Showing posts with label #womantalk. Show all posts
Showing posts with label #womantalk. Show all posts

Istri Idaman dan Istri Tak Diidamkan

Thursday, December 3, 2015
Beberapa hari lalu saya membaca status seorang suami yang dishare ribuan orang, dan terbaca saya saat ada teman di facebook yang mensharenya juga.

Saya ngga capture statusnya , tapi saya tulis ulang saja yah disini :


Punya istri cantik dan wangi mengoda
Istri Berangkat kerja jam 8 pagi pulang pun jam 8 malam

KEB, Rumah para Emak

Wednesday, January 21, 2015
“ Mbanya gabung di komunitas blogger mana?” tanya salah seorang panitia kepada saya. Saat itu saya sedang mengambil hadiah karena memenangkan sebuah lomba blog tentang tempat makan favorit.

“ Haaah, komunitas blogger?, ehmmm eh anu …”

Hahaha, jujur saja saya kebingungan menjawabnya karena saat itu saya memang ngga gabung di komunitas blogger manapun.

Baby Shower

Monday, November 10, 2014

Entah kebetulan atau tidak, tahun lalu saat saya melahirkan bayi pertama saya ke dunia ini bebarengan dengan beberapa orang teman saya. Ya tahun 2013 kemarin itu memang banyak banget istri teman suami, teman sekantor, sampai adik saya juga ramai-ramai menambah jumlah populasi manusia di dunia yang semakin sesak ini.

20 Facts About Me

Friday, October 17, 2014
Nyambung postingan kemarin. trus kayaknya lagi musim nih nulis 20 facts about me, jadi pengen ikutan. 

Kan katanya tak kenal maka tak sayang. Biar bergaulnya lebih asik lagi, biar lebih sayang sama eike, eeaaaaa. Yuk saya bisikin...

1. Nama Asli

Nama asli pemberian ortu tuh Windi Widiastuty. Penulisannya kayak itu, tapi kenyataannya dari 10 orang yang pernah menulis nama saya, paling hanya 1 orang yang bisa nulis bener. Biasanya mereka nulis Windy Widiastuti, atau Windy Widiyastuti, atau Windi Widiyastuti, atau kombinasi dari itu. Padahal yang namanya nama kan punya arti ya?. Jadi biar ngga salah-salah lagi, ya udah saya lebih suka dikenal dengan Windi Teguh aja. Eksistensi diri? masih kok, kan ngga pake ngerubah nama :)

2. Koleris Sejati- Sanguin Sebagian

Yup, kepribadian saya koleris sejati. Blak-blakan, tidak sabaran, mudah marah, lebih suka bicara daripada mendengar, ambisius. Widiiiih ngga ada bagus-bagusnya kayaknya. Tapi saya suka menjadi pribadi koleris, karena koleris itu mandiri, supportive dan memiliki energy tinggi untuk maju. selain koleris, saya juga sanguin. Periang, dan ngga bisa nyimpan apa yang ada di hati. A dibilang A, B dibilang B. Aneh ngga sih, saya ini pemarah tapi suka becanda dan riang gembira, 

Berhadapan dengan saya ngga susah, apa yang di bibir itulah yang di hati, ngga perlu menebak-nebak. Sampai saat ini sih, saya ngga punya masalah yang berarti dengan kepribadian saya, soalnya saya tinggal di Medan yang notabene karakternya mirip-mirip seperti itu. Paling kemarin-kemarin saat saya masih tinggal di Jawa, aduuuh susah deh, kalau ngga begitu kenal saya pasti mikirnya  nih orang ngomong kok ngga pake tedeng aling-aling yah, hahaha gpp lah, dan menariknya beberapa teman yang dulu selalu salah paham sama saya, sekarang rajin banget sms-an, BBM-an curhat-curhat xixixix, mungkin karena tahu saya ngga akan bohong kali ya.

Ketemu dengan suami yang plegmatis-melankolis itu, rasanya seperti punya rem ganda, adeeeem deh. Allah itu memang maha adil, ngasih pasangan buat menjadi penyeimbang.

