Rumah, A Place to Call Home

Wednesday, July 18, 2012




Bagaimana ya cara mendapatkan rumah yang sesuai dengan impian kita tanpa perlu ngeluarin uang banyak?

Dari dulu saya selalu bermimpi ingin memiliki rumah di tepi pantai, dengan kaca dimana-mana, transparan. Saya ingin sinar matahari bebas masuk menghangatkan rumah saya. Halamannya luas, dengan rumput yang menghijau. Di halaman belakang, saya ingin ada kolam ikan kecil dengan gemericik air menyejukkan siang yang panas. Trus ada ayunan kayu tempat saya membaca sambil menikmati angin laut, semilir. Persis seperti rumah di Film Full House .

Tiba-tiba bumi berguncang, saya terseret arus, megap-megap kehabisan nafas. Mimpi saya berantakan.

Setelah tsunami menerjang pantai-pantai di Indonesia, saya menata ulang impian saya. Membangun rumah di tepi pantai Indonesia rasanya sesuatu yang menakutkan sekarang. Belum lagi, rumah saya sebelumnya pernah dimasuki maling sampai tiga kali. Wooo, padahal ngga ada apa-apanya juga, lha pengantin baru, apa coba isi rumahnya. Tapi si maling tetap keukeh jebol pintu rumah saya, padahal sudah di pakai pintu besi, udah diamankan dengan kawat berduri di sekitar atapnya. Nah apalagi kalo rumahnya cuma kaca-kaca. Disamping gampang dipecahin kecuali menggunakan kaca anti peluru, juga bahaya kalau terjadi gempa bumi ,bisa berantakan dan melukai penghuninya, hiii. Apalagi saya kan pengennya pensiun di Jogja, dan Jogja sering banget diguncang gempa, hadeh.

Rumah Impianku

Akhirnya saya lebih realistis dalam mencari rumah untuk tempat tinggal kami. Yang penting nyaman, tidak terlalu kecil,  ada halamannya sehingga masih bisa nanem rumput seperti impian semula, trus masih bisa bikin kolam ikan juga dan ada tempat buat ayunan atau minimal kursi santai lah, buat saya leyeh-leyeh sambil baca buku.

Berbekal gambaran rumah yang kami inginkan tersebut, saya dan suami pun mulai hunting rumah kesana-kemari. 

Berdasarkan pengalaman, menurut saya mencari rumah itu seperti mencari pasangan hidup, gampang-gampang susah. Gampang, karena sekarang ini pasar property di Indonesia sedang mengalami fase, kalau diibaratkan bayi, lagi lucu-lucunya. Lihat saja di setiap mall, pusat perbelanjaan, bahkan di jalan-jalan dengan mudah bisa temukan pameran rumah, brosur-brosur yang memasarkan rumah idaman.

Saya Bilang susah, karena dengan tingginya optimisme pasar terhadap sektor property, membuat harga meroket dalam waktu singkat, karena optimisme begitu kuat sehingga risiko dinilai rendah.

Apalagi ditambah kenyataan bahwa untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan selera dan sesuai dengan kantong sama susahnya dengan mencari tempat parkir di Mall saat weekend.  Hampir semua orang ingin mendapat rumah dengan lokasi yang strategis, dekat kantor, bebas macet, bebas banjir dan harga yang tidak membuat sesak nafas setiap melihat saldo di rekening terdebet setiap bulan. Sama persis kan dengan mencari pasangan hidup?

Minggu yang lalu, teman sekantor saya mengeluh, susahnya mencari rumah di Jakarta. Kesempatan hunting rumah hanya saat weekend. Padahal di tengah-tengah keruwetan dan kesibukan sehari-hari weekend merupakan alokasi waktu yang sangat berharga untuk keluarga. Mengingat macetnya Kota Jakarta bahkan di luar office hour, membuat banyak waktu yang tersita hanya untuk membandingkan lokasi dan harga dari rumah yang diinginkan. Saya jadi kasihan juga melihatnya.

Nah saya pun mengalami hal yang sama. Susahnya mencari rumah dengan cepat. Masalahnya, saya dan suami tinggal terpisah, saya di Jakarta suami di Medan. Padahal untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan selera kedua pihak kan ya harus sama-sama ikut melihat, menilai dan mempertimbangkan kondisi dan lokasi rumah tersebut. Demi kepraktisan, maka suami saya hunting terlebih dahulu. Setiap ada yang dia rasa cocok dengan yang kami cari, ia akan mengirim fotonya via bbm. Tetapi ya gitu, kendala jarak dan waktu. Saat suami cocok, kemudian saya pulang ke Medan dan sama-sama melihat, eh ternyata saya yang ga suka. Atau ngga ternyata rumahnya sudah keburu dibeli orang. Begitu seterusnya, sampai bikin patah semangat. Ditambah lagi waktu kami bertemu yang terbatas, membuat kok rasanya sayang banget waktu yang terbuang percuma untuk wara-wiri kesana kemari melihat dan membandingkan.

Sebenarnya kalau mencari rumah baru sih gampang, tinggal hubungi developer atau langsung ke pameran-pameran di mall, Masalahnya, saya dan suami tidak terlalu interest dengan rumah baru. Karena biasanya rumah baru luas tanahnya kecil sekali, rata-rata lebarnya hanya 6 m sampai dengan 7 m. Mana tidak ada halamannya lagi. Padahal saya ingin ada space buat menanam pohon atau tumbuh-tumbuhan. Ada sih yang jual seperti itu, tapi harganya sudah M-M an, wih mana sanggup.

Maka satu-satunya jalan, ya cari rumah second. Karena rumah yang dibangun sebelum tahun 2000-an masih memiliki lebar yang lumayan dan panjang yang masuk akal. Yang terpenting, harganya lebih terjangkau. Satu lagi posisinya bisa nyari yang agak kotaan, kalau rumah baru kan udah mepet ke pinggiran kalau mau disesuaikan dengan budget kami yang pas-pasan.

Nah rumah second, lebih susah nyari infonya, benar-benar harus door to door ke lokasi-lokasi perumahan. Kalau ngga ya, datengin bank, lihat lelangan agunan bank, soalnya biasanya harganya miring . Wah pokoke suseeeh deh.

Nyari juga sih di internet, pake keyword, “ rumah dijual”. Weits, langsung muncul berbagai macam situs. Satu per satu situs tersebut saya klik, dan sampai ke situs www.rumah123.com. Tampilannya yang eye catching membuat saya tertarik mengklak klik setiap menu-menunya.




Tak hanya menyediakan informasi mengenai rumah baru, rumah second, bahkan  mau mencari rumah sewa pun tersedia disini. Situs ini lengkap banget. Rumah, ruko, apartemen, penginapan, bahkan service apartemen pun tersedia. Benar-benar situr property no 1 di Indonesia dah.

Saya dan suami jadi ngga susah lagi. Kami hanya tinggal sama-sama mencari rumah yang sesuai disini. Kalau dapat langsung kasih kabar, trus buka situsnya dan sama-sama lihat mulai dari foto rumah, lokasi hingga jumlah kamar dan harga yang tertera. Keunggulan mencari via website ini, kita bisa langsung membandingkan harga beberapa rumah sekaligus tanpa perlu meninggalkan tempat duduk. Wah mencari rumah semudah ngucapin 123.

Saya benar-benar merasakan mudahnya mencari property secara online di Rumah.123.com. Pertama-tama, tentukan apa yang ingin kita cari, rumah, apartemen, beli atau sewa. Selanjutnya cari lokasi yang kita mau. Mulai dari propinsi kemudian pilih kotanya. Trus masukin deh kriteria yang kita inginkan. Berapa harga minimal dan maksimal sesuai budget kita serta berapa jumlah kamar yang kita butuhkan. Dengan adanya kriteria-kriteria tersebut, maka pencarian yang dilakukan menjadi lebih detail mendekati yang kita inginkan. Setelah itu, huplaaa muncul lah listing rumah lengkap dengan foto, alamat, harga dan keterangan komplit plit. Keterangan mencakup, luas tanah, luas bangunan, jumlah kamar, dapur, ruang tamu, daya listrik hingga bentuk kepemilikan. Menurut saya bentuk kepemilikan sangat penting utuk mengetahui status rumah tersebut. Yang paling istimewa, selain alamat, dilengkapi juga dengan peta lokasi dan area sekitarnya yang merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih rumah. Meliputi sekolah, pasar / supermarket dan kuliner terdekat. 

