Cinta Pertama vs Matematika

Friday, May 25, 2012


Tak kenal maka tak sayang………….

“Matimatian”  itu plesetan temen-temen SD ku dulu untuk si ilmu durjana ini ( parah istilahnya). Seingatku dulu satu kelas ber-40 siswa ( jangan tanya kenapa satu kelas banyak banget siswanya ya) hanya aku sendiri yang tidak anti matematika.

Matematika bagiku ibarat cinta pertama. Sama-sama tidak terlupakan, bikin deg-degan saat ketemu,, kalau tidak bisa menghadapinya bikin panas dingin. Pokoknya cinta monyet banget lah, benci-benci tapi rindu.

Waktu itu usiaku baru lima tahun tapi aku sudah kayak cacing kepanasan saja di rumah ingin sekolah, akhirnya demi kemashalatan umat ibuku mendaftarkanku di SD sebelah rumah.  Wow senangnya hatiku membayangkan akan memakai seragam merah putih seperti abangku. 

Tapi apa mau dikata, ternyata kepala sekolah tak mengizinkanku sekolah dengan alasan umurku belum cukup. Dasar anak ingusan yang belum bisa menerima penolakan, akupun menangis terisak-isak di ruangannya maksa mau ikutan belajar. Akhirnya dengan berat hati si Kepala sekolah mengizinkanku duduk di kelas satu dengan syarat aku harus bisa mengerjakan soal-soal matematika sebagai test masuk. Hehe siapa sangka di umurku yang masih balita itu aku sudah bisa mengerjakan soal –soal penambahan dan pengurangan yang disajikan. Sejak itu kecintaanku pada matematika seperti cintaku pada pacar pertama.

Tak dinyana, kepala sekolah tempatku menuntut ilmu adalah mantan guru matematika, maka tersalurkanlah cintaku yang menggebu-gebu .

“ Saban hari matematika “ itu adalah kata-kata pertama yang dikatakan pak Kepsek saat masuk di kelasku. Saat itu aku duduk di bangku kelas enam, Ibarat mendapat mak comblang gratis aku mendengarnya.

Mulai hari itu, pelajaran utama di kelasku adalah matematika. Setiap tidak ada guru yang mengajar atau lebih dikenal dengan istilah ‘jam kosong’ maka si kepsek akan masuk ke kelas dan memberikan soal-soal matematika. Dan yang paling membuat bahagia adalah siapa yang pertama kali bisa menyelesaikan soal maka boleh istirahat sebelum waktunya atau pulang paling awal . Coba… , apa gak semakin cinta saja sama pacar pertamaku ini.

Berapa hasil penjumlahan 1+3+5+7+9+11+13+ …………+87+89+91+93+95+97+99. 

Pak kepsek menulis soal di papan tulis. Dengan iming-iming bisa pulang paling awal, kami sekelas berusaha menjadi yang tercepat menghitung penjumlahan tersebut. Tapi eitts, selama ada aku di kelas ini  jangan harap ada yang bisa pulang duluan. 

Dalam satu menit aku sudah maju dan menyerahkan kertas kerjaku.

“ Yak satu orang, …....perempuan, !” dengan suara dramatis pak kepsek mengumumkan. Membuat seisi kelas jadi gerah .

Nah benar kan , kataku di awal tulisan ini, matematika itu ibarat cinta pertama, ia membuat kita bahagia sekaligus membuat kita merasa special.

Hmm ,pasti kalian penasaran bagaimana caraku menghitung dengan cepat penjumlahan sepanjang itu. Gampang aja kok. Aku menamainya rumus “ membunuh ular”.  Rumus ini khusus untuk penjumlahan bilangan ganjil berurutan. Bayangkan kita mau membunuh ular, ( soalnya panjangnya kayak ular sih):

1.      Tangkap kepalanya
2.      Tangkap ekornya
3.      Potong di tengah badannya
4.      Lalu plintir dengan memangkatkan dua
5.      Dapet deh hasilnya

Untuk soal diatas , jadi begini nih 1+99 = 100, 100/2 = 50, pangkatkan 2 . hasilnya 2500. Masih gak percaya?? Hitung aja sendiri.


 
 Cat: Tulisan ini diikutkan dlm lomba FTS cinta Matematika , dan gak lolos juga, parrrah :). Tapi tetap pantang menyerah  MySpace

A Tribute To Heart

Monday, May 21, 2012

Sangkin lamanya sampai lupa pernah ikutan audisi menulis " Kebaikan yang Menginspirasi".

Buku ini berisi kumpulan cerita tentang kebaikan-kebaikan yang terjadi di sekeliling kita. Tidak selalau hal-hal besar, terkadang kebaikan kecil yang dilakukan orang yang tidak pernah kita sangka sama sekali seringkali memberi pengaruh besar bagi langkah-langkah kita ke depan. Seperti tulisan saya yang ada di dalam buku ini, bercerita tentang kebaikan seorang teman yang baru saya kenal untuk membantu saya di tengah malam buta saat deadline mengerjakan Skripsi saya di Teknik Kimia. Barangkali orang tersebut tidak menyadari kebaikan yang telah dilakukannya untuk saya. Namun berkat uluran tangannya di saat kritis  membuat hal tersebut sangat membekas di ingatan .

Mungkin anda juga mempunyai kenangan tentang kejadian-kejadian di masa lalu, tentang kebaikan yang tak disangka-sangka yang sangat menginspirasi hidup anda. Bisa jadi kita belum sempat berterima kasih kepada orang tersebut.

Jangan pernah melupakan kebaikan seseorang, karena melupakannya sama saja kita tak pernah mensyukuri nikmat-Nya. Semoga kebaikan-kebaikan dari tokoh cerita dalam buku ini tetap menginspirasi kita semua untuk mengikuti jejaknya, dan semoga yang membaca buku ini mendapatkan berkah dari kebaikan yang dilakukannya.

Buat seseorang yang aku tidak ketahui dimana keberadaanya. Terima kasih atas bantuanmu di masa lalu saudariku. Semoga Allah membalas apa yang telah kau berikan untukku. 









Solusi Kulit Sehat dengan AC Kesehatan

Saturday, May 12, 2012
( Pemenang 4 Lomba Blog AC LG )

Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh kita yang juga berfungsi sebagai perisai atau pelindung dari serangan lingkungan luar tubuh. Lingkungan luar yang tidak kondusif akan menyebabkan kulit mengalami kekeringan dan tampak kusam.

