuk ngambil uang, bayar tagihan, transfer, semualah yang biasa dilakukan teller bisa dilakukan ATM. Trus ada juga CDM ( Cash Deposit Machine) yang fungsinya menggantikan fungsi teller dalam hal penyetoran uang. Jadi sekarang ini ngga harus ke teller kalau mau nyetor atau nabung. Cukup di CDM saja sudah bisa. Makanya jangan kaget, kalau ke depannya, profesi teller ini mungkin akan menghilang.

Lalu, ada yang namanya account officer, yang nasabah hubungi kalau mau mengajukan kredit, kalau di unit namanya mantri. Ada juga yang namanya Funding Officer yang tugasnya nyari dana ke nasabah.

Selain itu ya pekerja support, kayak IT, logistic, petugas SDM, satpam dan tentu saja Pemimpin unit kerja .

Nah, jadi jangan langsung menganggap teman kamu yang kerja di bank ngga cakap cuma karena dia ngga ngerti saat kamu tanyain reksadana. Atau langsung memandang sepele saat dia ngga bisa ngitung duit cepat ala teller. Bukannya membela diri, tapi yah kadang memang ada kok yang ngga tau, samalah ya kayak orang kerja di tempat lain juga.































Tips Membeli Mobil Bekas

Tuesday, June 30, 2015
Tips Membeli Mobil Bekas



Cari-cari mobil bekas itu di jaman sekarang ngga susah kok. Ngga harus door to door datangi penjual mobil. Ngga harus ngunjungi show room juga, apalagi seperti kami yang dua-duanya kerja, hanya sabtu Minggu waktu buat hunting mobil. Kalau mengandalkan nyari manual, aih bisa setahun kali baru dapat. Makanya pakai cara yang praktis dan kekinian saja.

Salah satunya dengan mencari mobil di Rajamobil.com. Sebuah situs jual beli mobil yang user friendly. 

Tips Membeli Mobil Bekas

Tips Membeli Mobil Bekas



Cari-cari mobil bekas itu di jaman sekarang ngga susah kok. Ngga harus door to door datangi penjual mobil. Ngga harus ngunjungi show room juga, apalagi seperti kami yang dua-duanya kerja, hanya sabtu Minggu waktu buat hunting mobil. Kalau mengandalkan nyari manual, aih bisa setahun kali baru dapat. Makanya pakai cara yang praktis dan kekinian saja.

Salah satunya dengan mencari mobil di Rajamobil.com. Sebuah situs jual beli mobil yang user friendly. 

Tips Menghentikan Tangis Anak

Monday, June 29, 2015
Tips menghentikan tangis anak


Tips menghentikan tangis anak


Yah namanya anak kecil pasti senjata utamanya saat keinginanya tidak diturutin adalah menangis. Minta permen, ngga dikasih nangis. Mau pencet-pencet dispenser, dilarang nangis. Gituuu terus.

Belakangan ini Tara suka sekali marah-marah. Apalagi kalau keinginannya tidak dipenuhi, bisa ngambek dia. Iya anak saya itu ngambekan banget orangnya. Persis emaknya.

Padahal kemauannya dia kadang agak-agak bahaya. Maunya manjat-manjat tangga tangki penampungan air, aiih. Kadang juga maunya dudukin si kucing di rumah. Kan saya takut ntar kucingnya balik nyakar. Paling sering main lompat-lompatan di kasur. Tempat tidur saya yang model pakai kepala gitu dan ada sentanya. Jadi Tara bakal naik ke senta, trus dari situ lompat ke kasur, dua.. tigaa….. katanya, hap. Gitu terus bolak-balik. Tak jarang saat lompat-lompat gitu sanking semangatnya malah jatuh ke lantai, duh.

Cichuuu Papa....

Sunday, June 28, 2015
Jam setengah lima pagi, Tara bangun. Langsung minta susu

“ Cichuuu papa…. Cichuuu “

Papa dan bunda masih nyenyak bobo. Bundanya sih dengar, Cuma karena yang dipanggil si papa, jadi ngga merasa perlu bangun.

