Jadi Penulis, Siapa Takut (Bag 2)

Sunday, July 8, 2012
Sebelum mulai menulis, ada baiknya kita jabarkan dulu, apa sih manfaat dari kegiatan menulis. Kalau ngga ada manfaatnya ngapain kita buang-buang waktu untuk menulis yang belum tentu juga orang baca. Sebenarnya mungkin kita sudah banyak membaca manfaat-manfaat menulis dari buku-buku tentang kepenulisan. Tapi yang ini versinya mba Asma Nadia. 

Yang pertama, dengan menulis wawasan jadi bertambah. Jelas, karena untuk menulis sesuatu dibutuhkan riset. Tulisan tanpa riset akan kosong.  Riset bisa dilakukan dengan membaca, bertanya ke narasumber, atau  langsung terjun mengalaminya. Mba Asma cerita bahwa beliau pernah menulis cerita dengan settingan lokalisasi di daerah Bungkaran, namun beliau hanya melakukan studi pustaka. Hasilnya beliau dikritik oleh salah satu editor. Mba Asma nulis kalau disana ada gang-gang sempit, ternyata tidak ada sama sekali. Dan hal yang dilewatkan mba Asma, daerah Bungkaran itu dilewati oleh lintasan kereta api, seharusnya bunyi-bunyi kereta, suasana pinggiran rel menyatu dalam cerita, namun itu semua tidak digambarkan mba Asma. 

Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Saat menulis flash fiction dengan tokoh seorang dokter. Ceritanya, seorang calon dokter kandungan yang bingung menghadapi pacarnya yang juga mahasiswi kedokteran hamil di luar nikah. Saya memang tidak melakukan riset sama sekali, hanya berdasarkan pengetahuan dangkal saya. Tulisan saya posting di note FB, tak perlu menunggu lama, seorang dokter langsung mengkritik habis tulisan saya. Tidak masuk akal, mengada-ada, tidak ada dokter yang panik kalau hamil, kan tahu ilmunya, mana ada koas yang waktunya lengang sampai sempet nganter pacarnya kesana-sini , begitu katanya. Awalnya saya sedikit defensif, " Terserah gue dong tulisan-tulisan gue ini, kalau mau pas sesuai keinginan ente, tulis aja cerita sendiri jangan ngerecokin tulisan orang", begitu kata hati saya.  Namun, setelah saya pikirkan, benar juga, walaupun tujuan saya mengangkat tema itu untuk memberi pesan bahwa -bahkan seorang dokter kandungan pun bisa "kecelakaan" sehingga remaja harus berhati-hati- tulisan harus tetap masuk akal. Ke depannya saya menjadi lebih berhati-hati dalam menulis, pun hanya sebuah flash fiction yag terbatas 200-700 kata saja. Tulisan bisa dilihat disini ( tapi bukan dokter di komen itu yg saya maksud ya).

Manfaat kedua, menulis dapat menyalurkan hobi. Ini khusus bagi yang hobinya memang menulis. Namun bisa juga, orang yang hobinya beternak ayam misalnya, ya nulis tentang cara beternak ayam, atau yang suka tentang keuangan, nulis tentang keuangan. Atau bagi yang hobinya menggalau di media sosial, daripada nulis curhat ngga jelas, marah-marah, bete, mending statusnya dibuat jadi tulisan. Misalnya lagi marah nih karena teman berkhianat, alih-alih nulis " Sialan, ngga nyangka aku , kamu kayak gitu, nyesel setengah mati mengenalmu, Bete " mending dirubah jadi " Berharap pada manusia bisa menimbulkan kekecewaan, karena itu letakkan kepercayaan tertinggimu hanya padaNya". Gimana, lebih baik ngga?.Syukur-syukur temen yang kita maksud menyadari kesalahannya, bukan malah menambah musuh. Ini opini saya pribadi, kalau ngga setuju ya ngga usah di retweet atau di like :)).

Terus, bisa meluaskan jaringan. Ini ngga usah dijelasin juga udah pada tahu lah ya. Contoh kecilnya, sahabat pena, jaman saya masih baca Bobo. Kalau sekarang, dengan ikut lomba nulis, sesama kontributor jadi saling kenal, trus dengan orang lain baca tulisan kita, minimal nambah teman baru lagi. Saya pribadi benar-benar merasakan ini. Sejak suka nulis, padahal yang saya tulis hal remeh temeh, tapi jadi banyak yang malah jadi teman akrab, bahkan yang awalnya hanya saling sapa di dunia maya, berlanjut ketemuan. Satu lagi, dengan menulis, saya jadi ketemu Asma Nadia, jadi kenal Fauzan Mukrim, Sanie B Kuntjoro, Clara Ng. Seneng kan ya.

Berikutnya bisa menjadi profesi. Kalau sudah jadi profesi bisa menghasilkan income. Saya pribadi, menulis sampai saat ini hanya hobi saja. Hanya hobi saja sudah menghasilkan uang, walaupun tidak seberapa. Sombong kalau saya bilang saya tidak butuh uangnya. Tapi jangan khawatir, kalau ngga butuh ya didonasikan saja. Kalau menulisnya belum menghasilkan uang??, ya bukunya yang didonasikan. Menulis bisa menjadi ladang amal dan ibadah. Sejauh ini, saya sudah memperoleh honor dari tulisan yang lolos ke media cetak, walaupun dikiiit banget, dapet voucher belanja. Lumayan banget kan. Beberapa proyek menulis yang saya ikuti bahkan tanpa bayaran sama sekali, hanya kata-kata " Semua royalti akan didonasikan ke yayasan X,Y atau Z". Masih bilang, ngga punya uang buat sedekah?. Yang benar saja prend.

Lanjut, menulis sebagai ajang pengungkapan apa yang tidak bisa kita ungkapkan secara verbal. Biasanya orang yang tertutup-Introvert,  kesulitan mengungkapkan perasaannya, marah,sedih,kecewa hanya dipendam sendiri. Ini bahaya, bisa-bisa menjadi bom waktu. Saya termasuk orang yang ekstrovert, suka bicara apa adanya. Namun ada kalanya ,saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya. Saat saya begitu marah dengan teman yang tidak menepati janji, atau saat saya kecewa dengan suami yang tidak mengerti perasaan saya, biasanya saya tulis di selembar kertas. Kadang bentuknya cerpen, bisa jadi puisi. Setelah itu?? saya lega. Padahal tulisan itu tidak pernah sampai ke orangnya. Tapi saya merasa masalah sudah selesai, tidak ada yang tersakiti dengan kata-kata kasar yang mungkin tanpa sadar kita keluarkan saat amarah merasuk.

Selain yang diatas, menulis juga membuka peluang untuk jalan-jalan ke belahan bumi manapun.  Sudah ke 30 negara dan puluhan kota yang disinggahi mba Asma karena menulis. Baik itu untuk mengisi ceramah, maupun seminar dan belajar kepenulisan. Keren ya. Tidak hanya itu, salah satu keuntungan meluaskan jaringan yang saya sebut diatas, dalam travelingnya mba Asma banyak mendapat tawaran menginap dari para fans ataupun teman. menghemat budget kedua terbesar dalam traveling, yaitu penginapan. Wow, menulis bikin irit.