Polusi udara, pergantian musim, cuaca ekstrim, penurunan drastis pada berat badan maupun kontaminasi dari bahan-bahan kimia seperti pada saat berenang merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Namun diantara sekian banyak factor, pendingin udara lah penyebab yang kerap tidak kita sadari. Apalagi bagi sebagian besar masyarakat dan pekerja yang kesehariannya dihabiskan di ruangan ber AC, kekeringan kulit dapat mengancam setiap saat.

Walaupun tidak terhindarkan, kulit kering akibat AC bisa dicegah dengan tindakan yang sangat sederhana, yaitu perbanyak minum air putih. Jika dalam lingkungan biasa kita disarankan untuk minum minimal delapan gelas sehari, maka bagi mereka yang kesehariannya tinggal di lingkungan ber-AC, harap minum lebih banyak lagi dari jumlah tersebut. Ditambah lagi dengan mengoleskan lotion atau pelembab ke kulit kita secara teratur.

Mengapa AC bisa membuat kulit kering?

AC atau pendingin udara memang mengeluarkan udara dingin yang menyejukkan. Namun, udara dingin yang dikeluarkan AC adalah udara dingin kering yang dihasilkan oleh kondensasi freon. Udara tersebut tidak mengandung air. Hal ini bisa diibaratkan ruangan ber AC sama halnya dengan gurun yang kering dan gersang. Udara yang yang dihasilkan oleh AC justru relatif menyerap kelembaban atau air yang ada lingkungan di sekitarnya, termasuk kulit manusia. Tak pelak lagi, kandungan air yang ada di lapisan kulit kita yang berada di ruangan ber-AC pun akan terserap. 

Tidak hanya berpengaruh pada kulit, sebenarnya. Ruangan ber-AC juga menyerap kandungan air dalam tubuh secara keseluruhan. Makanya badan kita mudah lemas dan cepat merasa harus saat berada di ruangan ber AC.

Selain dapat menyebabkan kekeringan pada kulit, AC juga dapat menyebabkan penularan penyakit. Hampir semua ruangan ber AC sangat minim ventilasi udara. Hal ini dimaksudkan agar panas dari luar tidak terserap ke dalam, karena itu tidak terjadi sirkulasi udara.  Maka jika salah satu penghuni ruangan membawa virus, misalnya flu, sudah pasti virus itu akan terperangkap di dalam ruangan dan akan berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat. 

Kalau pernah nonton film Pandora’s Clock, disitu ada penumpang pesawat yang terkena virus mematikan dan menular. Karena di kabin pesawat adalah ruangan ber AC maka seluruh penumpang terjangkit virus tersebut, sehingga demi keamanan, seluruh penumpang pesawat dan awak kabin di karantina di pulau terpencil. Begitulah kira-kira berbahayanya penyebaran virus dan penyakit di dalam ruangan ber AC.

Lalu, bagaimana solusinya ?

Agar tetap nyaman dan bisa menikmati kesejukan dari pendinginan udara ini, harus dicari spesifikasi AC yang tepat. Dengan berkembangnya teknologi, temuan-temuan terbaru telah berhasil diciptakan dan diterapkan ke dalam system pendingin ruangan. Salah satunya adalah teknologi plasmaster.

Teknologi plasmaster ini memiliki fungsi merawat kulit dan meningkatkan tingkat kemurnian dan kebersihan udara.  Melalui generator ion,  berjuta-juta ion akan disemburkan dan akan tersebar ke seluruh ruangan. Karena Ion bukan bentuk yang stabil, maka mereka akan menempel pada apa saja yang ada di udara, untuk menetralkan muatannya. Sebagian ion-ion  akan menyatu kembali membentuk molekul aslinya, yaitu uap air atau molekul oksigen, Inilah yang menyebabkan kulit kita tetap lembab dan tidak kering, karena adanya ion yang mengikat uap air. 

Ion yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah ion bermuatan positif dan negative. Ion positif akan mengikat partikel-partikel seperti virus, bakteri dan kuman penyebab penyakit, karena ion ini dapat mengganggu kestabilan virus. Virus yang terjangkit ion akan mengkristal. Sedangkan jika ion positif ini bertabrakan dengan bakteri dapat menyebabkan kulit sel bakteri pecah, artinya bakteri mati kering. Dengan matinya bakteri dan virus ini udara yang dihasilkan menjadi bebas kuman dan bersih .Jadi baik untuk kesehatan.

Sementara itu ion negative berfungsi untuk menghilangkan bau-bauan yang ada. Karena
secara kimia, bau-bauan itu biasanya bermuatan positif, contohnya ( maaf) bau yang kita hasilkan saat buang angin atau bau pesing itu mengandung Amoniak (NH3), maka jika terkena ion negatif ia akan menjadi netral dan tidak berbau. Hasilnya udara akan lebih segar.



Bulan Februari lalu, PT LG Electronics Indonesia memperkenalkan produk pendingin ruangan inverter terbaru “Deluxe Skin Care” . Sesuai dengan namanya, AC ini memiliki keunggulan bisa membantu menjaga kesehatan kulit bagi penggunanya. Hal ini dimungkinkan karena pendingin udara tersebut merupakan hasil pengembangan teknologi plasmaster yang fungsinya seperti yang telah saya uraikan sebelumnya.

Disamping menggunakan teknologi plasmaster, Air Conditioner  ini juga menggunakan compresor Inverter. Analoginya, jika pada AC konvensional, diibaratkan mengemudi mobil dengan kecepatan maksimum, digas terus menerus, maka akan boros bensin dan menghasilkan suara mengggerung. Namun AC inverter bekerja secara konsisten .Hal ini  akan mengurangi beban pada mesin sehingga mengurangi suara yang dihasilkan.Pengguna pun dapat beristirahat dengan tenang karena suaranya yang hening

Tambahan lagi, demi kenyamanan, AC ini dilengkapi pula dengan Mode Deep Sleep, dimana setiap satu jam suhu akan naik 2 derajat secara otomatis. Jadi pengguna tidak akan menggigil di malam hari, karena temperature ruangan sudah disesuaikan. 

Kalau mau tahu bedanya AC inverter dan konvensional lihat di hotel bintang 5, temperatur di dalam kamar pasti berbeda dengan ruangan yang menggunakan AC konvensional, suaranya pun hampir tidak terdengar.

