Showing posts with label financial. Show all posts
Showing posts with label financial. Show all posts

Saran Financial Untuk Mahasiswa

Wednesday, October 7, 2020


Kak kalau untuk mahasiswa, gimana ya cara ngatur keuangannya

1. Belajar Menghasilkan Uang

Kebanyakan mahasiswa itu sumber duitnya adalah dari kiriman ortu.
Tapi hey, itu mahasiswa jaman dulu. Mahasiswa jaman sekarang ngga kayak gitu.

Sumber penghasilanmu :
- Kiriman Orangtua
- Beasiswa
- Penghasilan sampingan.

Iyes, saran keuangan pertama untukmu, belajar menghasilkan uang.

Ada banyak alternatif pekerjaan sampingan untuk mahasiswa :
- Guru Private
- Asisten Dosen/Asisten Lab
- Dropshipper onlineshop
- Reseller atau jualan online
- Jastip Instagram
- Admin Sosmed
- Penerjemah
- Guru Bahasa Inggris orang kantoran
- Fotografer amatir di tempat wisata
- Driver Gojek/grab
- Freelancer sesuai bidang : Designer, fotografer, Event Organizer.
- Content Creator

Dengan terbiasa memiliki penghasilan tambahan, saat lulus kuliah kamu tidak akan sempat jadi pengangguran. Bahkan saat bekerja pun, kamu sudah terbiasa untuk selalu memiliki side income.

2. Belajar Membelanjakan Uang

Masih jadi mahasiswa yang di tanggal tua merana?

Akhir bulan yang biasa makan 3 kali sehari, jadi sekali sehari? Itupun nasi bungkusnya dibagi dua buat hari ini dan besok ghahaha.

Cmon gaes, mahasiswa jaman now, udah ngga musim kere di akhir bulan, jangan kayak pegawai kantoranlah.

Membelanjakan uang yang benar itu artinya kamu bisa membuat skala prioritas pengeluaranmu. Kewajiban - Kebutuhan - Keinginan

Kewajiban : Bayar uang kos, bayar uang kuliah
Kebutuhan : Makan, Transport, kuotas, groceries, investasi
Keinginan : Makan enak sama pacar, dugem, minum boba tiap hari, mke over kamar biar instagramable.

3. Belajar Membuat Budget

Karena keinginanmu tidak terbatas sementara duitmu sangat terbatas, maka belajar membuat budgeting agar uang yang dimiliki bia mengcover kewajiban-kebutuhan-keinginan.

Bagi pos pengeluaranmu

  • MakanTransport, Kuota, Groceries
  • Upgrade Otak
  • Dana darurat/Investasi/ tabungan
  • Biaya Kenakalan

Karena kamu anak kos yang 10 rb aja rasanya sangat berguna, maka bikin budget bulanan, breakdown mingguan, breakdown lagi harian. Kalau lebih masukin ke dana darurat.

4. Bangun Habit Menabung

Mengelola uang besar dimulai dari yang kecil. Kalau pas duitmu pas-pas-an aja kamu ngga bisa kelola, ya pas duitmu banyak juga bakal kesulitan. Usahakan menabung setiap bulan dari uang bulananmu. Kalau uangmu pas-pasan tetap usahakan. Bukan untuk dapat hasilnya tapi untuk membangun habitnya. Orang yang terbiasa menabung atau berinvestasi meskipun sedikit, ya pas penghasilannya nambah pun akan menyisihkan uangnya.

5. Investasi Kepala


Dari tabunganmu itu, gunakan untuk upgrade skill dan kemampuan. Aku sarankan kamu belajar produk-produk investasi mumpung masih muda banget. Dengan 50-100 rb yang kamu tabung, kamu bisa ikut seminar online tentang saham, beli buku tentang saham, reksadana, atau biografi Warren Buffet, Dale Carnegie, Atau Benjamin Graham.

Follow akun-akun self development, investasi, keuangan. Subscribe youtube Satu Persen jangan lupa. Follow akun @winditeguh jangan ketinggalan :)

Abis belajar, cobain, praktekin. Ngga usah banyak alasan, reksadana bisa dimulai dari 10 ribu lho. Saham bisa dimulai dari 350 rb utk bluechip. Semakin cepat kamu belajar, semakin
cepat kamu mula

6. Pilih Circle Pertemanan Yang Sehat

Pertemanan sehat bukan berarti hanya berteman sama anak pintar ya. Sama temen bobrok yang kelakuannya ajaib jjuga gpp tapi yang suka belajar. Belajar apa aja. Belajar nge-game ya gpp, belajar bikin akun tiktok supaya follower milyaran ya gpp. Belajar ngedit foto naik motor sendiri supaya ada yang bonceng di belakang ya cakep. Temenan sama orang yang suka belajar dan mencoba hal baru (tapi jangan nyobain narkoba ya), maka hidupmu akan bergerak ke depan.

7. Belajar Bilang Tidak


“ Eh nongkrong yok” padahal kamu baru pulang dari praktikum, badan capek banget, pengen tidur.

Ayo belajar bilang “ Tidak, aku mau bobo”

Eh temenin ke kosan gebetanku yuk”. Padahal kamu udah siap-siap mau dengerin podcastnya raditya Dhika “. Belajar bilang “ Tidak, lu sendirilah, cemen amat minta temenin”

(pantes aku ga punya temen dulu)

Belajar bilang tidak sampe akhirnya kamu terlatih untuk ngga merasa tidak enak kalau nolak sesuatu, akan menyelamatkanmu di kemudian hari.

Percaya kata kakak.

8. Jangan Takut Salah

4 tahun di bangku kuliah, bisa saja kuliahnya bukan minatmu. Gpp hidup memang kadang kayak kata mang oleh, anjyim banget. Fokus saja untuk menyelesaikan kuliahmu, hard skill kamu pelajari, jangan lupakan soft skill, seperti problem solving, creative thinking, adaptive and colaboratif4 tahun di bangku kuliah, bisa saja kuliahnya bukan minatmu. Gpp hidup memang kadang kayak kata mang oleh, anjyim banget. Fokus saja untuk menyelesaikan kuliahmu, hard skill kamu pelajari, jangan lupakan soft skill, seperti problem solving, creative thinking, adaptive and colaboratif.