Yang terakhir, menulis membuat kita abadi. Kalau kata Pramudya Ananta Toer, " Aku menulis karena itu aku ada". Ya, karena saat tulisan kita tercetak di dalam buku, atau di blog, atau di manapun, iya akan ada selamanya. Kata mba Asma, menulislah minimal satu buku sebelum mati. Sutan Takdir Ali Syahbana, Buya Hamka, Chairil Anwar, Shidney Sheldon, adalah penulis yang sudah tidak ada di muka bumi, namun kita masih bisa merasakan keberadaannya melalui tulisan-tulisan mereka. Bagi orangtua, saya contohkan Fauzan Mukrim, yang menulis buku khusus berisi pesan-pesan untuk River buah hatinya. Contoh lain, Mba Asma Nadia sendiri, mengatakan, ia ingin suatu saat kalau ia sudah tidak ada, saat Adam putranya punya masalah keluarga, jangan sampai membatin, kalau ada umi apa ya yang akan dikatakan umi. Tidak perlu berandai-andai karena mba Asma sudah menuliskannya di buku " Sakinah Bersamamu".

Wuih, banyak banget manfaat menulis ya. Ya sudah, jangan cuma dibaca doang. Ayo ambil kertas dan pena, atau segera ambil laptop, ipad, dan nulis sekarang juga.

Ntra nyambung lagi yah, udah maghrib saya mau balik kos dulu. See ya ;)



Jadi Penulis, Siapa Takut?

Hari ini sebenarnya saya tidak punya rencana apa-apa, pengen males-malesan di kos, sambil nuntasin baca buku-buku yang belum sempet dibuka plastiknya. Sambil tidur-tidutan lihat FB, eh ada acara seminar menulis dengan pembicara Asma Nadia. Hwaaa mupeng, tapi ya kok jauh banget ya, di Jakarta Timur. Mana ngga ngerti lagi daerahnya. Tapi.. Asma Nadia gitu, kapan lagi bisa dapat ilmu dari salah satu penulis perempuan paling produktif di tanah air. Dengan semangat saya sms panitianya, nanyain tempat acaranya dimana, sampai nanya kalo naik busway jurusan apa dan turun dimana, niat lah pokoke.

Dan akhirnya sampai juga saya di STIE Jakarta di bilangan Sunan Giri, setelah nanya sama pak satpam ditunjukin ke ruangan seminar, lantai 5 katanya. Segera saya melangkah ke arah yang ditunjukin pak satpam, cari lift kesana-sini , ngga ada. Beuugh, ni kampus ngga punya lift, padahal bangunannya tinggi. Dengan ngos-ngosan sampai juga saya di aula. Bener-bener perjuangan dah mau ikut seminar ini.

Acara dibuka dengan ice breaking oleh MC. 

" Gerakkan tangan ke atas ya, trus setelah itu kaki bawah juga digerakkan" kata si MC

Segera setelah ice breaking selesai, kata-kata si mba MC dikoreksi oleh mba Asma. Yang namanya kaki pasti dibawah. Gunakan kalimat yang efektif saat kita berbicara , pun saat menulis. Wow, belum masuk materi udah kena aja langsung ke tips menulis.

Kata mba Asma, sering para penulis, mubazir dengan kata-kata. Misalnya, bibirnya mencibir, jelas yang mencibir itu pasti bibir. Kepalanya menggelang, jatuh ke bawah, memegang dengan tangan. Tanpa perlu dijelaskan orang sudah tahu kalau menggeleng pasti kepala, kalau jatuh ya memang ke bawah dan memegang sesuatu itu dengan tangan. Sip mba, dicatet tips pertamanya.

Mba Asma menyampaikan materi dengan santai dan sangat komunikatif, disertai dengan contoh-contoh konkrit. Peserta diajak aktif dan berbaur dalam materinya. Ntar saya bagi tips menulis ala mba Asma di postingan berikutnya.

Hal pertama yang ditekankan oleh mba Asma adalah bahwa semua orang bisa menjadi penulis, asal ada kemauan. No Excuse, jangan biasakan mencari-cari alasan. Tidak punya waktu, ngga punya komputer, lagi ngga mood. Hal-hal tersebut membuat kita semakin jauh dari impian yang ingin kita raih.

Kalau dulu profesi penulis dipandang sebelah mata, maka saat ini sudah jauh berbeda. Menulis merupakan profesi yang menjanjikan, terutama bagi perempuan. karena bisa dilakukan dimanapun, oleh siapapun tanpa memandang usia, miskin-kaya , di desa atau di kota. Tidak sedikit penulis yang memperoleh materi melimpah dari karyanya. Sebutlah JK Rowling. Kalau di negeri ini adaAhmad Fuadi, Andrea Hirata, Habiburrahman EL Shirazy, contoh penulis yang sukses menggemukkan pundi-pundi keuangannya.  Namun sebaiknya , bukan materi yang menjadi alasan kita untuk menulis.

Yang membuat saya kagum, mba Asma tuh bukan hanya seorang penulis, namun menurut saya beliau seorang enterpreuner handal. Di sela-sela materi , dengan lincahnya mba Asma mempromosikan buku-bukunya, buku Isa suaminya, sampai buku-buku kedua anaknya. Tak ketinggalan promosi bisnis beliau yang meliputi tas, pakaian, dan pernak-pernik lain. Namun semuanya disampaikan tanpa terlihat promosi. Sekali merengkuh dayung semua pulau terlampaui.

Selesai menyampaikan materi, peserta diminta untuk membuat satu judul tulisan dan membuat satu paragraph pembuka. Menurut beliau, judul suatu tulisan memegang peranan sangat penting. Selain menggambarkan isi tulisan, judul juga membuat pembaca memutuskan ingin membaca tulisan kita atau tidak. Karena itu jangan ngasal milih judul. Jangan terlalu panjang dan jangan terlalu pendek. Kecuali kamu Putu Wijaya, judul harus sangat diperhatikan.

Sedangkan paragraph pembuka, berguna sebagai penarik pembaca untuk terus membaca tulisan kita atau berhenti sampai disitu. 

Dan ternyata tulisan satu parapraph yang saya buat, kata mba Asma bagus. Penokohannya kuat, karakternya jelas. Hwaaa seneng banget dinilai seperti itu. Saya pun dapat souvenir cantik dari mba Asma.


Ini paragraph yang saya buat. Sudah pasti, yang di benak saya itu langsung tergambar sosok suami :D 

"Tajam tatapannya menghunus tepat ke retinaku. Aku hanya membisu. Membiarkan ia mentransfer segala sumpah serapah yang ada dibenak. Aku tahu pasti tak akan ada kata yang keluar dari bibirnya. Selalu, hanya gesture dan perubahan raut di wajah mengisyaratkan suasana hatinya."