Untuk lebih memudahkan dan meyakinkan calon pembeli, situs ini juga dilengkapi dengan simulasi KPR untuk harga yang tertera di listing rumah yang kita inginkan. Jadi ngga perlu repot ke bank dulu. Dengan Mencari property di situs ini, kita benar-benar bisa langsung menghitung kira-kira berapa jumlah maksimal kredit yang bisa kita peroleh, jumlah angsuran yang harus kita bayar setiap bulan, dan DP yang harus kita sediakan.

Dengan begitu, calon pembeli benar-benar bisa memilih rumah atau property sesuai dengan selera dan cocok juga dengan kondisi keuangannya. Yippie, ngga perlu keluar rumah untuk mecari rumah idaman. Cukup sambungan internet, bebas mencari. Walaupun saya di Medan, dan suami di Jakarta, tidak ada kendala dalam mencari rumah yang sesuai dengan selera masing-masing.

Alhamdulillah, kini kami memiliki rumah yang sesuai dengan impian. Tempat semua asa dirajut. Rumah yang beneran rumah, tempat yang bisa saya sebut untuk melengkapi kata pulang. Ada halaman buat nanem bunga, dan ada space yang cukup untuk kolam ikan yang saya inginkan, tapi belum dibuat sih sampai sekarang, dananya belum cukup.



Kalau anda ingin mudah cari rumah dan tidak repot, segera kunjungi situs www.rumah.123.com. Apalagi saat ini, situs tersebut lagi punya event seru  yaitu Rebutan Rumah Gratis semudah 1-2-3.  

Rebutan Rumah Gratis sebagai kontes online terbesar yang diadakan oleh situs online property di Indonesia ini menjanjikan hadiah yang sangat menggiurkan. Tidak tanggung-tanggung hadiahnya 1 unit rumah dan 10 hadiah hiburan senilai 500 juta. Wih bikin ngiler aja.

Caranya gampang banget, langsung klik http://rumahgratis.rumah123.com/. Ikuti langkah-langkahnya 1-2-3. Pertama like fanspagenya, registrasi dan isi data pribadi, cari rumah dan masukkan ID listing yang tertera.  Untuk kesempatan menang lebih besar, kita bisa rekomendasikan ke teman sebanyak-banyaknya tentang kontes ini.

Nah pertama-tama saya himbau, kumpulin tuh sebanyak-banyaknya alamat email teman, kerabat, rekan kerja. Nanti setelah mengikuti langkah 1-2-3, isi di formulir yang disediakan dengan alamat email semua orang yang kita kenal. Gak boleh egois dong, masa ngga kasih woro-woro ke teman kita. Lagi pula,dengan menshare info rebutan rumah gratis ini, memberi kesempatan teman-teman kita supaya bisa ikutan. Membantu teman kan berpahala. 

Untuk lengkapnya kulik-kulik deh disini.

Banyak cara untuk bisa mewujudkan rumah impian, salah satunya dengan mengikuti kontes ini.  Rumah123.com memberikan kesempatan kepada siapa saja, masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah, “a place to call home”. Jangan sia-siakan kesempatan . Karena kontes ini merupakan salah satu cara untuk menjawab pertanyaan saya di awal tulisan.








Gambar dari sini dan sono

Transit Lounge

Wednesday, July 11, 2012
Saya bersyukur banget dah Pemilu daerah Jakarta jatuh pada hari Rabu, pas di tengah-tengah Minggu, di tengah bulan pula, jadi segala kerjaan kantor yang mendesak sudah selesai. Begitu tahu bahwa kantor saya yang terletak di wilayah Jakarta libur, langsung urus surat cuti, pesen tiket, kabuur. Senengnya bisa sekitar lima harian di rumah.

Sampai di bandara, masih 2 jam lagi sebelum waktu boarding. Karena masih lumayan lama, saya pikir lebih enak kalau nunggunya di Executive Lounge saja. Kebetulan , BRI baru buka Transfer Lounge di terminal F. Sebagai pekerja yang sangat baik, saya pun memilih ke BRI transfer Lounge dari sekian banyak Lounge yang ada disana.

Dan begitu masuk, WOW saya kaget banget, ngga nyangka Lounge nya BRI tuh keren banget. Interiornya pas dan sangat modern. Dengan area yang lumayan luas, memungkinkan lounge ini mengakomodir berbagai kebutuhan tamu yang akan melakukan perjalanan. Begitu masuk, di sebelah kiri terdapat Meeting Room, jadi kalau kebetulan saat mau melakukan perjalanan dan ada janji dengan rekan bisnis, bisa langsung kesini. Tempatnya private, ngga akan ada yang nguping.


Kemudian ada counter khusus check-in. Kalau kamu males ngantri check-in di counter Garuda-nya langsung saja check-in di Lounge BRI ini. Kemudian berturut-turut di sebelah kiri ada mushola yang mungil tapi sangat representatif, kamar mandi yang luas untuk ukuran sebuah lounge. Terdapat tiga buah kamar mandi, dengan kebersihan yang TOP Banget , dan wangi, dan keren, dan nyaman. 


Trus ada smoking Room khusus, jadi yang ngga merokok ngga khawatir akan ditularkan penyakit, dan yang merokok, silahkan tuh hirup asap beracun sendiri di ruangan yang sudah disediakan. 

Bagi yang akan bepergian ke luar negeri, kamu ngga perlu repot ngurus segala macem ke imigrasinya. Lounge BRI ini udah nyedian khusus. wah benar-benar memanjakan pengunjungnya.

Nah itu baru ruangannya. Kalau kita mampir ke Ex Lounge salah satu yang menjadi pertimbangan saya mau menggesek kartu kredit saya di tempat itu adalah makanan yang disediakan. Pengalaman saya selama ini, ex Lounge di Medan dan Surabaya merupakan ex lounge dengan makanan yang jempolan deh, kumplit dan enak.


Nah disini, ngga usah diragukan. Di makanan utama, ada nasi dan aluk-pauknya yang erdiri dari, sapi lada hitam, ayam asem manis, mie goreng, omelet. dan capcay. Trus yang ringan-ringannya ada sop jagung, siomay, roti dengan aneka selai, atau kalau mau roti bakar juga ada. Untuk cuci mulutnya, ada buah-buahan yang terdiri dari buah anggur, stroberi, jeruk mandarin, semangka, dan melon yang super manis. Aneka kue juga tidak ketinggalan, apis legit, kue lapis, pie buah, risoles, kroket, apa tuh saya ngga tau namanya, yang kayak roti perancis itu, dan entah apa lagi yang saya ngga tau nyebutnya. Ngga suka kue? tenang ada aneka puding, mau puding coklat, puding stroberi, atau puding susu ada semua. 










Trus minumannya?. Di pojokan saya lihat ada jus jeruk dan jus jambu biji. Trus ada teh, di lemari esnya ada berbagai minuman bersoda, yang bening, merah atau yang berwarna coklat ada semua. Nah disini , awalnya saya celingak-celinguk dan terselip sedikit kekecewaan, coffe makernya dimana???. Bagi saya, salah satu yang bisa membuat saya betah berlama-lama di lounge adalah kopinya. Yah ngga ada, saya agak kecewa. Tampaknya si mba yang mondar-mandir, ngeliat kekecewaan di wajah saya, langsung dia nanyain saya nyari apa. Saya bilang aja, saya pengen minum capuccino. Si mba nyuruh saya duduk aja, nanti diantarnya, dan taraaaa, secangkir capuucino yang masih mengepul hadir di hadapan saya. Wee, keren mba nya, kaya sim salabim, mungkin saya kurang explore kali. Gimana, komplit banget kan ya.

Dan yang membedakan dengan ex lounge lain. Disini kita diperlakukan benar-benar seperti tamu. Bilang aja mau makan apa, si mba dan si mas-mas yang akan melayani, kita tinggal duduk ntar makanannya diantar. Coba, di mana tuh yang kayak gitu, belum pernah saya.
 

Mana kursinya nyaman banget lagi, bikin jadi males-malesan deh disitu. Satu lagi yang paling keren, koneksi wifi nya booo, kenceng banget. Selama dua jam disitu saya bisa donlot video You Tube sebanyak 4 biji, bayangkan, biasanya? boro-boro empat sebiji aja lambreta banget.

Lima menit sebelum waktu boarding, terdengar pengumuman bahwa pesawat saya delay selama 40 menit, hadeeh. Tapi bukannya kesel, saya malah seneng, asiik masih bisa lama-lama disini. Habis yahud banget sih lounge nya. Mana mba-mba dan mas nya ramah banget. 