Critical Point mahasiswa adalah usia muda dan kemampuan belajar yang cepat, maka jangan takut salah, belajar, praktek, salah, temukan solusi.

Biar jadi mahasiswa yang muda, gaya dan terencana ya.

Keuanganmu Acakadut? Mungkin Kamu Tidaak Memiliki Satu dari Kecerdasn Financial Berikut

Tuesday, October 6, 2020


Sering denger kan kalau type-type kecerdasan manusia itu banyak macamnya. Ada 9 type kecerdasan yang sering disebut, mulai dari kecerdasan linguistik, logika, sampe naturalis dan eksistensial.

Ada juga yang menekankan kecerdasan Intelektual, kecerdasan emotional, sampai kecerdasan spiritual.

Nah yang malah jarang disebut tuh adalah kecerdasan financial. Padahal uang memberi pengaruh besar di kehidupan kita.

Banyak orang ngga bisa mengelola uang dengan baik, bahkan ga bisa menghasilkan uang, bukan hanya karena nasib dan privilege yah, tapi bisa jadi karena tidak mengasah kecerdasan financialnya.

Makanya penting nih bagi kita mengasah kecerdasan financial kita. Apa saja itu?


1. Kemampuan Menghasilkan Uang


Orang disebut cerdas secara finansial kalau bisa menghasilkan uang.

Menghasilkannya ga harus kerja di kantor, bisa berdagang, freelancer, penyedia jasa, kontraktor, designer, pialang, broker, you name it.

Sepanjang mampu menghasilkan uang maka kamu sudah memiliki kriteria pertama cerdas finansial.


2. Kemampuan Membelanjakan atau Mengalokasikan Uang

Ini terkait financial planning.


Uang yang sudah dihasilkan jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kita.

Orang-orang cerdas finansial akan berfikir dengan pertimbangan logis bukan dengan emotional dalam membelanjakan uangnya. Bisa membedakan mana kewajiban, kebutuhan, keinginan.

Upaya untuk mengembangkan kecerdasan ini :

⁃ Membuat skala prioritas

⁃ Budgeting pengeluaran

⁃ Membuat plan tujuan keuangan


3. Kemampuan Melindungi Uang

Uang kalau udah di tangan kita sudah pasti akan memiliki risiko. Risiko hilang, risiko nilainya turun karena inflasi, dan risiko habis dalam sekejab saat ada kondisi darurat di keuangan kita.

Orang yang cerdas finansial mampu melindungi hasil kerjanya agar tidak hilang karena hal-hal di luar kendalinya.

Upaya untuk melindungi uang :

⁃ Memilih tempat menyimpan uang yang aman : di bank, bukan di bawah bantal

⁃ Memilih produk keuangan yang returnnya di atas inflasi dengan produk-produk investasi.

⁃ Menyiapkan dana darurat sebagai bemper dana cadangan untuk kondisi urgent mendesak.

⁃ Membeli produk asuransi untuk risiko kehidupan : sakit, cacat tetap, meninggal dini.


4. Kemampuan Mengungkit atau Mengembangkan Uang

Cerdas secara financial artinya bukan hanya mampu menyisihkan uang untuk ditabung. Tapi bagaimana caranya agar uang yang disisihkan bisa berkembang secara optimal sehingga bisa menghasilkan cashflow atau penambahan nilai (capital gain)

Upaya mengasah kemampuan ini :

⁃ Belajar produk-produk investasi

⁃ Mengetahui strategi berinvestasi.

⁃ Memiliki target keuangan yang jelas sehingga tidak salah dalam menempatkan uang sesuai tujuan

⁃ Mengerti perhitungan suku bunga sehingga bisa menghitung biaya utang dan potensi return


5. Kemampuan Mengolah Informasi


Naini penting banget. Cerdas finansial artinya kamu juga mampu mengolah informasi yang beredar agar tidak salah dalam memgambil keputusan dan tidak terjebak investasi bodong.

Misal : Mengetahui informasi suku bunga BI saat ini berapa. Dari informasi ini kamu tau berapa return layak instrumen investasi di periode saat ini.

Saat ada kebijakan ekonomi global yang baru diluncurkan, bisa menghubungkan korelasi antara satu kejadian dengan hal lainnya sehingga bisa cepat mengambil keputusan. Misal saat pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi negatif, maka kita bisa menganalisa ada kemungkinan terjadi resesi, imbasnya BI akan menurunkan suku bunga, maka investasi yang berpeluang positif ada di surat utang. Kemungkinan emas akan meroket, IHSG akan turun.


Dsb dsb. Kemampuan mengolah informasi ini tidak susah dilakukan, berbekal kepo dan penasaran aja cukup, karena semua informasi dengan mudah bisa didapat.

Upaya Untuk Mengasahnya :

  • Aware dengan isu-isu terkini
  • Rajin membaca dan mau melakukan analisa
  • Berpatokan pada data


Kecerdasan financial dibutuhkan agar kita bisa memanage uang dengan bai.k. Hasil akhirnya akan menjadikan orang-orang cerdas financial memiliki 3 hal yaitu, knowledge, skill dan wisdom.Bagaimana?. Apakah saat ini kamu sudah memiliki 5 kecerdasan financial tersebut?

Kalau belum, ngga apa-apa ayo dilatih, biar bisa menghandle uang dengan baik.



Menjaga Kesehatan Gigi Di Tengah Pandemi dengan Sasha, Pasta Gigi Halal, Pencegah Gigi Berlubang

Monday, May 18, 2020


Kemarin di instastoryku ada yang nanya, apa hal-hal yang aku rindukan sejak social distancing, apakah aku suka the new normal yang ada saat ini atau rindu balik ke kondisi sebelum pandemi.

Well jujur aja ya, walau aku merasa kondisi saat ini tuh bukan kondisi yang kita impikan, namun the new normal yang terjadi sekarang bisa banget dinikmati. Anjuran di rumah saja yang bolak balik disuarakan itu membuat kita sadar yah, bahwa ternyata sebagai manusia tuh kebutuhan hidup kita yang paling utama adalah kesehatan dan rasa aman. Ngumpul bersama keluarga dengan makan seadanya pun udah cukup banget, asal SEHAT dan ga ada yang sakit. Karena sakit di kondisi pandemi gini kayak buah simalakama ya. Mau ke rumah sakit takut tertular, di rumah aja ya butuh berobat.