Opening dalam suatu tulisan, entah itu cerpen, artikel , novel, ataupun roman harus menyentak. Membangkitkan rasa ingin tahu dan sebaiknya pembaca sudah bisa meraba kira-kira kemana cerita akan kita bawa. Jangan bertele-tele. 

Hindari membuka kalimat dengan suara-suara seperti "Prang", "Bruk", Tet..tet.". Deskripsikan,  jangan dituliskan." Petir mengelegar" oke,  not "JDEEER".

Saya jadi ingat pernah membaca dimana gitu saya lupa, mungkin di grup penulis yang saya ikuti. Bahwa banyak sekali penulis yang memulai tulisan dengan bunyi-bunyian seperti itu. Yang paling populer adalah bunyi " Kriiiing" bla bla bla .... Di blog salah satu penerbit mayor menyatakan bahwa naskah yang seperti itu, langsung disingkirkan tanpa dibaca terlebih dahulu. Catet itu.

Oya, mumpung inget, Dewi Lestari juga pernah nulis tentang hal ini. Katanya, sesuatu itu harus dideskripsikan, bukan di tulis secara gamblang. Misalnya, "tertawa terbahak-bahak", it's oke, but menuliskan hahahaha, hehehe, hihihi, xixixi, not recomended untuk sebuah tulisan. Kalau nulis status FB atau twitter silahkan. Saya baca ini beberapa bulan yang lalu di blognya Dee, sejak itu saya tidak pernah lagi menggunakannya di tulisan saya. Kalau dulu, wuih di setiap tulisan pasti ada kata-kata "hahaha, hihihi ' tersebut. 

Oke sekian dulu, lanjut di postingan berikutnya yah. Yang pasti, ga rugi sama sekali ikut seminar menulis kayak gini. Dan yang bikin saya heran, berapa biayanya coba, Rp 20.000, saudara-saudara, seharga kopi yang lagi saya minum. Padahal itu sudah termasuk snack,alat tulis dan sertifikat. Jadi kalau ada seminar kepenulisan lagi, dan kita banyak alasan , itu tanda belum baca bukunya Isa Alamsah, No Excuse. Ups, saya jadi promosi. Begitu tuh, salah satu cara Asma Nadia mempromosikan buku suaminya. 

So, jadi penulis? siapa takut.



Cari Duit di Jakarta Gampang

Saturday, July 7, 2012
Sambil menikmati secangkir coffe Latte, saya  asik mendengarkan pembicaraan dua orang di samping saya. Ngga bermaksud nguping, hanya emang jaraknya deket banget jadi ya kedengeran. Dua orang wanita dan seorang laki-laki sedang berbincang. Awalnya saya agak heran kok pembicaraannya aneh, ternyata lagi belajar bahasa Indonesia. 

Awalnya saya pikir orang jepang, setelah saya denger-denger kok mirip cara ngomongnya Lee Min Ho, jiaaah ternyata orang Korea. Hihihi, lucu juga denger dia terbata-bata membaca percakapan yang ada di selembar kertas. 

" Saya suka nasi goreng":
" Tadi malam saya pergi mau makan, awalnya saya mau naik taksi, tapi tidak ada, jadi saya naik engkot" dengan logat Korea yang kental

" Angkot", kata si guru yang masih sangat muda itu. 

Apa angkot? katanya. hahahah. Becak ya??. Bukaan, kata si guru, angkot seperti bis yang kecil, Terus lanjut lagi, 

" Saya mau pesan nasi goreng. Makanan ini enak sekali. Apakah kamu pernah naik bajai. Saya mau makan dua ekor ikan. Saya mau makan dua ekor ayam"

" Anjing anda hamil berapa ekor?"

No, kata si guru, "Anjing anda melahirkan berapa ekor"
Melahirkan??. si Korea memberi isyarat kedua tangannya ke arah bawah paha. Me-la-hir-kan, ejanya.

Lanjut lagi, " Mas, tolong bawa dua kursi"

Wah seru banget ngeliatnya. Semangat sekali ia belajar bahasa Indonesia. Melafalkan percakapan sehari-hari. dari mulai bagaimana beli rokok, nanyain harganya. sampai mengatakan " Saya tidak suka musim panas".

Saya jadi malu sendiri, perasaan saya kalau belajar bahasa Inggris ngga sesemangat itu, padahal jelas-jelas kalau saya bisa lancar , maka akan memudahkan saya mewujudkan impian untuk dapat beasiswa ke Inggris. Ah , mimpi doang ditinggiin, usahanya kagak ada. 

Setelah saya perhatikan dan saya renungkan, ternyata cari duit di Jakarta itu gampang banget yah. temen kos saya juga ada yang kerjanya freelance gitu. Ngajar ekpatriat-ekspatriat di Jakarta berbahsa Indonesia. Tempat ketemuannya asik lagi, kalau ngga di Starbuck, di Dunkin Donuts, atau di cafe-cafe yang santai dan nyaman. udah dapet bayaran per-jam, ditraktir kopi lagi, jam kerjanya flexible. Seneng yah kerja kayak gitu.

Ah sudahlah, sudah maghrib, saya harus balik lagi ni ke kos. Hari Sabtu yang tidak membosankan ternyata.












Gagal Pulang

Kemarin saya sudah niat banget mau pulang ke Medan. Memang sudah jadwalnya saya pulang, sudah dua minggu. Namun dari seminggu yang lalu harga tiket masih melangit. pulang pergi Jakarta-Medan sekitar 3 jutaan. Wah saya bertanya-tanya ada apa gerangan. Tidak biasanya seperti itu. Ternyata eh ternyata, liburan anak sekolah biang keroknya. Pyuh, inilah nasib para perantau, sangat tergantung dengan tanggalan kalender dan hari-hari libur. 

Setiap hari saya pantau pergerakan harga tiket. Pengalaman saya selama ini, biasanya menjelang hari keberangkatan bisa saja ada tiket murah, hasil cancel-an orang yang ngga jadi berangkat. Saya ingat tahun lalu, saat teman-teman sudah ramai beli tiket sebulan sebelum lebaran,  saya tenang -tenang saja. Mereka dapat tiket seharga kira-kira 1,2 juta. itu termasuk yang murah. Tapi bagi saya itu masih terlalu mahal.  Tiga hari menjelang pulang saya baru melihat tiket di internet, dan tadaaa saya dapat tiket seharga 500 ribu rupiah saja. How Lucky i am.

Namun sepertinya keberuntungan lagi menjauh dari saya minggu ini. Hari kamis saya sudah booking tiket Garuda untuk Medan-Jakarta, tiket pulangnya. Alhamdulillah dapat harga promo, yippie. Namun karena belum dapat tiket perginya maka saya belum membayar tiket tersebut. Batas waktu pembayaran sampai keesokan hari, Jumat sebelum jam 11 siang. Dari Jumat pagi saya sibuk hunting tiket. Semua maskapai saya jambangi. searching sana sini. Harganya bukan malah turun, makin meroket terus, sampai seharga 2 juta sekali jalan. oh my God. Ditambah lagi hari itu kerjaan di kantor hectic banget, saya jadi rempong sendiri.

