“Adventure
is out there”
Charles
Munts meneriakkan kata-kata itu di film UP.
Up,
film animasi yang telat banget saya tonton. Mimpi, cita-cita, keinginan, hal-hal yang ditekankan dalam film ini.
“
Paradise Falls, a land lost in time, Air terjun Surga, Negeri yang Hilang”.
Tempat itulah yang menjadi impian suami istri Carl dan Ellie yang telah bersahabat
dari kecil. Untuk mewujudkan mimpi tersebut mereka mulai menabung sedikit demi
sedikit, namun selalu ada hal-hal tidak tertuga yang membuat impian mereka
semakin jauh. Sakit, ban mobil bocor,
rumah tertimpa pohon menjadi beberapa penyebab hingga Ellie menghembuskan nafas
terakhir , mimpi itu tidak pernah terwujud.
Sampai akhirnya karena mengingat
janjinya kepada Ellie untuk membawanya ke negeri impian tersebut, di usia yang
sangat renta Carl pun memulai perjalanannya menemukan Air terjun Surga.
Setelah
menonton film tersebut, saya jadi sadar, bahwa kalau kita memiliki impian, kita
harus sekuat tenaga mewujudkannya, dan mempersiapkannya. Namun , karena kita
tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, maka kita harus siap sedia dan
meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat terwujudnya impian
tersebut.
Menyaksikan
Carl tiba di air terjun surga, kembali menyalakan semangat saya untuk
mewujudkan keinginan saya dari
dulu untuk bisa melanglang buana ke tempat-tempat eksotis di bumi ini.
Yunani merupakan negara impian saya, negara dengan
peradaban paling tua yang sarat dengan peninggalan sejarah. Setiap mendengar
nama Yunani, saya langsung terbawa ke arus jamannya dewa-dewi, Apollo, Artimis,
Aphrodite, Hermis sampai Zeus. Saya
memang pengkhayal tingkat Brahmana. Kuil Olympus Zeus di Athena,Kota Acropolis
termasuk dalam list impian saya. Wih membayangkannya saja saya sudah merasa kembali ke zaman itu. List
impian saya berikutnya adalah, saya ingin melihat taman gantung di Babilonia
dan pengen banget baca novel sambil berenang di laut mati. Oh My God, saya
benar-benar orang yang kuno.
Untuk mendukung mimpi saya tersebut, saya sudah
mempersiapkannya dari sekarang. Berbeda dengan Carl dan Ellie yang menabung
dolar demi dollar setiap harinya, saya lebih memilih investasi sebagai cara
untuk mewujudkan impian tersebut. Karena investasi memberi hasil yang lebih
tinggi dari hanya sekedar produk perbankan biasa seperti tabungan. Tujuannya tentu saja, agar lebih cepat
impian saya terealisasi dan saya tidak perlu mengganggu keuangan keluarga. Selain itu, karena saat ini saya dan suami belum memiliki si buah hati, maka kami rasa inilah saat yang tepat untuk berinvestasi sebelum kebutuhan semakin banyak.
Saya ingin maksimal 10 tahun dari sekarang saya
sudah memiliki kebebasan finansial. Bukan berarti saya harus memiliki sejumlah
uang yang besar. Namun saya ingin nantinya saya tidak lagi
mengkhawatirkan masalah keuangan sehingga saya bisa melakukan hal-hal yang
mejadi passion dalam hidup.
Selain ingin berkunjung ke tempat-tempat indah, saya
juga punya rencana masa depan untuk menerbitkan buku solo. Ya selama ini saya sudah
punya beberapa buku, tetapi masih dalam bentuk antologi. Jadi perjalanan yang akan
saya lakukan, nantinya akan saya rangkum dalam bentuk sebuah buku atau novel
dengan settingan tempat-tempat eksotis tersebut. Sampai saat ini saya masih
berusaha untuk itu. Yah walaupun tulisan
saya masih berlepotan, tapi saya yakin saya mampu. Siapa tahu, menulis bisa menjadi profesi saya nantinya.
Bukankah, hal yang sangat menyenangkan, melakukan pekerjaan yang merupakan
passion kita dan mendapat penghasilan dari pekerjaan itu?. Like a holiday
everyday.