Pas saya mau sholat, ditunjukin musolanya, ih seneng deh, musolanya sangat manusiawi. Saya pernah ke salah satu ex lounge di terminal 1B. Ya ampuun, itu musola sangat tidak layak buat sholat. Sempit, dan kotor. Kalau disini?, bersih, wangi dan lapang. Cukuplah buat sholat sekitar 5 orang.


Oya saya belum ngasi tahu ya. Yang boleh nogkrong di BRI Trasnit Lounge ini hanya pemegang kartu kredit BRI Gold dan platinum. Tapi, kalau kamu belum punya kartu BRI bisa kok tetep mampir disini, tapi bayar tunai sebesar Rp 125.000. Jumlah segitu worthed banget lah untuk segala layanan dan makanan yang disediakan. Tapi biar lebih enak, buruan buka kartu Kredit BRI. Syaratnya gampang banget kok, hanya mengisi aplikasi di kantor BRi terdekat, sertakan FC KTP dan slip gaji kamu. 

Kenapa kamu harus punya KK BRI ?. Kelebihannya dibanding KK bank lain, pertama dari suku bunga. BRI tuh menetapkan suku bunga terendah dari segala macam kartu kredit yang ada di Indonesia.  Trus, kalau kamu pemegang KK Gold dan Platinum bisa menggunakan fasilitas Ex Lounge di hampir seluruh bandara tanpa pake potong poin segala. Kalau KK bank lain biasanya pake potong poin lho, jadi kamu harus ngumpulin poin dari transaksi belanja , kemudian kalau sudah terkumpul sejumlah poin baru bisa masuk ex lounge. Kalau BRI, bebas, keren banget kan. BRI memang memanjakan nasabahnya. 

Kalau kamu pemegang kartu platinum malah lebih asoy lagi, bisa dapet fasilitas-fasilitas tambahan. Apalgi jadi nasabah Prioritas. Salah satu keuntungannya bisa dapet parkir di Valet parking. Kebayang kan susahnya nyari parkir yang strategis di mall-mall, bandara. Dengan nunjukin kartu prioritasmu, kamu bisa dapetkan kemudahan itu. Terus otomatis jadi anggota Safir lagi. Tahu kan Safir??, itu tuh semacam klub executive gitu lah, isinya yah orang-orang yang ngga inget lagi berapa uang yang ada di rekeningnya, :D.

Waaaaa, udah deh, ngga perlu mupeng gitu. Cepet-cepet aja datengin BRI, dan segera apply kartunya, biar bisa segera menikmati segala kemudahan, kenyamanan, yang diberikan. Ditunggu ya.
 

Gambar: Koleksi Pribadi








INI BARU HIDUP

Tuesday, July 10, 2012

Eh kemarin saya pernah nulis  kalau saat ini saya punya hobi baru, yaitu ikutan quiz di FB. Semuanya diikuti. Saya juga pernah cerita di postingan sebelumnya, saya lagi ikutan quiz Nescafe Journey kan ya? 

Jadi lombanya tuh , kita disuruh nulis ide Journey yang ingin kita lakukan dalam 500 karakter saja. Pertama-tama kita disuruh pilih dengan siapa kita ingin pergi, Pilihannya ada Riyani Djangkaru, Nicolas Saputra dan Imam Darto. Wih, keren-keren banget kan Aspire nya. 

Masing-masing mereka punya tema journey yang unik. Riyani, expolrer, Nicolas Independent, dan Imam darto City Slicker. 

Setelah kita submit ide Journey kita, selanjutnya akan dipilih duapuluh finalis oleh di Aspire yang kita pilih, untuk kemudian diadu idenya hingga terpilih dua orang pemenang untuk jalan keliling Indonesia bareng mereka.

Trus finalis lainnya ngga dapet apa-apa gitu?, Ya ngga gitu dong. Finalis nya ntar dapet hadiah untuk  melakukan jalan-jalan sendiri tanpa Aspirenya. Perjalanan dilakukan masing-masing satu minggu oleh tiap Aspire sehingga total menghabiskan waktu tiga minggu. Setelah semua perjalanan selesai, seluruh finalis diundang untuk acara gathering bareng ketiga Aspire tersebut. Hwaaaa keren banget kan ya.

Jelas dong saya ikutan, ngga mungkin ngga. Saya tahu kompetisi ini menjelang deadline. Nulis empat ide plus satu ide via twitter, langsung submit. Aspire yang saya pilih ? Riyani Djangkaru doong, siapa lagi. Kagum banget sama cewek yang satu ini. Berani mencoba hal baru dan selalu tahu apa yang ia mau. She is so Sexy. Bukan dalam arti harfiah secara fisik, tapi cara dia menjalani hidup so sexy. Tapi saya masih penasaran, bener ngga sih aslinya kayak gitu, jangan-jangan polesan Tivi. Makanya saya pengen buktiin sendiri, ngga mau percaya gitu aja sama kabar-kabari.

Setelah submit, tinggal berdoa semoga Riyani suka dengan tulisan saya.

Katanya, finalis akan dihubungi via telepon. Wah deg-deg-an banget nih nunggu siapa ya yang beruntung terpilih jadi finalis. Daaaan, eng ing eng, di Senin sore yang cerah kemarin, selesai sholat Ashar, hp saya berdering-dering.

" Halo selamat sore, dengan windi teguh ?" tanya suara di seberang
" Iya", jawab saya bingung, kok ada yang nelfon saya nanyain nama dunia maya saya. 
" Kami dari Nescafe Journey, selamat anda terpilih menjadi salah satu finalis" 

AAAAAAAAk, saya jingkrak-jingkrak kesenengan. Untung kantor udah sepi, kalo ngga bisa digeplak saya sama atasan. Horeeee, horeee ......, wih saya sampe ngga dengerin lagi si mba ngomong apa. Saya disuruh bikin video apa gitu, upload di youtube, kirm ke email siapa. Ah ....Dan sampai telepon ditutup , saya bengong. Si mba tadi nyuruh apa ya. Jiaaaah, parah. Langsung panik .

Untunglah, malamnya saya nerima email dari Nescafe. Intinya, saya disuruh upload video di You Tube maksimal jam 17.00 wib hari Kamis, tanggal 12 Juli 2012. Meliputi siapa saya, ide saya, pokoknya apa aja deh, yang membuat Riyani yakin mau pergi bareng saya. trus, besok hari Rabu, para finalis akan dipajang di fans pagenya Nescafe ID. Nah, giliran teman-teman finalis ngasih testimoni tentang siapa kita, sekali lagi agar si Aspire kenal sosok kita dan tidak ragu memilih kita.

Wah, udah ngga sabar nunggu besok. Ntar teman-teman saya yang cantik dan tampan, kasih testimoni ke saya ya. Testimoni yang jujur aja. Ngga usah dilebih-lebihkan, apalagi dikurang-kurangi. Kasihan juga ntar Riyani, kalo ada yang muji-muji saya ternyata kenyataannya ngga kaya gitu. 

Pokoknya saya seneng banget nih prend. Ternyata FB, Twitter, blog bisa membawa banyak manfaat ya. Alih-alih kamu buat tempat curcol yang ngga jelas, Manfaatin aja untuk hal-hal yang positif, sukur-sukur dapet hadiah.

Doain sayah ya teman-teman semoga Riyani jatuh cinta pada diriku yang menawan ini. Kalaupun tidak terpilih, saya udah seneng banget nih jadi finalis, karena apa??? kan tetep bisa ketemu mereka ntar di acara gathering setelah perjalanan, Yihaaaaa. Thanks Riyani Djangkaru yang udah pilih diriku, #peluk and kecup deh :D

Ngga sabar bayangin foto bareng Riyani, Nicolas dan Imam Darto. Hwaaaaa, maaf ya saya norak sekali di postingan kali ini. Saya pengen teriak nih  INI BARU HIDUP :))

Jadi Penulis, Siapa Takut (Bag 2)

Sunday, July 8, 2012
Sebelum mulai menulis, ada baiknya kita jabarkan dulu, apa sih manfaat dari kegiatan menulis. Kalau ngga ada manfaatnya ngapain kita buang-buang waktu untuk menulis yang belum tentu juga orang baca. Sebenarnya mungkin kita sudah banyak membaca manfaat-manfaat menulis dari buku-buku tentang kepenulisan. Tapi yang ini versinya mba Asma Nadia. 