Sampai jam 2 siang saya belum juga memutuskan mau beli tiket maskapai apa, Dan kemudian saya inget, ternyata tiket pulang saya sudah kelewatan waktu bayarnya. Lengkap lah sudah. Saat saya searching lagi di internet. semua tiket untuk penerbangan hari itu sudah close.

Yo wis, saya gagal pulang. Pyuuh. Pulang-pergi menghabiskan dana diatas 2 juta menurut saya bukan tindakan bijaksana.

Dan begitulah, hingga hari ini, bosen di kos saya nyebrang ke mall Semanggi. Ke Gramedia sebentar, beli dua biji buku traveling dan ngopi-ngopi di Dunkin. Ah, nikmati sajalah.

Apa Yang Dicari 2

Friday, July 6, 2012
Apalagi yang dicari?

Pertanyaan itu menari-nari di otakku. Mengisi ruang-ruang kosong disana seperti hantu di tengah malam. Saat memutuskan pergi hanya ada satu kata yang melintas di kepalaku, " Kesempatan tidak datang dua kali" dan " Rezeki tidak boleh ditolak". Dengan mengesampingkan semua omongan orang, aku hanya fokus pada satu suara, suamiku.

Kuserahkan segala keputusan padanya.

" Pergilah, kita tidak akan tahu apa yang terjadi kalau belum menjalaninya, kalau mas larang ade saat ini, suatu saat mungkin ade akan menyesalinya"

Dan begitulah aku pergi dengan banjir airmata. Bolak -balik boarding room ke luar ke tempat ia melepasku. Satu roll tisu habis dalam sekejap. Keputusan telah dibuat, tak boleh mundur lagi.

Sehari berlalu, air mataku masih menetes. Seminggu berlalu, setiap ditelepon pasti berurai air mata. Sebulan waktu yang kubutuhkan untuk konsentrasi ke masa depan. Setahun berlalu, Jakarta-Medan ternyata hanya seperti jarak sepenggal galah.  Tidak ada jarak yang jauh, yang ada hanya jarak yang mahal.

Tak terhitung lembaran boarding pass menyesaki dompet mungilku.

Menyesal?

Pengalaman berharga tidak untuk disesali.

Dua tahun berlalu, dan aku semakin mensyukuri langkah-langkah yang membawaku ke segala tempat yang kusinggahi.

Apa lagi yang dicari?

Sayangnya , aku tak mencari apa-apa. Namun aku mendapat begitu banyak hal yang sama sekali tak terpikirkan akan kutemui. Perjalanan mempertemukanku ke pencarian yang tak tersebut.

Life is adventure.



Syukur Yang Tak Terucap


Suatu pagi Di Benhil

Di satu sisi kota, diantara rumah-rumah yang berdiri di atas sepetak tanah dengan harga melangit yang tak terjangkau akal. Bahkan oleh otak seorang bankir yang kerjanya menghitung angka-angka trilyunan rupiah setiap saat. Memantau pergerakan rupiah dari menit ke menit, menganalisa belasan digit yang entah siapa yang bisa menjamin bahwa angka tersebut real nyata adanya atau hanya merupakan pergerakan rekening tak berwujud yang bahkan tidak bisa diraba dengan indera.

Lihatlah kawan, orang-orang yang lalu lalang. Lihat ke kananmu  atau ke kirimu.

Tidak bisa, aku terlalu sibuk dengan musik yang menyumbat telingaku. Hanya dengan itu aku bisa menikmati pagi yang entah mengapa tak pernah ingkar janji.

Lihat lagi ke kanan dan ke kirimu
Langkah-langkah kaki yang berburu waktu. Kaki yang bahkan tak menginjak bumi, melayang diatas sebuah hak yang lebih tinggi dari kewajiban.
Wajah-wajah senada,bosan dijejali rasa yang sama.

Ini bukan tentang uang
Bukan tentang pergerakan saham
Bukan pula tentang harga
Bukan tentang ……

Ini tentang rasa. Tentang syukur yang sering terlupa. Mungkin ini penyebab pintu tertutup
Karena kita terlalu sibuk
Sekali lagi ini bukan tentang uang.
Ini tentang mimpi yang belum berwujud
Bukan mimpi kita

Sering kita tidak sadar kalau apa yang kita dapat hari ini adalah mimpi orang lain sejak dulu.

Saat sekolah ingin segera kuliah. Di kampus ingin segera bekerja. Setelah bekerja ingin usaha. Saat Usaha ingin pensiun.
Mungkin kitalah penyebab semua pintu tertutup
Atas syukur yang tak pernah terucap

Apa lagi yang dicari ???


"Para penumpang yang terhormat, dalam waktu beberapa saat lagi, kita akan segera mendarat di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Waktu menunjukkan pukul enam belas lewat 20 menit dimana tidak ada perbedaan waktu antara Jogjakarta dan Jakarta “

“ Damn", sepertinya tidak akan cukup waktuku untuk mengejar penenerbangan berikutnya. 

Ternyata memilih armada yang berbeda untuk penerbangan lanjutan bukanlah ide yang brilliant, spare waktu selama dua jam yang telah kuperkirakan berantakan gara-gara alasan operasional yang sampai sekarang aku tidak tahu apa itu. Entah kenapa, para mba-mba petugas di counter ruang tunggu penumpang begitu membosankannya dengan selalu memilih alasan yang sama setiap pesawatnya delay, “ alasan operasional” fuih, alasan apa itu. Aku yakin kalau saja ada yang menanyakan alasan operasional yang dimaksud kemungkinan besar mereka tidak tahu dengan pasti apa itu. 

Yah beginilah nasib para penumpang di negeri ini, selalu harus mengalah dan cukup puas dengan sogokan kue kotak dan segelas air mineral, itu pun harus menunggu berapa lama waktu sesuai dengan pertauran yang ada. Oalaaaah…. Udah dirugikan pun tetap harus bersabar.

“ Para penumpang yang terhormat, anda dipersilahkan keluar melalui pintu depan di sebelah kiri anda”

Satu perstau  penumpang mengantri untuk keluar dari pesawat super murah yang tidak murah ini.
Dengan tergesa kuayunkan langkahku keluar dari gedung terminal 3 C . Terlihat terminal ini lain daripada terminal yang lain. Kesan mewah sengaja ditinjolkan disini. Restoran dan kafe yang mengisinya pun lebih berkelas.

Bandara, bagaimanapun mewahnya, tetap tak mampu mengusir aroma kesedihan dan perpisahan di setiap ruang udaranya. Beberapa orang menganggap bandara sebagai langkah awal untuk mencapai ke tempat tujuannya. Namun tak sedikit yang menjadikan bandara sebagai muara perjalanannya.

“Taksi”, 

“ Terminal 1 A, cepet ya pak, pesawat saya berikutnya jam lima”, kataku

Kulirik jam di pergelangan tanganku, masih ada waktu setengah jam lagi sebelum waktu boarding penerbangan berikutnya.