“ Minta sama bunda ya sayang” Kata papanya

“ Hwaaaa, cichuuu papa… papa…., cichuuu” Nangis makin kenceng


Dan akhirnya si papa bangkit dari kasur, buatin susu Tara. Emaknya ngulet maning. Makasi Tara chayank, tahu aja bunda masih ngantuk.

Gagal Rame-Rame

Diih si Tara udah 2 tahun lewat aja, emaknya kelupaan terus nulis tentang ultah si anak kicik. Mumpung lagi luang di kantor bolehlah kita nulis dulu #Nyengir

Jadi kan kemarin itu tepatnya tanggal 28 Mei 2015 anak saya menginjak usia 2 tahun, horeeee. Seneng banget deh perasaaan emaknya ini. Tara udah gede, udah ngga bayi bayi lagi. Sebulan sebelum ultah Tara udah rempong ngerencanain mau ngerayain ultahnya . Soalnya waktu ultah pertama dulu, udah dirayain sama keluarga besar, jadi rencananya usia dua tahun mau dirayain sama temen-temen plus anak yatim gitu. Tapi rencana tinggal rencana, mendekati hari H, eh papanya malah dinas ke Jakarta. Trus di kantor lagi rempong banget, trus ditambah saya sakit, sempat ngga ngantor beberapa hari, yo wis dah akhirnya ultah anak wedokku cuma dirayain di rumah aja, sama bundanya, papa dan si wawak. Minggu depannya akhirnya ngerayain bareng oma sama tante dan omnya di rumah makan deket rumah aja. Masih senat-senut badan soalnya.

Kenapa kok kekeh banget mau ngerayain?

Ngga ada apa-apa sih, Cuma si Tara itu suka banget tiup-tiup lilin, jadi mau ngerayain ultah itu Cuma kamuflase aja supaya dia bisa pakai baju ala princess yang kembang-kembang itu plus tiup lilin. Akhirnya yaa gitu deh, walau Cuma di rumah, tiap malam Tara minta dipakein baju kembang-kembang sambil tiup lilin. Ini berlangsung selama berhari-hari. Bajunya cuci kering J.

Dasar emak males yah, padahal dulu dah bertekad untuk mengabadikan semua milestone Tara. Tapi malah ngga jadi-jadi ditulis. Ya sud lah, mare kita rangkum selama dua tahun .

Tumbuh Gigi

Pertama kali Tara tumbuh gigi itu pas Tara lagi saya titipkan ke rumah ortunya kakak ipar. Masih 5 bulan booo, Tara udah nongol aja giginya. Akibatnya ya begitulah, kegiatan menyusui jadi horror. Seneng sih Tara tumbuh gigi cepet banget, tapi kalau boleh milih, mendingan numbuhnya ntar aja deh udah mau setahun. Masih linu linu kalo inget. Tapi untungnya (masih untung), Tara ngga termasuk anak yang suka mainin putting pake gigi gitu, jadi ngga separah cerita-cerita orang lah. Palingan meringis-meringis aja kalau lagi nyusuin.

Bisa Duduk

Tahu Tara bisa duduk, pas lagi goler-goleran sama papanya. Tiba-tiba ni anak nggusel-gusel ke badan saya, daaaan hap sambil sempoyongan gitu dia duduk, Horeeeee. Itu pertama kalinya dia duduk, dan saya sama papanya lho yang lihat bukan mbanya. Xixixi, berasa bangga gitu, ngga sempat kehilangan momen itu. (Padahal ngga tau juga sih, jangan-jangan sama mba nya juga udah duduk LOL).

Ada videonya sih ini, tapi sayanya ngga pake jilbab, jadi ngga bisa lah ya dipublikasikan. Ntar Tara kalo mau lihat , videonya bunda simpen nih. Hmm usia Tara saat itu, sekitar 8 bulan. Dan Tara ngga pake acara merangkak dulu, Tiba-tiba duduk, trus ngelesot-ngelesot kayak uler.

