Showing posts with label Marriage. Show all posts
Showing posts with label Marriage. Show all posts

Bersamamu Aku Sempurna

Friday, March 2, 2012


Tak sabar rasanya untuk segera melihat hasilnya. Kupandangi jam di pergelangan tanganku, Ah lambat sekali jarumnya bergerak dari satu titik ke titik berikutnya.
Tik tik tik….Hmm kurang satu menit lagi, 3,2,1. Akhirnya cepat-cepat kulihat test pack di kamar mandi.

AArgh, seketika itu juga rasa mulas menyerangku, ugh serasa ada yang menohok dadaku, hanya ada satu garis, NEGATIF. Gagal lagi kali ini. Ingin rasanya kulempar benda ini ke mana saja, Ingin kumaki-maki pabrik pembuatan test pack ini yang mungkin saja membuat kesalahan.
 .
Dengan muka ditekuk-tekuk tujuh aku keluar dari kamar mandi.

“ Gimana sayang …… apa hasilnya “ suamiku yang sedari tadi menunggu di kamar berharap-harap cemas.

Aku tak mau menjawab, biarlah dia artikan sendiri tujuh tekukan di wajahku ini.

“Hehh, ga apa-apa sayang,mungkin belum waktunya” katanya menghiburku.


Ah suamiku , bukannya malah menghiburku,perkataanmu malah membuatku makin sedih. Ingin sekali aku keluar kamar mandi tadi sambil melonjak-lonjak kegirangan. Memelukmu,dan memberikan kabar gembira kepadamu. Tapi apalah dayaku,yang kuasa sepertinya belum mempercayai kita.

Sudah 3 tahun kami membangun istana cinta ini. Namun tampaknya belum ada tanda-tanda kehadiran penghuni baru yang akan meramaikan istana ini. Hanya kami berdua, sang raja dan permaisuri ,tanpa pangeran ataupun putri. Bah istana apa ini…. mana ada istana kalau isinya cuma dua orang.

Makin hari aku makin sensitive dengan pertanyaan teman-teman.
“ Sudah isi belum say? , kok ditunda-tunda sih, pengen ngejar karir dulu ya?”
Atau ga, “ Eh sudah berobat kesini belum” atau “minum ini deh biar subur “

Huh dasar orang-orang tidak punya perasaan. Isi apa? Isi batu?,
Ditunda?, aduuuh plis deh hari gini nunda punya baby, orang gila apa,.dan wow kenapa tiba-tiba semua orang berubah jadi dokter dadakan yah, nyaranin ini itu, Biar subur , biar subur apaan. Emangnya aku pohon cabe apa, disiram pupuk gitu biar subur. Adddduh udah deh ga usah nanya-nanya, yang ada bukannya mual karena isi ,tapi mules karena kata-kata kalian.


Belum lagi status FB temen-temenku.

“Anak adalah harta yang paling berharga”
atau ga
“ Kesempurnaan seorang wanita adalah saat ia menjadi Ibu”

Hadeeeh kata siapa anak itu harta paling berharga, ga pernah baca kisah malin kundang ya, iya berharga kalo jadi anak soleh,anak yang berbakti sama orang tua, lha kalo jadi anak durhaka? Bukannya malah jadi musibah sama orang tuanya. Ck ck ck jangan takabur.

Astaghfirullahal Adzim” tanpa kusadari aku sudah memaki-maki dan berkata kasar kepada saudariku.

Suamiku mendekatiku.
“ Jangan sedih sayang” katanya sambil mengelus rambutku.
“ Tapi ini sudah tiga tahun mas, ade ingin merasakan jadi ibu, ingin jadi wanita sempurna” jawabku sambil membuat kerucut di bibirku.

Dengan lembut diraihnya kepalaku ke pangkuannya. Setelah itu panjang lebar ia menenangkanku dengan ucapannya.

Kata suamiku, kesempurnaan seseorang tidak dilihat dari apa yang dimilikinya, Lha wong yang ngasih rezeki aja ga pernah bilang gitu kok. Suamiku juga bilang, memangnya harus punya anak untuk menjadi seorang ibu. Buktinya dari sebelas istri nabi, yang benar-benar memiliki anak hanya Khadijah, yang lain juga tidak dikarunia anak dari Rasulullah, kecuali Maria Al Qibhtya yang sempat melahirkan putra bernama Ibrahim.