Jarak terminal 3C dengan 1 A tidaklah terlalu jauh, namun di hari jumat seperti saat ini, segala sesuatu menjadi tidak terukur. 

Untunglah supir taksi yang satu ini seperti mengerti kegelisahanku.Tak sampai sepuluh menit kemudian aku sudah berdiri di depan counter 27 armada singa udara ini. Tanpa membuang waktu kutunjukkan tiket dan tanda pengenalku.

“ Maaf mba, untuk tujuan penerbangan ke sumatera, di terminal 1 B. disini untuk tujuan Jawa dan luar sumatera.” Kata si petugas santun

‘ WHAT!!!!!! Pindah katanya, sejak kapan? 

Memang benar kata orang, saat kita lagi terburu-buru biasanya seluruh alam akan berkonspirasi menghambat jalan di depan kita dan menjadikan semua yang terjadi seolah-olah tidak ada yang benar. 

“ Sejak dua minggu yang lalu mba” jawabnya takjim

Hufft, tanpa berkata apa-apa segera aku mencari pintu keluar, dan berlari di sepanjang lorong yang menghubungkan terminal 1A dan 1B.

Dengan nafas yang masih terengah-enagh kuserahkan tiket dan tanda pengenalku ke mas-mas penjaga counter
.
“ Maaf mba, pesawat anda sudah take off”

Oh my God, lemaslah seluruh persendianku. Percuma saja sudah berlari-lari sepanjang lorong, ternyata masih tidak terkejar juga.  “ Kalau mba mau, kita bisa pesankan tiket untuk esok hari”

Aku sudah tidak mendengarkan lagi kata-katanya. Perlahan mataku berkaca-kaca. Ya , sudah menjadi kebiasaanku, kalau terlalu emosi pasti akan menangis. Dengan gontai kulangkahkan kakiku keluar ruangan .

Ponselku bergetar-getar, kulirik nama yang tertera di layar, ah suamiku
“ Gimana ade, dah berangkat belum”
Tanpa bisa dibendung, akhirnya aku menangis terisak-isak, "Huhuhu uda ketinggalan mas”

Kira-kira seperempat jam suamiku menenenangkanku. Kalau saja ada yang melihat, pastilah mengira aku sedang menerima kabar buruk dari keluarga. Memang tampaknya demikian. 

“ Mau kemana mba” sekonyong-konyong ada seorang pria menghampiriku. Ah aku malas menjawabnya, paling-paling calo bandara yang sering berkeliaran. Sudah terlalu sering aku melihat para calo yang menawarkan jasanya. Tampak seperti menolong namun karena mereka-mereka inilah terkadang harga tiket melonjak naik. Bukan pemandangan aneh lagi jika tadinya tiket sudah habis di internet, kira-kira satu jam menjelang keberangkatan  ada yang menawarkan dengan harga yang tentu saja sudah selangit. Namun melihat pakaian yang dikenakannya, sepertinya ia adalah salah seorang petugas di bandara ini. 

“ Medan”, jawabku singkat

“ Ketinggalan pesawat ya mba, kalau mba mau saya bisa bantu mencarikan tiket untuk penerbangan berikutnya, tapi nambah 300 ribu ya mba”

Wah, seperti mendengar nyanyian selamat datang aku mendengarnya. Tanpa pikir panjang akupun mengiyakannya. Dengan bantuan, orang yang bernama Doni ini akhirnya aku bisa mendapatkan tiket untuk penerbangan malam itu. Syukurlah.

***
Cerita itu terjadi dua tahun yang lalu. Saat aku memutuskan menerima tawaran promosi dari kantor. Awalnya hanya coba-coba, iseng-iseng berhadiah. Setelah beberapa kali test, ternyata dari kantor cabang tempat aku bekerja hanya aku satu-satunya yang dinyatakan lulus. Dilema pun melanda. Antara ingin mengaktualisasikan diri dan tanggung jawab terhadap keluarga. Dengan diskusi yang sangat singkat karena waktu yang mepet, suami mengijinkanku menerimanya. Setahun pendidikan membuatku harus berpisah darinya.

Sebenarnya hal tersebut sudah aku pikirkan sebelum memutuskan pilihan ini. Namun ternyata kenyataan yang ada jauh lebih berat dari yang kubayangkan. Apalagi ditambah dalam lima bulan aku harus OJT ( On the Job Training) di Jogjakarta. Lengkaplah sudah, bukan saja jarak tempuh yang semakin jauh, plus harus melakukan dua kali penerbangan ditambah lagi budget yang harus disisihkan semakin besar. Oh nasib….

Pacaran jarak jauh? itu sih biasa. Suami istri jarak jauh?, belum punya baby?, sungguh bukan  hal biasa.

Banyak temanku mempertanyakan keputusanku. Apalagi yang aku cari?. Jika seluruh kebutuhan hidup sudah terpenuhi, apalagi yang dicari??

Ya, Apalagi yang dicari ????

Susu Inovasi Yang Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak

Monday, July 2, 2012



Sebagai wanita bekerja, saya sempat bertanya-tanya, gimana ya kalau saya punya anak nanti. Apa bisa memberi ASI ekslusif bagi bayi saya. Tapi melihat adik saya, kakak ipar saya yang juga bekerja dan sukses memberi ASI eksklusif bagi ponakan-ponakan saya. Saya merasa berarti bekerja bukan merupakan hambatan bagi seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, terutama makanan yang menjadi sumber nutrisinya.


Bagi bayi , ASI adalah makanan terbaik. hampir mustahil menemukan gizi makanan yang menyerupai ASI dengan keistimewaannya dan sifat-sifatnya yang sempurna, yang mengandung unsur-unsur berbagai makanan. Bahkan semua hewan menyusui (mamalia) sangat bergantung pada ASI pada masa awal pertumbuhannya. Karena itu sangat disarankan saat usia anak 0-6 bulan, ibu memberikan ASI eksklusif .



Setelah usia tersebut, anak dapat diberi susu formula untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Susu formula terbuat dari susu sapi yang telah diolah dan  dimodifikasi untuk menyamakan kandungan protein, lemak, karbohidratnya hingga menyamai susu ibu.



Perlu kehati-hatian bagi orangtua dalam memilih susu formula yang akan diberikan bagi anaknya. Kasus susu yang tercemar bakteri beberapa waktu yang lalu membuat banyak orangtua lebih waspada. Ditambah lagi kenyataan bahwa dalam proses pembuatannya, susu formula mendapat berbagai macam bahan tambahan, termasuk penambahan aditif seperti vitamin, asam lemak omega- 3, probiotik, perisa (flavor), dan lainnya. Disinyalir bahan-bahan tambahan tersebut ada yang mengandung babi .Hal itu membuat kehalalan susu formula patut dipertanyakan. Apalagi, di Indonesia yang sebagaian besar masyarakatnya beragama muslim, masalah haram dan halal menjadi hal yang tidak dapat disepelekan.