Berdiri

Udah bisa duduk, udah ngelesot, usia setahun Tara mulai belajar berdiri. Pegangan di tembok, di tepi tempat tidur, sambil jatuh bangun. Awalnya khawatir banget kok usia setahun Tara belum bisa jalan, palingan dititah titah gitu, kalau dilepas Cuma bertahan 3 detik, udah gitu jatoh maning. Alhamdulillah pas usia 13 bulan Tara bisa jalan juga, yippiiiie.

Di usia ini Tara juga udah bisa makan sendiri,pakai sendok. Kesukaannya jagung. Apapun makanannya yang penting ada jagungnya. Makanya buburnya Tara pasti pake jagung, supnya juga sup jagung. Masih ditambah hobinya makan jagung rebus lagi. Jaguuuung dimana mana.

Setelah itu, Tara mulai bisa ngoceh-ngoceh. Kata pertama yang bisa diucapkan Tara adalah PAPA. Itu Tara masih bayi, belum ada setahunan, sukaaa banget bilang papa….papa….. bilang bunda malah ngga bisa. Malah lebih fasih lagi nyebut kakak. Agak sedih juga sih, tapi langsung menghibur diri soale bilang bunda kan memang susah ya.

Usia 2 Tahun

Nah sekarang udah dua tahun. Tara udah pinter banget. Udah fasih nyebut Bunda dengan pelafalan sangat jelas, bukan unda, bukan nda, bukan bun, tapi BUUUUUNDA (bullet suaranya), hepi banget dengernya. Kosakatanya juga sudah banyak banget.

Udah bisa bilang papa, oma, wawak,mamam,Masha,bayon (balon),ulang tayun,tiup lilin, es krim,meong, guk guk,kulkas,ubat,madu,mandi,pergi,kerja,jambu,agung (jagung),amuk (nyamuk), cicak,jajuh (jatuh)akit (sakit),agi (lagi). Waaah buanyak deh. Dan dia juga udah ngerti omongan kami. Paling asik tuh sekarang udah bisa nyuruh-nyuruh Tara. Minta ambilin hape lah, ambilin remote tivi lah, ambilin bantal, ambilin minum, sampai minta tolong buangin sampah.

Jadi saya sambil tiduran di kamar, “ Tara ambilin hape bunda dong di kursi”
“ Haaah”
“Hape nak”
“Haaah”
“Hape sayang”
“Ape”
“ Iya, Ape”

Dan si anak kecil timak timik ke luar, bawa remote ke kamar.

“Bukan remote, tapi hape”
“Haaaah, ape”

Balik lagi, bawa dompet, gitu teroooos sampe akhirnya hape pun pindah ke tangan bunda.
Ga apalah ya, yang penting hapenya nyampe.

Trus yang paling bikin bahagia itu, kalau lagi tiduran, Tara suka megangin wajah saya, trus dciumnya bibir saya, trus cium pipi, gitu berulang-ulang. Duuh sampai terharu saya dibuatnya. Merasa istimewa sekali. Kalau tidur juga maunya dipeluk, jadi doi rebahan gitu di lengan saya, sambil melingkarkan tangannya ke leher. Aduh Tara kamu so sweet banget sih naaak.

Pokoknya di usai dua tahun ini, Tara tumbuh sehat, cantik dan pinter, ceria. Walau Tara ngga segendut dan semontok anak lain, tapi pipinya itu lhoooo tembem banget, membal kalo ditium-tium, jadi nutupin badannya yang langsing itu.

Hobi Tara

Walau masih piyik piyik gitu, Tara udah punya hobi lho. Hobinya tiup lilin, nonton Masha, main game Aeroplane, nyapu sama minum ubat. Tiap hari Tara minta minum ubat. Saya kasih ajalah daripada berisik, tapi ubatnya saya ganti madu, kan anaknya ngga tahu hahaha.

