Pembokat oh pembokat

Monday, February 1, 2010
Pernah tahu ga tentang kehidupan jaman kolonial Belanda dulu?

Saya tau dan saya sangat terkejut, ternyata di zaman 3G sekarang, internet ga perlu pake kabel lagi, wifi dimana-mana masih ada aja orang-orang yang berfikir secara feodal dan hidup seperti masih di zaman perang dulu.

Mungkin perlu saya ceritakan disini,

Suami saya bekerja di perusahaan perkebunan. Kebetulan jabatan suami saya adalah asisten pengolahan. Nah karena saya istrinya maka jadilah saya juga ibu asisten.

Kami baru menempati rumah yang disediakan perusahaan. Rumah dengan arsitektur Belanda, besar, halamanya aja 1 hektar kali, jendelanya tinggi dan besar. Karena saya juga bekerja maka saya rasa perlu untuk mencari asisten rumah tangga yang bisa membantu saya melakukan pekerjaan rumah tangga. Maka saya meminta tetangga untuk mencarikan asisten tersebut.

Dan datanglah si mba itu tadi malam. Saya persilahkan dia duduk, eh dia malah duduk di lantai sementara saya dan suami duduk di kursi. wah saya terkejut sekali, saya suruh dia duduk di kursi, si mba ga mau, : biar aja bu, udah biasa kok. Bayangkan Saudara-saudara di jaman sinetron citra fitri, bayu cinta luna,hadijah seperti ini masih ada type pembokat seperti itu,ckckck

tapi aku belum tau kerjaannya sih,jadi kita liat aja nantinya gimana

Menikah

Thursday, December 17, 2009

Bagi yang ingin menikah, segera ubah pandangan anda tentang pernikahan sempurna.

Anda akan berpikir pernikahan adalah suatu hal yang sangat indah dan ditunggu-tunggu oleh setiap wanita. Dan, menurut Anda, apa yang terlihat baik di luar merupakan kunci kesempurnaan sebuah pernikahan.


Ah aku jadi teringat akan pernikahanku yang baru ( atau Sudah ) berjalan selama 1,5 th.

Awalnya aku seperti kebanyakan gadis-gadis lainnya berfikir pernikahan adalah salah satu wujud eksistensi diri akan kelayakanku berpasangan dengan seseorang yang pantas bagi pandangan orangtua, masyarakat dan diriku tentunya

Untuk mewujudkan pernikahan yang sempurna versi windi, aku fikir aku harus mendapat calon suami yang sempurna juga.kalo diingat ingat konyol sekali saat itu.



Aku sudah berusaha memanipulasi jodoh, untuk hanya serius berhubungan dengan seseorang dalam ketegori MASDERAH (masa depan cerah)bukan orang kaya lo, tapi yang berpotensi untuk berhasil dimasa depan karena aku sangat percaya keberhasilan hanya milik orang-orang yang mau berusaha dan tentu saja orang yang beruntung.Trus cara lainnya dengan hanya memberi celah bagi pria kategori enak dipandang mata hati dan mata kepala,hehe. dan untuk meminimalisir kegagalan adaptasi maka hanya orang-orang yang sudah ku kenal dengan baik yang masuk list Calon Suami, dan kategori-kategori lain-lain yang rasanya ga mungkin ada dalam satu sosok sekaligus, emangnya kamu cukup pantas untuk lelaki dengan kategori bla bla bla itu?

Tetapi siapa sangka aku malah menikah dengan seseorang yang belum pernah ku kenal, dengan perkenalan yang sangat jauh dari romantis, yang tanpa atribut apa-apa saat pertama bertemu. Aku bahkan tidak tahu apa yang membuatku begitu cepat mengatakan mengatakan jatuh cinta.Cinta tumbuh saat aku dapat memahami bahwa aku sedang menghadapi manusia biasa. Cinta itu mekar seiring dengan banyaknya hal yang kutemukan darinya. Cinta dapat mekar saat aku memiliki banyak energi untuk menghidupkannya.

Dia lelaki sederhana yang berjanji mendekatkanku ke sang pencipta.
Seiring berjalannya waktu, rumah tangga yang kujalani begitu indah, begitu menyejukkan jiwa.

Dan semuanya tidak berawal dari sebuah kesempurnaan , tetapi dari berbagai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkannya menjadi sempurna.

Sempurna bukan karena semuanya tersedia tapi bagaimana kita berusaha mensyukuri apa yang ada

Pernikahan mengajarkan kita berprasangka baik kepada pasangan, karena pernikahan adalah sebuah madrasah bagi hati. Pendewasaan untuk saling mengahargai setiap perbedaan.

Hey ladies, untuk mewujudkan pernikahan yang sempurna, berdoalah semoga bertemu dan berjodoh dengan seseorang yang tidak sempurna yang mempunyai semangat untuk menyempurnakan hidupmu

Tidak ada pernikahan yang sempurna,karena kesempurnaan hanya milik Allah

depresi

Thursday, December 3, 2009

rasanya seperti tertimpa seribu apel, ya seribu apel.
my head, oh my God, ga karuan. Aneh rasanya aku ga ada makan yang aneh-aneh, yang kata si dokter tadi bisa memicu sakit kepala, katanya sih makanan pencetus pusing, halah emang ada.

" Kamu makan makanan dengan kadar bahan pengawtet tinggi ya " tanya dokter Dalton sok tau,
Huu mana mungkin, aku kan selalu masak di rumah, ya ga peke bahan penyedap rasa, pengawet, atau apalah namanya.

" Kamu banyak pikiran yah, leher tegang, kepala berdenyut sebelah belakang kalo bangun tidur, bla bla bla." jelas dokter tersebut panjang lebar.
bener juga nih hipotesisnya.

" Kamu DEPRESI " simpulnya



WHAT, ga mungkinlah aku depresi, depresi kenapa coba, perasaan hidupku baik-baik aja, Semua berjalan sesuai rencana, ga ada yang kurang..
Oke, kalo belum punya anak termasuk kekurangan, yah itulah kekuranganku, tapi aku ga segitu-gitunya mikirin itu sampe depresi, huh sotoy banget ni dokter. sebel

" nih resep buat kamu, jangan banyak mikir, santai aja, minum obatnya ya, ntar kalo seminggu ini ga sembuh, baru kita cek ulang "

hhhhhh, ini benar-benar menggelikan,bahkan tensiku ga diperiksa, trus aku minta discanning kepalaku ini juga ga dikabulin.Benar-benar payah ni dokter.

Hmm DEPRESI, apa iya ya


Custom Post Signature