Yang pertama, dengan menulis wawasan jadi bertambah. Jelas, karena untuk menulis sesuatu dibutuhkan riset. Tulisan tanpa riset akan kosong.  Riset bisa dilakukan dengan membaca, bertanya ke narasumber, atau  langsung terjun mengalaminya. Mba Asma cerita bahwa beliau pernah menulis cerita dengan settingan lokalisasi di daerah Bungkaran, namun beliau hanya melakukan studi pustaka. Hasilnya beliau dikritik oleh salah satu editor. Mba Asma nulis kalau disana ada gang-gang sempit, ternyata tidak ada sama sekali. Dan hal yang dilewatkan mba Asma, daerah Bungkaran itu dilewati oleh lintasan kereta api, seharusnya bunyi-bunyi kereta, suasana pinggiran rel menyatu dalam cerita, namun itu semua tidak digambarkan mba Asma. 

Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Saat menulis flash fiction dengan tokoh seorang dokter. Ceritanya, seorang calon dokter kandungan yang bingung menghadapi pacarnya yang juga mahasiswi kedokteran hamil di luar nikah. Saya memang tidak melakukan riset sama sekali, hanya berdasarkan pengetahuan dangkal saya. Tulisan saya posting di note FB, tak perlu menunggu lama, seorang dokter langsung mengkritik habis tulisan saya. Tidak masuk akal, mengada-ada, tidak ada dokter yang panik kalau hamil, kan tahu ilmunya, mana ada koas yang waktunya lengang sampai sempet nganter pacarnya kesana-sini , begitu katanya. Awalnya saya sedikit defensif, " Terserah gue dong tulisan-tulisan gue ini, kalau mau pas sesuai keinginan ente, tulis aja cerita sendiri jangan ngerecokin tulisan orang", begitu kata hati saya.  Namun, setelah saya pikirkan, benar juga, walaupun tujuan saya mengangkat tema itu untuk memberi pesan bahwa -bahkan seorang dokter kandungan pun bisa "kecelakaan" sehingga remaja harus berhati-hati- tulisan harus tetap masuk akal. Ke depannya saya menjadi lebih berhati-hati dalam menulis, pun hanya sebuah flash fiction yag terbatas 200-700 kata saja. Tulisan bisa dilihat disini ( tapi bukan dokter di komen itu yg saya maksud ya).

Manfaat kedua, menulis dapat menyalurkan hobi. Ini khusus bagi yang hobinya memang menulis. Namun bisa juga, orang yang hobinya beternak ayam misalnya, ya nulis tentang cara beternak ayam, atau yang suka tentang keuangan, nulis tentang keuangan. Atau bagi yang hobinya menggalau di media sosial, daripada nulis curhat ngga jelas, marah-marah, bete, mending statusnya dibuat jadi tulisan. Misalnya lagi marah nih karena teman berkhianat, alih-alih nulis " Sialan, ngga nyangka aku , kamu kayak gitu, nyesel setengah mati mengenalmu, Bete " mending dirubah jadi " Berharap pada manusia bisa menimbulkan kekecewaan, karena itu letakkan kepercayaan tertinggimu hanya padaNya". Gimana, lebih baik ngga?.Syukur-syukur temen yang kita maksud menyadari kesalahannya, bukan malah menambah musuh. Ini opini saya pribadi, kalau ngga setuju ya ngga usah di retweet atau di like :)).

Terus, bisa meluaskan jaringan. Ini ngga usah dijelasin juga udah pada tahu lah ya. Contoh kecilnya, sahabat pena, jaman saya masih baca Bobo. Kalau sekarang, dengan ikut lomba nulis, sesama kontributor jadi saling kenal, trus dengan orang lain baca tulisan kita, minimal nambah teman baru lagi. Saya pribadi benar-benar merasakan ini. Sejak suka nulis, padahal yang saya tulis hal remeh temeh, tapi jadi banyak yang malah jadi teman akrab, bahkan yang awalnya hanya saling sapa di dunia maya, berlanjut ketemuan. Satu lagi, dengan menulis, saya jadi ketemu Asma Nadia, jadi kenal Fauzan Mukrim, Sanie B Kuntjoro, Clara Ng. Seneng kan ya.

Berikutnya bisa menjadi profesi. Kalau sudah jadi profesi bisa menghasilkan income. Saya pribadi, menulis sampai saat ini hanya hobi saja. Hanya hobi saja sudah menghasilkan uang, walaupun tidak seberapa. Sombong kalau saya bilang saya tidak butuh uangnya. Tapi jangan khawatir, kalau ngga butuh ya didonasikan saja. Kalau menulisnya belum menghasilkan uang??, ya bukunya yang didonasikan. Menulis bisa menjadi ladang amal dan ibadah. Sejauh ini, saya sudah memperoleh honor dari tulisan yang lolos ke media cetak, walaupun dikiiit banget, dapet voucher belanja. Lumayan banget kan. Beberapa proyek menulis yang saya ikuti bahkan tanpa bayaran sama sekali, hanya kata-kata " Semua royalti akan didonasikan ke yayasan X,Y atau Z". Masih bilang, ngga punya uang buat sedekah?. Yang benar saja prend.

Lanjut, menulis sebagai ajang pengungkapan apa yang tidak bisa kita ungkapkan secara verbal. Biasanya orang yang tertutup-Introvert,  kesulitan mengungkapkan perasaannya, marah,sedih,kecewa hanya dipendam sendiri. Ini bahaya, bisa-bisa menjadi bom waktu. Saya termasuk orang yang ekstrovert, suka bicara apa adanya. Namun ada kalanya ,saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya. Saat saya begitu marah dengan teman yang tidak menepati janji, atau saat saya kecewa dengan suami yang tidak mengerti perasaan saya, biasanya saya tulis di selembar kertas. Kadang bentuknya cerpen, bisa jadi puisi. Setelah itu?? saya lega. Padahal tulisan itu tidak pernah sampai ke orangnya. Tapi saya merasa masalah sudah selesai, tidak ada yang tersakiti dengan kata-kata kasar yang mungkin tanpa sadar kita keluarkan saat amarah merasuk.

Selain yang diatas, menulis juga membuka peluang untuk jalan-jalan ke belahan bumi manapun.  Sudah ke 30 negara dan puluhan kota yang disinggahi mba Asma karena menulis. Baik itu untuk mengisi ceramah, maupun seminar dan belajar kepenulisan. Keren ya. Tidak hanya itu, salah satu keuntungan meluaskan jaringan yang saya sebut diatas, dalam travelingnya mba Asma banyak mendapat tawaran menginap dari para fans ataupun teman. menghemat budget kedua terbesar dalam traveling, yaitu penginapan. Wow, menulis bikin irit.

Yang terakhir, menulis membuat kita abadi. Kalau kata Pramudya Ananta Toer, " Aku menulis karena itu aku ada". Ya, karena saat tulisan kita tercetak di dalam buku, atau di blog, atau di manapun, iya akan ada selamanya. Kata mba Asma, menulislah minimal satu buku sebelum mati. Sutan Takdir Ali Syahbana, Buya Hamka, Chairil Anwar, Shidney Sheldon, adalah penulis yang sudah tidak ada di muka bumi, namun kita masih bisa merasakan keberadaannya melalui tulisan-tulisan mereka. Bagi orangtua, saya contohkan Fauzan Mukrim, yang menulis buku khusus berisi pesan-pesan untuk River buah hatinya. Contoh lain, Mba Asma Nadia sendiri, mengatakan, ia ingin suatu saat kalau ia sudah tidak ada, saat Adam putranya punya masalah keluarga, jangan sampai membatin, kalau ada umi apa ya yang akan dikatakan umi. Tidak perlu berandai-andai karena mba Asma sudah menuliskannya di buku " Sakinah Bersamamu".

Wuih, banyak banget manfaat menulis ya. Ya sudah, jangan cuma dibaca doang. Ayo ambil kertas dan pena, atau segera ambil laptop, ipad, dan nulis sekarang juga.

Ntra nyambung lagi yah, udah maghrib saya mau balik kos dulu. See ya ;)



Jadi Penulis, Siapa Takut?

Hari ini sebenarnya saya tidak punya rencana apa-apa, pengen males-malesan di kos, sambil nuntasin baca buku-buku yang belum sempet dibuka plastiknya. Sambil tidur-tidutan lihat FB, eh ada acara seminar menulis dengan pembicara Asma Nadia. Hwaaa mupeng, tapi ya kok jauh banget ya, di Jakarta Timur. Mana ngga ngerti lagi daerahnya. Tapi.. Asma Nadia gitu, kapan lagi bisa dapat ilmu dari salah satu penulis perempuan paling produktif di tanah air. Dengan semangat saya sms panitianya, nanyain tempat acaranya dimana, sampai nanya kalo naik busway jurusan apa dan turun dimana, niat lah pokoke.