“ Apa menurut ade, kesembilan istri nabi lainnya tidak sempurna? Tanyanya sambil tersenyum.
Aku menggeleng.

“ Mereka adalah wanita-wanita terbaik yang pernah dimiliki dunia ini. Mereka adalah ummul Mukminun, ibunya para mukmin. Memiliki anak, menjadi ibu, tidak menjadikan dirimu sempurna. Demikian juga sebaliknya, tak perlu seorang anak untuk menjadikan dirimu seorang ibu” , lanjut suamiku.

Aku terdiam mendengar kata-katanya.

“ Lagian apa ade pernah tahu siapa anak Ibu Pertiwi? Kapan ia mengandung? “ tanyanya lagi sambil mengacak rambutku

Hihihi aku tertawa mendengar pertanyaannya yang konyol.

Aku jadi malu tadi sudah mengata-ngatai saudariku. Aku ini hanya seorang istri yang ingin membahagiakan suaminya. Aku ini seorang wanita yang juga ingin merasakan manisnya menjadi seorang ibu walaupun tanpa ada yang memanggil ‘‘Bunda”. Aku ini hanya seorang wanita yang sangat halus perasaanya,sehingga terkadang perhatian seseorang kuanggap sindiran. Aku semakin tenggelam dalam pikiranku.

“ Sayang…. Ayo kita sholat lail “ tiba-tiba suamiku memutuskan dialog batinku.

Terlihat sisa air wudhu di wajahnya, wajah yang selalu memberikan kesejukan dihatiku. Wajah yang memberikan cahaya di kehidupanku.

Ah suamiku….. tak perlulah aku berkeluh kesah seperti tadi. Dirimu adalah anugerah terindah yang dikirimkan Allah untukku. Bersamamu aku SEMPURNA.

“Aku sayang kamu mas” sambil tersenyum kukenakan mukenaku.


Tentang Kehilangan

Thursday, January 12, 2012

“ Adek, laptop mas ga ada!!!’’ kudengar suamiku berteriak dari dalam kamar.
Buru-buru kutinggalkan masakanku di dapur dan bergegas menyusulnya ke kamar.
“ ga ada gimana mas”
“Lihat nih, laptop mas, diganti sama buku ini”, sambil menunjukkan isi tas ransel yang biasa digunakannya untuk menyimpan laptop.
****
Dialog diatas terjadi beberapa tahun yang lalu, tepatnya setelah aku dan suami kembali dari bulan madu.
Setelah dari bandara Polonia Medan, kami melanjutkan perjalanan ke rumah dinas suami yang berjarak 5 jam dari Medan dengan menggunakan kereta api malam. Bawaan kami sebenarnya tidak terlalu banyak, hanya sebuah tas ransel berisi laptop dan satu koper pakaian. 

Awalnya suamiku meletakkan ranselnya ditengah-tengah tempat duduk antara aku dan dia. Namun dasar aku nya yang sok romantis, tidak ingin ada yang memisahkan antara diriku dan dirinya, jadi dengan setengah merengek kuminta suamiku meletakkan tas ransel tersebut di bagasi atas kepala. “ Biar mas bisa peluk ade”, kataku manja.

Karena sudah lelah , maka sepanjang jalan kami hanya berbincang sebentar yang kemudian diikuti dengan dengkuran suamiku. Begitu pun aku, mulai terlelap karena pengaruh dinginnya AC dan goncangan kereta yang serasa mengayun-ayun menina bobokan.

Tidak ada yang aneh selama di perjalanan. Pagi harinya kami tiba di kota Kisaran. Tanpa curiga apa-apa suamiku mencangklong ranselnya serta membawa koper ke luar stasiun.