Dari bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam susu formula, ada salah satu bahan yang harus diperhatikan, yaitu asam lemak omega 3. Keberadaan lemak tersebut dipercaya bisa memacu kecerdasan otak, khususnya bagi anak-anak. Tidak heran dalam setiap promosi susu, selalu disebutkan kandungan asam lemak ini sebagai stimulus yang membuat orangtua tertarik untuk membelinya.


Tetapi, ada salah satu kekurangan dari asam lemak omega-3 tersebut, yaitu  bersifat tidak stabil. Mudah rusak karena reaksi oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan pensalut. Ada banyak jenis pensalut yang dapat digunakan. Kebanyakan dari bahan tanaman, seperti pati termodifikasi, gum, dan maltodekstrin. Semua bahan itu berasal dari tanaman dan tidak bermasalah. 



Namun, terdapat satu jenis pensalut yang status kehalalannya masih dipertanyakan, yaitu gelatin..  Kenapa? Karena gelatin ini berasal dari tulang atau kulit hewan. Kalau hewan yang digunakan halal sih tidak masalah. Yang jadi masalah kalau hewan asal gelatin tersebut dibuat diharamkan untuk dikonsumsi. Jadinya susu yang diproduksi juga berstatus haram.

Gelatin diperoleh dari hasil reaksi tulang hewan dengan suatu larutan kimia. Nah, kalau tulang hewan yang digunakan adalah sapi atau hewan lainnya ,diperlukan proses yang lebih lama untuk menghasilkan gelatin tersebut. Akibatnya bahan kimia yang digunakan pun lebih banyak, sehingga gelatin ini kurang berkembang karena diperlukan investasi yang lebih besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Sedangkan gelatin yang berasal dari babi jauh lebih murah, disamping prosesnya lebih mudah, babi juga lebih gampang berkembang biak, sehingga ketersediaan dan harganya pun menjadi lebih murah. Itulah sebabnya lebih banyak gelatin dari babi yang beredar di pasaran.. Karenanya sangat perlu diperhatikan darimana sumber gelatin itu berasal. Tapi, menurut informasi yang berasal dari Badan POM, gelatin yang masuk ke Indonesia berasal dari organ sapi.

Selain gelatin, bahan tambahan lain juga harus diperhatikan, seperti vitamin, mineral,asam amino dan flavor, yang juga bisa berasal dari hewan yang diharamkan atau bisa juga karena tata cara penyembelihannya yang haram.

Wah, bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan para orangtua muslim agar meyakini kehalalan susu yang diberikan untuk anaknya?.

Tentu saja sebagai orang awam kita tidak mungkin mengecek satu persatu kehalalan suatu produk. Karena itu serahkan ke ahlinya.Menurut LPPOM MUI, sebelum membeli, pastikan produk tersebut terjamin kehalalannya dengan melihat label halal pada kemasannya. Cukup mudah kan?.

Pastikan Label ini ada dalam
 kemasan makanan /minuman
Setelah memastikan susu tersebut halal dikonsumsi, selanjutnya orangtua perlu memastikan kualitas susu yang akan diberikan. Bagi anak-anak,  susu dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan , menguatkan otot, tulang dan gigi. Susu adalah penyedia kalsium, fosfor, magnesium, dan protein, yang masing-masing esensial untuk pertumbuhan serta perkembangan tulang yang sehat dan gigi yang kuat. Karena dengan minum susu, gigi akan terlindungi dari ancaman kerusakan gigi akibat asam mulut. Ini bisa terjadi berkat kandungan casein yang berlaku sebagai lapisan tipis pelindung enamel.

Selain itu susu juga sangat berguna dalam memperbaiki fungsi normal otak dan system saraf. Terutama pada masa keemasan anak alias Golden Age, yaitu usia 0-6 tahun. Karena masa itu merupakan masa yang paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangannya.  Dalam rentang masa itu perkembangan fisik dan motorik anak tumbuh secara cepat. Disaat itu pula otak berkembang pesat baik secara volume maupun informasi yang bisa diterima.

Makanya saya suka takjub melihat ponakan saya si Fadlan dan Icha, aktifnya bukan main, lari kesana kemari ngga ada capeknya. Ditambah lagi rasa keingintahuan mereka yang besar banget. Semua ditanyain. Kenapa begini kenapa begitu.


Waktu ibu saya tangannya terluka Icha pernah nanyain, “ Oma, tangannya kenapa”. Sakit, jawab ibu saya. “ Kenapa sakit”. “Kejepit pintu”, “ Kok bisa kejepit pintu”, “ Iya, oma buru-buru”, “ Apa itu buru-buru oma”. Hadeeeh, capee deh.

Tidak heran mengapa anak kecil begitu , karena di usia balita, otak  tumbuh sampai dengan 90 persen ukuran otak orang dewasa. Selain itu ada fakta baru yang orang tua perlu tahu. Rata-rata berat otak anak usia anak 1-6 tahun adalah kurang dari 10 persen berat tubuh mereka, namun kebutuhan energinya lebih dari 40 persen total energi tubuh. Namun sayang, otak anak tidak dapat menyimpan energy. Padahal  otaknya harus selalu aktif, bahkan ketika sang buah hati sedang tidur.

Jika energi yang tersimpan minim, maka daya konsentrasinya untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta kreativitas akan berkurang. Penting bagi otak untuk mendapat energi secara terus menerus agar dapat bekerja dengan optimal . Karena itulah, dibutuhkan karbohidrat yang bisa memberikan energi lebih lama.

Pada dasarnya sumber energy bagi tubuh adalah glukosa. Makanya kalau ada orang kecapekan atau pingsan disarankan untuk diberi minuman yang manis, tujuannya untuk mengebalikan energy .Di dalam glukosa terdapat zat yang bernama sukrosa dan isomaltulosa. Mungkin kita lebih familiar dengan sukrosa, karena sukrosa biasa dipakai sebagai bahan pemanis minuman. Sukrosa memiliki daya serap yang cepat di tubuh. Berbeda dengan sukrosa, Isomaltulosa adalah zat yang mampu diserap sekitar 26-45% lebih lambat. Sifat yang perlahan dan konstan inilah yang akhirnya membuat Isomaltulosa mampu bertahan di dalam tubuh, sehingga lebih lama  juga dalam hal penyediaan energi yang dibutuhkan tubuh dan otak jika dibandingkan dengan sukrosa.

Jika dikonsumsi secara teratur, ditengarai Isomaltulosa akan memberikan asupan energi yang konstan dan tak terputus bagi otak. Hal tersebut sangatlah membantu otak yang tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam sehari.

Bagi anak-anak, hal tersebut memberikan pengaruh positif pada konsentrasi serta daya ingatnya, sehingga mendukung proses belajar mereka agar lebih optimal.

Sumber alami isomaltulosa terdapat pada madu dan tebu.Madu memang sudah terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun terkadang, madu yang beredar di pasaran kita tidak tahu keasliannya. Selain itu, memberi isomaltosa kepada balita secara langsung dalam bentuk madu, belum tentu juga si anak mau.