Dan akhirnya sampai juga saya di STIE Jakarta di bilangan Sunan Giri, setelah nanya sama pak satpam ditunjukin ke ruangan seminar, lantai 5 katanya. Segera saya melangkah ke arah yang ditunjukin pak satpam, cari lift kesana-sini , ngga ada. Beuugh, ni kampus ngga punya lift, padahal bangunannya tinggi. Dengan ngos-ngosan sampai juga saya di aula. Bener-bener perjuangan dah mau ikut seminar ini.

Acara dibuka dengan ice breaking oleh MC. 

" Gerakkan tangan ke atas ya, trus setelah itu kaki bawah juga digerakkan" kata si MC

Segera setelah ice breaking selesai, kata-kata si mba MC dikoreksi oleh mba Asma. Yang namanya kaki pasti dibawah. Gunakan kalimat yang efektif saat kita berbicara , pun saat menulis. Wow, belum masuk materi udah kena aja langsung ke tips menulis.

Kata mba Asma, sering para penulis, mubazir dengan kata-kata. Misalnya, bibirnya mencibir, jelas yang mencibir itu pasti bibir. Kepalanya menggelang, jatuh ke bawah, memegang dengan tangan. Tanpa perlu dijelaskan orang sudah tahu kalau menggeleng pasti kepala, kalau jatuh ya memang ke bawah dan memegang sesuatu itu dengan tangan. Sip mba, dicatet tips pertamanya.

Mba Asma menyampaikan materi dengan santai dan sangat komunikatif, disertai dengan contoh-contoh konkrit. Peserta diajak aktif dan berbaur dalam materinya. Ntar saya bagi tips menulis ala mba Asma di postingan berikutnya.

Hal pertama yang ditekankan oleh mba Asma adalah bahwa semua orang bisa menjadi penulis, asal ada kemauan. No Excuse, jangan biasakan mencari-cari alasan. Tidak punya waktu, ngga punya komputer, lagi ngga mood. Hal-hal tersebut membuat kita semakin jauh dari impian yang ingin kita raih.

Kalau dulu profesi penulis dipandang sebelah mata, maka saat ini sudah jauh berbeda. Menulis merupakan profesi yang menjanjikan, terutama bagi perempuan. karena bisa dilakukan dimanapun, oleh siapapun tanpa memandang usia, miskin-kaya , di desa atau di kota. Tidak sedikit penulis yang memperoleh materi melimpah dari karyanya. Sebutlah JK Rowling. Kalau di negeri ini adaAhmad Fuadi, Andrea Hirata, Habiburrahman EL Shirazy, contoh penulis yang sukses menggemukkan pundi-pundi keuangannya.  Namun sebaiknya , bukan materi yang menjadi alasan kita untuk menulis.

Yang membuat saya kagum, mba Asma tuh bukan hanya seorang penulis, namun menurut saya beliau seorang enterpreuner handal. Di sela-sela materi , dengan lincahnya mba Asma mempromosikan buku-bukunya, buku Isa suaminya, sampai buku-buku kedua anaknya. Tak ketinggalan promosi bisnis beliau yang meliputi tas, pakaian, dan pernak-pernik lain. Namun semuanya disampaikan tanpa terlihat promosi. Sekali merengkuh dayung semua pulau terlampaui.

Selesai menyampaikan materi, peserta diminta untuk membuat satu judul tulisan dan membuat satu paragraph pembuka. Menurut beliau, judul suatu tulisan memegang peranan sangat penting. Selain menggambarkan isi tulisan, judul juga membuat pembaca memutuskan ingin membaca tulisan kita atau tidak. Karena itu jangan ngasal milih judul. Jangan terlalu panjang dan jangan terlalu pendek. Kecuali kamu Putu Wijaya, judul harus sangat diperhatikan.

Sedangkan paragraph pembuka, berguna sebagai penarik pembaca untuk terus membaca tulisan kita atau berhenti sampai disitu. 

Dan ternyata tulisan satu parapraph yang saya buat, kata mba Asma bagus. Penokohannya kuat, karakternya jelas. Hwaaa seneng banget dinilai seperti itu. Saya pun dapat souvenir cantik dari mba Asma.


Ini paragraph yang saya buat. Sudah pasti, yang di benak saya itu langsung tergambar sosok suami :D 

"Tajam tatapannya menghunus tepat ke retinaku. Aku hanya membisu. Membiarkan ia mentransfer segala sumpah serapah yang ada dibenak. Aku tahu pasti tak akan ada kata yang keluar dari bibirnya. Selalu, hanya gesture dan perubahan raut di wajah mengisyaratkan suasana hatinya."

Opening dalam suatu tulisan, entah itu cerpen, artikel , novel, ataupun roman harus menyentak. Membangkitkan rasa ingin tahu dan sebaiknya pembaca sudah bisa meraba kira-kira kemana cerita akan kita bawa. Jangan bertele-tele. 

Hindari membuka kalimat dengan suara-suara seperti "Prang", "Bruk", Tet..tet.". Deskripsikan,  jangan dituliskan." Petir mengelegar" oke,  not "JDEEER".

Saya jadi ingat pernah membaca dimana gitu saya lupa, mungkin di grup penulis yang saya ikuti. Bahwa banyak sekali penulis yang memulai tulisan dengan bunyi-bunyian seperti itu. Yang paling populer adalah bunyi " Kriiiing" bla bla bla .... Di blog salah satu penerbit mayor menyatakan bahwa naskah yang seperti itu, langsung disingkirkan tanpa dibaca terlebih dahulu. Catet itu.

Oya, mumpung inget, Dewi Lestari juga pernah nulis tentang hal ini. Katanya, sesuatu itu harus dideskripsikan, bukan di tulis secara gamblang. Misalnya, "tertawa terbahak-bahak", it's oke, but menuliskan hahahaha, hehehe, hihihi, xixixi, not recomended untuk sebuah tulisan. Kalau nulis status FB atau twitter silahkan. Saya baca ini beberapa bulan yang lalu di blognya Dee, sejak itu saya tidak pernah lagi menggunakannya di tulisan saya. Kalau dulu, wuih di setiap tulisan pasti ada kata-kata "hahaha, hihihi ' tersebut. 

Oke sekian dulu, lanjut di postingan berikutnya yah. Yang pasti, ga rugi sama sekali ikut seminar menulis kayak gini. Dan yang bikin saya heran, berapa biayanya coba, Rp 20.000, saudara-saudara, seharga kopi yang lagi saya minum. Padahal itu sudah termasuk snack,alat tulis dan sertifikat. Jadi kalau ada seminar kepenulisan lagi, dan kita banyak alasan , itu tanda belum baca bukunya Isa Alamsah, No Excuse. Ups, saya jadi promosi. Begitu tuh, salah satu cara Asma Nadia mempromosikan buku suaminya. 

So, jadi penulis? siapa takut.



Cari Duit di Jakarta Gampang

Saturday, July 7, 2012
Sambil menikmati secangkir coffe Latte, saya  asik mendengarkan pembicaraan dua orang di samping saya. Ngga bermaksud nguping, hanya emang jaraknya deket banget jadi ya kedengeran. Dua orang wanita dan seorang laki-laki sedang berbincang. Awalnya saya agak heran kok pembicaraannya aneh, ternyata lagi belajar bahasa Indonesia. 

Awalnya saya pikir orang jepang, setelah saya denger-denger kok mirip cara ngomongnya Lee Min Ho, jiaaah ternyata orang Korea. Hihihi, lucu juga denger dia terbata-bata membaca percakapan yang ada di selembar kertas. 

" Saya suka nasi goreng":
" Tadi malam saya pergi mau makan, awalnya saya mau naik taksi, tapi tidak ada, jadi saya naik engkot" dengan logat Korea yang kental

" Angkot", kata si guru yang masih sangat muda itu. 

Apa angkot? katanya. hahahah. Becak ya??. Bukaan, kata si guru, angkot seperti bis yang kecil, Terus lanjut lagi, 

" Saya mau pesan nasi goreng. Makanan ini enak sekali. Apakah kamu pernah naik bajai. Saya mau makan dua ekor ikan. Saya mau makan dua ekor ayam"

" Anjing anda hamil berapa ekor?"

No, kata si guru, "Anjing anda melahirkan berapa ekor"
Melahirkan??. si Korea memberi isyarat kedua tangannya ke arah bawah paha. Me-la-hir-kan, ejanya.