Setiba di rumah, karena sudah ditinggal selama seminggu, kami pun sibuk membersihkan dan merapihkan rumah.
.
Entah karena apa, dalam waktu empat hari setelah itu tidak ada keperluan atau niat untuk membuka laptop, sehingga ransel laptop tergeletak begitu saja di kamar tanpa tersentuh.H
ingga di hari kelima, suamiku perlu menggunakan laptop untuk rapat di kantornya. Barulah saat itu kami tahu ternyata si laptop sudah tidak berada di tempatnya. Yang paling mengesalkan adalah si pencuri dengan cerdiknya mengganti laptop dengan sebuah buku tebal dengan ukuran dan berat yang menyerupai laptop, sehingga tidak terbersit sedikit pun kecurigaan saat menenteng ransel itu beberapa hari lalu.
*****
Nyesek sekali rasanya kehilangan barang yang kita sayangi, apalagi barang tersebut sangat kita butuhkan. Ya, laptop bermerk Toshiba tersebut pada saat itu harganya lumayan mahal untuk kantong kami . Coba bayangkan, bagaimana mangkelnya, menerima kenyataan si laptop raib tanpa disadari. Rasanya bodoh sekali saat itu, bisa-bisanya benda tersebut disadari hilang setelah berhari-hari.

Dengan susah payah, aku berusaha mengingat-ingat kira-kira dimana dan kapan tepatnya si laptop hilang. Apakah di hotel? Di bandara? Atau di kereta?. Setelah merewind ingatan selama berkali-kali akhirnya aku mengingat bahwa ada dua orang lelaki mencurigakan yang duduknya berseberangan dengan kursi kami saat di kereta. Yang aneh adalah kedua lelaki tersebut turun bukan di tempat tujuan, dan kemungkinan besar mereka mengetahui isi ransel suamiku dari percakapan kami, karena pada saat di kereta, awalnya suamiku menolak mengikuti permintaanku untuk meletakkan ransel dia bagasi atas.

“ Disini aja tas nya ya dek, atau ade letakin di bawah kaki aja, soalnya ini kan isinya laptop, mas takut rusak kalo sempat terjatuh” kata suamiku

Ah, dasar aku yang keras kepala, tetap ngotot agar si laptop segera menyingkir ke atas bagasi. Jadi kalau ditilik dari sebab musababnya, sepertinya diriku yang bertanggung jawab terhadap hilangnya  benda yang dibutuhkan suamiku ini.
Benar-benar luar biasa yah si pencuri, sampai sempat-sempatnya memikirkan ganti yang bisa mengelabui.
 *****
Ada sebab dari setiap kejadian. Bahkan daun pun tidak begitu saja gugur dari tangkainya
.
Setelah direnungkan, ternyata memang benar. Suamiku seharusnya membayar zakat penghasilan sebelum berbulan madu bersamaku, namun karena kesibukan pernikahan dan ini itu, zakat tersebut pun terlupakan. Jumlahnya?? Sepersepuluh dari harga laptop tersebut.

Maka benarlah, kata nabi, jika kita berbuat kebaikan , maka akan diganti sebesar sepuluh kali lipat. Mungkin demikian juga sebaliknya.

Seperti cerita adikku beberapa waktu yang lalu, pada saat ia pulang kuliah ada seseorang yang meminta uang padanya dengan alasan kehabisan uang buat ongkos. Tanpa curiga adikku pun memberinya uang sebesar Rp 5.000,-. Siapa sangka setibanya di rumah, adikku mendapat uang Rp 50.000,- dari ibuku. Benar-benar seketika balasan kebaikan itu. Tidak tanggung-tanggung sepuluh kali lipat dari yang dikeluarkannya untuk menolong orang.

Aku mulai berfikir bahwa mungkin hilangnya laptop suamiku yang seharga sepuluh kali lipat zakat yang seharusnya dibayarkan adalah teguran dari Allah kepada kami. Betapa kewajiban kita yang merupakan hak bagi orang lain tidak boleh ditunda-tunda, karena ada banyak orang yang membutuhkannya.

Berkaca dari kejadian tersebut, kini aku dan suami berusaha untuk tidak menunda-nunda yang seharusnya kami lakukan. Halus sekali cara Allah menegur kelalaian kami.

Dari setiap musibah, pasti ada hikmah di baliknya

Kehilangan sesuatu memang menyakitkan. Namun sebelum kita menyalahkan orang atau menyalahkan pencuri yang mengambil kepunyaan kita tersebut ada baiknya kita diam sebentar, merenung, mungkin memang benda tersebut sudah berakhir jodohnya dengan kita. Mungkin juga asal muasal uang yang kita gunakan untuk membelinya masih tercampur dengan yang bukan hak kita.