Pas banget, kemarin tuh jadwalnya Tara dan Divya periksa gigi. Anakku kan punya masalah gigi ya, ada beberapa giginya yang berlubang. Setiap bulan sebenernya udah rutin kontrol, dan bulan Maret itu disuruh dokter gigi Tara buat rontgen gigi, karena ada perawatan gigi yang mau dilakukan. Rontgen udah dilakukan , eh ndilalah terjadi outbreak corona. Dokter-dokter gigi praktek pada tutup, jadi ya ga bisa dilanjutkan perawatannya.

Untungnya dokter gigi Tara masih bisa dihubungi via WA, jadi lumayan masih bisa konsultasi, gimana biar gigi anakku bisa tetap dirawat menunggu ntar kalau dia sudah buka praktek lagi. Sarannya sih ya memang perawatan sehari-hari gigi itu harus diperhatikan dengan bener, dimulai dari kebiasan baik sikat gigi sebelum tidur dan sesudah makan, dan menggunakan pasta gigi serta sikat gigi yang tepat.



Gara-gara anakku giginya bermasalah, aku tuh jadi suka baca-baca tentang pasta gigi. Aku baru tau kalau alkohol di pasta gigi itu bisa menyebabkan korosi pada gigi. Terus, karena alkohol sifatnya menyerap air, sehingga adanya pasta gigi yang menagndung alkohol di gigi bisa menyerap air di sekitar mulut, akibatnya mulut jadi kering.

Nah itulah yang bikin aku mulai cai-cari lagi pasta gigi lain. Karena ini kan juga bulan puasa ya. Mulut juga agak bau-bau gimana gitu, kalau ditambah kering pula lagi, kan jadi repot.Nyari-nyari info soal pasta gigi yang ga mengandung alkohol ketemunya merk Sasha.

Nah si Sasha pasta gigi pencegah gigi berlubang ini ternyata ga hanya bebas alkohol, tapi juga mengandung siwak asli dan halal.

Mengenai siwak ini menarik banget sih. Karena kalau denger kata siwak tuh aku langsung inget sama kebiasaan nabi bersiwak. Jadi kebetulan banget, sambil mantau anakku sikat gigi aku tuh sempetin nyeritain sejarah nabi.

" Tara tau ngga pasta gigi ini kandungannya apa, ini ada siwaknya lho"
"Siwak itu apa bunda"
"Siwak itu yang digunakan nabi untuk sikat gigi pada jaman dulu, dia dari akar pohon gitu Tara"

Wah si Tara antusias banget sampai harus buka youtube buat nyari pohon yang bisa digunakan untuk bersiwak hahaha. Biar kalian tau juga aku bagi infonya yah.



Ternyata siwak itu berasal dari dahan pohon arak yang memiliki nama latin Salvadora persica. Fungsi umumnya adalah membersihkan mulut, gusi serta gigi. Ukurannya kecil, tampak seperti belukar dan bercabang-cabang. Warna batangnya putih jika dikelupas dan terdiri dari banyak serat. Akarnya berwarna kecokelatan, beraroma mirip seledri, persis sih kayak pasta gigi Sasha ini, ada aroma-roma seledrinya dikit.

Aku kasih tau ke Tara bahwa hukum bersiwak itu sunnah karena merupakan anjuran dari nabi Muhammad. Bersiwak termasuk pekerjaan ringan namun memiliki banyak faedah, baik keduniaan maupun keakhiratan. Keduniaannya adalah mendapat kebersihan mulut, kesehatan gigi serta menghilangkan bau mulut. Sementara faedah keakhiratan ialah ittiba’ pada Nabi dan mendapat ridha Allah.

Kandungan dalam siwak sendiri sangat beragam. Di antaranya adalah pottasium, klorida, sodium bicarbonate, silika, fluoride, sulfur, trimethyl amine, vitamin C, tannins, salvadorine dan aneka mineral lainnya. Semuanya memiliki fungsi dalam membersihkan, menyehatkan serta memutihkan gigi.

Selain mengandung siwak, pasta gigi Sasha juga mengandung floride yang fungsinya untuk membersihkan bakteri, mencegah plak sdan mencegah gigi berlubang.



Abis dongengin Tara soal siwak, jadinya kalau mau sikat gigi tuh gampang nyuruhnya hahahaha. Mayanlah ya di bulan puasa gini ada bahan dongengin sejarah yang berhubungan sama nabi yang ngga itu-itu aja.

Semogalah dengan pakai pasta gigi Sasha gigi anak-anakku dan gigiku serta suami bisa sehat-sehat terus. Dan semoga juga niat baik untuk memilih produk halal termasuk pasta gigi bisa jadi amal ibadah ya. aamiin.

Selamat puasa semuanya, jangan lupa ya walau puasa tetap jaga kesegaran dan kesehatan mulut dan gigi plus pilih produk yang bikin adem kayak Sasha pasta gigi yang halal dan ampuh mencegah gigi berlubang.

Oya buat kalian yang mau membeli pasta gigi Sasha bisa ke https://bit.ly/SashaHalalPencegahGigiBerlubang

Diskusi Keuangan Sebelum Menikah


10 Hal keuangan yang perlu didiskusikan sebelum menikah

Faktanya dari data perceraian di Indonesia tahun 2017 (iya datanya udah basi hahaha), sebanyak 30% penyebab perceraian di pengadilan agama itu adalah faktor ekonomi. Itu masih pengadilan agama doang belum di luar itu dan belum yang ga terdaftar ya. Dari faktor ekonomi tersebut, ada 11 faktor keuangan yang menjadi pemicunya. Mulai dari perbedaan pandangan soal uang, prioritas keuangan yang tidak cocok, ketidakjujuran dalam penggunaan uang dan utang, menghabiskan terlalu banyak dana saat menikah, sampai hilangnya control financial dari salah satu pihak.