Selain itu ketika suhu di dalam ruangan mencapai level yang diinginkan , AC inverter dapat mengoperasikan kompresor pada kecepatan rendah dan mempertahankan suhu yang diinginkan, hal ini membuat pemakaian energy lebih hemat. Untuk kapasitas 1/2 PK hanya membutuhkan daya listrik 310 watt atau setara dengan Rp 1000 pada pemakaian normal 8 jam/hari, sementara kapasitas 3/4 PK membutuhkan daya listrik 520 watt.
Dengan harga  Rp 3 juta untuk kapasitas 1/2 PK , AC Deluxe Skin care ini sudah menggunakan tiga tahap dalam sistem penyaringan udara seperti pre filter, triple filter, dan plasmater filter, serta dilengkapi dengan sistem pembersih otomatis yang semakin memudahkan penggunanya.

Dengan teknologi plasmaster nya, AC LG SKIN CARE, DELUXE INVERTER V merupakan solusi bagi kita yang ingin tetap nyaman menggunakan pendingin udara tanpa mengganggu kesehatan tubuh dan kulit.

Satu Jempol Menari, Lenyap Nyawa Sekabin

Friday, May 11, 2012



Saat membaca berita kemarin sore yang menyatakan bahwa beberapa telepon genggam masih aktif dalam penerbangan pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan di gunung salak, saya jadi termangu sendiri. Kita sama-sama tahu bahwa menyalakan telepon genggam saat take off dan landing adalah hal yang dilarang bahkan diatur dalam UU No 1/2009 tentang  penerbangan yang bisa menyebabkan pelakunya dikenakan  sanksi pidana dan denda ,

 "Penumpang pesawat terbang yang mengoperasikan peralatan elektronik selama dalam penerbangan sehingga mengganggu peralatan navigasi pesawat akan dikenakan sanksi pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp200 juta". .

Namun lagi-lagi peringatan dan himbauan yang ditekankan pramugari saat akan lepas landas maupun saat mendarat sepertinya dianggap angin lalu oleh sebagian orang-orang egois yang merasa nyawanya seperti nyawa kucing.

Saya tidak akan membicarakan mengenai hubungan sinyal telepon genggam dan system navigasi. Atau juga beberapa kecelakaan pesawat terbang baik di dalam maupun luar negeri yang disinyalir terjadi akibat penggunaan telepon genggam selama penerbangan. Yang mengulas hal tersebut sudah sangat banyak sekali, silahkan ketik di Google “ Pengaruh sinyal handphone terhadap penerbangan” , bisa muncul berpuluh-puluh halaman yang membahasnya, namun dari yang saya klik tidak ada yang menampilkan sumber datanya, jadi saya tidak berani mengutip tulisan-tulisan tersebut. Kalau penasaran googling saja , intinya sama bahwa sinyal HP dan semua peralatan elektronik yang memancarkan gelombang radio adalah DILARANG saat penerbangan. 

Walaupun sebenarnya, maskapai penerbangan manapun belum yakin 100 persen bahwa sinyal ponsel dapat memengaruhi sitem navigasi. Bahkan, sebuah studi mengklaim bahwa hampir 6,5 juta penumpang pesawat menghidupkan ponselnya selama penerbangan dan tidak terjadi apa-apa.

Namun, beberapa otoritas penerbangan seperti Federal Aviation Administrasi tetap melarang keras penggunaan ponsel dan radio di udara, sebelum akibat sebenarnya dapat dibuktikan secara ilmiah. Menurut mereka, pengaruh dengan sistem navigasi dapat berbeda dari berbagai macam jenis dan merek ponsel. ( infopenerbangan.com). 

Yah secara sederhana saja, kalau ada sms atau telepon masuk ke hp kita dan di sekitar ada perlatan elektronik seperti televisi , komputer atau radio pasti akan menghasilkan suara tret tret tret yang mengganggu. Tentu saja hal tersebut juga dapat mengganggu komunikasi pilot dan petugas ATC ( Air Traffic Control  ) pada saat take off maupun landing.P adahal seperti di bandara Soetta, berapa banyak pesawat yang hilir mudik. Ilustrasinya begini : 

ATC : "  "Indonesia 210 you're clear to Soekarno Hatta as filled FL290 initial climb 8000' via W45 follow Halim 1 Juliet departure active runway 25R and your squawk 2518"

trus pilot dengernya gini :

" Indonesia 210 you're tret tret tret Soekarno Hatta tret tret  initial climb via tret tret follow tret tret .

Waduh gawat kan. Bisa -bisa si pilot malah tidak bisa mendengar informasi terpentingnya.  

Sebagai  pelanggan setia moda udara ini saya sangat khawatir dengan ketidakpedulian para penumpangnya. Bahkan penumpang yang notabene adalah kalangan berpendidkan dan golongan menengah ke atas  pun ternyata masih saja susah untuk diingatkan, dihimbau, bahkan diancam. Dari pengalaman saya pribadi, dalam setiap penerbangan hampir pasti ada satu hingga lima orang yang menyalakan hpnya baik saat take off, di udara maupun landing. Terkadang saya kasihan dengan pramugari yang dianggap seperti barang pajangan saja oleh penumpang, sama sekali tidak digubris, padahal begitu akan take off atau landing biasanya pramugari akan berkata

“ Kami mohon kepada semua penumpang untuk tidak lagi mengaktifkan telepon genggam saat berada di pesawat , sekali lagi kami mohon kerjasama anda untuk tidak mengaktifkan telepon genggam….. “

Bayangkan untuk keselamatan nyawa bersama pramugari harus memohon berulang-ulang mengumumkan larangan tersebut. Saya yakin kalau diperbolehkan menambah kata-katanya menjadi ‘”Atau anda kami lempar dari pesawat ini” , pasti sudah mereka lakukan.

Suatu saat saya pernah duduk bersebelahan dengan seorang wanita seusia saya. Dari penampilannya ia terlihat berpendidikan, gaya dan update dengan info-info terbaru. Pendek kata saya berasumsi bahwa ia tahu aturan-aturan selama penerbangan. Sampai pesawat hampir take off ia masih sibuk dengan hpnya, saya sempat melirik ia sedang bbm-an dengan seseorang. Saat pramugari lewat, ia sudah ditegur dan diingatkan untuk segera mematikan telepon genggamnya karena pesawat akan segera lepas landas. Namun setelah pramugari berlalu ia tetap tidak juga mematikan hpnya. 