Karena itu, FrieslandCampina (induk perusahaan Frisian Flag Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran salah satu universitas terkemuka di Indonesia telah melakukan uji klinis pemanfaatan isomaltulosa ke dalam susu formula.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54 orang anak-anak usia 5-6 tahun yang mengkonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung Isomaltulosa, vitamin, dan mineral tertentu memiliki konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik dibandingkan mereka yang mengkonsumsi produk tanpa Isomaltulosa. 



Berdasarkan hasil uji klinis ini, Frisian Flag mengeluarkan inovasi terbaru, Frisian Flag 123/456 dengan isomaltulosa, yang dapat memberikan asupan energi lebih lama.

                             

Dengan susu inovasi yang sehat dan halal untuk pertumbuhan anak , para orangtua tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir dalam memilih susu formula untuk sang buah hati tercinta. Saya pun lebih senang sekarang, karena bisa membawa jajanan yang sehat dan halal untuk ponakan-ponakan saya tersayang. Soalnya selain dalam bentuk bubuk, susu Frisian Flag juga bisa dinikmati dalam kemasan praktis, susu cair botol atau kotak.

Melalui blog ini, saya menghimbau kepada para orangtua agar selektif dalam memilih semua yang terbaik untuk buah hatinya, dan mendukung si kecil untuk meraih esoknya .





Susu Inovasi Yang Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak




Sebagai wanita bekerja, saya sempat bertanya-tanya, gimana ya kalau saya punya anak nanti. Apa bisa memberi ASI ekslusif bagi bayi saya. Tapi melihat adik saya, kakak ipar saya yang juga bekerja dan sukses memberi ASI eksklusif bagi ponakan-ponakan saya. Saya merasa berarti bekerja bukan merupakan hambatan bagi seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, terutama makanan yang menjadi sumber nutrisinya.

Bagi bayi , ASI adalah makanan terbaik. Hampir mustahil menemukan gizi makanan yang menyerupai ASI dengan keistimewaannya dan sifat-sifatnya yang sempurna, yang mengandung unsur-unsur berbagai makanan. Bahkan semua hewan menyusui (mamalia) sangat bergantung pada ASI pada masa awal pertumbuhannya. Karena itu sangat disarankan saat usia anak 0-6 bulan, ibu memberikan ASI eksklusif .



Setelah usia tersebut, anak dapat diberi susu formula untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Susu formula terbuat dari susu sapi yang telah diolah dan  dimodifikasi untuk menyamakan kandungan protein, lemak, karbohidratnya hingga menyamai susu ibu.



Perlu kehati-hatian bagi orangtua dalam memilih susu formula yang akan diberikan bagi anaknya. Kasus susu yang tercemar bakteri beberapa waktu yang lalu membuat banyak orangtua lebih waspada. Ditambah lagi kenyataan bahwa dalam proses pembuatannya, susu formula mendapat berbagai macam bahan tambahan, termasuk penambahan aditif seperti vitamin, asam lemak omega- 3, probiotik, perisa (flavor), dan lainnya. Disinyalir bahan-bahan tambahan tersebut ada yang mengandung babi .Hal itu membuat kehalalan susu formula patut dipertanyakan. Apalagi, di Indonesia yang sebagaian besar masyarakatnya beragama muslim, masalah haram dan halal menjadi hal yang tidak dapat disepelekan.


Dari bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam susu formula, ada salah satu bahan yang harus diperhatikan, yaitu asam lemak omega 3. Keberadaan lemak tersebut dipercaya bisa memacu kecerdasan otak, khususnya bagi anak-anak. Tidak heran dalam setiap promosi susu, selalu disebutkan kandungan asam lemak ini sebagai stimulus yang membuat orangtua tertarik untuk membelinya.

Tetapi, ada salah satu kekurangan dari asam lemak omega-3 tersebut, yaitu  bersifat tidak stabil. Mudah rusak karena reaksi oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan pensalut. Ada banyak jenis pensalut yang dapat digunakan. Kebanyakan dari bahan tanaman, seperti pati termodifikasi, gum, dan maltodekstrin. Semua bahan itu berasal dari tanaman dan tidak bermasalah. 


Namun, terdapat satu jenis pensalut yang status kehalalannya masih dipertanyakan, yaitu gelatin.Kenapa? Karena gelatin ini berasal dari tulang atau kulit hewan. Kalau hewan yang digunakan halal sih tidak masalah. Yang jadi masalah kalau hewan asal gelatin tersebut diharamkan untuk dikonsumsi. Jadinya susu yang diproduksi juga berstatus haram.

Gelatin diperoleh dari hasil reaksi tulang hewan dengan suatu larutan kimia (wikipedia). Nah, kalau tulang hewan yang digunakan adalah sapi atau hewan lainnya ,diperlukan proses yang lebih lama untuk menghasilkan gelatin tersebut. Akibatnya bahan kimia yang digunakan pun lebih banyak, sehingga gelatin ini kurang berkembang karena diperlukan investasi yang lebih besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Sedangkan gelatin yang berasal dari babi jauh lebih murah, disamping prosesnya lebih mudah, babi juga lebih gampang berkembang biak, sehingga ketersediaan dan harganya pun menjadi lebih murah. Itulah sebabnya lebih banyak gelatin dari babi yang beredar di pasaran.. Karenanya sangat perlu diperhatikan darimana sumber gelatin itu berasal. Tapi, menurut informasi yang berasal dari Badan POM, gelatin yang masuk ke Indonesia berasal dari organ sapi.

Selain gelatin, bahan tambahan lain juga harus diperhatikan, seperti vitamin, mineral,asam amino dan flavor, yang juga bisa berasal dari hewan yang diharamkan atau bisa juga karena tata cara penyembelihannya yang haram.

Wah, bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan para orangtua muslim agar meyakini kehalalan susu yang diberikan untuk anaknya?.

Tentu saja sebagai orang awam kita tidak mungkin mengecek satu persatu kehalalan suatu produk. Karena itu serahkan ke ahlinya. Menurut LPPOM MUI, sebelum membeli, pastikan produk tersebut terjamin kehalalannya dengan melihat label halal pada kemasannya. Cukup mudah kan?.

Pastikan Label ini ada dalam
 kemasan makanan /minuman
Setelah memastikan susu tersebut halal dikonsumsi, selanjutnya orangtua perlu memastikan kualitas susu yang akan diberikan. Bagi anak-anak,  susu dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan , menguatkan otot, tulang dan gigi. Susu adalah penyedia kalsium, fosfor, magnesium, dan protein, yang masing-masing esensial untuk pertumbuhan serta perkembangan tulang yang sehat dan gigi yang kuat. Karena dengan minum susu, gigi akan terlindungi dari ancaman kerusakan gigi akibat asam mulut. Ini bisa terjadi berkat kandungan casein yang berlaku sebagai lapisan tipis pelindung enamel.