Makanya yah, saat mau mutuskan menikah, perlu digali lebih dalam tuh si calon pasangan hidup kita. Ngga hanya soal agama, kepribadian dan sebagainya, tapi soal keuangan juga mesti dibicarakan. Memang sih ya di masyarakat kita masih sungkan ngomongin uang secara terang-terangan. Yang cewe takut dianggap matre, yang cowo ada kekhawatiran antara si cewe ntar cuma lihat duitnya (kalo duitnya banyak), atau si cewe bakalan mundur alon-alon (kalo duitnya dikit).

Padahal ngobrolin keuangan sama calon pasangan itu bukan hanya soal saldo tabungan lho, tapi juga pandangan soal uang, kebiasaan membelanjakan uang, sampe prioritas-prioritas keuangan yang sudah dimilikinya.

Sebelum kaget-kaget setelah nikah, dan terjadi kekerasan financial di keluarga, ya mending kalau udah serius pengen nikah, ngobrollah dulu. Kalo memang pacarmu orang yang mature pasti ga keberatan deh buka-bukaan soal uang. Ya masa bukaan-bukan yang lain berani tapi soal uang kicep? Hahaha. Mumpung lagi karantina, daripada tiktokan atau scroll-scroll komen di Lambe Turah, kan ya mending vidcoll sama pacar sambil diskusi keuangan, biar tercipta keluarga yg kuat rohani, jasmani, dan financial ya hahaha.


Nah ini nih sebelum memutuskan I Do, maka perlu ngomongin Doku (maksa, biarin).

1. Pendapatan


Buka-bukaan deh soal pendapatan kalian. Profil pendapatannya gimana?.
  • Sumbernya : Gaji atau dari usaha
  • Periode gajiannya : tetap tiap bulan, atau ga bisa diprediksi.
  • Jumlahnya 
  • Komponen gajinya : Gaji bulanan, ada penghasilan tahunankah?, THR, uang cuti, penghasilan lain?
Tau mengenai profil keuangan pasangan, jadinya lebih bisa mempersiapkan diri. Siap ngga kalo penghasilannya ga tetap? Siap ngga kalo ternyata penghasilan gede tapi ritme gajiannya 5 bulan gajian, 5 bulan ga ada penghasilan . Ini biasanya yang kerja-kerja di perminyakan gitu.

2. Style Pengeluaran

Kalo masih pacaran tuh biasanya sering terceletuk “Aku ini boros lho, lalalalala”, atau dia keceplosan “ Ih sayang tauk duitnya dipake untuk makan di resto mahal, mending ditabung”, nah dari situ keliatan tuh gaya spending pasangan kalian seperti apa.

Yg perlu diobrolin :
  • Selama ini alokasi pengeluaran masing-masing apa aja
  • Dari total gajinya, brp yg dibelanjakan berapa yg ditabung atau diinvestasikan.



Dari obrolan ini kalian udah dapat gambaran berapa pengeluaran pribadi masing-masing. Dengan total penghasilan kalian, udah bisa gambarin aman atau ngga nih. Jangan sampe kita yang hobi banget nabung, capek-capek eh pasangan stylenya sak karepe ndewe sama uang. Kamu menabung dia melubangi, ya makan ati ntar.

3. Punya Tanggungan atau Tidak?


Terbuka saja sama calon, kalau memang masih menanggung orangtua atau biaya kuliah adik. Dengan terbuka, pasangan kita juga bisa ngukur diri sanggup ngga berbagi penghasilan dengan anggota keluarga yang lain. Bisa nerima ngga kalo ga pernah full nerima gaji pasangan dan suatu saat bakal ada kebutuhan-kebutuhan mendadak keluarga pasangan yang harus diatasi.

Yang perlu diobrolin :
  • Berapa besar alokasi untuk orangtua atau adik
  • Berapa lama lagi adik selesai kuliah
  • Apakah saudara lain (abang atau kakak) ikut urunan membiayai keluarga?

3. Utang

Utang ini memang masalah sejuta umat ya hahaha, makanya perlu dibicarakan dari awal.
  • Punya utang apa saja dan di mana saja?
  • Utangnya kemarin buat apa?
  • Berapa cicilannya per bulan
  • Berapa lama lagi lunas?

Gambaran utang ini, bisa jadi pertimbangan ntar saat ngatur uang keluarga. Berarti akan ada porsi penghasilan yg udah kemakan buat bayar cicilan.

Sebaiknya sebelum nikah sih masing-masing melunasi utangnya dulu, apalagi utang konsumtif kayak kartu kredit, biar kayak Pertamina Pasti Sip, mulai dari nol ya hahaha.

Utang jangka panjang seperti KPR juga harus dibicarakan kalo periodenya masih lama, si pasangan mau ngga nerusin cicilannya bersama?, sepakat ngga dengan rumah yang udah dibeli,jangan-jangan si pasangan ga suka dengan rumah itu jadi bakal ambil KPR lagi, double dong biayanya.


5. Pembagian Tanggung Jawab

Walau belum nikah ga apa-apa banget ditanyain. Kira-kira ntar setelah nikah gimana ngatur uang di keluarga kalian.

  • Gaji suami diserahkan ke istri semua?
  • Pegang gaji masing-masing?
  • Bikin join account untuk pengeluaran keluarga?
  • Atau punya porsi siapa bertanggung jawab untuk pengeluaran apa.
Ga ada yang benar dan salah, asal dipertimbangkan keefektifannya.

6. Tujuan- Tujuan Keuangan
Coba sama-sama ngungkapin apa aja nih mimpi-mimpi kalian.
  • Apa salah satu punya keinginan melanjutkan kuliah?
  • Rencana setelah nikah ngontrak dulu atau langsung beli rumah
  • Bicarakan prioritas mau punya rumah dulu atau mobil dulu?
  • Langsung punya anak atau ntar dulu.

Ini nanti hubungannya dengan perencanaan keuangan kalian termasuk keputusan ngambik kredit. Kalau memang kebutuhan mobil lebih dulu ya gpp mobil dulu yang didulukan, rumah ngontrak dulu. Kalau mau dulukan rumah, berarti mobil ditunda, naik kendaraan masing-masing pas single dulu.