Begitu pesawat telah sempurna berada di ketinggian tertentu ia kembali sibuk dengan hp nya. Duh saya sebenarnya sangat geram. Hal semendesak apa sih yang menyebabkan seseorang masih harus bbm-an di pesawat?. Berkali-kali saya meliriknya. Namun tampaknya ia tidak peduli, mungkin juga pura-pura acuh. Saya tidak menegurnya, karena saya berfikir kalau saya yang bilangin, ia pasti hanya akan menganggap saya sebagai penumpang usil yang sotoy. Akhirnya karena tidak tahan, saya segera bangkit dari kursi saya, berjalan ke lorong menuju kamar mandi. Sebelum masuk kamar mandi, saya beritahukan kepada pramugari yang standby disitu, bahwa kursi no sekian,cewek masih mengaktifkan hp nya. Saya pikir mungkin ia akan lebih mendengar omongan pramugari dibanding saya.

Saya tidak tahu pasti apakah ia benar-benar menuruti omongan si pramugari atau tidak, tapi sekembalinya saya ke tempat duduk, ia sudah tidak bercengkrama lagi dengan hpnya.
Kalau ingin bermain games atau mendengarkan musik, toh masih ada flight mode yang bisa dipilih.

Berada di dalam pesawat, apalagi kelas ekonomi seperti yangs selalu saya naiki, memang hal yang sangat membosankan. Seperti saya, Jakarta-Medan bisa menghaibskan waktu 2 jam perjalanan, itu pun belum dihitung waktu dari kita memasuki pesawat sampai pesawat diijinkan take off, biasanya menghabiskan setengah jam lebih. Ada baiknya kita membawa sesuatu yang bisa mengalihkan rasa bosan tersebut. Tidur mungkin. Selama ini saya menyiasatinya dengan membawa buku atau menonton film dari laptop. Cara ini cukup ampuh mengalihkan rasa bosan dan tanpa sadar sudah waktunya mendarat, bahkan kadang film yang saya tonton belum mencapai endingnya.

Nah bagi kita-kita yang akan bepergian dengan pesawat, saya ajak anda jika melihat ada penumpang lain yang tidak menaati aturan keselamatan penerbangan tegurlah kalau anda punya cukup keberanian. Kalau tidak, mungkin cara saya bisa dicontoh. Cukup laporkan kepada pramugari, biar mereka yang menegur. Semoga saja kita bukan termasuk orang-orang yang karena ketidak tahuan atau ketidak sengajaan, lebih-lebih karena kesengajaan – menjadi penyebab celakanya diri kita sendiri dan orang lain.

Mari kita lebih peduli dengan keselamatan bersama, dengan lingkungan kita. Tidak hanya sebatas masalah penerbangan tapi di semua lini kehidupan. Kita tunjukkan rasa peduli kita dengan berani menegur sesuatu yang salah, yang tidak semestinya. Bisa jadi itulah sumbangsih terkecil kita terhadap kehidupan. 

Jangan gara-gara satu jempol menari, lenyap nyawa sekabin.


River's Note - You Must Read This

Wednesday, May 9, 2012



Kalau saja saat ini saya sudah atau akan mempunyai seorang bayi mungil, pasti saya akan menulis  rangkaian note-note untuk calon buah hati saya tersebut. Namun , sepertinya belum saatnya saya bisa menuliskan pesan-pesan orangtua kepada penerusnya seperti yang dilakukan oleh River Padre dibuku ini.

Waktu saya kecil ayah saya selalu menceritakan dongeng-dongeng untuk saya dan saudara-saudara saya. Kebanyakan tentang dongeng si Abu Nawas dan kisah seribu satu malam. Dongeng-dongeng tersebut menyublim ke pikiran saya, bahkan sekarang saya suka mendongengkannya kembali ke suami saya. Sampai-sampai suami saya takjub dengan koleksi cerita saya yang lengkap dan tidak ditemukan di buku-buku gramedia terbitan sekarang. Kalau saja dulu sudah ada blog, mungkin ayah saya akan menulis blog seperti yang dilakukan bang Ochan di blognya River Note yang kemudian bisa dinikmati semua orang dalam bentuk buku.

Ayah saya juga suka bercerita tentang kisah para nabi. Bahkan sampai detik ini saya lebih ingat cerita ayah saya dibandingkan cerita-cerita nabi di buku-buku pelajaran madrasah saya dulu. Saat ayah saya bercerita rasanya seperti menyaksikan adegan demi adegan live di hadapan saya. Seperti cerita pengejaran nabi Zakaria oleh musuh-musuhnya, yang kemudian berakhir dengan nabi Zakaria disembunyikan menjadi pohon. Lalu kisah nabi Idris yang setelah melihat surga tidak ingin kembali lagi ke dunia, hingga kisah nabi Sulaiman yang tongkatnya dimakan rayap pada saat ia mengawasi para jin bekerja, sementara para jin tersebut tidak mengetahui bahwa nabi Sulaiman sudah wafat. Walaupun sudah berlalu dua puluh tahunan lebih kisah tersebut didongengkan ayah saya, namun saya masih ingat sampai detil terkecil ceritanya.

River's Note, sebuah catatan seorang ayah kepada buah hatinya, dimana saat membaca lembar demi lembar buku ini, saya bisa merasakan seberapa besar cinta seorang ayah kepada putranya. Buku ini bukan berisi petuah-petuah yang menggurui, bukan perintah seorang ayah kepada anaknya, tidak boleh ini tidak boleh itu, harus begini harus begitu, tidak sama sekali. Membaca River Note, saya seperti mendengar ayah saya bercerita saat saya kecil dahulu. Bedanya kalau ayah saya bercerita tentang dongeng murni, maka Fauzan Mukrim- penulisnya sekaligus ayah River- bercerita kejadian sehari-hari yang amat dekat dengan dunia kita, bahkan mungkin kita merupakan tokoh di kisah tersebut. Membuat saya trenyuh, tersenyum dan terharu disaat bersamaan.

River's Note ditulis dengan tujuan menjadi sebuah perantara, sebuah jejak yang bisa ditinggalkan seorang ayah agar sang anak lebih mengenal dirinya dan lebih siap menghadapi carut marut dunia kelak. Namun bagi saya River's note lebih dari itu.