Yang paling Ngga disukai

Tara paling benci kalau lagi main sama Tara, bundanya megang hape. Bisa dibanting tuh hape. Udah berkali-kali malah. Ya ela bundaaaa, plis deh, jangan nyambi main hape kalo lagi ngurus anak. Tapi yah gimana yah, kan saya nyantainya ya pas Tara main, kalo Tara ngga main dia pasti gangguin bunda, lha kapan bersosmednya (alesan).

Anyway, happy birthday ya anak bunda sayang, semoga jadi anak solehah, sehat dan sayang sama orangtua, aamiin.




Malu-Malu

Saturday, June 27, 2015
Suami lagi asik mainan hape .

Diam-diam saya datangi, melihat saya datang dia buru-buru menekan tombol back-back di hapenya. Hap cepat saya rebut hape dari tangannya, curiga dia lagi baca apaan.

Ternyata dia lagi baca blog akyuuuu………….

Dan dia malu malu

Dan yang dibacanya tentang dirinya…..


Hahaha, ah pak suami kok pakai sembunyi-sembunyi sih baca tulisan istri sendiri.

Arisan Ganteng


Yah namanya tinggal di Indonesia tanah air beta, kayaknya ngga mungkin ngga bersinggungan dengan yang namanya arisan. Kenapa yah? Kayaknya karena orang Indonesia itu jiwa kekeluargaannya tinggi banget . Apa-apa maunya ngumpul. Seneng banget sama segala acara yang berbau ngumpul-ngumpul.

Seingat saya, malah saya udah kenal arisan sejak SD. Waktu SD tuh saya selalu ketiban jadi bendahara. Mulai dari bendara kelas, bendahara OSIS (jaman SMP), bendahara Pramuka sampai bendahara arisan. Mungkin wajah saya ini type wajah orang yang dapat dipercaya kali yah (face palm).

Mirip Siapa Sih?

Tara lagi suka banget nonton video Masha and the Bear.

Begitu saya sampai rumah pasti langsung nunjukin tab-nya minta diputerin videonya.
Baru aja saya buka, pilih menu, masih mencari-cari dimana tombol video, Taranya udah sibuk ikutan mencetin tab, ngga sabaran. Gitu terus, alhasil bolak-balik kembali ke home. Si anak kecil ngamuk ngga sabaran. Bunda juga kesal anaknya ngga mau nunggu.

“ Taraaa, kamu kok ngga sabaran banget sih naaak”
“ Yaa samalah kayak bundanya” kata papanya sambil lalu


Ghhhhr …grrrrhhhh

Kamus Bahasa Tara

Sekarang ini sudah banyak kosakata yang diketahui Tara. Tapi masih sering nebak-nebak sih kira-kira apa yang dimaksudnya. DI rumah, yang ngerti omongan Tara cencu saja saya dooong sebagai emaknya. Kalau papanya sih sering miss. Ini nih kamus bahasanya Tara.

Cichu = susu
Nyinyik = Nen
Ngingin = Dingin
Atit = Sakit
Koak = Kecoak
Jajuh = jatuh
Ai = Lagi
Tayun = ulang tahun
Pupuk = Kerupuk
Bombom =Permen
Dio = Video
Dedek = Kucing

Yang lain sih, masih bisa ngerti, soalnya cuma pengucapannya aja yang agak cadel, kayak bilang num num, mamam, andi (mandi), Kelja.

Tapi Tara belum bisa merangkai kalimat. Masih paling banyak 3 kata. “ Bunda pelgi kelja”, “ Bunda antik”. Cantik ya maksudnya bukan antik beneran.

Eh tapi tadi malam saat kut periksa kandungan ke dsog, Tara melihat adeknya bergerak-gerak di layar , otomatis dia bilang dedek dedek, iih udah ngerti dia sekarang kalau dedek itu bukan kucing tapi dedek di perut bundanya .

Ngga sabar deh nunggu Tara bisa ngoceh lancar, biar rumah tambah ramai (padahal ya sekarang juga udah berisik banget).


Niru Siapa Sih ?