7. Soal Karir

Naini penting kalau si perempuan bekerja, peerlu dibicarakan. Selesai nikah masih berkarir atau resign?. Bagi perempuan, coba dipastikan kalaupun keputusannya resign, Tanya gimana rencana pasanganmu soal kebutuhanmu. Ingat selama ini kan punya duit sendiri, tiba-tiba ga punya penghasilan, pastikan dulu pasanganmu bakal memenuhi kebutuhan pribadimu ngga? . Kebutuhan pribadi ya bukan kebutuhan rumah tangga. Jangan sampai terjadi kekerasan financial. Udahlah disuruh resign , kebutuhan ga dipenuhi, pikirkan ini.

Karena abis resign itu sebenernya kan ada masa adaptasilah. Post power syndrome juga tuh, yang selama ini apa-apa bisa beli sendiri, sekarang ga bisa. Makanya gpp ditanyakan.

Kalaupun ga resign, jika pekerjaan kalian menyebabkan ada peluang untuk LDR, bagaimana ngatur uangnya.


8. Bantuan Ke Keluarga

Ini berhubungan dengan tanggungan tadi . Kalau masing-masing punya tanggungan sebaiknya sih penghasilannya dua ya. Jadi ga akan gegabah nyuruh calon istri resign. Konsekuensi istri ga bekerja itu juga berhubungan dengan ini. Kalo istri mau membantu keluarga bagaimana kesepakatannya? Punya alokasi untuk bantuan keluarga atau nyisihin dari uang belanja?


Kalau istri bekerja juga dibicarain juga. Mau tanggung jawab sama keluarga masing-masing aja, ditanggung bersama, atau saling silang.

Ada temenku yang punya aturan kayak gini. Kalau mau bantu keluarga suami, maka yag ngasi duit harus istri. Kalau mau bantu keluarga istri maka yang ngasi duit ya si suami. Terserah sih, asal sama-sama mengeri bahwa kewajiban utama masing-masing itu adalah financial di keluarga yang lagi mau dibangun, jadi jangan malah dikorbankan kepentingan isti dan anak demi membela kepentingan keluarga yang lain.

9. Saldo Tabungan

Terakhir baru deh buka-bukaan soal saldo rekening. Kenapa di akhir? Ya kalo pertanyaan sebelum-sebelumnya udah bikin ilfil, ngapain ngasi tau saldo kita ya kan? Hahahaha

Tau saldo tabungan ini sekaligus cross check, bener ga yang dia omongin dari awal tadi. Ngakunya ngga boros, rajin nabung, tapi saldonya ga nyampe 1 kali gaji, padahal udah kerja bertahun-tahun, hayoo uangnya kemana?

Kalaupun ga punya tabungan, bisa dijelaskan kenapanya. Apakah karena berhubungan dengan kewajiban membiayai keluarga tadi atau habis buat bayar cicilan?


10. Rencanakan Pernikahan

Udah kelar semua dibicarakan, berdasarkan saldo yang ada tadi, bolehlah kalian membicarakan plan menikah. Mau nabung dulu untuk nikah, minta bantuan orangtua?, atau nikah seadanya deh udah kebelet dan udah cucok meong banget.

Yang manapun oke, asal jangan habis-habisan dalam pesta pernikahan ya apalgi sampai berhutang. Karena pesta nikah cuma sehari, nikahnya sendiri seumur hidup, jadi ditakar-takar berapa alokasi yang wajar untuk pernikahan kalian. Masih ada opsi call ortu kok, dan tentu saja ada opsi nikah di KUA saja, merayakannya di IG story hahahaha.

Selamat mengenal pasangan dan merencanakan pernikahan.











Kalau Terjadi Resesi, Apa yang Harus Dipersiapkan Rakyat Jelata?

Wednesday, October 30, 2019
Pertanyaan di atas ditanyakan di Qustion Box Instagramku kemarin, jadi mari coba kita jawab sama-sama ya. Soalnya memang lagi rame pembahasan soal resesi ini.

Nah sebagai rakyat jelata, yang perlu kita persiapkan apa?.

Sebenernya menurutku mau terjadi resesi atau ngga kita memang harus selalu melakukan persiapan dalam keuangan kita.

1. Upgrade Diri

Bagi para pekerja kayak kita-kita ini nih, agar kalo misalnya terjadi pengurangan pekerja ga kena imbasnya, ya jaga kinerja kita agar menjadi pertimbangan manajemen nantinya. Menjadi pekerja yang adaptif dan bisa fit di mana saja tentu lebih bisa dipertimbangkan dibanding pekerja yang ngga fit mau ditaroh di posisi yang dibutuhkan.

2. Miliki Penghasilan Lain

Memiliki penghasilan lain di luar gaji bulanan juga semestinya sudah kita biasakan. Bisa dengan punya usaha lain, atau ya dari hasil investasi yang kita lakukan.

3. Membangun Dana Darurat


Isu PHK gini kaitannya dengan keuangan kan selalu ke dana darurat. Jadi lihat lagi kondisi keuangan kita, dana darurat jangan sampai terabaikan. Karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dana darurat ini yang bakal pertama kali kita gunakan.

Sisihkan minimal 10% dari penghasilan kita untuk dana darurat, dan selalu ikuti prinsip dana darurat :
- Disiapkan sebelum proteksi dan investasi
- Tidak perlu berlebih namun jangan kurang
- Diletakkan di instrumen keuangan yang liquid
- Hanya diambil dalam kondisi darurat

4. Review kembali investasi kita.
Review di sini maksudnya, misal investasi yang kita jalankan itu kebutuhannya udah deket, dana pendidikan anak, dana pensiun bagi yang akan pensiun misalnya, kalo memang sudah memenuhi, pindahkan ke instrument keuangan yang lebih aman dan rendah fluktuasinya. 

5. Investasi

Terkait dengan nomor 4, kalo bagi yang sedang dalam tahap mempersiapkan tujuan keuangannya, dan jangka waktu makenya masih lama, menurutku justru sekarang saatnya berinvestasi. Kemarin tuh di Agt-Okt harga saham pada turun, saatnya beli. Tapi tetep yah dianalisa dulu emiten yang mau kita beli efeknya untukk disimpan. Prinsip “ In Fundamental We Trust” mesti dipake.