Kehilangan mengajarkan kita arti bersyukur atas semua nikmat yang masih menjadi milik kita. Kehilangan mengajarkan kita lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini. Kehilangan juga mengajarkan kepada kita, bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan semata, semua akan kembali kepada si pemilik abadi. Jadi tidak lah perlu kita mencintai sesuatu dan meletakkan hati kita kepadanya melebihi batas kewajaran. Dengan begitu pada saat nya ia diambil oleh yang maha memiliki, kita tidak terlalu larut dalam kesedihan.

*****
Sore itu, aku dan suamiku sibuk memilih-milih laptop baru di sebuah pameran computer di mall kota Medan. Alhamdulillah Allah masih memberi rezeki kepada kami, sehingga kami masih bisa mengganti laptop yang dulu hilang dengan yang baru. Belajar dari kejadian kemarin, kali ini kami tidak akan membeli laptop yang harganya mahal. Cukup lah yang biasa saja. Jadi kalau hilang lagi tidak terlalu sedih, hehehe.

 gambar dari sini




Are you happy now?

Saturday, January 7, 2012

Dua tahun yang lalu, setelah melewati seleksi ketat yang sampe bikin nervous saking ga jelasnya nunggu kapan tahap test berikutnya, akhirnya pada suatu senin yang rempong karena itu adalah akhir bulan yang artinya, lo harus siap pulang sampe malam ditambah kemungkinan akan banyak permintaan dari kantor wilayah dan kantor pusat yang entah mengapa sepertinya punya hobi untuk menyusahkan orang-orang di kantor cabang seperti kami ini, datanglah pengumuman itu. 

Aku dinyatakan lulus dalam  Program Pengembangan Staff. Judul yang sangat keren, tapi sebenarnya artinya belajar mati-matian sampe gempor, ga peduli apa latar belakang ilmu kita yang penting lo harus bisa nelen tuh ilmu hukum, spreadsheet, akuntansi, management dan segala tetek bengek ilmu kepemimpinan  lainnya, dipingpong dari satu divisi ke divisi lain selama dua bulan cuma untuk tahu ngapain aja orang-orang disitu, dilempar ke salah satu daerah yang cuma Tuhan yang tahu apa dasar pemilihannya dan dituntut menjadi manusia setengah dewa ( buka cabang, ngisi ATM-termasuk kadang-kadang harus ngisi mesin ATM yang kosong di ujung kota yang biasanya aku pasti  ketiduran di perjalanan, , nyelesain selisih kas dan rekening menggantung, mendengar repetan nasabah  ,pulang paling akhir setelah seluruh pekerja pulang demi menghindari kata-kata yang ga enak mampir di kuping kalo pulang saat matahari masih menampakkan wajahnya,  sampe buat paket kredit yang tebalnya mengalahkan skripsi jaman kuliahan dulu). 

Setelah lolos dari yang nama kerennya On the job Training itu, masih harus di bekam lagi didiklat selama satu setengah bulan penuh, memperdalam semua masalah yang ditemukan di lapangan, sampe akhirnya  disuruh buat ide segar dalam waktu dua minggu dan mempresentasikannya di depan direksi plus siap-siap dengan  pertanyaan bola liar yang biasanya meleset seratus delapan puluh derajat di luar prediksi dan siap-siap spot jantung menunggu keputusan lulus atau harus mengulang beberapa bulan lagi.

And here I am, setelah 12 bulan perjuangan menahan diri untuk tidak menjedutkan kepala ke dinding ditambah dua bulan deg-degan menunggu placement yang hanya SDM beserta staf-stafnyalah yang tahu  kemana nasib kami selanjutnya, akhirnya surat berbentuk selembar kertas yang menentukan jalan hidupku beberapa tahun ke depan kuterima. 

Terkadang mikir, gimana yah kok bisa aku ngelewati itu semua. Kalo disuruh ngulang lagi, swear deh , dikasi duit lima puluh juta pun aku ga akan mau ( kalau satu brandkas aku akan pikir-pikir dulu deh ). 

Sekarang kalau ditanya, apa aku menyesal? 

Ngga tuh, pengalaman yang aku jalani, tidak akan pernah aku dapatkan andai aku ga nekad terjun bebas ke dalamnya.

Tapi apa aku bahagia? Aku tidak tahu. 