Lanjut lagi, " Mas, tolong bawa dua kursi"

Wah seru banget ngeliatnya. Semangat sekali ia belajar bahasa Indonesia. Melafalkan percakapan sehari-hari. dari mulai bagaimana beli rokok, nanyain harganya. sampai mengatakan " Saya tidak suka musim panas".

Saya jadi malu sendiri, perasaan saya kalau belajar bahasa Inggris ngga sesemangat itu, padahal jelas-jelas kalau saya bisa lancar , maka akan memudahkan saya mewujudkan impian untuk dapat beasiswa ke Inggris. Ah , mimpi doang ditinggiin, usahanya kagak ada. 

Setelah saya perhatikan dan saya renungkan, ternyata cari duit di Jakarta itu gampang banget yah. temen kos saya juga ada yang kerjanya freelance gitu. Ngajar ekpatriat-ekspatriat di Jakarta berbahsa Indonesia. Tempat ketemuannya asik lagi, kalau ngga di Starbuck, di Dunkin Donuts, atau di cafe-cafe yang santai dan nyaman. udah dapet bayaran per-jam, ditraktir kopi lagi, jam kerjanya flexible. Seneng yah kerja kayak gitu.

Ah sudahlah, sudah maghrib, saya harus balik lagi ni ke kos. Hari Sabtu yang tidak membosankan ternyata.












Gagal Pulang

Kemarin saya sudah niat banget mau pulang ke Medan. Memang sudah jadwalnya saya pulang, sudah dua minggu. Namun dari seminggu yang lalu harga tiket masih melangit. pulang pergi Jakarta-Medan sekitar 3 jutaan. Wah saya bertanya-tanya ada apa gerangan. Tidak biasanya seperti itu. Ternyata eh ternyata, liburan anak sekolah biang keroknya. Pyuh, inilah nasib para perantau, sangat tergantung dengan tanggalan kalender dan hari-hari libur. 

Setiap hari saya pantau pergerakan harga tiket. Pengalaman saya selama ini, biasanya menjelang hari keberangkatan bisa saja ada tiket murah, hasil cancel-an orang yang ngga jadi berangkat. Saya ingat tahun lalu, saat teman-teman sudah ramai beli tiket sebulan sebelum lebaran,  saya tenang -tenang saja. Mereka dapat tiket seharga kira-kira 1,2 juta. itu termasuk yang murah. Tapi bagi saya itu masih terlalu mahal.  Tiga hari menjelang pulang saya baru melihat tiket di internet, dan tadaaa saya dapat tiket seharga 500 ribu rupiah saja. How Lucky i am.

Namun sepertinya keberuntungan lagi menjauh dari saya minggu ini. Hari kamis saya sudah booking tiket Garuda untuk Medan-Jakarta, tiket pulangnya. Alhamdulillah dapat harga promo, yippie. Namun karena belum dapat tiket perginya maka saya belum membayar tiket tersebut. Batas waktu pembayaran sampai keesokan hari, Jumat sebelum jam 11 siang. Dari Jumat pagi saya sibuk hunting tiket. Semua maskapai saya jambangi. searching sana sini. Harganya bukan malah turun, makin meroket terus, sampai seharga 2 juta sekali jalan. oh my God. Ditambah lagi hari itu kerjaan di kantor hectic banget, saya jadi rempong sendiri.

Sampai jam 2 siang saya belum juga memutuskan mau beli tiket maskapai apa, Dan kemudian saya inget, ternyata tiket pulang saya sudah kelewatan waktu bayarnya. Lengkap lah sudah. Saat saya searching lagi di internet. semua tiket untuk penerbangan hari itu sudah close.

Yo wis, saya gagal pulang. Pyuuh. Pulang-pergi menghabiskan dana diatas 2 juta menurut saya bukan tindakan bijaksana.

Dan begitulah, hingga hari ini, bosen di kos saya nyebrang ke mall Semanggi. Ke Gramedia sebentar, beli dua biji buku traveling dan ngopi-ngopi di Dunkin. Ah, nikmati sajalah.

Apa Yang Dicari 2

Friday, July 6, 2012
Apalagi yang dicari?

Pertanyaan itu menari-nari di otakku. Mengisi ruang-ruang kosong disana seperti hantu di tengah malam. Saat memutuskan pergi hanya ada satu kata yang melintas di kepalaku, " Kesempatan tidak datang dua kali" dan " Rezeki tidak boleh ditolak". Dengan mengesampingkan semua omongan orang, aku hanya fokus pada satu suara, suamiku.

Kuserahkan segala keputusan padanya.

" Pergilah, kita tidak akan tahu apa yang terjadi kalau belum menjalaninya, kalau mas larang ade saat ini, suatu saat mungkin ade akan menyesalinya"

Dan begitulah aku pergi dengan banjir airmata. Bolak -balik boarding room ke luar ke tempat ia melepasku. Satu roll tisu habis dalam sekejap. Keputusan telah dibuat, tak boleh mundur lagi.

Sehari berlalu, air mataku masih menetes. Seminggu berlalu, setiap ditelepon pasti berurai air mata. Sebulan waktu yang kubutuhkan untuk konsentrasi ke masa depan. Setahun berlalu, Jakarta-Medan ternyata hanya seperti jarak sepenggal galah.  Tidak ada jarak yang jauh, yang ada hanya jarak yang mahal.

Tak terhitung lembaran boarding pass menyesaki dompet mungilku.

Menyesal?

Pengalaman berharga tidak untuk disesali.

Dua tahun berlalu, dan aku semakin mensyukuri langkah-langkah yang membawaku ke segala tempat yang kusinggahi.

Apa lagi yang dicari?

Sayangnya , aku tak mencari apa-apa. Namun aku mendapat begitu banyak hal yang sama sekali tak terpikirkan akan kutemui. Perjalanan mempertemukanku ke pencarian yang tak tersebut.

Life is adventure.



Syukur Yang Tak Terucap


Suatu pagi Di Benhil

Di satu sisi kota, diantara rumah-rumah yang berdiri di atas sepetak tanah dengan harga melangit yang tak terjangkau akal. Bahkan oleh otak seorang bankir yang kerjanya menghitung angka-angka trilyunan rupiah setiap saat. Memantau pergerakan rupiah dari menit ke menit, menganalisa belasan digit yang entah siapa yang bisa menjamin bahwa angka tersebut real nyata adanya atau hanya merupakan pergerakan rekening tak berwujud yang bahkan tidak bisa diraba dengan indera.

Lihatlah kawan, orang-orang yang lalu lalang. Lihat ke kananmu  atau ke kirimu.

Tidak bisa, aku terlalu sibuk dengan musik yang menyumbat telingaku. Hanya dengan itu aku bisa menikmati pagi yang entah mengapa tak pernah ingkar janji.

Lihat lagi ke kanan dan ke kirimu
Langkah-langkah kaki yang berburu waktu. Kaki yang bahkan tak menginjak bumi, melayang diatas sebuah hak yang lebih tinggi dari kewajiban.
Wajah-wajah senada,bosan dijejali rasa yang sama.

Ini bukan tentang uang
Bukan tentang pergerakan saham
Bukan pula tentang harga
Bukan tentang ……

Ini tentang rasa. Tentang syukur yang sering terlupa. Mungkin ini penyebab pintu tertutup
Karena kita terlalu sibuk
Sekali lagi ini bukan tentang uang.
Ini tentang mimpi yang belum berwujud
Bukan mimpi kita

Sering kita tidak sadar kalau apa yang kita dapat hari ini adalah mimpi orang lain sejak dulu.

Saat sekolah ingin segera kuliah. Di kampus ingin segera bekerja. Setelah bekerja ingin usaha. Saat Usaha ingin pensiun.
Mungkin kitalah penyebab semua pintu tertutup
Atas syukur yang tak pernah terucap

Apa lagi yang dicari ???


"Para penumpang yang terhormat, dalam waktu beberapa saat lagi, kita akan segera mendarat di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Waktu menunjukkan pukul enam belas lewat 20 menit dimana tidak ada perbedaan waktu antara Jogjakarta dan Jakarta “

“ Damn", sepertinya tidak akan cukup waktuku untuk mengejar penenerbangan berikutnya. 