Sebelum hadir dalam bentuk buku, River's note telah hadir dalam bentuk blog. Saya adalah pelanggan setia yang membaca setiap postingan di blog tersebut. Si penulis adalah teman saya di FB maupun twitter, teman dalam arti harfiah ( add friend and follow :) ).  Bang Ochan ( panggilan Fauzan Mukrim) adalah sosok yang sangat ramah dan selalu meladeni pertanyaan-pertanyaan fansnya yang cerewet seperti saya ini. Saya merasa agak sedikit ge-er , karena pada saat River's note di terbitkan, saya diinbox secara pribadi oleh bang Ochan dan diberitahu bahwa River's note sudah bisa dibeli ( keren kan gue, puji lu jangan iri yah ). Tanpa ragu saya langsung membelinya, apalagi hasil penjualan buku ini dismbangkan untuk sebuah sekolah di tanah kelahiran penulisnya. Membaca sekaligus beramal adalah sebuah hal paling kecil yang bisa saya lakukan untuk turut menyisihkan sangat kecil dari rezeki yang saya peroleh untuk mungkin bisa membahagiakan orang lain.

Sungguh beruntung seorang anak yang bernama River memiliki ayah yang menunjukkan rasa cintanya dalam bentuk sesuatu yang bisa juga diambil manfaatnya oleh orang lain. Dan sungguh beruntung saya membaca catatan-catatan ini.

Anda orangtua, beberapa kisah tentang cinta seorang anak mungkin akan memberi anda perspektif lain.

Anda Mahasiswa, coba lihat bagaimana pandangan orang lain saat mahasiswa turun ke jalan dan merusak fasilitas umum.

Anda seorang pekerja, jangan dulu mengeluh, banyak hal dibuku ini mengajarkan kita arti bersyukur.
 
Anda seorang anak , rasakan seberapa deras kasih sayang yang mengalir dari ibu dan bapak kita.

Siapapun anda, buku ini benar-benar saya REKOMENDASIKAN  untuk dimiliki, dibaca dan dikoleksi.

Judul Buku : River's Note
Penulis        : Fauzan Mukrim

Istana Kedua

Tuesday, May 8, 2012


Aku sangat membenci poligami, Poligami menurutku adalah bukti kesombongan seseorang entah itu laki-laki ataupun perempuan. Karena sombong identik dengan tidak bersyukur, dan orang yang tidak bersyukur biasanya adalah orang yang tidak sabaran. jadi sama saja seorang yang berpoligami adalah orang yang tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya dan tidak bersabar atas apa yang tidak dimilikinya.Selain itu menurutku poligami adalah bukti ketidakmampuan seseorang mencari kebahagiaan tanpa mencederai kebahagiaan orang lain.