6. Tahan pengeluaran

Kalo ga penting-penting banget, coba ditahan dulu pengeluaran-pengeluaran ga penting. Ganti tas, beli sepatu, upgrade gadget, kalo tidak sebegitu urgent tunda dulu. Kalaupun takut “Wah ntar kalo ga dibelanjakan duitnya nguap mba”.

Iya lho uang itu volatilitasnya tinggi hahahaha. Maka biar jangan nguap taruh di tempat yang uangmu susah nguapnya, ke reksadana, beli emas, atau belikan obligasi, saham perusahaan-saham  yg fundamentalnya bagus.

Kayak prinsip petanilah, waktu panen raya beras disimpen di lumbung, jadi saat paceklik selalu ada yang bisa dimakan atau dijual.

7. Lunasi Utang

Iyep. Utang-utang konsumtif yang kamu miliki, segera lunasi.

Kenapa?

Ya kaitannya dengan no 1 tadi, misal nih ya misal terkena PHK atau kalo yang freelancer, yg bergadang, saat terjadi resesi kemampuan beli orang menurun, ya penghasilanmu juga akan berkurang toh. Penghasilan berkurang, tapi pengeluaran tetap, bayar utangnya dari mana?

Kalo ga bisa bayar utang, ntar kena denda, BRI Checking jadi jelek, yg kerja kantoran, bisa-bisa dpt teguran dari bos kalo debt collectornya nagih ke kantor hayooo.

Jadi kalo punya duit, kurangi utang kalo ga bs melunasi.

Ada dua cara melunasi utang :

1. Debt Ladder : Lunasi dari utang darisuku bunga paling tinggi
2. Debt Snowball : Lunasi Utang dari jumlah utang terkecil.

Tapi ga usah panik dululah ya. Kan ini masih prediksi belum tentu terjadi, yang penting, kita kudu persiapkan saja diri dan keuangan kita, ga hanya saat resesi, biar aman.

5 Alasan Kenapa Kamu Tidak Bisa Menabung?

Tuesday, October 15, 2019


Nabung itu bukan soal berapa besar gajimu tapi seberapa besar yang bisa kamu sisihkan (yaiyalah, gimana sih kak 😂😂)

Penyebab kamu ga bisa nabung, salah limanya mungkin seperti yang di gambar itu.

1. Kamu ga bisa bilang ngga

Ditawarin asuransi, ga bisa nolak. Ditawarin KK ga bisa nolak, ditawarin diskon ya mau aja, ditawarin jualan temen semua diborong, ditawarin buy one get one padahal ga butuh ya iyes aja. Ga bisa bilang ngga itu selain bikin kamu ga punya pendirian ya bikin kamu bangkrut juga kalo yas yes yas yes terus.

2. Kamu ga punya tujuan

Orang bisa maksa nabung karena punya tujuan, punya goals. Mau beli sepatu inceran, maka jajan dikurangi, paksa nabung biar bulan depan bisa kebeli. Kalo samsek ga punya tujuan ya jadi ga tau juga nabung buat apaaaah. Makanya jadi ga disiplin dan ya jadi ga merasa perlu. Tetapkan tujuan deh biar semangat nabungnya.

3. Kamu punya kebiasaan buruk (yang nguras duit)

Clubbing tiap minggu, belanja kalo stress, liburan kalau galau, balikan sama mantan (eh). Kebiasaan yang ga juntrung gini ya bikin kamu punya tabungan pun bakal ambles terus.

4. Bergaul dg orang yang salah

Karena teman itu harus dipilih ya gengs. Bergaul sama siapa aja boleh banget, tapi teman dekat harus pilih-pilih biar ga salah gaul dan biar ga ada gengsi-gengsian. Punya temen yang asik diajak hepi-hepi memang nyenengin tapi tetep saling ngingetin kalo liat temennya besar pasak dari senderan 😂😂

5. Cicilanmu melebihi kemampuanmu

Punya cicilan boleh asal rationya masih pas. Angka 30% masih bisa ditolerir. Lebih dari itu, kamu hrs waspada dan berfikir untuk turunin ratio dengan melunasi sebagian atau tambah penghasilan. Cicilan berlebihan menghalangi kesempatan menabung. Wis abis rek. Tanggal 10 udah koma.

Nomor berapa alasan kalian hai para netijen yang selalu ngeluh ga bisa nabung?

4 Langkah Praktis Mengatur Keuangan Awal

Udah lama ngga nulis soal financial, ayo bahas lagi.



Kemarin-kemarin sempet baca selewatan status di instagram " Halah ngapain sih pake ngatur-ngatur keuangan, toh selama ini ngga diatur ya cukup-cukup aja, diatur-atur malah ntar pusing dan stress sendiri. Rezeki mah sudah ada yang ngatur"

Pernah denger kalimat seperti itu?. Atau jangan-jangan kamu nih yang suka membatin begitu.

Ya ngga papa sih kalau emang konsep untuk pengaturan keuangannya seperti itu. Bahwa rezeki sudah ada yang atur, jadi serahkan saja sama yang ngasi rezeki.

Well, kalo menurutku sih ya (padahal ngga dimintai pendapat, hahaha), rezeki itu adalah sebuah kepastian yang dibungkus dengan ketidakpastian. Pasti karena ada jaminannya dari Allah, tapi kita ngga tau berapa jumlah pastinya dan ngga tau juga timing rezeki itu datang kapan. Makanya saat udah dikasih dan ada di tangan kita, kita atur biar cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa kini sekaligus mempersiapkan kebutuhan di masa datang. Bentuk syukur kepada si pemberi rezeki mah ya.

Terkadang kita nih ya memang merasa " Ah keuanganku baik-baik aja kok, memang sih ga ada tabungan, tapi cukup kok"

Anggapan sepeti itu nih yang bikin kita jadi males aja ngecek keuangan kita. Padahal kalau kita mau effort buat kulik-kulik sedikit, penghasilan kita malah bisa dioptimalkan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan.

Tujuan keuangan keluarga itu kan banyak yah.
Ada yang pengen nyiapin dana pendidikan anaknya, dana pensiun, dana haji, dana liburan, beli gadget, beli rumah. Wow banyak ya.

Jadi gimana caranya ngatur keuangan keluarga?