Selain itu susu juga sangat berguna dalam memperbaiki fungsi normal otak dan system saraf. Terutama pada masa keemasan anak alias Golden Age, yaitu usia 0-6 tahun. Karena masa itu merupakan masa yang paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangannya.  Dalam rentang masa itu perkembangan fisik dan motorik anak tumbuh secara cepat. Disaat itu pula otak berkembang pesat baik secara volume maupun informasi yang bisa diterima.

Makanya saya suka takjub melihat ponakan saya si Fadlan dan Icha, aktifnya bukan main, lari kesana kemari ngga ada capeknya. Ditambah lagi rasa keingintahuan mereka yang besar banget. Semua ditanyain. Kenapa begini kenapa begitu. Apa ini apa itu.


Waktu ibu saya tangannya terluka Icha pernah nanyain, “ Oma, tangannya kenapa”. Sakit, jawab ibu saya. “ Kenapa sakit”. “Kejepit pintu”, “ Kok bisa kejepit pintu”, “ Iya, oma buru-buru”, “ Apa itu buru-buru oma”. Hadeeeh, capee deh.

Tidak heran mengapa anak kecil begitu , karena di usia balita, otak  tumbuh sampai dengan 90 persen ukuran otak orang dewasa. Selain itu ada fakta baru yang orang tua perlu tahu. Rata-rata berat otak anak usia anak 1-6 tahun adalah kurang dari 10 persen berat tubuh mereka, namun kebutuhan energinya lebih dari 40 persen total energi tubuh. Namun sayang, otak anak tidak dapat menyimpan energy. Padahal  otaknya harus selalu aktif, bahkan ketika sang buah hati sedang tidur.

Jika energi yang tersimpan minim, maka daya konsentrasinya untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta kreativitas akan berkurang. Penting bagi otak untuk mendapat energi secara terus menerus agar dapat bekerja dengan optimal . Karena itulah, dibutuhkan karbohidrat yang bisa memberikan energi lebih lama.

Pada dasarnya sumber energy bagi tubuh adalah glukosa. Makanya kalau ada orang kecapekan atau pingsan disarankan untuk diberi minuman yang manis, tujuannya untuk mengebalikan energy .Di dalam glukosa terdapat zat yang bernama sukrosa dan isomaltulosa. Mungkin kita lebih familiar dengan sukrosa, karena sukrosa biasa dipakai sebagai bahan pemanis minuman. Sukrosa memiliki daya serap yang cepat di tubuh. Berbeda dengan sukrosa, Isomaltulosa adalah zat yang mampu diserap sekitar 26-45% lebih lambat. Sifat yang perlahan dan konstan inilah yang akhirnya membuat Isomaltulosa mampu bertahan di dalam tubuh, sehingga lebih lama  juga dalam hal penyediaan energi yang dibutuhkan tubuh dan otak jika dibandingkan dengan sukrosa.

Jika dikonsumsi secara teratur, ditengarai Isomaltulosa akan memberikan asupan energi yang konstan dan tak terputus bagi otak. Hal tersebut sangatlah membantu otak yang tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam sehari.

Bagi anak-anak, hal tersebut memberikan pengaruh positif pada konsentrasi serta daya ingatnya, sehingga mendukung proses belajar mereka agar lebih optimal.

Sumber alami isomaltulosa terdapat pada madu dan tebu.Madu memang sudah terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun terkadang, madu yang beredar di pasaran kita tidak tahu keasliannya. Selain itu, memberi isomaltosa kepada balita secara langsung dalam bentuk madu, belum tentu juga si anak mau.

Karena itu, FrieslandCampina (induk perusahaan Frisian Flag Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran salah satu universitas terkemuka di Indonesia telah melakukan uji klinis pemanfaatan isomaltulosa ke dalam susu formula.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54 orang anak-anak usia 5-6 tahun yang mengkonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung Isomaltulosa, vitamin, dan mineral tertentu memiliki konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik dibandingkan mereka yang mengkonsumsi produk tanpa Isomaltulosa. 



Berdasarkan hasil uji klinis ini, Frisian Flag mengeluarkan inovasi terbaru, Frisian Flag 123/456 dengan isomaltulosa, yang dapat memberikan asupan energi lebih lama.


                            
Dengan susu inovasi yang sehat dan halal untuk pertumbuhan anak , para orangtua tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir dalam memilih susu formula untuk sang buah hati tercinta. Saya pun lebih senang sekarang, karena bisa membawa jajanan yang sehat dan halal untuk ponakan-ponakan saya tersayang. Soalnya selain dalam bentuk bubuk, susu Frisian Flag juga bisa dinikmati dalam kemasan praktis, susu cair botol atau kotak.

Melalui blog ini, saya menghimbau kepada para orangtua agar selektif dalam memilih semua yang terbaik untuk buah hatinya, dan mendukung si kecil untuk meraih esoknya .

Gambar dari sini





Kopi

Nyambung postingan saya tentang hobi baru saya ikut segala macam quiz di FB. 

Salah satu kuis yang saya ikutin itu adalah Nescafe Journey. Kita disuruh milih Aspire, Riyani Djagkaru, Nicholas Saputra, atau Imam Darto. Trus ceritain ide perjalanan kita bareng mereka. Wah mupeng lihat hadiahnya. jalan-jalan keliling Indonesia yang konsepnya, Explorer,Independent atau City Slicker.

Saya tentu saja dong pilih Riyani Djangkaru, secara yang pilih Nicholas Saputra segambreng. Penasaran aja sama cewek satu ini. Menurut saya dia tuh super keren jadi perempuan. Kenapa??? ya gpp, keren aja, halah.

Nah, bukan kuisnya yang mau saya omongin, tapi tentang kopinya. Saya dan suami adalah pasukan penggemar kopi. Kita tuh suka ngupi-ngupi gak jelas. Kalo lagi bengong di rumah ga ada kerjaan, daripada liat-liatan tiba-tiba aja kita udah di jalan nyari warkop yang msh buka. Nyarinya yang ada wifi, biar bisa sekalian ngenet. Di setiap gerai kopi itu pasti mereka pake coffe maker kan. Trus saya jadi kepikiran pengen beli coffe maker yang biasa ada di cafe2 itu deh, kira-kira berapa harganya yah. Kok ya bisa , kopi yang keluar dari alat itu jadi enaaak banget. Favorit saya tuh Tiramishu caffe Latte, wah rasanya bikin merem melek..

Waktu saya ke Bandung, sempet mampir di Coffe Toffe. Konsepnya sederhana banget  tuh gerai, cuma tempat kecil mungil, dengan aneka menu kopi dan coklat yang harganya juga ga terlalu mahal, udah bisa jadi tempat usaha. Dipikir-pikir kayaknya modalnya ngga gede juga. Mana rame banget lagi yang beli disitu. Keren banget, punya kedai kopi yang bisa buat nyante-nyante.

Udah gitu aja. cuma mau bilang, coffe maker itu bikin kopi jadi enak, dan saya pengen minum kopi enak terus-terusan. 


Custom Post Signature