Bukan berarti aku anti poligami. Tapi jelas aku bukan pendukungnya. Bagiku poligami adalah pilihan hidup seseorang karena aku yakin setiap orang pasti punya alasan di tiap keputusan yang diambilnya, Tapi ya itu tadi aku membencinya. Dan aku selalu berdoa kepada Allah agar tidak diberi cobaan berupa “ berbagi cinta” dengan orang yang jelas-jelas secara kasat mata merupakan saingan nomor wahid dalam menikmati kasih sayang suamiku.
Turunan dari rasa benciku terhadap poligami, ya jelas, aku juga tidak respek dengan para pelakunya, baik si lelaki maupun si wanita pendatang baru. Aku selalu berpandangan negative terhadap wanita-wanita kedua, yang menurutku sangat tidak tahu malu dan tidak punya perasaan serta tidak punya sedikitpun rasa empati terhadap sesama kaumnya. Demikian juga terhadap si pria, aku rasa dia adalah orang yang tidak tahu terima kasih, atau dengan kata lain seperti kacang lupa akan kulitnya.atau bisa juga seperti peribahasa “ habis manis sepah dibuang”, hufft.
Hal ini kurasakan bertahun tahun, apalagi di sekitarku banyak keluarga yang diuji dengan ketangguhannya dalam hal “kemampuan berbagi” sesuatu yang tak seharusnya dibagi. Dan skenario yang sering terjadi adalah si wanita pertama yang harus menelan pil pahit kehidupan sejak suaminya memutuskan berpoligami. Ah, aku bertambah muak
Sewaktu aku kuliah ada seorang temanku, sebutlah namanya Zulaikha yang kutahu berpacaran dengan suami orang, Wah aku sangat marah padanya. Namun aku tak mengatakan apa-apa, karena bagiku itu bukan urusanku, dan kuanggap dia telah dewasa dalam mengambil keputusan. Namun rasa marahku itu kusalurkan dengan tidak bertegur sapa padanya selama berminggu-minggu, bahkan aku selalu menutup pintu kamarku jika kutau dia ada di kos.
Bertahun-tahun setelah aku menyelesaikan studiku, pandanganku tetap tak berubah tentang poligami dan pelakunya.
Di suatu sabtu pagi yang lengang, aku melewatkan waktu dengan membenahi isi lemariku, saat itulah aku melihat buku Asma Nadia yang telah lama kubeli namun karena kesibukanku belum sempat kubaca. Buku itu berjudul “ Istana Kedua”. Bukunya tidak terlalu tebal, tidak seperti kebanyakan novel pada umumnya.
Setelah selesai beberes, aku mulai membacanya. Ceritanya sederhana, cerita keluarga kecil seperti pada umumnya. Kisah seorang istri bernama Arini yang mempunyai seorang suami bernama Pras. Keluarga kecil yang sangat bahagia, Sang istri cantik dan istri yang salehah, sedangkan sang suami adalah pria mapan yang sangat bertanggung jawab dalam keluarga. Intinya adalah mereka merupakan gambaran keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang selama ini sering kita dengar.
Namun di suatu sisi kehidupan lainnya, tersebutlah seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Mei, yang hidupnya selalu menderita, keluarganya adalah korban kerusuhan reformasi. Setelah ditinggal mati oleh ayah ibunya ia tinggal dengan bibinya yang memperlakukannya layaknya pembantu. Mei seorang gadis yang tidak cantik, namun mempunyai karir yang gemilang di kantornya.
Mei selalu diremehkan orang, ia tidak pernah sukses dalam masalah percintaan, bahkan tak ada seorang pria pun yang berniat mendekatinya. Hingga suatu hari, Rafa teman sekantornya selalu mendekatinya,akhirnya mereka pacaran, namun memang nasib sial kiranya sangat suka berteman dengannya , pria tersebut malah menginjak-injak kehormatannya dan meninggalkannya seperti rosngsokan yang tak berguna .
Mei yang terlanjur hamil merasa dia harus mempertahankan harga dirinya di depan Rafa. Maka di tengah keputusasaannya Mei mengiklankan dirinya melalui Email dan mengirimkannya secara acak di internet,isi iklan tersebut bahwa dia mencari seorang lelaki yang mau menikahinya, tanggung jawab tak dibutuhkannya, dia bersedia menjadi istri kedua tanpa perlu dapat giliran berkunjung bahkan dia bersedia menanggung hidup lelaki tersebut. Hebohlah dunia internet para lelaki.
Singkat kata ,Mei mendapat lelaki yang mau menikahinya. Di luar dugaannya, lelaki tersebut ternyata tampan dan baik hati. Bersinar kembalilah dunia Mei yang selama ini tertutup awan kelabu. Si lelaki sangat menyayanginya. Di tentukanlah hari pernikahan mereka, gedung telah dipesan, pakaian dijahit,catering telah dipilih. Namun pada hari yang ditentukan, saat Mei tiba di tempat resepsi ternyata ia mendapati kenyataan yang sangat menyakitkan. Gedungnya sama, nama mempelai pria sama namun mempelai wanitanya bukanlah dia. Ternyata untuk kesekian kalinya dia telah ditipu lelaki, diinjak-injak harga dirinya, kehormatannya dan martabatnya.
Dengan membawa malu Mei memacu mobilnya sekencang-kencangnya. Dia berniat bunuh diri, karena sudah tak ada lagi alasan dia hidup, bahkan dia sudah tidak punya muka untuk kembali bekerja di kantornya. Maka diterjangnyalah palang lalu lintas, dia ingin membunuh dirinya dan bayi yang dikandungnya,
Bukan salah takdir, kalau saat itu Pras melewati jalan yang sama, ia lalu menolong Mei dan menyelamatkan bayi yang dikandungnya. Hari demi hari berlalu, tumbullah rasa simpati Mei terhadap Pras, dan tanpa disadari akhirnya Mei merasa Pras lah lelaki yang bisa melindunginya.
Paragrap demi paragraph kubaca dengan emosi yang kadang naik kadang turun. Aku penasaran bagaimana akhir cerita keluarga ini.
Seperti pepatah yang mengatakan “ Sepandai pandai menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga”. Maka itu lah yang tejadi,Arini menemukan no telepon Mei di saku Pras, Dan runtuhlah langit Arini saat tahu ada Ny Pras lain di luar sana. Akhir cerita saat Arini memutuskan datang ke rumah Mei, terjadi dialog yang sangat menohok hati saya. 
“ Arini, hidupmu begitu sempurna, kau punya suami yang mencintaimu, anak-anak yang sehat dan keluarga yang sangat menyayangimu. Sedangkan aku, Pras adalah satu-satunya hal baik dalam hidupku, maka tak relakah kau berbagi sedikit saja kebahagaianmu padaku “.
Sayang Asma Nadia membuat plot terbuka di akhir cerita. Aku tak tau apa yang terjadi pada Arini dan Mei.
Setelah membaca novel tersebut, aku tercenung lama. Aku begitu terhanyut dengan kisah yang dituturkan di novel tersebut. Aku sangat memahami perasaan arini yang hancur saat tau suaminya punya istana lain selain istana yang dibangunnya. Namun menelusuri kisah hidup Mei, rasanya tak bisa juga menyalahkannya yang ingin mempertahankan satu-satunya orang yang membangkitkannya dari mati surinya. Dan Pras, di novel diceritakan dia terjebak dalam situasi yang di luar kendalinya. Ah lelaki, kenapa saat seperti itu mereka bisa-bisanya berkilah “semua di luar kesadaranku”.
Asma Nadia seolah-olah ingin mengajak pembacanya mengerti bahwa dia membenci poligami. Namun mungkin ada satu atau dua kasus poligami yang dilatar belakangi oleh keadaan dimana tak satu pihak pun bersalah. Tidak si wanita pertama, wanita kedua ataupun si lelaki. Semuanya terjadi apa adanya. Mungkin karena takdir, mungkin memang sudah jalannya seperti itu. Atau mungkin itu merupakan ujian hidup yang memang harus dhadapi. Ah entahlah.
Tiba-tiba aku teringat dengan sikapku dahulu pada Zulaikha. Aku menyadari sekarang, tak seharusnya aku menghakimi seseorang tanpa aku tahu apa latar belakang di setiap keputusannya. Mungkin dia juga tak berniat untuk menjadi wanita kedua, semua orang pasti ingin menjadi yang pertama. Tapi bagaimana kalo dia tak punya kesempatan untuk menjadi yang pertama?? Apakah salah dia memilih menjadi yang kedua. Ataukah dia lebih baik tidak menjadi siapa-siapa?
Pertanyaan tersebut sampai sekarang tak kutemukan jawabannya. Biarlah masing-masing orang menjawab sendiri. Menentukan apa yang terbaik dalam hidupnya. Menyadari bahwa sesuatu yang menjadi hak kita pada akhirnya dibatasi oleh hak orang lain juga. Kebahagiaan yang kita inginkan jangan sampai mencuri kebahagiaan orang lain.
Novel tersebut tetap tidak mengubah pandanganku tentang poligami. Aku tetap membenci poligami. Aku tetap bukan anti poligami, namun aku juga bukan pendukungnya. Namun aku mendapat pelajaran berharga, bahwa sebagai manusia yang punya keterbatasan aku tidak punya kapasitas untuk menilai orang lain berdasar pengetahuan manusiawiku. Biarlah Sang empunya hati yang menilai, karena Dia yang maha tahu segala sesuatu yang tersembunyi.
Hal yang sangat kusyukuri sekarang, aku mempunyai seorang suami yang sangat menyayangiku. Dan keluarga yang sesuai dengan impianku. Akan kujaga sekuat tenagaku, agar tidak ada yang mengusiknya.
Judul Buku : Istana Kedua
Penulis    : Asma Nadia

Pancake Durian

Monday, May 7, 2012


Hal yang paling saya syukuri dari bekerja di BRI adalah kesempatan melanglang buana ke seluruh penjuru Indonesia,tanpa mengeluarkan biaya dari kantong sendiri alias gratis. Belum seluruh  pulau sih sempat saya kunjungi. Biasanya kami diperbolehkan memilih daerah-daerah yang akan dikunjungi, tentu dengan catatan daerah yang harus dikunjungi jumlahnya banyak, kalau hanya sedikit ya tidak bisa memilih. Kalau diibaratkan UMPTN , pilihan pertama saya pasti Medan, kedua Medan, ketiga Medan. Nah sedikit-sedikit nyerempet ke propinsi-propinsi tetangganya.