Kebahagiaan  adalah  hal relative yang bisa berubah sepanjang waktu. Detik ini aku merasa orang paling beruntung di dunia, namun beberapa jam kemudian bisa saja aku teriak “ what did I do wrong to be stuck in this shitty place?

Biarlah waktu yang akan  menjawabnya. Karena kata Take it or Leave it, bukanlah kata tepat yang harus kudengar saat ini.

Hidup adalah pilihan.  

Namun tidak selamanya pilihan itu harus seperti dua sisi mata uang. Hitam-putih, ya-tidak, baik-buruk, Masih ada ruang abu-abu untuk mensinkronkan ketidakharmonisan diantaranya.

Kenapa aku begitu yakin??

Karena ditengah semua hal yang relative, ada satu hal yang pasti,

 ALLAH TIDAK TIDUR

Happy happy birthday to me

Wednesday, January 4, 2012



HAPPY BIRTHDAY WINDI….

Met milad wiiind

Dirgahayu Windiiii

Selamat ulang tahun windi

Berbagai macam bentuk ucapan berhamburan ke facebook, twiter, BB maupun sms di Hp ku dari pagi hingga pagi esoknya. 

Jujur saja, aku begitu merasa tersanjung dengan perhatian keluarga dan sahabat-sahabat yang begitu baik hatinya meluangkan sejenak waktu yang kata orang semakin pendek ini untuk mengetik beberapa baris doa untukku.


“ Semoga berkah umurnya “

“ cepet dapat momongan’

“ tambah disayang suami”

“ tambah disayang Allah dan makin dekat dengan-Nya’

“ bahagia dunia akhirat”

“ tercapai semua yang diinginkan “
Dan dari sekian banyak doa, doa terbanyak adalah ……………….” Semoga cepat pindah ke Medan wind..” hahaha

Bahkan mengalahkan doa supaya cepet dapat si jabang bayi.

Bener-bener terharu membacanya.
 

Betapa begitu peduli sahabat-sahabat yang pastinya dikirimkan Allah untukku. Dan betapa peka terhadap harapan terdalam dalam setiap doaku.

“ maka nikmat Tuhan yang manakah lagi yang kamu dustakan ? “

Sedikit napak tilas tentang perjalanan 29 tahun umur yang telah kuhabiskan.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan tanggal 2 januari. Ia hanya lah salah satu dari deretan angka di kalender yang diciptakan orang romawi (CMIIW). Tapi mungkin tanggal tersebut merupakan tanggal yang merubah hidup kedua orangtua ku. 

Mungkin juga dengan kelahiranku menyebabkan keesokanharinya terjadi erupsi Gunung Kilauea  

( jangan Tanya dimana letak gunung itu, karena saya juga ga tau).

Seperti kata Deby (my partner in crime in PPS), ternyata ulang tahun itu adalah tanggal yang dinanti-nanti oleh orangtua kita. Begitu spesialnya hari itu sehingga setiap orangtua tak sabar menunggu untuk memberikan berbagai macam kado pada putra putrinya.

Entah lah aku juga tidak tahu itu benar atau tidak, karena aku belum merasakannya. Tapi yang pasti, tidak pernah ada pesta di ultahku , memang tidak seharusnya dirayakan bukan ??.

Terkhusus lagi, tanggal 2 januari adalah tanggal setelah tanggal 1 januari ( ya eyaaalah ). Jadi biasanya kalau ga udah kecapekan merayakan tahun baru , bisa dipastikan tanggal tersebut merupakan hari pertama kerja setelah liburan tahun baru, jadi biasanya orang-orang ga ngeh kalo aku ultah , sibuk cipika cipika ngucapin Happy New Year, 

Tapiii… dalam 2 tahun ini begitu banyak kejadian luar biasa dalam hidupku. Maksudnya bukan hal-hal super gitu, tapi hal-hal di luar dari kebiasaan. 