Wednesday, June 24, 2015

Dari bayi, Tara punya kelakuan unik yang kadang masih bikin saya shock. Walau masih bayi, dia itu udah ngerti kapan saya benar-benar fokus ke dia, kapan perhatian saya sambil lalu ke dia. Pokoknya dia itu paling ngga suka dicuekin emaknya ini. Eh sifat ini mirip banget loh sama saya. Bahkan saya pernah nulis kalo benci banget dicuekin ini di profil saya, sekrang sih udah dihapus, ketahuan yang haus kasih sayang gitu.

Waktu masih bayi, kalau lagi nyusuin Tara, biasanya saya sambil mainan hape. Ngecek-ngecek facebook, BW ke blog orang. Soalnya kan nyusuin itu lama ya bu ibu, udah lama bikin ngantuk juga, lagian masa udah ngga bisa ngeblog, baca-baca doang juga ga bisa, bisa matilah aku. Lagi asik-asik scroll-scroll, tiba-tiba tangan mungil Tara merampas hape saya, hap, trus langsung dilempar aja gitu. Ya ampuuun, anak masih unyu gitu, udah bisa marah. Selesai ngelempar hape, langsung dia senyum-senyum ganjen. Diiih. Tapi pertama kali saya pikir itu cuma kebetulan aja. Lain waktu kejadian berulang terus gitu, pokoknya kalau saya megang hape, otomatis Tara bakal ngerebut itu hape dari tangan saya. Hiks


Kemarin juga gitu. Selesai buka puasa, ngga lama papanya pun pergi tarawih ke mesjid. Si wawak pun ke mesjid. Tinggallah saya berdua dengan Tara. Saya ngga ikut tarawihan di mesjid, soale yaaa sami mawon ya kalo ke mesjid, pasti si anak kecil bakal lari sana lari sini. Yang ada saya ngga konsen sholat, Taranya juga gangguin orang yang lagi sholat, alesan. Ee. Tapi benerin lho,idul adha kemarin saya bawa Tara ikut sholat id di mesjid. Dooooh, sepanjang sholat dia lari-lari sampe ke shaf depan, untungnya tuh anak inget posisi bundanya dan balik dengan selamat kembali ke saya. Sepanjang sholat mata saya malah lirik sana lirik sini, mastiin Tara ngga sampai keluar pintu mesjid. Tuh kan rempong. Kalo masih bayi malah lebih gampang, tinggal diletakin aja di sajadah.

Nah, karena cuma berduaan saya ajak aja Tara main di kamar. Dia main cepawat-cepawatan di tab. Lihat video Masha, dengerin lagu anak, semua lah diutak-atik. Kadang dia manggil-manggil, “Bunda bunda nih nih” sambil nunjuk-nunjuk ke tab. Karena anaknya lagi asik main juga, yos wis saya nyambi buka hape, ngeliat FB, baca blog, eh tiba-tiba seeet hape saya ditarik Tara, mukanya cemberut banget. Langsung deh saya minta maaf. Bukannya memaafkan, itu hape langsung dibanting sama Tara. Untungnya lantai kamar saya alasi karpet, jadi hapenya jatuh ke karpet, ga apa lah. Langsung saya peluk dia, minta maaf sekali lagi.

Abis itu, kayaknya dia belum puas, dipungutnya lagi hape saya, trus dibawa keluar kamar. Saya pikir mau dibawa kemana, eh ndilalah si hape langsung dibanting keras ke lantai sampai terburai gitu semua, oooh em jiii Taraaa. Selesai banting hape, dia langsung lari ke pelukan saya. Duuuh, mau marah ya ngga tega, cuma berdoa aja semoga hapenya ngga rusak. Saya peluk-peluk lah dia sambil bilang, ngga boleh gitu sayang, ngga boleh banting-banting barang kalau marah. Ngga tau sih dianya ngerti atau ngga.

Sampai sekarang, ini jadi misteri bagi kami, siapakah yang ditiru Tara?

Kalau suami otomatis bilang, “ Ngga mungkin Tara niru mas dek, mas kan ngga pernah banting-banting barang”

Maksud Loooo!!!

Lebaran Kemana Kita Tara?