Ternyata memilih armada yang berbeda untuk penerbangan lanjutan bukanlah ide yang brilliant, spare waktu selama dua jam yang telah kuperkirakan berantakan gara-gara alasan operasional yang sampai sekarang aku tidak tahu apa itu. Entah kenapa, para mba-mba petugas di counter ruang tunggu penumpang begitu membosankannya dengan selalu memilih alasan yang sama setiap pesawatnya delay, “ alasan operasional” fuih, alasan apa itu. Aku yakin kalau saja ada yang menanyakan alasan operasional yang dimaksud kemungkinan besar mereka tidak tahu dengan pasti apa itu. 

Yah beginilah nasib para penumpang di negeri ini, selalu harus mengalah dan cukup puas dengan sogokan kue kotak dan segelas air mineral, itu pun harus menunggu berapa lama waktu sesuai dengan pertauran yang ada. Oalaaaah…. Udah dirugikan pun tetap harus bersabar.

“ Para penumpang yang terhormat, anda dipersilahkan keluar melalui pintu depan di sebelah kiri anda”

Satu perstau  penumpang mengantri untuk keluar dari pesawat super murah yang tidak murah ini.
Dengan tergesa kuayunkan langkahku keluar dari gedung terminal 3 C . Terlihat terminal ini lain daripada terminal yang lain. Kesan mewah sengaja ditinjolkan disini. Restoran dan kafe yang mengisinya pun lebih berkelas.

Bandara, bagaimanapun mewahnya, tetap tak mampu mengusir aroma kesedihan dan perpisahan di setiap ruang udaranya. Beberapa orang menganggap bandara sebagai langkah awal untuk mencapai ke tempat tujuannya. Namun tak sedikit yang menjadikan bandara sebagai muara perjalanannya.

“Taksi”, 

“ Terminal 1 A, cepet ya pak, pesawat saya berikutnya jam lima”, kataku

Kulirik jam di pergelangan tanganku, masih ada waktu setengah jam lagi sebelum waktu boarding penerbangan berikutnya.

Jarak terminal 3C dengan 1 A tidaklah terlalu jauh, namun di hari jumat seperti saat ini, segala sesuatu menjadi tidak terukur. 

Untunglah supir taksi yang satu ini seperti mengerti kegelisahanku.Tak sampai sepuluh menit kemudian aku sudah berdiri di depan counter 27 armada singa udara ini. Tanpa membuang waktu kutunjukkan tiket dan tanda pengenalku.

“ Maaf mba, untuk tujuan penerbangan ke sumatera, di terminal 1 B. disini untuk tujuan Jawa dan luar sumatera.” Kata si petugas santun

‘ WHAT!!!!!! Pindah katanya, sejak kapan? 

Memang benar kata orang, saat kita lagi terburu-buru biasanya seluruh alam akan berkonspirasi menghambat jalan di depan kita dan menjadikan semua yang terjadi seolah-olah tidak ada yang benar. 

“ Sejak dua minggu yang lalu mba” jawabnya takjim

Hufft, tanpa berkata apa-apa segera aku mencari pintu keluar, dan berlari di sepanjang lorong yang menghubungkan terminal 1A dan 1B.

Dengan nafas yang masih terengah-enagh kuserahkan tiket dan tanda pengenalku ke mas-mas penjaga counter
.
“ Maaf mba, pesawat anda sudah take off”

Oh my God, lemaslah seluruh persendianku. Percuma saja sudah berlari-lari sepanjang lorong, ternyata masih tidak terkejar juga.  “ Kalau mba mau, kita bisa pesankan tiket untuk esok hari”

Aku sudah tidak mendengarkan lagi kata-katanya. Perlahan mataku berkaca-kaca. Ya , sudah menjadi kebiasaanku, kalau terlalu emosi pasti akan menangis. Dengan gontai kulangkahkan kakiku keluar ruangan .

Ponselku bergetar-getar, kulirik nama yang tertera di layar, ah suamiku
“ Gimana ade, dah berangkat belum”
Tanpa bisa dibendung, akhirnya aku menangis terisak-isak, "Huhuhu uda ketinggalan mas”

Kira-kira seperempat jam suamiku menenenangkanku. Kalau saja ada yang melihat, pastilah mengira aku sedang menerima kabar buruk dari keluarga. Memang tampaknya demikian. 

“ Mau kemana mba” sekonyong-konyong ada seorang pria menghampiriku. Ah aku malas menjawabnya, paling-paling calo bandara yang sering berkeliaran. Sudah terlalu sering aku melihat para calo yang menawarkan jasanya. Tampak seperti menolong namun karena mereka-mereka inilah terkadang harga tiket melonjak naik. Bukan pemandangan aneh lagi jika tadinya tiket sudah habis di internet, kira-kira satu jam menjelang keberangkatan  ada yang menawarkan dengan harga yang tentu saja sudah selangit. Namun melihat pakaian yang dikenakannya, sepertinya ia adalah salah seorang petugas di bandara ini. 

“ Medan”, jawabku singkat

“ Ketinggalan pesawat ya mba, kalau mba mau saya bisa bantu mencarikan tiket untuk penerbangan berikutnya, tapi nambah 300 ribu ya mba”

Wah, seperti mendengar nyanyian selamat datang aku mendengarnya. Tanpa pikir panjang akupun mengiyakannya. Dengan bantuan, orang yang bernama Doni ini akhirnya aku bisa mendapatkan tiket untuk penerbangan malam itu. Syukurlah.

***
Cerita itu terjadi dua tahun yang lalu. Saat aku memutuskan menerima tawaran promosi dari kantor. Awalnya hanya coba-coba, iseng-iseng berhadiah. Setelah beberapa kali test, ternyata dari kantor cabang tempat aku bekerja hanya aku satu-satunya yang dinyatakan lulus. Dilema pun melanda. Antara ingin mengaktualisasikan diri dan tanggung jawab terhadap keluarga. Dengan diskusi yang sangat singkat karena waktu yang mepet, suami mengijinkanku menerimanya. Setahun pendidikan membuatku harus berpisah darinya.

Sebenarnya hal tersebut sudah aku pikirkan sebelum memutuskan pilihan ini. Namun ternyata kenyataan yang ada jauh lebih berat dari yang kubayangkan. Apalagi ditambah dalam lima bulan aku harus OJT ( On the Job Training) di Jogjakarta. Lengkaplah sudah, bukan saja jarak tempuh yang semakin jauh, plus harus melakukan dua kali penerbangan ditambah lagi budget yang harus disisihkan semakin besar. Oh nasib….

Pacaran jarak jauh? itu sih biasa. Suami istri jarak jauh?, belum punya baby?, sungguh bukan  hal biasa.

Banyak temanku mempertanyakan keputusanku. Apalagi yang aku cari?. Jika seluruh kebutuhan hidup sudah terpenuhi, apalagi yang dicari??

Ya, Apalagi yang dicari ????

Susu Inovasi Yang Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak

Monday, July 2, 2012



Sebagai wanita bekerja, saya sempat bertanya-tanya, gimana ya kalau saya punya anak nanti. Apa bisa memberi ASI ekslusif bagi bayi saya. Tapi melihat adik saya, kakak ipar saya yang juga bekerja dan sukses memberi ASI eksklusif bagi ponakan-ponakan saya. Saya merasa berarti bekerja bukan merupakan hambatan bagi seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, terutama makanan yang menjadi sumber nutrisinya.


Bagi bayi , ASI adalah makanan terbaik. hampir mustahil menemukan gizi makanan yang menyerupai ASI dengan keistimewaannya dan sifat-sifatnya yang sempurna, yang mengandung unsur-unsur berbagai makanan. Bahkan semua hewan menyusui (mamalia) sangat bergantung pada ASI pada masa awal pertumbuhannya. Karena itu sangat disarankan saat usia anak 0-6 bulan, ibu memberikan ASI eksklusif .



Setelah usia tersebut, anak dapat diberi susu formula untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Susu formula terbuat dari susu sapi yang telah diolah dan  dimodifikasi untuk menyamakan kandungan protein, lemak, karbohidratnya hingga menyamai susu ibu.



Perlu kehati-hatian bagi orangtua dalam memilih susu formula yang akan diberikan bagi anaknya. Kasus susu yang tercemar bakteri beberapa waktu yang lalu membuat banyak orangtua lebih waspada. Ditambah lagi kenyataan bahwa dalam proses pembuatannya, susu formula mendapat berbagai macam bahan tambahan, termasuk penambahan aditif seperti vitamin, asam lemak omega- 3, probiotik, perisa (flavor), dan lainnya. Disinyalir bahan-bahan tambahan tersebut ada yang mengandung babi .Hal itu membuat kehalalan susu formula patut dipertanyakan. Apalagi, di Indonesia yang sebagaian besar masyarakatnya beragama muslim, masalah haram dan halal menjadi hal yang tidak dapat disepelekan.