Seperti:

  • tiba-tiba harus ninggalin suamiku sendirian di belantara sawit demi sebuah eksistensi diri 
  • Tiba-tiba harus nelen ilmu perbankan, hukum, kepribadian, kepemimpinan,sampe ilmu “pinter-pinter” dan ilmu “ nrimo” bersama anak-anak super muda yang udah pantes manggil aku ‘tante” kaliii. 
  •  
  • Tiba-tiba terdampar di Jakarta, kota yang dulu kusumpah-sumpah ga akan pernah mau tinggal disitu dan ternyata diberi kesempatan jalan-jalan gratis Indonesia barat dan barat agak ke tengah , serta sedikit ke Timur, bisa bawa suami lagii sekalian bulan madu , hehe. 
  • Tiba-tiba dapat tambahan teman yang aneh bin ajaib dari dunia nyata maupun dunia tidak nyata
  • Dan tiba-tiba aja nyadar sebentar lagi udah mau kepala 3, hwaaaaa
Sebenarnya lebay aja bilang semua itu tiba-tiba, tapi mengingat begitu cepatnya waktu berlalu, sampai sekarang aku merasa masih di alam mimpi. Kadang kerasa indah tapi yah sering juga seperti mimpi buruk.

Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini

Aku yakin semua yang terjadi pada hidupku, adalah yang terbaik yang dipilihkan Allah, keluarga, sahabat, suami, karir . Semuanya pasti sesuai dengan porsi yang aku butuhkan. I Wish…..

Yang pasti, setiap jengkal jalan yang telah kulalui, semakin menambah indah lukisan hidupku. Semakin kaya warna dan semakin unik goresannya.


Huwaaaah, udah ah mellow nya.

Oh ya, beberapa teman ada yang nanya, dapat kado apa win dari suami ????

Selama hampir empat tahun nikah sama si beliau ini, belum sekalipun aku dikasi kado dalam bentuk “ Kado”. Biasanya dia selalu tanya aku mau dibelikan apa, terus kami sama-sama membelinya. Efisien siiih, kemungkinan beda selera lebih kecil, tapiii kok ga ada romantis-romantisnya ya.

Dan biasanya kadonya juga bener-bener barang yang aku butuhin ( ga usah disebutin, ntar dikira pamer hehehe), tapi paling sering sih dikasi buku , diajak ke gramedia disuruh pilih trus dia yang bayarin. Seneng doong

Tapiiii, ya itu dia, aku pengennya dapet kado dalam bentuk “kado’, dibungkus gitu maksudnya, terus dia yang milih sendiri, aku ga usah tahu, tiba-tiba “ SURPRISED”  tadaaaa… ga perlu bagus yang penting mahal ( halah), kaya gini nih


Ehmm pernah sih, dia ngasi kalung, dibungkus juga tapiiiii…………… bungkusnya kertas KORAN, gak rapi lagi, ditaruh di tas lagi , ga bilang-bilang. Hampir aja aku buang tuh kado, kirain Koran bekas apaa gitu. Hadeeeh, kayanya suamiku ini perlu tutorial cara memberi kado yang benar deh.

Nah , kemaren akhirnya aku ungkapkan juga keinginan terpendamku itu.

“ mas, ade pengen ultah kali ini dikasi kado dong”

“ loh bukannya selama ini mas juga ngasi kado ke ade”

“ iya, tapiiii dibungkus kertas kadoo gitu lho mas……”

“ oh gitu ya, ya udah nanti mas bungkus” katanya.

Yes, sukses pikirku. Mulai menghayal kira-kira kado apa yang bakal dikasi ke aku, tas kali ya, atau dompet, atau sepatu. Ah pasti perhiasan, mulai ngarep

Dan TADAAAAAAA……. Ini nih kado ultahku tahun ini


HARD DISK EKSTERNAL…..

Benar-benar gak ada unsur romeo and Julietnya lah.

Akuu… speechless.

“ Ade bilang kan memory laptop ade da kepenuhan buat nyimpen file2 film korea kesukaan ade ntu” jelasnya.

Hahahaha, yakin dah suami kaya suamiku ini gak ada duanya di planet ini.
Makasi ayank untuk kadonya, berguna banget emang buat ade.

Ngga perlu kado untuk nunjukin, “ aku sayang kamu”

Ngga perlu Pelukan untuk ngungkapin “ aku peduli padamu”

Ternyata beberapa Charakter ketikan huruf di tuts computer, hp, atau BB telah memberi arti lebih di hari ulang tahun ku ini.

Terima kasih buat cintanya mama, papaku, abang, adek,ponakan.