Disamping
cita-cita yang bersifat konsumtif diatas, saya masih punya cita-cita
lain , yang produktif, yaitu membuat one stop service untuk kendaraan
bermotor. Saya ingin memiliki bengkel yang merangkap doorsmeer (
pencucian mobil ) juga. Berdasarkan pengalaman, selama ini kalau
menemani suami ke bengkel saya biasanya boring bukan main, maka saya
akan mendesign bengkel saya menjadi tempat yang cozy, dilengkapi dengan
cafe, tempat mainan anak, jual sparepart dan aksesoris mobil dan tentu
saja dilengkapi dengan fasilitas free wifi. Jadi sambil ngebengkel
tetep bisa bawa keluarga, sehingga hangeout di bengkel jadi tetep asyik.Seperti gambar di bawah ini nih.
|
One Stop Service Pro Auto Clinic Vehicle
dari kiri ke kanan, atas bawah (
doorsmeer,showroom,bengkel,sparepart,ruang tunggu, supermarket
acesoris,fun corner anak, cafe, tempat bermain, showroom jok )
|
Menurut saya, usaha bengkel ini sangat prospektif apalagi melihat pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor 10 tahun terakhir yang luar biasa pesat. Semakin sedikitnya waktu luang para pekerja kantoran, membuat mereka butuh tempat yang sekali merengkuh dayung, satu negara terlampaui. Tentunya saya masih butuh kredit untuk mewujudkannya. Minimal investasi yang telah saya tanam selama ini dapat digunakan untuk SDS nya ( Sharing Dana Sendiri ) saat mengajukan kredit nantinya.
Sebenarnya kemarin-kemarin saya bimbang untuk
memutuskan berinvestasi kemana. Karena saya termasuk orang dengan profil risiko
yang rendah, dalam arti saya bukan Risk taker, kalau tidak pasti benar
keuntungannya biasanya saya memilih jalur aman. Akhirnya setelah
menimbang-nimbang saya putuskan untuk memilih reksadana dan DPLK.
DPLK untuk persiapan di usia pensiun nanti, dan
reksadana untuk mendanai rencana masa depan saya. Untuk hasil yang
optimal dengan risiko yang kecil, saya memilih pendapatan tetap untuk
penempatan dana saya.
Semua berlangsung baik-baik saja. Namun belajar
dari film Up tersebut, saya sadar bahwa ada banyak hal-hal yang diluar kuasa
kita. Seperti halnya musibah, penyakit yang datang tanpa permisi. Saya jadi
belajar untuk lebih mempersiapkan kemungkinan terburuk. Saya tidak ingin
kejadian seperti di Film itu menghambat terwujudnya impian saya.
Sedikit bercerita, dua tahun yang lalu saya
dimutasi ke Jakarta dari Medan. Otomatis minimal dalam sebulan saya pasti
bepergian dengan pesawat udara, mungkin karena capek pulang pergi Jakarta-Medan
ditambah terkadang dinas ke luar daerah, saya sempat beberapa kali sakit dan
dirawat inap di rumah sakit, typus, infeksi pencernaan sampai operasi gigi dan
operasi usus buntu. Sebenarnya untuk kesehatan saya telah ditanggung oleh
perusahaan, namun saya belum merasa benar-benar nyaman saat ini. Karena seperti
halnya perusahaan yang profit oriented, fasilitas kesehatan yang diberikan
terkadang tidak bisa mengcover segala hal sesuai dengan keinginan kita.
Awalnya saya sempat ikut asuransi kesehatan
dan asuransi jiwa dengan premi yang tidak terlalu besar . Selama 20 bulan sejak kepesertaan saya sehat-sehat saja, wah saya mulai khawatir nih
asuransi saya bakal hangus ( gak mau rugi ), saya jadi berharap-harap
sakit. Ternyata sebulan kemudian saya harus dirawat di rumah sakit selama 6 hari karena operasi
usus buntu. Beruntung saya ditanggung oleh kantor sehingga saya tidak perlu
mengeluarkan uang sepeser pun. Namun fasilitas kamar saat rawat inap dari
kantor hanyalah kamar kelas 2. Isinya satu kamar 4 orang. Karena saya baru
dioperasi tentu saja saya ingin kamar yang nyaman dan private, krn saya buang
air harus menggunakan pispot, ditambah lagi keluarga saya sering mengunjungi
dan menginap menjaga saya. Akhirnya saya upgrade kelas menjadi kelas VIP dengan
tambahan dana sekitar 400 ribu sehari.