Yah manusiawi kan kalau saya ingin menerapkan motto sekali merengkuh dayung lima pulau terlewati. Alasan saya, yang sepertinya sudah mulai gak mempan di kuping bos saya, ya apalagi kalau bukan karena saya sudah menguasai daerah tersebut, jadi kalau monitoring atau tugas sosiaisasi lain, lebih gampang, lagian sekalian saya pulang nemuin suami, beribadah gitu lo. Tapi kalau ga ada tugas ke Medan saya mau juga kok ke tempat lain. Buktinya kemarin saya ga keberatan ditugasin ke Denpasar ( ya eyalah siapa juga yang nolak).

Dan karena Medan terkenal dengan oleh-olehnya yang luar biasa lezat , terutama buah durian yang begitu menggoda, setiap pulang dari Medan teman-teman  kantor selalu minta dibawakan oleh-oleh. Tak bosan-bosannya mereka mengingatkan saya

“Mba win, jangan lupa pancake duriannya ya”

Dan tak bosan-bosannya saya menjawab

“ Malas ah, mahal, hehehe”

Sebenarnya bukan harga yang membuat saya enggan membawakannya, tetapi karena kerepotan yang harus ditempuh. Pertama-tama saya harus membelinya malam sebelum hari kepulangan karena keesokan harinya saya selalu menghabiskan waktu bersama suami, tidak kemana-mana. Kemudian karena pancake tersebut hanya tahan 12 jam di luar freezer maka saya harus langsung memasukkannya ke freezer, setelah itu setibanya di Jakarta saya harus cepat-cepat memasukkannya ke freezer kembali . Nah karena di kost-an tidak punya freezer,terpaksa harus menitip di kosan temen. Karena nitip pula, tidak etis dong yang dititipin tidak diberi. Satu kotak pancake isinya sepuluh biji. Tidak mungkin saya beli satu kemudian temen yang dititipin dikasi separoh kan, berarti saya harus beli tambahan satu kotak lagi selain oleh-oleh. Mahal di ongkos , sayanya repot dan besok paginya saya harus cepat-cepat berangkat ke kantor, karena pancake yang dititipin harus diambil sebelum teman saya tersebut berangkat kerja. Pyuuh kebayang kan gimana repotnya membawa oleh-oleh yang satu ini. 

Belum lagi sesampainya di kantor, ga enak sama bagian  lain yang ga kedapetan, Cuma dapat nyium aroma duren yang sangat menusuk itu. Makanya saya selalu katakan kepada temen-teman saya “ Pergi ke Medan aja noh, makan duren sepuasnya disana”. Trus apa coba jawaban temen-temen saya 

“ Gimana mau pergi ke Medan mba, kalau setiap ada SPJ ke Medan udah diborong sama kamu” hehehe iya juga yah. 

Akhirnya saya mengalah dan dengan segala kerepotan diatas, si pancake pun bisa dinikmati di kantor. Yang bikin mangkel, eh siangnya waktu saya belanja di Indomart belakang kantor, tertulis segede gaban disitu 

“ Disini jual pancake Durian, Satu kotak Rp ....-“

Bah…tahu gitu ngapain saya repot-repot bawa dari Medan.


Umbrella Girl Wanna Be



Perjalanan dinas saya kali ini termasuk dalam kategori yang terburuk selama ini. Dimulai dari saya dicuekin sama staff yang saya datangi di Kanwil Surabaya. Kemudian saat akan pulang, pesawat yang rute seharusnya Surabaya-Jakarta-Medan, tiba-tiba berubah menjadi Surabaya-Yogyakarta-Jakarta-Medan. Beuugh berarti semakin jauh jarak yang harus tempuh dan semakin lama waktu saya di dalam pesawat. Saya termasuk orang yang tidak tahan berlama-lama di dalam pesawat, bosen, bete.

Dan setibanya di Soetta, ternyata pesawat saya ke Medan delay selama 3 jam. Oh sempurna sudah hari saya.

Sambil menunggu waktu keberangkatan saya menuju ke executive Lounge, and tampaknya saya masih harus diuji kesabaran dengan kartu kredit saya yang sudah tidak bisa digunakan untuk check in di Exc Lounge karena dalam bulan ini saya sudah mencapai batas maksimal gratisan nya , malu deh jadinya. Ya seingat saya memang dalam bulan Mei ini saya banyak bepergian.

Ya sudah saya langkahkan kaki keluar dan menuju Solaria, karena kesal saya jadi lapar dan haus. Sambil meminum segelas es teh manis dan seporsi ayam nanking, saya kembali mengingat-ingat hari saya yang cukup berantakan. Saya jadi inget kejadian saat transit tadi.

Tadi di pesawat dari Yogya ke Jakarta saya ketemu cewek yang super ajaib.

Saat transit di Yogya, penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke Jakarta, tidak perlu turun pesawat, karena pihak maskapai hanya akan menurunkan penumpang dan menaikkan penumpang selanjutnya. Saya duduk di pinggir gang, di tengah kosong, di samping jendela mas-mas berusia sekitar tiga puluhan. Tak lama penumpang dari Yogya mulai naik. Dan sesosok cewek tinggi semampailah penghuni kursi kosong diantara saya dan si mas.

Yang bikin saya terbelalak takjub adalah dandanan si cewek tinggi semampai. Ia mengenakan celana jeans ketat dengan sepatu higheels setinggi 9 cm ( trust me saya mengukurnya), rambut hitam terurai lurus sebahu, ditangannya tersampir jaket berwarna coklat diselipkan diantara tali tas merk Guess berwarna senada. Ada yang belum saya sebut ya. Yup, bajunya.., ia mengenakan tank top bermotif animal print macan tutul berpotongan dada sangat rendah. Hampir menunjukkan setengah assetnya.

Saya sudah sering melihat cewek berdandan seperti itu, tapi… tidak dalam jarak yang sangat dekat dengan batang hidung saya. Kalau saya terbelalak takjub, si mas samping jendela melongo nafsu.