Makasi juga buat ucapan dan doanya sahabat-sahabat semua

Deby,fati,eka,eliz,rina,gilpus,meirita,mbaglind,puji,fe,fina,nda,gita,dewi,indahsiko,maida,ayen,kak mai,reena eqy,mba lia,ity,iko,mba ana,opie,tyas,rwulan,Rere,sheyla,devya,radindra,sri mawarty,putri,ika,dayni,tnt eni,zulaicha,dicky,bang ferdi,bang jayin,mas fajar, uda jimmy, uda hen, kanga sep,kang ridwan, mascatur, maa herry,kang dani,mas risky,mas pandu,mas kur,bang Alfred,mas novy,mas agus, mas ocid,wahyu,nanda, reza,achad,fathi,Erwin,yosi, bawon, argo,ary,bang david,luther,silo, bang erpin,mail,bang ikhsan,bang raja,avisena,arif r,arif y,hexa,satrio, dan yang ga kesebut......


makasi ya preend, semoga semua doa kita di ijabah sama yang Maha segalanya. Amiin



My Lovely Wedding

Wednesday, April 20, 2011
Tamu undangan sudah pulang. Handai tolan sudah raib, Gegap gempita perhelatan sudah berakhir Aku tersenyum-senyum sendiri. Teringat prosesi akad nikah tadi pagi. Aku tidak menyangka dia membawakanku 20 tangkai mawar. Ya 20 adalah angka keramat kami, cincin pertunangan kami beli pada tanggal 20, dia melamarku di tanggal 20 dan kami menikah di tanggal 20. Dan mawar itu aku pakai sebagai hiasan di jilbabku. Ah ternyata dia romantis juga.

Dari pagi hingga malam ini dia terus mengenggam tanganku. Seperti takut kehilanganku. Duh seneng banget.


Dan ehm.......... ini dia, masuk ke kamarku. Kami saling menatap. Dia tersenyum-senyum sendiri, sepertinya salah tingkah. Tapi sungguh aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan. Lalu dia mengajakku berwudhu.. Ah dia kan laki-laki yang shalih. Pasti ia ingin mengajakku solat berjamaah.


Tentu itu yang akan dilakukannya. Maka akupun mengikutinya, berwudhu dan sholat berjamaah di belakangnya. Ketika selesai sholat dan ia berdoa, aku bergumam mengaminkannya.

Ada yang nyesak di dada ini, Tangiskah ? Mungkin. Ia berdoa untukku,agar aku menjadi istri yang shalehah, ia berdoa semoga kami menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah, ia juga berdoa semoga kami dikarunia keturunan yang sholeh sholehah.. Aku benar-benar terharu, meskipun terselip sedikit takut. mampukah aku menjadi makmum yang taat?

Lalu setelah ia berdoa ia meletakkan tangannya di atas kepalaku.
Ya Allah, aku tak tahu apa yang kurasakan. Rasa takut, bingung, bahagia , dan entah apa lagi, bercampur.Sepertinya aku tidak mampu lagi mengidentifikasi perasan-perasanku.

Setelah itu kucium tangannya, dan ia mencium keningku, ah indahnya.


****

Hari ini 3 tahun sudah kita bersama. Hmmm aku lebih suka mengatakan baru 3 tahun kita bersama.

Tiga tahun yang sangat berwarna.

Warna kuning saat kau uring-uringan terbakar cemburu, warna merah saat kau marah karena aku tak mengangkat teleponmu, warna biru saat kita saling merindu, warna hijau saat kita galau memutuskan langkah kedepan, dan warna-warna lain yang melengkapi lukisan keluarga kecil kita.

Semakin aku mengenalmu, semakin dalam syukurku kepada-Nya.

Aku kadang bertanya, mengapa kau memilihku ? ah.. kita tidak perlu tahu mengapa kita dicintai ,bukan ? cukuplah prasangka baikmu tentang aku, menjadikan alasan dicintai.

Ternyata jatuh cinta itu lebih mulia dari yang aku kira. Sebab orang-orang yang mencintai karena Allah akan memandang cinta sebagai sebuah jalinan pengabdian dan penyemangat kebaikan. Bukan keterpaksaan apalagi sekedar roman picisan.