Setidaknya ada 4 langkah praktis yang bisa kita lakukan :

1. Mengatur Cashflow
2. Menyiapkan dana darurat
3. Memiliki Asuransi
4. Investasi

Investasi ini tujuannya bakal berbeda-beda tergantung tahapan kehidupan kita.

Untuk fresh graduate investasi di sini tujuannya bisa untuk persiapan dana pernikahan,  dana liburan, dana beli gadget, dana pergaulan. Sedangkan untuk keluarga baru tujuan keuangannya akan berbeda dengan fresh graduate tadi. Dana pendidikan dan dana pensiun akan menjadi concern utama. Kemudian bakal diikuti oleh tujuan dana liburan, beli mobil, dana haji.

Kita bahas satu-satu

1. Mengatur Cashflow.

Ngga usah ngomong kemana-mana kalau cashflow aja belum beres. Ngga usah ngomongin investasilah, reksadana, saham, kalau cashflow masih berantakan. Maka yang pertama harus kita perhatikan adalah mengatur cashflow dulu.

Betewe udah tau kan cashflow itu apa?

Cashflow itu arus uang masuk dan arus uang keluar di keluarga atau di keuangan kita. Pokoke gimana cara kita mengatur agar penghasilan yang kita bawa pulang ke rumah bisa menghandle seluruh pengeluaran keluarga. Diharapkan positif.

Caranya gimana?

Pertama kali ya kamu harus catat segala pengeluaranmu dalam kertas biar bisa memetakan apa saja kebutuhanmu. DICATAT ya jangan cuma diinget-inget di dalam kepala.

Pengeluaran keluarga itu kan banyak, makanya kamu harus bikin pos-posnya biar gampang.

Kalau mau disederhanakan kira-kira seperti ini.




Cashflowmu dianggap sehat jika hasilnya positif, alias penghasilan lebih besar dari pengeluaran. Dan akan menjadi warning jika sampai cashflowmu negatif.

2. Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat ini fundamental lho dalam pengaturan keuangan. Sesuai namanya, dana ini ya akan digunakan untuk kondisi darurat. Kondisi darurat yang mungkin terjadi seperti mobil tabrakan, rice cooker rusak, atap rumah bocor, dan yang paling krusial kamu kehilangan pekerjaan.

Dengan adanya dana darurat ini, cashflow bulananmu diharapkan ngga akan terganggu karena tidak mengambil dari pos-pos keuangan keluarga.

Besarnya berbeda-beda tergantung jumlah pengeluaran bulananmu, tanggungan dan profi risiko pekerjaanmu. Tapi secara umum bisa dikategorikan menjadi :
- Single : 3-4 x pengeluaran
- Menikah : 6 kali pengeluaran
- Menikah dengan anak : 12 kali pengeluaran.

Dana darurat ini karena sifatnya yang harus tersedia saat dibutuhkan, maka disarankan disimpan dalam intrumen keuangan yang likuid seperti tabungan atau reksadana pasar uang.

3. Memiliki Asuransi

Asuransi sering disepelekan oleh kita karena mungkin kita berfikirnya kalo punya asuransi ntar gga terjadi apa-apa duitku ilang dong. Kesalahan pengertian soal asuransi jangan sampai membuat kita jadi abai memberikan proteksi terhadap rencana keuangan yang sudah kita buat.

Setidaknya kita memerlukan asuransi kesehatan jika tidak dicover kantor. Asuransi jiwa untuk si pencari nafkah, dan asuransi untuk aset-aset kita. Membayar jumlah kecil untuk penggantian yang besar.

4. Investasi

Investasi dilakukan agar tujuan keuangan bisa tercapai. Untuk tujuan keuangan keluarga, yang harus dipersiapkan :

a. Dana Pendidikan

Inflasi pendidikan di Indonesia itu sekitar 10-15% per tahun, jadi sebagai orangtua kalo pengen anaknya dapat pendidikan yang bagus ya memang harus dipersiapkan, caranya dengan mempersiapkan dana pendidikan secepat mungkin. Karena semakin lama jangka waktu investasi maka semakin kecil uang yang harus disisihkan.

b. Dana Pensiun

Kebanyakan perusahaan memberi pelatihan atau memberi seminar tentang persiapan pensiun justru di saat si pekerja hanya tinggal 2-3 tahun lagi memasuki masa pensiun, dimana itu sebenarnya sudah terlambat. Sebagai pekerja kita juga lupa memikirkan pensiun karena mengira dana pensiun yang dipersipkan perusahaan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Padahal kalau mau bertanya ke para pensiunan terdahulu, hampir semua menjawab bahwa dana yang diberikan perusahaan tidak cukup. Karena itu ayo dipersiapkan sendiri walaupun perusahaan juga sudah menyiapkannya.

Persiapan pensiun dari usia muda akan sangat meringankan uang yang harus kita sisihkan agar kebutuhan di masa pensiun dan gaya hidup setelah pensiun tidak njomplang, dan tentu saja cita-cita agar tidak menjadi beban keluarga bisa terlaksana.


Itu deh 4 kiat praktis dalam mengelola keuangan keluarga yang bisa kita lakukan. Ntar bahas lebih spesifik yah.


Ayo Atur Keuanganmu

Thursday, October 3, 2019


Jaman belum punya anak, kalo abis gajian, duitku udah kayak air terjun di Bandara Changi Singapure, ngucuuuuur terus ngga ada penghalang.

Aku kerja, suami kerja, tanggungan ngga ada. Bener-bener kaum DINK lah, Double Income No Kids. Pada masa-masa itu, duit gaji abis gitu aja buat bayar tiket PP Medan-Jakarta, karena kami sempet LDM an, bayar tagihan hotel, sangkin seringnya nginep di hotel, sama makan-makan ngga jelas dengan dalih rekreasi dan pacaran sama suami, halah.

Dengan gaji double gitu, tapi tabungan minim banget. Ada sih ya, bukan ngga ada sama sekali, tapi ya dikit.  Palingan bisa nabung dari penghasilan tahunan, bonus dan THR. Untung deh masih punya bonus. Dulu tiap bonusan langsung masukin rekening, ngga diambil-ambil. Beberapa kali bonusan kebeli deh 1 rumah tanpa KPR. Alhamdulillah ya.

