Showing posts with label relationship. Show all posts
Showing posts with label relationship. Show all posts

Jangan Lupa Juga Jadi Suami

Thursday, January 24, 2019



Tentang jangan lupa menjadi suami ini sebenernya karena aku ngeliat seringnya istri-istri gitu lho yg diingetin “ Jangan lupa jadi istri”, jangan lupa merawat diri, jangan lupa melayani suami.

Sekali-kali kita ingetin juga nih para pria. Ayo bapak-bapak jangan lupa jadi suami. Karena istrimu itu juga butuh dijadikan kekasih bukan hanya sebagai ibu dari anak-anakmu,gitu kan yah?

Kalo reminder ke istri itu kan biasanya seputar “ Menjaga penampilan”, Menjaga performa wik wik”, Tetap manja-manja. Melayani makan suami, pakaian. Apalagi ya.

Nah kalo untuk ke suami gimana?

Sontoh :

Kalian pulang dari bepergian, naik mobil, bisa berdua bisa bersama anak-anak. Nyampe komplek rumah, kan harus berhenti dulu nih di depan rumah, krn mau buka pagar ya kan? (kalo rumahnya berpagar).

Pertanyaan : Siapakah yg membuka pagar?

Kalau masih istri, ya berarti kalian lagi lupa menjadi suami, hahahaha.

Kesannya sepele ya, tapi bagi aku (AKU YA AKU BUKAN KALIAN), suami mau repot turun dari mobil, kemudian membukakan pagar padahal ya dia tinggal bilang “ Bukalah pagarnya kan aku lagi nyetir” itu romantic dan bikin berasa jadi Princess, wahahaha.

Plisss plisss bukain pagernya, aku tak mampu membuka pagar.

Jadi coba lakukan itu. Mungkin istrinya kayak aku, yg sepele gitu aja hepi.

Apalagi?

Misal, istri kalian lagi terlihat bersedih, apakah kalian bertanya ke dia kenapa?

“ Kok manyun terus sih drtd, kenapa?”

Atau

 “ Muka kok jelek banget gitu sama suami, dasar istri ga bersyukur”

Kalian yang mana?

Kalo dia mulai cerita atau mengeluh atu curhat

“ Aku kok minder ya sama temen-temenku, kayaknya aku ga punya pencapaian apa-apa”

Jawaban kalian seperti apa?

“ Ya udahlah gitu aja dipikirin. Yang penting kan anak-anak terurus. Emang km mau kerja di luar tp anak terlantar?”

Atau

“ Ga punya pencapaian gimana?. Kamu keren lho, belum tentu temen-temenmu bisa kayak kamu. Beneran kamu itu keren. Udah jangan sedih”

Hayo, kamu suami yg gimana.

“ Aku gemukan ya mas. Lihat nih aku pake celana udah kayak lontong pahanya, mana perutnya gendut banget lagi, meleber kemana-mana gini”

Kamu nanggepinnya gimana?

“ Ya namanya udah ibu-ibu, emang mau gimana? Mau kayak anak gadis? Ya usahalah”

Atau 

“ Iya sih kayaknya agak gemukan, tapi tetep cantik kok”

Jangan lupa jadi suami itu ya meliputi hal-hal di atas itu. 

Kalau suami senengnya diperhatikan, dilayanin, dimanja, ya istri juga seperti itu. Saat wanita dituntut untuk jangan lupa menjadi istri, para pria harusnya juga punya tuntutan yang sama, jangan lupa menjadi suami. Jangan lupa melihat istri dari kaca mata kekasih, bukan sebagai ibu dari anak-anak.

Saat jadi kekasih, apa coba yang dimauin? Samalah, dimesra-mesrain, dimanja, dipuji, dibikin seperti seorang putri.

Tapi kan suami udah capek kerja?

Ya samalah, istri juga capek.

Yaa harus istrilah yang memulai, kalau istri melayani suami dengan baik, maka suami pasti akan baik juga. Pokoke semua tergantung istri, kalo istri jadi istri yang baik, maka suami juga akan menjadi suami yang baik.

Ya belum tentulah Farel.

Kenapa ga dibalik aja?

Kalo istri bahagia, maka sekeluarga akan bahagia?

Bukankah begitu? Bukankah sering dengar yang seperti itu?

Siapa yang bertugas membahagiakan istri?

Ya pertama diri masing-masing. Masing-masing bertanggung jawab terhadap kebahagiaan masing-masing. Tapi masing-masing bertanggung jawab juga terhadap ketidakbahagiaan pihak lain karena ketidakseimbangan fungsi. Halah ribet

Makanya jangan lupa menjadi suami. Karena saat kamu lupa menjadi suami, istri ya lupa juga menjadi istri, lalu kalian saling lupa wahahahaha.

Makin ga jelas. 

Pointnya sih menurutku, ya usahalah sama-sama. Bukan istri saja yang dituntut untuk selalu mengingat perannya. Ya sebagai istri, ya sebagai ibu, ya sebagai teman.

Suami juga demikian. Suami yang suka becanda sama istri, suka genit-genitin istri, manja-manjain istri, ngelus-ngelus kepala istri, ga lupa melebihkan uang belanja untuk kebutuhan istri, nah itu suami yang inget jadi suami.

Karena banyak banget juga suami-suami yang setelah punya anak, awarenya ya sama anak. Karena melihat tubuh istri sudah tidak oke oce, tida mempesona lagi, jadi jarang belai-belai istri.

Mau istrinya jadi Farah Quinn di dapur, inem saat beresin rumah, dan Maria Ozawa pas di kasur, ya si suami mau ngga jadi Mc Giver saat ada yg rusak di rumah, jadi Ardie Bakrie, saat istri butuh perawatan, jadi Ariel Peter Pan saat wik wik, dan jadi Iko Uwais, saat istri dibully masal. Hayooo bisa ngga. Hahahaha

Jadi kebahagiaan suami istri tergantung siapa sodara-sodara?

Ya tergantung si suami dan istri. Kan nikahnya berdua, tanggung jawabnya juga berdua dong yah.

Jadi siapa motor penggerak kebahagiaan rumah tangga?

Ya dua-dua.

Jadi siapa yang harus duluan menjadi suami atau istri yang baik?

Ya dua-dua.

Jadi gimana?


Pilih Mana Perempuan Tangguh Atau Perempuan Manja

Sunday, October 30, 2016


Menjadi perempuan memang susah-susah gampang yah.

Kalau kita terlalu mandiri dan bisa melakukan apa-apa sendiri tanpa bergantung orang lain, ntar dianggap menyalahi kodrat. Apalagi kalau sampai seorang perempuan sanggup menjadi pemimpin, tangguh, pintar, udah deh langsung ditakutkan ntar susah dapat jodoh. Stereotypenya dia jadi perempuaan egois yang pasti ngga mau diatur lelaki dan bakal mau menang sendiri seperti yang dikatakan di artikel ini:

Tips Dapat Jodoh dari Henry Manampiring untuk Perempuan Pintar yang Sulit Dapat Pasangan.


Disitu dibahas soal perempuan Alpha yang katanya bakal susah dapat jodoh, karena banyak pria yang merasa terintimidasi bahkan dianggap alpha female harusnya jangan terlalu pemilih.

Tuh kan perempuan pintar,mandiri, tangguh, malah menakutkan bagi para pria, malah membuat pria merasa terintimidasi dan enggan mendekati. Disini perempuan disuruh menurunkan sedikit ke superior-annya

Custom Post Signature