3. Kurang Peka

Bukan berarti berhati batu, mungkin karena koleris tadi ya, saya jadi ngga begitu perhatian sama detail,  dan ngga peka sama yang halus-halus. Keluarga dan teman yang udah ngerti saya, biasanya ngga pakai cara halus kalau mau minta seuatu atau mau minta bantuan gitu. " Win, minta kopinya dong, sekalian lu buatin ya". Atau ngga " Kak, gajian ya, traktir dong di Nelayan". Ngga pake acara sindir-sindir deh, main tembak langsung aja, soalnya saya suka males menebak-nebak apa maunya orang. Kalau saya mau saya bilang ya, kalau ngga ya bilang ngga aja, ngga pake pura-pura mau padahal hati ngedumel.

Sifat ini juga pernah bikin ibu saya menganggap saya TERLALU, huhuhu. Ceritanya, saat saya nikah. Bagi saya nikah itu adalah hal yang membahagiakan. Nah di prosesi nikahan itu kan ada petatah petitih dari orangtua. Biasanya pengantin akan menangis haru. Nah, saya yang hatinya ngga peka ini, malah tersenyum-senyum mendengar nasehat ibu, ngga ada terharu-terharunya. Lah saya memang ngga bisa berpura-pura sedih, wong hati saya memang lagi bahagia banget, xixixi, pengen disambit deh sama ibu saya. 

4. I Have Many Dream

Mungkin sebagian hidup saya dihabiskan untuk mengkhayal dan bermimpi. nah ini agak sedikit bertentangan dengan koleris-sanguin kayaknya ya. Saya suka sekali menghayal. Sisi positifnya kadang saat saya lagi sedih, lagi down, saya menghibur diri dengan menghayalkan yang indah-indah, biasanya mood saya langsung berubah baik lagi. maka, untuk kebiasaan jelek yang satu ini, saya ngga berusaha menghilangkannya, karena bermanfaat untuk diri saya.

Trus saya punya buanyak banget mimpi, tapi seiring waktu mimpi-mimpi itu saya tinggalkan satu persatu, bukan karena ngga bisa mencapainya, tapi semakin kesini kok saya merasa hidup saya udah komplit, punya suami baik, anak sehat dan cantik, kerjaan saya lumayan, keluarga saya bahagia, eh malah ngga pengen apa-apa lagi. Pengennya ya udah sehat-sehat aja. Intinya saya kok jadi cepat puas dengan yang ada saat ini. Bertolak belakang dengan koleris yang ambisius.

Mimpi pengen keliling dunia, pupus," yang penting diamana aja deh asal sama suami dan sama Tara". Mimpi pengen nulis buku, " Ah udahlah, yang mau saya tulis juga udah ditulis di blog, udah diceritain ke Tara. Tampaknya saya mengalamai degradasi mimpi. Tapi saya mau menikmatinya dulu, karena saya yakin seiring waktu pasti energy saya kembali seperti semula. Memang mungkin saatnya sekarang energy saya ditumpahkan untuk keluarga. Yeaaaah.

5. Saya suka Sirik
Iyaaaa, kalau lihat orang lain berhasil, saya bakal sirik setengah mati. Bukan cuma lu, guweh pun bisa kayak gitu. Saya seneng-seneng aja punya sifat kayak gitu, soalnya ngga merugikan orang lain kok. Karena saya sirik bukan untuk ngejatuhin orang, tapi untuk memacu diri, dendam positif lah istilah kerennya.

Nah yang lain-lain, yang kecil-kecil tuh
6. Suka banget dimsum, dan semua seafood
7. Paling ngga suka dicuekin
8. Suka warna hitam dan merah
9. Saya kuno
10. Lebih suka nonton serial daripada film lepas
11. Hobi banget nonton acara masak-memasak tapi paling males ke dapur
12. Ngga suka ke pasar
13. Pecandu Kopi
14. Mie lover
15. Suka banget sama keju dan jagung
16. Penyanyi favorit Bryan Adams ( duileh gw jadul bgt)
17. Bisa hidup tanpa tivi
18. Paling ngga pinter nawar harga
19. Susah banget punya temen dekat
20. Lebih suka belanja sendirian daripada bareng temen.