Punya rumah itu rasanya hepi banget, trus berasa yeyeyeyey asik aku udah punya aset, udah berhasil nih nabungnya, santailah ngga usah ngoyo dulu nabung. Lupa, padahal rumahnya ngga ditempati, ngga disewain juga karena sayang dan karena sesekali masih mampir. Rumah ngga ditempati itu malah jadi sumber biaya kan yah, hahahahaha. Gokil lah. bolak-balik rehab karena ada aja yang rusak. Yang mau ganti pagarlah biar aman, ganti keramiklah karena rasanya kurang bagus, ganti atap karena udah jelek. edebre-edebre. Padahal rumahnya di Tebing, aku di Jakarta, suami di Medan. Kapaaaan ini mampir ke rumahnya, halusinasi belaka, hahahaha.

Untunglah LDM akhirnya berakhir, aku balik ke Medan dan bisa serumah lagi sama mas Teguh. Karena balik Medan perlu rumah dong yah, ajuin KPR. DP belum ada jadi rumah di tebing dijual, sebagian buat DP rumah sebagian beli tanah . gegara pindah Medan juga jadi butuh mobil. Weslah tabungan terkuras ngga bersisa.

Ngga lama, Tara lahir, dan wow ngga nyangka anak sekecil itu bisa banget ya menghabiskan seluruh gaji emak bapaknya hahahaha. Segala stroller, pompa ASi berbagai merek, bouncer, Carries dan segala pernak-pernik mamah muda kekinian diborong dari toko. Belum lagi ritual pijet bayilah, jalan-jalan, apalah-apalah, sukses membuat makin ngga sempet nabung, xixixi.

Rasa-rasanya saat itu hidup kok enak banget yaaah. Mau apa aja ada duitnya, selllooooow, tapi ya heran juga pengasilan double, tapi kredit kok ya banyak, ada cicilan KPRlah, cicilan Kartu kredit. Jadi duit ada tapi ya ngga punya tabungan yang memadai.

Pas iseng-iseng ngitung baru sadar, waduh harusnya yah, dengan gaji berdua gini, aku dah punya tabungan yang lumanyan. Trus baca-baca soal dana pendidikan anak yang belum nyiapin sama sekali, Untung nyadarnya cepet, langsung hire Financial Planner buat dicek keuanganku. Dan bener sih hasilnya ngga bagus-bagus amat walau ngga jelek juga, hahahaha.

Nih, hasil financial Check up keuanganku beberapa tahun lalu.





Perhatikan tuh, Net investemnetku rendah banget dari kondisi ideal. Dana darurat ada sih tapi belum cukup, dan ratio utang hampir maksimal. Hahahahaha kemarin sih panik, tapi sekarang malah diketawain. Sama mba Titis Financial Plannerku saat itu, disarankan jangan nambah utang lagi, karena beberapa tujuan keuangan yang mau aku capai ngga akan bisa diplanning kalo ngga ada duitnya, xixixi.

Beberapa tujuan keuangan yang aku rencanain disuruh tunda. Soale keliatannya aja yah gajiku dan suami banyak, ternyata dijembreng di kertas ya ngga bisa ngapa-ngapain, wahahahahaha.

Abis itu langsung diskusi sama suami. Apa nih yang harus dilakukan. Waktu itu kami sepakat yang harus dilakukan pertama kali adalah mengurangi utang. Iyes karena itu yang paling gampang. Caranya ya harus jual aset. Karena saat itu punya dua mobil yang dijual mobillah. Mobil dijual, ketutup deh itu KPR, dan KK. suami ngalah naik motor aja ke kantor, luuv.

Karena cicilan utang berkurang, keuangan kami langsung legaaaa banget. Plan-plan keuangan yang tadinya direkomendasikan untuk ditunda kujalani aja dikit-dikit.

Nyiapin dana darurat, Daftar haji, bikin dana pendidikan anak. Bikin tabungan pendidikan naknya udah 5 tahun lalu, dan sekarang anaknya udah SD ternyata dana pendidikannya ngga tersentuh, jadi bisa lanjut buat dana pendidikan SMP. seneng banget.Pelan-pelan walau belum idela banget tapi udah on the track tuh semua plannya. Paling yang tetap ditunda itu rencana rehab rumah. Waktu itu pengen rehab rumah secepatnya, tapi disarankan ditunda ya udah aku tunda, sampe tahun ini lho baru terlaksana hahahaha, akrena harus nabung dulu.

Oya, kalian tau kemarin itu selain KPR apa cicilanku yang paling gede?

Kartu kredit cuy, sampe 15% dari penghasilanku, dan itu gede lho ratio segitu. Makanya itu yang duluan aku tutup, insaf dan tobat nasuha ngga lagi-lagi bayar minimal terus kalo punya cicilan kartu kredit.

Dulu kan informasi soal keuangan ngga rame kayak sekarang ya. Jadi saat fin plannerku nyaranin aku buka reksadana, aku ngga langsung melakukannya, karena ya ngga ngerti samsek. Tapi bukan berarti karena ngga ngerti terus ngga dijalankan yah. Kayak kalian tuh yang sering DM, dan curhat ngga ngerti, takut, malah ga action-action, Padahal sharusnya ya lakukan aja dulu (udah kayak Tokopedia).

Aku dulu beli buku dulu, baca, udah ngrti baru deh buka reksadana.

Jadi buat kalian yang ngeluh dan sering cerita sama aku di DM bingung dan ngga tau mulai darimana. Tenang aja, banyak kok orang yang kayak kalian, hahahaha ga tau mau beresin keuagan dari mana.

Langkah pertama udah bener, kalian sadar kalau ada yang ngga beres dengan cara kalian ngatur uang. Langkah kedua ga usah denial, ngaku aja kalu kalian memang boros atau ya memang kurang aware sama keuangan kalian.

Nah baru lakukan langkah berkutnya. Lakukan financial check up. Sebagai tahap awal lakukan sendiri aja. Catat arus cahsflow kalian, bikin neraca pribadi dan cek ratio-ratio kesehatan keuangan kalian. Bisa kok dilakukan sendiri.




Ini aku kasih Form Financial Check Up  yang bisa kalian lakukan sendiri.

Ya udah isi dulu yah, besok-besok kita obrolin soal Financial Check Upnya.

Custom Post Signature