Siapa sangka setelah keluar dr RS dan mengurus
klaim asuransi, di rekening saya telah terkredit sebesar 10 juta rupiah,
terdiri dari penggantian biaya rawat inap dan biaya operasi . Wah saya merasa
beruntung sekali memiliki asuransi. Tetapi setelahnya saya langsung
menghentikan kepesertaan asuransi saya. Kenapa? Karena ya itu, saya jadi
berharap-harap sakit. Sementara kalau sehat, premi yang telah saya bayar akan hangus. Kalo kata orang jawa “eman-eman”
udah bayar tapi ga dipake.
Saya butuh sesuatu yang bisa mengakomodir kebutuhan
saya. Saya ingin berasuransi tanpa merasa rugi kalau saya sehat-sehat saja, dan
saya butuh layanan investasi yang sanggup menjamin kelangsungan investasi saya.
Menurut saya, dengan membeli asuransi sebenarnya
saya juga sudah berinventasi untuk masa depan. Karena sejatinya, asuransi
adalah perlindungan terhadap sesuatu yang telah kita miliki saat ini. Kalau
kata pepatah sedia payung sebelum hujan. Karena kita tidak mungkin menghentikan
hujan, yang bisa kita lakukan hanya berusaha tidak kehujanan, kalaupun
kehujanan setidaknya jangan sampai basah kuyup dan masuk angin.
Setelah sibuk googling sana-sini, baca-baca buku,
akhirnya saya menemukan solusi perbankan yang sangat sesuai dengan kebutuhan
saya. Asuransi sekaligus investasi . Dengan minimal setoran 300 ribu setiap
bulan ( bisa lebih besar kalau ingin hasil lebih maksimal ), saya sudah mendapat perlindungan kesehatan dan jiwa sekaligus nilai
investasi yang dikembangkan dari dana yang saya setorkan. Perlindungan
kesehatannya berupa penggantian biaya rawat inap dan perlindungan terhadap 30
penyakit kritis. Dilengkapi pula dengan perlindungan jiwa.
Yang membuat tenang, jika terjadi sesuatu pada diri
kita, yang menyebabkan tidak dapat meneruskan setoran, maka asuransi akan
menalangi dan meneruskan setoran kita. Jadi investasi kita akan terus berjalan.
Dan yang paling saya sukai, adalah kemudahan transaksi nya. Berhubung saya bekerja, saya tidak punya cukup waktu untuk antri
di teller, saya butuh layanan perbankan yang praktis. Ternyata untuk setoran setiap bulan, bisa
di auto debet dari rekening simpanan kita atau dari kartu kredit. Wah sangat
memudahkan.
Seperti saran ahli keuangan,
jangan menempatkan semua telur di satu keranjang.Karena itu untuk menyebar
risiko , saya tempatkan dana saya di beberapa tempat seperti yang saya jelaskan diatas, selain DPLK dan reksadana juga asuransi yang mempunyai nilai investasi.
Akhirnya saya bisa lebih tenang berinvestasi karena
ada jaminan asuransi juga terhadap dana yang saya setorkan sekaligus
memproteksi saya dari resiko kesehatan dan perlindungan jiwa. Nama layanan asuransi sekaligus investasi ini adalah Optishield. Selain Optishield , masih ada layanan sejenis yaitu Provisa Max dan Provisa Syariah. Kita bisa pilih jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan kita, karena masing-masing orang berbeda keadaan dan kebutuhannya.
|
Polis Asuransi Saya: Optishield, Asuransi Kesehatan,Jiwa,plus Investasi, Asuransi Kebakaran, Asuransi jiwa |
Mudah-mudahan , dengan perencanaan yang dan
proteksi yang saya miliki, saya dapat mewujudkan impian saya.
" Gantungkan Cita-citamu setinggi langit, kalau jatuh minimal kamu jatuh diantara bintang-bintang"
Kembali
ke Film Up tadi, betapa absurdnya pun sebuah impian, dengan kesungguhan dan
tekad yang kuat tidak ada hal yang mustahil. Namun bagaimanapun baiknya kita
merencanakan sesuatu, selalu ada hal-hal tak terduga yang akan kita temui. So prepare yourself for
everything that might happen.
Gambar dari : www.tripadvisor.co.id
Info Lebih Lanjut disini