Tuesday, June 23, 2015


Kayak yang saya tulis sebelumnya, sekarang ini papanya Tara memang lagi hobi banget jagain si anak wedok. Ealah sayanya ketagihan banget. Pengennya apa-apa si papa aja lah yang ngurusin Tara. Jadi kepikiran juga, lebaran kali ini kayaknya saya ngga ikutan pulkam ke Jogja sama suami. Suami saya suruh pulkam dewean aja. Soalnya kan hamilnya ini masih muda banget, lebaran nanti baru masuk usia 4 bulan, masih was-was kalau harus naik pesawat. Lagian lebaran ini adik saya yang di Bandung juga bakal pulkam giliran lebaran di Medan dia, trus abang saya juga mau pindahan kerja ke Jakarta, jadi lebaran ini terakhir mereka sekeluarga di Medan. Yo wis, kayaknya mending saya ngga ikutan dulu pulkam ke Kutoarjo, kampung halamannya suami. Tapi terus kepikiran lhaaa kalau papanya pulkam berarti Tara bakal saya sendiri dong yang jaga, kan wawak yang ngurus Tara selama ini juga libur, dan galaulah emaknya ini. 

Nick Name Kesayangan

Monday, June 22, 2015


Selama ini saya dan suami bukan orang yang hobi ngoprek hape satu sama lain. Saya jarang banget ngecek-ngecek hapenya dia, suami pun minimlah liat-liat isi hape saya. Masa-masa curigation dengan isi hape pasangan itu sudah berlalu di keluarga kami.

Kalau dulu, awal baru nikah, diiih itu hape saya tiap hari discreening sama suami. Dibukain satu-satu inboxnya , sent itemnya, semualah. Iya, kita kan yang nikah ngga pakai pacaran lama-lama gitu. Kenal sebulan, bulan berikutnya lamaran, empat bulan kemudian nikah, udah gitu aja. Dan dengan pengalaman punya mantan yang seabrek, bisa jadi menjadi pemicu cembokur-cembokur suami ke eikeh.

Papa dan Anak Gadisnya

Friday, June 19, 2015
Hari ini usia kandungan saya udah 12 minggu, horeeee. Ngitung kehamilan kali ini lebih mudah karena saya inget pas periksa pertama itu pas hari Jum'at, jadi ngitung minggunya ya pas Jum'at juga. 

Kata orang hamil yang kedua pasti lebih gampang dari hamil yang pertama. Uuugh, tapi kayaknya itu ngga terjadi sama saya. Hamil yang kedua ini lebih berat karena bawaan saya lapeeer terus. Beda banget sama pas hamil Tara. Waktu hamil Tara, saya baru yang jadi pemakan segalanya itu di usia kandungan 5 bulan ke atas. Tapi yang iniiiih, dari awal ketahuan hamil sampai sekarang maunya makaaan terus. Ngeri bayangin berat badan finish nanti, hii. Tapi untungnya sih sama kayak waktu hamil Tara, yang ini juga minim drama xixixi, tapi bawaannya males ngapa-ngapain. Jadi kalau udah nyampe rumah pengennya tidur-tiduran sambil mainan hape aja. Sebenarnya ngga ada yang istimewa-istimewa juga sih yang mau diceritain soal kehamilan kali ini, ya iyalah ya masih dua bulan juga, trus kan udah pernah juga, jadi so so lah, kayak yang udah ahli gitu.

Buka Puasa Bareng Yukkks

Thursday, June 18, 2015
Hari pertama Ramadhan enaknya ngomongin apa ya????

Daripada laper mari kita ngomongin soal buka puasa, xixixi, baru aja mulai puasa udah mikirin buka.

Iya, soale pas bulan puasa gini, pasti banyak banget ajakan buka puasa bareng. Entah dari teman kantor, teman arisan, teman kantornya suami, dari komunitas, waaah, kalau dijembrengin bisa-bisa separohnya bulan puasa bakal buka di luar teruuus. Ini aja masih setengah hari puasa, saya udah dapat undangan bukber dari dua biji.

Custom Post Signature