Men " Jamu" di Negeri Sendiri

Friday, September 5, 2014
Walau bukan termasuk obat , khasiat jamu tradisional secara turun temurun telah diwariskan oleh leluhur bangsa Indonesia.  Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan jamu ada di negeri kita ini, namun dokumentasi tertua tentang jamu bisa kita lihat pada relief Candi Borobudur ( Tahun 772 M), dimana terdapat lukisan tentang ramuan tradisional atau jamu di atasnya. Selain di Candi Borobudur, dokumentasi tentang jamu juga bisa kita temui pada relief Candi Prambanan , Candi Tegalwangi yang menerangkan tentang penggunaan jamu pada zaman dahulu.

Srikandi Blogger, Aktualisasi Perempuan di Era Digital

Tuesday, May 14, 2013
Hiruk pikuk perhelatan akbar ajang Acer Srikandi Blogger 2013 telah selesai. Senyum puas para finalis, panitia dan semua pihak yang terlibat menghiasi dunia maya. Sebuah ajang apresiasi terhadap para perempuan blogger yang mungkin selama ini tidak terlalu disadari sepak terjangnya.

Tak dapat dipungkiri ajang yang melibatkan para perempuan blogger yang tergabung dalam Kumpulan Emak Blogger ini merupakan perhelatan terbesar pertama kali untuk dunia blogging Indonesia.Bukan saja terbesar semangatnya namun juga terbesar cakupannya. Karena tidak hanya diikuti oleh blogger di satu propinsi tertentu tetapi seluruh perempuan blogger dari ujung Barat Indonesia ke ujung Timur hingga menyeberang ke negeri tetangga dan negeri saudara jauh. Tidak hanya itu, acara dengan sponsor utama Acer dan Rinso ini pun bertabur hadiah, mulai dari stok rinso selama setahun, TV Samsung hingga Notebook Acer. Awesome.

Sosok Inspiratif Itu Bernama Perempuan

Saturday, April 27, 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mamiri Minggu Ketiga dengan Tema " Perempuan Inspiratifku"

Menurut saya sebaik-baik teladan adalah orang yang sudah tidak ada di dunia ini, alias sudah berpulang ke Rahmatullah. Karena kita sudah tahu akhir hidupnya dan benar-benar bisa memilah dan memilih mana yang patut dijadkan inspirasi mana yang tidak.

Bukan berarti sosok yang masih hidup tidak patut dijadikan teladan, namun kalau kita melihat seperti apa ia menutup harinya , lebih banyak pelajaran yang bisa kita petik.

Mengenai itu, saya memiliki tidak hanya satu tapi banyak perempuan inspiratif yang saya jadikan teladan dan tentu saja saya ingin seperti mereka.

Khadijah

Salah satu perempuan paling inspiratif di dunia yang fana ini adalah Khadijah, ummul mukminin, istrinya nabi Muhammad SAW. Kenapa? Apa karena dia satu-satunya istri nabi yang tidak dipoligami?. Hehehe, ngga ada hubungannya sama sekali, walaupun tentu saja kalau boleh meminta saya berharap menjadi satu-satuya istri dari suami saya.

Membaca literatur yang mengulas tentang beliau benar-benar membuat saya terpana. Bukan karena cerita tentang kecantikannya ataupun karena kekayaannya,namun karena begitu besar dukungan yang ia berikan untuk perjuangan Rasulullah menegakkan Islam. Seorang istri dengan kedudukan jauh di atas suami, dengan harta yang melebihi suami, namun tak membuat ia merasa dirinya berada di atas suami. Seorang istri, tetaplah partner suami seberapa berkuasanya pun ia.

Apakah itu istimewa?. Tentu saja, bagi saya hal tersebut sangat istimewa, karena saya banyak melihat perempuan jaman sekarang yang jika memiliki kedudukan lebih di atas suami, tiba-tiba menjadi arogan dan merasa memiliki hak untuk mengambil alih tongkat kepemimpinan keluarga. Ah semoga saya tidak akan seperti itu.