Baru tiga tahun kita bersama, masih panjang perjalanan yang harus kita lalui. Kuharap kau tidak letih berjalan bersamaku. Namun bila kau mulai lelah, cepat katakan padaku, akan kusiapkan air dingin untuk menyegarkanmu. Dan bila kau lihat aku mulai terseok-seok, pegang lah tanganku.Karena genggamanmu akan menguatkan kita bersama


Happy Anniversary suamiku.

Ketika aku harus memilih

Wednesday, March 2, 2011
Aku pernah berfikir,

Bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorg kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.

Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.


Aku pernah berfikir,

Setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing.

Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya.

Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat di mata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa. Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup dan kehidupannya.

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat yg disengaja untuk menyakitiku.

Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar...

Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh di mataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

Dulu aku yakin, dgn hanya khatam Al Qur'an berkali kali maka jiwaku akan tercerahkan.

Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.

Ketika aku harus memilih...

Bantu aku Yaa Rabb, utk selalu memilih yg benar di mata-Mu. Amin

Menikah

Thursday, December 17, 2009

Bagi yang ingin menikah, segera ubah pandangan anda tentang pernikahan sempurna.

Anda akan berpikir pernikahan adalah suatu hal yang sangat indah dan ditunggu-tunggu oleh setiap wanita. Dan, menurut Anda, apa yang terlihat baik di luar merupakan kunci kesempurnaan sebuah pernikahan.


Ah aku jadi teringat akan pernikahanku yang baru ( atau Sudah ) berjalan selama 1,5 th.

Awalnya aku seperti kebanyakan gadis-gadis lainnya berfikir pernikahan adalah salah satu wujud eksistensi diri akan kelayakanku berpasangan dengan seseorang yang pantas bagi pandangan orangtua, masyarakat dan diriku tentunya

Untuk mewujudkan pernikahan yang sempurna versi windi, aku fikir aku harus mendapat calon suami yang sempurna juga.kalo diingat ingat konyol sekali saat itu.



Aku sudah berusaha memanipulasi jodoh, untuk hanya serius berhubungan dengan seseorang dalam ketegori MASDERAH (masa depan cerah)bukan orang kaya lo, tapi yang berpotensi untuk berhasil dimasa depan karena aku sangat percaya keberhasilan hanya milik orang-orang yang mau berusaha dan tentu saja orang yang beruntung.Trus cara lainnya dengan hanya memberi celah bagi pria kategori enak dipandang mata hati dan mata kepala,hehe. dan untuk meminimalisir kegagalan adaptasi maka hanya orang-orang yang sudah ku kenal dengan baik yang masuk list Calon Suami, dan kategori-kategori lain-lain yang rasanya ga mungkin ada dalam satu sosok sekaligus, emangnya kamu cukup pantas untuk lelaki dengan kategori bla bla bla itu?

Tetapi siapa sangka aku malah menikah dengan seseorang yang belum pernah ku kenal, dengan perkenalan yang sangat jauh dari romantis, yang tanpa atribut apa-apa saat pertama bertemu. Aku bahkan tidak tahu apa yang membuatku begitu cepat mengatakan mengatakan jatuh cinta.Cinta tumbuh saat aku dapat memahami bahwa aku sedang menghadapi manusia biasa. Cinta itu mekar seiring dengan banyaknya hal yang kutemukan darinya. Cinta dapat mekar saat aku memiliki banyak energi untuk menghidupkannya.

Dia lelaki sederhana yang berjanji mendekatkanku ke sang pencipta.
Seiring berjalannya waktu, rumah tangga yang kujalani begitu indah, begitu menyejukkan jiwa.

Dan semuanya tidak berawal dari sebuah kesempurnaan , tetapi dari berbagai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkannya menjadi sempurna.

Sempurna bukan karena semuanya tersedia tapi bagaimana kita berusaha mensyukuri apa yang ada

Pernikahan mengajarkan kita berprasangka baik kepada pasangan, karena pernikahan adalah sebuah madrasah bagi hati. Pendewasaan untuk saling mengahargai setiap perbedaan.

Hey ladies, untuk mewujudkan pernikahan yang sempurna, berdoalah semoga bertemu dan berjodoh dengan seseorang yang tidak sempurna yang mempunyai semangat untuk menyempurnakan hidupmu

Tidak ada pernikahan yang sempurna,karena kesempurnaan hanya milik Allah

Custom Post Signature