Dari bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam susu formula, ada salah satu bahan yang harus diperhatikan, yaitu asam lemak omega 3. Keberadaan lemak tersebut dipercaya bisa memacu kecerdasan otak, khususnya bagi anak-anak. Tidak heran dalam setiap promosi susu, selalu disebutkan kandungan asam lemak ini sebagai stimulus yang membuat orangtua tertarik untuk membelinya.


Tetapi, ada salah satu kekurangan dari asam lemak omega-3 tersebut, yaitu  bersifat tidak stabil. Mudah rusak karena reaksi oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan pensalut. Ada banyak jenis pensalut yang dapat digunakan. Kebanyakan dari bahan tanaman, seperti pati termodifikasi, gum, dan maltodekstrin. Semua bahan itu berasal dari tanaman dan tidak bermasalah. 



Namun, terdapat satu jenis pensalut yang status kehalalannya masih dipertanyakan, yaitu gelatin..  Kenapa? Karena gelatin ini berasal dari tulang atau kulit hewan. Kalau hewan yang digunakan halal sih tidak masalah. Yang jadi masalah kalau hewan asal gelatin tersebut dibuat diharamkan untuk dikonsumsi. Jadinya susu yang diproduksi juga berstatus haram.

Gelatin diperoleh dari hasil reaksi tulang hewan dengan suatu larutan kimia. Nah, kalau tulang hewan yang digunakan adalah sapi atau hewan lainnya ,diperlukan proses yang lebih lama untuk menghasilkan gelatin tersebut. Akibatnya bahan kimia yang digunakan pun lebih banyak, sehingga gelatin ini kurang berkembang karena diperlukan investasi yang lebih besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Sedangkan gelatin yang berasal dari babi jauh lebih murah, disamping prosesnya lebih mudah, babi juga lebih gampang berkembang biak, sehingga ketersediaan dan harganya pun menjadi lebih murah. Itulah sebabnya lebih banyak gelatin dari babi yang beredar di pasaran.. Karenanya sangat perlu diperhatikan darimana sumber gelatin itu berasal. Tapi, menurut informasi yang berasal dari Badan POM, gelatin yang masuk ke Indonesia berasal dari organ sapi.

Selain gelatin, bahan tambahan lain juga harus diperhatikan, seperti vitamin, mineral,asam amino dan flavor, yang juga bisa berasal dari hewan yang diharamkan atau bisa juga karena tata cara penyembelihannya yang haram.

Wah, bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan para orangtua muslim agar meyakini kehalalan susu yang diberikan untuk anaknya?.

Tentu saja sebagai orang awam kita tidak mungkin mengecek satu persatu kehalalan suatu produk. Karena itu serahkan ke ahlinya.Menurut LPPOM MUI, sebelum membeli, pastikan produk tersebut terjamin kehalalannya dengan melihat label halal pada kemasannya. Cukup mudah kan?.

Pastikan Label ini ada dalam
 kemasan makanan /minuman
Setelah memastikan susu tersebut halal dikonsumsi, selanjutnya orangtua perlu memastikan kualitas susu yang akan diberikan. Bagi anak-anak,  susu dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan , menguatkan otot, tulang dan gigi. Susu adalah penyedia kalsium, fosfor, magnesium, dan protein, yang masing-masing esensial untuk pertumbuhan serta perkembangan tulang yang sehat dan gigi yang kuat. Karena dengan minum susu, gigi akan terlindungi dari ancaman kerusakan gigi akibat asam mulut. Ini bisa terjadi berkat kandungan casein yang berlaku sebagai lapisan tipis pelindung enamel.

Selain itu susu juga sangat berguna dalam memperbaiki fungsi normal otak dan system saraf. Terutama pada masa keemasan anak alias Golden Age, yaitu usia 0-6 tahun. Karena masa itu merupakan masa yang paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangannya.  Dalam rentang masa itu perkembangan fisik dan motorik anak tumbuh secara cepat. Disaat itu pula otak berkembang pesat baik secara volume maupun informasi yang bisa diterima.

Makanya saya suka takjub melihat ponakan saya si Fadlan dan Icha, aktifnya bukan main, lari kesana kemari ngga ada capeknya. Ditambah lagi rasa keingintahuan mereka yang besar banget. Semua ditanyain. Kenapa begini kenapa begitu.


Waktu ibu saya tangannya terluka Icha pernah nanyain, “ Oma, tangannya kenapa”. Sakit, jawab ibu saya. “ Kenapa sakit”. “Kejepit pintu”, “ Kok bisa kejepit pintu”, “ Iya, oma buru-buru”, “ Apa itu buru-buru oma”. Hadeeeh, capee deh.

Tidak heran mengapa anak kecil begitu , karena di usia balita, otak  tumbuh sampai dengan 90 persen ukuran otak orang dewasa. Selain itu ada fakta baru yang orang tua perlu tahu. Rata-rata berat otak anak usia anak 1-6 tahun adalah kurang dari 10 persen berat tubuh mereka, namun kebutuhan energinya lebih dari 40 persen total energi tubuh. Namun sayang, otak anak tidak dapat menyimpan energy. Padahal  otaknya harus selalu aktif, bahkan ketika sang buah hati sedang tidur.

Jika energi yang tersimpan minim, maka daya konsentrasinya untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta kreativitas akan berkurang. Penting bagi otak untuk mendapat energi secara terus menerus agar dapat bekerja dengan optimal . Karena itulah, dibutuhkan karbohidrat yang bisa memberikan energi lebih lama.

Pada dasarnya sumber energy bagi tubuh adalah glukosa. Makanya kalau ada orang kecapekan atau pingsan disarankan untuk diberi minuman yang manis, tujuannya untuk mengebalikan energy .Di dalam glukosa terdapat zat yang bernama sukrosa dan isomaltulosa. Mungkin kita lebih familiar dengan sukrosa, karena sukrosa biasa dipakai sebagai bahan pemanis minuman. Sukrosa memiliki daya serap yang cepat di tubuh. Berbeda dengan sukrosa, Isomaltulosa adalah zat yang mampu diserap sekitar 26-45% lebih lambat. Sifat yang perlahan dan konstan inilah yang akhirnya membuat Isomaltulosa mampu bertahan di dalam tubuh, sehingga lebih lama  juga dalam hal penyediaan energi yang dibutuhkan tubuh dan otak jika dibandingkan dengan sukrosa.

Jika dikonsumsi secara teratur, ditengarai Isomaltulosa akan memberikan asupan energi yang konstan dan tak terputus bagi otak. Hal tersebut sangatlah membantu otak yang tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam sehari.

Bagi anak-anak, hal tersebut memberikan pengaruh positif pada konsentrasi serta daya ingatnya, sehingga mendukung proses belajar mereka agar lebih optimal.

Sumber alami isomaltulosa terdapat pada madu dan tebu.Madu memang sudah terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun terkadang, madu yang beredar di pasaran kita tidak tahu keasliannya. Selain itu, memberi isomaltosa kepada balita secara langsung dalam bentuk madu, belum tentu juga si anak mau.

Karena itu, FrieslandCampina (induk perusahaan Frisian Flag Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran salah satu universitas terkemuka di Indonesia telah melakukan uji klinis pemanfaatan isomaltulosa ke dalam susu formula.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54 orang anak-anak usia 5-6 tahun yang mengkonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung Isomaltulosa, vitamin, dan mineral tertentu memiliki konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik dibandingkan mereka yang mengkonsumsi produk tanpa Isomaltulosa. 



Berdasarkan hasil uji klinis ini, Frisian Flag mengeluarkan inovasi terbaru, Frisian Flag 123/456 dengan isomaltulosa, yang dapat memberikan asupan energi lebih lama.

                             

Dengan susu inovasi yang sehat dan halal untuk pertumbuhan anak , para orangtua tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir dalam memilih susu formula untuk sang buah hati tercinta. Saya pun lebih senang sekarang, karena bisa membawa jajanan yang sehat dan halal untuk ponakan-ponakan saya tersayang. Soalnya selain dalam bentuk bubuk, susu Frisian Flag juga bisa dinikmati dalam kemasan praktis, susu cair botol atau kotak.

Melalui blog ini, saya menghimbau kepada para orangtua agar selektif dalam memilih semua yang terbaik untuk buah hatinya, dan mendukung si kecil untuk meraih esoknya .





Custom Post Signature