Belum sempat hilang ketakjuban saya, tiba-tiba si cewek seksi mengeluarkan BB Torch nya dan langsung melingkarkan tangannya di leher saya, “ Mba, foto bareng ya sama aku”, cpret cpret , sebelum saya sempat mengatakan iya, si cewek udah asik jeprat jepret sambil tersenyum manis ke kamera hp nya.

“ Sekali lagi yah mba, mas tolong dong ambilin foto kita”. Saya dan si mas samping jendela dengan tanpa sadar, begitu saja mengiyakan nya. Kalau si mas jelas, dia lagi mabuk kepayang lihat dandanan si cewek seksi. Lah kalau saya?,
gak tahu juga kenapa saya diam saja.

Dan sepanjang perjalanan, saya melihat si mas samping jendela gelisah tak menentu, bingung memutuskan mau melihat pemandangan awan putih di luar jendela atau melihat pemandangan setengah perbukitan di samping kiri. Dan baru kali ini saya berharap agar AC di pesawat suhunya turun beberap puluh derajat. Mulut saya sudah gatal ingin menyuruh si cewek seksi untuk mengenakan jaketnya.

Kenapa saya bilang ni cewek ajaib?.

Setelah puas berpose dengan saya, dari bibirnya meluncur deras alasan kenapa dia berfoto bareng saya.

“ Buat bukti mba sama cowokku kalau aku beneran pergi bareng teman cewek” katanya sambil sibuk menukar profil Picture BB nya dengan foto saya dan dia. Posenya tentu saja ia yang tersenyum manis berangkulan dengan saya yang bermuka shock. Sial, saya dijadiin alibi sm tuh bocah.

“ Kalau kamu bohong sama cowok kamu, ntar-ntar kamu bakal dibohongin juga sama dia” saya mulai berpetuah sok bijak.

“ ih ngga mba, InsyaAllah cowok saya ngga gitu mba, dia orangnya jujur”

Saya geli mendengar ia mengucap kata InsyaAllah. Fasih juga dia ngucap kata itu disamping dandanannya yang bikin mata saya kelilipan. Penampilan luar belum tentu mencerminkan di dalam.

Tak lama tanpa saya minta ia bercerita tentang profesinya. Ternyata ia SPG khusus event-event memasarkan suatu produk. Ya makanan, mobil, produk perbankan, sampai rokok. “ oh Pantes” dalam hati saya.

Saya asik-asik saja mendengar ia bercerita. Mulai dari tarif per event, kehidupan SPG di luar jam kerja, sampai barang-barang bermerk yang menjadi ajang persaingan diantara rekan seprofesi.

“ Nih ya mba, tas ini aku beli harganya satu juta., tapi bagus kan mba”

Hiks, saya melirik tas di pangkuan saya yang harganya tak lebih dari dua ratus ribu perak. Hmm, saya mengangguk-angguk mendengarkan ceritanya. Sesekali saya tersenyum mendengar celotehannya yang serabutan.

“ Ga pengen nyoba jadi pramugari? “ Tanya saya iseng saat seorang pramugari melintas di samping saya.

“ Pengen sih mba, tapi bahasa Inggris saya jelek. Alah mba, pramugari sih sama aja dengan SPG, kehidupannya ya gitu-gitu juga”

“ Gitu-gitu gimana” tanya saya penasaran

“ Ya gitu mba, kalo dah berumur dikit aja ga kepake lagi, sama dengan SPG” jawabnya lugas.

Saya membenarkan dalam hati.

“ Jadi SPG itu enak mba, kalo mau ndapetin satu event, cukup ngelampirin CV dilengkapi foto, udah gitu aja, ga perlu ijazah, ga perlu fotocopy KTP” lanjutnya.

“ Oya” saya mulai tertarik

“Sebulan saya bisa dapet 3 jutaan mba, cukup lah buat belanja sepatu Rotelli, tas KW super dan beberapa baju mba, kerjanya bebas ngatur sendiri, bisa jalan-jalan lagi”

“ Wah, habis dong gajinya kalau buat belanja barang bermerk gitu” tanya saya

“ Ah ga apa-apa mba, kalau habis ya tinggal minta pacar, kalau ga mau ngasi ya pecat aja jadi pacar”

Buseeet, nih cewek kaya buku bacaan terbuka lebar di hadapan saya. Si mas samping jendela senyam senyum menguping pembicaraan kami.

Setiap lima belas menit ia merogoh-rogoh tas Guess nya, mengeluarkan cermin dan mematut-matut wajahnya, mengecek apakah make-up nya perlu di re-touch atau tidak. Sesekali ia mengibas-ngibaskan rambut panjangnya ke belakang, memberikan kesempatan sejenak ke si mas samping jendela untuk melirik malu-malu. Dalam hati saya masih berdoa semoga suhu AC semakin dingin.

Lima menit kemudian, akhirnya ia kedinginan juga. Saya menghembuskan nafas lega, dan si mas samping jendela menghembuskan nafas kecewa.

Seperti kebanyakan profesi, pasti punya suatu parameter yang bisa dikatakan sukses. Kalau bagi saya pribadi, menjadi pegawai Bank Indonesia adalah merupakan suatu pencapaian yang tinggi. Bagi pramugari mungkin bisa keterima di Singapure Airlines adalah suatu prestise. Bagi cewek disamping saya?

“ Cita-cita saya bisa direkrut jadi Umbrella Girl mba, minimal jadi SPG rokok Marlboro deh. Kalau bisa keterima disitu mba, maka karir SPG saya akan mulus lus, mau event apapun pasti bisa saya dapetin “

Dan begitulah, saya menyematkan julukan cewek ajaib kepadanya.

Di balik keribetan dandanannya, ternyata keinginannya hanya sesederhana itu. Ralat, sederhana di mata saya, mungkin bagi dia itu adalah puncak prestasi seorang SPG.

Sekarang saya jadi senyum-senyum sendiri sambil mengetik tulisan ini di sudut Solaria. Ah hari ini ternyata tidak terlalu mengerikan.

Saya jadi sadar, di setiap situasi yang terjelek sekalipun, ada hal-hal menyenangkan yang tidak kita duga sebelumnya. Bisa jadi kalau pesawat saya tidak transit si Yogya, maka saya tidak ketemu dengan cewek antik ini, padahal darinya saya dapat banyak kisah menarik soal SPG yang selama ini tidak saya ketahui.

Oke, panggilan untuk penerbangan saya sudah terdengar.  Ciaaou

Custom Post Signature