Aisyah Binti Abu Bakar

Sosok perempuan inspiratif kedua versi saya adalah Aisyah binti Abu Bakar, masih istrinya Rasulullah juga. Saya sangat mengagumi kecerdasan akalnya. Bayangkan, di usia yang sangat muda ia telah menjadi seorang istri pemimpin agama dan menjadi sumber jawaban segala tanya setelah Rasulullah wafat. Hampir sebagian besar hadist sohih berasal dari Aisyah. Betapa kuat ingatan perempuan salehah ini. Tidak hanya ilmu agama, bahkan hukum, kedokteran pun dikuasainya. 

Kalau mengingat sosok Aisyah, saya langsung menganalogikannya dengan perempuan karir pada masa ini. karena Aisyah salah satu istri yang sering ikut nabi berjuang ke medan perang. Bukan untuk ikut bertempur, tapi mendampingi dan membantu para korban perang. Ah sungguh iri dengan kepintaran yang ia miliki.

Novialia Lutfiatul

Istri nabi juga?
Bukan, dia bukanlah siapa-siapa. Pun saya tidak mengenalnya sama sekali. Kalau masih ada yang ingat tentang kecelakaan bis yang menewaskan dua mahasiswi kedokteran Undip beberapa waktu silam, maka dialah salah satu korban tersebut.

Seperti saya katakan di awal tulisan, bahwa akhir hidup seseorang bisa menjadi isnpirasi bagi kita. Saat membaca kabar kecelakaan tersebut, tak lama berselang banyak yang menshare blog pribadi Novia. Membaca tulisan-tulisannya membuat saya merinding, terharu sekaligus merenung. Bahwa apa yang kita tulis nantinya akan menjadi peninggalan kita. Bahwa dunia maya dan media sosial yang hampir tiap saat kita berinteraksi di dalamnya bisa menjadi gambaran jejak perjalanan hidup kita.

Dari Novia saya menyadari hal tersebut, dan sungguh tulisan-tulisannya begitu menginspirasi dan membuat pembaca semakin dekat kepada penciptaNya. 

Saya ingin seperti dia. Meninggalkan tulisan yang bermanfaat dan mengakhiri kehidupan dengan kenangan indah di hati orang-orang yang mengenalnya. 

Perempuan inspiratif, tak harus seseorang yang berprestasi menyilaukan. Mereka ada di sekeliling kita, berinteraksi dengan keseharian kita. Bisa seseorang yang kita kenal, atau malah hanya bersinggungan di dunia maya.

Dan hey, bisa jadi kamu adalah sosok perempuan yang juga menginspirasi orang lain. Berbahagialah jika itu terjadi.





Srikandi Blogger, Perempuan Era Digital Tanpa Busur Panah

Wednesday, April 17, 2013

Sebelum membaca postingan saya, lihat video ini dulu yah :)



Ngerasa seperti yang dialami emak-emak di video itu ngga?. 

Saya membuat video itu karena seperti itulah gambaran sehari-hari para perempuan menikah yang saya baca, saya dengar maupun saya lihat. Namun, kebanyakan yang merasa seperti itu hanya ibu yang full ada di rumah, alias bukan ibu yang bekerja di luar rumah. Duh padahal ibu bekerja seperti saya ini juga mengalami hal yang serupa lho. Walaupun saya belum memiliki anak ( masih di perut ), namun masalah rumah berantakan, cucian menumpuk, stress, juga kerap menerpa saya. Karena walaupun bisa dibilang hampir separuh hari saya habiskan di kantor, tapi saat kembali ke rumah, saya tetaplah seorang istri yang harus melayani suami, saya tetaplah seorang ibu rumah tangga yang ngga bisa lepas tangan terhadap segala tetek bengek kerjaan rumah yang ngga ada habisnya. Apalagi saya tidak memiliki asisten yang membantu di rumah, jadilah semua harus dikerjakan sendiri.

Custom Post Signature